BAB II
PROFIL DEWAN PIMPINAN WILAYAH PARTAI PERSATUAN INDONESIA SUMATERA UTARA
2.1. Deskripsi Ormas Perindo
Organisasi kemasyarakatan Perindo didirikan dengan tujuan untuk
menggalang, mengorganisasi, menggerakkan dan menumbuh kembangkan
persatuan nasional dengan bersungguh-sungguh mewujudkan bangsa yang
berdaulat, adil, makmur, sejahtera, berbudaya,dan demokratis melalui pengguatan
kedaulatan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan. Organisasi kemasyarakatan Perindo juga
mempunyai fungsi secara luas yaitu Membangun persatuan nasional sebagai
prasyarat bangsa berdaulat, Menggalang kekuatan perubahan menuju terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dan Mendorong nilai-nilai nasional sebagai pedoman
bersama kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perkembangan Organisasi kemasyarakatan Perindo didukung dengan media,
yang tentunya Hary Tanoesoedibjo selaku ketua Ormas Perindo untuk
mengembangkan Ormas Perindo dalam memenuhi fungsi Ormas Perindo
kedepannya. Seperti yang kita ketahui bahwa media massa mempunyai peran
yang sangat signifikan dalam kehidupan menusia. tak bisa dipungkiri bahwa
hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik secara pribadi maupu umum,
selalu berhubungan dengan aktifitas komunikasi massa. Hasrat interaksi antar
individu atau masyarakat yang tinggi tersebut menemukan salurannya yang paling
efektif dan terandalkan dalam berbagai bentuk media massa, guna saling
2.1.1 Sejarah Ormas Perindo
Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang mengedepankan,
mengakomodasikan dan memperjuangkan kepentingan massa, baik organisasi
massa kelas buruh, kaum tani, perempuan serta pemuda dan mahasiswa, yaitu
kepentingan dan tujuan kesejahteraan sosial dan ekonomi.29
“Karena melihat kondisi di Indonesia pada saat ini tidak ada kemajuan, dari awal kan pak HT bilang Ormas Perindo ini suatu saat bisa menjadi partai apabila kondisi bangsa ini seperti seperti ini saja, jadi kita liat dolar pun masih naek gas pun masi naik, jadi yang melatar belakangi itu lah manjadi
Organisasi massa
atau ormas merupakan suatu gerakan politik yang pada prinsipnya juga bentuk
dari partai.
Pengertian organisasi kemasyarakatan menurut undang-undang adalah
organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga negara Republik
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam
pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Ada tiga prinsip dasar dari Partai Politik, yakni partai sebagai koalisi, partai
sebagai organisasi, dan partai sebagai pembuat kebijakan (policy making). Dari
ketiga prinsip dasar Partai Politik di atas, organisasi kemasyarakatan masuk ke
dalam prinsip kedua, yaitu suatu gerakan (movement), dan prinsip ketiga, yaitu
kelompok penekan (pressure group). Gerakan adalah kelompok atau golongan
yang ingin mengadakan perubahan, atau menciptakan suatu lembaga baru dengan
memakai cara cara politik. Sedangkan kelompok penekan (pressure group) adalah
kelompok yang memperjuangkan kepentingan dan berusaha memberi pengaruh
terhadap kekuatan politik yang ada di pemerintahan. Kelompok ini bisa terdiri
dari perkumpulan, golongan, ataupun partai yang berada di luar pemerintahan.
29
partai politik jadi untuk menyelamatkan Indonesia, untuk Indonesia sejahtera.”30
Perindo singkatan dari Persatuan Indonesia, adalah organisasi
kemasyarakatan yang dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 2013,
organisasi ini didirikan oleh kaum muda yang memiliki integritas dan idealisme
untuk mewujudkan cita-cita perubahan yang sesungguhnya. Sosok seorang Hary
Tanoesoedibjo didaulat sebagai pencetus terbentuknya Ormas Perindo ini.
Tentunya keputusan besar mendirikan organisasi ini atas dasar pemikiran yang
mendalam, sembari melanjutkan kiprah beliau di tengah-tengah masyarakat yang
sebelumnya sudah dimulai. Hary Tanoesoedibjo berfikiran bahwa inilah saatnya
bagi kaum muda Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam
memimpin bangsa Indonesia.
Gambar 2.1 Lambang Organisasi Kemasyarakatan Pesatuan Indonesia
30
Program Utama Perindo yaitu Program ekonomi kerakyatan yaitu
merupakan kerja utama Perindo. Sesungguhnya masyarakat menginginkan
peningkatan kesejahteraan hidupnya, untuk mewujudkan hal tersebut maka
perubahan di bidang ekonomi lah yang menjadi tujuan utamanya, dengan
mendorong tumbuhnya kekuatan ekonomi masyarakat, terutama ditujukan kepada
masyarakat yang kurang berkemampuan. Program ini dijalankan dengan
membentuk wadah Koperasi Perindo. Oleh karena itu, koperasi merupakan
bentuk badan usaha yang sangat cocok dengan pola aktifitas perekonomian
masyarakat kita. Koperasi Perindo dalam kegiatannya akan secara aktif
mempertahankan nilai kebangsaan yakni gotong-royong. Koperasi yang ada
selama ini ternyata mulai memudarkan visi dan misi koperasi itu sendiri seperti
yang telah dicetuskan oleh Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Inilah
yang menjadi dasar Hary Tanoesoedibjo untuk kembali menggiatkan Koperasi
sebagai awal perubahan perekonomian yang digagas Perindo. Banyak hal-hal baru
yang bakal ditemukan dalam Koperasi Perindo ini, mulai dari suku bunga
pinjaman yang kecil (50% dari suku bunga Bank saat ini), tidak memerlukan
agunan/jaminan dari peminjam serta mekanisme “Tanggung-Renteng” yang
diharap mampu meningkatkan tanggungjawab anggota koperasi itu sendiri.
Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Persatuan Indonesia (Persatuan
Indonesia) telah dideklarasikan, Minggu 24 Februari 2013 lalu. Ormas besutan
CEO MNC Group yaitu Hary Tanoesudibjo, menyusul keluarnya dari Partai
NasDem itu mencuri perhatian banyak pihak. Semenjak pembentukannya yang
terkesan mendadak, Persatuan Indonesia dipersepsi tidak hanya sekedar Ormas
biasa. Akan tetapi, sebagai organisasi yang dipersiapkan menjadi Partai Politik.
Sinyalemen kuat itu terlihat dari pernyataan Hary Tanoesudibjo usai deklarasi
Persatuan Indonesia yang bertempat di Istora Senayan Jakarta.
Hary Tanoesudibjo menyatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Ormas
yang dipeloporinya ini akan menjelma menjadi Partai Politik pada 2019. Langkah
itu akan dilakukan bila kondisi negara tidak mengalami perubahan hingga 2019.
Pendirian Ormas Persatuan Indonesia dan apa yang disampaikan Hary
Tanoesudibjo di atas memiliki kemiripan dengan pendirian Ormas Perhimpunan
tersebut di Jakarta Media Center (JMC) pada 20 September 2005. Wiranto juga
mengakatan bahwa kemungkinan untuk mendirikan partai itu ada, tetapi
sementara ini fokus pada masalah kebangsaan dulu.
Terdapat kesamaan konsep yang disampaikan menyusul deklarasi kedua
ormas di atas. Meski isu yang diusung oleh ormas masing-masing itu berbeda
dengan Persatuan Indonesia mengambil isu perubahan, sementara Perhimpunan
Kebangsaan yang mengangkat isu kebangsaan tetapi sama-sama menawarkan isu
pengikat kebersamaan. Isu pengikat tersebut dibutuhkan untuk menjaring banyak
orang dari beragam latarbelakang, yang setuju, untuk bergabung. Selain itu, latar
belakang pendirian dan tujuan faktual kedua ormas tersebut juga memiliki
kemiripan. Latar belakang pendirian ormas Perhimpunan Kebangsaan terkait
dengan kegagalan Wiranto merebut kepemimpinan di Partai Golkar pada akhir
2004.
Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia berlatarbelakang kegagalan
Hary Tanoesudibjo menjadi pengendali utama Partai NasDem. Rupanya, rencana
Hary Tanoesudibjo mendirikan Partai Politik mengikuti pola pendirian Partai
Hanura oleh Wiranto. Mengenai Partai Hanura menjelaskan bahwa proses
pendirian Partai Politik di Indonesia, dapat dilakukan melalui 7 (tujuh) tahapan.
Pertama, Kemunculan gagasan. Kedua, pendirian Ormas sebagai penjajakan.
Ketiga, Pematangan gagasan, pembentukan Forum Pendiri Terbatas, dan
pemberian nama partai. Keempat, perluasan kelompok pendiri. Kelima, penyiapan
kelengkapan partai. Keenam, legalisasi dan deklarasi partai. Ketujuh,
penyempurnaan kelengkapan partai. Pendirian Persatuan Indonesia merupakan
tahap penjajakan dari pendirian sebuah Partai Politik.
Organisasi kemasyarakatan tersebut tidak dimaksudkan sebagai Ormas
selamanya akan tetapi, dipersiapkan sebagai kekuatan politik yang dapat
mengikuti kontestasi Pemilu, bila Hary Tanoesudibjo gagal merebut
kepemimpinan Partai Hanura kelak. Masuknya Hary Tanoesudibjo ke Partai
Hanura merupakan langkah taktis, dengan dua tujuan. Pertama, memberikan
ruang bagi barisan Hary Tanoesudibjo yang keluar dari Partai NasDem untuk bisa
mencalonkan diri sebagai Caleg untuk Pemilu 2014. Oleh karena itu, diharapkan
seraya mencoba merebut kendali Partai Hanura pada Munas II tahun 2015
mendatang. Hary Tanoesudibjo akan berupaya tampil sebagai pengganti Wiranto.
Bila gagal atau tidak berpeluang, maka Hary Tanoesudibjo akan mengubah
Persatuan Indonesia menjadi Partai Politik atau mendirikan Partai Politik berbasis
Persatuan Indonesia. Kemungkinan besar, Hary Tanoesudibjo akan mendulang
keuntungan dengan menarik sebagian kader Partai Hanura ke dalam barisannya.
Sekarang, gejalanya sudah tampak.
Sejumlah kader Partai Hanura di daerah turut menjadi pengurus Persatuan
Indonesia. Oleh Karena itu, pembinaan yang dilakukan Hary Tanoesudibjo,
mereka cenderung akan merapat ke barisannya. Hary Tanoesudibjo paham,
bagaimana memanfaatkan kapasitas finansial dan jaringan media yang dimilikinya
untuk menambah deret barisan pendukungnya. Bermodal finansial dan jaringan
media yang kuat, Hary Tanoesudibjo tampak optimis eksistensinya dalam kancah
politik tanah air semakin kokoh. Merebut kepemimpinan Partai Hanura atau
mengubah Persatuan Indonesia menjadi Partai Politik akan menjadi ajang
pembuktian eksistensi dan kepiawaian Hary Tanoesudibjo dalam kancah politik
Nusantara.
2.1.2 Manifesto Ormas Perindo
Manifesto politik organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia dibacakan
oleh mantan Sekjen Partai NasDem Ahmad Rofiq di tengah ribuan simpatisan
ormas Perindo yang hadir di Istora, Senayan, Jakarta, pada hari minggu tanggal 24
Februari 2013. Berikut ini adalah manifesto politik deklarasi Ormas Perindo, Hari
ini kami nyatakan kami kaum muda menolak demokrasi oligarki. Kami belajar
dari sejarah bahwa kejayaan sutau bangsa tidak jatuh dari langit tapi harus direbut
dengan keringat sendiri. Kami kaum muda yang berbeda karena kami berani garis
terang berpisah dnegan masa lalu. Kita berkumpul di sini karena kami dibesarkan
dengan hal yang sama, Pancasila dan UUD 1945. Kami sadar akan datangnya
pertanda zaman agar kaum muda bertindak, mengabdi pada kepentingan bangsa.
Kami yang berkumpul di sini mengambil jalan baru dengan membentuk ormas
Sebagai wajah bersatunya potensi muda untuk memperjuangkan dan
melindungi hak-hak warga negara menghidupkan kembali jiwa gotong-royong.
Perindo adalah sebuh persemaian jati diri muda Indonesia. Keteguhan
pengetahuan yang kokoh etos dan patuh untuk kepemimpinan baru Indonesia.
Kebenaran harus diperjuangankan. Jayalah Perindo. Para deklarator Perindo
antara lain Hary Tanoesoedibjo, Yusril Ihza Mahendra, Romli Atmasasmita,
Ahmad Rofiq dan lain-lain. Pada deklarasi tersebut hadir sejumlah tokoh penting
seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum Partai
Hanura Wiranto, dan sejumlah artis seperti Katon Bagaskara, Andre Hehanusa,
dan lain-lain.
2.1.3 Mukadimah Ormas Perindo
Mukadimah organisasi kemasyarakatan Perstuan Indonesia yaitu Sejarah
perjalanan sebuah bangsa adalah sejarah pergolakan kaum muda. Empat belas
tahun sudah reformasi menjadi harapan dan tumpuan perubahan, empat belas
tahun sudah reformasi diwarnai pergulatan pemikiran, sirkulasi kekuasaan dan
utak atik angka pertumbuhan ekonomi. Empat belas tahun pula, penantian itu tak
pernah berujung. Perjuangan merawat demikrasi malah menjurus pada kelelahan
massal warga negara akibat korupsi, kolusi, kekerasan sosial, radikalisme dan
kesulitan ekonomi yang akut.
Kondisi ini semakin parah, ketika segelintir elit anti demokrasi
memanfaatkan kondisi kebatinan rakyat yang sudah lelah, namun menatap
kembali kekuasaan oligarkis-plutokratiknya. Propaganda politik kaum oligarkis.
Secara nyata di kumandangkan: bahwa demokrasi tidak membuahkan
kesejahteraan dan keteraturan, tetapi ketidak teraturan, hari ini kami nyatakan,
kami kaum muda, menolak kembalinya logika oligarkis dalam era demokrasi dan
reformasi. Kami sadar, bahwa perjuanagn merawat demokrasi adalah jalan terjal
yang harus kami ambil dan lewati. Kami belajar dari sejarah, bahwa kejayaan
suatu bangsa tidaklah jatuh dari langit, kejayaan suatu bangsa harus di rebut
kaum peragu. Meratapi liberalisme ekonomi, feodalisme politik, intolerensi dan
kejahatan kemanusiaan hanyalah akan mengahalangi tumbuh kembangnya paham
nasionalisme kebangsaan dan patriotime cinta tanah air.
Berhenti mengutuk keadaan, bersatu untuk sesama. Kami kaum muda yang
berbeda, karena kami berani menarik garis terang berbeda dengan masa lalu. Kita
yang berkumpul hari ini, adalah kita yang dibesarkan dalam alam nilai yang sama,
pancasila dan undang-undang dasar 1945. Namun kami juga sadar, kita sedang
hidup dalam relitas politik yang sedang mengotori akal budi dan nurani anak
bangsa. Kami sadar akan datangnya petanda jaman, sebuah pertanda yang
mengharuskan kaum muda bertindak, mengambil alih kendali bangsa, mengabdi
pada segenap kepentingan rakyat dan bangsa indonesia.
Mengabdi pada res publik. Untuk itu, maka hari ini, kami yang berkumpul
disini, mengambil jalan baru dengan membentuk sebuah organisasi
kemasyarakatan bernama Persatuan Indonesia. Sebagai bentuk pembelaan kaum
muda terhadap demokrasi dari upaya pembajakan kaum oligarkis. Sebagai wadah
bersatunya potensi muda untuk memperjuangkan, merawat dan melindungi
hak-hak politik warga negara, membangun kembali semngat republikalisme,
menghidupkan kembali jiwa gotong royong, serta mempercepat terwujudnya
negara kesejahteraan. Perindo adalah tempat berseminya jati diri kaum muda
indonesia, yang memiliki militansi, simpati dan empati pada sesama serta
keteguhan pengetahuan yang kokoh. Etos, Patos dan Logos untuk kepemimpinan
Politik baru Bangsa Indonesia. Kebenaran tidak perlu dibela, kebenaran harus
diperjuangkan Jayalah Perindo.31
31
AD/ART Pembukaan Ormas Perindo hal 1
Tujuan organisasi kemasyarakatan persatuan Indonesia didirikan yaitu
dengan tujuan untuk menggalang, mengorganisir, menggerakkan, dan
menumbuhkembangkan persatuan nasional dengan bersungguh sungguh
mewujudkan bangsa yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera, berbudaya, dan
demokratis melalui penguatan kedaulatan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
2.1.4 Struktur Ormas Perindo
Struktur organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia terdiri dari 1)
Dewan persatuan Nasional sebagai pemegang otoritas tertinggi organisasi, 2)
Dewan pembina, 3) Dewan pakar, 4) Mahkamah Perindo, 5) Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) sebagai eksekutif Perindo di tingkat nasional dan berkedudukan di
ibukota Negara, 6) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebagai eksekutif Perindo di
tingkat provinsi dan berkedudukan di ibu kota provinsi, 7) Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) sebagai eksekutif Perindo di tingkat kabupaten/kota, 8) Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) sebagai eksekutif Perindo di tingkat kecamatan, 9)
Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) sebagai eksekutif Perindo di tingkat
kelurahan/desa, 10 ) Perwakilan luar negeri, 11) Organisasi sayap Perindo.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kemasyarakatan Perindo
DPP
DPD (Kabupaten/Kota)
DPC (Kecamatan)
DPRt (Kelurahan/Desa)
DPD
DPC (Kecamatan)
DPD
DPC (Kecamatan) DPW (Provinsi)
2.1.5 Visi dan Misi Ormas Perindo
Organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia didalam mencapai visi misi
organisasinya, menetapkan usaha dasar yaitu32
Visi dari organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia yaitu membuat
Indonesia yang berkemajuan, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan
berbudaya diatas kekuatan persatuan nasional. Kemudian misi dari organisasi
kemasyarakatan Persatuan Indonesia
1) Menciptakan manusia Indonesia
seutuhnya yang dicirikan dengan tindakan kepeloporan, nilai-nilai kebijakan,
spiritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan, kesediaan menerima
perbedaan dan etos kerja produktif ditengah masyarakat. 2) Rekruitmen dan
pendidikan kader untuk menjadi pelopor, inspirator, motivator, dan mediator bagi
individu, lingkungan, dan masyarakat bangsanya. 3) Melakukan pelembagaan
nilai persatuan dan perdamaian yang berorientasi pada pembentukan kekuatan
daya tahan dan daya tolak sosial terhadap setiap tindakan dan atau gejala
perpecahan di lingkungannya. 4) Menciptakan keteladanan nasional diberbagai
bidang kehidupan berbangsa untuk mendorong transformasi nasional melalui
system rekruitmen dan kaderisasi organisasi yang modern, terpadu dan solutif. 5)
Menjadi organisasi yang menyediakan jawaban nyata bagi kebutuhan masyarakat
melalui advokasi, gagasan, dialog dan program kerja yang langsung dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dan diterima sebagai jalan keluar bersama bagi
bangsa Indonesia. 6) Mendorong tumbuhnya kekuatan ekonomi nasional yang
berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.
33
32
AD/ART Ormas Perindo Pasal 8 33
AD/ART Ormas Perindo Pasal 5
adalah Pertama, Membangun persatuan
nasional sebagai prasyarat bangsa berdaulat yang secara aktif membangun
kesadaran dan kepeloporan untuk terciptanya persatuan nasional dalam perspektif
satu negara bangsa yang bertumpu pada dimensi manusia sebagai rakyat, tanah air
sebagai wilayah kedaulatan dan sumber kehidupan, dan mewujudkan impian
didirikannya republik indonesia sebagai tugas sejarah Yang lahir dari semangat
Kedua, Menggalang kekuatan perubahan menuju terwujudnya visi
organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia. Ormas Perindo menyadari
sepenuhnya, adalah kewajiban untuk bekerja dengan sungguh-sungguh
menggalang segenap kekuatan perubahan melalui perwujudan nyata untuk
pemerataan, kesetaraan, emansipasi yang merupakan nilai dasar persatuan
indonesia. Kekuatan perubahan yang dimaksud adalah untuk mewujudkan
keadilan sosial, politik dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketiga, Mendorong nilai-nilai nasional sebagai pedoman bersama kehidupan
berbangsa dan bernegara. organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia secara
aktif mempertahankan nilai kebangsaan dan gotong royang, bhineka tunggal ika,
demokrasi ekonomi, negara hukum, hak asasi manusia nasional. Organisasi
kemasyarakatan Persatuan Indonesia tidak hanya mempertahankan, tapi secara
sadar dan aktif mendorong nilai-nilai nasional tersebut untuk menjadi laku politik
seluruh masyarakat Indonesia.
Sistem kaderisasi organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia berbentuk
organisasi yang bersifat terbuka dan kemudian sumber kader organisasi
kemasyarakatan Persatuan Indonesia34
Jenjang perkaderan organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia terdiri
dari
yaitu Pertama, Pengurus di setiap jenjang
struktur organisasi. Kedua, Kader yang tersebar di organisasi sayap. Ketiga,
Individu yang dianggap satu visi dan misi dengan organisasi kemasyarakatan
Persatuan Indonesia.
35
34
AD/ART Ormas Perindo Pasal 12 35
AD/ART Ormas perindo pasal 13
Pertama, kader dasar adalah yang telah membaca dan menyetujui AD/ART
Persatuan Indonesia, Kedua, kader inti adalah anggota yang telah mengikuti
kaderisasi di masing-masing organisasi sayap Persatuan Indonesia. Ketiga, kader
pertama adalah anggota yang sedang atau telah pernah menjadi pengurus di
masing-masing jenjang struktur organisasi. Keempat, pedoman mengenai
kaderisasi diatur melalui sebuah pedoman organisasi tentang kader oleh dewan
Program sosial perindo yakni ketika kita menyaksikan setiap kunjungan
Ketua Umum DPP Perindo ke warga masyarakat, tentunya kita dapat melihat
sosok Hary Tanoesoedibjo yang selalu melekat dengan tindakan-tindakan
sosialnya, beliau selalu menyempatkan diri berdialog dengan warga masyarakat
untuk menampung saran, kritikan serta keluhan masyarakat. Tak lupa beliau juga
selalu memberikan bantuan sosial, seperti sembako, beasiswa, bantuan kesehatan
berupa perobatan gratis. Pada kesempatan lain Hary Tanoesoedibjo selalu
mengingatkan agar Perindo diseluruh daerah untuk siap turun memberikan
bantuan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam seperti banjir bandang,
gempa bumi, kebakaran, letusan gunung dan bencana lainnya.
2.2 Sejarah Ormas Perindo Sumatera Utara
Pada tanggal 3 Juli 2013 bertempat di Hotel Candi Medan , diadakan
pertemuan struktur kepengurusan DPW Perindo Sumut untuk pertama kalinya
pasca deklarasi Perindo Sumut dalam tajuk Rapat Koordinasi Wilayah Perindo
Sumatera Utara. Rapat Koordinasi Wilayah Perindo Sumut ini akan diisi langsung
oleh dua fungsionaris DPP Perindo yakni Arya Sinulingga (Wakil Ketua Umum I
DPP Perindo) dan Andi Saiful Haq (Wakil Ketua Umum III DPP Perindo), Rakor
ini akan dibuka langsung oleh Ketua DPW Perindo Sumut Effendi Syahputra.36
Didalam Rakor yang pertama sekali diadakan oleh DPW dilingkup Ormas
Perindo ini bukan saja dihadiri oleh pengurus harian DPW Perindo Sumut, namun
juga dihadiri oleh Dewan Pembina antara lain Afifuddin Lubis, Parlindungan
Purba, Lundu Panjaitan, Abdillah, Yohanes Sembiring, serta Dewan Pakar DPW
Perindo Sumut yang diantaranya Profesor Ediwarman, Doktor Ferry K. Sitepu,
Doktor Jusmadi Sikumbang. selain itu hadir para mandataris Perindo untuk daerah
kabupaten/kota serta pemegang mandat organisasi sayap Perindo. Bapak Affifudin
selaku Ketua Dewan Pembina akan memberikan arahan dan membangkitklan
semangat berorganisasi para kader. Begitu juga dengan bapak Edy Warman Ketua
36
Effendi Syahputra, DPW Perindo Sumut gelar Rapat Koordinasi Wilayah,
Dewan Pakar memberikan analisis ilmiah kondisi sosial politik ekonomi Sumut
sekarang dan kedepan.
Struktur Kepengurusan DPW Persatuan Indonesia Provinsi Sumatera Utara
Nomor 31-SK/DPP-PERINDO/V/2013 yakni Dewan Pembina Wilayah diketuai
oleh Drs. H. Affifudin Lubis, Sekretaris Yohanes Sembiring, Anggota Dr. R. E.
Nainggolan, H. Razman Arif, Chairman, Mukhyan Tambusai, Lundu Panjaitan,
Abdillah, Safarudin, Parlindungan Purba, Tommy Wistan, Joko Susilo, Bambang
Sulaksono, Edwin Ginting. Dewan Pakar Wilayah Ketua Prof. Dr. Ediwarman,
Sekretaris Dr. Ferry K. Sitepu, Anggota Prof. Dr. Binsar Panjaitan, Dr. Jhoni
Manurung, Iwan Depari, Dr. Jusmadi Sikumbang, Dr. H. Triono Kumbang, Dra.
Pujiati M, Muhammad Ishak, Dadang Darmawan, Benyamin Winata
Rapat yang diselenggarakan membicarakan tindak lanjut dan sosialisasi serta
penjelasan posisi Perindo terkait deklarasi pencalonan capres & cawapres Partai
Hanura, dimana Harry Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Perindo (Persatuan
Indonesia) pada tanggal 12 Juli 2013 telah dicalonkan oleh Partai Hanura sebagai
cawapres pada Pilpres 2014 kemarin. Rakor ini juga akan banyak mengupas
dasar-dasar idiologi serta program-program prioritas Perindo yang harus segera
dilaksanakan di Sumatera Utara terutama di daerah-daerah Kabupaten kota, Selain
itu kedalam internal pengurus, rapat ini juga dijadikan evaluasi kerja organisasi
setelah DPW Perindo Sumatera-Utara deklarasi. Kehadiran para pemegang
mandat daerah adalah sebuah momentum konsolidasi antara DPP Perindo, DPW
Perindo Sumut dan calon Perindo kabupaten/kota, sehingga ada kesamaan visi
misi dan agenda dalam menjalankan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan
dibawah bendera Ormas Perindo ini.
Dewan Pimpinan Wilayah Ketua Effendi Syahputra, Wakil Ketua I Timur
Panjaitan, Wakil Ketua II Iskandar, Wakil Ketua III Kris Meliala, Wakil Ketua
IV Akhwanul Akmal, Wakil Ketua V Kadri Rasyid, Wakil Ketua VI Ad
Handoko, Wakil Ketua VII Setya Pandia, Wakil Ketua VIII Hendra Utama,
Sekretaris Jonas Hudaya, Wakil Sekretaris I Joko Soekardi, Wakil Sekretaris II
Sekretaris V Dewi Astuti, Wakil Sekretaris VI Khairun Naim, Wakil Sekretaris
VII Ginar S. Nainggolan, Wakil Sekretaris VIII H. Edy Koesriadi, Bendahara
Yuri Subandi, Wakil Bendahara I Krisbayoe, Wakil Bendahara II Charly Harahap,
Wakil Bendahara III Fira Dinda Harahap.
Departemen Organisasi & Keanggotaan Ketua Abirekso Panggalih,
Sekretaris Budiyanta Tarigan. Departemen Ideologi & Kader Ketua Sutrisno
Panggaribuan, Sekretaris Rholand Muary. Departemen Sosial Ketua Dr. Bobby
Susilo, Sekretaris Rony Juliansyah. Departemen Penelitian & Pengembangan
Ketua Anditya, Sekretaris Rudy Limbong. Departemen Politik Hukum &
Keamanan Ketua Parulian Sinaga, Sekretaris Parameswhara. Departemen
Komunikasi Ketua Rifian Arif, Sekretaris Yudhistira. Departemen Kebudayaan &
Lingkungan Hidup Ketua Boy Brahmawanta Sembiring, Sekretaris Alfadh
Firmansyah. Departemen Ekonomi Kerakyatan & Teknologi Ketua Binsar S.
Simatupang, Sekretaris Johny Silaban
Ketua DPW Perindo Sumut, Effendi Syahputra ditemui disela-sela kegiatan
persiapan Rakor Wilayah Perindo Sumut ini mengungkapkan bahwa sangat
penting kegiatan seperti ini dilaksanakan, apalagi pasca pengumuman Hari Tanoe
Ketua Umum DPP Perindo yang akan tampil sebagai cawapres di 2014 kemarin,
Perindo mau tidak mau akan mendukung dan dipastikan ikut ambil bagian dari
startegi pemenangan pasangan ini. Effendi Syahputra juga menjelaskan, bahwa
pasca deklarasi inilah ajang pertemuan pertama secara formil yang melibatkan 3
unsur, DPP, DPW dan calon pengurus DPD Kabupaten/kota se Provinsi Sumut.
“Di Sumut bisa dikatakan sudah 33 adalah saya kira 10 DPD yang terbentuk Sibolga Tapteng Medan Binjai Deli Serdang Tebing Tinggi Padang Sidempuan Tapsel Tanjung Balai Nias Utara Nias Selatan Nias Barat itu lah seingat saya karna apa tadi di tahun itu juga ada kegiatan politik jadi mereka disibukkan pencalegkan kan 2013 tadi kan 2014 uda sibuk karena yang tadi kader kader Ormas tadi pada sibuk ada yang ke Partai PKPI ada yang ke Partai Nasdem dengan urusan pencalegkan karena tadi kan masih Ormas mana mungkin lewat Ormas nyaleg kan gitu jadi tapi sebagian besar itu ada di Partai Hanura.”37
37
Pada kesempatan yang sama Effendi Syahputra juga menyatakan DPW
Sumut adalah DPW Pertama di Indonesia yang menggelar acara Rakor Wilayah
Perindo ini, apalagi acara ini digelar sehari setelah Hary Tanoe dideklarasikan
oleh Partai Hanura tentu ini menunjukan komitmen DPW Sumut yang serius
dalam menjalankan Program-program yang telah dan akan di atur oleh DPP
Perindo baik itu terkait pilpres maupun program-program utama Perindo lainnya,
momen ini juga sekaligus menunjukan bahwa Perindo Sumut sangat solid dan
terkoordinir secara baik ditingkat DPW dan DPD-DPD yang akan segera
diluncurkan di seluruh Kabupaten-kota di Provinsi Sumatera Utara ini.
Effendi Syahputra, Lahir di Manado 16 Oktober 1979, Alumnus SMU
Swasta Harapan (1994-1997) Medan ini menyelesaikan perkuliahan Strata-1 nya
di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (1997-2001).
Melanjutkan Master Hukumnya dibidang Litigasi di Pasca Sarjana Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta. Beliau memilih jalan karier sebagai Advokat
Profesional pada tahun 2006 dengan mendirikan dan bergabung sebagai Founding
Partners di Kantor Hukum Suyitno Landung & Partners. Pada tahun 2010
mendirikan Kantor Hukum Effendi Syahputra & Partners sampai dengan saat ini.
Penggemar Sepakbola, Traveling dan Kuliner tradisional ikut terlibat dalam
kegiatan-kegiatan pergerakan kampus di era 1998, pernah menjadi Sekjend
Pengurus Pusat United Indonesia, kelompok fans pecinta klub Manchester United
di Indonesia. Menulis buku Membangun Politik Non Diskriminasi yang
merupakan kajian analisis dari Judicial review yang dilakukan terhadap
Undang-undang Nomor 8 tentang Pemilu. Dan sampai sekarang masih aktif menulis artikel
diberbagai media baik nasional dan media lokal, baik cetak maupun online.
Effendi Tumbuh dan berkembang di Kota Lhokseumawe (Aceh) dan Kota
Medan (Sumatera Utara), dan kini menjadi salah satu politisi muda yang selama
ini banyak berkiprah di Ibukota Jakarta, Alumnus Fakultas Hukum USU ini mulai
banyak diperhitungkan setelah sebelumnya tercatat sebagai pendiri dan sempat
Partai di DPP Partai NasDem, Partai yang juga ikut di bidani kelahiran nya,
berprofesi sebagai Pengacara Profesional, Politisi muda ini naik pamornya setelah
berhasil memenangkan gugatan uji materi terhadap UU Pemilu 2012 yang
berimplikasi pada di verifikasinya kembali semua Parpol yang akan ikut Pemilu
2014, hal yang membuat peta perpolitikan nasional berubah signifikan, dan
membuat partai-partai besar bekerja lebih keras karena bisa saja parpol-parpol
“mapan” tersebut tidak lolos menjadi peserta pemilu 2014 apabila gagal dalam
proses verifikasi.
Setelah menyatakan Mundur dari Partai Nasdem bersama-sama para tokoh
muda lain, termasuk Hari Tanoesoedibjo (CEO MNC). Effendi Kemudian ikut
membidani dan Mendirikan Ormas Persatuan Indonesia (Perindo). sebagai salah
satu orang dekatnya, Hary Tanoesoedibjo kemudian mempercayakan mandat
sekaligus menunjuk Effendi Syahputra sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah
Ormas Perindo Sumatera Utara, ini sekaligus menjadikan Effendi Syahputra
sebagai Ketua DPW Perindo termuda di seluruh Indonesia (33 Tahun saat itu).
Bergabungnya Hari Tanoesoedibjo (HT) sebagai Ketua Dewan Pakar
sekaligus sebagai Ketua Bappilu di Partai Hanura, maka secara langsung ikut
memboyong gerbong besar HT di Partai besutan Wiranto tersebut, diketahui
memiliki kader-kader yang mumpuni,maka beberapa kader terbaik Perindo pun
dipinang masuk dan di usung oleh Partai Hanura untuk tampil dalam pertarungan
Pemilu Legislatif 2014 termasuk tokoh muda Effendi Syahputra yang diplot
sebagai caleg DPR RI unggulan di daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Bertarung di Dapil 1 Sumut ibarat kembali pulang ke Rumah, Layaknya
anak medan pada umumnya, maka haram bagi Effendi Syahputra untuk gentar
menghadapi persaingan dengan para tokoh-tokoh besar di Dapil Sumut 1 tersebut,
sebagai seorang profesional yang terbiasa dan menyukai akan tantangan, ESP
justru merasa sangat bangga dan tertantang untuk bisa bersaing di grup “neraka”
ini, baginya nama populer hanya akan menjadi sebuah nama apabila tidak di
Effendi Syahputra saat ini tercatat sebagai pengacara beberapa tokoh penting
dan korporasi besar di Indonesia. Tercatat juga memimpin beberapa Perusahaan
baik yang bergerak dibidang Media maupun di bidang Infrastruktur. Selain
berkutat dalam Profesi dan usaha dibidang Politik Effendi juga berkiprah dengan
mengemban berbagai amanah keorganisasian Partai Politik , pada Februari 2015
dilantik sebagai Wasekjend Bidang Politik dan Komunikasi Media DPP Partai
Perindo, Ketua Ormas DPW Perindo Sumut, dan terakhir (8 Oktober 2015)
Effendi Syahputra diberi amanah untuk menghimpun dan mengkonsolidir
kekuatan Pemuda di tanah air lewat posisi yang dimandatkan DPP Partai Perindo
kepadanya sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Perindo.
Effendi Juga tercatat masih sering turun melakukan advokasi atau
pendampingan hukum terhadap warga masyarakat yang hak-haknya terabaikan,
terakhir Effendi turun melakukan advokasi terhadap Warga Sunter Jaya, Pedagang
Pasar Cakung Kalimalang, Pedagang Pasar Cermai dan Pedagang Pasar Bahagia.
2.3. Profil Partai Perindo
Partai Persatuan Indonesia lahir sebagai wadah pengabdian untuk
menegakan Indonesia berkemajuan yang adil, damai, makmur, sejahtera, bahagia,
bermartabat dan berbudaya di atas fondasi kekuatan persatuan indonesia, dalam
rangka menegakkan itu semua diperlukan sebuah organisasi yang tertata secara,
rapih dan terstruktur secara modern. Maka hal tersebut dapat terwujud jika
kerjasama dan soliditas semua unsur di dalam organisasi berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian proses kerjasama semua unsur
organisasi agar supaya pencapaian tujuan berlangsung secara efisien dan efektif.
Salah satu pengendalian yang dimaksud adalah secara keseluruhan tanpa
menitikberatkan pada salah satu unsur tertentu. Pengendalian proses kerjasama
disusun dalam sebuah peraturan, yakni pedoman administrasi yang merupakan
2.3.1 Sejarah Partai Perindo
Harry Tanoesoedibjo bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9
Oktober 2011. Di partai tersebut, Hary Tanoesoedibjo menduduki posisi sebagai
Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah
melalui Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo mendengung-dengungkan semboyan
Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda
Indonesia. Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan
bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya perbedaan
pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai.
Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung
dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013 dan Calon Wakil Presiden
dari Hanura berpasangan dengan Wiranto. Hary Tanoesoedibjo kemudian
mengundurkan diri dari Partai Hanura karena berbeda dukungan dengan Wiranto
mengenai capres dan cawapres. Pada 7 Februari 2015, Hary Tanoesoedibjo
mendeklarasikan Partai Politik baru, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau disebut
Partai Perindo. Awalnya Perindo adalah ormas yang baru dideklarasikan pada 24
Februari 2013 di Istora Senayan, Jakarta.
Partai Perindo (Persatuan Indonesia) pimpinan Hary Tanoesoedibjo yang
sebelumnya beliau pernah bergabung di Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Pembentukan partai ini bukanlah secara tiba-tiba, melainkan telah dipersiapkan
cikal bakalnya jauh-jauh hari dalam bentuk ormas Perindo yang dideklarasikan di
Jakarta pada 24 februari 2013 oleh Hary Tanoesoedibjo bersama tokoh nasional
lainnya. Meski sebagai partai politik baru, Partai Perindo telah memiliki badan
hukum yang sah berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.HH-03.AH.11.01 Tahun 2014 tertanggal 08
Oktober 2014.
Status badan hukum yang telah diperoleh berarti satu tahap verifikasi yang
wajib diikuti Partai Persatuan Indonesia telah terlampaui. Tahapan selanjutnya
yang mesti dilewati adalah verifikasi yang dilakukan KPU lolos sebagai partai
ikut menentukan dalam kompetisi politik tahun 2019 yang akan datang. Persatuan
Indonesia sebagai nama partai diambil dari isi sila ketiga Pancasila. Penggunaan
nama tersebut tentu mengandung maksud dan tujuan dasar pertimbangan filosofis,
serta konsekuensi logis yang harus dapat dipertanggung jawabkan.
Partai Persatuan Indonesia memahami realitas sejarah bahwa masalah
persatuan di Indoensia senantiasa mengalami pasang surut seiring dengan
dinamika dan perkembangan bangsa dan negara. Persatuan bangsa bukanlah
sesuatu yang given, melainkan sesuatu yang dinamis dan harus terus menerus
diperjuangkan. Partai Persatuan Indonesia menjadikan pancasila sebagai ideologi
partai dan meyakini bahwa pancasila adalah ideologi yang benar, tepat, dan
menyelamatkan, karena telah teruji dan terbukti mampu melewati dengan selamat
berbagai ujian dan cobaan disintegrasi dalamproses perjalanan bangsa, dan tetap
berhasil mempersatukan bangsa yang sangat majemuk ini. Bagi Partai Perindo,
Pancasila merupakan sumber inspirasi dan motivasi, serta rujukan sekaligus tolak
ukur keberhasilan perjuangan partai dalam proses pembangunan bangsa.
Konsekuensi logis dari penggunaan nama tersebut, maka Partai Perindo
harus mampu berperan sebagai garda terdepan Persatuan Indonesia. Partai Perindo
harus senantiasa proaktif mengingatkan seluruh komponen bangsa mengenai
urgensi persatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Partai Perindo digagas sebagai partai modren yang merupakan hasil perpaduan
dari karakteristik partai kader dan partai massa. Jati diri partai secara singkat dapat
dirumuskan sebagai Partai modren yang menjadi garda terdepan Persatuan
Indonesia, menjunjung tinggi prinsip keadilan, memelihara nilai-nilai luhur
budaya bangsa, berbasis pada kekuatan rakyat, dan berorientasi pada
kesejahteraan rakyat dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
2.3.2 Visi dan Misi Partai Perindo
Visi partai Persatuan Indonesia adalah38
Tujuan Partai Persatuan Indonesia Perindo adalah
Mewujudkan Indonesia yang
berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan
berbudaya. Misi Partai perindo yaitu untuk mewujudkan visi tersebut, Partai
Perindo mengemban misi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain,
Pertama, Mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan, yang menjunjung tinggi
nilai-nilai hukum sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945. Kedua,
Mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk
Indonesia yang mandiri dan bermartabat. Ketiga, Mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, bermartabat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Keempat,
Menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan pancasila dan
UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelima
Menegakan hak dan kewajiban asasi manusia dan supermasi hukum yang sesuai
pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna
melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara. Keenam Mendorong tumbuhnya
ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara
Indonesia.
39
Partai perindo didalam mencapai tujuan politiknya, maka fungsi-fungsi yang
akan dilakukan adalah Pertama, melakukan pendidikan politik bagi angota dan
masyarakat Indonesia agar sadar terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga
Negara. Kedua, menyerap, menampung, menyalurkan, memperjuangkan aspirasi
rakyat dan meningkatkan kedasaran politik sebagai warga Negara. Ketiga, Pertama
mempertahankan dan mengamalkan pancasila serta menegakkan UUD1945.
Kedua mewujudk an cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud oleh
pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Ketiga menjaga dan mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat mewujudkan negara
yang sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
38
AD/ART Partai Perindo Pasal 4 hal 2 39
mempersiapkan kader-kader politik dengan memperhatikan kesetaraan gender
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2.3.3 Mukadimah Partai Perindo
Mukadimah Partai Persatuan Indonesia yaitu40
Partai Persatuan Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa telah terjadi
pelbagai penyelewengan terhadap cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh pada
founding fathers kita. Tidak kunjung hadirnya kesejahteraan dan keadilan menjadi
penanda utama kegagalan para penyelenggara negara dalam mengelola bangsa
besar dengan kekayaan yang berlimpah ruah. Ironis memang, bahwa kemiskinan
dan kebodohan masi menjadi sahabat di negeri yang kaya-raya seperti indonesia
yang dikenal sebagai jamrud khatulistiwa. Praktek korupsi, kolusi, kekerasan bahwa sesungguhnya
kemerdekaan negara republik indonesia adalah hasil perjuangan seluruh rakyat
indonesia yang didasari atas kesamaan pandangan dan cita-cita luhur bersama
yang termaktub dalam cita-cita proklamasi dan pembukaan Undang-Undang dasar
1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga
dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Cita-cita kemerdekaan ini akan terwujud jika kita bersama menjaga dan
mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang ber
Bineka Tunggal Ika, menjalankan pemerintahan yang berkeadilan, yang
menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme untuk indonesia yang mandiri, berdaulat, bermartabat, dan berdaya
saing tinggi. Mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkelanjutan yang
selanjutnya berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara indonesia.
Serta mengurangi ketimpangan perekonomian agar tidak ada jurang yang semakin
lebar antara kaya dan miskin.
40
sosial, diskriminasi, radikalisme dan kesulitan ekonomi yang akut masi menjadi
“sahabat” dekat bangsa ini.
Reformasi yang telah berjalan selama 16 tahun yang mestinya menjadi
harapan dan tumpuan perubahan rakyat untuk mewujudkan mimpi indonesia yang
lebih baik juga tinggal kenangan yang tidak memberi bekas. Atas dasar itulah,
Partai Persatuan Indonesia hadir untuk mengabdikan diri kepada kepentingan
bangsa dan Negara demi terwujudnya cita-cita dasar kemerdekaan yaitu keadilan
dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia. Partai Persatuan Indonesia akan
hadir untuk menegakkan dan menjalankan secara murni nilai-nilai pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Gambar 2.1 Lambang Partai Persatuan Indonesia
Gambar 2.1 adalah lambang dari partai Persatuan Indonesia yang memiliki
makna sebagai berikut41
41
AD/ART Partai Perindo Pasal 7 Hal 3
, Pertama, burung rajawali dengan mata tajam menatap
ke depan, bermakna optimisme akan masa depan indonesia yang merdeka,
berdaulat, sejahtera, berbudaya dan bermartabat. Burung rajawali juga
keberanian. Kedua, kepak sayap berjumlah 5 (lima) helai berlambangkan azas
partai adalah pancasila. Ketiga, warna merah putih bermakna nasionalisme
kebangsaan dan semangat republikanisme yang terpatri dalam prinsip, sikap dan
tindakan. Keempat, warna biru bermakna kedalaman berfkir dalam mengemban
misi persatuan indonesia. Warna biru juga menunjukkan semangatperdamaian
yang selalu mewarnai gerak dan langkah partai mengemban amanat rakyat
indonesia.
2.3.4 Struktur dan Kepengurusan Partai Perindo
Struktur dan Kepengurusan Partai Perindo menggunakan sistem
penunjukkan dalam pembentukan struktur kepengurusan, dimana struktur yang
lebih tinggi berhak melakukan penghujukkan tersebut. Berikut pemaparan
pengurus Perindo dan sistem kepengurusan yang dimiliki oleh Partai Perindo.
Struktur partai terdiri dari,42
Penjelasan mengenai kepengurusan Partai Persatuan Indonesia terdiri atas 1) Majelis persatuan partai sebagai pemegang otoritas
tertinggi partai. 2) Mahkamah Partai. 3) Dewan Pertimbangan Partai. 4) Dewan
Pakar Partai. 5) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai eksekutif partai di tingkat
Nasional. 6) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebagai eksekutif partai di tingkat
Provinsi. 7) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sebagai eksekutif partai di tingkat
Kabupaten/Kota. 8) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai eksekutif partai di
tingkat Kecamatan. 9) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) sebagai eksekutif partai
di tingkat Kelurahan/Desa.
43
42
AD/ART Partai Perindo Pasal 17 hal 6. 43
AD/ART Partai Perindo Pasal 9 hal 17.
Pertama, Majelis Persatuan Partai terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris dan
anggota-anggota. Kedua, Dewan pertimbangan terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris
dan anggota-anggota.Ketiga, Dewan Pakar terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris dan
anggota-anggota.Keempat, Mahkamah Partai terdiri dari unsur Ketua, Sekertaris
dan anggota-anggota. Keempat, Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari unsur Ketua
Umum,ketua-ketua, Sekretaris Jenderal, sekretaris-sekretaris, Bendahara Umum,
Pimpinan Pusat Partai. Keenam, Dewan Pimpinan Wilayah, Daerah terdiri dari
atas Dewan pertimbangan, Dewan Pakar, Dewan Pimpinan Wilayah dan Daerah,
meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara dan perangkat lainnya sesuai dengan
keperluan partai dan disesuaikan dengan struktur Dewan Pimpinan Pusat kecuali
untuk Perwakilan Luar Negeri. Ketujuh, Dewan Pimpinan Cabang dan Ranting
terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendaharadan perangkat lainnya sesuai dengan
kebutuhan partai.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia memiliki artian sebagai
berikut yakni,44
Dewan Pimpinan Pusat mempunyai wewenang yakni,
Pertama, dewan pimpinan pusat adalah pemimpin eksekutif
tinggi dalam struktur partai. Kedua, dewan pimpinan pusat dipimpin oleh seorang
ketua umum dan sekertaris jendral. Ketiga, komposisi dan wewenang dewan
pimpinan pusat kan di sesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan partai.
Keempat, dewan pimpinan pusat sepenuhnya tunduk pada keputusan organisasi
dan keputusan majelis persatuan partai. Kelima, dewan pimpinan pusat
menjalankan semua keputusan majelis persatuan partai dan keputusan-keputusan
organisasi berdasarkan hasil dari permusyawaratan. Keenam, dewan pimpinan
pusat menerbitkan peraturan organisasi agar organisasi berjalan sesuai dengan
AD/ART. Ketujuh, memilih dan menetapkan nama-nama Dewan Pertimbangan,
Dewan Pakar, Mahkamah Partai. Kedelapan, membentuk, memilih dan
memutuskan sayap-sayap partai yang sesuai dengan kebutuhan partai.
Kesembilan, mengusulkan kepada majelis persatuan partai tentang nama-nama
calon legislatif, nama-nama calon presiden dan wakil presiden, nama-nama calon
gubernur, nama-nama colon bupati/walikota berdasarkan masukan dari perangkat
partai sesuai dengan tingkatannya. Kesepuluh, menetapkan nama-nama pimpinan
fraksi, komisi-komisi, panitia anggaran dan pansus di lembaga legislatif.
Kesebelas, menerbitkan surat keputusan kepengurusan partai ditingkat provinsi,
kabupaten/kota.
45
44
AD/ART Partai perindo Pasal 23 hal 8. 45
AD/ART Partai Perindo Pasal 16. hal. 19
Pertama, menyusun
program dan anggaran tahunan baik untuk lembaga-lembaga struktural
pedoman-pedoman organisasi. Ketiga, menetapkan produk-produk konsepsional
untuk Bidang-bidang tugas dan lembaga lembaga struktural di bawahnya.
Keempat, menetapkan produk-produk teknis operasional partai lainnya. Kelima,
menerima iuran, hibah dan dana sukarela yang legal. Keenam, menjaring dan
menyeleksi nama-nama calon sementara anggota DPR-RI, DPR Provinsi dan
Daerah dan calon Presiden dan Wakil Presiden. Ketujuh, mengesahkan
kepengurusan Pimpinan Wilayah dan Daerah. Kedelapan, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan program kerja Pimpinan Wilayah dan lembaga terkait
lainnya. Kesembilan, melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
Kongres. Kesepuluh, menetapkan kebijaksanaan Partai di tingkat pusat sesuai
dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres serta
Peraturan Partai lainnya.
Dewan Pimpinan Pusat mempunyai kewajiban untuk mematuhi keputusan
Majelis Persatuan Partai, melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan Partai
sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres
dan Peraturan Partai lainnya. Kemudian kewajibannya untuk menyampaikan
Laporan dihadapan peserta Kongres. Terakhir, mengatur dan mengkoordinasikan
anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif yang berasal dari anggota kader partai.
Partai Persatuan Indonesia memiliki peraturan mengenai Majelis Persatuan
Partai yakni,46
46
AD/ART Partai Perindo Pasal 19 hal 7.
Pertama Majelis Persatuan Partai disingkat MPP adalah pengambil
keputusan tertinggi partai. Kedua, Majelis Persatuan Partai terdiri dari 5 (lima)
orang anggota tetap. Ketiga, Anggota Majelis Persatuan Partai adalah
individu-individu yang merupakan dianggap berjasa dalam mewujudkan visi dan misi
Partai. Keempat, Majelis Persatuan Partai dapat merangkap jabatan Ketua Umum,
Sekertaris Jenderal, Ketua Dewan Pertimbangan, Ketua Dewan Pakar atau
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Kelima, Majelis Persatuan Partai dipimpin oleh
seorang Ketuadan Sekretaris. Keenam, Majelis Persatuan Partai memiliki
kewenangan untuk memutuskan, menyetujui, membatalkan seluruh kebijakan
Partai di semua jenjang struktur Partai. Ketujuh, Majelis Persatuan Partai
berwenang untuk mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran
melalui rapat yang demokratis dan egaliter dalam internal Mejalis Persatuan
Partai. Kesembilan, keputusan Majelis Persatuan Partai bersifat final dan mengikat
secara internal partai. Kesepuluh, keanggotaan Majelis Persatuan Partai berakhir
apabila berhalangan tetap. Kesebelas, anggota Majelis Persatuan Partai yang
berhalangan tetap akan digantikan melalui keputusan Majelis Persatuan Partai.
Sidang Majelis Persatuan Partai melakukan sidang-sidang internal untuk
melakukan evaluasi dan mengambil keputusan terkait dengan kinerja partai
ditingkat pusat, wilayah dan daerah. Selanjutnya, melakukan sidang tahunan
untuk meminta laporan Tahunan Dewan Pimpinan Pusat. Oleh karena itu, Majelis
Persatuan Partai melakukan sidang khusus terkait dengan hasil kongres, dan
mengambilan keputusan serta sumpah jabatan terhadap ketua umum yang baru.
Dalam hal kelengkapan Partai Persatuan Indonesia memiliki lembaga dan
badan sebagai kelengkapan partai yang merupakan alat pengabdian dan
perjuangan Partai. Lembaga dan badan dibentuk oleh pimpinan partai sesuai
kebutuhan. Kemudian lembaga dan badan memiliki struktur organisasi sendiri
dari tingkat Pusat sampai ke tingkat Cabang. Oleh karena itu, lembaga dan badan
berada di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada pimpinan Partai
menurut tingkatannya.
Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Indonesia yaitu ketua umum adalah
Hary Tanoesoedibjo, kemudian ketua bidang berjumlah 17 orang. Sekretaris
Jendral diduduki oleh Ahmad Rofiq dan wakil sekretaris jendral berjumlah 9
orang. Bendahara Umum diduduki oleh Henry Suparman yang memiliki wakil
bendahara berjumlah 5 orang. DPP Partai Persatuan Indonesia memiliki
mahkamah partai yang di ketuai oleh Syafril Nasution, sekretaris ialah
Christophorus Taufik dan anggota mahkamah partai Armyn Gultom, M. Budi
Rustanto, dan Agus Mulyanto.
Platform perjuangan Partai Perindo adalah mewujudkan kesejahteraan lahir
dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia dengan fokus pada perbaikan secara
signifikan kondisi ekonomi untuk meningkatkan income per kapita, mengurangi
kesenjangan sosial, dan memperluas lapangan kerja. Sehingga pelayanan
pendidikan yang makin merata, bermutu dan terjangkau; serta pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial yang memadai, sehingga secara keseluruhan
kebijakan partai dapat meningkatkan taraf hidup rakyat yang layak sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Untuk mewujudkan kesejahteraan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat haruslah melalui suatu perubahan
yang menyeluruh, sistematis, terpadu dan terarah, yakni perubahan yang
dikehendaki dan direncanakan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun
budaya, terutama dalam merumuskan rencana kebijakan, subjek, proses, dan objek
perubahan di dalam masyarakat.
Partai Persatuan Indonesia menyadari bahwa untuk mewujudkan
kesejahteraan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat haruslah melalui
suatu perubahan yang menyeluruh, sistematis, terpadu dan terarah. Partai
Persatuan Indonesia memahami bahwa Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan
(welfare state) memiliki landasan ideologis dan konstitusional yang sangat kuat.
Oleh karena itu, Partai Persatuan Indonesia mendorong secara optimal
terwujudnya Indonesia sebagai Welfare State berdasarkan Pancasila, karena telah
memenuhi lima pinsip Negara sejahtera.
Partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi dengan segala sumberdaya
yang dimiliki sudah semestinya bersama kekuatan masyarakat lainnya ambil
peranan dalam pembangunan kesejahteraan yang merupakan bagian integral dari
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Partai Persatuan Indonesia hadir untuk
menginspirasi partai-partai politik dan kekuatan masyarakat lainnya agar lebih
peka dan peduli terhadap masalah kesejahteraan, guna memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat yang masih jauh berada dibawah garis kemiskinan, yang pada
gilirannya akan meningkatkan partisipasi rakyat dalam proses politik dan
kekayaan Partai diperoleh dari47
47
AD/ART Partai perindo Pasal 36 hal 13.
Pertama, iuran anggota. Kedua, sumbangan yang
sah menurut ketentuan hukum. Ketiga, peralihan hak untuk dan atas nama Partai.
Keempat, bantuan keuangan dari lembaga-lembaga formal maupun non formal
yang tidak mengikat.
Dalam masyarakat yang sudah sejahtera, maka stabilitas politik dan
demokrasi akan terwujud karena rasionalitas lebih didahulukan dari pada
emosionalitas dalam menghadapi suatu masalah yang sangat berat sekalipun.
Untuk itu, Partai Persatuan Indonesia berkeyakinan bahwa stabilitas politik dan
kualitas demokrasi di Indonesia akan terwujud apabila kebutuhan dan hak dasar
rakyat terpenuhi. Politik transaksional, money politics, dan prilaku koruptif yang
selama ini tumbuh subur dalam setiap pelaksanaan pemilu, akan semakin
berkurang bahkan hilang seiring dengan tingkat kesejahteraan rakyat yang makin
meningkat.
Pada akhirnya, apabila kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh rakyat
Indonesia dapat dicapai, maka dalam pandangan Partai persatuan Indonesia akan
kokoh, kemajemukan bangsa tetap terpelihara, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai bentuk Negara yang final benar-benar merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945 akan terwujud, karena kesejahteraan adalah instrument pendorong
meningkatnya loyalitas dan poduktifitas.
Bagi Partai Persatuan Indonesia, kesejahteraan tidak hanya ditinjau dari
perspektif ekonomi semata sebagaimana lazim terekam dalam PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) per kapita, tetapi juga ditinjau dari capaian di sektor
sosial yakni pendidikan dan kesehatan yang terefleksi kedalam Tingkat Melek
Huruf (TMH) dan Tingkat Harapan Hidup (THH) sebagai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) merupakan indeks yang digunakan untuk menggambarkan capaian
bidang kesejahteraan masyarakat secara agregat, karena indeks ini menangkap
Berikut ini adalah pembekuan kepengurusan Partai Perstuan Indonesia
yakni,48
48
AD/ART PArtai Perindo Pasal 37 hal 26.
Pertama, Dewan Pimpinan Pusat dapat membekukan Pimpinan Partai
pada tingkat pimpinan wilayah dan daerah. Kedua, pimpinan Wilayah dapat
membekukan pimpinan partai pada tingkat pimpinan cabang. Ketiga, pimpinan
Daerah dapat membekukan pimpinan partai pada tingkat Ranting ranting.
Keempat, setiap pembekuan kepengurusan partai harus dilaporkan kepada seluruh
struktur Pimpinan Partai setingkat di atasnya untuk mendapatkan persetujuan.
Kelima, pembekuan kepengurusan harus menjunjung tinggi kebenaran dan
keadilan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan partai lainnya. Keenam, Setelah pembekuan terjadi, maka
kepengurusan pimpinan partai dipegang oleh kepengurusan setingkat lebih tinggi
atau membentuk caretaker sebagai pengurus sementara. Ketujuh, pimpinan
sementara sebagaimana dimaksud dalam point (6), bertugas mempersiapkan
penyelenggaraan musyawarah menurut tingkatan yang akan memilih
kepengurusan baru. Kedelapan, selambat-lambatnya tiga (3) bulan setelah
pembekuan, harus sudah terselenggara musyawarah menurut tingkatannya untuk
memilih kepengurusan baru.
2.4 Profil Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sumatera Utara
Mengacu pada AD/ART Partai Perindo, maka Partai Perindo memiliki
beberapa Dewan Pimpinan Wilayah yang berada pada tiap-tiap provinsi diseluruh
Indonesia. Salah satunya adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo
Sumatera Utara. DPW Partai Perindo beralamat di jalan Cut Nyak Dien No. 2C,
Medan Polonia, Kota Medan (20151). Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Utara
saat ini dijabat oleh Bapak Ir. Rudi Zulham Hasibuan dengan sekretarisnya yang
dijabat oleh Bapak J. Donna Yulietta Siagian, serta bendahara yaitu Bapak
Januazir Chuwardi. DPW Partai Perindo secara sah berada di Sumatera Utara
Dewan Pimipinan Wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah Dewan
Pelaksana Partai yang bersifat kolektif di Daerah Tingkat Provinsi. Dewan
Pimpinan Wilayah adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana keputusan
kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah pusat, musyawarah wilayah
serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat wilayah serta kepengurusan
dibawahnya. Selain itu Dewan Pimpinan Wilayah mewakili partai dalam
bertindak kedalam dan keluar ditingkat provinsi dan Pengesahan berdirinya DPW
ditetapkan oleh DPP.
Dewan Pimpinan Wilayah mempunyai berbagai kewajiban, yaitu
melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan
Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah, dan Peraturan Partai
lainnya. Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan
pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan-keputusan dan strategi, Kebijakan, dan Rencana Aksi serta ketentuan partai.
Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan Pusat dan
Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.
Tugas Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Indonesia yakni,49
49
AD/ART Partai Perindo Pasal 33 hal 24.
1)
Menyusun program dan anggaran tahunan Wilayah dan lembaga-lembaga di
bawahnya dan kemudian disahkan sebagai program partai. 2) Menetapkan
produk-produk konsepsional untuk bidang-bidang tugas dan lembaga-lembaga
struktural di bawahnya. 3) Melalui koordinasi dengan pimpinan pusat, berwenang
menerima waqaf, hibah. 4) Menyusun laporan keuangan dan evaluasi akhir tahun.
5) Merekomendasikan nama-nama calon sementara anggota DPR Propinsi dan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur kepada Dewan Pimpinan Pusat untuk
mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat dan Majelis persatuan Partai 6)
Memimpin, mengesahkan dan mengawasi lembaga dan sayap partai di bawahnya.
7) Membentuk dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendukung partai. 8)
Mengesahkan struktur kepengurusan Pimpinan Cabang. 9) Mengawasi dan
lainnya. 10) Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh musyawarah
Wilayah dan keputusan partai lainnya. 11) Menetapkan dan melaksanakan
kebijaksanaan Partai di tingkat wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Kongres, musyawarah wilayah serta peraturan partai
lainnya. 12) Menyampaikan Laporan pertanggungjawaban di hadapan peserta
musyawarah Wilayah. 13) Mengatur dan berkoordinasi dengan anggota legislatif
dan eksekutif yang berasal dari anggota kader partai di wilayahnya. 14)
Melaksanakan rapat-rapat organisasi di tingkat wilayah.
Demi kelancaran kegiatan partai di tingkat wilayah maka DPW Partai
Perindo mempunyai hak untuk membuat berbagai peraturan pelaksana kebijakan
dalam rangka pelaksanaan keputusan musyawarah wilayah. Selain hal tersebut
pula DPW juga berhak untuk memberhentikan fungsionaris DPW melalui rapat
pleno DPW dan dilaporkan dalam rapat pimpinan wilayah. Menerima atau
menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Wilayah.
Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Indonesia Sumatera
Utara sudah permanen dan merupakan milik Partai Persatuan Indonesia karena
dahulu kantor Partai Perindo masih menyewa gedung. Dewan Pimpinan Daerah
Partai Perindo yang mendapat apresiasi dari penilaian kinerja oleh Ketua Perindo
Sumut juga akan dilakukan sama, dan kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai
Perindo yang berprestasi juga akan disediakan Dewan Pimpinan Pusat secara
2.4.1 Wewenang Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sumatera Utara
Dewan pimpinan wilayah Partai Perindo memiliki wewenang sebagai
berikut yakni,50
Berikut ini penjelasan mengenai Musyawarah Wilayah Partai Persatuan
Indoneia, yaitu
Pertama, Dewan Pimpinan Wilayah adalah struktur pelaksana di
tingkat provinsi. Kedua, ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah dipilih
dan ditetapkan oleh majelis Persatuan Partai dan diberikan surat keputusan oleh
Dewan Pimpinan Pusat. Ketiga, Dewan Pimpinan Wilayah menjalankan program
partai sesuai dengan hasil permusyawaratan ditingkat pusat dan wilayah.
Keempat, mengusulkan SK tentang kepengurusan partai ditingkat provinsi dan
kabupaten/kota. Kelima, mengusulkan pergantian kepengurusan ditingkat provinsi
dan kabupaten/kota berdasarkan hasil permusyawaratan partai. Keenam,
menyelenggarakan serta bertanggungjawab atas pelaksanaan musyawarah wilayah
dan musyawarah daerah. Ketujuh, menyusun calon angota legislatif tingkat
provinsi dan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat untuk mendapatkan persetujuan
berupa surat keputusan dan untuk selanjutnya didaftarkan ke komisi Komisi
Pemilihan Umum Daerah Provinsi. Kedelapan, memberikan persetujuan secara
tertulis terhadap caleg-caleg yang telah disusun oleh Dewan Pimpinan Daerah
tingkat kabupaten/kota. Kesembilan, memberikan surat keputusan kepada struktur
pimpinan cabang yang telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah.
51
50
AD/ART Partai Perindo Pasal 24 hal 9. 51
AD/ART Partai perindo Pasal 55 hal 31
, Pertama, musyawarah wilayah diselenggarakan oleh pimpinan
wilayah atas persetujuan Dewan Pimpinan Pusat. Kedua, musyawarah wilayah
merupakan forum permusyawaratan tertinggi Partai ditingkat propinsi yang
berfungsi sebagai representasi dari pemegang kedaulatan partai dan diadakan
setiap 5 (lima) tahun sekali. Ketiga, musyawarah wilayah memiliki wewenang
untuk menilai Laporan pertanggungjawaban Pimpinan wilayah, menetapkan
pokok-pokok program Pimpinan wilayah untuk 5 (lima) tahun ke depan
menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu, dan memilih 3 (tiga)
calon-calon ketua wilayah untuk diusulan kepada Majelis Persatuan Partai.
Peserta Musyawarah Wilayah adalah Utusan Dewan Pimpinan Pusat,
Pimpinan harian Dewan Pimpinan Wilayah, Utusan Dewan Pimpinan Daerah
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Kemudian dari utusan dewan
pimpinan cabang terdiri darai ketua dan sekretaris. Selanjutnya, utusan Organisasi
Sayap ditingkat propinsi. Setiap peserta musyawarah wilayah mempunyai hak
suara dan hak bicara. Peninjau musyawarah wilayah dilakukan oleh utusan Dewan
pertimbangan dan Pakar ditingkat daerah, undangan khusus yang ditunjuk oleh
Dewan Pimpinan wilayah dan setiap Peninjau Kongres hanya memiliki hak
bicara.52 Quorum musyawarah wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnnya dua pertiga (2/3) jumlah daerah dan cabang yang sah.
Kemudian sidang-sidang musyawarah wilayah sah apabila dihadiri oleh lebih dari
seperdua (1/2) tambah 1 (satu) jumlah peserta yang hadir. Keputusan muswil sah
apabila disetujui oleh lebih dari seperdua (1/2) tambah 1 (satu) jumlah peserta
yang hadir. Pemilihan calon ketua dalam musyawarah wilayah dilakukan secara
langsung, bebas, rahasia, jujur, adil dan demokratis.53
Musyawarah Kerja Wilayah diadakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah
sekurang-kurangnya dua (2) kali dalam satu periode. Oleh karena itu,
Musyawarah Kerja Wilayah merupakan permusyawaratan pada tingkat Wilayah
untuk mengevaluasi serta membahas kinerja dan program-program Dewan
Pimpinan Wilayah,54 membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan Musyawarah Wilayah, dan masalah-masalah lain yang
dianggap penting. Kemudian, peraturan Tata Tertib Musyawarah Kerja Wilayah
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. Peserta musyawarah kerja wilayah
adalah anggota Pimpinan Wilayah yang terdiri atas Dewan pertimbangan dan
organisasi sayap. Kemudian utusan dari Dewan Pimpinan Daerah yang terdiri
atas Ketua dan Sekretaris Pimpinan Daerah. Musyawarah Kerja Wilayah adalah
sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua (1/2) jumlah peserta musyawarah.
Musyawarah kerja wilayah dipimpin oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan dalam
pengambilan putusan setiap peserta mempunyai satu hak suara.55
52
AD/ART Partai Perindo Pasal 56 hal 31 53
AD/ART Partai Perindo Pasal 57 hal 32 54
AD/ART Partai Perindo Pasal 61 hal 33 55
Dewan pimpinan wilayah Partai Perindo Sumatera Utara melakukan
kegiatan kegiatan sosial untuk sosialisasi pengenalan partai Perindo khususnya di
daerah Sumatera Utara.
“Untuk pilot project, kami telah membuat branding Partai Perindo pada 10 becak bermotor (Betor) yang mudah-mudahan ini akan mampu mempromosikan Partai Perindo sehingga semakin disukai dan dicintai oleh seluruh warga masyarakat Sumut termasuk di Kota Medan. Selain membuat branding Partai Perindo, juga memberikan terval baru dan perbaikan bak becak gratis untuk membantu abang becak pemilik Betor. Target kami semua Betor di Kota Medan akan terbranding oleh Partai Perindo. Kita sudah dapat 10 becak dulu untuk pilot project yang akan dibawa ke Jakarta. Dan ini terus akan kita lanjutkan, saat ini Partai Perindo juga telah menyediakan sebanyak 440 gerobak Partai Perindo. Selain itu akan membuat koperasi Perindo yang bertujuan agar dapat membantu para pemilik betor untuk meringankan ekonomi mereka saat butuh dana untuk perbaikan Betor atau usaha lainnya. Karena Partai Perindo hadir untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Partai Perindo lahir bukan untuk pribadi Ketua Umum, namun untuk seluruh masyarakat Indonesia.”56
56