No. 18 Medan (pelataran parkir Bank SUMUT) dengan jam operasional
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Peranan
Peran berasal dari kata peran, yang menurut kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pemain.
Menurut Soekanto(2002: 5) peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban makaia menjalankan suatu peranan.
Menurut Sindoru(2003: 55)menjelaskan arti peran sebagai berikut:
1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan seseorang dalam manajemen.
2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status. 3. Bagian atau fungsi dalam kelompok atau pranata.
5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sistem akibat.
Jadi peranan merupakan bagian dari tugas utama yang harus dilakukan seseorang dalam menyelesaikan suatu kasusu dalam suatu kelompok yang mempunyai hubungan sebab akibat.
Peranan merupakan tindakan atau pola tingkah laku yang dilakukan oleh sekelompok orang, organisasi ataupun suatu manajemen karena memiliki tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing karakteristik tersebut dalam rangka mengatasi suatu hal maupun permasalahan yang sedang terjadi.
3.2 Pengertian sistem
Menurut james(2001:5)sistem adalah “sekelompok dua atau lebih komponen yang saling barkaitan atau subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”
Menurut Romney dan Steinbart(2014 :1)sistem adalah “dua atau lebih komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sendiri dari sub sistem yang mendukung sistem yang lebih besar
Menurut Widjajanto(2001:1)sistem adalah “sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahap yaitu input,proses, dan output”
Menurut Jogianto(2005: 2) system merupakan sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertemtu
dengan ligkungannya. Sistem yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya akan mampu bertahan lama. Sistem yang tidak cepat berinteraksi dengan lingkungannya tidak akan bertahan lama.
Ada banyak sistem disekitar kehidupan manusia, baik sistem yang sudah ada di alam maupun sistem yang diciptakan oleh manusia. Keduanya tetap memiliki karakteristik agar sama, yaitu memiliki beberapa komponen. Meskipun masingmasing sistem memiliki karakteristik dan komponen yang berbeda-beda, namun ada komponen baku yang dijumpai disetiap sistem.
3.2.1 Komponen sistem
Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi(2002: 15) Masing –masing komponen sistem tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Komponen tersebut adalah sebagi berikut:
d. Input berfungsi untuk menerima masuka n dari luar sistem.
e. Output berfungsi untuk mengirimkan hasil olahan kepada pihak
diluar sistem.
f. Kontrol berfungsi untuk mengendalikan komponen lain agar berfungsi seperti yang diharapkan.
g. Batas sistem berfungsi untuk memisahkan sistem dengan lingkungan atau dengan sistem lainnya.
h. Sistem juga memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Winarno(2002: 15) Sistem dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, tergantung karakteristiknya. Beberapa golongan sistem diantaranya adalah:
a. Sistem terbuka vs tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya. Sistem terbuka menerima masukan dari luar dan menghasilakn keluaran juga untuk pihak luar. Kebanyakan sistem bersifat terbuka. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya.
b. Sistem manual vs otomatis. Sistem manual adalah sistem yang bekerja berdasarkan campur tangan orang. Tanpa dijalankan secara manual, sistem tidak akan berjalan. Sistem otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia.
c. Sistem alamiah vs buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang sudah disediakan oleh alam, sehingga manusia tidak dapat berbuat banyak untuk mempengaruhi sistem tersebut. Contohnya adalah sistem hujan , sistem tatasurya dan ekosistem . sistem buatatn manusia adalah sistem yang diciptakan oleh manusi
d. Sistem statis vs dinamis. Sistem statis adalah sistem yang relative tetap atau tidak berubah, sedangkan sistem dinamis adalah sistem yang selalu berubah berubah meyesuaikan dengan lingkungannya.
3.3 Informasi
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
. Menurut Bodnar(2000: 1)informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Menurut Jugianto(2004: 8)informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.
Dari beberapa pendapat pendapat diatas disimpulkan Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Dalam Buku Sistem Informasi(2005: 18) Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Data berorientasi pada kegiatan operasional, seperti transaksi misalnya.Informasi berorientasi pada kegiatan manajemen, baik lini bawah, lini tengah maupun lini atas.Pekerjaan penting dari Manajemen Sistem Informasi sesungguhnya terletak pada tujuan untuk menghasilkan informasi untuk keperluan manajemen.Berikut diterapkan gambar matriks yang memperlihatkan perbedaan antara Informasi Internal dan Informasi Eksternal
Gambar 3.1 Matriks Informasi
Informasi Internal adalah suatu produk sampingan yang terjadi karena adanya kegiatan operasional umum atau biasa (normal) suatu organisasi.informasi internal umumnya bersifat historis,statis, dan factual (fakta). Hal itu jelas terlihat pada matriks diatas, sebagaimana kategori A dimana Informasi adalah sebagai Hasil laporan dan bukan terjadi sebagai proses statistic. bila informasi terbatas untuk keperluan laporan dan tidak diupayakan misalnya dibuat dalam bentuk statistik yang menggambarkan korelasi data, maka itu berarti informassi laporan data internal, tetapi bila pemakaian pesediaan yang akan digunakan untuk menyusun tingkat optimal pemakaian persediaan maka ini adalah contoh dari informasi kategori B, yaitu informasi internal yang diproses secara statistik .
Informasi Eksternal adalah informasi yang bersumber dari data diluar kegiatan operasional organisasi atau perusahaan. Contohnya adalah perubahan penduduk pada pasar yang dilayani perusahaan, atau perusahaan atau perubahan-perubahan kelompok pasar
Menurut Drs.Zulkifli Amayah(2000: 7)Jenis-jenis informasi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Informasi Substantif dan Informasi Fasilitas .
2. Informasi fasilitas adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan fasilitatif. Kegiatan fasilitatif adalah kegiatan pendukung dari suatu organisasi.
Dalam buku Sistem Akuntansi(2000: 7) Informasi dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :
1.Benara atau salah: Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah memepercayainya,akaibatnya sama seperti yang benar.
2.Baru : Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
3.Tambahan: Informasi dapat memeperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4.Koreksi : Informasi dapat menjadi suatu koreksi atau informasi salah atau palsu sebelumnya.
5.Penegasan: informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
3.4Sistem Informasi
Menurut Kertahadi(2007: 8)Sistem Informasi adalah alat untuk menyajikana informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya, yang
tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam
Menurut Jogiyanto(2015 : 11) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasional, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah alat yang membantu dalam menyediakan informasi bagu penerimanya dan untuk membantu dalam pengembilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalan tubuh manusia, seperti halnya informasi di salam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan, sehingga terdapat alas an bahwa informasi sangat sibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, system informasi yang dimiliki sering kali tidak dapat bekerja dengan baik.Masalah utamanya adalah bahwa system informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (system terlalu banyak data).Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective business system).Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bias menjalankan kegiatan sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan semua didalam hal ini.Hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatau prosedur standart tertentu. Computer bermanfaat untuk pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah system informasi manajemen melaksanakan pula tugas –tugas lain dan lebih dari sekedar system pengolahan data. System pengolahan informasi menerapkan kemampuan computer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan
Sistem Informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
3.5Pengembangan Sistem informasi
panjang,lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun. Masukkan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
1.Kebutuhan stratejik organisasi 2.Aspek legal pendukung organisasi 3.Masukan dari kebutuhan pengguna Sistem stratejik dijabarkan dalam:
1.Visi dan Misi: Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari pimpinan tertinggi yang telah dijabarkan dalam strategi aktitivitas organisasi
2. Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Kompetensi yang dimiliki. Analisis akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat dicapai dengan menggunakan trend-trend penting, resiko-resiko yang dihadapi dan potensi peluang yang dimiliki(menggunakan analisis SWOT).
3.6Efektivitas Karyawan
Menurut Siagian (2001: 24) Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jika semakin mendekati sasaran semakin tinggi efektivitasnya.
Menurut Gibson (2005: 65) Efektivitas dapat diukur sebagai berikut: 1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
2. Kejelasa strategi pencapaian tujuan
3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang sesuai 4. Perencanaan yang matang
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan.
3.7Analisi Pengembangan Sistem Informasi Kantor SAMSAT Medan Selatan
Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak Kendaraan Beroda 2
merupakan suatu system yang bertujuan untuk menyediakan Informasi Penetapan
keBag Pembayaran yang dibutuhkan dalam memenuhi pembayaran pajak.Sistem
Pembayaran pajak beroda 2 sangat penting untuk menambah kinerja suatu Staf
Bag pembayaran.Permasalahan yang terjadi sering terjadinya keterlambatan
informasi penetapan SKPD dan penyajian laporan di Bag Pembayaran, sehingga
mempengaruhi transaksi pembayaran menjadi lambat. Agar keterlambatan itu
dapat diatasi maka diadakannya pemanggilan input otomatis diBagPembayaran
dan perhitungan laporan secaraperperiodik. Pembangunan sistem pembayaran
pajak roda dua ini menggunakan metodologi System Development.
Life Cycle (SDLC) (Waterfal). Dimana metodologi ini digunakan untuk
mengembangkan system dari tahapan perancangan sampai dengan
implementasi.Tools yang digunakan Mapping Chart, Data Flow Diagram, Basis
Data, Relational Database, DataDictionary, StrukturChart, Gant Chart yang
dirancang menggunakan Visual Basic Studio 2010 sehingga data yang dimiliki
dapat terintegrasi dan mudah untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan.Dengan dikembangkannya sistem ini diharapkan agar kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Bag dapat terpenuhi.Sistem ini dapat
yang diharapkan adalah terciptanya proses transaksi pembayaran dan pelaporan
yang tepat, cepat, akurat serta dapat menunjang kegiatan pengelolaan
pembayaran pajak.
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan
merupakan salah satu kantor pelayanan pajak kendaraan.
SAMSAT Medan Selatan berusaha menghindari kejadian pada saat kerja
dipelayanan loker pembayaran pajak seorang BagKasir Pembayaran kesulitan
dalam melihat informasi jumlah pembayaran baikpun dendaan keterlambatan
secara kuantiti maupun phasein sesuai dengan kebutuhan administrasi external
maupun internal dan berusaha menghindari kekeliruan saat penginputan
pembayaran, maka diterapakan system informasi pembayaran pajak.
Adapun Permasalahan yang temukan pada SAMSAT Medan Selatan, antara lain
adalah :
1. Bagaimana merancang system informasipembayaran pajak kendaraan roda
dua pada SAMSAT tersebut dengan menggunakan metode waterfall
2. Bagian input system infromasi pembayaran pajak kendaraan roda dua
3. Bagaimana mencatat pelaporan rinci pembayaran pajak sesuai dengan rekap
ulang dokumen sistem informasi.
Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu membatasi ruang lingkup dari
permasalahan tersebut. Adapun permasalahan yang dibahas meliputi :
1. Mengenai sistem informasi pembayaran pajak kendaan beroda dua
2. Mengenai input sistem informasi penetapan pembayaran
3. Mengenai sistem pengelolaan data seluruh data transaksi pembayaran pajak
untuk dilaporkan perperiodik.
1. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pembayaran
pajak pada SAMSAT tersebut berbasis Visual basic dan server sql pada data
base menggunakan metode waterfall
2. Untuk merancang input sistem informasi pembayaran pajak kendaraan roda
dua secara otomatis
3. Untuk menghasilkan sistem laporan dari hasil input transaksi pembayaran
pajak secara akurat yang di akses secara per periodik
Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,
teknologi, informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.Sistem
informasi ini mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis,
menyebarkan.
Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke
kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang
memberikan kedudukan tertentu, tetepi bukan sebagai hukuman, menurut
peraturan yngditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa
timbal balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
umum.
Metodologi yang digunakan dalam membangun sistem informasi adalah
metode System Development Life Cycle (SLDC) dengan menggunakan Model
Air Terjun (waterfall).Metode SLDC adalah tahap-tahap pekerjaan yang
dilakukan oleh analisis sistem dan programmer dalam membangun sistem
informasi. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk melakukan
Konteks (Context Diagram), Diagram Alir Data (Data Flow Diagram), Kamus Data dan Gant Chart.
3.8Aliran Proses Sistem Berjalan
3.8.1Prosedur Sistem Berjalan
1. Wajib pajak pemilik kendaraan motor datang ke unit pelayanan Samsat Medan Selatan membawa STNK, SKDP kendaraan motor dan KTP asli Wajib pajak.
2. Wajib pajak menyerahkan DKPD asli kendaraan bermotor ke bagian pendaftaran
3. Wajib pajak melakukan pengisian formulir pendaftaran, kemudian wajib pajak menyerahkan STNK, SKPD dan KTP asli Wajib pajak kepada bagian pendaftaran.
4. Bagian pendaftaran kemudian memeriksa dokumen Yang diterima dari wajib pajak. Jika belum lengkap, dokumen dikembangkan lagi kepada wajib pajak untuk melengkapi, jika dokumen sudah lengkap, selanjutnya bagian pendaftaran melakukan validasi STNK, lalu menyerahkan STNK, SKPD, dan KTP ke Bagian pendaftaran penetapan.
5. Bagian progresfis melakukan pengecekan status kepemilikan pemilik kendaraan bermotor dan menuliskan status kepemilikan kendaraan bermotor pada SKPD apakah status, lalu bagian progresif memberikan kembali SKPD kepada wajib pajak.
KTP ke bagian pembayaran. Selanjutnya melakukan penetapan terhadap PKB dan SWDKLIJ, jika belum sesuai, maka PKB dan SWDKLLJ disesuaikan kembali, jika sudah sesuai, maka bagian penetapan mencetak SKPD yang baru sebanyak 5 rangkap:
a. rangkap 1, 2, 3 diserahkan kepada bagian pembayaran
b. dirangkap 4 (empat) diarsipkan
7. setelah menerima STNK, KTP, dan SKPD, bagian pembayaran melakukan penagihan kepada wajib pajak atas jumlah pajak kendaraan bermotor yang terhutang.
8. Wajib pajak melakukan pembayaran di bagian pembayaran atas jumlah pajak kendaraan bermotor yang terhutang.
9. Setelah menerima pembayaran, bagian pembayaran melakukan validasi STNK dan mencetak Nota pembayaran pajak kendaraan bermotor.
10.Kemudian bagian pembayaran menyerahkan SKPD rangkap 1 dan Nota pembayaran pajak kendaraan bermotor kepada wajib pajk dan mengarsipkan SKPD rangkap 2 dan SKPD rangkap 3.
11.Wajib pajak menerima STNK,KTP asli, Nota pembayaran pajak kendaraan bermotor dan SKPD baru
3.8.2 PFD Level 0 Sistem Berjalan
sistem.Berikut ini gambar DFD level 0 sistem informasi sistem pembayaran pajak SKPD tahun PKB Roda 2 yang sedang berjalan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016) Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Berjalan
3.9 Tujuan Operasional Sistem Usulan
1. Sebagai tolak ukur untuk menghasilkan kualitas informasi pembayaran pajak kendaraan.
2. Memudahkan bagian loker pembayaran untuk proses perhitungan pembayaran PKB tahunan secara otomotis sehingga bias memenuhi kebutuhan external maupun internal.
3. Untuk menyediakan laporan pendapatan pembayaran PKB secara perperiodik.
3.9.2 Gagasan Untuk Mencapai Tujuan
Untuk dapat merealisasikan tujuan operasional sistem baru yang telah disebutkan sebelumnya, dibawah ini dijabarkan mengenai uraian gagasan untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Adanya screen entry untuk sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor roda 2
2. Adanya perhitungan jumlah pembayaran pajak sehingga memudahkan bagian loker pembayaran untuk melakukan input selanjutnya secara otomatis
3. Menghitung data laporan pembukuan wajib pajak secara periodic
3.10 Aliran Proses Sistem Usaha
Uraian naratif mengenai aliran informasi beserta gambaran batasan otomatis pada sistem yang diusulkan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
SAMSAT Medan Selatan membawa STNK,SKPD kendaraan motor dan KTP asli wajib pajak.
2. Wajib pajak menyerahkan SKPD asli kendaraan bermotor ke bagian pendaftaran.
3. Wajib pajak melakukan pengisian formulir pendaftaran kemudian wajib pajak menyerahkan STNK, SKPD dan KTP asli wajib pajak kepada bagian pendaftaran.
4. Bagian pendaftaran kemudian memeriksa dokumen yang diterima dari wajib pajak. Jika belum lengkap, dokumen dikembalikan lagi kepada wajib pajak untuk dilengkapi, jika dokumen sudah lengkap, selanjutnya bagian pendaftaran melakukan validasi STNK,lalu menyerahkan STNK,SKPD, dan KTP ke bagian penetapan.
5. Bagian progress melakukan pengecekan status kepemilikan pemilik kendaraan bermotor dan menuliskan status kepemilikan kendaraan bermotor pada SKPD apakah status, lalu bagian progresif memberikan kembali SKPD kepada wajib pajak.
6. Bagian penetapan mengarsipkan SKPD dan menyerahkan STNK dan KTP ke bagian pembayaran. Selanjutnya melakuan penetapan terhadap PKB dan SWDKLLJ disesuaikan kembali
8. Setelah menerima STNK,KTP, dan SKPD, bagian pembayaran melakukan penagihan kepada wajib pajak atas jumlah pajak kendaraan bermotor yang terhutang.
9. Wajib pajak melakukan pembayaran di bagian pembayaran atas jumlah pajak kendaraan bermotor yang terhutang.
10.Setelah menerima pembayaran, bagian pembayaran melakukan validasi STNK dan mencek nota pembayaran pajak kendaraan bermotor.
11.Kemudian bagian pembayaran menyerahkan SKPD rangkap 1 dan Nota pembayaran pajak kendaraan bermotor kepada wajib pajakl dan mengarsipkan SKPD rangkap 2 dan SKPD rangkap 3
12.Wajib pajak menerima STNK, KTP asli ,Nota pembayaran pajak kendaraan bermotor dan SKPD baru.
13.Bagian pembayaran melakukan pembuatan laporan pembukuan wajib pajak per periodic.
3.10.1 PDF Level 0 Sistem Usulan
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016) Gambar 3. 3 Diaglog Screen petugas pembayaran
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016) Gambar 3.5 Dialog screen data kendaraan
Rancangan Antar Muka
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016)
Gambar 3.7 Dialog Screen Transaksi Pembayaran
3.11 Rencana Implementasi
Rencana implementasi merupakan tahap awal dari penerapan sistem dengan tujuan dari kegiatan implementasi sistem yang baru ini, agar system yang baru dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.Langkah - langkah kegiatan
pengimplementasian sistem adalah sebagai berikut : 1. Perancangan dan Penetapan Anggaran
Perancangan dialog screen berguna sebelum konstruksi (coding) dilakukan agar progamer dapat mengetahui seluk beluk dari bentuk aplikasi yang dilakukan pengkodean.
Analisa kebutuhan dilakukan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dari database yang akan digunakan untuk menyimpan data-data Penetapan ke Bagian Pembayaran dan data-data yang diperlukan oleh apliksai nantinya.
3. Pengadaan Hardware dan Software
Pengadaan hardware dan software yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan diterapkan.
4. Perancangan Database dan Kode
Tahapan ini adalah dimana aplikasi mulai dari konstruksi / melakukan pengkodean sesuai dengan rancangan database, analisa sistem dan perancangan dialog screen yang sudah terdefinisikan sebelumnya.
5. Pemasangan Hardware dan instalasi Software
Setelah aplikasi selesai maka dilakukan instalasi software dan pemasangan hardware.
6. Testing
Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat. 7. Pembuatan Panduan Penggunaan Aplikasi
Pembuatan panduan dilakukan setelah proses pengembangan apliksai selesai. Panduan ini dimaksudkan sebagai dokumen acuan mengenai tata cara instalasi dan penggunaan program.
8. Pelatihan Operator
Pelatihan dilakukan guna memberikan arahan-arahan kepada pengguna aplikasi, arahan-arahan tersebut disesuaikan dengan buku panduan yang memang sudah dikerjakan.
Tahap ini merupakan peralihan sistem dari sistem lama ke sistem baru. 10. Evalusai Sistem Baru dan Perbaikan
Pada tahap ini sistem baru dievaluasi secara keseluruhan dan dilakukan perbaikan jika masih terdapat beberapa kesalahan atau kekurangan, dan dilakukan penilaian apakah sistem baru ini dapat menyelesaikan masalah atau tidak.
3.11 Rencana Aktifitas dan Waktu
Untuk lebih jelas secara keseluruhan dari rencana dan waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Untuk lebih jelas secara keseluruhan dari rencana penerapan sistem ini dapat di lihat pada table di bawah ini.
Tabel 3.8
Rencana Aktifitas dan Waktu
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016)
Jadwal kegiatan yang dilakukan akan digambarkan dengan menggunakan Gantt Chart Implementasi Sistem dimana akan tergambarkan konsumsi waktu yang telah dijadwalkan dan lintasan waktu yang akan digunakan oleh kegiatan tersebut.
Tabel 3.9 Gantt Chart
Sumber: SAMSAT Medan Selatan (2016)
3.13 Kebutuhan Sumber Daya
Dalam perancangan serta pengelolaan operasional sistem baru, dibutuhkan beberapa sumber daya perangkat pikir ( Brainware ). Yang terdiri dari :
1. (satu) orang Analisis Sistem
Bertugas sebagai penanggung jawab dan melakukan analisis terhadap pengembangan sistem serta melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem baru yang telah dirancang.
Mempunyai tugas untuk membuat database, desain aplikasi serta konstruksi coding sesuai dengan sistem yang telah dirancang dan juga bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan database.
3. (satu) orang Teknisi dan Operator Bertugas memeberikan pelatihan.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkaanalisisdari penelitian yang telah dilaksanakan, berikut kesimpulan yang dapat uraikan:
1. Dengandibuatkannyarancangan sistem informasipembayaranpemanggilan input daripenetapan SKPD makaakanmempermudahdanmempercepat proses di Bagian Pembayaran.
2. Denganditerapkannya sistem informasi pembayaran pajak roda dua
iniinformasitentang nominal jumlah yang harusdibayarbenarsehinggatidakadakekeliruan.
3. Denganditerapkannya sistem informasi di
bagianpembayaranmemudahkanmerekap data laporanhasiltransaksipembayaranpajaksecaraperperiodikdengancepatdante
pat.
4.2 Saran
Saran atau masukan yang dapatberikanuntukmenunjangataupengembangan sistem selanjutnya,
sebagaiberikut:
2. Sistem Informasi mengenai Nominal pajak yang harus dibayar diberikan keterangan pada masyarakat agar tidak terjadi kekeliruan.