• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Eksperimental Pengaruh Penambahan Bioetanol pada Bahan Bakar Pertalite terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Eksperimental Pengaruh Penambahan Bioetanol pada Bahan Bakar Pertalite terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Motor bakar torak merupakan mesin dengan sistem pembakaran dalam

atau Internal Combustion Engine di mana pada saat sekarang ini banyak

digunakan untuk berbagai keperluan terutama di bidang transportasi. Peranannya

di bidang transportasi sangatlah besar karena hampir semua kendaraan terutama

yang beroperasi di darat menggunakan motor bakar torak sebagai penggeraknya.

Penggunaan motor bakar yang besar ini disebabkan oleh banyak pekerjaan yang

dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat dengan bantuan motor bakar.

Sementara itu harga minyak bumi dunia yang terus meningkat dan diikuti

dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar fosil serta isu lingkungan global

yang menuntut tingkat kualitas lingkungan yang lebih baik, mendorong

pemerintah diharuskan mengambil kebijakan baik jangka pendek, menengah,

maupun jangka panjang. Saat ini konsumsi BBM bersubsidi di Indonesia

mencapai 9,4 juta Kiloliter hingga Agustus 2015. Angka ini tergolong besar

karena nilainya bekisar 137 trilyun rupiah, terlebih lagi ditengarai banyak

dinikmati oleh golongan menengah ke atas. (BPH Migas,2015). Dalam jangka

pendek Pemerintah berencana melakukan pembatasan BBM subsidi yaitu bagi

pemilik kendaraan berkapasitas 1500cc ke atas disarankan menggunakan BBM

nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax. Meskipun saat ini telah mulai

dikembangkan mobil listrik sebagai kendaraan yang paling ramah lingkungan

namun permasalahan mengenai baterai penyimpanan yang tahan lama belum bisa

teratasi serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukan isi ulang masih cukup lama

sehingga menjadi kendala. Demikian halnya dengan konversi ke BBG yang masih

terkendala dengan infrastruktur. Sehingga sampai saat ini pilihan pada bahan

bakar minyak masih lebih tinggi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji

pengaruh penambahan bioetanol terhadap bahan bakar pertalite.

(2)

2 Mulai abad ke-21dunia mulai memikirkan energi alternatif yang dapat

digunakan untuk motor diesel ataupun motor otto. Salah satu bahan bakar

alternatif yang dikembangkan adalah bahan bakar alkohol. Alkohol adalah salah

satu jenis hidrokarbon yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan hydroxyl

radical OH. Jeni-jenis alkohol sebagai berikut, (Pulkrabek, 2004)

a. Metil alkohol (metanol), CH3OH

b. Etil alkohol (etanol), C2H5OH

c. Propil alkohol (propanol), C3H7OH

Jenis alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah metanol

dan etanol. Penelitian mengenai bahan bakar alternatif ini sudah banyak

dilakukan.

Disekitar kita banyak sekali bahan yang memiliki potensi untuk dijadikan

bioetanol sebagai energi alternatif terutama untuk kebutuhan bahan bakar alat

transportasi. Banyak hasil pertanian di Indonesia yang memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai bioetanol. Metanol dan etanol yang diproses secara

fermentasi dari tanaman tebu, jagung, nenas, umbi-umbian, dan masih banyak

lagi. Namun, semua sumber daya hayati ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Dari berbagai penelitian yang telah banyak dilakukan, penggunaan

bioetanol sebagai bahan alternatif memberikan dampak yang positif dari sisi

penghematan bahan bakar. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji

pengaruh penambahan bioetanol pada bahan bakar jenis pertalite. Hal ini karena

pertalite merupakan bahan bakar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan

perkembangan otomotif. Pertalite memiliki oktan yang lumayan tinggi dan sisi

fisik bahan bakar pertalite memiliki stabilitas oksidasi yang lebih tinggi dan

kandungan oksin, aromatik, dan benzenanya tidak dibatasi. Hasilnya pembakaran

bahan bakar pertalite lebih baik. Untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan

teknologi otomotif, maka angka oktan bahan bakar harus disesuaikan, sementara

itu pertalite memilki RON (Research Octane Number) 90. Di samping itu bahan

bakar pertalite adalah salah satu jenis bahan bakar non-subsidi.

(3)

3 1.2Tujuan Pengujian

1. Untuk mengetahui nilai kalor bahan bakar pertalite, campuran

pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan 15%.

2. Untuk mengetahui perbandingan torsi motor bakar bensin menggunakan

pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan 15%.

3. Untuk mengetahui perbandingan daya motor bakar bensin menggunakan

pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan 15%.

4. Untuk mengetahui perbandingan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) motor

bakar bensin menggunakan pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol)

5%, 10%, dan 15%.

5. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi termal motor bakar bensin

menggunakan pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan

15%.

6. Untuk mengetahui perbandingan AFR (Air Fuel Ratio) motor bakar bensin

menggunakan pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan

15%.

7. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi volumetris motor bakar bensin

menggunakan pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan

15%.

1.3Batasan Masalah

1. Bahan bakar yang digunakan dalam percobaan ini adalah bahan bakar

pertalite, campuran pertalite-bioetanol (gasohol) 5%, 10%, dan 15%.

2. Alat uji yang digunakan untuk menghitung nilai kalor bahan bakar adalah bom

kalorimeter

3. Performansi mesin yang diteliti berupa daya, torsi, SFC, Efisiensi termal, rasio

udara-bahan bakar (AFR), dan efisiensi volumetris.

4. Mesin uji yang digunakan adalah mesin otto 4 langkah 1 silinder kapasitas

125cc.

(4)

4 1.4Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi literature, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan

jurnal-jurnal terkait.

b. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku

elektronik, serta data-data lain yang berhubungan.

c. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari hasil pengujian

yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik.

d. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh

Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

1.5Sistematika Penulisan

Agar penyusunan skripsi ini dapat tersusun secara sistematis dan

mempermudah pembaca memahami tulisan ini, maka dilakukan pembagian bab

berdasarkan isinya.

Pada bab I pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, batasan masalah,

metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka,

yaitu berisi landasan teori yang diperoleh dari litelatur untuk mendukung

pengujian. Bab III metodologi penelitian, yaitu berisi metode yang akan

digunakan untuk menyelesaikan penulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas

mengenai langkah-langkah pengujian, pengolahan dan analisa data yang akan

digunakan untuk menyelesaikan teori dari topic yang akan diangkat. Bab IV

analisa data dan pembahasan, pada bab ini akan dianalisa dan dibahas mengenai

data-data yang diperoleh dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Bab V berisi

kesimpulan dan saran dari hasil pengujian. Kemudian daftar pustaka dan

lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol (Gasohol Be-25 Dan Be-30), 2009. Jika angus yang

Penulis dalam tugas sarjana ini mengambil judul, yaitu “ Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Otto Berbahan Bakar Pertalite dengan Campuran Pertalite-

Kedua orang tua saya, Ayahanda Chaidir dan Ibunda Lelyana Pulungan yang telah memberikan semangat, materi, dukungan beserta doa kepada saya sehingga saya dapat

[r]

Ketika mesin dioperasikan menggunakan campuran pertalite-bioetanol biji Sorghum, tren BSFC lebih rendah daripada pertalite karena tidak ada modifikasi yang dilakukan pada

Campuran bahan bakar variasi premium dan ethanol (5%, 10%, 15%, 20%) ditakar menggunakan gelas ukur dan dicampur sebelum pelaksanaan pengujian untuk menghindari terjadinya

Pengaruh Debit Bioetanol Injection Pada Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah Terhadap Bahan Bakar Premium; Berry Marshal ; 071910101088 : 2011, 78 halaman; Jurusan

42 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Pengaruh Campuran Pertalite Dengan Bioetanol Berbahan Dasar Kulit Pisang Pada Air Fuel Ratio Pada grafik diatas menunjukkan air fuel ratio menurun