A. PENDAHULUAN
Puasa bulan ramadhan termasuk salah satu dari lima rukun Islam. Dalam bahasa arab disebut shiyam atau shaum, yang pokok artinya ialah menahan. Didalam peraturan syara’ dijelaskan bahwasaanya shiyam menahan makan dan minum dan bersetubuh suami istri waktu fajar sampai waktu magrib, karena menjunjung tinggi perintah Allah. Maka setelah nenek moyang kita memeluk agama islam kita pakailah kata puasa buat menjadi arti dari pada shiyam itu. Karena memang sejak agama yang dipeluk terlebih dahulu, peraturan puasa itu telah ada juga.
Perintah kewajiban puasa bagi umat muslim di dalam kitab suci Al-Qur’an setidaknya telah tertulis secara jelas pada dua ayat dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 183 sampai dengan ayat 187.
Al-Baqarah ayat 183 menjelaskan secara gamblang bahwa diwajibkan bagi setiap muslim yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana telah diwajibkan ibadah puasa tersebut kepada umat-umat nabi sebelum nabi Muhamad Saw. Namun di dalam ayat ini belum dijelaskan apakah puasa itu dilakukan selamanya atau pada hari-hari tertentu saja, dan apakah puasa itu sama persis seperti puasa umat-umat terdahulu atau berbeda.
Barulah di ayat 184 di terangkan bahwa puasa tersebut dilaksanakan pada beberapa hari khusus dengan pengecualian bagi beberapa orang.Kemudian pada ayat 185 barulah dijelaskan bahwa beberapa hari khusus yang dimaksud yaitu bulan Ramadhan.Sehingga jelaslah bagi kita kaum muslimin mengenai kewajiban puasa bulan Ramadhan.
B. Pengertian Puasa
Puasa merupakan terjemah dari shoum (bahasa Arab) yang berarti menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai terbenam matahari (maghrib).1
C. Ayat-ayat yang Membicarakan Tentang Puasa dan Terjemahanya
Surah al-Baqarah ayat 183-187:2
م
م ك
ك للبمققْ نمملْ نقِيذلللاْ َىلقعقْ ب
ق تلك
ك ْ َامقكقْ مكَايقص
ص لاْ م
ك ك
ك يملقعقْ ب
ق تلك
ك ْ اُونكمقآْ نقِيذلللاْ َاهقِييأقْ َاِيق
)ْ ن
ق ُوقكتلتقْ م
م ك
ك للعقلق
183
(
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa,
ْ رقخقأكْ م
م َاِيلأ
ق ْ نمملْ ةةدلعلفقْ رمفقسقْ َىلقعقْ ومأقْ َاضضِيرلمقْ ممككنمملْ نقَاكقْ نممقفقْ تمادقودكعممقْ َامضَاِيلأق
هكلقْ رةيمخقْ ُوقهكفقْ ارضيمخقْ عقُولط
ق تقْ نممقفقْ نميكلسمملْ مكَاعقط
ق ْ ةةِيقدمفلْ هكنقُوقكيط
ل ِيكْ ن
ق ِيذلللاْ َىلقع
ق وق
)ْ ن
ق ُومكلقعمتقْ ممتكنمككْ ن
م إلْ ممك
ك لقْ رةيمخقْ اُومكُوص
ك تقْ ن
م أقوق
184
(
Artinya: Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.
َىدقهكلماْ ن
ق ملْ ت
م َانقيصبقوقْ س
ل
َانللللْ َىدضهكْ ن
ك آرمقكلماْ هليفلْ ل
ق زنأكْ ِيذلللاْ ن
ق َاض
ق مقرقْ ركهمش
ق
َىلقع
ق ْ ومأقْ َاض
ض ِيرلمقْ ن
ق َاك
ق ْ ن
م مقوقْ هكممص
ك يقلمفقْ رقهمش
ل لاْ م
ك ك
ك نمملْ دقهلشقْ نممقفقْ نلَاققرمفكلماوق
1 http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/pengertian-puasa-dan-macam-macam-puasa-terlengkap.html diakses hari senin pukul.17:00 WIB.
رقس
م عكلماْ م
ك ك
ك بلْ دكِيرلِيكْ َلوقْ رقس
م يكلماْ م
ك ك
ك بلْ هكلللاْ دكِيرلِيكْ رقخقأكْ ممَاِيلأقْ نمملْ ةةدلعلفقْ رمفقسق
)ْ ن
ق وركك
ك ش
م تقْ ممك
ك للعقلقوقْ ممككادقهقْ َامقْ َىلقعقْ هقلللاْ اوركبصكقتكللوقْ ةقدلعللماْ اُولكملكمتكللوق
185
(
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur
ْ ن
ل َاع
ق دقْ اذقإلْ علادللاْ ةقُوقعمدقْ ب
ك يجلأكْ ب
ة ِيرلققْ ِّينصإلفقْ ِّينصعقْ ِيدلَابقعلْ ك
ق لقأقس
ق ْ اذقإلوق
ْ ن
ق ودكش
ك رمِيقْ ممهكللعقلقْ ِّيبلْ اُونكملؤميكلموقْ ِّيللْ اُوبكيجلتقس
م يقلمفق
) 186 (
Artinya:Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
تقممتكنمك
ك ممككنلأقهكلللَامقللعقنلهكلقس
ة َابقللممتكنمأ
ق ُوقممككلقسةَابقللنلهكممككئلَاسقنلَىلقإلثكفقرللَاملَايقصصلاةقلقيملقممككلقللحلأك
اوقاُولكككُوقممككلقهكلللَابقتقكقَامقاُوغكتقبماُوقنلهكوركش
ل َابقنقلَافقممك
ك نمعقَافقعقُوقممككيملقعقبقَاتقفقممككس
ق فكنمأ
ق نقُونكَاتقخم
لليملللَاَىلقإلمقَايقص
ص لااُوميتلأ
ق ملثكرلجمفقلمَانقملدلُوقسملَاطليمخقلمَانقملضكيقبملَاطكيمخقلمَامكككلقنقيلبقتقيقَىتلحقاُوبكرقشم
هلتلَاِيقُآهكلللَانكيصبقيككقللذقكقَاهقُوبكرققمتقَلفقهللللادكودكحككقلمتلدلجلَاس
ق مقلمَايفلنقُوفككلَاعقممتكنمأ
ق ُوقنلهكوركشلَابقتكَلُوق
)ْ ن
ق ُوقكتليقممهكللعقلقس
ل َانلللل
187
(
Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian beri'tikaf dalam masjid.Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
D. Penjelasan Ayat Secara Global
al-Baqarah ayat 183:
ن
ق ُوقكتلتقممك
ك للعقلقممككللبمققنمملنقِيذلللَاَىلقعقبقتلككَامقكقمكَايقص
ص لَامكك
ك يملقعقبقتلككاُونكمقُآنقِيذلللاَاهقِييأقَاِيق
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
Melalui ayat ini Allah Swt, berkhitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.3
Allah menyebutkan, sebagaimana puasa diwajibkan atas mereka, sesungguhnya Allah pun telah mewajibkannya atas umat-umat sebelum mereka. Dengan demikian, berarti mereka mempunyai teladan dalam berpuasa, dan hal ini memberikan semangat kepada mereka dalam menunaikan kewajiban ini, yaitu dengan penunaian yang lebih sempurna dari apa yang telah ditunaikan oleh orang-orang sebelum mereka. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
ن
م ك
ل لوقْ ةضدقحلاوْ ةضملأ
ك ْ ممككلقعقجقلقْ هكلللاْ ءقَاشْ ُوملقوقْ َاضجَاهنمملوقْ ةضعقرمشلْ ممككنمملْ َانلمعقجقْ للككلل
ت
ل اريمخ
ق لماْ اُوقكبلتقس
م َافقْ م
م ك
ك َاتآْ َامقْ ِّيفلْ ممككُوقلكبميقلل
Artinya: Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja) tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (al-Maidah: 48), hingga akhir ayat.
Karena itulah maka dalam ayat ini disebutkan:
م
م ك
ك للبمققْ نمملْ نقِيذلللاْ َىلقعقْ ب
ق تلك
ك ْ َامقكقْ مكَايقص
ص لاْ م
ك ك
ك يملقعقْ ب
ق تلك
ك ْ اُونكمقآْ نقِيذلللاْ َاهقِييأقْ َاِيق
ن
ق ُوقكتلتقْ م
م ك
ك للعقلق
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (al-Baqarah: 183)
Dikatakan demikian karena puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan. Seperti yang disebutkan di dalam syair, yaitu:
عمط
ل تقس
م ِيقْ م
م لقْ ن
م مقوقْ ْ،جمولزقتقيقلمفقْ ةقءقَابقلماْ م
ك ك
ك نمملْ عقَاط
ق تقس
م اْ ن
ل مقْ ْ،ب
ل َابقش
ل لاْ رقش
ق عممقْ َاِيق
ءةَاجقولْ هكلقْ هكنلإلفقْ م
ل ُومص
ل لَابلْ هليملقعقفق
Artinya: Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu memberi nafkah, maka kawinlah dan barang siapa yang tidak mampu (memberi nafkah), hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan peredam baginya.4
al-Baqarah ayat 184:
ووههفواررييخوعووووطوتونيموفوننيككسيمكمهاعوطوةةيوديفكههنووقهيطكيهنويذكلوواىلوعوووروخوأهمنايووأونيمكةةدووعكفورنفوسوىلوعوويأواضريركموميكهنيمكنواكونيموفوتنادوودهعيموامرايووأو نوومهلوعيتوميتهنيكهنيإكميكهلورةييخواومهوصهتونيأوووههلورةييخو
Artinya:Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.
Kemudian Allah Swt, menjelaskan batas hari-hari yang dilakukan padanya puasa, hal itu dilakukan bukan setiap hari agar tidak berat dikerjakan yang akibatnya nanti tubuh menjadi lemah dalam menunaikannya, melainkan hanya dalam beberapa hari tertentu. Memang demikianlah cara ibadah puasa pada
permulaan Islam, yaitu mereka melakukan puasa tiga hari setiap bulan. Kemudian hal ini dimansukh oleh perintah puasa bulan Ramadan sepenuhnya, seperti yang akan dijelaskan kemudian.
Kemudian Allah menjelaskan hukum puasa menurut apa yang berlaku di masa permulaan Islam. Untuk itu Allah Swt, berfirman:
رقخقأكْ م
م َاِيلأ
ق ْ نمملْ ةةدلعلفقْ رمفقسقْ َىلقعقْ ومأقْ َاضضِيرلمقْ ممككنمملْ نقَاكقْ نممقفق
Artinya: Maka jika di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. (al-Baqarah: 184)
Artinya, orang yang sakit dan orang yang bepergian tidak boleh puasa di saat sakit dan bepergian, mengingat puasa memberatkan keduanya, bahkan keduanya boleh berbuka dan mengqadha puasa yang ditinggalkannya itu di hari-hari yang lain sebanyak yang ditinggalkannya. Orang yang sehat lagi berada di tempat, tetapi berat menjalankan puasa, sesungguhnya dia boleh memilih antara puasa dan memberi makan. Dengan kata lain, jika dia suka, boleh puasa dan jika ia suka berbuka, maka berbuka boleh baginya, tetapi dia harus memberi makan seorang miskin setiap hari. Jika dia memberi makan lebih banyak dari seorang miskin untuk setiap harinya, maka hal ini lebih baik baginya. Jika ia berpuasa, maka puasa lebih utama baginya daripada memberi makan. Demikianlah menurut Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Tawus, Muqatil ibnu Hayyan, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf. Karena itulah maka Allah Swt, berfirman:
هكلللقْ رةلليمخقْ ُوقهكفقْ ارضيمخقْ عقُولط
ق تقْ نممقفقْ نميكلسمملْ مكَاعقط
ق ْ ةةِيقدمفلْ هكنقُوقكيط
ل ِيكْ ن
ق ِيذلللاْ َىلقع
ق وق
ن
ق ُومكلقعمتقْ ممتكنمككْ ن
م إلْ ممك
ك لقْ رةيمخقْ اُومكُوص
ك تقْ ن
م أقوق
Seperti yang dijelaskan oleh Mu'az ibnu Jabal, yaitu pada mulanya barang siapa yang ingin puasa, maka ia boleh puasadan barang siapa yang tidak ingin puasa, maka ia harus memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya.5
Yang dimaksud dengan yutiqunahu ialah mengerjakannya dengan penuh
masyaqat (berat). Orang yang ingin puasa, mengerjakan puasa dan orang yang
ingin berbuka, maka ia berbuka dan memberi makan seorang miskin sebagai fidyah. Yaitu yang dimaksud dengan firman-Nya: Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan.Yakni barang siapa yang memberi makan seorang miskin lagi, maka itulah yang lebih baik baginya, tetapi berpuasa lebih baik bagi kalian (daripada berbuka dan memberi makan seorang miskin).
al-Baqarah ayat 185:
َىدقهكلماْ ن
ق ملْ ت
م َانقيصبقوقْ س
ل
َانللللْ َىدضهكْ ن
ك آرمقكلماْ هليفلْ ل
ق زنأكْ ِيذلللاْ ن
ق َاض
ق مقرقْ ركهمش
ق
َىلقع
ق ْ ومأقْ َاض
ض ِيرلمقْ ن
ق َاك
ق ْ ن
م مقوقْ هكممص
ك يقلمفقْ رقهمش
ل لاْ م
ك ك
ك نمملْ دقهلشقْ نممقفقْ نلَاققرمفكلماوق
رقس
م عكلماْ م
ك ك
ك بلْ دكِيرلِيكْ َلوقْ رقس
م يكلماْ م
ك ك
ك بلْ هكلللاْ دكِيرلِيكْ رقخقأكْ ممَاِيلأقْ نمملْ ةةدلعلفقْ رمفقسق
ن
ق وركك
ك ش
م تقْ ممك
ك للعقلقوقْ ممككادقهقْ َامقْ َىلقعقْ هقلللاْ اوركبصكقتكللوقْ ةقدلعللماْ اُولكملكمتكللوق
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian.Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.
Allah Swt. memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur'an yang agung.Sebagaimana Allah mengkhususkan bulan
Ramadan sebagai bulan diturunkan-Nya Al-Qur'an sesungguhnya telah disebutkan oleh hadis bahwa pada bulan Ramadan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para nabi Sebelum Nabi Muhammad Saw.
ِّيللنلبقْ َىلقُومللمقْ دميعلللس
ق ْ ُوللبكأ
ق ْ َانقثقدلللحقْ ُ:هكلللللاْ هكللمقحلرقْ ْ،لمللبقنمحقْ نكللبمْ دكمقحمأقْ مكَامقلملاْ لقَاقق
ةقلللقثلاوقْ ن
م للع
ق ْ ْ،حللليللمقلماْ ِّيبلأ
ق ْ نمعقْ ْ،ةقدقَاتقققْ نمعقْ ْ،ملاُولعقلماْ ُوبكأقْ نارممعْ َانقثقدلحقْ ْ،ممشلَاهق
ت
م لللقزلنمأ
ك "ْ ُ:لَاللقْ ملللسوْ هلليلعْ هللاْ َىلصْ هللاْ لُوسرْ نلأقِ-علققسملمقاْ نقبماْ
ِّينلعمِيقِ-نيللض
ق مقْ ت
ل للس
ل لْ ةكارقُومتللاْ ت
ل لقزلنمأ
ق وقْ َ.نقَاضقمقرقْ نمملْ ةملقيملقْ للولأقْ ِّيفلْ مقيهلارقبمإلْ ُفحكصك
ن
ق َالض
ق مقرقْ ن
م لملْ ت
م لللقخقْ ةقرقلش
ق ع
ق ْ ث
ق َلقثقللْ ل
ك ليجلنملم
ل اوقْ ْ،ن
ق َاللض
ق مقرقْ ن
م لمل
ْ
هكللللاْ لقزقللنمأقوقْ
ن
ق َاض
ق مقرقْ ن
م ملْ ت
م لقخقْ ن
ق ِيرلش
م علوقْ عمبقرملل
ق ْ نقآرمقكلما
Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Imran Abul Awwam, dari Qatadah, dari Abul Falih, dari Wasilah (yakni Ibnul Asqa), bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Lembaran-lembaran Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedangkan Al-Qur'an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadan.6
Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain halnya dengan Al-Qur'an diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia, hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
رلدمققلماْ ةللقيملقْ ِّيفلْ هكَانلمزقنمأقْ َانلإل
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam penuh kemuliaan. (al-Qadar: 1)
ةمكقرقَابمكْ ةملقيملقْ ِّيفلْ هكَانلمزقنمأقْ َانلإل
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati. (ad-Dukhan: 3)
Setelah itu Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah Saw.secara bertahap sesuai dengan kejadian-kejadiannya.
Di dalam riwayat Ikrimah, dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan (yaitu di malam Lailatul Qadar) ke langit dunia secara sekaligus. Sesungguhnya Allah Swt, berfirman kepada Nabi-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya, dan tidak sekali-kali orang-orang musyrik mendatangkan suatu perumpamaan untuk mendebat Nabi Saw. melainkan Allah Swt mendatangkan jawabannya. Yang demikian itulah pengertian firman-Nya:
هلللبلْ ت
ق للبصثقنكللْ ك
ق للذللكقْ ةضدقللحلاوْ ةضلقممجكْ نكآرمقكلماْ هليملقعقْ لقزصنكْ َلُوملقْ اوركفقكقْ نقِيذلللاْ لقَاقوق
اضريس
ل فمتقْ ن
ق س
ق حمأ
ق وقْ قصحقلمَابلْ كقَانئمجلْ َللإلْ لمثقمقبلْ كقنقُوتكأمِيقْ َلوقْ َلضيتلرمتقْ هكَانلمتلرقوقْ كقدقاؤفك
Artinya: Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok.Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (al-Furqan: 32-33)
Adapun firman Allah Swt:
ن
ل َاققرمفكلماوقْ َىدقهكلماْ ن
ق ملْ ت
م َانقيصبقوقْ س
ل
َانللللْ َىدضهك
Artinya: Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (al-Baqarah: 185)
Hal ini merupakan pujian bagi Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah Swtsebagai petunjuk buat hati hamba-hamba-Nya yang beriman kepada Al-Qur'an, membenarkannya, dan mengikutinya.
Bayyinatin, petunjuk-petunjuk dan hujah-hujah yang jelas lagi terang bagi
orang yang memahami dan memikirkannya, membuktikan kebenaran apa yang dibawanya berupa hidayah yang menentang kesesatan, petunjuk yang berbeda dengan jalan yang keliru, dan pembeda antara perkara yang hak dan yang batil serta halal dan haram.
Firman Allah Swt:
Artinya: Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (al-Baqarah: 185)
Hukum wajib ini merupakan suatu keharusan bagi orang yang menyaksikan hilal masuk bulan Ramadan, yakni dia dalam keadaan mukim di negerinya ketika bulan Ramadan datang, sedangkan tubuhnya dalam keadaan sehat, maka dia harus mengerjakan puasa.7
Ayat ini menasakh ayat yang membolehkan tidak berpuasa bagi orang yang sehat lagi mukim, tetapi hanya membayar fidyah, memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya, seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Setelah masalah puasa dituntaskan ketetapannya, maka disebutkan kembali keringanan bagi orang yang sakit dan orang yang bepergian.Keduanya boleh berbuka, tetapi dengan syarat kelak harus mengqadainya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
رقخقأكْ م
م َاِيلأ
ق ْ نمملْ ةةدلعلفقْ رمفقسقْ َىلقعقْ ومأقْ َاضضِيرلمقْ نقَاكقْ نممقوق
Artinya: Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (al-Baqarah: 185)
Maknanya, barang siapa yang sedang sakit hingga puasa memberatkannya atau membahayakannya, atau ia sedang dalam perjalanan, maka dia boleh berbuka. Apabila berbuka, maka ia harus berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari-hari yang lain (di luar Ramadan). Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan:
رقس
م عكلماْ م
ك ك
ك بلْ دكِيرلِيكْ َلوقْ رقس
م يكلماْ م
ك ك
ك بلْ هكلللاْ دكِيرلِيك
Artinya: Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. (al-Baqarah: 185)
Yakni sesungguhnya Aku memberikan keringanan kepada kalian boleh berbuka bagi orang yang sakit dan yang sedang dalam perjalanan serta uzur lainnya, tiada lain karena Aku menghendaki kemudahan bagi kalian. Dan
sesungguhnya Aku memerintahkan kalian untuk mengqadainya agar kalian menyempurnakan bilangan bulan Ramadan kalian.
Firman Allah Swt:
م
م ك
ك ادقهقْ َامقْ َىلقعقْ هقلللاْ اوركبصكقتكللوق
Artinya: Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya.
(al-Baqarah: 185)
Yakni agar kalian ingat kepada Allah di saat ibadah kalian selesai.
Seperti pengertian yang terkandung di dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
اضرك
م ذلْ دلشقأقْ ومأقْ ممككءقَابآْ ممككرلكمذلكقْ هقلللاْ اوركككذمَافقْ ممكككقسلَانمقْ ممتكيمض
ق ققْ اذإلفق
Artinya: Apabila kalian telah menyelesaikan ibadah haji kalian, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kalian menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyang kalian, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. (al-Baqarah: 200)
Firman Allah Swt:
ن
ق وركك
ك ش
م تقْ ممك
ك للعقلقوق
Artinya: Supaya kalian bersyukur. (al-Baqarah: 185)
Artinya, apabila kalian mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kalian (yakni taat kepada-Nya dan mengerjakan semua yang difardukan-Nya dan meninggalkan semua apa yang diharamkan-difardukan-Nya serta memelihara batasan-batasan-Nya), barangkali kalian akan menjadi orang-orang yang bersyukur kepada-Nya karena mengerjakan hal tersebut.
Al-Baqarah ayat 186:
ن
ل َاع
ق دقْ اذقإلْ علادللاْ ةقُوقعمدقْ ب
ك يجلأكْ ب
ة ِيرلققْ ِّينصإلفقْ ِّينصعقْ ِيدلَابقعلْ ك
ق لقأقس
ق ْ اذقإلوق
ن
ق ودكش
ك رمِيقْ ممهكللعقلقْ ِّيبلْ اُونكملؤميكلموقْ ِّيللْ اُوبكيجلتقس
م يقلمفق
memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, ayahku telah menceritakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Abdah ibnu Abu Barzah As-Sukhtiyani, dari As-Silt ibnu Hakim ibnu Mu'awiyah (yakni Ibnu Haidah Al-Qusyairi), dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa ada seorang penduduk Badui bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kita dekat, maka kita akan bermunajat (berbisik) kepada-Nya; ataukah Dia jauh, maka kita akan menyeru-Nya?" Nabi Saw. diam, tidak menjawab. Maka Allah menurunkan ayat tersebut.8
Dengan kata lain, apabila kamu perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Ku, hendaklah mereka berdoa kepada-kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan mereka.
Sama pula dengan firman-Nya kepada Nabi Musa dan Nabi Harun, yaitu:
َىرأقوقْ عكمقس
م أ
ق ْ َامككعقمقْ ِّينلنلإل
Artinya: Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. (Thaha: 46)
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad, Sunan Turmuzi, Nasai, dan Ibnu Majah disebutkan sebuah hadis dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda:
ةكُوقعمدقوقْ ْ،رقط
ل فمِيكْ َىتحْ م
ك ئلَاص
ل لاوقْ ْ،ل
ك دلَاعقلماْ مكَامقلم
ل اْ ُ:م
م هكتكُوقع
م دقْ ديرقتكْ َلقْ ةةثقَلقثق
ْ،ءلَامقس
ل لاْ ب
ك اُوقبمأ
ق ْ َاهقلقْ حكتقفمتكوقْ ْ،ةلمقَايققللماْ مقُومِيقْ ملَامقغقلماْ نقودكْ هكلللاْ َاهقعكفقرمِيقْ ملُولكظممقلما
نيحْ دعبْ ُولوْ كنرصنلْ ِّيتزعبْ ُ:ل
ك ُوقكِيقوق
Artinya: Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, yaitu imam yang adil, orang puasa hingga berbuka, dan doa orang yang teraniaya diangkat oleh Allah sampai di bawah gamam (awan) di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit, dan Allah berfirman, "Demi kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.”
al-Baqarah ayat 187:
س
ة
َابقللْ ممتكنمأقوقْ ممككلقْ س
ة
َابقللْ ن
ل هكْ م
م ك
ك ئلَاس
ق نلْ َىلقإلْ ث
ك فقرللاْ م
ل َايقص
ص لاْ ةقلقيملقْ م
م ك
ك لقْ ل
ل حلأك
م
م ك
ك نمعقْ َافقعقوقْ ممككيملقعقْ بقَاتقفقْ ممككس
ق فكنمأ
ق ْ نقُونكَاتقخمتقْ ممتكنمككْ ممككنلأقْ هكلللاْ مقللعقْ نلهكلق
م
ك ك
ك لقْ ن
ق يلبقتقِيقْ َىتلحقْ اُوبكرقش
م اوقْ اُولكككوقْ ممككلقْ هكلللاْ ب
ق تقك
ق ْ َامقْ اُوغكتقبماوقْ نلهكوركشلَابقْ نقلَافق
ل
ل يملللاْ َىلقإلْ مقَايقص
ص لاْ اُوميتلأ
ق ْ ملثكْ رلجمفقلماْ نقملْ دلُوقسملاْ طليمخقلماْ نقملْ ض
ك
يقبملاْ ط
ك يمخقلما
َاهقُوبكرققمتقْ َلفقْ هللللاْ دكودكحكْ ك
ق لمتلْ دلجلَاس
ق مقلماْ ِّيفلْ ن
ق ُوفكك
ل َاع
ق ْ م
م تكنمأ
ق وقْ نلهكوركشلَابقتكْ َلوق
ن
ق ُوقكتلِيقْ م
م هكللعقلقْ س
ل
َانللللْ هلتلَاِيقآْ هكلللاْ ن
ك يصبقِيكْ ك
ق للذقكق
Artinya:Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kalian mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian beri'tikaf
dalam masjid.Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa
Hal ini merupakan suatu keringanan dari Allah buat kaum muslim, dan Allah menghapuskan apa yang berlaku di masa permulaan Islam. Karena sesungguhnya pada permulaan Islam, apabila salah seorang di antara mereka berbuka, ia hanya dihalalkan makan dan minum serta bersetubuh sampai salat Isya saja. Tetapi bila ia tidur sebelum itu atau telah salat Isya, maka diharamkan baginya makan, minum, dan bersetubuh sampai malam berikutnya. Maka dengan peraturan ini mereka mengalami masyaqat yang besar.
Firman Allah Swt:
ن
ل هكلقْ س
ة
َابقللْ ممتكنمأقوقْ ممككلقْ س
ة
َابقللْ ن
ل هك
Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, dan Muqatil ibnu Hayyan, makna yang dimaksud ialah 'mereka adalah ketenangan bagi kalian, dan kalian pun adalah ketenangan bagi mereka.9
Pada kesimpulannya suami dan istri, masing-masing dari keduanya bercampur dengan yang lain dan saling pegang serta tidur-meniduri, maka amatlah sesuai bila diringankan bagi mereka boleh bersetubuh dalam malam Ramadan, agar tidak memberatkan mereka dan menjadikan mereka berdosa. Seorang penyair mengatakan:
َاس
ق َابقللْ هليملقع
ق ْ ت
م نقَاك
ق فقْ ت
م ع
ق ادقتقْ َ.َ.َ.ْ َاهقدقيجلْ َىنقثقْ عكيجلض
ل لاْ َامقْ اذقإل
Artinya: Bilamana teman tidur melipatkan lehernya, berarti dia mengajak, maka jadilah dia seperti pakaiannya.
Firman Allah Swt:
م
م ك
ك لقْ هكلللاْ ب
ق تقك
ق ْ َامقْ اُوغكتقبماوق
Artinya: Dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian. (al-Baqarah: 187)
Amr ibnu Malik Al-Bakri telah mengatakan dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan takwil ayat ini: dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian. (Al-Baqarah: 187) Makna yang dimaksud ialah lailatul qadar (malam yang penuh dengan kemuliaan).Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir.10
Firman Allah Swt:
ن
ق لملْ دلُوقللس
م لاْ ط
ل ليمخ
ق لماْ ن
ق لملْ ض
ك
ليقبملاْ ط
ك ليمخقلماْ مكككلقْ نقيلبقتقِيقْ َىتلحقْ اُوبكرقشماوقْ اُولكككوق
ل
ل يملللاْ َىلقإلْ مقَايقص
ص لاْ اُوميتلأ
ق ْ ملثكْ رلجمفقلما
Artinya: Dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam. (al-Baqarah: 187)
Allah Swt, memperbolehkan pula makan dan minum di samping boleh menggauli istri dalam malam mana pun yang disukai oleh orang yang berpuasa, hingga tampak jelas baginya cahaya waktu subuh dari gelapnya malam hari. Hal
9Ibid., h.120.
ini diungkapkan di dalam ayat dengan istilah 'benang putih' yang berbeda dengan 'benang hitam', kemudian pengertian yang masih misteri ini diperjelas dengan firman-Nya:
رلجمفقلماْ نقمل
Artinya: Yaitu fajar. (al-Baqarah: 187)
Ketetapan Allah Swt, yang membolehkan seseorang makan sampai fajar terbit menunjukkan sunat bersahur, karena sahur termasuk ke dalam bab rukhsah, dan mengamalkannya merupakan hal yang dianjurkan. Karena itulah di dalam sunnah Rasul Saw, terdapat anjuran bersahur.
Di dalam kitab Sahihain, dari Anas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda:
ةةكقرقبقْ رُوحس
ل لاْ ِّيفلْ ن
ل إلفقْ اوركحلس
ق تق
Artinya: Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terkandung barakah.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Amr ibnul As r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
رح
ق س
ل لاْ ةكلقك
م أقْ ب
ل َاتقك
ل لماْ ل
ل همأ
ق ْ ملَايقصلوقْ َانقملَايقصلْ نقيمبقْ َامقْ لصمفقْ نإ
Artinya: Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur.
Firman Allah Swt:
ل
ل يملللاْ َىلقإلْ مقَايقص
ص لاْ اُوميتلأ
ق ْ ملثك
Artinya: Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam. (al-Baqarah: 187)
Makna ayat ini menunjukkan bahwa berbuka puasa itu di saat matahari tenggelam sebagai ketetapan hukum syar'i, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Amirul Muminin Umar ibnul Khattab r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda:11
م
ك ئلَاص
ل لاْ رقط
ق فمأقْ دمققفقْ ْ،َانقهكَاهقْ نمملْ ركَاهقنللاْ رقبقدمأقوقْ َانقهكَاهقْ نمملْ لكيملللاْ لقبققمأقْ اذقإل
Artinya: Apabila malam tiba dari arah ini dan siang hari pergi dari arah ini, berarti telah tiba waktu berbuka bagi orang yang puasa.
Firman Allah Swt:
هللللاْ دكودكحكْ ك
ق لمتل
Artinya: Itulah batasan-batasan Allah. (al-Baqarah: 187)
Yakni apa yang telah Kami terangkan, yang telah Kami wajibkan dan Kami bataskan menyangkut puasa dan hukum-hukumnya serta hal-hal yang Kami perbolehkan di dalamnya; dan hal-hal yang Kami haramkan serta Kami sebutkan tujuan-tujuan, rukhsah-rukhsah, dan 'azaim-nya. Semua itu adalah batasan-batasan yang telah disyariatkan oleh Allah dan diterangkan-Nya sendiri.
Firman Allah Swt:
َاهقُوبكرققمتقْ َلفق
Artinya: Maka janganlah kalian mendekatinya. (al-Baqarah: 187) Maksudnya, janganlah kalian melampaui dan menabraknya.
Firman Allah Swt:
س
ل
َانللللْ هلتلَاِيقآْ هكلللاْ ن
ك يصبقِيكْ ك
ق للذقكق
Artinya: Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia. (al-Baqarah: 187)
Yakni sebagaimana Allah menjelaskan masalah puasa berikut hukum-hukum syariat dan rinciannya, Dia pun menjelaskan pula semua hu-kum lainnya melalui lisan hamba dan Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad Saw, kepada umat manusia.
ن
ق ُوقكتلِيقْ م
م هكللعقلق
Artinya: supaya mereka bertakwa. (al-Baqarah: 187)
Artinya, agar mereka mengetahui bagaimana jalan hidayah itu dan bagaimana cara mereka bertaat. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
مةيحكروفةؤهرولوميكهبكهولوولانووإكووركونوهلاىلوإكتكاملهظوهلانومكميكهجوركخييهلكتنانيوكبوتنايآهكدكبيعوىلعولهزوكنويهيذكلوواووهه
cahaya.Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadap kalian. (al-Hadid: 9)
E. Hukum-hukum yang Terkandung dalam Ayat Puasa
Adapun hukum-hukum yang erkandung dalam ayat di atas antara lain:12
1. Dalam ayat 183 mengandung kewajiban puasa bagi orang Islam tanpa terkecuali.
2. Dalam ayat 184 menjelaskan bagi orang yang menderita sakit atau sedang melakukan perjalanan ia boleh berbuka atau membayar fidyah karena di anggap azimah(kesukaran) bagi mereka. Yang dimaksud dengan fidyah yaitu memberi makan fakir miskin selama 60 hari, setiap hari di beri 1 mud (6 ons).
3. Dalam ayat 185 menjelaskan wajib berpuasa dengan sebab nampak hilal, dikarenakan pada ayat pertama dan kedua tidak menjelaskan kapan puasa ini dilaksanakan apa pada awal bulan atau pertengahan bulan sehingga dengan ayat turun ayat ini menjelaskan secara jelas batas awal berpuasa.
4. Pada ayat 187 menjelaskan kebolehan berkumpul suami dan istri pada malam puasa karena pada permulaan Islam seseorang boleh berkumpul dengan istrinya sebelum sholat isya, adapun sesudahnya di haramkan sehingga turun ayat ini membolehkan nya berkumpul dengan istri walaupun sesudah sholat isya.
F. Pesan Moral / Hikmah
Yang menjadi pesan moral ibadah shaum yang kita lakukan itu.Salah satu pesan moral ibadah shaum yang utama ialah kita dilarang memakan makanan yang haram, supaya kita menjaga diri jangan sembarang memakan makanan.Bahkan makanan halal pun tidak boleh kita makan sebelum datang waktunya yang tepat.Jadi jangan sembarang makan.Jangan makan asal saja. Kita mesti memperhatikan apa yang kita makan itu, dan jangan jadikan perut Anda
sebagai kuburan orang lain. Jangan jadikan perut Anda sebagai kuburan rakyat kecil.Jangan pindahkan tanah dan ladang milik mereka ke perut Anda.Itulah pesan moral puasa yang menurut penulis relevan dengan kondisi saat ini, ketika kita dikejar-kejar oleh konsumtivisme (senang berfoya-foya dan berbelanja barang yang tidak bermanfaat) dan dikejar-kejar untuk meningkatkan status sosial.
Adapun hikmah puasa antara lain yaitu: 1. Melatih Disiplin Waktu
Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).
2. Keseimbangan dalam Hidup
Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah.Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita.Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
3. Mempererat Silaturahmi
Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
4. Lebih Peduli Pada Sesama
5. Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan
Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil.Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa.Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
6. Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah
Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah.Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah.Artinya semua dapat bernilai ibadah.
7. Berhati-hati Dalam Berbuat
Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
8. Berlatih Lebih Tabah
Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa. 9. Melatih Hidup Sederhana
10. Melatih Untuk Bersyukur
Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa.Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah Swt.
G. Kesimpulan
Dalam ayat 183 mengandung kewajiban puasa bagi orang Islam tanpa terkecuali. Dalam ayat 184 menjelaskan bagi orang yang menderita sakit atau sedang melakukan perjalanan ia boleh berbuka atau membayar fidyah karena di anggap azimah (kesukaran) bagi mereka. Yang dimaksud dengan fidyah yaitu memberi makan fakir miskin selama 60 hari, setiap hari di beri 1 mud (6 ons).
Dalam ayat 185 menjelaskan wajib berpuasa dengan sebab nampak hilal, dikarenakan pada ayat pertama dan kedua tidak menjelaskan kapan puasa ini dilaksanakan apa pada awal bulan atau pertengahan bulan sehingga dengan ayat turun ayat ini menjelaskan secara jelas batas awal berpuasa.
Pada ayat 186 menjelaskan bahwa allah itu dekat dengan hamba-Nya
ىرأوووعهموسيأوامكهعوموينكنووإك
Artinya: Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. (Thaha: 46)
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Abul Fida Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, (Bandung: Sinar Baru, 2002).
Hasan, Abdul Halim,Tafsir al-Ahkam, (Jakarta: Kencana, 2006).