• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komposisi Plastik Polipropilena dan Partikel Batang Pisang Terhadap Kualitas Papan Plastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komposisi Plastik Polipropilena dan Partikel Batang Pisang Terhadap Kualitas Papan Plastik"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

34

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya di bidang komposit telah menghasilkan produk papan komposit yang sebagian besar menggunakan partikel kayu sebagai bahan baku. Akibatnya ketersediaan kayu sebagai bahan baku papan komposit akan menipis seiring dengan meningkatnya produksi kayu setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan (2015) kebutuhan kayu bulat berdasarkan sumber produksi tahun 2011-2013 terus meningkat, tercatat bahwa produksi kayu pada tahun 2013 sebesar 50,437 juta m3 meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 49,258 juta m3 dan tahun 2011 sebesar 47,429 juta m3 . Upaya yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan kayu solid adalah penggunaan bahan baku non kayu sebagai material pengganti dalam pembuatan papan komposit.

Papan komposit sangat ideal dikembangkan sebagai pengganti produk utama kayu karena memiliki keunggulan antara lain adalah bahan bakunya berasal dari berbagai limbah non kayu (limbah pertanian, limbah perkebunan dan limbah rumah tangga). Dengan demikian juga dapat mengatasi masalah sampah yang saat ini juga menjadi masalah besar di Indonesia. Sehingga limbah-limbah tersebut akan menjadi produk-produk daur ulang yang dapat memberikan nilai manfaat dan nilai ekonomi bagi masyarakat (Wulandari, 2013).

Batang pisang merupakan limbah pertanian potensial yang belum banyak dimanfaatkan. Dirjen Bina Produksi Hortikultura menyebutkan bahwa potensi buah pisang mencapai 31,87% dari total produksi buah di Indonesia. Batang

(2)

35

pisang memiliki berat jenis 0,29 g/cm3 dengan ukuran panjang serat 4,20–5,46 mm dan kandungan lignin 33,51% (Syafrudin, 2004). Dilihat dari

anatominya, batang pisang merupakan bahan yang berlignoselulosa sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku papan komposit. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Kollmann et al. (1975) bahwa papan komposit merupakan salah satu produk papan tiruan yang terbuat dari bahan-bahan berlignoselulosa yang saling berikatan membentuk ikatan anyaman yang kuat.

Pisang barangan merupakan salah satu jenis pisang yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan papan komposit. Pisang barangan (Musa paradisiaca sapientum L) merupakan salah satu komoditas buah unggulan nasional. Pisang

sebagai salah satu di antara tanaman buah-buahan memang merupakan tanaman asli Indonesia. Hampir disetiap wilayah banyak dijumpai tanaman ini. Sebenarnya jika tanaman pisang barangan dibudidayakan secara komersial, keuntungannya tidak kalah dengan komoditi lain mengingat buah ini sudah diekspor (Supriadi dan Satuhu, 2008).

Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan kayu, diperlukan alternatif pemamfaatan bahan berlignoselulosa selain kayu untuk dijadikan produk seperti wood polymer composite (papan plastik). Papan plastik adalah produk yang

memanfaatkan bahan berlignoselulosa sebagai pengisi (filler) dan plastik sebagai matriks atau perekat. Keunggulan produk komposit kayu plastik antara lain adalah biaya produksi lebih murah, bahan bakunya melimpah, fleksibel dalam proses pembuatannya, kerapatannya rendah, lebih bersifat lebih mudah terurai (dibanding plastik), memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibandingkan bahan baku asalnya,

(3)

36

dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, serta produknya dapat didaur ulang (recycleable) (Febrianto, 2005 dalam Wardani et al., 2013).

Pembuatan papan plastik juga diperlukan perekat ataupun matriks sebagai pengikat bahan utama ataupun bahan pengisinya. Menurut Febrianto (1999) dengan menggunakan plastik sebagai perekat, maka akan meningkatkan ketahanan dan kekuatan papan plastik yang dihasilkan. Dalam penelitian ini matriks yang digunakan adalah polipropilena (PP). Polipropilena lebih bersifat kaku dan kuat, memiliki kekuatan tarik dan kejernihan yang lebih baik daripada polietilena serta memiliki kekuatan lentur yang lebih tinggi (Klyosov, 2007). Tujuan penggunaan polipropilena juga dilakukan untuk menghasilkan stabilitas dimensi produk yang lebih baik.

Dari uraian tersebut, menunjukkan bahwa polipropilena (PP) memiliki potensi yang sangat besar untuk digunakan sebagai perekat (matriks) pada pembuatan papan komposit plastik dan partikel batang pisang barangan sebagai filler (pengisi). Permasalahan selanjutnya yang perlu diketahui adalah komposisi

antara matriks polipropilena (PP) dengan partikel batang pisang yang tepat sehingga dapat diproduksi papan plastik yang memenuhi standar mutu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Septiari et al. (2014) mengenai papan partikel dari limbah plastik polipropilena (PP) dan tangkai bambu tali dengan berbagai variasi komposisi menyatakan bahwa komposisi papan partikel terbaik adalah papan partikel dengan komposisi 60% serbuk tangkai bambu tali berbanding 40% limbah plastik polipropilena (PP). Hal ini menunjukkan bahwa komposisi antara bahan baku dan matriks berpengaruh terhadap kualitas papan komposit.

(4)

37

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dilakukan penelitian lebih lanjut berjudul Pengaruh Komposisi Plastik Polipropilena dan Partikel Batang Pisang Terhadap Kualitas Papan Plastik. Penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh penambahan atau pengurangan komposisi antara partikel batang pisang barangan sebagai pengisi (filler) dan matriks polipropilena (PP) terhadap sifat fisis dan mekanis papan tersebut.

Tujuan Penelitian

1. Mengevaluasi pengaruh komposisi plastik polipropilena (PP) dan partikel batang pisang barangan terhadap kualitas papan plastik.

2. Menentukan komposisi yang terbaik untuk sifat fisis dan mekanis papan plastik.

Manfaat Penelitian

1. Memberikan nilai tambah dan meningkatkan nilai guna limbah batang pisang barangan sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh limbah batang pisang.

2. Sebagai alternatif untuk menjadi subtitusi pengganti bahan baku kayu dalam industri papan komposit sehingga membantu menrunkan tingkat kerusakan hutan.

Hipotesis

Perbedaan komposisi antara plastik polipropilena dan partikel batang pisang barangan sebagai bahan baku pembuatan papan plastik mempengaruhi sifat fisis dan mekanisnya.

Referensi

Dokumen terkait

Wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah direvisi berupa modul praktikum yang dicetak untuk materi optik geometris kelas X semester 2 untuk kurikulum

Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran matematika dengan pendekatan ilmiah berbantuan LKPD untuk mengetahui karakter jujur dan

  Wartawan  Indonesia  dengan  penuh  tanggung  jawabdan  bijaksana  mempertimbangkan  patut tidaknya menyiarkan karya jurnalistik ( tulisan,  suara,  serta  suara 

Berdasarkan hasil evaluasi prakualifikasi pada pekerjaan Penyusunan UKL - UPL, telah didapatkan hasil 3 (Tiga) daftar pendek calon penyedia jasa konsultansi..

Dalam Gereja Kristen Indonesia (GKI Pernias) khususnya Remaja dihadiri dalam tiap minggunya kira-kira 200 orang, maka untuk meningkatkan efektivitas dalam kinerjanya dibutuhkan

Pemilihan Alat Kontrasepsi Melalui Penerapan Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP. Raditya Danar Dana,

Berdasarkan prinsip Pareto terdapat dua mesin kritis dari lima mesin yang ada.Hasil perhitungan dari data kerusakan mesin sebelumnya diketahui, jika dilakukan

Adapun rencana program kerja perpusta- kaan sekolah SMA Negeri 2 Lubuklinggau yang tertuang dalam suatu program kerja perpusta- kaan sekolah yakni secara umum program