• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KOPERASI DI NEGARA BARAT SOSIALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KOPERASI DI NEGARA BARAT SOSIALI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KOPERASI DI NEGARA BARAT, SOSIALIS, DAN

NEGARA BERKEMBANG

Cooperatives in West, Socialist, and Developing Countries

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Ekonomi Koperasi

Oleh:

Farah Nisrina

(21214251)

Fawaz Maliki Habib

(21214711)

Ipin Pahrudin

(21214265)

R. Irena Putri B

(21214233)

Ridwan Nurdiansyah K

(21214706)

Tri Handria

(21214228)

Moch. Zakky Pauzi

(21214242)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas “Koperasi di Negara Barat, Sosialis, dan di Negara Berkembang” ini dengan baik.

Adapun maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi jurusan S1 Manajemen Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) sesuai dengan judul yang telah disampaikan diatas.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penyusun telah mendapat banyak bantuan dan petunjuk yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra., M.Si, selaku dosen mata kuliah Ekonomi Koperasi yang memberikan bimbingan, saran dan dorongan kepada penyusun.

2. Semua pihak yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Bandung, Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

2.1 PENGERTIAN KOPERASI...6

2.2 CIRI-CIRIDAN UNSUR KOPERASI...7

2.3 UNSUR-UNSUR KOPERASI...7

2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI...8

(4)
(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara harfiah kata “Koperasi” berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang terdiri dari dua suku kata; Co (Bersama) dan Operation (Bekerja). Jadi secara keseluruhan koperasi berarti bekerja sama. Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi Industri, yaitu di Eropa pada pertengahan abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Koperasi sendiri merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, yang berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, maka muncul dan berkembanglah perkumpulan-perkumpulan koperasi itu.

Perkembangan koperasi di berbagai belahan dunia berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan oleh berbagai factor seperti perbedaan letak geografis, kekayaan alam atau komoditi utama Negara tersebut, keadaan perekonomian, politik, dan kesejahteraan Negara itu juga. Di Eropa, penerapan sistem kapitalis membuat buruh merasa tertindas dan untuk membebaskan penderitaan mereka bersepakat untuk membentuk koperasi. Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.

(6)

yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suata tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan.

Dengan maju dan berkembangnya koperasi secara internasional, maka pengetahuan akan perkembangan koperasi di Negara maju, berkembang dan sosialis sangat diperlukan agar kita tidak tertinggal dan mampu turut serta dalam perkembangannya karena koperasi telah menjadi bagian yang penting dalam tatanan kehidupan perekonomian internasional. Selain itu, dengan mengetahui perkembangan koperasi baik di Negara maju, di Negara sosialis atau di Negara berkembang kita akan mampu membedakan dan mencari kelebihan ataupun kekurangan dari masing-masing koperasi di Negara tersebut karena tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti kita akan menjadi bagian dari perkembangan koperasi tersebut. Melalui tugas ini, saya mencoba untuk memberikan penjelasan maupun gambaran berkaitan dengan perkembangan koperasi di Negara maju, berkembang, dan sosialis. Di dalamnya, tidak lupa saya membahas fakta-fakta yang nantinya akan menunjukan ada betapa pentingnya pengetahuan mengenai perkembangan koperasi ini.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tadi maka kami selanjutnya membuat suatu rumusan masalah mengenai hal tersebut. Adapun pertanyaannya sebagai berikut:

1. Apakah pengertian koperasi menurut undang-undang dan para ahli? 2. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah koperasi?

3. Bagaimanakah sejarah perkembangan koperasi di Dunia?

4. Bagaimanakah perkembangan, konsep, ciri, dan unsur-unsur koperasi di Negara Barat? 5. Bagaimanakah perkembangan, konsep, ciri, dan unsur-unsur koperasi di Negara Sosialis? 6. Bagaimanakah perkembangan, konsep, ciri, dan unsur-unsur koperasi di Negara

Berkembang?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan tugas ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Koperasi 2. Memberi ulasan mengenai koperasi secara umum.

3. Menjelaskan sejarah perkembangan koperasi di Dunia.

4. Menjelaskan mengenai perkembangan, konsep, ciri, inti dan unsur-unsur koperasi di Negara Barat, Sosialis, dan di Negara Berkembang.

1.4 Metode Penelitian

(7)
(8)

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang

UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)

Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.

Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

1. Dr. Fay ( 1980 )

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo

Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Definisi ILO (International Labour Organization)

Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu : - Koperasi adalah perkumpulan orang – orang

(9)

- Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis

- Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan - Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

4. Definisi Chaniago (Arifinal Chaniago, 1984)

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hokum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, denganbekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

5. Definisi Dooren

Sudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi juga merupakan kumpulan dari badan – badan hukum.

6. Definisi Hatta

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong – menolong , semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat orang.

7. Definisi Munkner

Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urus niaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong – royong.

2.2 Ciri-Ciri dan Unsur Koperasi

Beberapa ciri dari koperasi ialah : 1. Terdiri dari perkumpulan orang.

2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.

3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.

(10)

2.3 Unsur-Unsur Koperasi

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi adalah sebagai berikut:

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan anggotanya. 2. Berasaskan kekeluargaan.

3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya. 4. Keanggotaannya bersifat sukarela.

5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-masing. 6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.

7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

2.4 Sejarah Perkembangan Koperasi

Dari sejarah perkembangannya, koperasi dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).

Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka muncul dan berkembanglah perkumpulan-perkumpulan koperasi itu. Lembaga ini sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri. Penerapan sistem kapitalis di eropa membuat buruh merasa tertindas dan untuk membebaskan penderitaan mereka bersepakat untuk membentuk koperasi. Pada awalnya pertumbuhan koperasi memang tidak dapat dipisahkan dengan gerakan sosialis, hal ini disebabkan kuatnya pengaruh pemikiran sosialis dalam perkembangan koperasi.

(11)

ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan. Berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.

Pada saat ini dengan globalisasi dan runtuhnya perekonomian sosialis di Eropa Timur serta terbukanya Afrika, maka gerakan koperasi di dunia telah mencapai suatu status yang menyatu di seluruh dunia. Dimasa lalu jangkauan pertukaran pengalaman gerakan koperasi dibatasi oleh blok politik/ekonomi, sehingga orang berbicara koperasi sering dengan pengertian berbeda. Meskipun hingga tahun 1960-an konsep gerakan koperasi belum mendapat kesepakatan secara internasional, namun dengan lahirnya Revolusi ILO-127 tahun 1966 maka dasar pengembangan koperasi mulai digunakan dengan tekanan pada saat itu adalah memanfaatkan model koperasi sebagai wahana promosi kesejahteraan masyarakat, terutama kaum pekerja yang ketika itu kental dengan sebutan kaum buruh. Sehingga syarat yang ditekankan bagi keanggotaan koperasi adalah “Kemampuan untuk memanfaatkan jasa koperasi”. Dalam hal ini resolusi tersebut telah mendorong tumbuhnya program-program pengembangan koperasi yang lebih sistematis dan digalang secara internasional.

2.5 Koperasi di Negara Barat

Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas, namun secara umum merujuk pada satu atau beberapa hal berikut: Sebuah sistem yang mulai terinstitusi di Eropa pada masa abad ke-16 hingga abad ke-19 – yaitu di masa perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia, pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demi menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui hak pemilikan serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah terikat kontrak yang telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit maupun implisit serta tidak semata-mata tergantung pada kewajiban dan perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan feodal.

(12)

2.5.1 Ciri-Ciri Kapitalisme

 Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.

 Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat

kompetitif.

 Modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam

berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit).

2.5.2 Konsep Koperasi Barat

Koperasi adalah organisasi swasta, yang dibentuk sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.

2.5.3 Unsur-Unsur Koperasi Barat

 Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan.

 Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama.

 Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.

 Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.

2.5.4 Koperasi di Negara Belanda

(13)

2.5.5 Koperasi di Negara Jerman

Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.

Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :

 Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.

 Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.

 Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.

 Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah.

 Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :

 Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota

 Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.

 Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.

 Pinjaman bersifat jangka pendek.

 Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

2.5.6 Koperasi FrieslandCampina

Campina, merek makanan berbasis susu yang masyur di dunia, adalah koperasi susu yang menghimpun peternak dari Belanda, Belgia dan Jerman. Setelah sukses menyatukan koperasi di tiga negara, Campina siap melakukan merger dengan koperasi raksasa lainnya, Friesland.

(14)

Dengan volume produksi yang menghabiskan 4,8 miliar kg susu per tahun (2007), Campina tentu saja merupakan industri skala raksasa. Jangkauan pemasarannya saja, menembus lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia. Di Eropa, Campina dikenal sebagai produsen jenis makanan berbasis susu lainnya, seperti susu segar, yoghurt, keju, mentega, daging tiruan (terbuat dari susu), serta bumbu.

Perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A. dengan 19.244 anggota peternak sapi perah di Belanda, Jerman, dan Belgia yang dikenal sebagai salah satu koperasi susu terbesar di dunia.

Awalnya, Campina adalah sebuah koperasi kecil, yang dibentuk oleh para peternak di daerah Tungelroy, Belanda, pada 1892. Ketika itu, fungsi koperasi hanya sebatas untuk menekan risiko dan menghemat biaya produksi susu setiap anggotanya. Antara lain, dengan melakukan pembelian pakan secara bersama, dan penggunaan alat pengolah susu (cooling unit) secara bersama.

Di beberapa daerah lain, juga berdiri koperasi-koperasi petani susu. Semuanya bergerak dalam skala yang sangat terbatas. Pada 1947, terjadi langkah besar. Koperasi-koperasi peternak itu, melakukan merger. Tujuannya, agar bisa melakukan kegiatan lebih luas, terutama memproduksi susu menjadi produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Dengan jumlah anggota yang lebih banyak, koperasi hasil merger yang diberi nama DMV Campina tersebut dapat mendirikan sebuah pabrik, lengkap dengan peralatan modern. Pada saat itu juga, koperasi menggunakan merek Campina untuk setiap produk yang dihasilkannya.

Perkembangan DMV Campina, ternyata menarik perhatian para peternak yang ada di negeri tetangga, Belgia, yang juga tergabung dalam koperasi Der Verboerdering. Mulai 1980, kedua koperasi itu pun bekerja sama dalam penjualan keju, mentega dan susu bubuk Inilah langkah awal koperasi DMV Campina melakukan penjualan di luar Belanda.

Karena perkembangannya bagus, lantas pada 1989 kedua koperasi peternak itu meningkatkan hubungannya lebih jauh lagi, yaitu bekerja sama membentuk Campina Melkunie. Pada 1997, koperasi peternak di Jerman, Milchwerke Koln/Wuppertal (MKW) yang sudah terkenal mengibarkan merek Tuffi, ikut bergabung.

Pada 2003, ketiga koperasi tersebut melakukan merger (penggabungan) sepenuhnya. Nama Campina bukan hanya digunakan untuk merek produk, tetapi juga menjadi nama koperasi dan perusahaan. Ketika itu, produk Campina sudah melenggang di pasar lebih dari 20 negara.

(15)

sedangkan koperasi berusaha mengembangkan pemasaran agar bisa memberikan harga pembelian susu yang juga terbaik untuk anggotanya.

Peternakan sapi, umumnya menjadi usaha turun temurun dalam keluarga anggota. Karena itu, mereka bukan hanya konsen pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada keuntungan jangka panjang, terutama dengan menyepakati langkah koperasi untuk melakukan terus investasi dalam rangka pengembangan dan kesinambungan bisnis.

Kendati sudah menjadi perusahaan skala internasional, Koperasi Campina tetap menjaga agar anggota terlibat sangat dekat dengan pengelolaan perusahaan, antara lain melalui kepengurusan koperasi dan komite khusus anggota yang dipilih setiap tiga tahun. Dua kali dalam setahun pengurus dan eksekutif koperasi melakukan pertemuan, untuk membahas perkembangan terakhir dari bisnis dan masalah atau aspirasi anggota.

Agar hubungan dengan anggota bisa dilakukan secara intensif, koperasi mengelompokkannya berdasarkan distrik. Dalam kelompok distrik inilah, anggota lebih banyak melakukan pertemuan, yang hasilnya menjadi masukan untuk menetapkan kebijakan koperasi. Sebaliknya, melalui kelompok ini pula koperasi bisa lebih efektif melakukan pembinaan, khususnya menyangkut jaminan kualitas susu dari anggota.

Sebagai peternak, setiap anggota koperasi adalah seorang pengusaha atau produsen susu yang independen. Anggota yang memiliki lahan peternakan besar, bahkan ada yang mengembangkan wisata agro. Namun begitu, mereka merasa penting untuk tetap bergabung dalam Koperasi Campina, karena kebutuhan untuk memperoleh nilai tambah setinggi-tingginya dari setiap susu yang dihasilkannya. Terlebih, koperasi juga memberikan layanan lain yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produksi susu sekaligus menjaga kualitasnya. tetapi juga oleh keterlibatan anggota dan kepedulian pada lingkungan. Hal yang disebut terakhir, secara konsisten diterapkan mulai dari pemeliharaan sapi oleh anggota, sampai proses produksi oleh perusahaan.

Dengan logo hijau, Campina menjamin setiap produknya benar-benar alami, bernilai tinggi dan menyehatkan setiap orang. Dalam satu tahun, total penjualan seluruh produk Campina mencapai 4 miliar Euro. Di samping produk makanan berbasis susu, Campina juga melakukan diversifikasi bisnis dengan merambah sektor farmasi.

(16)

makin diperluas. Produk koperasi hasil merger antara Koperasi Campina Jerman dengan Koperasi Frisland Negeri Belanda ini kita kenal sebagai FrieslandCampina yang terkenal dengan produk susu bendera dan es krim campina. Dengan lebih dari 15 ribu peternak, FrieslandCampina menikmati omset tahunan sekitar Rp 120 Trilyun. Dengan omset inilah koperasi ini menghidupi lebih dari 7000 karyawan dan lebih dari 20 ribu anggotanya (termasuk 15 ribu lebih peternak) beserta keluarganya.

Bukan hanya itu. Koperasi ini juga menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan nutrisi global. Program empat sehat lima sempurna tentu tidak bisa dipisahkan dari Susu Bendera. Menggenjot tingkat konsumsi susu negeri ini agar tidak terlalu kalah jauh dengan malaysia tentu tidak lepas dari Susu Bendera. Kita berharap, suatu saat nanti memsan kopi, susu, atau coklat di warung warung negeri ini juga otomatis diberi susu seperti di Malaysia atau Singapura. Agar kualitas generasi muda ini sehat dan sempurna. Friesland Campina telah melakukannya sejak berdiri tahun 1979.

FrieslandCampina memasok produk seperti minuman berbahan dasar susu, nutrisi bayi, keju dan makanan penutup di banyak negara Eropa, Asia dan Afrika. Produk tersebut juga diberikan kepada pelanggan profesional, termasuk krim dan produk mentega untuk roti dan perusahaan katering. FrieslandCampina juga memasok bahan dan produk setengah jadi untuk produsen gizi bayi, industri makanan dan sektor farmasi di seluruh dunia.

FrieslandCampina memiliki kantor di 28 negara dan mempekerjakan total 21.186 orang. Produk FrieslandCampina didistribusikan ke lebih dari 100 negara. Kantor pusat perusahaan berada di Amersfoort. Kegiatan FrieslandCampina yang dibagi menjadi empat kelompok bisnis yang berorientasi pasar:

1. Produk Konsumen Eropa, Timur Tengah & Afrika 2. Consumer Products Asia

3. Keju, Mentega & Bubuk Susu dan, 4. Bahan Baku

Periode Koperasi Campina Melkunie

- 1872 Penciptaan koperasi susu yang merupakan cikal bakal Melkunie.

- 1892 Penciptaan koperasi susu pertama di wilayah selatan, cikal bakal Campina. - 1926 Penciptaan koperasi petani di wilayah Meijerij, yang kemudian menjadi De

Melkindustrie Veghel (DMV)

- 1947 Merger membentuk De Kempen Koperasi Susu Association, yang meluncurkan merek Campina, di Eindhoven.

- 1964 Campina resmi didirikan melalui baru merger skala besar.

- 1970 CMC / Melkunie meluncurkan Mona makanan penutup susu merek. - 1979 Penggabungan Campina dan DMV membentuk DMV Campina. - 1980 merger New menetapkan Melkunie Holland.

(17)

- 1991 Perusahaan mengakuisisi Comelco di Belgia sebagai bagian dari upaya ekspansi internasional.

- 1993 Perusahaan memasuki pasar Jerman melalui pembelian kontrol mayoritas Sudmilch di Stuttgart.

- 1997 Pasar Polandia ditembus dengan perolehan Bacha dan Tojo. - 1998 Operasi susu organik, De Vereeniging, di Belanda diperoleh. - 2000 Campina membuka pabrik yoghurt di Rusia.

- 2001 Restrukturisasi Perusahaan.

- 2004 Perusahaan memasuki Thailand dan Vietnam.

- 2008 Campina dan Royal Friesland Foods melakukan merger

Profil Koperasi Campina

Dimasukkan: 1989 sebagai Campina Melkunie dan 2001 sebagai Campina Karyawan: 7099

Penjualan: EUR 3,56 milyar ($ 5 miliar) (2004) NAIC: 311513 Keju Manufacturing;

311.511 Fluid Milk Manufacturing; 311.512 Creamery Butter Manufacturing;

(18)

18

Gambar 2 Jumlah Susu yang di pasok oleh Anggota FrieslandCampina Cooperative

Gambar 1 Jumlah Peternak Sapi Perah yang menjadi Anggota FrieslandCampina Cooperative

Gambar 4 Operating Profit FrieslandCompany Gambar 3 Jumlah Pekerja di FrieslandCampina

(19)

2.6

Koperasi di Negara Sosialis

2.6.1 Koperasi Sosialis

Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suata tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran penting koperasi lain adalah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan untuk mencapai tujuan social politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis – komunis.

2.6.2 Ciri-Ciri Koperasi Sosialis

Ciri-Ciri Koperasi Sosialis adalah:

 Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan Negara.

 Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.

 Alat-alat produksi dikuasai oleh Negara.

(20)

utamanya adalah Kibbutz dari Israel, pengalaman desa Ujamaa di Tanzania, dan koperasi-koperasi Mondragon di Spanyol.

Koperasi-koperasi sosialis ini masih ditandai perbedaan dari koperasi-koperasi model Rochdale. Pertama, mereka mengoposisi pemilikan pribadi dan praktek-praktek kapitalistik di dalam operasi-operasi mereka. Mereka melayani multifungsional. Melnyk menggambarkan ini sebagai “komunitas-komunitas koperasi betul-betul beroperasi pada prinsip-prinsip sosialis dalam satu lingkungan non-sosialis.”Secara ideologis dia menempatkan mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik liberal.

Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan koperasi-koperasi buruh Mondragon dijelaskan dalam arti keberadaan mereka sebagai bagian integral masyarakatnya, diterima sebagai pelopor untuk nasionalisme ketimbang sosialisme, sementara menjadi suatu minoritas yang tidak mengancam sistem kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau imajinasi dan diterima komunitas pendu-kungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka mengembangkan satu keseimbangan keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi sosialis internal (di dalam) dan realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana mereka harus bersaing. Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah bahwa sementara mereka menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat lebih terintegrasi dari sebuah minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata Melnyk mereka “menunjukkan dirinya sendiri menjadi sebuah individual ketimbang satu jawaban publik terhadap kapitalisme.

2.6.3 Inti Koperasi Sosialis

 Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

 Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

2.6.4 Koperasi di Venezuela

Negara sosialis Venezuela yang dipimpin Hugo Chavez dinilai sangat memiliki komitmen dalam membantu menyejahterakan para petani lokalnya. Satu di antaranya dengan memanfaatkan koperasi sebagai ujung tombak perekonomian rakyat.

Venezuela sedang menjalankan revolusi. Menariknya, dalam kerangka revolusi di lapangan ekonomi, Chavez telah menekankan koperasi sebagai salah satu alatnya. Bagi Venezuela, salah satu aspek revolusi adalah demokrasi ekonomi. Dan, salah satu wujud demokrasi ekonomi ini adalah pemilikan alat-alat produksi di tangan rakyat. Koperasi adalah salah satu alatnya.

(21)

Carlos Andres Perez. Ia menjadi Presiden Venezuela selama dua periode: 1974-1979 dan 1989-1993. Dalam dua dekade di bawah rezim neoliberal, PDB Venezuela meluncur bebas ke bawah. Kesenjangan sosial melebar. Hampir 80% penduduk hidup dalam kemiskinan dan separuh angkatan kerja terlempar ke sektor informal.

Tahun 2001, Chavez mulai meluncurkan program koperasi. Ia mengeluarkan UU khusus soal koperasi, dimana koperasi diletakkan sebagai alat inklusi sosial. Lalu, pemerintah mulai menggelontorkan pinjaman tanpa bunga dan menghapus pajak untuk koperasi.

Berkat UU itu, koperasi langsung tumbuh di Venezuela: hampir 1000-an koperasi pada tahun 2001, dan kemudian meningkat menjadi 2000-an tahun berikut. Lalu, pada tahun 2003, koperasi Venezuela sudah berjumlah 8000-an.

Di bidang pertanian, koperasi juga dipromosikan. UU pertanahan disahkan pada tahun 2001, dan itu memberikan legitimasi hukum kepada rakyat untuk menduduki tanah kosong di seluruh negeri. Pada awalnya, ketika rakyat menduduki tanah-tanah itu, tuan tanah-tanah dan milisi bersenjata melawan. Banyak petani yang menjadi korban. Pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi hal itu.

Begitu petani berhasil menduduki tanah, pemerintah mendorong mereka segera membentuk koperasi-koperasi. Pada tahun 2004, ada 945,517 orang petani yang sudah bergabung dalam asosiasi koperasi. Lalu, 5 juta hektar tanah didistribusikan kepada 116.000 keluarga petani di dalam koperasi.

Pada tahun 2004, pemerintahan Chavez meluncurkan program Misión Vuelvan Caras, yakni sebuah program yang berusaha memfasilitasi rakyat Venezuela agar bisa berproduksi dan keluar dari kemiskinan. Program ini juga melatih jutaaan rakyat Venezuela agar mereka punya keterampilan dan pengetahuan.

Sebagian besar alumnus dari Misión Vuelvan Caras didorong untuk mengorganisir uni-unit produksi di komunitasnya. Alhasil, puluhan ribu koperasi baru pun berdiri. Pada tahun 2007, program ini diubah menjadi “Mission Che Guevara”. Selain menekankan pendidikan, Mission Che Guevara juga mendorong pesertanya untuk memahami konsep Perusahaan Produksi Sosial (EPS), yakni sebuah pengorganisasin unit produksi yang berorientasi sosial (rakyat), partisipatif, dan demokratis.

Antara Maret 2004 hingga Agustus 2007, “Mission Che Guevara” menghasilkan 670 ribu luluasan. Dan, sekalipun tidak ditekankan untuk membangun koperasi, luluasan itu telah membangun lebih dari 10.000 koperasi baru.

Meski demikian, seperti diakui SUNACOOP (lembaga pengawas koperasi), proyek koperasi di Venezuela masih terbelit banyak hambatan, seperti kurangnya pemahaman soal nilai-nilai ideologis koperasi, kemampuan administrasi, pengambilan keputusan yang tidak demokratis, dan lain-lain.

(22)

2.6.5 Koperasi CECOSESOLA

Cecosesola (Koperasi Sentral Pelayanan Sosial Lara Negara) adalah, asosiasi solidaritas hierarki bebas koperasi di Venezuela, dengan penekanan pada budidaya dan distribusi makanan dan perawatan kesehatan. Cecosesola pada awal nya adalah sebuah koperasi yang berdiri di daerah bagian barat Venezuela yaitu daerah Lara. Dan sekarang nama Cecosesola menjadi sebuah asosiasi koperasi yang besar yang ada di Venezuela.

Cecosesola mulai sebagai koperasi di akhir 1960-an tepatnya didirikan pada tanggal 17 Desember 1967, ketika salah satu anggota dari el Triunfo meninggal dan anggota memutuskan untuk bersatu dengan sembilan koperasi lokal lainnya untuk memfasilitasi cara yang terjangkau menguburkan orang mati dari gerakan koperasi mereka, Cecosesola tidak memiliki pejabat yang dipilih atau tim manajemen. Keputusan dibuat oleh konsensus dalam pertemuan para anggota setiap minggu dan sekarang memiliki lebih dari 300 pekerja terkait, 20.000 anggota yang terkait dan terdiri dari lebih dari 80 koperasi (tabungan, pertanian, produksi, asosiasi sipil, organisasi, dan kru boneka).

Setiap minggu mereka menjual bahan makanan dan 400 ton buah-buahan segar dan sayuran dari afiliasi produsen co-op di pasar mereka, banyak dari mereka dari masyarakat termiskin di kota. Cecosesola melaporkan penjualan mingguan sekitar $ 800.000, yang bekerja untuk sekitar $ 40 juta per tahun.

Jaringan CECOSESOLA pelayanan kesehatan sekarang melayani 150.000 pasien per tahun. Layanan mencakup perawatan umum, podiatri, kedokteran gigi, ginekologi, dan banyak lagi, dengan biaya mulai dari $ 4,50 menjadi $ 8.50 per kunjungan. Di pusat medis Triunfo, perawatan umum dan dokter anak bebas untuk perkiraan 3.000 asosiasi.Anggota koperasi baru ini memutuskan untuk menaikkan biaya asosiasi mereka per bulan menjadi $ 1,50, dan rekan juga mendapat manfaat dari diskon lainnya, seperti 10% off layanan seperti kedokteran gigi, yang biaya sekitar $ 10 untuk membersihkan gigi. 150-300 pasien mengambil setiap hari di layanan akupunktur mereka membayar lebih dari satu dolar per perawatan.

(23)

2.7 Koperasi di Negara Berkembang

Koperasi Negara Berkembang yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini dimaksudkan karena masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya terbatas dibiarkan untuk berinisiatif sendiri membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara berkembang seperti di Indonesia dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Penerapan pola top down harus diubah secara bertahap menjadi bottom up approach. Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para anggotanya akan secara sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dapat dikembangkan, maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh, dan berkembang.

Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

2.7.1 Koperasi di India

Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih daei satu milyar jiwa, dan merupakan negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk di India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980an. Ekonomi India adalah terbesar ke empat didunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP) dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan memiliki kemampuan senjata nuklir.

(24)

miliar pada 2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang menyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.

Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).

Gerakan Koperasi di India dimulai dengan mendirikan koperasi kredit untuk memungkinkan produsen kecil melanjutkan usahanya. Hal itu disebabkan karena pengusaha kecil selalu menjadi korban lintah darat yang meminjamkan modal dengan bunga yang sangat tinggi. Koperasi Kredit di India menggunakan sistem Raiffeisen, namun ada sedikit perbedaan. Jika Raiffeisen meminjamkan dana untuk aktivitas produksi, koperasi kredit di India meminjamkan dana untuk berbagai tujuan agar para anggotanya tidak menjadi korban rentenir. Sejarah koperasi kredit dimulai pada abad ke-19. Ketika Jerman dilanda krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan. Situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat.

(25)

Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum miskin. Ternyata derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin. Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya.

Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sebersama-sama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.”Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang yang saling percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia. Prinsip-prinsip ditanamkan oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818-1883). Gagasan Credit Union pertama kali dari pemikiran Friedrich Wilhelm Raiffeisen sebagai Walikota beberapa daerah pedesaan di Jerman, dimana ketika itu terjadi kelaparan besar menimpa kehidupan mereka. Sehingga, sebagai bentuk dedikasi dalam hidupnya Ia mendirikan suatu perkreditan masyarakat bagi penduduk asli. Terdorong oleh rasa kasih antar sesama manusia dan pengalaman Raiffeisen dapat menjadi petunjuk untuk diikuti sebagai kerja credit union itu sendiri. Prinsip-prinsip yang ditanamkan adalah tabungan anggota, pembagian pendapatan diperoleh dari usaha anggota melalui sistem credit union, memiliki para staf/pegawai yang terpilih dan mengembangkan adanya tabungan sukarela sesuatu yang dahsyat sebagai peninggalan Raiffeisen.

(26)

pula yang berbentung sebagai Koperasi Lumbung. Uang pangkalnya dapat dibayar baik berupa uang maupun padi. Sedangkan iurannya harus berupa padi. Ekspor utama India termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga dan perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil kulit sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, kesin, batu berharga, pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor india berjumlah AS$69,18 miliar, sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.

NCUI (National Cooperative Union of India) merupakan organisasi utama yang mewakili seluruh gerakan koperasi di India yang di dirikan tahun 1979. Gerakan Koperasi di India berawal dari pertanian dan sektor sekutu. Tindakan masyarakat koperasi kredit pertama di Undang-undangkan di tahun 1904. Hal tersebut diadakan untuk pembentukan pos pendaftaran koperasi masyarakat untuk berbagai keperluan dan audit. Di bawah Montague - Chelmsford reformasi 1919 menjadi subyek provinsi dan berwenang untuk membuang UU Koperasi.

Setelah kemerdekaan, Koperasi di asumsikan signifikan dalam penghapusan kemiskinan dan pertumbuhan sosio-ekonomi yang lebih cepat. Mereka telah menjadi bagian integral dari lima tahun rencana. Sebagai hasilnya mereka muncul sebagai sebuah segmen yang berbeda dalam ekonomi India. Dalam tahun pertama rencana khusus dinyatakan bahwa keberhasilan rencana akan di adili, oleh karena itu dilaksanakan melalui organisasi koperasi. Pada tahun 1958 Dewan Pengembangan Nasional ( NDC) menyarankan kebijakan nasional pada koperasi. Sektor koperasi telah memainkan peran yang berbeda dalam proses pembangunan sosio-ekonomi negara. Telah ada perkembangan sektor ini dalam beragam bidang ekonomi selama beberapa dekade. Jumlah semua koperasi meningkat dari 1,81 juta pada 1950 - 1951 menjadi 4,53 juta di 1996 - 1997. Jumlah anggota koperasi masyarakat meningkat dari 1,55 juta menjadi 20,45 juta pada periode yang sama. Koperasi telah beroperasi di berbagai bidang perekonomian seperti pemasaran, masukan kredit, produksi, pengolahan, distribusi, perumahan, produksi susu dan tekstil.

2.7.2 Credit Union

(27)

kepada anggotanya. Credit Union juga menyediakan layanan dimaksudkan untuk mendukung pengembangan masyarakat atau pembangunan internasional berkelanjutan pada tingkat lokal.

Di seluruh dunia , sistem credit union bervariasi secara signifikan dalam hal total aset sistem dan ukuran institusi aset rata-rata, mulai dari operasi relawan dengan beberapa anggota untuk lembaga dengan aset senilai beberapa miliar dolar AS dan ratusan ribu anggota. Credit Union mengoperasikan bersama organisasi bersama dan / atau koperasi lainnya terlibat dalam perbankan koperasi, seperti membangun masyarakat.

Credit Union berbeda dari bank dan lembaga keuangan lainnya di bahwa mereka yang memiliki rekening di Credit Union adalah anggota dan pemilik, dan mereka memilih direksi dalam sistem satu orang-satu suara terlepas dari jumlah mereka yang diinvestasikan. Credit Union melihat diri mereka sebagai yang berbeda dari bank utama, dengan misi untuk menjadi "masyarakat berorientasi" dan "melayani orang-orang, bukan keuntungan".

Credit Union menawarkan banyak layanan keuangan sama dengan bank, tetapi sering menggunakan terminologi yang berbeda; layanan umum termasuk rekening saham (tabungan), berbagi rancangan rekening (giro), kartu kredit, sertifikat jangka share (sertifikat deposito), dan perbankan online. Biasanya, hanya anggota dari Credit Union dapat menyimpan atau meminjam uang. Survei dari pelanggan di bank dan Credit Union telah secara konsisten menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan secara signifikan lebih tinggi dengan kualitas layanan di Credit Union. Credit Union secara historis mengklaim untuk menyediakan layanan anggota superior dan menjadi berkomitmen untuk membantu anggota meningkatkan situasi keuangan mereka. Dalam konteks Credit Union inklusi keuangan mengklaim untuk memberikan lebih luas pinjaman dan produk tabungan dengan biaya yang jauh lebih murah untuk anggota mereka daripada kebanyakan lembaga keuangan mikro.

(28)

Eropa Asosiasi Bank Co-operative melaporkan 38 juta anggota di empat negara pada akhir 2010.

Negara-negara dengan aktivitas paling Credit Union sangat beragam. Menurut World Council, negara-negara dengan jumlah terbesar dari anggota Credit Union adalah Amerika Serikat (92 juta), India (20 juta), Kanada (11 juta), Korea Selatan (5,6 juta), Kenya dan Brasil (3,9 juta masing-masing), Thailand (3,6 juta), Australia 3,4 juta, Irlandia (3,0 juta), dan Meksiko (2,6 juta).

Negara-negara dengan persentase tertinggi anggota Credit Union pada populasi yang aktif secara ekonomi yang Ireland (75%), Barbados (72%), St. Lucia (67%), Belize (65%), Grenada (59%) , Trinidad & Tobago dan Jamaika (54% masing-masing), Kanada (46%), Antigua & Barbuda (45%), dan Amerika Serikat (44%). Beberapa negara Afrika dan Amerika Latin juga memiliki tingkat keanggotaan Credit Union yang tinggi, seperti yang dilakukan Australia. Persentase rata-rata untuk semua negara dipertimbangkan dalam laporan itu 7,5%.

Credit Union diluncurkan di Polandia pada tahun 1992; pada 2012 ada 2.000 cabang Credit Union di sana dengan 2,2 juta anggota.

2.7.3 Koperasi di Indonesia

Sejak awal berdirinya Negara kesatuan Republik Indonesia, para pendiri bangsa sesungguhnya telah meletakkan dasar perekonomian Negara sebagai upaya untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1, dimana perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Meski di dunia, sejarah koperasi telah berlangsung cukup lama, namun di Indonesia tonggak tonggak berdirinya koperasi dimulai pada 12 juli 1947 dimana saat itu diadakan kongres koperasi yang pertama, dilangsungkan di tasikmalaya, sehingga tanggal tersebut di tetapkan hari koperasi Indonesia. Kini koperasi terus berkembang menjadi roda penggerak perekonomian warga di berbagai bidang.

2.7.4 Koperasi Simpan Jasa Pekalongan

(29)

mendapatkan bantuan permodalan, karena pada umumnya mereka mengelola usahanya secara tradisional.

Untuk menanggulangi kesulitan tersebut pada tanggal 13 Desember 1973 di kediaman Bapak H.A.Djunaid (Alm) seorang Tokoh Koperasi Nasional, diadakan pertemuan yang terdiri dari tokoh masyarakat dari ketiga etnis : pribumi, keturunan china dan keturunan arab. Mereka sepakat membentuk koperasi yang usahanya dalam bidang simpan pinjam. Dan atas dasar kesepakatan, koperasi tersebut diberi nama “JASA” dengan harapan agar dapat memberikan jasa dan manfaat bagi anggota,gerakan koperasi, masyarakat, lingkungan dan pemerintah.

Sejak berdiri sampai sekarang mengikutsertakan secara aktif semua pihak dan golongan tanpa membedakan suku,ras,golongan dan agama semata-mata hanya untuk bersatu padu dalam hidup berdampingan untuk memecahkan masalah di bidang ekonomi secara bersama-sama dalam satu wadah koperasi. Untuk itulah Koperasi Simpan Pinjam Jasa mendapat predikat “Koperasi Kesatuan Bangsa”. Jumlah anggota penuh sampai agustus 2012 sebanyak 2.680 orang. Sampai dengan Agustus 2012 jumlah penyimpan 172000 orang dan peminjam 17017 orang. Jumlah anggota luar biasa sampai dengan Agustus 2012 adalah 5424 orang.

`

Profil Kospin Jasa

Jenis Koperasi KSP, primer nasional

Karakteristik Anggota Anggota adalah pedagang dan pengusaha, umumnya yang terkait dengan produksi dan usaha jual beli batik

Cakupan Wilayah Provinsi Lampun, Bali, serta tersebar di seluruh Pulau Jawa

Aset (2011) +_ Rp. 2,3 Triliun

(30)

Kospin Jasa sekarang ini telah beroperasi di 94 kantor tersebar di Pulau Jawa, Bali dan Lampung yang terdiri atas kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor kas. Pembukaan kantor cabang biasanya mengikuti alur sebagai berikut:

Permintaan

(31)

Kospin Jasa Syariah berdiri sejak Agustus 2004 di Pekalongan. Unita syariah ini dibentuk karena semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pendanaan maupun pembiayaan berasa Syariah.

Untuk mendirikan unit bisnia yang baru, kospin Jasa mengadakan rapat pleno yang melibatkan pengurus dan pengelola. Keputusan pendirian dilakukan di tingkat pengurus, RAT lalu mengesahkannya. Keuntunganyang diperoleh dari unit-unti bisnis tersebut masuk ke Kospin Jasa, dicatatkan dalam masuk ke Kospin Jasa, dicatatkan dalam pendapatan lainnya, dan diperhitugkan ke dalam pembagian SHU.

Langkah-langkah pendirian unit bisnis: Rapat Pleno:

Pembahasan pendirian Unit

Bisnis

RAT:

Pengajuan untuk persetujuan program kerja 

Pendirian Unit Bisnis

Mengutip dari pakar yang telah mengadakan penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Jasa baik oleh bapak Dr. H. Masmudi, bapak Dr. H. Mardjani maupun lembaga peneliti lainnya menyimpulkan keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam Jasa disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Figur dan kharisma para pendiri.

2. Perekrutan figur tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam lingkungan bisnis dalam menentukan formasi kepengurusan (manajemen).

3. Penerapan manajemen yang terbuka dan rasional.

4. Seleksi yang ketat dalam penerimaan anggota sehingga mewujudkan anggota yang berpartisipasi aktif dalam segala bentuk kegiatan Koperasi Simpan Pinjam Jasa. 5. Mendekatkan lokasi layanan pada sentra-sentra perdagangan para anggota.

6. Mengikutsertakan semua pihak dan golongan tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama sehingga dengan kesadarannya tercipta sense of belonging atau rasa untuk memiliki. Baik dari tingkat anggota dan para pengelolanya.

(32)

8. Berjalannya pengkaderan dari kalangan tua yang memberikan kepercayaan / kesempatan yang muda.

9. Sense of bussiness diantara pengelola, sehingga dapat mengutamakan ketepatan dan kecepatan layanan.

10. Dukungan yang penuh dari masyarakat, lingkungan dan pemerintah

Kospin Jasa saat ini telah memiliki 75 cabang kantor konvensional dan 17 cabang kantor syariah. Koperasi ini terus berkembang untuk bisa mengejar masuk peringkat 300 Global Cooperative, atau koperasi 300 besar dunia.

Aset koperasi yang didirikan atas kolaborasi tiga etnis ini, China, Arab, dan Jawa, diperkirakan lebih dari Rp2,4 triliun sehingga menjadi salah satu koperasi paling diandalkan masuk 300 besar dunia di luar induk koperasi lain Indonesia.

Aset Kospin Jasa yang bisa dicapai saat ini karena telah menerapkan nilai-nilai dan prinsip koperasi. Dan hal ini diakui Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan ketika membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi itu pada Maret 2012.

Adapun pertumbuhan aset Kospin Jasa terus meningkat signifikan, yakni dari Rp1,778 triliun pada 2010 menjadi Rp2,408 triliun pada 2011, dan terhitung 28 Maret 2012 sudah mencapai Rp2,471 triliun. Untuk simpanan keseluruhan tercatat Rp1,637 triliun pada Desember 2010, dan meningkat jadi Rp2,66 triliun pada Desember 2011. Kemudian mencapai Rp2,194 triliun hingga Maret 2012. Dari sisi pinjaman bagi anggota, Kospin Jasa telah menyalurkan Rp1,267 triliun pada Desember 2010, dan meningkat jadi Rp1,521 triliun hingga Desember 2011. Terakhir mencapai angka Rp1,654 triliun pada Maret 2012. Kospin Jasa bahkan hampir menyamai reputasi perbankan, karena akses kredit dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa dicairkan dengan nominal Rp10 miliar. Tergantung proposal pengajuan kredit, karena bisa juga lebih dari nominal tersebut tergantung hasil analisa yang diperoleh. Berkembang berdasarkan kepercayaan anggota dan nasabah serta dukungan kinerja karyawannya, Kospin Jasa bahkan sudah meyediakan berbagai sarana dan fasilitas.

(33)
(34)

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Perkembangan koperasi di berbagai belahan dunia berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan oleh berbagai factor seperti perbedaan letak geografis, kekayaan alam atau komoditi utama Negara tersebut, keadaan perekonomian, politik, dan kesejahteraan Negara itu juga. Di Eropa, penerapan sistem kapitalis membuat buruh merasa tertindas dan untuk membebaskan penderitaan mereka bersepakat untuk membentuk koperasi. Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang. Di Negara sosialis, koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suata tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan.

(35)

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa koperasi terus menerus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat luas mengenai manfaat yang diberikan oleh koperasi itu sendiri. Perkembangan koperasi di berbagai belahan dunia berbeda tergantung dengan bagaimana pengelolaan koperasinya, juga bagaimana keaktifan anggotanya dalam membangun bersama koperasi tersebut. Namun, bagaimana pun bentuk koperasinya, skalanya, produk utamanya, pengelolaannya, koperasi di berbagai belahan dunia bertujuan sama, yakni untuk membantu dan mensejahterakan anggotanya.

3.2 Saran

(36)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/7716723/EVALUASI_KEBERHASILAN_KOPERASI_DILIHAT _DARI_SISI_ANGGOTA

http:// nadyasm .wordpress.com/2013/11/10/tugas-2-ekonomi-koperasi/ http://natariadaeli.wordpress.com/2013/01/06/jenis-dan-bentuk-koperasi/

http://www.academia.edu/9646912/MAKALAH_PERMODALAN_KOPERASI

https://laelyrakhmawati.wordpress.com/.../evaluasi-keberhasilan-koperasi... http://www.scribd.com/archive/plans?doc=59855126

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pek_056938_chapter2.pdf

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/405/jbptunikompp-gdl-litnurutam-20203-2-babii.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/1963022119870 32-NETI_BUDIWATI/KONSEP_DASAR_PERKOPERASIAN.pdf

http://books.google.co.id/books?id=O48Js7aV3X0C&pg=PA1&lpg=PA1&dq=konsep-

konsep+koperasi&source=bl&ots=We5UP6iKYp&sig=R-5crJXQJqO _5cp9bYNcdE742pI&hl=en&sa=X&ei=Cz9oUMfLGM6qrAeX24C4Bw&ved=0 CEkQ6AEwBjigAQ#v=onepage&q=konsep-konsep%20koperasi&f=false

http://desyanatriutami.blogspot.co.id/2012/11/bentuk-organisasi-hirarki-tanggung.html http://rizachnial.blogspot.co.id/2014/11/bentuk-organisasi-koperasipola.html

https://gnatanice.wordpress.com/2013/01/20/hirarki-tanggungjawab/ ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9895/BAB+5.+SHU.ppt http://rachmadhidayatullah02.blogspot.co.id/2013/01/peranan-koperasi.html http://fikriabdigani.blogspot.co.id/2015/10/pembangunan-koperasi-di-negara.html http://tarekstory.blogspot.com/2010/12/konsep-koperasi-sosialis.html

http://ichsandscofield.blogspot.com/2011/10/konsep-koperasi-negara-berkembang.html http://sithi.blogspot.com/2010/11/1.html

http://clarajanuary.wordpress.com/…/makalah-ekonomi-koperasi http://wartawarga.gunadarma.ac.id/…/perkembangan-koperasi-…/ http://agusnuramin.wordpress.com/…/perkembangan-koperasi-d…/

http://ksb-serang.blogspot.com/2014/06/koperasi-100-besar-indonesia.html http://www.hariandialog.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=2132:koperasi-indonesia-tembus-300-terbaik-dunia&catid=36:ekonomi-a-bisnis&Itemid=73

http://www.pekalongankota.go.id/artikel/koperasi-simpan-pinjam-pekalongan-terbesar-di-indonesia

https://en.wikipedia.org/wiki/Cecosesola

Gambar

Gambar 1 Jumlah Peternak Sapi Perah yang menjadi Anggota FrieslandCampina Cooperative
Gambar 7 Koperasi Cecosesola

Referensi

Dokumen terkait

Upaya-upaya yang dilakukan oleh koperasi dalam meningkatkan pendapatan petani tidak sia-sia, baik itu upaya ekonomi maupuan upaya dalam bidang sosial budaya, Petani merasakan