PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANQUANTUMUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X O1
SMK NEGERI NGARGOYOSO TAHUN AJARAN 2014/2015
Hari Kapri Teguh Fantara, Ranto, Indah Widiastuti
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS. Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakarta, Telp (0271)718419/Fax (0271)729928
e-mail : hari.ktf@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to get the successfulness: (1) in the improvement of the learning achievement by implementing of Quantum learning model using computer media in class X O1 SMK Negeri Ngargoyoso in academic year 2014/2015; and (2) in the improvement of the student’s motivation at the application of Quantum learning model using computer media class X O1 SMK Negeri Ngargoyoso in academic year 2014/2015. This research is a classroom action research. It has held in two cycles, which each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The research subject was the students of X O1 SMK Negeri Ngargoyoso. Data were collected through questionnaire of study motivation and written test. They were validated through construct validity for study motivation variable and content validity for achievement variable. The research shows that the implementation of Quantum learning using computer media could improve student’s motivation and engineering drawings achievement of class X O1 SMK Negeri Ngargoyoso. It can be seen from improvement percentage of student’s motivation in the first cycle reaches out 61,29% in good category, they are 19 students, became 83,87% in good category from all students, they are 26 students. The improvement of achievement can be seen from first condition reaches out 60%, in the first cycle reaches out 51,61% with average 66, became 83,87% with average 80,6 in the second cycle.
Key word : engineering drawing, achievement, Quantum learning model, student’s motivation.
A. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Negara
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 18
dijelaskan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja pada bidang tertentu. Dengan
demikian Sekolah Menengah Kejuruan
diarahkan untuk menyiapkan tenaga kerja
yang handal. Untuk mencapai visi dalam
menghasilkan lulusan yang berkompeten
pihak sekolah harus memaksimalkan kegiatan
pembelajaran sehingga siswa mempunyai
keterampilan pada bidang yang ditekuni.
SMK Negeri Ngargoyoso adalah salah
satu sekolah kejuruan yang berbasis teknik
yang terletak di Jl Karangpandan-Kemuning
km.4 Ngranten Puntukrejo Ngargoyoso. SMK
Negeri Ngargoyoso merupakan sekolah yang
baru pertama membuka pendaftaran siswa
pada tahun ajaran 2014 - 2015. Sekolah ini
bergerak dibidang satu jurusan yaitu jurusan
otomotif. Gambar Teknik merupakan salah
satu mata pelajaran yang harus diberikan pada
Sekolah Menengah Kejuruan terutama yang
berbasis teknik otomotif. Pentingnya mata
pelajaran gambar teknik ini adalah sebagai
dasar siswa untuk memahami sebuah
komponen yang berupa bentuk gambar. Maka
Teknik harus lebih dimaksimalkan agar bisa
di terima oleh siswa.
Berdasarkan observasi selama Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) pada proses
pembelajaran Gambar Teknik, siswa kelas X
belum mencapai prestasi belajar yang
maksimal. Hal tersebut dapat dilihat masih
banyak siswa yang mempunyai nilai dibawah
ketuntasan.
Masih rendahnya nilai menggambar
juga dapat dilihat dari daftar nilai prestasi
belajar siswa pada tugas harian siswa dalam
menggambar proyeksi. Beberapa kesalahan
siswa dalam menggambar antara lain: (1)
Siswa kurang bisa membedakan proyeksi
Amerika maupun proyeksi Eropa. (2)
Kurangnya penerapan aturan-aturan
menggambar yang berkaitan dengan
tebal-tipisnya garis gambar. Selain itu siswa terlihat
kurang perhatian dalam pembelajaran.
Kenyataan tersebut mengakibatkan informasi
yang disampaikan guru tidak sepenuhnya
diterima oleh siswa.
Mata pelajaran Gambar Teknik untuk
Program Studi Keahlian Teknik Otomotif
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Ngargoyoso diberikan kepada siswa 1 kali
pertemuan dalam 1 minggu, jumlah jam
setiap pertemuan adalah 3 jam. Alat bantu
mengajar yang saat ini digunakan pada mata
pelajaran Gambar Teknik di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri Ngargoyoso pada
Program Keahlian Teknik Otomotif
menggunakan buku paket (pegangan) yang
ada di perpustakaan. Dalam menggambar
macam-macam proyeksi, siswa menggunakan
panduan dari buku paket dan ditambah
penjelasan dari guru mata pelajaran.
Walaupun penggunaan buku paket pada mata
pelajaran Gambar Teknik sudah dapat
membantu dalam kegiatan belajar mengajar,
tetapi masih ada sebagian besar siswa yang
belum bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Hal ini berakibat siswa akan mendapatkan
prestasi belajar yang kurang maksimal.
Salah satu alternatif yang bisa
menyelesaikan masalah tersebut adalah
dengan menerapkan metode yang sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa.
Pemilihan metode yang tepat dan efektif
sangat diperlukan sebagai alat untuk
menciptakan proses belajar dan mengajar.
Melalui Pembelajaran Quantum siswa akan
diajak belajar dalam suasana yang lebih
nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa
akan lebih bebas dalam menemukan berbagai
pengalaman baru dalam belajarnya. Dengan
model ini diharapkan dapat tumbuh berbagai
kegiatan belajar siswa, dengan kata lain
terciptalah interaksi edukatif. Dalam
interaksi ini guru berperan sebagai penggerak
atau pembimbing, sedangkan siswa berperan
sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses
interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa
banyak aktif dibandingkan guru.
Upaya untuk meningkatkan prestasi
adanya alat bantu yang mampu membantu
guru mata pelajaran Gambar Teknik dalam
menjelaskan kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa,
diantaranya yaitu penggunaan model 3
dimensi. Model tiga dimensi yang digunakan
adalah berupa gambar obyek yang akan
digambar menggunakan komputer dengan
program perangkat lunak AutoCAD(R) dan
dipresentasikan dengan menggunakan LCD.
Dengan menggunakan alat bantu model 3
dimensi diharapkan siswa akan mampu
meningkatkan prestasi belajarnya, karena
dengan menggunakan alat bantu tersebut
siswa akan lebih mudah memahami gambar
yang akan dibuat. Siswa juga akan
termotivasi untuk mengikuti setiap kegiatan
proses belajar mengajar yang menampilkan
obyek yang sangat menarik.
Melalui model pembelajaran Quantum
dengan media komputer diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
belajar, hal ini dikarenakan pembelajaran ini
dapat membuat siswa dalam suasana santai
dan pembelajaran dengan media komputer
yang berupa gambar 3 dimensi yang seperti
gambar aslinya, akan membuat siswa dapat
melihat dari segala penampang. Dengan
pembelajaran yang melihat sesuai seperti
benda aslinya, sehingga hasil gambar siswa
akan bagus. Berdasarkan uraian diatas,
peneniti mempelajari lebih dalam tentang
“Penerapan Model Pembelajaran Quantum
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi
belajar pada Mata Pelajaran Gambar Teknik
Siswa Kelas X 01 SMK Negeri Ngargoyoso
Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa
Belanda “prestatie”. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dalam Danang Jumiyanto
(2012: 29), prestasi adalah hasil yang telah
dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar seseorang diperoleh setelah
seseorang melakukan aktivitas belajar baik
secara individu maupun kelompok. Dengan
kata lain prestasi belajar merupakan hasil dari
perubahan tingkah laku pada kegiatan belajar
siswa yang dapat dinyatakan dengan angka.
Prestasi belajar juga memiliki fungsi
yang penting dalam pembelajaran. Adapun
fungsi dari prestasi belajar adalah:
a. Indikator kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai siswa.
b. Lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Bahan informasi dalam inovasi
pendidikan, karena prestasi belajar
dapat dijadikan sebagai pendorong
bagi siswa dalam meningkatkan
d. Indikator intern dan ekstern dari suatu
instansi pendidikan, indikator intern
yang dimaksud adalah prestasi belajar
dapat dijadikan sebagai tolok ukur
tingkat produktivitas sedangkan
indikator ekstern dijadikan sebagai
tolok ukur tingkat kesuksesan siswa.
e. Untuk mengetahui daya serap siswa
dalam proses belajar siswa yang
diprogramkan kurikulum.
2. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang
dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat pada dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat (Hamzah, 2008: 1). Motif tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan rangsangan, dorongan, dan
pembangkit tenaga yang mempengaruhi
munculnya sesuatu tingkah laku tertentu.
Motivasi yang bekerja dalam diri
individu mempunyai kekuatan yang
berbeda-beda. Kekuatan motivasi seorang siswa
berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang
lemah. Menurut Sardiman (2011:83), untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa,
dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai
berikut:
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak
lekas putus asa).
c. Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas–tugas rutin.
f. Dapat mempertahankan pendapatnya.
g. Tidak mudah melepas hal yang
diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal.
Menurut Hamzah (2008: 23), indikator
motivasi belajar dapat diklarifikasikan
sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk
berhasil.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar.
c. Adanya harapan atau cita-cita masa
depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
3. Model PembelajaranQuantum
Model pembelajaran quantum
merupakan salah satu model pembelajaran
yang menekankan pentingnya penciptaan
hubungan sosial yang dinamis antara para
peserta didik dan juga antar peserta didik
dengan pendidik (Ketut Susiani:2013).
Dalam pelaksanaannya Quantum
learning melakukan langkah- langkah
pengajaran dengan enam langkah yang
tercermin dalam istilah TANDUR (Miftahul
A’la 2010: 34-40), yaitu:
a. Tumbuhkan minat dengan memuaskan.
Kekuatan motivasi yaitu didapat dari
pemilihan secara mental antara manfaat dan
sangat diperlukan dalam belajar karena
dengan adanya motivasi maka keinginan
untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah
ini siswa akan diberi motivasi oleh guru
dengan memberi penjelasan tentang manfaat
apa saja setelah mempelajari suatu materi.
b. Alami.
Menciptakan dan mendatangkan
pengalaman umum yang dapat dimegerti
semua pengajar. Tidak menggunakan
istilah asing dan sulit untuk dimengerti,
karena akan membuat siswa merasa
bosan dalam belajar. Unsur alami akan
mendorong hasrat alami otak untuk
mejelajah.
c. Namai.
Setelah siswa melalui pengalaman
belajar pada kompetensi dasar tertentu,
mereka diajak untuk menulis di kertas,
memberikan nama apa yang diperoleh,
apakah itu informasi, rumus, pemikiran,
tempat. Setelah itu mereka untuk
menempelkan nama-nama tersebut di
dinding kelas atau dinding kamar
tidurnya.
d. Demonstrasikan.
Memberikan kesempatan kepada
pelajar untuk mendemonstrasikan
kemampuannnya karena siswa akan
mampu mengingat 90% jika siswa itu
mendengar, melihat dan melakukannnya.
Melalui pengalaman belajar siswa akan
mengerti dan mengetahui bahwa dia
memiliki kemampuan dan informasi yang
cukup.
e. Ulangi.
Menunjukan kepada pelajar tentang
cara-cara mengulang materi dan
menegaskan. Pengulangan sebaiknya
dilakukan dengan menggunakan konsep
multi kecerdasan yang dimiliki oleh
setiap siswa.
f. Rayakan.
Pengakuan untuk penyelesaian dan
perolehan ketrampilan dan ilmu
pengetahuan. Perayaaan adalah ekspresi
dari kelompok seseorang yang telah
berhasil mengerjakan tugas.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Negeri Ngargoyoso yang beralamat di Jl
Karangpandan-Kemuning km.4 Ngranten
Puntukrejo Ngargoyoso. Penelitian Tindakan
Kelas ini diterapkan pada siswa kelas X O1
dengan mata pelajaran Gambar Teknik SMK
Negeri Ngargoyoso tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan selama Sepuluh
bulan yakni mulai dari bulan November 2014
sampai bulan Agustus 2015. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas X O1 SMK Negeri
Ngargoyoso tahun ajaran 2014/2015 yang
berjumlah 31 siswa. Sumber data penelitian
ini menunjukkan apa saja yang menjadi fokus
penelitian. Penelitian ini memiliki sumber
data berupa daftar nama siswa, hasil tes,
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan foto kegiatan pembelajaran.
lima teknik dalam pengumpulan data yakni:
(1) observasi, (2) Dokumentasi, (3)
wawancara, (4) teknik tes, (5) teknik angket.
Uji validitas instrumen motivasi belajar
menggunakan validitas konstruk. Validitas
konstruk merupakan hasil pengukuran
dianggap mencerminkan konstruk dalam
suatu teori. Konstruk adalah bagian variabel
yang dapat diukur yaitu motivasi belajar
siswa. Validitas konstruk merupakan validitas
yang dilakukan dengan melihat kesesuaian
konstruksi indikator variabel. Untuk
megetahui prestasi belajar siswa
menggunakan validasi isi yaitu berupa
kisi-kisi soal. Dengan menggunakan kisi-kisi-kisi-kisi soal
yang sesuai indikator, selanjutnya dibuat tes
objektif. Pengujian validitas instrumen ini
peneliti menggunakan teknik Expert
Judgement. Analisi pada penelitian ini
menggunakan deskriptif komparatif yaitu
membandingkan hasil kondisi awal dengan
siklus I dan siklus II. Indikator kerja tindakan
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
dan prestasi belajar siswa kelas X O1 Gambar
Teknik SMK Negeri Ngargoyoso tahun ajaran
2014/2015.
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas merupakan proses pengkajian melalui
sistem bersiklus. Setiap siklus melalui tahap
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Adapun peneliti
bertindak sebagai pelaksana pembelajaran,
pengumpul data, penganalisis data dan
pelapor hasil penelitian
Berikut desain Penelitian Tindakan
Kelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
D. HASIL TINDAKAN DAN
PEMBAHASAN
1. Pratindakan
Pratindakan untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar pada siklus I,
siswa diminta untuk mengisi kuisioner yang
sudah diuji pada kelas lain. Hasil kuisioner
dapat dilihat pada Tabel 1.
Table 1. Hasil Kuisioner Pratindakan
No Indikator Persentase
1 Tekun dan Ulet 68,73%
2 Percaya pada diri
sendiri 70,83%
3 Berani mengemukakan
pendapat 64,05%
4 Mempunyai hasrat
untuk berprestasi 73,23%
Data awal prestasi belajar siswa
ditunjukkan melalui hasil tes MID Semester
Gambar Teknik Yang menunjukkan 60%
siswa tuntas dan 40% siswa belum tuntas.
2. Siklus I
Kondisi motivasi belajar siswa pada
siklus I menunjukkan peningkatan. Siswa
yang menunjukkan peningkatan motivasi
belajar sebesar masih terbilang rendah. Hal
ini diekatahui dari hasil angket yang sudah
diisi oleh siswa yaitu 61,29% siswa
menunnjukkan peningkatan. Hasil belajr
siswa pada siklus I menunjukkan 51,61%
siswa tuntas diatas KKM yaitu sebanyak 16
dari 31 siswa. Melihat dari hasil keseluruhan
tindakan siklus I yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, hasil observasi yang
dilakukan yang selanjutnya akan
direfleksikan. Usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa melalui metode pembelajaran quantum
teaching belum dapat menunjukkan hasil
yang maksimal. Hal ini disebabkan karena
siswa masih beradaptasi dengan metode
pembelajaranquantum teaching.
3. Siklus II
Usaha yang dilakukan sebagai bahan
perbaikan dan peningkatan dari siklus I,
langkah-langkah yang dilakukan agar siswa
lebih aktif dan saling bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas kelompok. Pertama guru
lebih sering berkeliling ke masing-masing
kelompok dan mengarahkan siswa yang
masih kurang aktif dalam belajar. Kedua
menciptakan suasana belajar yang kondusif
yaitu suasana kelas yang nyaman. Kondisi
motivasi belajar pada siklus I menunjukkan
83,87% siswa meningkat. Hasil belajar
menunjukkan 83,87% siswa memperoleh
ketuntasan diatas KKM yaitu sebanyak 26
siswa. Berdasarkan hasil dari keseluruhan
tindakan pada siklus II usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa melalui metode pembelajaran
quantum teaching menunjukkan peningkaan
hasil. Siswa sudah tidak kesulitan dalam hal
diskusi maupun takut bertanya. Selain itu
siswa juga sudah terbiasa untuk
mendemonstrasikan pekerjaannya di depan
kelas dan yang paling penting pembelajaran
ini memberikan hasil belajar yang baik untuk
mereka.
4. Perbandinngan antar Siklus
Melihat data pada pratindakan, siklus I
dan siklus II didapatkan peningkatan motivasi
Gambar 2. Persentase Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
dibuktikan dari perbandingan data awal, data
siklus I dan data siklus II. Penjelasan lebih
jelas dapat dilihat dari gambar 3.
. Secara keseluruhan didapatkan bahwa
penelitian ini telah mencapai keberhasilan. Ini
terbukti dengan tercapainya kedua indikator
dalam penelitian ini yaitu: (1) 80% dari
seluruh siswa menunjukkan peningkatan
motivasi belajar pada mata pelajaran Gambar
Teknik. (2) 80% dari seluruh siswa
memperoleh nilai ≥75 pada mata pelajaran
Gambar Teknik.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan sebelumnya,
maka kesimpulan dari penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan pada kelas X O1
SMK Negeri Ngargoyoso menyimpulkan
bahwa: (1) Penerapkan model pembelajaran
Quantum dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas X O1 SMK Negeri
Ngargoyoso. Hal ini ditunjukkan pada
perbandingan persentase motivasi belajar
pada pratindakan, siklus I dan siklus II. Pada
siklus I, 61,29% siswa menunjukkan
peningkatan motivasi belajarny, pada siklus II
83,87% dari seluruh siswa menunjukkan
peningkatan motivasi belajarnya. (2)
Penerapkan model pembelajaran Quantum
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
X O1 SMK Negeri Ngargoyoso. Hal ini
ditunjukkan pada perbandingan hasil belajar
pada data awal, siklus satu dan siklus II. Data
awal menunjukkan ketuntasan siswa 60%.
Pada siklus I persentase ketuntasan siswa
51,61% dengan nilai rata-rata 66. Sedangkan
pada siklus II jumlah ketuntasan siswa
meningkat mencapai 83,87% siswa dengan
nilai rata-rata 80,6.
F. SARAN
Adanya berbagai keterbatasan yang
terdapat dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut: (1) apabila
ingin motivasi belajar siswa meningkat
model pembelajaran Quantum merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam suatu kelas tertentu; (2)
apabila berkeinginan prestasi belajar siswa
meningkat model pembelajaran Quantum
merupakan salah satu model pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam suatu kelas
tertentu; (3) model Quantum dapat berjalan
dengan dengan maksimal apabila didukung
dengan sarana prasarana yang dapat membuat
siswa seperti: buku ajar, LCD proyektor,
model dan lain -lain; (4) dalam penerapan
model pembelajaran Quantum guru harus
menguasai keterlaksanaan model tersebut,
apabila keterlaksanaan model ini tidak
maksimal dapat menurunkan hasil belajar
siswa.
G. DAFTAR PUSTAKA
Danang Jumiyanto tahun (2012).Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat Gambar Teknik di SMK Perindustrian Yogyakarta 2011/2012. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara
Ketut Susiani, Nyoman Dantes & I Nyoman Tika. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Kecerdasan Sosio-emosional dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Banyuning. Universitas Pendidikan Ganesha: e-Jurnal penelitian eksperimen, vol 3 tahun 2013
Miftahul A’la. (2010). Quantum Teaching (Buku Pintar dan Praktis). Yogyakarta: Diva Press
Ngalim Purwanto. (2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nunuk Suryani. (2013). Improvement of Students’ History Learning Competence through Quantum Learning Model at Senior High School in Karanganyar Regency, Solo, Central Java Province, Indonesia. Diperoleh p 16 Februari
2015, dari
http://iiste.org/Journals/index.php/JE P/article/view/6798
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. (2009).Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta