• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Pemberian Hak Tanggungan Dengan Akta Persetujuan Membuka Kredit Yang Terindikasi Cacat Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Pemberian Hak Tanggungan Dengan Akta Persetujuan Membuka Kredit Yang Terindikasi Cacat Hukum"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

  BAB II

TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG

A. PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK INDONESIA

Kata ‘ Bank ‘ berasal dari bahasa Italy “ Banca “ yang berarti bence ,

yaitu suatu bangku tempat duduk . Sebab , pada zaman pertengahan , pihak

Bankir Italy yang memberikan pinjaman – pinjaman melakukan usahanya

tersebut dengan duduk di bangku – bangku di halaman pasar (Abdurrachman ,

A., 1991: 80 )11

Dalam suatu kamus , kata “ Bank ” diartikan sebagai : ( Webster ,

Noah , 1972 :146 )

1. Menerima deposito uang, custody , menerbitkan uang , untuk

memberikan pinjaman dan diskonto , memudahkan penukaran fund

– fund tertentu dengan cek , notes , dan lain – lain , dan juga bank

memperoleh keuntungan dengan meminjamkan uangnya dengan

memungut bunga .

2. Perusahaan yang melaksanakan bisnis bank tersebut .

3. Gedung atau kantor tempat dilakukannya transaksi bank atau

tempat beroperasinya perusahaan perbankan .12

      

(2)

 

Disamping itu , ada juga yang memberi arti kepada bank sebagai suatu

institusi yang mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia komersil ,

yang mempunyai wewenang untuk menerima deposito , memberikan

pinjaman , dan menerbitkan promissory notes yang sering disebut dengan

bank bills atau bank notes . Namun dengan demikian , fungsi bank yang

orisinil adalah hanya menerima deposito berupa uang logam , plate , emas ,

dan lain – lain . ( Black , Henry Campell, 1968: 184 ) .

Dalam rangka mendorong pemberian kredit dan pembiayaan

perbankan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) , Bank

Indonesia telah mewajibkan Bank Umum untuk memberikan kredit atau

pembiayaan kepada UMKM , dengan tahapan pencapaian pada tahun 2013

dan tahun 2014 yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Umum , pada

tahun 2015 yang ditetapkan paling rendah 5% , tahun 2016 paling rendah

sebesar 10% , tahun 2017 paling rendah sebesar 15% dan sejak tahun 2018

paling rendah 20% .13

Dalam penerapannya , masih terdapat kendala dalam penyaluran kredit

atau pembiayaan UMKM yang antara lain disebabkan rendahnya akses UMKM untuk

mendapatkan Kredit atau Pembiayaan dari perbankan . Oleh karena itu perlu

dilakukan kebijakan untuk lebih meningkatkan penyaluran dana perbankan kepada

UMKM.

Kebijakan peningkatan penyaluran dana perbankan terhadap UMKM

tersebut dilakukan antara lain melalui bauran kebijakan terkait UMKM dengan

(3)

 

kebijakan makroprudensial mengenai giro wajib minimum berdasarkan loan to

funding ratio, dan pemberian insentif bagi Bank Umum yang menyalurkan Kredit

atau Pembiayaan UMKM .

Untuk mendukung peningkatan Kredit atau Pembiayaan UMKM

tersebut , diperlukan perubahan terhadap Peraturan Bank Indonesia Nomor

14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan Usaha Mikro , Kecil ,

dan Menengah .

Masih terdapat kendala dalam penyaluran Kredit atau Pembiayaan

UMKM yang antara lain disebabkan rendahnya akses UMKM untuk mendapatkan

Kredit atau Pembiayaan dari Perbankan . Oleh karena itu , untuk lebih meningkatkan

penyaluran Kredit Perbankan kepada UMKM dipandang perlu bauran kebijakan

makroprudensial , yaitu kebijakan giro wajib minimum berdasarkan loan to funding

ratio yang dikaitkan dengan pencapaian rasio kredit UMKM .

Adapun materi pengaturan terhadapan Bank Indonesia ini :

1. Bank Umum wajib memberikan pembiayaan Kredit UMKM yang

pencapaiannya dilakukan secara bertahap .

2. Bank Umum konvensional harus menjaga rasio Kredit UMKM secara bulanan

atas rasio Kredit UMKM sesuai tahapan yang telah di tentukan .

3. Pencapaian rasio pemberian Kredit UMKM Bank Umum Konvensional

menjadi salah satu faktor untuk memperoleh insentif berupa kelonggaran

(4)

 

4. Pemberian insentif lain kepada Bank Umum yang menyalurkan Kredit atau

Pembiayaan UMKM , berupa pelatihan kepada pejabat Kredit / Account

Officer , pelatihan kepada Usaha Mikro dan Usaha Kecil, fasilitasi dalam

pemanfaatan peningkatan Kredit ( Credit Rating ) untuk Usaha Kecil dan

Usaha Menengah , dan publikasi serta pemberian penghargaan (Award ).

5. Bank Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pembeian Kredit atau

pembiayaan UMKM secara Online melalui Laporan Bulanan Bank Umum

atau Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan Bank Umu Syariah dan

Unit Usaha Syariah.

6. Apabila laporan secara Online untuk laporan realisasi pemberian Kredit atau

Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola executing belum tersedia , Bank

Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pemberian Kredit atau

Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola executing secara offline .

7. Bank Indonesia menetapkan batas waktu terkait dengan penyampaian laporan

, keterlambatan penyampaian laporan , dan tidak menyampaikan laporan

realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM melalui kerja sama pola

executing secara offline .

8. Bank Umum syariah yang tidak mencapai rasio Pembiayaan UMKM sesuai

tahapan yang di tetapkan, dikenakan pembinaan berupa kewajiban

menyelenggarakan pelatihan kepada pelaku UMKM yang sedang dan /atau

belum pernah mendapatkan Pembiayaan UMKM .

(5)

 

10.Kantor cabang Bank yang berkedudukan di luar negeri dan Bank Campuran

dikenakan Sanksi administrative berupa teguran tertulis apabila menyalurkan

kredit UMKM secara tidak langsung selain melalui kerjasama pola executing .

11.Bank Umum yang terlambat menyampaikan Laporan Kredit atau Pembiayaan

kepada UMKM pola executing secara offline dikenakan sanksi teguran tertulis

dan kewajiban membayar sebesar Rp.1000.000,00 ( satu juta rupiah ) per hari

kerja keterlambatan .

12.Bank yang tidak menyampaikan Laporan Kredit atau Pembiayaan kepada

UMKM pola executing secara offline dikenakan sanksi teguran tertulis dan

kewajiban membayaar sebesar Rp.30.000.000,00 ( tiga puluh juta rupiah ) .

13.Pengenaan sanksi tidak menghilangkan kewajiban Bank untuk menyampaikan

laporan pemberian Kredit atau Pembiayaan kepada UMKM .

14.Selain mengenakan sanksi di atas , Bank Indonesia dapat merekomendasikan

kepada Otoritas Pengawas Bank untuk melakukan tindakan sesuai dengan

kewenangan nya.14

Adapun pengertian kredit ialah kemampuan untuk melaksanakan suatu

pembelian atau megadakan suatu pinjaman dengan suatu janji , pembayaran akan

dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati. 15

Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia

sebagaimana telah di atur didalam Undang – Undang Pokok Perbankan No.7 Tahun

1992 yang menyatakan bahwa criteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat

      

14 Munir Fuady , Hukum Perbankan Modern , Bandung , Hlm 97. 

 

(6)

 

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam

antara pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan

jumlah bunga sebagai imbalan.

Adapun Prinsip – prinsip Kredit :

Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank /

lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan dengan

sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

a. Character ( kepribadian / Watak )

Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi

kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan,

kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.

b. Capacity ( kemampuan )

Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari

kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank.

Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana

hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai

dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.

c. Capital ( modal )

Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka

mengajukan permohonan kredit pada bank.

(7)

 

Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.

e. Condition of Economic ( kondisi ekonomi )

Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f. Constrain ( batasan atau hambatan )

Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.

Disamping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu :

a. Personality

Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing ( pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya ).

b. Purpose

Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.

c. Payment

Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentan prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

d. Prospect

(8)

 

sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di masa lalu dan perkiraan masa akan datang.

Adapun Jangka Waktu Kredit antara lain :

Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak melebihi satu tahun.

2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.

3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

B. TATA CARA PENGAJUAN KREDIT

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengajuan kredit pada pihak bank:

1. Cara pengajuan permohonan kredit kepada pihak bank:

- Diajukan kepada kantor cabang pelaksana

- Mengisi daftar isian yang formulirnya sudah disediakan kantor cabang

pelaksana yang bersangkutan.

- Memberikan keterangan lengkap dan benar(jujur) mengenai keadaan keuangan

dan usaha pemohon.

2. Dokumen-dokumen yang paerlu dilampirkan dalam permohonan kredit

- Akta pendirian perusahaan dan KTP

- Ijin usaha (SIUP)

- NPWP

(9)

 

- Proposal usaha

3. Tahap-tahap pemrosesan permohonan kredit

setelah seorang pengusaha mengajukan permohonan kredit dan telah

melengkapi segala dokumen yang dipersyratan maka kemudian pihak bank akan

memproses permohonan tsb dengan tahapan sbg brikut :

1) Penelitian pendahuluan atas permohonan

- Memenuhi persyaratan sbagai pemohon atau tidak

- Pemohon kredit dapat dipercaya atau tidak

- Pemohon memenuhi persyaratan pemohon atau tidak

- Data dari pemohon lengkap atau tidak

- Sektor usaha yang dibiayai sudah jenuh/belum

- Pemohon termasuk daftar hitam/ kredit macet/ buakn

- Sektor usaha / pemohon termasuk yang dapat dibiayai oleh bank/ tidak

2) Wawancara

3) Pemeriksaan ke tempat usaha

4) Meminta informasi mengenai pemohon dari bank

5) Penilaian atau analisis permohonan kredit meliputi:

- ) Aspek umum yang terdiri dari :

- Izin atau akta pendirian usaha

- Pemilik modal

(10)

 

- Informasi pihak ke 3

- ) Aspek manajemen yang terdiri dari :

- Pengurus

- Jumlah personalia

- Jabatan rangkap di luar perusahaan

- Pemohon berwenang atau tidak mengajukan permohonan kredit

- Kerapian administrasi

- Kebenaran data yang disimpan

- ) Aspek pemasaran yang terdiri dari :

- Jenis barang yang di pasarkan

- Saluran distribusi

- Posisi pemohon terhadap perantara

- Rata-rata penjualan perbulan selama 6bulan terakhir

- Cara pembayaran

- Rencana penjualan yang akan datang

- Pembagian (share) pembiayaan pemohon

- Konsumen akhir dan daerah pemasaran

- Rata-rata nilai kontak 3 tahun terakhir (khusus usaha konstruksi)

- Nilai kontak yang sedang akan dilaksanakan (khusus usaha konstruksi)

- ) Aspek teknik dan prosuksi/ pembelian yang terdiri dari :

- Tempat usaha

(11)

 

- Keadaan peralatan

- Biaya penambahan mesin/ peralatan bangunan

- Rencana prosuksi rata-rata perbulan

- Perbandingan rata-rata produksi dan rata-rata penjualan

- Sumber bahan baku/ barang dagangan

- Jalur pembelian

- Cara pembayaran

- Peralatan yang tersedia

- Pengalaman atas jenis proyek yang akan dilaksanakan

- Jadwal terima dan tingkat penyelesaian proyek

- ) Aspek kekurangan yang terdiri dari :

- Kalkulasi biaya (menguntungkan/tidak)

- Analisis pengunaan dana

- Analisis ratio, meliputi: likuiditas, aktivitas, rentabilitas 16

Setelah syarat-syarat ini terpenuhi, bank biasanya meminta jaminan. Jaminan

yang diminta oleh bank untuk kredit pemilikan rumah biasanya adalah rumah yang

akan dibeli tersebut. Pada kredit pemilikan mobil, mobil yang akan dibeli itulah yang

biasa dijadikan jaminan.

Sedangkan jaminan yang diminta untuk kredit usaha dan kredit serba guna,

biasanya lebih bervariasi seperti tanah, rumah tinggal, ruko, apartemen, kendaraan,

pabrik dan lain-lain. Jaminan yang kita ajukan biasanya dinilai kembali oleh tim

(12)

 

tersendiri dari bank. Apakah layak dijaminkan atau tidak. Ada juga bank yang

Referensi

Dokumen terkait

(dan sebagaimana kamu makan) baik itu dagingnya, lemaknya, maupun susunya untuk memperbaiki postur tubuh kalian.. Socrates: menurut Socrates keindahan binatang ternak

Salah satu subsistem agribisnis adalah agroindustri kecap. Kecap merupakan hasil olahan dari gula merah dan kedelai yang banyak digunakan sebagai penyedap makanan

tegangan geser yang semakin besar disebabkan oleh semakin besarnya nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam (φ) seiring dengan persentase penambahan kapur dan abu

Pada era informasi ini perkembangan dalam bidang komputer sangat pesat.Hal ini mendorong manusia untuk melakukan banyak hal dengan cara-cara yang praktis dan serba otomatis agar

[r]

demikian ada kelompok pakar yang membahas proses faktor-faktor ekstern yang mendorong munculnya ruh kebangsaan Indonesia, ada kelompok pakar yang membahas kemenangan

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tesis adalah studi litratur, Model SDOF non-linier dari persamaan getaran akan digantikan dengan Model getaran SDOF linier

Pemilihan media video tutorial dalam proses pembelajaran mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak menjadi salah satu alternatif penyampaian yang dapat