Selesai Mulai Lampiran 1. FlowChart Penelitian
Persiapan bahan dan alat
Pemberian air irigasi
Ditentukan kebutuhan air tanaman Ditentukan koefisien dan evapotranspirasi
tanaman Dianalisa data yang
Fase Akhir
Lampiran 4. Data Penurunan Tinggi Air Pada Evapopan (mm/hari) Fase Awal
Tanggal Evaporasi Dari Panci (mm/hari) Evaporasi (mm/hari)
Fase Akhir
Tanggal Evaporasi Dari Panci (mm/hari) Evaporasi (mm/hari)
Perhitungan : E = k x Ep dimana :
E = evaporasi dari badan air (mm/hari) K = koefisien panci (0,7)
Lampiran 5. Data Kerapatan Massa, Kerapatan Partikel dan Porositas Tanah
BTKU: Berat tanah kering udara BTKO: Berat tanah kering oven
VTKU: Volume tanah kering udara (volume total) Volume ring sampel = 1
VTKO: Volume tanah kering oven
3
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuah VTKO I = 240 mL – 200 mL = 40 mL Bulk density rata-rata = 1,01+1,05+1,05
3 g/cm
3
3
��������������� (ρp) = Massa tanah Volume tanah kering
ρp I = 108,21 � Porositas rata-rata = 60+59,5+61,6
3 % = 60,3 % Fase Akhir
ULANGAN BTKU
BTKU: Berat tanah kering udara BTKO: Berat tanah kering oven
VTKO: Volume tanah kering oven
VTKO = Volume air tanah – Voume air penjenuah VTKO I = 248 mL – 200 mL = 48 mL Bulk density rata-rata = 1,07+1,05+1,06
3 g/cm Volume tanah kering
3 Porositas rata-rata = 56,4+59,15+57,25
Lampiran 6. Perhitungan Nilai Evapotranspirasi dan Koefisien tanaman Perhitungan Fase Awal
Laju Evapootanspirasi
Kadar air basis kering (W) = 7,89 % Kerapatan massa tanah (ρb) = 1,06 g/cm Berat jenis air (ρw) = 1 g/cm
3
Kedalaman tanah (h
3
T
Waktu (T) = 7 hari
) = 15 cm
θ = W x ��
��
= 7,89 % x 1,06 g/cm 3
1 g/cm 3
= 8,36 %
ET = ��ℎ� � = 8,36 % � 15 ��
7 ℎ���
= 0,179 cm/hari = 1,79 mm/hari Nilai ET dikalikan 0,5
= 1,79 x 0,5 = 0,9 mm/hari Koefisien Tanaman
Kc = �� ��0 = 0,9 ��/ℎ���
189 ��/ℎ���
Perhitungan Fase Akhir Laju Evapootanspirasi
Kadar air basis kering (W) = 8,67 % Kerapatan massa tanah (ρb) = 1,06 g/cm Berat jenis air (ρw) = 1 g/cm
3
Kedalaman tanah (h
3
T
Waktu (T) = 7 hari
) = 15 cm
θ = W x ��
��
= 8,67 % x 1,06 g/cm 3
1 g/cm 3
= 9,19 %
ET = ��ℎ� � = 9,19 % � 15 ��
7 ℎ���
= 0,196 cm/hari = 1,96 mm/hari Nilai ET dikalikan 0,5
= 1,96 mm x 0,5 = 0,98 mm/hari Koefisien Tanaman
Kc = �� ��0
= 0,98 ��/ℎ��� 1,93 ��/ℎ���
Lampiran 7. Perhitungan Kadar Air Kapasitas Lapang Perhitungan kadar air kapasitas lapang (%)
Ulangan BTKU
(g)
BTKO (g)
Kadar air kapasitas lapang (%)
1 150,05 104,63 30,26
2 149,64 101,46 32,2
3 158,95 112,15 29,44
Rata-Rata 30,64
Perhitungan:
Kadar Air Kapasitas Lapang = 30,26+32,2+29,44
3
Perhitungan kadar air akhir (%) Fase Awal
Ulangan BTKU
(g)
BTKO (g)
Kadar air akhir (%)
Kadar air basis kering = Kadar air pemberian awal (kapasitas lapang) – kadar air Akhir
Perhitungan kadar air akhir (%) Fase Akhir
Ulangan BTKU
(g)
BTKO (g)
Kadar air akhir (%)
1 134,58 105,1 21,32
2 132,07 102,97 21,85
3 133,25 103,95 21,8
Rata-Rata 21,65
Perhitungan:
Kadar air basis kering = Kadar air pemberian awal (kapasitas lapang) – kadar air Akhir
Lampiran 8. Perhitungan Perkolasi Tanaman Perhitungan perkolasi fase awal
h1 (mm) h2 (mm) t1 (hari) t2 (hari) Perkolasi (mm/hari)
0 20 0 7 2.8
Perhitungan perkolasi Fase Akhir
h1 (mm) h2 (mm) t1 (hari) t2 (hari) Perkolasi (mm/hari)
0 17 0 7 2.42
dimana : h1
h
= tinggi air awal
2
t
= tinggi air akhir
1
t
= waktu awal
2
perkolasi = � =ℎ1−ℎ2 �2−�1
Lampiran 9. Foto Penelitian
Gambar tanaman sawit pada awal penelitian
Gambar Evapovan Klas A
Gambar thermometer ruangan