BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
4.1.11 URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
4.1.11.1 KONDISI UMUM
Terkait dengan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, khususnya
di Kota Semarang salah satu agenda yang dilakukan adalah mendorong
terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
Pengarustamaan Gender yang selanjutnya disebut PUG yaitu strategi
yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral
dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan.
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender Dalam Pembangunan Nasional, diinstruksikan bahwa setiap
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang dirancang oleh
Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah harus mengintegrasikan
permasalahan, aspirasi, dan kebutuhan perempuan dan laki-laki dalam setiap
tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
dengan memperhatikan kebijakan dan program pembangunan nasional yang
berperspektif gender dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan
gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Instruksi Presiden tersebut selanjutnya dijabarkan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah.
Beberapa kebijakan yang terkait dengan urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak diantaranya Undang-undang Nomor 23
Tahun 2004 yang mengatur tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga. Undang –undang tersebut secara jelas, dan tegas menyebutkan
bahwa segala tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan kejahatan
terhadap martabat kemanusiaan.
Selain menangani permasalahan yang terkait dengan perempuan, di
dalam Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga
menangani permasalahan yang terkait dengan perlindungan anak, yang diatur
melalui Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Dalam Undang-undang tersebut ditegaskan bahwa pertanggungjawaban
orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara merupakan
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
terlindunginya hak-hak anak. Rangkaian kegiatan tersebut harus
berkelanjutan dan terarah guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan
anak, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.
Pemerintah Kota Semarang berinisiatif untuk mewujudkan pembangunan
dengan mengarusutamakan hak-hak anak melalui pengintegrasian program
kesejahteraan dan perlindungan anak ke dalam program pembangunan kota
yang responsif terhadap kebutuhan anak melalui Kebijakan Kota Layak Anak
(Peraturan Walikota Semarang, Nomor 20 Tahun 2010).
Untuk itu dalam upaya keberhasilan program kegiatan pada urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diperlukan peran serta
masyarakat, baik melalui lembaga/organisasi perempuan, lembaga
perlindungan anak, organisasi kemasyarakatan, organisasai sosial, media
massa, dunia usaha atau lembaga pendidikan.
4.1.11.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan Pembangunan urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak diarahkan pada peningkatan peran perempuan dalam
berbagai strata kehidupan dan peningkatan perlindungan terhadap anak
melalui (1) peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan; (2)
peningkatan kesetaraan gender; (3) Perlindungan kekerasan terhadap
perempuan dan anak; (4) Peningkatan kelembagaan perempuan dan
perlindungan anak.
Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Program ini diarahkan pada meningkatnya jaringan kelembagan
pemberdayaan perempuan dan anak
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas hidup perempuan dan
penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak
3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
pembangunan
Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas organisasi perempuan
dalam rangkat meningkatkan peran serta perempuan dan kesetaraan
gender dalam pembangunan
4. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
Program ini diarahkan pada peningkatan kebijakan tentang peningkatan
kualitas anak dan perempuan.
4.1.11.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 4.1.11.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun
2013 sebesar Rp. 4.296.101.000,-, dengan perincian Rp. 1.268.315.000,-
untuk program penunjang dan Rp. 3.027.786.000,- untuk program yang
berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
37.200.000 13.184.000 35,44
2 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 20.000.000 20.000.000 100
3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 55.000.000 55.000.000 100
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 20.000.000 20.000.000 100
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 55.000.000 54.995.000 99,99
6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 52.000.000 52.000.000 100 7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)
9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
1.800.000 1.750.000 97,22
10 Penyediaan Makanan dan Minuman 89.000.000 89.000.000 100
11 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
150.000.000 150.000.000 100
JUMLAH 493.000.000 455.745.000 92,44%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan
dan anggaran sebagai berikut ::
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 125.010.000 123.818.181 99,05
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 46.460.000 46.460.000 100
3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
442.205.000 431.984.081 97,69
JUMLAH 613.675.000 602.262.262 98,14%
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan Pelayanan Masyarakat
46.640.000 46.640.000 100
JUMLAH 46.640.000 46.640.000 100
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
19.000.000 19.000.000 100
2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 9.000.000 9.000.000 100
3 Penyusunan RKA dan DPA 24.000.000 24.000.000 100
4 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 8.000.000 8.000.000 100
5 Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah)
16.000.000 16.000.000 100
6 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban)
18.000.000 18.000.000 100
7 Penyusunan Renja SKPD 12.000.000 12.000.000 100
8 Penyusunan Data Informasi Program 10.000.000 10.000.000 100
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
Anggaran program pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan
65.000.000 63.484.900 97,67
JUMLAH PROGRAM 65.000.000 63.484.900 97,67
2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Peningkatan Kapasitas dan jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
237.786.000 236.319.742 99,38
2 Pemberdayaan organisasi perempuan (PKK,GOW, Dharma Wanita, GOP TKI)
1.980.000.000 1.963.857.650 99,18
JUMLAH PROGRAM 2.217.786.000 2.200.177.392 99,3
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%) SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan
540.000.000 516.231.348 95,60
JUMLAH PROGRAM 540.000.000 516.231.348 95,60
4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Pemberdayaan Lembaga yang berbasis Gender 205.000.000 203.175.000 99,11
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
4.1.11.3.2 HASIL YANG DICAPAI
1. KOTA LAYAK ANAK (KLA)
Kota Layak Anak (KLA) merupakan model pembangunan kota yang
mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha dalam rangka memenuhi hak anak yang terencana secara
menyeluruh (holistik) dan berkelanjutan (sustainable) melalui
Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA).
Adapun latar belakang dari program Semarang Kota Layak Anak ini yaitu
bahwa berbagai fasilitasi seperti ruang bermain anak belum cukup tersedia
dalam jumlah yang cukup, belum adanya rute yang aman bagi anak ke
sekolah maupun ke tempat-tempat aktivitas anak lainnya, masih terbatasnya
kebijakan pemerintah untuk menyatukan isu hak ke dalam perencanaan
pembangunan kota, serta belum teritegrasinya hak perlindungan anak ke
dalam pembangunan kota.
Lahirnya kebijakan KLA, diharapkan dapat menciptakan keluarga yang
sayang anak, rukun tetangga dan rukun warga atau lingkungan yang peduli
anak, kelurahan layak anak dan kecamatan atau kota yang layak bagi anak
sebagai prasyarat untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan
berkembang dengan baik, terlindungi haknya dan terpenuhi kebutuhan pisik
dan psikologisnya.
Adapun yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada
tahun 2013 dalam rangka KLA ini adalah :
a) Terlaksananya Fasilitasi Forum Anak di 16 kecamatan serta Forum
Anak tingkat kota, yaitu dengan terselenggaranya aksi damai dalam
rangka peringatan Hari AIDS se-dunia
b) Terlaksananya fasilitasi pembangunan Taman Bermain Anak .
c) Fasilitasi Kecamatan Ramah Anak di 2 Kelurahan , yaitu
1) Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk
2) Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati
Bentuk fasilitasinya yaitu memberikan alat -alat permaianan anak seperti
ayunan/ jungkat-jungkit alat outbound.
d) Pembentukan zona aman sekolah dan sekolah ramah anak sebanyak
4 sekolah.
e) Hari Anak Nasional tahun 2013, dengan diadakannya lomba-lomba
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
menggambar, Lomba pidato bahasa inggris dan Jawa serta lomba tari
tradisional untuk siswa SMA
f) Tersusunnya Buku Profil Anak Kota Semarang Tahun 2013.
Atas capaian kinerja program Semarang Kota Layak Anak, Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menganugrahkan
KOTA LAYAK ANAK PRATAMA Tingkat Nasional Tahun 2013 kepada
Walikota Semarang pada tanggal 23 Juli 2013 di Gedung Kementerian
Agama RI, Jakarta
2. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Pemerintah Kota Semarang sangat intens terhadap permasalahan
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT ) hal ini diwujudkan dengan adanya
Pusat Pelayanan Terpadu Kecamatan (PPT) di 10 Kecamatan (Banyumanik,
Pedurungan, Smg Utara, Timur, Gunungpati, Genuk, Mijen, Ngaliyan dan
Tembalang ) yang fungsinya menangani pengaduan masyarakat tentang
adanya kasus KDRT, kekerasan dalam pacaran (KDP), kekerasan terhadap
Anak, Pelecehan Seksual, perkosaan dan masalah Anak yang berhadapan
dengan hukum . Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) juga bekerjasama dengan
PPT SERUNI Kota Semarang dalam hal advokasi baik litigasi maupun non
litigasi. Jumlah kasus KDRT di Kota Semarang pada tahun 2013 yang
tercatat dan dalam advokasi Pemerintah Kota Semarang sebanyak 109
kasus, terdiri dari 15 kasus yang masih dalam proses penyidikan, dan 94
kasus sudah terselesaikan dengan perincian 62 kasus yang sudah diputus
pengadilan negeri semarang, kasus yang selesai dimediasi / non litigasi
sebanyak 32 kasus.
Dalam membantu korban KDRT, Pemerintah Kota Semarang tidak hanya
memberikan bantuan advokasi terhadap para korban KDRT, tetapi juga
diberikan pelatihan dan barang modal senilai satu juta rupiah kepada 30 (tiga
puluh ) orang korban, agar para korban bisa mandiri.
RINCIAN KASUS YANG DITANGANI BAPERMASPER DAN KB KOTA SEMARANG DAN PPT SERUNI PADA TAHUN 2013
No. Kasus Jumlah
1 Kekerasan Dalam Rumah Tangga 90 kasus
2 Kekerasan Dalam Pacaran 4 kasus
3 Kekerasan Terhadap Anak 6 kasus
4 Perkosaan 6 kasus
5 Pelecehan seksual 2 kasus
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
3. Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan.
Dalam rangka pelaksanaan program peningkatan peran serta dan
kesetaraan gender dalam pembangunan telah melaksanakan beberapa
kegiatan antara lain :
a) Terlaksananya fasilitasi berupa Bintek Penyusunan Anggaran Responsif
Gender Bagi Lembaga Eksekutif dan Legislatif .
b) Terlaksananya Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
gender (P2MBG), yang kegiatannya, antara lain melaksanakan pelatihan
dengan bekerjasama dengan institusi terkait, setelah itu Pemerintah Kota
Semarang memberikan modal barang senilai 2 juta rupiah untuk
16 Kelompok Usaha Bersama di 16 kelurahan .
c) Terlaksananya peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan
pemberdayaan perempuan dan anak, optimalisasi peran PKK, Dharma
Wanita, GOW dan organisasi -organisasi kewanitaan lainya serta
peningkatan jumlah kader posyandu.
Berikut tabel tentang pencapaian urusan wajib pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak :
NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2012 TAHUN
2013
1 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 88 109
2 Rasio KDRT 0,020 0,021
3 Tingkat keterwakilan perempuan di DPRD Kota Semarang
- Jumlah anggota DPRD
- Jumlah anggota DPRD yang berjenis kelamin perempuan
50 org 6 org
46 9 4 Tingkat partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
- Jumlah pegawai Pemerintah Kota Semarang yang berjenis kelamin perempuan (PNS & honorer)
- Jumlah PNS perempuan yang menjabat eselon II di Pemerintah Kota Semarang
- Jumlah PNS perempuan yang menjabat eselon III di Pemerintah Kota Semarang
- Jumlah PNS perempuan yang menjabat eselon IV di Pemerintah Kota Semarang
8.288
7
49
624
8.934
12
46
692
DATA UMUM PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) TAHUN 2012 - 2013
No Data umum PKK Tahun 2012 Tahun 2013 %
1 Tim Penggerak PKK Kelurahan 177 177 100
2 Kelompok PKK RW 1.421 1418 99,8
3 Kelompok PKK RT 9.523 9564 100,43
4 Dasa Wisma 20.643 20.739 100,47
5 Jumlah kader PKK :
a. Anggota tim penggerak PKK 4.218 4214 99,90
b. Umum 113.439 125.998 111,08
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
DATA KEGIATAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA TIM PENGGERAK PKK TAHUN TAHUN 2012-2013
No Jenis Data Kegiatan Tahun
2012
Tahun
2013 %
1. Jumlah Kader :
a. Kader PPBN 1527 1551 101,57
b. Kader Kadarkum 1791 1726 96,37
c. Kader Pola Asuh 1917 2200 114,76
2. Jumlah Kelompok Simulasi :
a. Kelompok Simulasi PPBN 263 285 120,82
b. Kelompok Simulasi Kadarkum 317 383 103
c. Kelompok Simulasi Pola Asuh 468 482
3. Jumlah Pelaksanaan Penyuluhan :
a. Pelaksanaan Penyuluhan PPBN 553 548 99,09
b. Pelaksanaan Penyuluhan Kadarkum 607 617 101,64
c. Pelaksanaan Penyuluhan Pola Asuh 661 678 102,57
Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013
DATA KEGIATAN GOTONG ROYONG TIM PENGGERAK PKK TAHUN 2012 -2013
No Jenis Kelompok Kegiatan Tahun
2012
Tahun 2013
%
1. Kerja Bakti 18.070 19.999 110,67
2 Rukun Kematian 7.800 7.823 100,30
3 Keagamaan/Rohani 4.679 4.819 103
4 Jimpitan 10.747 11.145 103,70
5 Arisan 11.722 12.152 103,70
6 Lansia 854 868 101,64
Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013
DATA KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KETRAMPILAN PEREMPUAN TIM PENGGERAK PKK TAHUN TAHUN 2012-2013
No Jenis Kegiatan/Kelompok Tahun
2013
1 Warga Yang Masih 3 Buta 156
2 Kelompok Belajar Paket A 149
a. Kelompok Belajar 1
b. Warga Belajar 148
3 Kelompok Belajar Paket B
a. Kelompok Belajar 3
b. Warga Belajar 266
4 Kelompok Belajar Paket C
a. Kelompok Belajar 12
b. Warga Belajar 221
5 Kelompok Belajar PAUD 354
6 Jumlah Taman Bacaan/Perpustakaan 44
Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013
DATA KEGIATAN EKONOMI DAN INDUSTRI PKK TAHUN TAHUN 2012-2013
No Jenis Kader dan Kegiatan Tahun
2012
Tahun
2013 %
1 Jumlah Kader :
a. Pangan 3.495 3.998 114,40
b. Sandang 1.775 1.918 108,056
BAB I V – U r u s a n W a ji b Pe mb e r d a y a an Pe r e mp u a n d a n Pe rl i n d u ng a n An a k
b. Perikanan 3.011 3809 126,5
c. Warung Hidup 49.148 36.826 75
d. TOGA 33.615 33.650 100,1
e. Tanaman Keras 59.961 56.218 93,80
3 Jumlah Industri Rumah Tangga :
a. Pangan 29.214
b. Sandang/Konveksi 618 770 124,60
c. Jasa 23.017 22.739 98,80
d. Lainnya 4.164 4.245 102
Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013
DATA KEGIATAN BIDANG KESEHATAN PEREMPUAN DAN ANAK TIM PENGGERAK PKK TAHUN TAHUN 2012-2013
No Jenis Kader dan Kegiatan Tahun
2012
Tahun
2013 %
1 Jumlah Kader :
a. Posyandu 17.395 17.519 100,71
b. Gizi 5.538 5.608 101,27
c. Kesehatan Lingkungan 5.550 4.650 83,80
2 Jumlah POSYANDU
a. Pratama 42 39 92,86
b. Madya 360 362 100,6
c. Purnama 561 561 100,51
d. Mandiri 585 588 100
3 POSYANDU LANSIA 854 854 100
Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013
4.1.11.4 PERMASALAHAN
Belum terintegrasinya penanganan Kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga dengan institusi kejaksaan dan pengadilan
4.1.11.5 RENCANA TINDAK LANJUT
Meningkatkan upaya koordinasi dan komunikasi dengan institusi
penegak hukum.
4.1.11.6 PRESTASI/PENGHARGAAN
1. Pada tanggal 23 Juli 2013, Kota Semarang mendapatkan anugerah
Kota Layak Anak Tingkat Pratama, dari Menteri Pemberdayaan
Perempuan di Kantor Kementerian Agama
2. Pada tanggal 18 Desember 2013, Pemerintah Kota Semarang
memperoleh Anugrah Puruhita Eka Praya Bidang Gender dari Presiden
Susilo Bambang Yudoyono.