• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningka"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Tinjauan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah

Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara Minoritas Muslim

Oleh:

Naufal Aflah

041211431159

Departemen Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Airlangga

(2)

ii KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan pengikutnya hingga hari akhir nanti.

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tinjauan Startegi Promosi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Perbankan Syariah Di Negara Minoritas Muslim”, ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik untuk dapat lulus mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

Karya Tulis Ilmiah ini terwujud berkat bantuan moral dan material dari berbagai pihak yang senantiasa memberikan semangat dan doa dalam setiap langkah penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, hanya dengan izin dan rahmat-Nyalah sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. DR.Ririn Tri Ratnasari, SE., M.Si., selaku dosen mata kuliah Menejemen Pemasaran Syariah yang telah berkenan memberikan pengajaran dan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 05 Januari 2015

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penulisan ... 4

1.4. Manfaat Penulisan ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN 2.1. Landasan Teori ... 5

2.1.1. Manejemen ... 5

2.1.1.1. Pengertian Manajemen ... 5

2.1.1.2. Fungsi Manajemen ... 5

2.1.2. Pemasaran Dalam Perspektif Islam ... 6

2.1.2.1. Definisi Pemasaran ... 6

2.1.2.2. Definisi Pemasaran Syariah ... 7

2.1.2.3. Prinsip Etis Dalam Pemasaran Syariah ... 10

2.1.2.4. Karakteristik Pemasaran Syariah ... 11

2.1.2.5. Marketing Mix ... 13

2.1.2.6. Bauran Promosi ... 15

2.1.2.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi ... 17

2.1.3. Bank Syariah ... 20

2.1.3.1. Pengertian Bank Syariah ... 20

2.1.3.2. Tujuan Bank Syariah ... 21

2.1.3.3. Fungsi Dan Peran Bank Syariah ... 21

2.2. Pembahasan ... 22

2.2.1. Sejarah Perbankan Di Inggris ... 22

2.2.2. Kondisi Lingkungan Dan Layanan Keuangan Inggris ... 24

2.2.3. Karakter Pasar Inggris ... 26

(4)

iv BAB III : PENUTUP

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Islamic finance dan Islamic economics adalah fenomena ekonomi yang baru-baru ini hangat diperbincangkan kembali dalam dinamika perekonomian global. Sebelumnya hal ini hanya melekat erat dengan dunia Islam, termasuk kawasan timur tengah yang mayoritas adalah negara-negara Islam. Dewasa ini, ekonomi dan keuangan islam mulai dipelajari dan bahkan diterapkan oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya non-mulsim atau bukan negara Islam.

Penerepan ekonomi dan keuangan Islam ditandai dengan terbukanya pasar konvensional dengan menawarkan produk keuangan maupun perbankan yang berabasis syariah atau Islam. Contoh yang paling konkrit ketika pada tahun 2004, Inggris menjadi negara non-muslom pertama yang menerapkan sistem ini dengan mendirikan bank berbasis Islam pertama di Eropa dan di kalangan negara-negara barat, yaitu Islamic Bank of Britain (IBB).

Menurut Siddiqi, faktor-faktor yang menentukan berkembangan pesatnya ekonomi Islam di sebuah negara adalah semakin banyaknya bank berbasis syariah, banyaknya interaksi investasi atau bentuk kerja sama ekonomi dengan negara-negara Timur Tengah (seperti Foreign Direct Investment atau Soverign Wealth Fund), kebijakan pemerintah yang akomodatif dalam kaitannnya dengan menetapkan regulasi perbankan dan produk finansial seperti pengembangan pasar sukuk, dan juga sikap masyarakat terhadap bank Islam dan produk-produknya beserta kenaikan tingkat awereness1-nya dengan eksistensi bank syariah1.

Berkembangan sisitem ekonomi Islam di Inggris pun tidak lepas dari faktor-faktor tersebut. Inggris yang memegang teguh konsevartisme pasr bebas pada akhirnya membuka diri untuk menjadi salah satu pusat keuangan syariah internasional. Maka rasionalitas ekonomi melihat kondisi ini sebagai alternatif sistem finansial inetrnasional yang menguntungkan.

1

(6)

2 Ketertarikan negara Eropa terhadap ekonomi syariah sebetulnya sudah terungkap sejak beberapa tahun lalu. Inggris misalnya. Keuntungan dalam perbankan Syariah membuat Inggris mulai melirik aplikasi Islam itu dalam sistem perbankannya.

Berdasarkan laporan international Financial Services London (IFSL), perkembangan industri keuangan syariah di Inggris dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat. Saat ini ada 22 lembaga keuangan yang aktif di Inggris, termasuk lima sepenuhnya berstatus bank syariah2.

Gerakan perbankan modern Islam telah tumbuh secara signifikan selama 40 tahun terakhir dan sangat mapan di Inggris, terutama di London, karena beberapa alasan. Sejak awal 1880-an London Metal Exchange telah digunakan oleh lembaga-lembaga Islam Timur Tengah keuangan untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas mereka, ada sekitar dua juta Muslim di Inggris dengan keinginan tulus di antara mereka untuk menggunakan fasilitas perbankan yang sesuai dengan iman mereka; Inggris hukum dan akuntansi perusahaan memainkan peran kunci dalam transaksi keuangan Islam global, dan, akhirnya, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk memerangi pengecualian keuangan dan memperkuat posisi London sebagai pusat keuangan terkemuka di bidang keuangan Islam. Hal ini akan menyebabkan arus masuk modal dan bantuan dalam mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Islam.

Saat ini ada dua sepenuhnya syariah-compliant bank-bank Islam di UK: IBB dan Bank Investasi Eropa Islam, yang mencakup ritel dan pasar grosir masing-masing. Ada beberapa pemain lain juga – HSBC Amanah, Lloyds TSB, Alburaq (anak perusahaan Arab Banking Corporation), Ahli United Bank, dan United National Bank.

Bank yang merupakan bank syariah pertama di Eropa adalah IBB (The Islamic Bank of Britain) atau Bank Islam Britania, didirikan pada tahun 2004 di Inggris, yang menandakan dimulainya atmosfir sistem ekonomi syariah di Eropa. Bank ini menunjukan meski berada di pasar masyarakat menengah, bank syariah masih bisa bersaing dengan bisnis bank konvensional. Bank tersebut nyata-nyata berani menerapkan margin kompetitif untuk produk deposito berjangka, bahkan mengalahkan sejumlah bank konvensional besar di negara itu.

2

(7)

3 Sebagai contoh, kita lihat di negara Inggris, yang merupakan negara di Eropa yang pertama sekali menerapkan sistem ekonomi syariah. Pada dasarnya, Inggris bukanlah negara Muslim. Namun, negeri Ratu Elizabeth itu tercatat sebagai negara yang paling maju dalam hal ekonomi syariah. Sebuah studi mencatat, Inggris sebagai negara yang memiliki bank terbanyak bagi umat muslim di antara negara Barat lainnya. Aset perbankan syariah yang mencapai 18 miliar dolar AS (12 miliar pounds) melebihi aset bank syariah seperti di Pakistan, Bangladesh, Turki, dan Mesir. Hal tersebut pun didukung oleh 55 universitas dan lembaga pendidikan lainnya di Inggris yang memiliki pendidikan keuangan syariah3. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding negara-negara lainnya. Dan para ahli ekonomi syariah dari beberapa universitas di negara tersebut pun didatangkan untuk menjadi pembicara dalam seminar maupun pelatihan di berbagai belahan dunia.

Meski ekonomi syariah tak berasal dari Negara-negara Eropa, tapi keuangan syariah telah menemukan tempatnya di Negara-negara Eropa. Tercatat, banyak negara-negara besar dunia di Eropa (selain Inggris) telah memakai sistem ini, seperti Perancis, Jerman, Italia.

Dengan perkembangan keuangan Islam yang ditunjukan dengan adanya lembaga-lembaga keuangan Islam seperti perbankan syariah yang berdiri di kawasan Eropa khususnya di Inggris yang hadir sebagai alternatif sistem keuangan yang menguntungkan, maka tidak salah bahwa perbankan syariah di negara Inggris sangat memliki daya tarik bagi masyarakat Inggris yang notabene masyarakatnya adalah non-muslim. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan syariah akan selalu menjadi primadona bagi masyarakat khususnya masyarakat di negara Inggris dalam hal keuangan.

Selain itu masi banyak yang harus dilakukan perbankkan-perbankkan syariah selain dari segi aspek syriahnya, dari manajemen pemasarannya yang diguanakan sebagai strategi pemasaran perbankkan tersebut sebagaii daya tarik bank tersebut untuk meningkatkan jumlah nasabah dan aset-aset dari bank tersebut serta harus mampu mengkomunikasikan nilai-nilai khususnya kepercayaan kepada masyarakat di kawasan Eropa khususnya di negara Inggris bahwa perbankkan syariah akan menjadi alternatif sistem keuangan pada dewasa ini.

3

(8)

4 1.2. Rumusan masalah

Dari penjalsan latar belakang diatas maka kita akan membahas beberapa masalah yang akan mendukung latar belakang tersebut, yaitu:

1. Bagaimana sejarah perbankan syariah di Inggris?

2. Bagaimana kondisi lingkungan perbankan dan layanan keuangan di Ingrris? 3. Bagaimana karakter pasar di Inggris?

4. Bagaimana strategi dan tinjauan strategi promosi yang di lakukan perbankan syariah di Inggris?

1.3.Tujuan

Penulisan karya tulis ilmiah ini memliki tujuan, yaitu:

1.sebagai syarat kelulusan mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah. 2.sebagai bahan ajar untuk menerangkan strategi promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah.

1.4.Manfaat

1. Bagi akamdemsi: Dapat menjadi rujukan guna menyusun karya tulis ilmiah yang membahas tentang strategi promosi perbankan syariah khusunya di Inggris.

2. Bagi praktisi: Dapat menjadikan suatu acuan untuk mengembangkan strategi promosi perbankan guna menanmbah jumlah nasabah.

3. Bagi masyarakat: Dapat memberikan gambaran tentang perbankan syariah yang sedan berkembang di negara minoritas non muslim sehingga

(9)

5 BAB II

LANDASAN TEORI DAN ANALSIS

2.1.LANDASAN TEORI 2.1.1. MANAJEMEN

2.1.1.1 DEFINISI MANAJEMEN

Definisi Manajemen menurut Richard L. Draft (2002;8)

“Pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu aktivitas yang berujung pada pencapaian tujuan yang dilakukan secara efektif dan efisien melalui pengorganisasian, kepemimpina dan pengengedalian sumber daya.

Definisi manajemen menurut Abdul Halim, Achamd Tjahjono,Muh. Fakhri Husein (2006;6)

“ Salah satu definisi manajemen adalah seni mencapai tujuan melaui tangan orang lain, definsi yang lain adlah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi serta pengendlaian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adlah suatu seni mengkoordinasikan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

1. Menurut GEORGE R.TERRY :

Planning (perencanaan), Organizing (perngorganisasian), Actuating (penggerakan), Contolling (pengawasan).

2. Menurut JOHN F. MEE :

Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating (motivasi), Controlling (pengawasan).

3. Menurut LOUIS A. ALLEN :

(10)

6 4. Menurut MC NAMARA :

Programming, Planning, Budgeting, System.

5. Menurut HENRY FAYOL :

Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (memerintah), Coordinating (pengkoordinasian), Controling (pengawasan).

Jadi secara singkatnya fungsi manajemen adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercpai tujuan organisasi.

Sedangkan ruang lingkup manajemen pada garis besarnya dapat dibagi kedalam 4 bidnag khusus, yaitu:

1. Manajemen Produksi 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Personalia 4. Manajemen Keuangan

Dan disisni penulis hanya akan membahas atau memfokuskan kepada Manajemen Pemasaran saja.

2.1.2. Pemasaran Dalam Perspektif Islam 2.1.2.1. Definisi Pemasaran

Pada kenyataannya peranan manajemen pemasaran didalam perusahaan sangat penting karena tinggi rendahnya volume penjualan sangat tergantung dan ditentukan oleh fungsi pemasaran yang efektif di dalam suatu perusahaan. Manajemen pemasaran akan berlangsung secara efektif bila sekurang-kurangnya satu pihak mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari pihak lain pada suatu pertukaran yang potensial. Bila fungsi pemasaran di dalam suatu perusahaan dapat dilakuakan secara efektif maka sudah dapat dipastikan perusahaan akan berkembang dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk menjelaskan mengenai pemasaran, maka penulis akan mengemukakan definisi pemasaran.

(11)

7 apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.4

American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2009:5) mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Kartajaya dan Sula (2006:26) menjelaskan definisi pemasaran menurut World Marketing Association (WMA) yang diajukan oleh Hermawan Kartajaya adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholder.5

Definisi sosial pemasaran dalam Kotler dan Keller (2009:5) menunjukkan peran yang dimainkan pemasaran di dalam masyarakat. Definisi sosial dari pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai-nilai dari barang dan jasa kepada pelanggan yang telah menjadi sasaran.

2.1.2.2. Definisi Pemasaran Syari’ah

Pemasaran Islam atau sering disebut dengan syari’ah marketing merupakan sebuah frasa yang berasal dari dua kata asing yakni al-syari’ah dan marketing. Secara etimologis kata al-syari’ah memiliki makna yakni sumber air mengalir yang di datangi manusia atau binatang untuk minum.

Kartajaya dan Sula (2006:58) mengatakan bahwa al-syari’ah sebenarnya telah ada dalam kosakata bahasa Arab yang sebelum turunnya kitab suci umat Islam. Kata tersebut disebutkan dalam bahasa Ibrani pada perjanjian lama sebanyak 200 kali, yang

4

Kotler,P. and Keller, K.L. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. (Jakarta: Erlangga, 2009). Hlm.5.

5

(12)

8 selalu menginsyaratkan pada makna “kehendak Tuhan yang diwahyukan sebagai wujud

kekuasaan-Nya atas segala perbuatan manusia.”6

Pemasaran syariah menurut Kartajaya dan Sula (2006:27) adalah sebuah disiplin bisnis yang strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.7

Ratnasari (2012:33) mendefinisikan pemasaran syariah sebagai serangkaian proses untuk memberikan nilai yang dibawa oleh sebuah organisasi kepada para pihak yang memiliki kepentingan terhadapnya serta dalam setiap prosesnya berkaitan dengan aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.8

Pemasaran Islam juga diartikan sebagai wakalah (pelimpahan wewenang), karena untuk menacapai optimalisasi kinerja perusahaan produk, organisasi perlu membentuk struktur khsus yang menjalankan tugas pemasaran.9

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran syariah merupakan suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya menerapkan nilai-nilai Islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran syariah, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang Islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apa pun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.

Nabi Muhammad yang telah menunjukkan kita bagaimana cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan sikap amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal. Dalam berbisnis Nabi Muhammad berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al Hadist yang menjadi suatu pedoman atau landasan untuk berbisnis pada jalan yang benar.

Ada beberapa sifat Nabi Muhammad berhasil dalam melakukan bisnis (Kartajaya dan Sula, 2006:121)10

Ratnasari, Ririn Tri. Manajemen Pemasaran Islam. (Surabaya : Departemen Ekonomi Syariah Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, 2012). Hlm 33.

9

(13)

9

1. Shiddiq

Shiddiq merupakan komponen rohani yang terletak pada nilai kejujuran. Perilaku jujur selalu diikuti dengan sikap tanggung jawab atas perbuatannya. seorang pemasar yang bersifat shiddiq haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya. Sebagaimana firman Allah QS. At-Taubah:119)

- -

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”

2. Istiqomah

Istiqomah yaitu bentuk kualitas batin yang melahirkan sikap konsisten dan teguh pendirian untuk menegakkan dan membentuk sesuatu menuju pada kesempurnaan atau kondisi yang lebih baik.

Sikap istiqomah pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian secara berulang-ulang.

3. Amanah

Amanah yaitu dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Seorang pebisnis haruslah memiliki sifat amanah untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan merasa puas dan akan membeli kembali produk atau jasa tersebut.

4. Fathanah

Fathanah (cerdas) dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajibannya.

5. Tabligh

Thabligh (komunikatif) artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang memiliki sifat ini akan menyampaikannya denga benar dan dengan tutur kata yang tepat. Berbicara dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan

10

(14)

10 presentasi bisnis dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga orang tersebut mudah memahami pesan bisnis yang ingin disampaikan. Allah berfirman QS. Al Jin : 28

- -

“Agar Dia mengetahui, bahwa rasul-rasul itu sungguh, telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang (ilmunya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia

menghitung segala sesuatu satu persatu.”

2.1.2.3. Prinsip Etis Dalam Pemasaran Islam

Hasan et al (2002), etika dlam islam melahirkan konsep ihsani, yaitu cara pandang dan perilaku manusia dlam hubungan sosial hanya dan untuk mengabdi kepada Tuhan, bukan ada pamrih di dalamnya. Etika dlam Islam berperdoman saling menghargai satu sama lain.

Kartajaya dan sula (2006) merincikan prinsip-prinsip bagi seorang pemasar Islam dalam menjalakan fungsi pemasarannya yaitu:

1. Mempunyai Kepribadian Spritual

Seorang muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah bahkan dlam suasana yang sedang sibuk dalam menjalakan sebuah aktivitas.

2. Berperilaku Baik Dan Simpatik

Al Quran selalu mengajarkan untuk berperilaku baik dan simpatik serta juga mengajarkan untuk selalu rendah hati dan bertutur kata yang baik.

3. Berlaku Adil Dalam Bisnis

Berbisnis dengan adil hukumya adlah wajib karena sikap adil termasuk diantara nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Islam dalam semua aspek ekonomi Islam. 4. Bersikap Melayani Dan Rendah Hati

Sikap utama dari seorang pamasar adalah sikap melayani, tanpa hal tersebut mereka bukanlah seorang jiwa pemasar.

5. Menepati Janji Dan Tidak Curang

(15)

11 6. Jujur dan Amanah

Akhlak yang sangat penting dlam melakukan bisnis syariah adalah kejujuran, disinlah Islam menjelaskan bahwa kejujurna yang hakiki itu terletak pada muamalah mereka.

7. Tidak Suka Berburuk Sangka

Saling menghormati satu sama lain merupakan ajaran Nabi Muhammad yang harus diimplemantiskan dlam perilaku bisnis modern.

8. Tidak Suka Menjelek-Jelekan

Seorang pemasar biasnaya senang apabila mengetahui kelemahan, kejelekan serta kekurangan lawan bisnisnya yang kemudian menjadi senjata untuk memenangkan pertarungan di pasar dengan cara menjelek-jelekan atau menfitnah. Bagi pemasar syariah menjelek-jelekan merupakan perbuatan sia-sia serta membuang waktu. 9. Tidak Melakukan Suap

Dalam syariah, suap hukumnya haram karena termasuk memakan harta orang lain dengan cara batil oleh karena itu Rasul mengajarkan cara-cara yang halal dalam memperoleh rezeki.

2.1.2.4.Karakteristik Pemasaran Syariah

Kartajaya dan Sula (2006:32) memaparkan ada empat karakeristik pemasaran syariah yang menjadi panduan bagi pemasar yaitu : 11

1. Theistis (Rabbaniyah)

Merupakan sifat ketuhanan yang berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religius yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Seorang pemasar syariahmeyakini bahwa Allah selalu dekat dan mengawasinya ketika sedang melakukan macam bentuk bisnis dan yakin pula bahwa di akhirat nanti Allah akan meminta pertanggungjawaban dan memberi balasan atas apa yang sudah dilakukannya selama di dunia.

2.Etis (Akhlaqiyah)

Karakteristik ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teistis yang sangat mengedepankan masalah akhlak (moral dan etika) dalam seluruh aspek

11

(16)

12 kegiatannya. Nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal dan diajarkan oleh semua agama.

3.Realistis (Al-Waqi’iyah)

Pemasar syariah bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan symbol masyarakat barat tetapi pemasar syariah adalah pemasar professional yang berpenampilan bersih, rapi, dan bersahaja serta mengedepankan nilai-nilai religius, kesholehan, aspek moral dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Memiliki sifat yang tidak kaku, tidak eksklusif, tetapi sangat fleksibel dan luwes serta mudah bergaul. Serta semua transaksi harus berdasarkan realita.

4.Humanistis (Al-Insaniyyah)

Karakteristik ini merupakan prinsip ukhuwah insaniyyah (persaudaraan antarmanusia). Islam tidak membeda-bedakan manusia dari asal daerahnya, warna kulit, maupun status sosialnya, justru Islam mengarahkan seruannya kepada seluruh umat manusia. Dalam hal menjalankan bisnis, seorang pemasar syariah juga harus memiliki sikap perduli terhadap sesama, berperi-kemanusiaan dan menjaga ukhuwah Islamiyah. Peran marketer menjadi fasilitator untuk memperbaiki tatanan hidup masyarakat.

Kartajaya dan Sula (2006:67) menyatakan ada Sembilan etika pemasar yang akan menjadi prinsip-prinsip bagi pemasar syariah dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran yaitu :12

1. Memiliki kepribadian spiritual (Takwa) 2. Berperilaku adil dan simpatik (Shidiq) 3. Berlaku adil dalam bisnis (Al-‘Adl)

4. Bersikap melayani dan rendah hati (Khidmah) 5. Menepati janji dan tidak curang

6. Jujur dan terpercaya (Al-Amanah) 7. Tidak suka berburuk sangka

12

(17)

13 8. Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)

9. Tidak suka melakukan sogok (Risywah).

2.1.2.5.Marketing Mix

Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai : serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's, adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan menyediakan produk yang lebih tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan konsumen dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan marker sharenya. Dalam marketing mix, strategi produk merupakan unsur penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan di hasilkan dan di pasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan serta penentuan harga serta cara penyalurannya. Tujuan utama strategi produk adalah untuk mencapai sasaran pasar yang dituju guna meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu strategi produk merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk melakukan harus datang dati bidang pemasaran. 2. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketig mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biasa saja. Meskipun penetapan harga merupakan persoalan yang penting, namun masih banyak perusahaan yang kurang mampu menangani permasalahan penetapan harga yang dapat mempengaruhi penerimaan perusahaan, sebab harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang mana berdampak pada keuntungan serta market share yang dicapai oleh perusahaan.

3. Strategi Penyaluran / Distribusi

(18)

14 satu kebijakan pemasaran yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution).

4. Strategi Promosi

Suatu produk bagaimanapun bermanfaatnya jika tidak dikenal konsumen maka produk tersebut tidak akan diketahui dan bermanfaat bagi konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan cara agar konsumen dapat mengetahui produk perusahaan tersebut. Serta berusaha mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk tersebut, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan melakukan rangkaian kegiatan promosi sebagai salah satu acuan pemasaran. Kegiatan promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara baik dalam meningkatkan penjualan dan market share.

Untuk memahami lebih jauh tentang promosi beberapa ahli pemasaran mendefinisikan promosi sebagai salah satu bagian terpenting dalam dan sangat menentukan arah tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diketahui bentuk-bentuk promosi yang efektif serta terkait dengan komunikasi yang baik di antara bentuk-bentuk promosi yang ada yang kebih dikenal promotion mix.

Menurut Philip Kotler (2005:264) promotion mix terdiri dari atas 5 perangkat utama yakni:

1. Advertising

Merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produ atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.

2. Sales Promotion

Berupa insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3.Personal

(19)

15 4. Publicity

Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

5.Direct Marketing

Penggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

2.1.2.6.Bauran Promosi

Perusahaan dalam hal mengungkapkan kebijaksanaan promosi perlu memperhatikan kegiatan-kegiatan promosi yang perlu dipertimbangkan agar diperoleh suatu kebijaksanaan yang objektif.

Menurut William J. Stanton yang dikutip Basu Swastha dan Irawan (2008:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa, Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotional mix selain periklanan dan penjualan pribadi, pada pokoknya bauran promosi (promotional mix) terdiri dari empat variabel, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas dan pemasaran langsung (direct marketing).

1.Periklanan

Menurut Philip Kotler (2005:277), bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang tertentu yang harus dibayar.

(20)

16 menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainmnent).

2.Promosi Penjulan

Promosi penjualan merupakan kegiatan komunikasi yang bukan iklan, publisitas, atau penjualan pribadi. Tujuannya adalah menarik konsumen untuk membeli, yaitu dengan membuat pajangan di toko-toko, pameran, dan demonstrasi dengan menggunakan alat-alat penjualan seperti poster, selebaran, dan gambar tempel. Biasanya kegiatan ini juga dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lainnya, biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan pribadi. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya tersedia dan dimana saja, sedangkan penjualan yang terjadi sifatnya tidak kontiniu dan berjangka pendek.

3..Penjualan Pribadi

Basu Swastha dan Irawan (2008:350) mengemukakan definisi penjualan pribadi dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern sebagai berikut penjualan pribadi adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Sifat-sifat penjualan pribadi antara lain:

Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

4.Publisitas

Publisitas merupakan suatu periklanan tidak langsung dan tidak membayar untuk berkomunikasi yang dilakukan. Sifat dari publisitas ini tidak kontiniu dan berjangka pendek.

(21)

17 dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

Dari definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa publisitas menguntungkan, contoh publisitas yang menguntungkan seseorang atau organisasi umumnya tidak memberikan atau tidak mengawasi medianya, sehingga dapat terjadi bahwa seseorang atau organisasi tidak mengetahui bahwa dirinya telah dipublikasikan.

5.Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Philip Kotler (2007:288) mengemukakan bahwa pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.

Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang dapat diukur, khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang disebut pemasaran pesanan langsung. Dewasa ini, banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina jangka panjang dengan pelanggan.

2.1.2.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi

Efektifitas cara promosi berbeda antara pasar barang konsumen dan pasar barang industri. Perusahaan yang memproduksi barang konsumen biasanya menggunakan dana mereka untuk iklan diikuti oleh promosi penjualan, perorangan, dan publisitas. Perusahaan yang memproduksi barang industri menggunakan dana mereka untuk penjualan perorangan diikuti promosi penjualan, iklan, dan publisitas. Umumnya penjualan tatap muka lebih sering digunakan untuk barang-barang yang mahal dan penuh resiko.

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2008:355) faktor yang mempengaruhi bauran promosi adalah:

1. Jumlah Dana

(22)

18 kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.

2. Sifat Pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini meliputi:

a. . Luas pasar secara geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional.

b. Konsentrasi pasar

Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap: jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macam-macamnya berbeda-beda, dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli.

c. Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya.

3. Jenis Produk

Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri. Produk konsumsi juga bermacam-macam misalnya konvenien,

shopping atau barang spesial. Biasanya untuk barang konvenien mengandalkan periklanan. Sedangkan strategi untuk barang industri menggunakan penjualan pribadi.

4. Tahap Daur Hidup Produk

Ada empat tahap daur hidup suatu produk yaitu: 1. Tahap perkenalan

(23)

19 2. Tahap pertumbuhan

Tahap ini kegiatan promosi yang dilakukan untuk menstimulasi permintaan selektif terhadap merek tertentu dan menekankan pentingnya periklanan.

3. Tahap kedewasaan

Pada tahap ini perusahaan menghadapi persaingan sangat tajam yang mengharuskan perusahaan menyediakan dana yang besar untuk promosi.

4. Tahap penurunan

Situasi pasar tahap ini ditandai dengan menurunnya tingkat laba dan penjualan, maka promosi harus dikurangi.

Sehubungan dengan penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi bauran promosi, Buchari Alma (2009:179), mengemukakan bahwa:

 Faktor Anggaran

Bisnis yang memiliki dana banyak tentu memiliki kemampuan besar dalam mengkombinasikan elemen-elemen promosi. Sebaliknya bisnis yang lemah keuangannya sedikit sekali menggunakan advertising dan promosinya kurang efektif.

 faktor Pasar

Keadaan pasar, ini menyangkut daerah geografis pasaran produk dan juga calon konsumen yang dituju.

 Faktor Produk

Keadaan produk, ini menyangkut apakah produk ditujukan untuk konsumen akhir atau sebagai bahan industri, atau produk pertanian. Lain produk, lain pula teknik yang digunakan.

 Faktor Tahap Siklus Hidup Produk

(24)

20 2.1.3. Bank syariah

2.1.3.1. Pengertian Bank Syariah

Perbankan syariah dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Di indonesia sendiri dari tahun 2008 sampai dengan Juni 2014 ditunujkan dengan statistik sebagai berikut:

Sedangkan pertumbuhan perbankan syariah di dunia khususnya di Negara Qismut (Qatar, Indonesia, Saudi Arabia, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turkey) kecepatan pertumbuhannya adalah rata-rata diatas 15%.13

pesatnya pertumbuhan perbankan syariah diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, Peranan bank syariah menjadi sangat penting karena bank syariah mempunyai landasan etika agar kaum muslimin mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sri Susilo (2000:110)

“Bank syariah adalah Bank yang dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil”

Adapun Bank Syariah menurut veithzal (2007:733)

“Bank Syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain

13

(25)

21 untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah”

Sedangkan menurut Heri Sudarsono (2003:18) Mendefinisikan Bank Syariah sebagai berikut:

“Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah”

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pengeetian perbakan syariah adalah lembaga keuanga yang usga pokoknya meberikan kredit dan jasa-jasa keuangan serta sebagai lalu lintas pembayaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2.1.3.2. Tujuan Bank Syariah

Tujuan Bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya sebagai berikut: 1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami

khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang berusaha yang besar.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang ada pada umumnya merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non syariah.

2.1.3.3.Fungsi Dan Peranan Bank Syariah

Fungsi Bank syariah menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2001:200) bahwa dalam paradigma islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai berikut; 1. Manajemen investasi, menurut kontrak mudharabah bank (Mudharib) yang

(26)

22 2. Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha

dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah.

3. Jasa-jasa keuangan, bank islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan.

4. Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan bank islam melaksanakan jasa sosial yang sesuai dengan ajaran islam.

Adapun Peranan Bank Islam menurut Muhammad (2005:15) adalah

1. Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.

2. Meningkatkan kesadaran syariah umat islam sehingga memperluas segmen dan pasar perbankan syariah.

3. Menjalin kerjasama dengan para ulama karena bagaimanapun peran ulama khususnya di Indonesia sangat dominan bagi kehidupan islam.

2.2. PEMBAHASAN

2.2.1. SEJARAH PERBANKAN DI INGGRIS

(27)

23 oleh institusi perekonomian bangsa eropa dan berlangsung terus sampai zaman modern ini. Oleh karena itu, institusi perbankan di Negara – Negara yang mayoritasnya muslim adalah warisan dari bangsa eropa yang menggunakan konsep bunga (interest).

Di Eropa tercatat sebagai bank syariah yang pertama kali beroperasi adalah The Islamic Bank International of Denmark di kota Copenhagen. , pada tahun 1983. Sepanjang perjalanan waktu, kajian akademis maupun praktek operasional mengenai ekonomi Islam dan perbankan syariah terus dikembangkan. Untuk kajian akademis terdapat di University of Durham (Inggris), University of Portsmouth (Inggris), University of Harvard (Amerika) dan University of Wulongong (Australia). Kemudian Inggris telah menerbitkan sukuk (obligasi syariah), dan menjadi negara Barat pertama yang mengizinkan sukuk. Sampai januari 2007, diperkirakan ada 300 bank dan institusi finansial bebasis syariah di seluruh dunia yang asetnya diproyeksikan akan tumbuh sebesar 1 triliun dollar pada 2013. Ketimbang negara-negara Eropa lainnya, Inggris paling dulu merealisasikan sistem keuangan syariah. Awalnya adalah kelimpahan dana dari negara-negara Timur Tengah saat harga minyak bumi meroket pada sekitar 2000-an. Jadilah, Inggris bersiap diri untuk mengolah dana ini.Dalam catatan, jumlah penduduk London pada 2005 berada di angka 7,4 juta jiwa. Total penduduk Inggris sebanyak 60 juta orang. Dari jumlah itu, 1,8 juta jiwa beragama Islam. Pemerintah berikut industri perbankan Inggris melihat kenyataan ini sebagai pasar yang potensial. Kekompakan pemerintah dan industri perbankan memang berbuah. Paling tidak, bank ritel macam Lloyds TSB sudah menyediakan produk-produk berbasis syariah seperti tabungan serta pinjaman untuk pembelian rumah. Lloyds TSB adalah bank kelima terbesar di Inggris. Maka, diharapkan Inggris sebagai pintu gerbang majunya perbankan syariah di Eropa.

Menjelang akhir 2004 lalu, Inggris memroklamasikan sebuah bank berbasis Islam di negara itu. Ini merupakan bank Islam pertama di Inggris yang lahir untuk menjawab permintaan dari lebih kurang 1,8 juta penduduk Muslim Inggris sekaligus merupakan bank Islam pertama di Eropa.

(28)

24 dipimpin oleh seorang presiden direktur bernama Abdul Rahman Abdul Malik yang juga merupakan mantan pemimpin di Abu Dhabi Islamic Bank.

Terbentuknya bank ini merupakan hasil kerja sama Islamic Joint Venture Partnership (IJVP) dengan kepemilikan saham yang didominasi oleh saham perseorangan, yaitu dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Izinnya (lisensinya) diperoleh langsung dari The Financial Services Authoritys (FSA) atau semacam lembaga keuangan di Inggris.

Selama beberapa dekade, komunitas Islam di Inggris memang dikenal banyak yang tidak berinteraksi dengan bank. Alasannya adanya pendapat mengenai bunga bank yang hukumnya haram. Karenanya, tanggapan posistif pun turut berdatangan pascapeluncuran bank Islam ini.

Sebenarnya, sebelum kelahiran bank Islam di Inggris, masyarakat Inggris sudah bisa mengakses layanan perbankan Islam dari beberapa bank konvensional yang membuka unit syariah atau divisi syariah. Tapi, ketersediaan divisi syaraih di bank-bank tersebut ternyata belum mampu mengakomodasi banyak keinginan nasabah Muslim di Inggris. Bukan karena kualitas dan jumlah pelayanan cabang atau divisi syariah yang mereka miliki, tapi lebih kepada pesatnya perkembangan dan permintaan masyarakat akan layanan unit syariah ini.

Bank yang membuka layanan syariah melalui cabang maupun divisi syariahnya, yaitu Citibank, Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC), dan ANZ Bank. Bank-bank ini ternyata telah lama melihat peluang dan cepat tanggap merespons keinginan banyak nasabah Muslim di Inggris.

2.2.2. Kondisi Lingkungan Perbankan Dan Layanan Keuangan Di Inggris

(29)

25 untuk mendengarkan dan belajar dari pengalaman bank syariah, yang dalam jangka panjang dapat membawa terobosan besar melalui perbankan syariah di tingkat ritel di Barat.

Britania Raya adalah salah satu yang memiliki sektor perbankan dan layanan keuangan di dunia yang paling maju dan canggih dengan berbasis lemabaga yang kokoh, dengan banayak pengalaman lebih dari satu abad . London adalah pasar terbesar di dunia untuk devisa dealing, dan pusat terbesar untuk transaksi antar bank dan sindikasi pinjaman, sebagian besar yang terakhir dalam denominasi dolar. Pada tingkat ritel sektor perbankan berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena pengaruh Perbankan Act of 1987, demutualisasi dari masyarakat bangunan terkemuka, masuknya pemain eksternal seperti organisasi ritel dalam jasa keuangan dan laju yang cepat dari perubahan teknologi.

Akibatnya dominasi empat besar, Barclays, NatWest, Lloyds dan Midland Bank telah berakhir. Lloyds setelah merger dengan Wali Amanat Bank Tabungan (TSB) telah mengambil alih memimpin pasar, sedangkan akuisisi sebelumnya bermasalah jaringan Midland Bank oleh Hong Kong Bank telah menghasilkan kenaikan yang signifikan dalam pangsa pasarnya dalam hubungannya dengan First Direct, Hong Kong Layanan perbankan melalui telepon yang dimiliki Bank. Barclays telah berhasil mempertahankan sebagian besar pangsa pasar, namun NatWest telah tergelincir, dan demutualized Halifax Bank menjadi bank terbesar ketiga.

(30)

26 seperti perkeretaapian stasiun dan bandara. Keseimbangan kekuasaan telah bergeser dari pemasok untuk konsumen.

Bank dagang Inggris sebagian besar telah diambil alih oleh internasional besar bank, Fleming menjadi pengecualian, meskipun itu jauh lebih besar daripada sebagian besar orang lain dan mengembangkan kemampuan utama untuk pengelolaan dana. Ini Perkembangan yang sangat signifikan bagi keuangan Islam, sebagai salah satu utama bank yang terlibat, Kleinwort Benson, diambil alih Dresdner Bank Jerman. Sebagian besar perbankan syariah di Inggris bisa dikategorikan sebagai investment banking dan perusahaan keuangan, bukan ritel atau perbankan pribadi, meskipun banyan layanan perbankan swasta yang ditawarkan untuk klien Muslim.

London telah muncul sebagai pusat utama untuk perbankan dan keuangan Islam di Barat. Produk keuangan Islam yang ditawarkan di tingkat ritel termasuk investasi account, manajemen portofolio Islam, komoditas dan ekuitas dana berbasis fasilitas manajemen dan hipotik Islam. Klien perusahaan Muslim dapat memperoleh perdagangan jangka pendek dan keuangan serta hal penyewaan media untuk peralatan, meskipun saat ini pada skala yang sangat terbatas. .

2.2.3. Karakter Pasar Inggris

Ada lebih dari dua juta warga Muslim di Inggris14, sebagian besar adalah warga negara Inggris, dan mayoritas kini telah lahir di country15. Masyarakat terdiri dari 350.000 rumah tangga, keluarga khas yang dua kali lebih besar sebagai ukuran rata-rata keluarga di Inggris. Mayoritas generasi tua berbicara bahasa Urdu atau bahasa lain dari sub-benua India, tetapi kebanyakan berbicara Inggris setidaknya beberapa selain dan dapat membaca dengan berbagai tingkat kemahiran. Generasi muda memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka, dan lebih belajar bahasa-bahasa Eropa lainnya di sekolah seperti Perancis daripada bahasa Asia. Minoritas generasi tua yang berasal dari Afrika Timur berbicara Inggris sebagai bahasa pertama mereka. Muda dan tua

14

1991 sensus menunjukkan 476.555 orang dari kelompok etnis Pakistan, hampir setengah dari yang lahir di Inggris, 162.835 orang Bangladesh, India 840.255, mungkin 40 persen di antaranya adalah Muslim, 200.000 orang Asia lainnya, mayoritas dari mereka adalah Muslim dan 150.000 orang Arab. Lihat Etnis Kelompok dan Negara Lahir, HMSO, 1991, Volume 1, hlm. 403-407. Sejak itu penduduk Muslim telah tumbuh, dan pada tahun 1998 mungkin melebihi 1,5 juta warga negara dan penduduk tetap dan 500.000

15Muhammad Anwar, “Muslims in Britain” in Syed Z. Abdein and Ziauddin Sardar, (eds.),

(31)

27 kebanyakan memiliki beberapa pengetahuan tentang Arab, dan dapat membaca ayat-ayat Al-Quran.

Populasi asal Timur Tengah yang heterogen. paling lama didirikan adalah sebuah komunitas Yaman yang berasal dari pelaut yang menetap di akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh. Banyak yang menikah, dan sebagian besar memiliki pengetahuan yang terbatas akan bahasa Arab dan belum pernah ke Yaman, tapi Islam tetap kuat dalam komunitas ini. Ada juga sebuah komunitas Siprus Turki, terutama penduduk di utara London, di mana ukuran masyarakat melebihi mereka yang tersisa di Siprus. Ada juga sebuah komunitas Arab yang kecil, terutama dari Mesir dan asal Palestina, namun sebagian besar kini juga warga negara Inggris.

Ada juga sejumlah besar mahasiswa muslim yang bersifat penduduk sementara Inggris untuk masa studi mereka, kelompok terbesar berasal dari Malaysia. Banyak pengunjung, terutama dari kawasan Teluk, merupakan sebuah komunitas sementara, tetapi banyak mempunyai rekening bank Inggris dan penggunaan jasa keuangan lainnya, terutama yang melibatkan valuta asing dan uang transfer. Transfer keuangan ke sub-benua India telah menurun, sebagai Masyarakat Asia telah menjadi menetap di Inggris dan hubungan dengan kerabat jauh melemah.

Beberapa Muslim Inggris memiliki usaha kecil, mungkin lebih dari 100.00016. Ini termasuk toko makanan lingkungan, yang bersaing dengan jaringan supermarket yang dominan dengan berada di lokasi yang lebih nyaman bagi mereka yang tidak memiliki mobil atau tidak bisa mengemudi. Ada juga beberapa Muslim berbisnis tekstil dan manufaktur pakaian milik, yang memiliki tenaga kerja lebih rendah daripada biaya dari pesaing mereka, meskipun mereka mungkin akan terpengaruh oleh undang-undang upah minimum untuk diperkenalkan pada tahun 199917. Bangladesh imigran memiliki telah sangat aktif di restoran dan katering bisnis, dan account untuk up sampai dua puluh persen dari jumlah total restoran nasional. Semua kelompok ini memiliki kebutuhan pembiayaan usaha kecil, terutama untuk menutupi hipotek di lokal, persediaan dan keuangan saham dan pembelian peralatan.

16

Rodney Wilson, 2000, Challenges And Opportunities For Islamic Banking And Finance In The West:The United Kingdom Experience, London, Islamic Economic Studies Vol. 7, Nos. 1 & 2,

Oct.’99 & Apr. 2000 17

(32)

28 2.2.4. Strategi Promosi Bank Islam Di Inggris Untuk Menarik Pelanggan

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa bank syariah bukan hanya ditujukan kepada umat yang beragama Islam saja, tetapi juga bisa ditujukan kepada berbagai umat beragama, bahkan umat yang tidak beragama sekalipun. Islam sebagai sebuah agama yang memiliki comprehensive way dalam kehidupan mengandung unsurrahmatan lil alamin yang dapat diterjemahkan bahwa ajaran yang dikandung Islam mampu membawa berkah bagi seluruh alam, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, budaya, derajat, jenis kelamin, dsb. Hal ini tidak terlepas dari kesempurnaan Islam sebagai sebuah agama yang telah diridhai oleh Allah SWT sebagaimana tertulis dalam Surat Al Maidah ayat 3:

(33)

29 Gerakan perbankan modern Islam telah tumbuh secara signifikan selama 40 tahun terakhir dan sangat mapan di Inggris, terutama di London, karena beberapa alasan. Sejak awal 1880-an London Metal Exchange telah digunakan oleh lembaga-lembaga Islam Timur Tengah keuangan untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas mereka, ada sekitar dua juta Muslim di Inggris dengan keinginan tulus di antara mereka untuk menggunakan fasilitas perbankan yang sesuai dengan iman mereka; Inggris hukum dan akuntansi perusahaan memainkan peran kunci dalam transaksi keuangan Islam global, dan, akhirnya, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk memerangi pengecualian keuangan dan memperkuat posisi London sebagai pusat keuangan terkemuka di bidang keuangan Islam. Hal ini akan menyebabkan arus masuk modal dan bantuan dalam mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Islam.

Saat ini ada dua sepenuhnya syariah-compliant bank-bank Islam di UK: IBB dan Bank Investasi Eropa Islam, yang mencakup ritel dan pasar grosir masing-masing. Ada beberapa pemain lain juga – HSBC Amanah, Lloyds TSB, Alburaq (anak perusahaan Arab Banking Corporation), Ahli United Bank, dan United National Bank. Aplikasi lebih lanjut untuk lisensi ini dengan FSA. Ada sejumlah relatif kecil dari pemain utama dalam perbankan ritel Inggris dan syariah-compliant perbankan menempati ceruk dalam ini. Choudhury menunjuk empat faktor kunci yang mempengaruhi nasabah perbankan: kualitas pelayanan, merek, biaya dan produk / jasa yang ditawarkan. Sementara masing-masing adalah penting, bank harus fokus pada satu atau dua. IBB telah memilih untuk fokus pada merek dan produk / jasa. Ini telah memperluas portofolio produk jauh dan telah menempatkan banyak usaha dalam mempromosikan IBB merek melalui saluran pemasaran langsung dan tidak langsung. Mereka berusaha untuk membedakan dirinya dari pemain lain.

(34)

30 Produk inovasi, manajemen hubungan yang baik, segmentasi yang efektif dan terlatih personil adalah penting untuk keberhasilan bank. Untuk memastikan kepatuhan syariah produk, baik Syariah lokal dan internasional ahli sangat di papan dan IBB mempertahankan dialog dengan masyarakat pada tingkat yang berbeda. Choudhury menyimpulkan dengan mengatakan bahwa IBB merek didasarkan pada kepatuhan syari’ah penuh sementara menjadi bank Inggris diatur oleh FSA. Identitas perusahaan dipromosikan meskipun semua saluran pemasaran dan ada rencana untuk ekspansi Uni Eropa di masa depan juga.

Selain itu bank syariah memiliki keunggulan bukan hanya dalam hitung-hitungan bisnis, namun juga memiliki keunggulan dalam sisi moral bila dibandingkan bank konvensional. Contohnya seperti adanya nilai keterbukaan, transparansi, kemitraan, kejujuran dan akuntabilitas dalam mengoperasikan banknya baik dengan nasabah maupun di internal manajemen bank. Nilai-nilai seperti ini adalah nilai-nilai yang mampu menembus batas ideologis umat non muslim sehingga tertarik dan mau bergabung dengan bank syariah.

Dari penjelasan startegi-strategi promosi yan telah dijelaskan diatas bahwa bank syariah di Inggris terutama IBB melakukan promosi dengan mengunakan produk, layanan nasbah, merek, manajemen yang baik, serta kapatuhan sayriah dan nilai moral, maka kita akan tinjau strategi tersebut. Pertama, menurut Sun Tzu :

1. Menang Tanpa Bertempur.

Bank syari’ah bisa melakukan “menang tanpa bertempur” dengan

(35)

31 Jadi dalam hal ini bank syariah khususnya IBB harus dapat membuat dan mempromosikan suatu produk perbankan yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat baik masyarakat muslim maupun non muslim. Semisal pembiayan bagi pengusaha kecil, apabila produk ini tidak dimiliki oleh perbankan syariah lain serta mengenalkan semua keunggulan produk tersebut maka IBB akan mendapatkan pasar-pasar yang mengambang sehingga pasar yang mengemabang tersebut dapat menajadi nasabah.

2. Hindari Kekuatan Lawan dan Serang Kelemahannya

Sun Tzu mengarahkan kita fokus pada kelemahan kompetitor, yang bakal memaksimalkan profit karena dapat meminimalkan sumber daya yang digunakan. “Pasukan itu ibarat air. Agar bisa mengalir, dia harus menghindari tempat tinggi dan mencari tempat rendah. Makanya, hindarilah kekuatan dan seranglah kelemahan lawan,” demikianlah petuah Sun Tzu. Dalam pemasaran, lokasi strategis sangat menentukan bagi penigkatan laba. Pemilihan lokasi pendirian bank syari’ah haruslah disesuaikan dengan potensi pasar (medan perang) yang akan menjadi fokus garapannya. Banyak pemasaran bank syari’ah yang familiar dengan teknik analisis SWOT sebagai cara untuk menganalisa situasi bank syari’ah. Kebanyakan strategi pemasaran sudah menggunakan secara implisit, namun tidak begitu sempurna karena kurang eksplisit. Bank syari’ah sebaiknya menggunakan strategi “flanking” (menyerang sisi) terhadap pesaing lewat diferensiasi, perluasan atau membentuk kembali kebutuhan nasabah. Serangan bisa juga dilakukan ketika pesaing tak menduganya sama sekali.

Kelemahan bank syari’ah adalah pada sisi modal atau aset, sehingga bank syari’ah harus menghindari persaingan harga secara terbuka. Bank syari’ah tidak perlu terpancing dengan pergerakan suku bunga konvensional dalam menentukan nisbah bagi hasilnya. Selain tidak sehat dari aspek syariah, persaingan ini juga kan membahayakan kelangsungan aset bank syari’ah

Sebaliknya, bank syari’ah harus menyerang kelemahan pesaing dari aspek

syariah yaitu, bunga yang ribawi.

(36)

32 sehingga memilik daya tarik bagi calaon nasabah IBB untuk menggunakan produk tersebut. Selain itu penghindaran hal-hal yang sangat menggangu pada aspek dasar juga perlu sebagai pertimbangan karena apabila produk-produkl yang dikeluarkan oleh bank syariah terutama IBB masih terdapat ribawi dan bergantung pada pergerakan suku bunga bank konvensional akan sangat memberikan suatu pandangan tersendiri apabila bank tersebut memberlakukan hal tersebut.

3. Gunakan Pengetahuan dan Strategi

Inilah petuah Sun Tzu yang sangat terkenal: “Kenalilah musuhmu dan

kenalilah dirimu, niscaya Anda akan berjaya dalam ratusan pertempuran.” Dalam

mengenali diri sendiri, bank syari’ah harus mempunyai percaya diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam persaingan. Sebaliknya bank syari’ah tidak boleh sombong, ketika meraih kesuksesan. Kesombongan itu akan mengaburkan bank syari’ah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Pengenalan pesaing diharapkan dapat membantu untuk menentukan strategi yang dipakai menyerang kelemahan pesaing. Untuk mengenal medan atau pasar diperlukan pengalaman di lapangan. Dengan mengenal medan, bank syari’ah akan mampu terus berinovasi dan menciptakan momentum. Pengenalan ini tentu memerlukan data informasi dari sebuah tim Research and Development yang handal. Oleh

karena itu bank syari’ah memerlukan sebuah departemen Penelitian dan

Pengembangan yang terus menerus bekerja di belakang layar.“Suatu perhitungan akan membuahkan hasil kemenangan bila kita mempunyai informasi yang tepat

waktu, relevan, dan akurat,” begitulah pendapat Sun Tzu. Oleh karena itu, bank

syari’ah harus memaksimalkan kekuatan dalam mengumpulkan informasi yang penting. Penggunaan intelejen pasar (spy) yang jitu akan meningkatkan pengetahuan untuk menyerang pasar dan mendiferensiasikan diri dalam mind share pelanggan. Pemasar bank syari’ah juga tidak bisa mengabaikan gerakan pesaing, lebih-lebih lagi tidak bisa mengabaikan kebutuhan nasabah. Di dunia pemasaran, bank syari’ah mesti mengenal siapa nasabahnya, mengenal siapa

pesaingnya, dan mengenal diri bank syari’ah sendiri untuk dapat merebut

kemenangan.

(37)

33 untuk memenangkan persaingan, tetapi diperlukan sebuah informasi tentang manuver pesaing melalui penggunaan intelejen pasar (spy) yang sesuai dengan etika persaingan bisnis dan ajaran Islam. Dengan informasi dari mata-mata (marketer), Bank syari’ah bisa menentukan strategi pemasaran yang cerdik, tanpa menimbulkan konflik dan dengan biaya yang sehemat mungkin. Dengan informasi ini, bank syari’ah tidak akan melakukan kesalahan dan kecolongan oleh manuver pesaing yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi disamping itu pula dengan

penguasaan informasi bank syari’ah diharapkan bisa menerapkan strategi yang

lebih jitu dan menjalankan strategi tersebut secara efektif dan efisien.

Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa produk-produk yang kita hasilkan harus mencerminkan diri kita sendiri selain itu diperlukan informasi di pasar untuk mengenal musuh kita serta informasi yang kita dapat juga dipakai untuk berinovasi dan pengembangan produk-produk. Serta informasi yang kita dapat akan dapat membantu IBB dalam pembentukan harga dan layanan-layanan yang akan diberikan.

4. Kecepatan dan Persiapan

Pemasaran bank syari’ah harus bergerak cepat untuk dapat menguasai persaingan. Agar bisa menggunakan pengetahuan dan tipuan secara penuh, Sun Tzu menyatakan bahwa kita harus mampu bertindak dengan kecepatan tinggi. “Bersandar apa adanya tanpa persiapan merupakan kejahatan terbesar, persiapan terhadap kemungkinan yang muncul adalah kebijakan terbesar”. Bergerak dengan cepat bukan berarti mengerjakan secara tergesa-gesa. Kenyataannya, kecepatan butuh persiapan matang. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan, mengembangkan produk, dan layanan nasabah adalah hal utama. Memahami reaksi kompetitor potensial terhadap serangan kita merupakan hal yang juga penting.

(38)

34 Kecepatan itu juga harus diimbangi dengan persiapan yang matang atas segala kemungkinan, sehingga bank syari’ah akan siap dalam menhadapi segala resiko yang ditimbulkan dan produk yang diluncurkan itu tidak menjadi bumerang di kemudian hari.

Dari penjelasan diatas kita dapat ketahui bahwa kita harus dapat memahami pasar secara cepat dalam promosi produk dan layanan nasabah serta dengan waktu yang cepat maka promosi yang kita lakukan dapat meraih market share dan mind share sehingga promosi yang dilakukan sangat cerdas dan prospektif bagi peningkatan jumlah nasabah.

Selain kita tinjau menurut Sun Tzu, kita juga kan tinjua menurut perspektif Islam. Promosi menurut Islam meliputi kriteria sebagai berikut:

1. Jujur

Dalam menjelaskan produk-produk, layanan, harga dan sebagainya kepada konsumen atau calon nasabah maka produsen tidak boleh menyembunyikan hal-hal yang berkaitan dengan produk dll kepada konsumen dengan kata lain produsen atau pihak perbankan harus memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada konsumen.

2. Amanah

(39)

35 3. Menepati janji

Produk –produk dan layanan yang ditawarkan haruslah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan saat di promosikan dan tidak boleh melanggar janji yan telah ditawarkan kepada calon nasabah.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

4. Memberi Nasehat

Diantara yang menyempurnakan dan mengutamakan nilai kejujuran dan amanah adalah nasehat. Maksudnya menyukai kebaikan dan manfaat bagi orang lain sebagaimana ia menyukainya untuknya dirinya sendiri dan menjelaskan kepada mereka cacat-cacat sembunyi pada barang dagangan yang ia ketahui, tetapi pembeli tidak dpat melihatnya karena tidak tampak kecuali setelah beberapa saat. Seperti cacat dalam fondasi bangunan, spesifikasi barang yang diawetkan atau kandungan sesuatu yang diproduksi atau cara memproduksi dan lainya18.

18

(40)

36 BAB III

PENUTUP 3.1.Kesimpulan

Keuangan Islam telah menjadi semakin signifikan di pusat-pusat keuangan di Barat, terutama London, meskipun hambatan regulasi yang disajikan oleh beroperasi di non Lingkungan keuangan Islam. Pertumbuhan keuangan Islam sebagian mencerminkan permintaan dari warga Muslim dan non-penduduk untuk fasilitas penyimpanan Islam dan jasa manajemen yang melibatkan kepatuhan dana syari'ah. London telah muncul sebagai pusat utama untuk perbankan dan keuangan Islam di Barat. Produk keuangan Islam yang ditawarkan di tingkat ritel termasuk investasi account, manajemen portofolio Islam, komoditas dan ekuitas dana berbasis fasilitas manajemen dan hipotik Islam. Klien perusahaan Muslim dapat memperoleh perdagangan jangka pendek dan keuangan serta hal penyewaan media untuk peralatan, meskipun saat ini pada skala yang sangat terbatas.

Karakter pasar di Inggris juga mencerminkan bahwa permintaan akan produk-produk perbankan syariah sangatlah tinggi, hal ini dikarenakan banyak warga muslim yang bertempat tinggal di Inggris. Muslim di Inggris terdiri dari mahasiswa yang sedang studi di Inggris, populasi asal Timur Tengah yang heterogen selain warga negara yang muslim Inggris juga di dominasi oleh warga negara non muslim. Mereka juga merespons baik dengan adanya perbankan syariah beserta produknya karena merekan sadar bahwa perbankan syriah dan produknya adalah salah satu alternatif di bidang keuangan.

(41)

37 3.2.Saran

1. Dalam melakukan strategi promosi IBB atau perbankan syariah lainnya perlu adanya pengembangan promosi untuk menghantarkan nilai-nilai dan mengkomunikasikan kepada calon nasabah, seperti melalui advertaising dll. 2. Perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan perbankan guna

meningkatkan market share perbankan sehingga adanya peningkatan jumlah nasabah di perbankan syariah.

3. Adanya penerepan hukum Islam dan positif guna mendukung jalannya perbankan tersebut khususnya di bidang promosi agar promosi sesuai dengan nilai-nilai Islam yaitu kejujuran, amanah, nasehat, serta menepati janji.

4. Promosi yang dilakukan secara Islam akan mengkomunikasikan nilai-nilai kepada nasabah akan lebih mudah karena promosi yang kita lakukan bukan hanya sematu untuk mengejar keuntungan semata melainkan berdakwah di bidang ekonomi serta menghantarkan nilai-nilai Islam yang dapat di terima oleh masyarakat umum.

(42)

38

Daftar Pustaka

Al Qur’an dan Terjemahnya. 2007. Syamil Al Qur’an. Jakarta : Departemen Agama RI.

Al-Qardhawi, Yusuf , Peran Nilai dan Moral dalam Islam

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Djaslim, Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Hidayat, Mohammad.2010. The Sharia Economic.Jakarta :Zikrul Hakim.

Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Kotler, P. and Keller, K.L, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Muhammad Anwar, “Muslims in Britain” in Syed Z. Abdein and Ziauddin Sardar, (eds.), Muslim Minorities in the West, Grey Seal, London, 1995, pp. 37-50

Ratnasari, Ririn Tri. Manajemen Pemasaran Islam. (Surabaya : Departemen Ekonomi Syariah Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, 2012).

Rodney Wilson, 2000, Challenges And Opportunities For Islamic Banking And Finance In The West:The United Kingdom Experience, London, Islamic Economic Studies Vol. 7, Nos. 1 & 2, Oct.’99 & Apr. 2000

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Utoyo, Bambang, Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja,Bank Syariah Indonesia,, Dmb Ix Ipb

Veithzal Rivai, 2012. Islamic Economics & Finance: Ekonomi & Keuangan Islam Bukan Alternatif Tetapi Solusi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Veithzal Rivai, 2012. Islamic Marketing Membangun & Mengembangkan Bisnis dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Diakses dari http://www.zawya.com/cid21432/why-islamic-economis

(43)

39 Diakses dari http://tbahran.blogspot.com/2012/06/perkembangan-sistem-ekonomi-syariah-di.html#more

Diakses dari http://academia.edu.

Diakses dari http://irwanroyansyah.blogspot.com/2009/06/strategi-promosi-produk-bank.html

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini, yang menyatakan bahwa rasio-rasio keuangan CAMEL secara simultan berpengaruh positif

Persiapan yang hendaknya ada bagi perguruan tinggi berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kecerdasan emosional mahasiswa seperti:

Penilitian ini bertujuan untuk memprediksi Financial Distress dalam industri Textile dan Garment dengan menggunakan analisis regresi logistik. Penelitian tersebut

Dan yang terkahir, buat teman-teman kuliah yang nggak bisa aku sebutin satu-satu, terima kasih sudah bantu saya selama kuliah 4 tahun ini, setiap mata kuliah, selalu

Perubahan degeneratif fisik yang sering terjadi pada wanita premenopause di Kelurahan Biringere meliputi perubahan pada bagian sistem muskuloskeletal, sistem

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri secara

Alasan seorang pendidik menggunakan media pengajaran tidak lain ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit dalam proses belajarnya sehingga dapat menarik minat

Gambarkan bentuk gelombang yang didapatkan di titik A, B, dan C dalam satu skala waktu (gunakan.. warna bolpoin