• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang Bentuk Penelitian, Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Penentuan Skor, dan Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian. BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Bab ini memuat penyajian data-data yang diperoleh selama penelitian di lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB VI ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini membuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh atas hasil peneltian yang telah dilakukan.

BAB II

METODE PENELITIAN

(2)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang maneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab-akibat dengan variabel yang lain.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang beralamat di Jalan Letjen. Suprapto No. 2 Medan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2005: 90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang berjumlah 800 orang.

2. Sampel

(3)

bagian dari populasi. Pengabilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2003: 5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih. Dengan demikian peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel, maka sampel penelitian ini adalah (n) 10% x 800 orang = 80 (sebanyak 80 orang ).

D. Teknik Pengumpilan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dialakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dialkukan dengan cara sebagai berikut:

(4)

b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

E.Teknik Penentuan Skor

Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval.

Adapun skor dari setap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut:

(5)

2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4 3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut:

Skor tertinggi-skor terendah Banyaknya bilangan

Maka diperoleh:

Maka diperoleh n = 0,80 5

1 5

 

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu:

Skor untuk sangat rendah = 1.00 - 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 - 2.61

Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00

(6)

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat pengumpulan data yang digunakan. Suatu instrument data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang harus disesuaikan dengan instrument yang digunakan dalam mengelola data penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson (Arikunto, 2006: 72):

(7)

N= Jumlah sampel ∑x= Jumlah skor x

∑y= Jumlah skor y

∑xy= Jumlah hasil kali antara x dan y

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien

korelasinya dengan rumus Uji-t ( Suharyadi, 2004: 466) yaitu:

2

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila thitung dari

rumus diatas lebih besar dari ttabel. ( thitung > ttabel ), maka dinyatakan valid, dan

sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel ( thitung > ttabel), maka dinyatakan tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap (Sugiyono, 2005 : 126)

(8)

�− +

Keterangan :

ri= realiabilitas internal seluruh instrumen

rb= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

3. Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212).

Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

= �.∑ − ∑ ∑

√[ �.∑ − ∑ { �. ∑ − ∑ ]

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N= Jumlah Sampel ∑x= Jumlah skor x

∑y= Jumlah skor y

∑xy= Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif

(9)

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.

c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu:

Tabel 2.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval

Interval koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00- 0,199 Sangat rendah

Antara 0,20- 0,399 Rendah

Antara 0,40- 0,599 Sedang

Antara 0,60- 0,799 Tinggi

(10)

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi,

c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor,

d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh,

e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:

δ(Z)-

√ � (– ) , −∞ < + ∞

f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

= � � � � − � � � − � �

g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan

= � + | � min | +

(11)

4. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah Ho: ρ = 0, melawan Ha: ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari

populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :

= √ −

√ −

Keterangan :

t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan

Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui

sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak

dan jika harga thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk

taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika – − ⁄<t<

− ⁄ �, dimana

distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.

Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0.

(12)

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :

D = (rxy)2 x 100%

Keterangan :

D = koefisien determinan

rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y.

6. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206):

Y = a +bX Keterangan:

Y= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a= konstanta (nilai Y apabila X = 0 )

b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X= Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Gambar

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam

Referensi

Dokumen terkait

[r]

kedalaman tekstur permukaan benda dapat dketahui. Sudut pantul sinar laser pada berbagai titik scan ditentukan. Selanjutnya dengan program pengolahan citra yang ada dalam

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana (ADD) (Suatu Studi Di Desa Bukumatiti Kecamatan Jailolo Kabuapten Halmahera Barat). Sumber

Sumber pembiayaan yang lain adalah Bantuan Keuangan Daerah atau nama. lainnya adalah Bantuan Keuangan

Kini, dunia PR memasuki masa keemasan, karena teknologi internet ini telah membawa praktisi mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak-pihak

untuk pertumbuhan tinggi badan yang optimal perkembangan

[r]

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur.. setelah mendapat