• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transformasi Ormas Menjadi Partai Politik ( Studi Tentang Ormas Persatuan Indonesia menjadi Partai Persatuan Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Transformasi Ormas Menjadi Partai Politik ( Studi Tentang Ormas Persatuan Indonesia menjadi Partai Persatuan Indonesia)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI PERSATUAN INDONESIA SUMATERA UTARA

2.1. Deskripsi Ormas Perindo

Organisasi kemasyarakatan Perindo didirikan dengan tujuan untuk

menggalang, mengorganisasi, menggerakkan dan menumbuh kembangkan

persatuan nasional dengan bersungguh-sungguh mewujudkan bangsa yang

berdaulat, adil, makmur, sejahtera, berbudaya,dan demokratis melalui pengguatan

kedaulatan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, sosial

budaya, pertahanan dan keamanan. Organisasi kemasyarakatan Perindo juga

mempunyai fungsi secara luas yaitu Membangun persatuan nasional sebagai

prasyarat bangsa berdaulat, Menggalang kekuatan perubahan menuju terwujudnya

kesejahteraan masyarakat dan Mendorong nilai-nilai nasional sebagai pedoman

bersama kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perkembangan Organisasi kemasyarakatan Perindo didukung dengan media,

yang tentunya Hary Tanoesoedibjo selaku ketua Ormas Perindo untuk

mengembangkan Ormas Perindo dalam memenuhi fungsi Ormas Perindo

kedepannya. Seperti yang kita ketahui bahwa media massa mempunyai peran

yang sangat signifikan dalam kehidupan menusia. tak bisa dipungkiri bahwa

hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik secara pribadi maupu umum,

selalu berhubungan dengan aktifitas komunikasi massa. Hasrat interaksi antar

individu atau masyarakat yang tinggi tersebut menemukan salurannya yang paling

efektif dan terandalkan dalam berbagai bentuk media massa, guna saling

(2)

2.1.1 Sejarah Ormas Perindo

Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang mengedepankan,

mengakomodasikan dan memperjuangkan kepentingan massa, baik organisasi

massa kelas buruh, kaum tani, perempuan serta pemuda dan mahasiswa, yaitu

kepentingan dan tujuan kesejahteraan sosial dan ekonomi.29

“Karena melihat kondisi di Indonesia pada saat ini tidak ada kemajuan, dari awal kan pak HT bilang Ormas Perindo ini suatu saat bisa menjadi partai apabila kondisi bangsa ini seperti seperti ini saja, jadi kita liat dolar pun masih naek gas pun masi naik, jadi yang melatar belakangi itu lah manjadi

Organisasi massa

atau ormas merupakan suatu gerakan politik yang pada prinsipnya juga bentuk

dari partai.

Pengertian organisasi kemasyarakatan menurut undang-undang adalah

organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga negara Republik

Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,

dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam

pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Ada tiga prinsip dasar dari Partai Politik, yakni partai sebagai koalisi, partai

sebagai organisasi, dan partai sebagai pembuat kebijakan (policy making). Dari

ketiga prinsip dasar Partai Politik di atas, organisasi kemasyarakatan masuk ke

dalam prinsip kedua, yaitu suatu gerakan (movement), dan prinsip ketiga, yaitu

kelompok penekan (pressure group). Gerakan adalah kelompok atau golongan

yang ingin mengadakan perubahan, atau menciptakan suatu lembaga baru dengan

memakai cara cara politik. Sedangkan kelompok penekan (pressure group) adalah

kelompok yang memperjuangkan kepentingan dan berusaha memberi pengaruh

terhadap kekuatan politik yang ada di pemerintahan. Kelompok ini bisa terdiri

dari perkumpulan, golongan, ataupun partai yang berada di luar pemerintahan.

29

(3)

partai politik jadi untuk menyelamatkan Indonesia, untuk Indonesia sejahtera.”30

Perindo singkatan dari Persatuan Indonesia, adalah organisasi

kemasyarakatan yang dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 2013,

organisasi ini didirikan oleh kaum muda yang memiliki integritas dan idealisme

untuk mewujudkan cita-cita perubahan yang sesungguhnya. Sosok seorang Hary

Tanoesoedibjo didaulat sebagai pencetus terbentuknya Ormas Perindo ini.

Tentunya keputusan besar mendirikan organisasi ini atas dasar pemikiran yang

mendalam, sembari melanjutkan kiprah beliau di tengah-tengah masyarakat yang

sebelumnya sudah dimulai. Hary Tanoesoedibjo berfikiran bahwa inilah saatnya

bagi kaum muda Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam

memimpin bangsa Indonesia.

Gambar 2.1 Lambang Organisasi Kemasyarakatan Pesatuan Indonesia

30

(4)

Program Utama Perindo yaitu Program ekonomi kerakyatan yaitu

merupakan kerja utama Perindo. Sesungguhnya masyarakat menginginkan

peningkatan kesejahteraan hidupnya, untuk mewujudkan hal tersebut maka

perubahan di bidang ekonomi lah yang menjadi tujuan utamanya, dengan

mendorong tumbuhnya kekuatan ekonomi masyarakat, terutama ditujukan kepada

masyarakat yang kurang berkemampuan. Program ini dijalankan dengan

membentuk wadah Koperasi Perindo. Oleh karena itu, koperasi merupakan

bentuk badan usaha yang sangat cocok dengan pola aktifitas perekonomian

masyarakat kita. Koperasi Perindo dalam kegiatannya akan secara aktif

mempertahankan nilai kebangsaan yakni gotong-royong. Koperasi yang ada

selama ini ternyata mulai memudarkan visi dan misi koperasi itu sendiri seperti

yang telah dicetuskan oleh Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Inilah

yang menjadi dasar Hary Tanoesoedibjo untuk kembali menggiatkan Koperasi

sebagai awal perubahan perekonomian yang digagas Perindo. Banyak hal-hal baru

yang bakal ditemukan dalam Koperasi Perindo ini, mulai dari suku bunga

pinjaman yang kecil (50% dari suku bunga Bank saat ini), tidak memerlukan

agunan/jaminan dari peminjam serta mekanisme “Tanggung-Renteng” yang

diharap mampu meningkatkan tanggungjawab anggota koperasi itu sendiri.

Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Persatuan Indonesia (Persatuan

Indonesia) telah dideklarasikan, Minggu 24 Februari 2013 lalu. Ormas besutan

CEO MNC Group yaitu Hary Tanoesudibjo, menyusul keluarnya dari Partai

NasDem itu mencuri perhatian banyak pihak. Semenjak pembentukannya yang

terkesan mendadak, Persatuan Indonesia dipersepsi tidak hanya sekedar Ormas

biasa. Akan tetapi, sebagai organisasi yang dipersiapkan menjadi Partai Politik.

Sinyalemen kuat itu terlihat dari pernyataan Hary Tanoesudibjo usai deklarasi

Persatuan Indonesia yang bertempat di Istora Senayan Jakarta.

Hary Tanoesudibjo menyatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Ormas

yang dipeloporinya ini akan menjelma menjadi Partai Politik pada 2019. Langkah

itu akan dilakukan bila kondisi negara tidak mengalami perubahan hingga 2019.

Pendirian Ormas Persatuan Indonesia dan apa yang disampaikan Hary

Tanoesudibjo di atas memiliki kemiripan dengan pendirian Ormas Perhimpunan

(5)

tersebut di Jakarta Media Center (JMC) pada 20 September 2005. Wiranto juga

mengakatan bahwa kemungkinan untuk mendirikan partai itu ada, tetapi

sementara ini fokus pada masalah kebangsaan dulu.

Terdapat kesamaan konsep yang disampaikan menyusul deklarasi kedua

ormas di atas. Meski isu yang diusung oleh ormas masing-masing itu berbeda

dengan Persatuan Indonesia mengambil isu perubahan, sementara Perhimpunan

Kebangsaan yang mengangkat isu kebangsaan tetapi sama-sama menawarkan isu

pengikat kebersamaan. Isu pengikat tersebut dibutuhkan untuk menjaring banyak

orang dari beragam latarbelakang, yang setuju, untuk bergabung. Selain itu, latar

belakang pendirian dan tujuan faktual kedua ormas tersebut juga memiliki

kemiripan. Latar belakang pendirian ormas Perhimpunan Kebangsaan terkait

dengan kegagalan Wiranto merebut kepemimpinan di Partai Golkar pada akhir

2004.

Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia berlatarbelakang kegagalan

Hary Tanoesudibjo menjadi pengendali utama Partai NasDem. Rupanya, rencana

Hary Tanoesudibjo mendirikan Partai Politik mengikuti pola pendirian Partai

Hanura oleh Wiranto. Mengenai Partai Hanura menjelaskan bahwa proses

pendirian Partai Politik di Indonesia, dapat dilakukan melalui 7 (tujuh) tahapan.

Pertama, Kemunculan gagasan. Kedua, pendirian Ormas sebagai penjajakan.

Ketiga, Pematangan gagasan, pembentukan Forum Pendiri Terbatas, dan

pemberian nama partai. Keempat, perluasan kelompok pendiri. Kelima, penyiapan

kelengkapan partai. Keenam, legalisasi dan deklarasi partai. Ketujuh,

penyempurnaan kelengkapan partai. Pendirian Persatuan Indonesia merupakan

tahap penjajakan dari pendirian sebuah Partai Politik.

Organisasi kemasyarakatan tersebut tidak dimaksudkan sebagai Ormas

selamanya akan tetapi, dipersiapkan sebagai kekuatan politik yang dapat

mengikuti kontestasi Pemilu, bila Hary Tanoesudibjo gagal merebut

kepemimpinan Partai Hanura kelak. Masuknya Hary Tanoesudibjo ke Partai

Hanura merupakan langkah taktis, dengan dua tujuan. Pertama, memberikan

ruang bagi barisan Hary Tanoesudibjo yang keluar dari Partai NasDem untuk bisa

mencalonkan diri sebagai Caleg untuk Pemilu 2014. Oleh karena itu, diharapkan

(6)

seraya mencoba merebut kendali Partai Hanura pada Munas II tahun 2015

mendatang. Hary Tanoesudibjo akan berupaya tampil sebagai pengganti Wiranto.

Bila gagal atau tidak berpeluang, maka Hary Tanoesudibjo akan mengubah

Persatuan Indonesia menjadi Partai Politik atau mendirikan Partai Politik berbasis

Persatuan Indonesia. Kemungkinan besar, Hary Tanoesudibjo akan mendulang

keuntungan dengan menarik sebagian kader Partai Hanura ke dalam barisannya.

Sekarang, gejalanya sudah tampak.

Sejumlah kader Partai Hanura di daerah turut menjadi pengurus Persatuan

Indonesia. Oleh Karena itu, pembinaan yang dilakukan Hary Tanoesudibjo,

mereka cenderung akan merapat ke barisannya. Hary Tanoesudibjo paham,

bagaimana memanfaatkan kapasitas finansial dan jaringan media yang dimilikinya

untuk menambah deret barisan pendukungnya. Bermodal finansial dan jaringan

media yang kuat, Hary Tanoesudibjo tampak optimis eksistensinya dalam kancah

politik tanah air semakin kokoh. Merebut kepemimpinan Partai Hanura atau

mengubah Persatuan Indonesia menjadi Partai Politik akan menjadi ajang

pembuktian eksistensi dan kepiawaian Hary Tanoesudibjo dalam kancah politik

Nusantara.

2.1.2 Manifesto Ormas Perindo

Manifesto politik organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia dibacakan

oleh mantan Sekjen Partai NasDem Ahmad Rofiq di tengah ribuan simpatisan

ormas Perindo yang hadir di Istora, Senayan, Jakarta, pada hari minggu tanggal 24

Februari 2013. Berikut ini adalah manifesto politik deklarasi Ormas Perindo, Hari

ini kami nyatakan kami kaum muda menolak demokrasi oligarki. Kami belajar

dari sejarah bahwa kejayaan sutau bangsa tidak jatuh dari langit tapi harus direbut

dengan keringat sendiri. Kami kaum muda yang berbeda karena kami berani garis

terang berpisah dnegan masa lalu. Kita berkumpul di sini karena kami dibesarkan

dengan hal yang sama, Pancasila dan UUD 1945. Kami sadar akan datangnya

pertanda zaman agar kaum muda bertindak, mengabdi pada kepentingan bangsa.

Kami yang berkumpul di sini mengambil jalan baru dengan membentuk ormas

(7)

Sebagai wajah bersatunya potensi muda untuk memperjuangkan dan

melindungi hak-hak warga negara menghidupkan kembali jiwa gotong-royong.

Perindo adalah sebuh persemaian jati diri muda Indonesia. Keteguhan

pengetahuan yang kokoh etos dan patuh untuk kepemimpinan baru Indonesia.

Kebenaran harus diperjuangankan. Jayalah Perindo. Para deklarator Perindo

antara lain Hary Tanoesoedibjo, Yusril Ihza Mahendra, Romli Atmasasmita,

Ahmad Rofiq dan lain-lain. Pada deklarasi tersebut hadir sejumlah tokoh penting

seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum Partai

Hanura Wiranto, dan sejumlah artis seperti Katon Bagaskara, Andre Hehanusa,

dan lain-lain.

2.1.3 Mukadimah Ormas Perindo

Mukadimah organisasi kemasyarakatan Perstuan Indonesia yaitu Sejarah

perjalanan sebuah bangsa adalah sejarah pergolakan kaum muda. Empat belas

tahun sudah reformasi menjadi harapan dan tumpuan perubahan, empat belas

tahun sudah reformasi diwarnai pergulatan pemikiran, sirkulasi kekuasaan dan

utak atik angka pertumbuhan ekonomi. Empat belas tahun pula, penantian itu tak

pernah berujung. Perjuangan merawat demikrasi malah menjurus pada kelelahan

massal warga negara akibat korupsi, kolusi, kekerasan sosial, radikalisme dan

kesulitan ekonomi yang akut.

Kondisi ini semakin parah, ketika segelintir elit anti demokrasi

memanfaatkan kondisi kebatinan rakyat yang sudah lelah, namun menatap

kembali kekuasaan oligarkis-plutokratiknya. Propaganda politik kaum oligarkis.

Secara nyata di kumandangkan: bahwa demokrasi tidak membuahkan

kesejahteraan dan keteraturan, tetapi ketidak teraturan, hari ini kami nyatakan,

kami kaum muda, menolak kembalinya logika oligarkis dalam era demokrasi dan

reformasi. Kami sadar, bahwa perjuanagn merawat demokrasi adalah jalan terjal

yang harus kami ambil dan lewati. Kami belajar dari sejarah, bahwa kejayaan

suatu bangsa tidaklah jatuh dari langit, kejayaan suatu bangsa harus di rebut

(8)

kaum peragu. Meratapi liberalisme ekonomi, feodalisme politik, intolerensi dan

kejahatan kemanusiaan hanyalah akan mengahalangi tumbuh kembangnya paham

nasionalisme kebangsaan dan patriotime cinta tanah air.

Berhenti mengutuk keadaan, bersatu untuk sesama. Kami kaum muda yang

berbeda, karena kami berani menarik garis terang berbeda dengan masa lalu. Kita

yang berkumpul hari ini, adalah kita yang dibesarkan dalam alam nilai yang sama,

pancasila dan undang-undang dasar 1945. Namun kami juga sadar, kita sedang

hidup dalam relitas politik yang sedang mengotori akal budi dan nurani anak

bangsa. Kami sadar akan datangnya petanda jaman, sebuah pertanda yang

mengharuskan kaum muda bertindak, mengambil alih kendali bangsa, mengabdi

pada segenap kepentingan rakyat dan bangsa indonesia.

Mengabdi pada res publik. Untuk itu, maka hari ini, kami yang berkumpul

disini, mengambil jalan baru dengan membentuk sebuah organisasi

kemasyarakatan bernama Persatuan Indonesia. Sebagai bentuk pembelaan kaum

muda terhadap demokrasi dari upaya pembajakan kaum oligarkis. Sebagai wadah

bersatunya potensi muda untuk memperjuangkan, merawat dan melindungi

hak-hak politik warga negara, membangun kembali semngat republikalisme,

menghidupkan kembali jiwa gotong royong, serta mempercepat terwujudnya

negara kesejahteraan. Perindo adalah tempat berseminya jati diri kaum muda

indonesia, yang memiliki militansi, simpati dan empati pada sesama serta

keteguhan pengetahuan yang kokoh. Etos, Patos dan Logos untuk kepemimpinan

Politik baru Bangsa Indonesia. Kebenaran tidak perlu dibela, kebenaran harus

diperjuangkan Jayalah Perindo.31

31

AD/ART Pembukaan Ormas Perindo hal 1

Tujuan organisasi kemasyarakatan persatuan Indonesia didirikan yaitu

dengan tujuan untuk menggalang, mengorganisir, menggerakkan, dan

menumbuhkembangkan persatuan nasional dengan bersungguh sungguh

mewujudkan bangsa yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera, berbudaya, dan

demokratis melalui penguatan kedaulatan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,

(9)

2.1.4 Struktur Ormas Perindo

Struktur organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia terdiri dari 1)

Dewan persatuan Nasional sebagai pemegang otoritas tertinggi organisasi, 2)

Dewan pembina, 3) Dewan pakar, 4) Mahkamah Perindo, 5) Dewan Pimpinan

Pusat (DPP) sebagai eksekutif Perindo di tingkat nasional dan berkedudukan di

ibukota Negara, 6) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebagai eksekutif Perindo di

tingkat provinsi dan berkedudukan di ibu kota provinsi, 7) Dewan Pimpinan

Daerah (DPD) sebagai eksekutif Perindo di tingkat kabupaten/kota, 8) Dewan

Pimpinan Cabang (DPC) sebagai eksekutif Perindo di tingkat kecamatan, 9)

Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) sebagai eksekutif Perindo di tingkat

kelurahan/desa, 10 ) Perwakilan luar negeri, 11) Organisasi sayap Perindo.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kemasyarakatan Perindo

DPP

DPD (Kabupaten/Kota)

DPC (Kecamatan)

DPRt (Kelurahan/Desa)

DPD

DPC (Kecamatan)

DPD

DPC (Kecamatan) DPW (Provinsi)

(10)

2.1.5 Visi dan Misi Ormas Perindo

Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia didalam mencapai visi misi

organisasinya, menetapkan usaha dasar yaitu32

Visi dari organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia yaitu membuat

Indonesia yang berkemajuan, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan

berbudaya diatas kekuatan persatuan nasional. Kemudian misi dari organisasi

kemasyarakatan Persatuan Indonesia

1) Menciptakan manusia Indonesia

seutuhnya yang dicirikan dengan tindakan kepeloporan, nilai-nilai kebijakan,

spiritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan, kesediaan menerima

perbedaan dan etos kerja produktif ditengah masyarakat. 2) Rekruitmen dan

pendidikan kader untuk menjadi pelopor, inspirator, motivator, dan mediator bagi

individu, lingkungan, dan masyarakat bangsanya. 3) Melakukan pelembagaan

nilai persatuan dan perdamaian yang berorientasi pada pembentukan kekuatan

daya tahan dan daya tolak sosial terhadap setiap tindakan dan atau gejala

perpecahan di lingkungannya. 4) Menciptakan keteladanan nasional diberbagai

bidang kehidupan berbangsa untuk mendorong transformasi nasional melalui

system rekruitmen dan kaderisasi organisasi yang modern, terpadu dan solutif. 5)

Menjadi organisasi yang menyediakan jawaban nyata bagi kebutuhan masyarakat

melalui advokasi, gagasan, dialog dan program kerja yang langsung dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat dan diterima sebagai jalan keluar bersama bagi

bangsa Indonesia. 6) Mendorong tumbuhnya kekuatan ekonomi nasional yang

berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.

33

32

AD/ART Ormas Perindo Pasal 8 33

AD/ART Ormas Perindo Pasal 5

adalah Pertama, Membangun persatuan

nasional sebagai prasyarat bangsa berdaulat yang secara aktif membangun

kesadaran dan kepeloporan untuk terciptanya persatuan nasional dalam perspektif

satu negara bangsa yang bertumpu pada dimensi manusia sebagai rakyat, tanah air

sebagai wilayah kedaulatan dan sumber kehidupan, dan mewujudkan impian

didirikannya republik indonesia sebagai tugas sejarah Yang lahir dari semangat

(11)

Kedua, Menggalang kekuatan perubahan menuju terwujudnya visi

organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia. Ormas Perindo menyadari

sepenuhnya, adalah kewajiban untuk bekerja dengan sungguh-sungguh

menggalang segenap kekuatan perubahan melalui perwujudan nyata untuk

pemerataan, kesetaraan, emansipasi yang merupakan nilai dasar persatuan

indonesia. Kekuatan perubahan yang dimaksud adalah untuk mewujudkan

keadilan sosial, politik dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketiga, Mendorong nilai-nilai nasional sebagai pedoman bersama kehidupan

berbangsa dan bernegara. organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia secara

aktif mempertahankan nilai kebangsaan dan gotong royang, bhineka tunggal ika,

demokrasi ekonomi, negara hukum, hak asasi manusia nasional. Organisasi

kemasyarakatan Persatuan Indonesia tidak hanya mempertahankan, tapi secara

sadar dan aktif mendorong nilai-nilai nasional tersebut untuk menjadi laku politik

seluruh masyarakat Indonesia.

Sistem kaderisasi organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia berbentuk

organisasi yang bersifat terbuka dan kemudian sumber kader organisasi

kemasyarakatan Persatuan Indonesia34

Jenjang perkaderan organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia terdiri

dari

yaitu Pertama, Pengurus di setiap jenjang

struktur organisasi. Kedua, Kader yang tersebar di organisasi sayap. Ketiga,

Individu yang dianggap satu visi dan misi dengan organisasi kemasyarakatan

Persatuan Indonesia.

35

34

AD/ART Ormas Perindo Pasal 12 35

AD/ART Ormas perindo pasal 13

Pertama, kader dasar adalah yang telah membaca dan menyetujui AD/ART

Persatuan Indonesia, Kedua, kader inti adalah anggota yang telah mengikuti

kaderisasi di masing-masing organisasi sayap Persatuan Indonesia. Ketiga, kader

pertama adalah anggota yang sedang atau telah pernah menjadi pengurus di

masing-masing jenjang struktur organisasi. Keempat, pedoman mengenai

kaderisasi diatur melalui sebuah pedoman organisasi tentang kader oleh dewan

(12)

Program sosial perindo yakni ketika kita menyaksikan setiap kunjungan

Ketua Umum DPP Perindo ke warga masyarakat, tentunya kita dapat melihat

sosok Hary Tanoesoedibjo yang selalu melekat dengan tindakan-tindakan

sosialnya, beliau selalu menyempatkan diri berdialog dengan warga masyarakat

untuk menampung saran, kritikan serta keluhan masyarakat. Tak lupa beliau juga

selalu memberikan bantuan sosial, seperti sembako, beasiswa, bantuan kesehatan

berupa perobatan gratis. Pada kesempatan lain Hary Tanoesoedibjo selalu

mengingatkan agar Perindo diseluruh daerah untuk siap turun memberikan

bantuan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam seperti banjir bandang,

gempa bumi, kebakaran, letusan gunung dan bencana lainnya.

2.2 Sejarah Ormas Perindo Sumatera Utara

Pada tanggal 3 Juli 2013 bertempat di Hotel Candi Medan , diadakan

pertemuan struktur kepengurusan DPW Perindo Sumut untuk pertama kalinya

pasca deklarasi Perindo Sumut dalam tajuk Rapat Koordinasi Wilayah Perindo

Sumatera Utara. Rapat Koordinasi Wilayah Perindo Sumut ini akan diisi langsung

oleh dua fungsionaris DPP Perindo yakni Arya Sinulingga (Wakil Ketua Umum I

DPP Perindo) dan Andi Saiful Haq (Wakil Ketua Umum III DPP Perindo), Rakor

ini akan dibuka langsung oleh Ketua DPW Perindo Sumut Effendi Syahputra.36

Didalam Rakor yang pertama sekali diadakan oleh DPW dilingkup Ormas

Perindo ini bukan saja dihadiri oleh pengurus harian DPW Perindo Sumut, namun

juga dihadiri oleh Dewan Pembina antara lain Afifuddin Lubis, Parlindungan

Purba, Lundu Panjaitan, Abdillah, Yohanes Sembiring, serta Dewan Pakar DPW

Perindo Sumut yang diantaranya Profesor Ediwarman, Doktor Ferry K. Sitepu,

Doktor Jusmadi Sikumbang. selain itu hadir para mandataris Perindo untuk daerah

kabupaten/kota serta pemegang mandat organisasi sayap Perindo. Bapak Affifudin

selaku Ketua Dewan Pembina akan memberikan arahan dan membangkitklan

semangat berorganisasi para kader. Begitu juga dengan bapak Edy Warman Ketua

36

Effendi Syahputra, DPW Perindo Sumut gelar Rapat Koordinasi Wilayah,

(13)

Dewan Pakar memberikan analisis ilmiah kondisi sosial politik ekonomi Sumut

sekarang dan kedepan.

Struktur Kepengurusan DPW Persatuan Indonesia Provinsi Sumatera Utara

Nomor 31-SK/DPP-PERINDO/V/2013 yakni Dewan Pembina Wilayah diketuai

oleh Drs. H. Affifudin Lubis, Sekretaris Yohanes Sembiring, Anggota Dr. R. E.

Nainggolan, H. Razman Arif, Chairman, Mukhyan Tambusai, Lundu Panjaitan,

Abdillah, Safarudin, Parlindungan Purba, Tommy Wistan, Joko Susilo, Bambang

Sulaksono, Edwin Ginting. Dewan Pakar Wilayah Ketua Prof. Dr. Ediwarman,

Sekretaris Dr. Ferry K. Sitepu, Anggota Prof. Dr. Binsar Panjaitan, Dr. Jhoni

Manurung, Iwan Depari, Dr. Jusmadi Sikumbang, Dr. H. Triono Kumbang, Dra.

Pujiati M, Muhammad Ishak, Dadang Darmawan, Benyamin Winata

Rapat yang diselenggarakan membicarakan tindak lanjut dan sosialisasi serta

penjelasan posisi Perindo terkait deklarasi pencalonan capres & cawapres Partai

Hanura, dimana Harry Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Perindo (Persatuan

Indonesia) pada tanggal 12 Juli 2013 telah dicalonkan oleh Partai Hanura sebagai

cawapres pada Pilpres 2014 kemarin. Rakor ini juga akan banyak mengupas

dasar-dasar idiologi serta program-program prioritas Perindo yang harus segera

dilaksanakan di Sumatera Utara terutama di daerah-daerah Kabupaten kota, Selain

itu kedalam internal pengurus, rapat ini juga dijadikan evaluasi kerja organisasi

setelah DPW Perindo Sumatera-Utara deklarasi. Kehadiran para pemegang

mandat daerah adalah sebuah momentum konsolidasi antara DPP Perindo, DPW

Perindo Sumut dan calon Perindo kabupaten/kota, sehingga ada kesamaan visi

misi dan agenda dalam menjalankan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan

dibawah bendera Ormas Perindo ini.

Dewan Pimpinan Wilayah Ketua Effendi Syahputra, Wakil Ketua I Timur

Panjaitan, Wakil Ketua II Iskandar, Wakil Ketua III Kris Meliala, Wakil Ketua

IV Akhwanul Akmal, Wakil Ketua V Kadri Rasyid, Wakil Ketua VI Ad

Handoko, Wakil Ketua VII Setya Pandia, Wakil Ketua VIII Hendra Utama,

Sekretaris Jonas Hudaya, Wakil Sekretaris I Joko Soekardi, Wakil Sekretaris II

(14)

Sekretaris V Dewi Astuti, Wakil Sekretaris VI Khairun Naim, Wakil Sekretaris

VII Ginar S. Nainggolan, Wakil Sekretaris VIII H. Edy Koesriadi, Bendahara

Yuri Subandi, Wakil Bendahara I Krisbayoe, Wakil Bendahara II Charly Harahap,

Wakil Bendahara III Fira Dinda Harahap.

Departemen Organisasi & Keanggotaan Ketua Abirekso Panggalih,

Sekretaris Budiyanta Tarigan. Departemen Ideologi & Kader Ketua Sutrisno

Panggaribuan, Sekretaris Rholand Muary. Departemen Sosial Ketua Dr. Bobby

Susilo, Sekretaris Rony Juliansyah. Departemen Penelitian & Pengembangan

Ketua Anditya, Sekretaris Rudy Limbong. Departemen Politik Hukum &

Keamanan Ketua Parulian Sinaga, Sekretaris Parameswhara. Departemen

Komunikasi Ketua Rifian Arif, Sekretaris Yudhistira. Departemen Kebudayaan &

Lingkungan Hidup Ketua Boy Brahmawanta Sembiring, Sekretaris Alfadh

Firmansyah. Departemen Ekonomi Kerakyatan & Teknologi Ketua Binsar S.

Simatupang, Sekretaris Johny Silaban

Ketua DPW Perindo Sumut, Effendi Syahputra ditemui disela-sela kegiatan

persiapan Rakor Wilayah Perindo Sumut ini mengungkapkan bahwa sangat

penting kegiatan seperti ini dilaksanakan, apalagi pasca pengumuman Hari Tanoe

Ketua Umum DPP Perindo yang akan tampil sebagai cawapres di 2014 kemarin,

Perindo mau tidak mau akan mendukung dan dipastikan ikut ambil bagian dari

startegi pemenangan pasangan ini. Effendi Syahputra juga menjelaskan, bahwa

pasca deklarasi inilah ajang pertemuan pertama secara formil yang melibatkan 3

unsur, DPP, DPW dan calon pengurus DPD Kabupaten/kota se Provinsi Sumut.

“Di Sumut bisa dikatakan sudah 33 adalah saya kira 10 DPD yang terbentuk Sibolga Tapteng Medan Binjai Deli Serdang Tebing Tinggi Padang Sidempuan Tapsel Tanjung Balai Nias Utara Nias Selatan Nias Barat itu lah seingat saya karna apa tadi di tahun itu juga ada kegiatan politik jadi mereka disibukkan pencalegkan kan 2013 tadi kan 2014 uda sibuk karena yang tadi kader kader Ormas tadi pada sibuk ada yang ke Partai PKPI ada yang ke Partai Nasdem dengan urusan pencalegkan karena tadi kan masih Ormas mana mungkin lewat Ormas nyaleg kan gitu jadi tapi sebagian besar itu ada di Partai Hanura.”37

37

(15)

Pada kesempatan yang sama Effendi Syahputra juga menyatakan DPW

Sumut adalah DPW Pertama di Indonesia yang menggelar acara Rakor Wilayah

Perindo ini, apalagi acara ini digelar sehari setelah Hary Tanoe dideklarasikan

oleh Partai Hanura tentu ini menunjukan komitmen DPW Sumut yang serius

dalam menjalankan Program-program yang telah dan akan di atur oleh DPP

Perindo baik itu terkait pilpres maupun program-program utama Perindo lainnya,

momen ini juga sekaligus menunjukan bahwa Perindo Sumut sangat solid dan

terkoordinir secara baik ditingkat DPW dan DPD-DPD yang akan segera

diluncurkan di seluruh Kabupaten-kota di Provinsi Sumatera Utara ini.

Effendi Syahputra, Lahir di Manado 16 Oktober 1979, Alumnus SMU

Swasta Harapan (1994-1997) Medan ini menyelesaikan perkuliahan Strata-1 nya

di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (1997-2001).

Melanjutkan Master Hukumnya dibidang Litigasi di Pasca Sarjana Universitas

Gajah Mada, Yogyakarta. Beliau memilih jalan karier sebagai Advokat

Profesional pada tahun 2006 dengan mendirikan dan bergabung sebagai Founding

Partners di Kantor Hukum Suyitno Landung & Partners. Pada tahun 2010

mendirikan Kantor Hukum Effendi Syahputra & Partners sampai dengan saat ini.

Penggemar Sepakbola, Traveling dan Kuliner tradisional ikut terlibat dalam

kegiatan-kegiatan pergerakan kampus di era 1998, pernah menjadi Sekjend

Pengurus Pusat United Indonesia, kelompok fans pecinta klub Manchester United

di Indonesia. Menulis buku Membangun Politik Non Diskriminasi yang

merupakan kajian analisis dari Judicial review yang dilakukan terhadap

Undang-undang Nomor 8 tentang Pemilu. Dan sampai sekarang masih aktif menulis artikel

diberbagai media baik nasional dan media lokal, baik cetak maupun online.

Effendi Tumbuh dan berkembang di Kota Lhokseumawe (Aceh) dan Kota

Medan (Sumatera Utara), dan kini menjadi salah satu politisi muda yang selama

ini banyak berkiprah di Ibukota Jakarta, Alumnus Fakultas Hukum USU ini mulai

banyak diperhitungkan setelah sebelumnya tercatat sebagai pendiri dan sempat

(16)

Partai di DPP Partai NasDem, Partai yang juga ikut di bidani kelahiran nya,

berprofesi sebagai Pengacara Profesional, Politisi muda ini naik pamornya setelah

berhasil memenangkan gugatan uji materi terhadap UU Pemilu 2012 yang

berimplikasi pada di verifikasinya kembali semua Parpol yang akan ikut Pemilu

2014, hal yang membuat peta perpolitikan nasional berubah signifikan, dan

membuat partai-partai besar bekerja lebih keras karena bisa saja parpol-parpol

“mapan” tersebut tidak lolos menjadi peserta pemilu 2014 apabila gagal dalam

proses verifikasi.

Setelah menyatakan Mundur dari Partai Nasdem bersama-sama para tokoh

muda lain, termasuk Hari Tanoesoedibjo (CEO MNC). Effendi Kemudian ikut

membidani dan Mendirikan Ormas Persatuan Indonesia (Perindo). sebagai salah

satu orang dekatnya, Hary Tanoesoedibjo kemudian mempercayakan mandat

sekaligus menunjuk Effendi Syahputra sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah

Ormas Perindo Sumatera Utara, ini sekaligus menjadikan Effendi Syahputra

sebagai Ketua DPW Perindo termuda di seluruh Indonesia (33 Tahun saat itu).

Bergabungnya Hari Tanoesoedibjo (HT) sebagai Ketua Dewan Pakar

sekaligus sebagai Ketua Bappilu di Partai Hanura, maka secara langsung ikut

memboyong gerbong besar HT di Partai besutan Wiranto tersebut, diketahui

memiliki kader-kader yang mumpuni,maka beberapa kader terbaik Perindo pun

dipinang masuk dan di usung oleh Partai Hanura untuk tampil dalam pertarungan

Pemilu Legislatif 2014 termasuk tokoh muda Effendi Syahputra yang diplot

sebagai caleg DPR RI unggulan di daerah pemilihan Sumatera Utara I.

Bertarung di Dapil 1 Sumut ibarat kembali pulang ke Rumah, Layaknya

anak medan pada umumnya, maka haram bagi Effendi Syahputra untuk gentar

menghadapi persaingan dengan para tokoh-tokoh besar di Dapil Sumut 1 tersebut,

sebagai seorang profesional yang terbiasa dan menyukai akan tantangan, ESP

justru merasa sangat bangga dan tertantang untuk bisa bersaing di grup “neraka”

ini, baginya nama populer hanya akan menjadi sebuah nama apabila tidak di

(17)

Effendi Syahputra saat ini tercatat sebagai pengacara beberapa tokoh penting

dan korporasi besar di Indonesia. Tercatat juga memimpin beberapa Perusahaan

baik yang bergerak dibidang Media maupun di bidang Infrastruktur. Selain

berkutat dalam Profesi dan usaha dibidang Politik Effendi juga berkiprah dengan

mengemban berbagai amanah keorganisasian Partai Politik , pada Februari 2015

dilantik sebagai Wasekjend Bidang Politik dan Komunikasi Media DPP Partai

Perindo, Ketua Ormas DPW Perindo Sumut, dan terakhir (8 Oktober 2015)

Effendi Syahputra diberi amanah untuk menghimpun dan mengkonsolidir

kekuatan Pemuda di tanah air lewat posisi yang dimandatkan DPP Partai Perindo

kepadanya sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Perindo.

Effendi Juga tercatat masih sering turun melakukan advokasi atau

pendampingan hukum terhadap warga masyarakat yang hak-haknya terabaikan,

terakhir Effendi turun melakukan advokasi terhadap Warga Sunter Jaya, Pedagang

Pasar Cakung Kalimalang, Pedagang Pasar Cermai dan Pedagang Pasar Bahagia.

2.3. Profil Partai Perindo

Partai Persatuan Indonesia lahir sebagai wadah pengabdian untuk

menegakan Indonesia berkemajuan yang adil, damai, makmur, sejahtera, bahagia,

bermartabat dan berbudaya di atas fondasi kekuatan persatuan indonesia, dalam

rangka menegakkan itu semua diperlukan sebuah organisasi yang tertata secara,

rapih dan terstruktur secara modern. Maka hal tersebut dapat terwujud jika

kerjasama dan soliditas semua unsur di dalam organisasi berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian proses kerjasama semua unsur

organisasi agar supaya pencapaian tujuan berlangsung secara efisien dan efektif.

Salah satu pengendalian yang dimaksud adalah secara keseluruhan tanpa

menitikberatkan pada salah satu unsur tertentu. Pengendalian proses kerjasama

disusun dalam sebuah peraturan, yakni pedoman administrasi yang merupakan

(18)

2.3.1 Sejarah Partai Perindo

Harry Tanoesoedibjo bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9

Oktober 2011. Di partai tersebut, Hary Tanoesoedibjo menduduki posisi sebagai

Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah

melalui Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo mendengung-dengungkan semboyan

Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda

Indonesia. Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan

bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya perbedaan

pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai.

Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung

dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013 dan Calon Wakil Presiden

dari Hanura berpasangan dengan Wiranto. Hary Tanoesoedibjo kemudian

mengundurkan diri dari Partai Hanura karena berbeda dukungan dengan Wiranto

mengenai capres dan cawapres. Pada 7 Februari 2015, Hary Tanoesoedibjo

mendeklarasikan Partai Politik baru, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau disebut

Partai Perindo. Awalnya Perindo adalah ormas yang baru dideklarasikan pada 24

Februari 2013 di Istora Senayan, Jakarta.

Partai Perindo (Persatuan Indonesia) pimpinan Hary Tanoesoedibjo yang

sebelumnya beliau pernah bergabung di Partai Nasdem dan Partai Hanura.

Pembentukan partai ini bukanlah secara tiba-tiba, melainkan telah dipersiapkan

cikal bakalnya jauh-jauh hari dalam bentuk ormas Perindo yang dideklarasikan di

Jakarta pada 24 februari 2013 oleh Hary Tanoesoedibjo bersama tokoh nasional

lainnya. Meski sebagai partai politik baru, Partai Perindo telah memiliki badan

hukum yang sah berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor: M.HH-03.AH.11.01 Tahun 2014 tertanggal 08

Oktober 2014.

Status badan hukum yang telah diperoleh berarti satu tahap verifikasi yang

wajib diikuti Partai Persatuan Indonesia telah terlampaui. Tahapan selanjutnya

yang mesti dilewati adalah verifikasi yang dilakukan KPU lolos sebagai partai

(19)

ikut menentukan dalam kompetisi politik tahun 2019 yang akan datang. Persatuan

Indonesia sebagai nama partai diambil dari isi sila ketiga Pancasila. Penggunaan

nama tersebut tentu mengandung maksud dan tujuan dasar pertimbangan filosofis,

serta konsekuensi logis yang harus dapat dipertanggung jawabkan.

Partai Persatuan Indonesia memahami realitas sejarah bahwa masalah

persatuan di Indoensia senantiasa mengalami pasang surut seiring dengan

dinamika dan perkembangan bangsa dan negara. Persatuan bangsa bukanlah

sesuatu yang given, melainkan sesuatu yang dinamis dan harus terus menerus

diperjuangkan. Partai Persatuan Indonesia menjadikan pancasila sebagai ideologi

partai dan meyakini bahwa pancasila adalah ideologi yang benar, tepat, dan

menyelamatkan, karena telah teruji dan terbukti mampu melewati dengan selamat

berbagai ujian dan cobaan disintegrasi dalamproses perjalanan bangsa, dan tetap

berhasil mempersatukan bangsa yang sangat majemuk ini. Bagi Partai Perindo,

Pancasila merupakan sumber inspirasi dan motivasi, serta rujukan sekaligus tolak

ukur keberhasilan perjuangan partai dalam proses pembangunan bangsa.

Konsekuensi logis dari penggunaan nama tersebut, maka Partai Perindo

harus mampu berperan sebagai garda terdepan Persatuan Indonesia. Partai Perindo

harus senantiasa proaktif mengingatkan seluruh komponen bangsa mengenai

urgensi persatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Partai Perindo digagas sebagai partai modren yang merupakan hasil perpaduan

dari karakteristik partai kader dan partai massa. Jati diri partai secara singkat dapat

dirumuskan sebagai Partai modren yang menjadi garda terdepan Persatuan

Indonesia, menjunjung tinggi prinsip keadilan, memelihara nilai-nilai luhur

budaya bangsa, berbasis pada kekuatan rakyat, dan berorientasi pada

kesejahteraan rakyat dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

(20)

2.3.2 Visi dan Misi Partai Perindo

Visi partai Persatuan Indonesia adalah38

Tujuan Partai Persatuan Indonesia Perindo adalah

Mewujudkan Indonesia yang

berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan

berbudaya. Misi Partai perindo yaitu untuk mewujudkan visi tersebut, Partai

Perindo mengemban misi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain,

Pertama, Mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan, yang menjunjung tinggi

nilai-nilai hukum sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945. Kedua,

Mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk

Indonesia yang mandiri dan bermartabat. Ketiga, Mewujudkan Indonesia yang

berdaulat, bermartabat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Keempat,

Menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan pancasila dan

UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelima

Menegakan hak dan kewajiban asasi manusia dan supermasi hukum yang sesuai

pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna

melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara. Keenam Mendorong tumbuhnya

ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara

Indonesia.

39

Partai perindo didalam mencapai tujuan politiknya, maka fungsi-fungsi yang

akan dilakukan adalah Pertama, melakukan pendidikan politik bagi angota dan

masyarakat Indonesia agar sadar terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga

Negara. Kedua, menyerap, menampung, menyalurkan, memperjuangkan aspirasi

rakyat dan meningkatkan kedasaran politik sebagai warga Negara. Ketiga, Pertama

mempertahankan dan mengamalkan pancasila serta menegakkan UUD1945.

Kedua mewujudk an cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud oleh

pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Ketiga menjaga dan mempertahankan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat mewujudkan negara

yang sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia.

38

AD/ART Partai Perindo Pasal 4 hal 2 39

(21)

mempersiapkan kader-kader politik dengan memperhatikan kesetaraan gender

dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2.3.3 Mukadimah Partai Perindo

Mukadimah Partai Persatuan Indonesia yaitu40

Partai Persatuan Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa telah terjadi

pelbagai penyelewengan terhadap cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh pada

founding fathers kita. Tidak kunjung hadirnya kesejahteraan dan keadilan menjadi

penanda utama kegagalan para penyelenggara negara dalam mengelola bangsa

besar dengan kekayaan yang berlimpah ruah. Ironis memang, bahwa kemiskinan

dan kebodohan masi menjadi sahabat di negeri yang kaya-raya seperti indonesia

yang dikenal sebagai jamrud khatulistiwa. Praktek korupsi, kolusi, kekerasan bahwa sesungguhnya

kemerdekaan negara republik indonesia adalah hasil perjuangan seluruh rakyat

indonesia yang didasari atas kesamaan pandangan dan cita-cita luhur bersama

yang termaktub dalam cita-cita proklamasi dan pembukaan Undang-Undang dasar

1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia,

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga

dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Cita-cita kemerdekaan ini akan terwujud jika kita bersama menjaga dan

mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang ber

Bineka Tunggal Ika, menjalankan pemerintahan yang berkeadilan, yang

menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme untuk indonesia yang mandiri, berdaulat, bermartabat, dan berdaya

saing tinggi. Mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkelanjutan yang

selanjutnya berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara indonesia.

Serta mengurangi ketimpangan perekonomian agar tidak ada jurang yang semakin

lebar antara kaya dan miskin.

40

(22)

sosial, diskriminasi, radikalisme dan kesulitan ekonomi yang akut masi menjadi

“sahabat” dekat bangsa ini.

Reformasi yang telah berjalan selama 16 tahun yang mestinya menjadi

harapan dan tumpuan perubahan rakyat untuk mewujudkan mimpi indonesia yang

lebih baik juga tinggal kenangan yang tidak memberi bekas. Atas dasar itulah,

Partai Persatuan Indonesia hadir untuk mengabdikan diri kepada kepentingan

bangsa dan Negara demi terwujudnya cita-cita dasar kemerdekaan yaitu keadilan

dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia. Partai Persatuan Indonesia akan

hadir untuk menegakkan dan menjalankan secara murni nilai-nilai pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

Gambar 2.1 Lambang Partai Persatuan Indonesia

Gambar 2.1 adalah lambang dari partai Persatuan Indonesia yang memiliki

makna sebagai berikut41

41

AD/ART Partai Perindo Pasal 7 Hal 3

, Pertama, burung rajawali dengan mata tajam menatap

ke depan, bermakna optimisme akan masa depan indonesia yang merdeka,

berdaulat, sejahtera, berbudaya dan bermartabat. Burung rajawali juga

(23)

keberanian. Kedua, kepak sayap berjumlah 5 (lima) helai berlambangkan azas

partai adalah pancasila. Ketiga, warna merah putih bermakna nasionalisme

kebangsaan dan semangat republikanisme yang terpatri dalam prinsip, sikap dan

tindakan. Keempat, warna biru bermakna kedalaman berfkir dalam mengemban

misi persatuan indonesia. Warna biru juga menunjukkan semangatperdamaian

yang selalu mewarnai gerak dan langkah partai mengemban amanat rakyat

indonesia.

2.3.4 Struktur dan Kepengurusan Partai Perindo

Struktur dan Kepengurusan Partai Perindo menggunakan sistem

penunjukkan dalam pembentukan struktur kepengurusan, dimana struktur yang

lebih tinggi berhak melakukan penghujukkan tersebut. Berikut pemaparan

pengurus Perindo dan sistem kepengurusan yang dimiliki oleh Partai Perindo.

Struktur partai terdiri dari,42

Penjelasan mengenai kepengurusan Partai Persatuan Indonesia terdiri atas 1) Majelis persatuan partai sebagai pemegang otoritas

tertinggi partai. 2) Mahkamah Partai. 3) Dewan Pertimbangan Partai. 4) Dewan

Pakar Partai. 5) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai eksekutif partai di tingkat

Nasional. 6) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebagai eksekutif partai di tingkat

Provinsi. 7) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sebagai eksekutif partai di tingkat

Kabupaten/Kota. 8) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai eksekutif partai di

tingkat Kecamatan. 9) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) sebagai eksekutif partai

di tingkat Kelurahan/Desa.

43

42

AD/ART Partai Perindo Pasal 17 hal 6. 43

AD/ART Partai Perindo Pasal 9 hal 17.

Pertama, Majelis Persatuan Partai terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris dan

anggota-anggota. Kedua, Dewan pertimbangan terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris

dan anggota-anggota.Ketiga, Dewan Pakar terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris dan

anggota-anggota.Keempat, Mahkamah Partai terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris

dan anggota-anggota. Keempat, Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari unsur Ketua

Umum,ketua-ketua, Sekretaris Jenderal, sekretaris-sekretaris, Bendahara Umum,

(24)

Pimpinan Pusat Partai. Keenam, Dewan Pimpinan Wilayah, Daerah terdiri dari

atas Dewan pertimbangan, Dewan Pakar, Dewan Pimpinan Wilayah dan Daerah,

meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara dan perangkat lainnya sesuai dengan

keperluan partai dan disesuaikan dengan struktur Dewan Pimpinan Pusat kecuali

untuk Perwakilan Luar Negeri. Ketujuh, Dewan Pimpinan Cabang dan Ranting

terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendaharadan perangkat lainnya sesuai dengan

kebutuhan partai.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia memiliki artian sebagai

berikut yakni,44

Dewan Pimpinan Pusat mempunyai wewenang yakni,

Pertama, dewan pimpinan pusat adalah pemimpin eksekutif

tinggi dalam struktur partai. Kedua, dewan pimpinan pusat dipimpin oleh seorang

ketua umum dan sekertaris jendral. Ketiga, komposisi dan wewenang dewan

pimpinan pusat kan di sesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan partai.

Keempat, dewan pimpinan pusat sepenuhnya tunduk pada keputusan organisasi

dan keputusan majelis persatuan partai. Kelima, dewan pimpinan pusat

menjalankan semua keputusan majelis persatuan partai dan keputusan-keputusan

organisasi berdasarkan hasil dari permusyawaratan. Keenam, dewan pimpinan

pusat menerbitkan peraturan organisasi agar organisasi berjalan sesuai dengan

AD/ART. Ketujuh, memilih dan menetapkan nama-nama Dewan Pertimbangan,

Dewan Pakar, Mahkamah Partai. Kedelapan, membentuk, memilih dan

memutuskan sayap-sayap partai yang sesuai dengan kebutuhan partai.

Kesembilan, mengusulkan kepada majelis persatuan partai tentang nama-nama

calon legislatif, nama-nama calon presiden dan wakil presiden, nama-nama calon

gubernur, nama-nama colon bupati/walikota berdasarkan masukan dari perangkat

partai sesuai dengan tingkatannya. Kesepuluh, menetapkan nama-nama pimpinan

fraksi, komisi-komisi, panitia anggaran dan pansus di lembaga legislatif.

Kesebelas, menerbitkan surat keputusan kepengurusan partai ditingkat provinsi,

kabupaten/kota.

45

44

AD/ART Partai perindo Pasal 23 hal 8. 45

AD/ART Partai Perindo Pasal 16. hal. 19

Pertama, menyusun

program dan anggaran tahunan baik untuk lembaga-lembaga struktural

(25)

pedoman-pedoman organisasi. Ketiga, menetapkan produk-produk konsepsional

untuk Bidang-bidang tugas dan lembaga lembaga struktural di bawahnya.

Keempat, menetapkan produk-produk teknis operasional partai lainnya. Kelima,

menerima iuran, hibah dan dana sukarela yang legal. Keenam, menjaring dan

menyeleksi nama-nama calon sementara anggota DPR-RI, DPR Provinsi dan

Daerah dan calon Presiden dan Wakil Presiden. Ketujuh, mengesahkan

kepengurusan Pimpinan Wilayah dan Daerah. Kedelapan, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan program kerja Pimpinan Wilayah dan lembaga terkait

lainnya. Kesembilan, melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh

Kongres. Kesepuluh, menetapkan kebijaksanaan Partai di tingkat pusat sesuai

dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres serta

Peraturan Partai lainnya.

Dewan Pimpinan Pusat mempunyai kewajiban untuk mematuhi keputusan

Majelis Persatuan Partai, melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan Partai

sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres

dan Peraturan Partai lainnya. Kemudian kewajibannya untuk menyampaikan

Laporan dihadapan peserta Kongres. Terakhir, mengatur dan mengkoordinasikan

anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif yang berasal dari anggota kader partai.

Partai Persatuan Indonesia memiliki peraturan mengenai Majelis Persatuan

Partai yakni,46

46

AD/ART Partai Perindo Pasal 19 hal 7.

Pertama Majelis Persatuan Partai disingkat MPP adalah pengambil

keputusan tertinggi partai. Kedua, Majelis Persatuan Partai terdiri dari 5 (lima)

orang anggota tetap. Ketiga, Anggota Majelis Persatuan Partai adalah

individu-individu yang merupakan dianggap berjasa dalam mewujudkan visi dan misi

Partai. Keempat, Majelis Persatuan Partai dapat merangkap jabatan Ketua Umum,

Sekertaris Jenderal, Ketua Dewan Pertimbangan, Ketua Dewan Pakar atau

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Kelima, Majelis Persatuan Partai dipimpin oleh

seorang Ketuadan Sekretaris. Keenam, Majelis Persatuan Partai memiliki

kewenangan untuk memutuskan, menyetujui, membatalkan seluruh kebijakan

Partai di semua jenjang struktur Partai. Ketujuh, Majelis Persatuan Partai

berwenang untuk mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran

(26)

melalui rapat yang demokratis dan egaliter dalam internal Mejalis Persatuan

Partai. Kesembilan, keputusan Majelis Persatuan Partai bersifat final dan mengikat

secara internal partai. Kesepuluh, keanggotaan Majelis Persatuan Partai berakhir

apabila berhalangan tetap. Kesebelas, anggota Majelis Persatuan Partai yang

berhalangan tetap akan digantikan melalui keputusan Majelis Persatuan Partai.

Sidang Majelis Persatuan Partai melakukan sidang-sidang internal untuk

melakukan evaluasi dan mengambil keputusan terkait dengan kinerja partai

ditingkat pusat, wilayah dan daerah. Selanjutnya, melakukan sidang tahunan

untuk meminta laporan Tahunan Dewan Pimpinan Pusat. Oleh karena itu, Majelis

Persatuan Partai melakukan sidang khusus terkait dengan hasil kongres, dan

mengambilan keputusan serta sumpah jabatan terhadap ketua umum yang baru.

Dalam hal kelengkapan Partai Persatuan Indonesia memiliki lembaga dan

badan sebagai kelengkapan partai yang merupakan alat pengabdian dan

perjuangan Partai. Lembaga dan badan dibentuk oleh pimpinan partai sesuai

kebutuhan. Kemudian lembaga dan badan memiliki struktur organisasi sendiri

dari tingkat Pusat sampai ke tingkat Cabang. Oleh karena itu, lembaga dan badan

berada di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada pimpinan Partai

menurut tingkatannya.

Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Indonesia yaitu ketua umum adalah

Hary Tanoesoedibjo, kemudian ketua bidang berjumlah 17 orang. Sekretaris

Jendral diduduki oleh Ahmad Rofiq dan wakil sekretaris jendral berjumlah 9

orang. Bendahara Umum diduduki oleh Henry Suparman yang memiliki wakil

bendahara berjumlah 5 orang. DPP Partai Persatuan Indonesia memiliki

mahkamah partai yang di ketuai oleh Syafril Nasution, sekretaris ialah

Christophorus Taufik dan anggota mahkamah partai Armyn Gultom, M. Budi

Rustanto, dan Agus Mulyanto.

(27)

Platform perjuangan Partai Perindo adalah mewujudkan kesejahteraan lahir

dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia dengan fokus pada perbaikan secara

signifikan kondisi ekonomi untuk meningkatkan income per kapita, mengurangi

kesenjangan sosial, dan memperluas lapangan kerja. Sehingga pelayanan

pendidikan yang makin merata, bermutu dan terjangkau; serta pelayanan

kesehatan dan jaminan sosial yang memadai, sehingga secara keseluruhan

kebijakan partai dapat meningkatkan taraf hidup rakyat yang layak sesuai dengan

nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Untuk mewujudkan kesejahteraan

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat haruslah melalui suatu perubahan

yang menyeluruh, sistematis, terpadu dan terarah, yakni perubahan yang

dikehendaki dan direncanakan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun

budaya, terutama dalam merumuskan rencana kebijakan, subjek, proses, dan objek

perubahan di dalam masyarakat.

Partai Persatuan Indonesia menyadari bahwa untuk mewujudkan

kesejahteraan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat haruslah melalui

suatu perubahan yang menyeluruh, sistematis, terpadu dan terarah. Partai

Persatuan Indonesia memahami bahwa Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan

(welfare state) memiliki landasan ideologis dan konstitusional yang sangat kuat.

Oleh karena itu, Partai Persatuan Indonesia mendorong secara optimal

terwujudnya Indonesia sebagai Welfare State berdasarkan Pancasila, karena telah

memenuhi lima pinsip Negara sejahtera.

Partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi dengan segala sumberdaya

yang dimiliki sudah semestinya bersama kekuatan masyarakat lainnya ambil

peranan dalam pembangunan kesejahteraan yang merupakan bagian integral dari

pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Partai Persatuan Indonesia hadir untuk

menginspirasi partai-partai politik dan kekuatan masyarakat lainnya agar lebih

peka dan peduli terhadap masalah kesejahteraan, guna memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat yang masih jauh berada dibawah garis kemiskinan, yang pada

gilirannya akan meningkatkan partisipasi rakyat dalam proses politik dan

(28)

kekayaan Partai diperoleh dari47

47

AD/ART Partai perindo Pasal 36 hal 13.

Pertama, iuran anggota. Kedua, sumbangan yang

sah menurut ketentuan hukum. Ketiga, peralihan hak untuk dan atas nama Partai.

Keempat, bantuan keuangan dari lembaga-lembaga formal maupun non formal

yang tidak mengikat.

Dalam masyarakat yang sudah sejahtera, maka stabilitas politik dan

demokrasi akan terwujud karena rasionalitas lebih didahulukan dari pada

emosionalitas dalam menghadapi suatu masalah yang sangat berat sekalipun.

Untuk itu, Partai Persatuan Indonesia berkeyakinan bahwa stabilitas politik dan

kualitas demokrasi di Indonesia akan terwujud apabila kebutuhan dan hak dasar

rakyat terpenuhi. Politik transaksional, money politics, dan prilaku koruptif yang

selama ini tumbuh subur dalam setiap pelaksanaan pemilu, akan semakin

berkurang bahkan hilang seiring dengan tingkat kesejahteraan rakyat yang makin

meningkat.

Pada akhirnya, apabila kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh rakyat

Indonesia dapat dicapai, maka dalam pandangan Partai persatuan Indonesia akan

kokoh, kemajemukan bangsa tetap terpelihara, dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagai bentuk Negara yang final benar-benar merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar

1945 akan terwujud, karena kesejahteraan adalah instrument pendorong

meningkatnya loyalitas dan poduktifitas.

Bagi Partai Persatuan Indonesia, kesejahteraan tidak hanya ditinjau dari

perspektif ekonomi semata sebagaimana lazim terekam dalam PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) per kapita, tetapi juga ditinjau dari capaian di sektor

sosial yakni pendidikan dan kesehatan yang terefleksi kedalam Tingkat Melek

Huruf (TMH) dan Tingkat Harapan Hidup (THH) sebagai Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) merupakan indeks yang digunakan untuk menggambarkan capaian

bidang kesejahteraan masyarakat secara agregat, karena indeks ini menangkap

(29)

Berikut ini adalah pembekuan kepengurusan Partai Perstuan Indonesia

yakni,48

48

AD/ART PArtai Perindo Pasal 37 hal 26.

Pertama, Dewan Pimpinan Pusat dapat membekukan Pimpinan Partai

pada tingkat pimpinan wilayah dan daerah. Kedua, pimpinan Wilayah dapat

membekukan pimpinan partai pada tingkat pimpinan cabang. Ketiga, pimpinan

Daerah dapat membekukan pimpinan partai pada tingkat Ranting ranting.

Keempat, setiap pembekuan kepengurusan partai harus dilaporkan kepada seluruh

struktur Pimpinan Partai setingkat di atasnya untuk mendapatkan persetujuan.

Kelima, pembekuan kepengurusan harus menjunjung tinggi kebenaran dan

keadilan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga dan peraturan partai lainnya. Keenam, Setelah pembekuan terjadi, maka

kepengurusan pimpinan partai dipegang oleh kepengurusan setingkat lebih tinggi

atau membentuk caretaker sebagai pengurus sementara. Ketujuh, pimpinan

sementara sebagaimana dimaksud dalam point (6), bertugas mempersiapkan

penyelenggaraan musyawarah menurut tingkatan yang akan memilih

kepengurusan baru. Kedelapan, selambat-lambatnya tiga (3) bulan setelah

pembekuan, harus sudah terselenggara musyawarah menurut tingkatannya untuk

memilih kepengurusan baru.

2.4 Profil Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sumatera Utara

Mengacu pada AD/ART Partai Perindo, maka Partai Perindo memiliki

beberapa Dewan Pimpinan Wilayah yang berada pada tiap-tiap provinsi diseluruh

Indonesia. Salah satunya adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo

Sumatera Utara. DPW Partai Perindo beralamat di jalan Cut Nyak Dien No. 2C,

Medan Polonia, Kota Medan (20151). Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Utara

saat ini dijabat oleh Bapak Ir. Rudi Zulham Hasibuan dengan sekretarisnya yang

dijabat oleh Bapak J. Donna Yulietta Siagian, serta bendahara yaitu Bapak

Januazir Chuwardi. DPW Partai Perindo secara sah berada di Sumatera Utara

(30)

Dewan Pimipinan Wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah Dewan

Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di Daerah Tingkat Provinsi. Dewan

Pimpinan Wilayah adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana keputusan

kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah pusat, musyawarah wilayah

serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat wilayah serta kepengurusan

dibawahnya. Selain itu Dewan Pimpinan Wilayah mewakili partai dalam

bertindak kedalam dan keluar ditingkat provinsi dan Pengesahan berdirinya DPW

ditetapkan oleh DPP.

Dewan Pimpinan Wilayah mempunyai berbagai kewajiban, yaitu

melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional,

Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan

Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah, dan Peraturan Partai

lainnya. Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan

pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan-keputusan dan strategi, Kebijakan, dan Rencana Aksi serta ketentuan partai.

Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan Pusat dan

Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.

Tugas Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Indonesia yakni,49

49

AD/ART Partai Perindo Pasal 33 hal 24.

1)

Menyusun program dan anggaran tahunan Wilayah dan lembaga-lembaga di

bawahnya dan kemudian disahkan sebagai program partai. 2) Menetapkan

produk-produk konsepsional untuk bidang-bidang tugas dan lembaga-lembaga

struktural di bawahnya. 3) Melalui koordinasi dengan pimpinan pusat, berwenang

menerima waqaf, hibah. 4) Menyusun laporan keuangan dan evaluasi akhir tahun.

5) Merekomendasikan nama-nama calon sementara anggota DPR Propinsi dan

calon Gubernur dan Wakil Gubernur kepada Dewan Pimpinan Pusat untuk

mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat dan Majelis persatuan Partai 6)

Memimpin, mengesahkan dan mengawasi lembaga dan sayap partai di bawahnya.

7) Membentuk dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendukung partai. 8)

Mengesahkan struktur kepengurusan Pimpinan Cabang. 9) Mengawasi dan

(31)

lainnya. 10) Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh musyawarah

Wilayah dan keputusan partai lainnya. 11) Menetapkan dan melaksanakan

kebijaksanaan Partai di tingkat wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres, musyawarah wilayah serta peraturan partai

lainnya. 12) Menyampaikan Laporan pertanggungjawaban di hadapan peserta

musyawarah Wilayah. 13) Mengatur dan berkoordinasi dengan anggota legislatif

dan eksekutif yang berasal dari anggota kader partai di wilayahnya. 14)

Melaksanakan rapat-rapat organisasi di tingkat wilayah.

Demi kelancaran kegiatan partai di tingkat wilayah maka DPW Partai

Perindo mempunyai hak untuk membuat berbagai peraturan pelaksana kebijakan

dalam rangka pelaksanaan keputusan musyawarah wilayah. Selain hal tersebut

pula DPW juga berhak untuk memberhentikan fungsionaris DPW melalui rapat

pleno DPW dan dilaporkan dalam rapat pimpinan wilayah. Menerima atau

menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Wilayah.

Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Indonesia Sumatera

Utara sudah permanen dan merupakan milik Partai Persatuan Indonesia karena

dahulu kantor Partai Perindo masih menyewa gedung. Dewan Pimpinan Daerah

Partai Perindo yang mendapat apresiasi dari penilaian kinerja oleh Ketua Perindo

Sumut juga akan dilakukan sama, dan kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai

Perindo yang berprestasi juga akan disediakan Dewan Pimpinan Pusat secara

(32)
(33)

2.4.1 Wewenang Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sumatera Utara

Dewan pimpinan wilayah Partai Perindo memiliki wewenang sebagai

berikut yakni,50

Berikut ini penjelasan mengenai Musyawarah Wilayah Partai Persatuan

Indoneia, yaitu

Pertama, Dewan Pimpinan Wilayah adalah struktur pelaksana di

tingkat provinsi. Kedua, ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah dipilih

dan ditetapkan oleh majelis Persatuan Partai dan diberikan surat keputusan oleh

Dewan Pimpinan Pusat. Ketiga, Dewan Pimpinan Wilayah menjalankan program

partai sesuai dengan hasil permusyawaratan ditingkat pusat dan wilayah.

Keempat, mengusulkan SK tentang kepengurusan partai ditingkat provinsi dan

kabupaten/kota. Kelima, mengusulkan pergantian kepengurusan ditingkat provinsi

dan kabupaten/kota berdasarkan hasil permusyawaratan partai. Keenam,

menyelenggarakan serta bertanggungjawab atas pelaksanaan musyawarah wilayah

dan musyawarah daerah. Ketujuh, menyusun calon angota legislatif tingkat

provinsi dan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat untuk mendapatkan persetujuan

berupa surat keputusan dan untuk selanjutnya didaftarkan ke komisi Komisi

Pemilihan Umum Daerah Provinsi. Kedelapan, memberikan persetujuan secara

tertulis terhadap caleg-caleg yang telah disusun oleh Dewan Pimpinan Daerah

tingkat kabupaten/kota. Kesembilan, memberikan surat keputusan kepada struktur

pimpinan cabang yang telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah.

51

50

AD/ART Partai Perindo Pasal 24 hal 9. 51

AD/ART Partai perindo Pasal 55 hal 31

, Pertama, musyawarah wilayah diselenggarakan oleh pimpinan

wilayah atas persetujuan Dewan Pimpinan Pusat. Kedua, musyawarah wilayah

merupakan forum permusyawaratan tertinggi Partai ditingkat propinsi yang

berfungsi sebagai representasi dari pemegang kedaulatan partai dan diadakan

setiap 5 (lima) tahun sekali. Ketiga, musyawarah wilayah memiliki wewenang

untuk menilai Laporan pertanggungjawaban Pimpinan wilayah, menetapkan

pokok-pokok program Pimpinan wilayah untuk 5 (lima) tahun ke depan

menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu, dan memilih 3 (tiga)

calon-calon ketua wilayah untuk diusulan kepada Majelis Persatuan Partai.

(34)

Peserta Musyawarah Wilayah adalah Utusan Dewan Pimpinan Pusat,

Pimpinan harian Dewan Pimpinan Wilayah, Utusan Dewan Pimpinan Daerah

terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Kemudian dari utusan dewan

pimpinan cabang terdiri darai ketua dan sekretaris. Selanjutnya, utusan Organisasi

Sayap ditingkat propinsi. Setiap peserta musyawarah wilayah mempunyai hak

suara dan hak bicara. Peninjau musyawarah wilayah dilakukan oleh utusan Dewan

pertimbangan dan Pakar ditingkat daerah, undangan khusus yang ditunjuk oleh

Dewan Pimpinan wilayah dan setiap Peninjau Kongres hanya memiliki hak

bicara.52 Quorum musyawarah wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnnya dua pertiga (2/3) jumlah daerah dan cabang yang sah.

Kemudian sidang-sidang musyawarah wilayah sah apabila dihadiri oleh lebih dari

seperdua (1/2) tambah 1 (satu) jumlah peserta yang hadir. Keputusan muswil sah

apabila disetujui oleh lebih dari seperdua (1/2) tambah 1 (satu) jumlah peserta

yang hadir. Pemilihan calon ketua dalam musyawarah wilayah dilakukan secara

langsung, bebas, rahasia, jujur, adil dan demokratis.53

Musyawarah Kerja Wilayah diadakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah

sekurang-kurangnya dua (2) kali dalam satu periode. Oleh karena itu,

Musyawarah Kerja Wilayah merupakan permusyawaratan pada tingkat Wilayah

untuk mengevaluasi serta membahas kinerja dan program-program Dewan

Pimpinan Wilayah,54 membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan Musyawarah Wilayah, dan masalah-masalah lain yang

dianggap penting. Kemudian, peraturan Tata Tertib Musyawarah Kerja Wilayah

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. Peserta musyawarah kerja wilayah

adalah anggota Pimpinan Wilayah yang terdiri atas Dewan pertimbangan dan

organisasi sayap. Kemudian utusan dari Dewan Pimpinan Daerah yang terdiri

atas Ketua dan Sekretaris Pimpinan Daerah. Musyawarah Kerja Wilayah adalah

sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua (1/2) jumlah peserta musyawarah.

Musyawarah kerja wilayah dipimpin oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan dalam

pengambilan putusan setiap peserta mempunyai satu hak suara.55

52

AD/ART Partai Perindo Pasal 56 hal 31 53

AD/ART Partai Perindo Pasal 57 hal 32 54

AD/ART Partai Perindo Pasal 61 hal 33 55

(35)

Dewan pimpinan wilayah Partai Perindo Sumatera Utara melakukan

kegiatan kegiatan sosial untuk sosialisasi pengenalan partai Perindo khususnya di

daerah Sumatera Utara.

“Untuk pilot project, kami telah membuat branding Partai Perindo pada 10 becak bermotor (Betor) yang mudah-mudahan ini akan mampu mempromosikan Partai Perindo sehingga semakin disukai dan dicintai oleh seluruh warga masyarakat Sumut termasuk di Kota Medan. Selain membuat branding Partai Perindo, juga memberikan terval baru dan perbaikan bak becak gratis untuk membantu abang becak pemilik Betor. Target kami semua Betor di Kota Medan akan terbranding oleh Partai Perindo. Kita sudah dapat 10 becak dulu untuk pilot project yang akan dibawa ke Jakarta. Dan ini terus akan kita lanjutkan, saat ini Partai Perindo juga telah menyediakan sebanyak 440 gerobak Partai Perindo. Selain itu akan membuat koperasi Perindo yang bertujuan agar dapat membantu para pemilik betor untuk meringankan ekonomi mereka saat butuh dana untuk perbaikan Betor atau usaha lainnya. Karena Partai Perindo hadir untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Partai Perindo lahir bukan untuk pribadi Ketua Umum, namun untuk seluruh masyarakat Indonesia.”56

56

Gambar

Gambar 2.1 Lambang Organisasi Kemasyarakatan Pesatuan Indonesia
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kemasyarakatan Perindo
Gambar 2.1 Lambang Partai Persatuan Indonesia
Gambar 2.2 Struktur Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga serta Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi maka Pokja V Kantor Layanan Pengadaan (KLP) Kabupaten

Maka disarankan kepada pihak penyelenggara sport event benar-benar berupaya memberikan kualitas event yang baik sehingga memberikan kepuasan kepada wisatawan yang

Akhir dari penelitian ini menunjukan bahwa Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Pembangunan Fisik di Desa Telaga Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kutai

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian secara komprehensif terhadap karakteristik bioekologi rajungan yang meliputi karakteristik substrat dan kualitas

Kriteria pengambilan keputusan dari hasil olah data model regresi adalah, apabila nilai probability value atau significant-t lebih kecil dari 5% maka dapat

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh padat tebar tinggi terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan untuk menentukan padat tebar maksimal ikan lele dumbo dengan

Hasil pengamatan persentase terbentuknya akar yang dilakukan menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi BAP pada media belum mampu untuk memacu pembentukan akar

Hasil identifikasi yang menemukan spesies ikan tuna alalunga ( T.albacore ) di perairan Maluku Utara kemungkinan yang terjadi karena disebabkan oleh dua faktor,