• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Kerja Proyek Rekonstruksi Peningk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Kerja Proyek Rekonstruksi Peningk"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Kerja Proyek Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan

Keumala

Geumpang, Pidie Aceh

A. INFORMASI PEMILIK PROYEK/KONSULTAN DAN KONTRAKTOR

Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah ;

Nama Kegiatan : PPK – 6 (Seulimum – Keumala – Geumpang)

Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pidie

Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan : 600 Hari Kalender ( multy years contract)

Pembiayaan :

Sumber : APBN Murni Tahun Anggaran 2013 Dan 2014

Besaran : Rp. 58.327.934.000,-

Nama Pengguna Jasa & alamat :

- Kegiatan : PPK – 6 (Seulimum – Keumala – Geumpang)

PPK : Ir. Mawardi ( 2013 ), Muyasir, ST ( 2014 )

Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 1 Banda Aceh

- Nama Konsultan & alamat :

Konsultan : PT. Cakra Buana Total Mandiri with PT. Global Wahana Cipta

Diwakili : Ir. Muhammad Zaki

Alamat : Banda Aceh, HP. 0811685976

- Nama Penyedia Jasa & alamat :

Kontraktor : Brantas – Tuah KSO.

General Superintendent. : Ir. Mahyudin

(2)

B. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Proyek Rekonstruksi/ Peningkatan Struktur Jalan Keumala – Geumpang

sebagai berikut,

No. SATUAN PERKIRAAN

KUANTITAS

Lapis Pondasi Agregat Kelas B utk Pekerjaan Minor Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor Residu Bitumen untuk Pekerjaan Minor Marka Jalan Termoplastik

Rambu jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade Rel Pengaman

Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis Tile Mesh

Geotekstil Separator

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR Lapis Pondasi Agregat Kelas A utk Pekerjaan Minor

Beton mutu sedang, fc'= 20 Mpa Beton mutu rendah, fc'= 15 Mpa Beton mutu rendah dengan fc'= 10 Mpa Baja Tulangan U 24 Polos

Pasangan Batu Pasangan Batu Kosong

Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar) Aspal Keras

Bahan anti pengelupasan

Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen

DIVISI 7. STRUKTUR Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Lapis Perekat - Aspal Cair

Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR Lapis Pondasi Agregat Kelas A Galian Biasa

Galian Batu Timbunan Biasa Timbunan Pilihan Penyiapan Badan Jalan

Pembersihan dan Pengupasan Lahan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air Pasangan Batu dengan Mortar

Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 95 - 105 cm Pasangan Batu tanpa Adukan (Aanstamping)

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DIVISI 1. UMUM

Mobilisasi

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Manajemen Mutu

DIVISI 2. DRAINASE

(3)

C. METODE KONSTRUKSI

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti

prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah

diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai

kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk

konstruksi yang lebih berkualitas.

Dalam pelaksanaan pembangunan yang menerapkan metode konstruksi dengan inivasi teknologi,

meliputi rangkaian kegiatan dan urutan kegiatan pembangunan yang dipadukan dengan

persyaratan kontrak (gambar, spesifikasi, jadwal penyelesaian), ketersediaan sumberdaya (tenaga

kerja, material, peralatan) dan kondisi lingkungan seperti cuaca, kondisi tanah, dan lainnya.

Berikut flow chart pelaksanaan di Proyek Rekonstruksi/ Peningkatan Struktur Jalan Keumala –

Geumpang,

flow chart / bagan alir pelaksanaan pekerjaan secara umum

START

Met. Pelaksanaan Pekerjaan

Kontrak Kerja

Mobilisasi & Demobilisasi (Pek. Persiapan)

Survey Lokasi & Pengukuran

(4)

Traffic Management

Pek. Patching  Jika ada (sesuai gambar kerja)

Cek

Ok

No

Pek. Galian Batu (pada Tebing)

Cek

Ok

No

Pek. Galian Drainase

Cek

Pek. Bronjong berikutnya & Geotextile Separator

Cek

Ok

No

Pek. Urugan Pilihan selanjutnya

Cek

Ok

No Pek. Urugan Pilihan Thp awal

Cek

Ok

No

C Pek. Galian Biasa (Perbaikan

Struktur Jalan)

Cek

Ok

No

A

Lok. Retaining Wall

Pek. Pas. Batu

Cek

Ok

No

Pek. Timbunan Biasa

Cek

Ok

No

(5)

C

A B

Lapis Perekat (Tack Coat)

Cek

Ok

No

Lok. Hanya Pekerjaan Overlay

Lapis Perekat (Tack Coat)

Cek

Ok

No

Lapis Perekat (Tack Coat)

Cek Lapis Pondasi Agregate Kelas

B

Cek

Ok

No

Lapis Pondasi Agregate Kelas A Lapis Resap Pengikat (Prime

Coat)

Cek

Ok

No Pek. Penyiapan Badan Jalan

Cek

Ok

No Pek. Batu Boulder (Jika ada

sesuai Gambar)

Pek. Lapis Pondasi Agregate untuk Bahu Jalan

Cek Pek. Marka Jalan

Cek

Ok

No

Pek. Rel Pengaman

Cek

Ok

No

(6)

Berikut beberapa metode pelaksanaan manajemen kontruksi yang dilaksanakan di proyek,

1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi

Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan pengurusan

perijinan dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan lokasi & peralatan,

puskesmas / rumah sakit.

Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya proyek Jalan dengan berkoordinasi

dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat

Perijinan dengan pihak terkait;

 DLLAJR & Kepolisian = Traffic Manajemen

 Dinas Pertamanan = Pohon

 PDAM, PLN, TELKOM, dsb = Pemilik Utilitas

 Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya

2. Manajemen dan Keselamatan lalu Lintas

Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang

dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi.

Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi.

Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua

perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan

perlindungan diri (APD = Alat Pelindung Diri) atau personal protective Equipment (PPE) untuk

semua karyawan yang bekerja.

Di karenakan pelaksanaan pekerjaan ini proyek jalan, maka diperlukan adanya alat – alat atau

rambu penunjang untuk keselamatan pengguna jalan baik rambu peringatan, rambu pengarah,

ataupun petugas yang mengatur traffic di lokasi pekerjaan.

(7)

3. Manajemen Mutu

Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka diperlukan kontrol

terhadap material dan proses pencampuran agar tidak terjadi rework di kemudian hari. Standar –

standar dalam pengendalian mutu sudah diatur dalam prosedur internal, maupun diatur dalam

kontrak.

3. Galian Selokan Drainase dan Saluran Air

Pada pekerjaan ini ditentukan titik galian dengan alat survey untuk medapatkan titik galian

sesuai dengan gambar rencana. Berikut tahapan pelaksanaan pekerjaan galian selokan drainase

dan saluran air,

Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat dapat maneuver (tdk ada pemukiman)

Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat tidak dapat manuver (ada pemukiman)

Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat dapat maneuver (tdk ada pemukiman)

Untuk Lokasi dimana pada sisi bahu jalan alat tidak dapat manuver (ada pemukiman)

(8)

Penanganan / Handling Material Material hasil galian

4. Pasangan Batu Dengan Mortar

Setelah lokasi udah digali, dilakukan pengukuran oleh survey untuk pemasangan bowplank

sehingga mendapatkan tipical saluran rencana baik bentuk, tipe, kedalaman dan kelandaian lantai

saluran sesuai dengan gambar rencana.

Peralatan kerja; 1. Concrete Mixer 2. Alat bantu

5. Gorong-gorong Pipa Bertulang, Diameter Dalam 95 - 100 cm

Sama halnya dengan pekerjaan saluran drainase, lokasi pemasangan gorong – gorong terlebih

dahulu di tentukan oleh survey berdasarkan rencana, kemudian dilakukan penggalian saluran dari

arah outlet. Hal ini untuk menghindari air tidak masuk dan menggenang di saluran yang telah

digali. Dikarenakan lebar jalan yang sempit, maka penggalian dan pemasangan gorong – gorong

(9)

Setelah penggalian, dilaksanakan lantai kerja untuk mendapatkan kemiringan dan ratanya lantai

agar beban gorong – gorong terbagi merata. Tiap sambungan gorong – gorong segera diklem

agar tidak adanya kebocoran saat gorong – gorong di fungsikan. Setelah klem kering dilakukan

penimbunan dan pemadatan segera sehingga jalan dapat dipergunakan kembali.

6. Galian Biasa dan Galian Batu

Untuk beberapa lokasi pekerjaan diperlukan galian baik galian biasa maupun galian batu untuk

mendapatkan tipikal bentuk yang direncanakan sesuai dengan gambar rencana.

Jika diperlukan, Pekerjaan Pemotongan aspal existing sebagai pembatas

pekerjaan dilakukan -Sebelum Galian

Dilaksanakan, akan dilakukan Pemotongan batas Aspal Existing dan Pelebaran.

-Dilanjutkan bongkaran Perkerasan dibawahnya dengan excavator dan juga sebagai sbg alat loading

Galian Pada lokasi Perbaikan Struktur Jalan

Galian dengan Excavator  untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan dapat dilakukan dengan alat berat

Peralatan kerja; 1. Excavator 2. Dump Truck 3. Alat bantu

Galian Pada lokasi Retaining wall

(10)

Jika pada lokasi galian terdapat batuan maka galian batu dibutuhkan breaker untuk memecahkan

material batu.

Metode Galian

- Pembongkaran Batuan existing / Rock Excavation dengan Breaker

- Wheel loader Mendorong hasil Bongkaran ke lokasi

pengumpulan sementara - Selanjutnya material diangkut /

(11)

Penanganan Material hasil galian

Material hasil galian dibuang dan diangkut menggunakan dump truck ke lokasi pembuangan

yang telah disetujui oleh pemberi kerja dan masyarakat. Pada bak dumptruck ditutup untuk

menghindari material tanah berjatuhan selama proses hauling.

7. pembersihan dan Pengupasan Lahan

Pekerjaan :

Pembersihan Lokasi Lahan

Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll)

Peralatan:

- Gergaji Mesin / Chain saw

- Bulldozer

- Excavator  Loading

(12)

Hasil pembersihan langsung dituang ke dalam bak dump truck untuk kemudian dibuang dengan menggunakan dump truck ke lokasi yang telah ditentukan / disposal area atau jika diijinkan Hasil pembersihan kayu dan ranting dikumpulkan untuk kemudian dibakar. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa

Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi.

Pengupasan lapisan top soil (stripping)

Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan. Stripping dilakukan

dengan kedalam minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan.

Pohon-pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian

dipadatkan.

8. Timbunan Biasa

Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan

(13)

Pengadaan Material di Borrow pit area Peralatan: Wheel Loader dan Dump Truck

Penghamparan

Pemadatan Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan

Pada Lokasi yang tidak memungkinkan dilaksanakan pekerjaan dengan alat berat

Pekerjaan Timbunan pada lokasi Retaining wall dan Lokasi lainnya sesuai gambar kerja

Penghamparan oleh pekerja dan alat bantu

(14)

9. Pekerjaan Pemasangan Bronjong

Pelaksanaan;

1. Lepaskan ikatan kemasan dan keluarkan satu per satu bronjong, letakan pada permukaan yang datar serta luruskan netting bronjong tersebut

2. Lipat sisi-sisi bronjong hingga membentuk sangkar. Ikat ujung-ujung sisi atas dari bronjong tersebut dengan cara saling melilitkannya

3. Ambil kira-kira 1,5 meter kawat ikat. Ikatkn pada setiap sisi bronjong hingga membentuk kotak. Ikat dengan cara kombinasi ikatan seperti pada gambar

4. Ikat bronjong-bronjong dengan cara mengikatnya sesuai cara sebelumnya. Bawa bronjong-bronjong tersebut pada lokasi kerja dan ikatkan satu dengan lainnya sesuai dengan posisi rancangan

5. Setelah bronjong-bronjong tersebut diletakan pada posisinya, dan sebelum kita mengisinya, luruskan sisi bronjong tersebut dengan menggunakan alat pelurus sederhana dengan menggunakan papan kayu untuk mempertahankan kelurusannya

6. Isi bronjong dengan batu 1/3 bagian. Pasang kawat penguat dan isi kembali hingga 2/3 bagian. Pasang kawat penguat dan isi kembali hingga penuh hingga 3 sampai 5 cm di atas tinggi kotak bronjong.INGAT : jangan mengisi bronjong langsung penuh, isilah bertahap per bagian

(15)

Traffic Existing Lok. Pekerjaan

-Pek. Galian Telah selesai

-Pek. Bronjong

Traffic Existing Lok. Pekerjaan

(16)

Traffic Existing Lok. Pekerjaan

-Pek. Geotextile dan dijepit dengan -Pek. Bronjong Berikutnya

Traffic Existing

Lok. Pekerjaan

(17)

Berikut foto pelaksanaan pekerjaan bronjong

Tahap Survey lokasi

Traffic Existing

Lok. Pekerjaan

- Pek. Secara Simultan

- Pek. Dengan urutan sesuai gambar kerja -Pek. Sampai Elevasi rencana

(18)

Tahap pengerjaan awal

(19)

Tahap Pengerjaan (50% )

Tahap Selesai ( 100 % )

10. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregate Kelas B dan Lapis Pondasi Agregate Kelas A

-Lapis Pondasi Aggregat Kelas B

-Lapis Pondasi Aggregat Kelas A

Pekerjaan secara mekanik / alat berat

(20)

Urutan Pekerjaan

1. Layer 1 : Aggregate kelas B dipadatkan

2. Layer 2 : Aggregate Kelas A diatas aggregate kelas B dipadatkan

- Motor Grader - Tandem Roller - Water tank truck - Alat bantu lainnya

Untuk tiap lapis pondasi agregat diperhatikan ketebalan dan kepadatan lapisan untuk

menghindari lose material yang terbuang.

Campuran material LPB dan LPA disesuaikan dengan job mix formula yang telah disetujui oleh

pemberi kerja.

11. Pekerjaan Perkerasan Aspal

Pada saat pekerjaan Over lay, Traffic Management melalui Jalan existing dan Pelebaran yang

telah dilakukan

Lapis Resap Pengikat Pekerjaan diatas lapisan aggregate kelas A

(21)

Sebelum dilaksanakan prime coat, lapisan LPA dibersihkan dengan compressor agar lapisan

prime coat menempel sempurna.

AC-BC

Pekerjaan diatas lapisan Prime Coat

Dilanjutkan dengan Pekerjaan Tack Coat dan

(22)

Lapis Perekat

Pekerjaan diatas lapisan AC-BC dan Hotmix existing

Fungsi;

Sebagai Pengikat antara Lapisan AC-BC dan AC-WC

Pekerjaan juga sebagai pengikat antara Hotmix existing dan BC - AC-WC  Pekerjaan Overlay

AC-BC / AC-WC

Pekerjaan diatas lapisan Tack Coat dan AC-BC Pekerjaan pada lokasi wedening dan Overlay

Produksi Hotmix di AMP

- Breakdown rolling dilaksanakan, dengan Tandem Roller berat 8 - 10 Ton dengan

kecepatan < 4 km/jam.

- Intermediate rolling (Pemadatan Tengah) dilaksanakan dengan Pneumatic Tire Roller

dengan Kecepatan PTR < 10 km/jam

- Finish rolling / Pemadatan Akhir dilaksanakan dengan Tandem Roller 10 – 12 Ton

OPEN TRAFFIC dilakukan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada

(23)

Breakdown rolling

(24)

12. Pekerjaan Pelebaran Perkerasan Dan Bahu Jalan

Peralatan kerja; 1. Wheel Loader 2. Dump truck 3. Motor Grader 4. Tandem Roller 5. Water Tanker 6. Alat Bantu

(25)

Gambar

Gambar Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Karena terdapat berbagai istilah untuk HPI seperti terurai di atas, Sudargo Gautama mencoba menciptakan istilah lain yang lebih baik yaitu Hukum Antar Tata Hukum

Syafruddin (2006) juga melakukan penelitian dengan menggunakan variabel kinerja perusahaan, kepemilikan oleh pihak dalam, konsentrasi kepemilikan, nilai pasar

Penelitian ini difokuskan untuk melihat pergeseran dari pasar tradisional ke modern dari jumlah pasar dan omzet penjualan sedangkan pergeseran dengan indikator tenaga kerja

[4.32] Menimbang keterangan sebagaimana dimaksud pada paragraf [4.27] sampai dengan paragraf [4.31], Majelis berpendapat dalil Termohon semula yang menyatakan menolak

Dengan pembelajaran daring, PBBT dapat dilakukan dengan mudah meski tidak harus dengan tatap muka, baik pada saat pemberian tugas maupun penerimaan tugas sebagai

KIMBis (KLinik IPTEK Mina Bisnis) merupakan lembaga (organisasi) yang dibangun secara partisipatif (dari-oleh-untuk) masyarakat atas prakarsa Badan Penelitian dan

Pada penelitian campuran dengan desain ini, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dilakukan kurang-lebih secara paralel, dengan maksud agar

 Metode mencontoh baik digunakan apabila ditujukan untuk: latihan dasar keterampilan fisik; memperoleh bentuk yang sama walaupun ukurannya diperbesar atau diperkecil; memproduksi