iii ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu faktor terjadinya penyakit ISPA pada balita pola pemberian makan dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian makan dan status gizi anak balita penderita ISPA.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 63 balita penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan formulir food recall 24 jam, formulir food frequency dan kuesioner, data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batubara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak balita penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut umumnya pada kelompok umur 12-36 bulan, mayoritas perempuan. Pola pemberian makan balita berdasarkan susunan makanan berada dalam kategori tidak lengkap. Karbohidrat jenis nasi dan protein jenis ikan masing-masing frekuensi makan 1-3x/hari. Asupan karbohidrat dan protein umumnya kategori sedang. Vitamin A, zink dan zat besi umumnya kategori defisit. Status gizi anak balita penderita ISPA menurut indeks BB/U terdapat kategori sangat kurang 3,2%, dan kategori kurang 14,3%. Menurut indeks TB/U terdapat kategori sangat pendek 9,5%, dan pendek 25,4%. Menurut indeks BB/TB ditemukan kategori kurus 22,3%. Frekuensi kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) umumnya terjadi 2 kali sebulan.
Saran dari penelitian ini adalah kepada petugas kesehatan diharapkan memfokuskan pelayanan tentang gizi sesuai dengan kebutuhan gizi anak balita untuk mendukung perbaikan gizi anak balita .
iv
ABSTRACT
Acut Respiratory Infections (ARI) is a disease of the respiratory tract caused by bacteria. One of the factors the occurrence of respiratory disease in infants is feeding patterns and nutritional status. The present research is aimed to know feeding pattern and nutritional status in toddler with respiratory infection.
Types of this research was descriptive by cross sectional design. The samples were 63 toddler by total sampling methode. The data used were primary and secondary data. The primary data were obta ined through interviews using food recall 24-hour, food frequency form and questionnaire, secondary data obtained from Tanjung Tiram Health Centre in Batubara District.
The results showed toddler with Acute Respiratory Infections (ARI) were at age group 12-36 month, dominated by girls. Feeding patterns for toddlers based on food arrangements was incomplete category. Frequency carbohidrat from rice and protein from fish comsumption was each 1-3 time a day. Carbohydrates and protein intake were in medium ca tegory. Vitamin A, zink and iron were in defisit category. Nutritional status of toddler with Acute Respiratory Infection (ARI) based on weight age indeks category were severe wasting category as much as 3.2%, wasting category as much us 14,3%. Based on height age indeks category were severe stunting category as much us 9.5%, stunting category as much as 25.4% short. Base on weight height indeks category were underweight category as much as 22.3%. Frequency of Acute Respiratory Infections occurence 2 times a month.
Suggestion of this research was to health official are expected to focus on nutrition services in according to nutritional needs to support improved nutrition of toddler.