• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Agama Buddha dan Placenta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Agama Buddha dan Placenta"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUGAS RISET AGAMA

KELOMPOK 3-B :

AGAMA BUDDHA DAN IPTEK

PANDANGAN AGAMA BUDDHA TERHADAP KOSMETIK

YANG DIBUAT DARI PLASENTA HEWAN ATAU MANUSIA

PRODI : BIOTECHNOLOGY-NEUROSCIENCE*,

DIGITAL COMMUNICATION*,

NUTRITION FOOD AND TECHNOLOGY*,

TECHNOPRENEURSHIP*.

SURYA UNIVERSITY

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan segala nikmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas Ujian Akhir mata kuliah Agama - Religiusitas Pluralisme.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan kami sebagai Penulis hadapi. Namun kami sebagai penulis menyadari bahnwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini juga berkat bantuan dan dorongan dari pihak – pihak yang telah membantu sehingga kendala – kendala yang dihadapi bisa teratasi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan.

Tangerang, Oktober 2014

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi ... iii

Bab 1 Pendahuluan ... 1

a. Latar belakang ... 1

b. Rumusan Masalah ... 1

c. Tujuan penelitian ... 2

d. Manfaat penelitian ... 2

Bab II Pembahasan ... 3

a. Penegertian Plasenta ... 3

b. Fungsi Plasenta ... 3

c. Pengetian kosmetik ... 4

d. Hubungan Penggunaan antara Kosmetik dan Placenta ... 4

Bab III. Penutup ... 6

a. Kesimpulan ... 6

b. Saran ... 6

Daftar pustaka ... 7

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman berubah teknologi semakin berkembang, pemikiran klasik telah mengondisikan agama da ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dua dunia yang berbeda yang mesti terpisah keberadaannya. hubungan historis antara agama dan iptek menunjukkan 'model perang'.Saat ini peradaban teknoogi sudah maju dan telah banyak jalan alternatif yang ditempuh menjadi cantik dan awet muda yang sejatinya adalah impian dan mimpi besar untuk sebagian besar kaum hawa di muka bumi ini.

Berbagai macam cara mereka lakukan untuk menjadi cantik mempesona, mulai dari penggunaan make up (kosmetika), kemudian obat-obatan, lalu juga ada yang rela merogoh kocek yang cukup dan bisa dibilang cukup berani untuk menebus operasi plastik. Namun, sedikit dari mereka yang mengabaikan, dari manakah bahan baku kosmetika yang mereka pakai itu. Sampai pada suatu ketika beredar kabar bahwa kosmetika yang mengandung plasenta hewan atau manusia jauh lebih ampuh dan hebat untuk menjadi cantik dan awet muda untuk semua kalangan dan agama, termasuk agama Buddha.

Dalam makalah kali ini, penulis berusaha mencari tahu bagaimana hubungan penggunaan Plasenta baik dari hewan maupun manusia dalam bahan baku kosmetika dalam ruang lingkup ajaran agama Buddha.

B. Rumusan Masalah

- Apakah benar, Plasenta digunakan sebagai salah satu bahan baku kosmetik? - Bagaimana pandangan agama Buddha dalam penggunaan Plasenta hewan ataupun

manusia dalam bahan baku kosmetika?

- Apakah Agama Buddha mempunyai hukum agama mengenai hal tersebut?

(5)

C. Tujuan Penelitian

 Menjelaskan apa itu Plasenta, Fungsi dan Kegunaannya.

 Menjelaskan apa itu Kosmetika.

 Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Plasenta sebagai salah satu bahan baku pembuatan Kosmetika.

 Mengetahhui bagaimana penggunaan Plasenta jika ditinjau dari segi agama, yaitu agama Buddha.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanafaat bagi :

 Masyarakat dan Umat Agama Buddha

Memberikan informasi pada masyarakat duinia mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi akan Plasenta yang berhubungan dengan kosmetika. Sehingga masyarakat dapat mengetahui hukum dan kegunaan plasenta.

 Ilmu kesehatan

Sebagai upaya kebijakan dalam pemanfaatan produk kosmetika sebagai program kesehatan.

 Ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan untuk pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.

(6)

BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Plasenta

Plasenta atau yang biasa disebut tembuni/ari-ari/tali pusar adalah suatu organ yang berbentuk vascular yang mana sangat penting dalam kandungan pada masa kehamilan. Plasenta adalah alat penyalur makanan dari si ibu dan anak dalam kandungannya. Setelah anak dalam kandungan dilahirkan, maka plasenta akan ikut keluar.

Plasenta adalah organ yang berfungsi sebagai media nutrisi untuk janin dalam kandungan. Plasenta kaya akan kandungan darah, protein, hormon, dan zat lain. Plasenta dalam farmasi dan kosmetika selain berasal dari manusia juga berasal dari hewan mamalia, seperti sapi, kambing, dan babi. Awalnya plasenta digunakan dalam farmasi, karena plasenta memiliki fungsi luas. Misal untuk terapi immunodefisiensi, kehilangan protein akut akibat luka bakar, infeksi bakteri, dan lain-lain.

Organ ini berbentuk seperti sebuah piringan dengan tebal sekitar 1” (1 inch),

diameter kurang lebih 7” (7 inch), rata-rata tebal bagian plasenta nya adalah 2,5” (2,5 inch) dan memiliki berat pada kehamilan cukup bulan rata-rata 1/6 berat janin atau sekitar 500 gram. Selama 7-9 bulan, Plasenta ini sangat penting pada bayi saat berada di dalam rahim ibunya. Karena, melalui organ ini janin memperoleh zat makanan dan kebutuhan hidup yang lainnya. Namun begitu lahir, maka perannya sudah usai. Karena ia keluar bersamaan dengan keluarnya bayi.

B. Fungsi Plasenta

1. Filter zat-zat yang bisa membahayakan jabang bayi. Partikel yang dianggap menganggu seperti bakteri akan di bendung oleh Plasenta. Namun terkadang ada juga partikel kecil yang lolos masuk janin untuk itu Bumil (Ibu Hamil) juga harus disarankan untuk tetap memperhatikan apa yang Ia konsumsi.

2. Membuang sampah-sampah yang ada di tubuh janin seperti yang terdapat pada darah janin yang kebanyakan gas Karbondioksida yang kemudian diproses kembali menjadi darah bersih kembali.

3. Mengolah serta memberikan makan dan oksigen dari ibu nya kepada calon bayi.

(7)

C. Pengertian Kosmetik

Pengertian Kosmetik adalah suatu kegiatan yang mengubah penampilan dari bentuk atau penampilan yang sebenarnya dengan bantun bahan-bahan dan alat-alat kosmetik. Kosmetik dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia, untuk membersihkan, memperbaiki penampilan, atau memelihara tubuh dengan kondisi baik.

Sedangkan menurut KBBI, kosmetik adalah hal yang berhubungan dengan obat-obat untuk mempercantik wajah, kulit, rambut, dsb. Sudah menjadi kodrat bahwa setiap orang suka akan kecantikan. Karena realitas dalam diri manusia dan juga masyarakat adalah senang akan kecantikan.

D. Hubungan Penggunaan antara Plasenta dengan Kosmetik

Dalam perkembangannya, plasenta digunakan dalam pembuatan kosmetik, karena ekstrak plasenta dapat menjadi sumber protein yang berfungsi memperbaiki elastisitas kulit dan mencegah degenerasi sel. Produk-produk kosmetika yang mengandung ekstrak plasenta antara lain sabun mandi, lotion pelembab kulit, krim pemutih wajah, dan bedak.

Bahan baku dari kosmetika juga semakin beragam. Mulai dari bahan baku yang mudah didapat sampai yang sangat jarang didapati dan sangat ekstrem misalnya, seperti Plasenta. Dalam produk kecantikan, Kandungan yang terdapat dalam Plasenta itu tersebut membuat berberapa produsen kosmetik memanfaatkan penggunaan plasenta itu sendiri untuk pencegahan pada penuaan kulit, meremajakan kulit, memutihkan dan melembutkan seperti pada kulit bayi.

Penggunaan Plasenta untuk kosmetik telah diteliti tahun 1950, oleh Ilmuwan Eropa yang mengatakan jaringan yang ada pada plasenta dapat digunakan dalam merawat kecantikan dalam penuaan kulit. Tapi sebelumnya pada tahun 1933 telah ada juga riset yang dilakukan oleh Vladimir Petrovich Filatov di Ophthalmological

Institute of Odessa, USSR. Plasenta yang digunakan dalam pembuatan kosmetik ini bermacam ragam seperti plasenta Binatang dan plasenta Manusia. Plasenta Binatang yang dimaksud disini seperti Domba, Sapi, dan Kambing.

(8)

Kosmetik selalu di hubungkan dengan keperawakan kecantikan dari seorang manusia. Mallika seorang perempuan miskin bersahaja dan tidak menarik pernah bertanya kepada Sang Buddha, apa sebabnya ada wanita yang buruk rupa, miskin, tanpa wibawa dan pengaruh? Ada wanita yang cantik, tetapi miskin, tanpa wibawa dan pengaruh. Lainnya wanita yang cantik, sekaligus kaya, berwibawa dan

berpengaruh.

Menurut Sang Buddha, perbuatan wanita dalam kehidupan di masa lalu itulah yang menentukan, misalnya cepat marah menghasilkan wajah yang buruk, dan sifatnya yang kikir mengakibatkan kemiskinan dalam kehidupan berikutnya. (Anguttara Nikaya IV, 20 :197)

Kecantikan merupakan pahala dari perbuatan baik dan kemurahan hati dalam kehidupan sebelumnya. “Wajah yang cantik, suara yang merdu, kegantengan, dan

kebijaksanaan, kekuasaan, serta mempunyai banyak pengikut, semua ini dapat diperoleh sebagai pahala perbuatan baik.” (Nidhikhanda Sutta).

(9)

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buddhisme adalah ajaran yang bersifat logis, tidak bersifat dogmatis. Buddhisme mengajarkan manusia atau pengikutnya untuk dapat mencapai kebahagiaan agar harapan kesejahteraan dalam hidup terwujudkan.

Pengajaran agama buddha, memandu para pengikutnya untuk mencapai Ilmu pengetahuan dan teknologi modern masa kini, diperbolehkan penggunaannya atau tidak menyimpang, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran dan hukum yang berlaku dalam agama Buddha.

Berdasarkan penyajian materi di atas, penggunaan placenta manusia dan hewan pada kosmetik bukanlah hal yang baik, namun diperbolehkan asalkan tidak melanggar ajaran agama Buddha. Namun Petinggi dari agama Buddha melarang keras penggunaan placenta karena placenta yang digunakan telah disterilkan sehingga terdapat pemusnahan (pembunuhan) mikroorganisme dalam pembuatan kosmetik. Namun umat Buddha memiliki persepsi masing-masing tentang pengertian dan kategori membunuh yang berbeda-beda dana agama buddha melarang untuk menyakiti apapun itu.

B. Saran

Menurut pandangan ajara agama buddha penggunaan plasenta itu tidak apa-apa selagi tidak membunuh hewan atau manusia yang bersangkutan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.org

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/fungsi.plasenta.untuk.jani n/001/001/2212/3/4

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/mengenal.plasenta.bayi/0 01/001/1046/1/4

http://bidanku.com/pengertian-fungsi-plasenta-dan-tali-pusar

http://www.kampoengternak.or.id/teknologi/337-produk-dari-bahan-plasenta-hewan.html

http://www.republika.co.id/berita/shortlink/17650

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat disimpulkan adalah sebagai berikut; zeolit alam dari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul merupakan zeolit jenis Modernite, perbandingan Si/Al

Aplikasi prinsif psikrometri pada instalasi di industry adalah penggunaanya pada menara pendingin untuk mendinginkan air panas dari keluar condenser dari

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengajuan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar

Hal ini dimaksud agar apa yang menjadi cita-cita pembangunan dapat tercapai yakni memberikan hidup sejahtera kepada semua masyarakat, demikian pula halnya dengan

Lecturers of the English Department of Widya Mandala Catholic University Surabaya for their teaching and guidance during the writer ’s study there, and all the

Tips yang ketiga adalah dengan memilih atasan dan bawahan yang memiliki warna yang sama dengan dua warna utama yang bisa kamu temukan di wedges flowers.. Misalnya saja wedges

Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (298 atau 86%) bayi yang dilahirkan di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya tahun 2012 lahir dengan berat lahir yang normal