BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat
pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan tersebut.
Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di
masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian
dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang
diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan
menggunakan statistika.
Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan
memberikan imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal
dengan istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara risk dan
return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan
keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang
berbeda-beda, pengambilan keputusan keuangan perlu
memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Rumusan Masalah
Dari latar belakang, maka penulis dapat menentukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat pengembalian investasi? 2. Bagaimana risiko dalam investasi?
PEMBAHASAN
A. Pengembalian Investasi
1. Komponen Pengembalian dan Pengukurannya Komponen pengembalian meliputi:
a) Untung/rugi modal (capital gain/loss) merupakan keuntungan
(kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual
(harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi di
pasar sekunder
b) Imbal hasil (yield) merupakan pendapatan atau aliran kas yang
diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau
bunga.
Dari kedua komponen pengembalian tersebut, selanjutnya dapat
dihitung pengembalian total dan tingkat pengembalian sebagai berikut:
Total pengembalian = Capital gain(loss) + yield
Tingkat pengembalian =
Perubahan harga selama satu periode bisa berupa angka negatif
(-), nol (0), dan positif (+). Sedangkan yield bisa berupa angka nol (0) dan positif (+).
2. Tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham individual
Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER)
Faktor penimbangnya adalah probabilitas masing-masing tingkat
pengembalian. ER dapat dihitung dengan rumus: E (Ri) =
Keterangan :
E(Ri) = tingkat pengembalian yang diharapkan (ER) dari investasi
saham i
Pij = probabilitas diraihnya pengembalian pada keadaan j
Rij = tingkat pengembalian aktual dari investor pada saham i pada
keadaan j
Contoh:
Berikut data saham PT G pada berbagai kemungkinan kondisi ekonomi,probabilitas, dan tingkat pengembaliannya.
Kondisi Ekonomi Probabilitas Tingkat pengembalian
Baik 30% 20%
Normal 40% 18%
Baik 30% 15%
Berdasarkan data di atas, ER dari saham PT G dapat dihitung sebagai
berikut:
E(RG) = 30%(20%) + 40%(18%) + 30%(15%) = 17,7%
Apabila probabilitasnya tidak diketahui dan hanya diperoleh data
pengamatan selama beberapa periode, maka rumusnya adalah:
E(Ri) =
Dimana N= periode pengamatan
3. Tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio
Pengembalian yang diharapkan dari portofolio adalah rata-rata
tertimbang dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari
masing-masing saham. Faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang
diinvestasikan pada masing-masing saham. ER dari portofolio dapat
Keterangan :
E(Rp) = ER dari protofolio
E(Ri) = ER dari investasi saham i
Xi = proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i
Contoh :
Berdasarkan data di atas, ER dari portofolio dapat dihitung sebagai
berikut:
Apabila proporsi dana yang diinvestasikan nilainya sama, maka
rumusnya sebagai berikut:
E (Rp) =
Dimana N = jumlah saham dalam portofolio
B. Risiko Dalam Investasi 1. Jenis risiko
Dalam manajemen investasi, risiko merupakan besarnya
penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan
tingkat pengembalian aktual.
Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko,
maka risiko dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker) 2) Investor yang netral terhadap risiko (risk neutral)
Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Risiko sistematis (systematic risk)
2) Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) 2. Risiko saham individual
Risiko saham individual dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
2 =
=
Keterangan:
2 = varians dari investasi pada saham i
= standar deviasi dari saham i
= probabilitas diraihnya pengembalian pada kondisi j = tingkat pengembalian dari investasi pada saham i pada
kondisi j
= ER dari investasi saham i Contoh :
Berikut data saham PT S pada berbagai kemungkinan kondisi ekonomi, probabilitas, dan tingkat pengembalian
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return
Baik 30% 20%
Normal 40% 18%
Buruk 30% 15%
Dari data di atas, ER dan risiko atas saham PT S dapat dihitung
sebagai berikut:
E(Rs) = 30% (20%) + 40% (18%) + 30% (15%) = 17,7%
2 = 30% (20% - 17,7%)2 + 40% (18% - 17,7%)2 + 30% (15% -
= 0,0001587 + 0,0000036 + 0,0002187 = 0,000381
=
= 0,019519 = 1,952%
Apabila probabilitas tidak diketahui , maka digunakan rumus
sebagai berikut:
2
=
=
Dimana, N = periode pengamatan
3. Risiko Portofolio
Risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus varians dan standar
deviasi :
P2 = (Xi)2 (I)2 +(Xj)2 (j)2 + 2 (Xi)(Xj)(i,j)(i)(j)
P =
Keterangan simbol
: Koefisien korelasi
(i,j)(i)(j) : Kovarian saham i dan saham j
1. Risiko masing-masing saham
2. Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham 3. Koefisien korelasi antar saham dalam portofolio
4. Jumlah saham yang membentuk portofolio
4. Beberapa Jenis Risiko Investasi
1. Risiko bisnis merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya
profitabilitas perusahaan emiten
2. Risiko likuiditas merupakan risiko yang berkaitan dengan
kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera
diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti
3. Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang timbul akibat
perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar
4. Risiko pasar merupakan risiko yang timbul akibat kondisi
perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi
dan kondisi perekonomian lain.
5. Risiko daya beli merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh
perubahan tingkat inflasi
6. Risiko mata uang merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh
perubahan nilai tukar mata uang domestik (misalnya rupiah)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembalian atau imbalan yang diperoleh dari investasi
dibedakan menjadi dua:
1) Pengembalian yang telah terjadi dihitung berdasarkan data
historis
2) Pengembalian yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return –ER) dengan tingkat
Adapun beberapa jenis risiko investasi yang mungkin timbul dan
perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi, yaitu:
1) Risiko bisnis 2) Risiko likuiditas 3) Risiko tingkat bunga 4) Risiko pasar
5) Risiko daya beli 6) Risiko mata uang
B. Saran
Kami selaku penyusun makalah ini berharap semoga penjelasan
dari materi ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Sebagai Makhluk Allah yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan
serta segala kekurangan, termasuk dalam penyusunan makalah ini
dan penjelasan materinya yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami selaku Tim penyusun sangat mengharapkan deretan
dan untaian saran dan kritikan, serta perbaikan dari teman-teman