• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar | Rabaisa | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4069 13048 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar | Rabaisa | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4069 13048 1 PB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

250

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele

Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan

Melalui Penerapan LKS Bergambar

Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pokok bahasan perkembangbiakan pada hewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ogowele pada mata pelajaran IPA, pada pokok bahasan perkembangbiakan pada hewan melalui penerapan LKS bergambar. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian mengacu pada desain Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri atas empat tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V berjumlah 20 orang siswa (siswa laki-laki 11 orang dan perempuan 9 orang).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 61,5, ketuntasan belajar klasikal 45%, hasil observasi aktivitas guru 84,2%, hasil observasi aktivitas siswa 56,66%. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 72,5, ketuntasan belajar klasikal 95%, hasil observasi aktivitas guru 94,42%, hasil observasi aktivitas siswa 90%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan LKS Bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ogowele Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli pada pokok bahasan perkembangbiakan pada hewan.

Kata Kunci: LKS Bergambar, Hasil Belajar, Perkembangbiakan Pada Hewan.

I. PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi secara global telah mengalami

berbagai perkembangan. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan

sehari-hari yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Pada dasarnya Sains bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik agar tanggap menghadapi lingkunganya, karena dengan

belajar Sains siswa belajar memahami fenomena-fenomena alam yang terjadi

dilingkungannya. Sejalan dengan itu Samatowa (2006:78) mengemukakan bahwa

dengan belajar Sains, dapat meningkatkan kemampuan siswa kearah sikap dan

(2)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

251 Belajar Sains bukan hanya sekedar menghafalkan konsep dan prinsip Sains,

melainkan dengan pembelajaran Sains diharapkan siswa dapat memiliki sikap dan

kemampuan yang berguna bagi dirinya dalam memahami perubahan yang terjadi di

lingkungannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Abruscato, 1992 (Khairudin dan

Soedjono, 2005:15) mengemukakan bahwa sebagai berikut: Tujuan pembelajaran

Sains adalah (1) mengembangkan kognitif siswa, (2) mengembangkan afektif siswa,

(3) mengembangkan psikomotorik siswa, (4) mengembangkan kreativitas siswa, dan

(5) melatih siswa berfikir kritis.

Berdasarkan tujuan pembelajaran Sains yang telah dikemukakan sebelumnya

tampak bahwa hasil belajar Sains diharapkan tercermin dari kemampuan siswa

bersikap dan bertingkah laku yang baik, dalam memahami fenomena-fenomena alam

yang terjadi di lingkungannya. Olehnya itu guru perlu merancang suatu pembelajaran

yang menarik bagi siswa, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran

Sains dapat tercapai.

Salah satu alat yang dapat membimbing atau memandu siswa secara aktif

untuk menemukan informasi adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja

Siswa (LKS) berisi tuntunan bagi siswa cara membangun pengetahuannya tanpa

menggantungkan sepenuhnya pada guru. LKS lebih menekankan pada proses untuk

menemukan konsep sehingga Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan petunjuk bagi

siswa untuk mencari pengetahuan atau yang ingin diketahui oleh siswa. LKS bukan

berisi pertanyaan-pertanyaan dengan memindahkan isi buku pada LKS. Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang baik dapat digunakan oleh siswa yang kurang dalam

kemampuan akademisnya, juga siswa yang kemampuan akademisnya tinggi.

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu cara bagi guru untuk berkomunikasi

dengan siswa secara aktif. Oleh karena itu LKS yang dapat menunjang komunikasi

dengan siswa SD haruslah sederhana. Dalam LKS guru perlu menggunakan kalimat

yang tidak terlalu panjang, tidak rumit, dan dengan menggunakan kata-kata

sederhana yang mudah dipahami siswa. Dan sertakan pula gambar pada petunjuk

atau alat dan bahan yang akan digunakan, seperti gambar-gambar hewan, tumbuhan

(3)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

252 Salah satu materi yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Sains di sekolah dasar kelas V adalah

Perkembangbiakan pada hewan. Materi ini harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar

dengan baik, karena materi tersebut juga sangat dekat dengan lingkungan keseharian

siswa. Olehnya itu seorang guru perlu merancang suatu alat pembelajaran yang

menarik bagi siswa dalam mengajarkan konsep Perkembangbiakan pada hewan

dengan menggunakan berbagai metode dan media mengajar yang sesuai.

Namun pada kenyataannya di lapangan jauh berbeda dengan hal di atas.

Pembelajaran IPA lebih dititikberatkan pada pembekalan anak terhadap penguasaan

konsep-konsep yang sifatnya hafalan. Hal ini sesuai hasil prapenelitian yang

dilakukan melalui interview dan observasi pada bulan Oktober 2014 di kelas V SD

Negeri 2 Ogowele, terungkap sebagai berikut:(1) dalam proses pembelajaran

perkembangbiakan pada hewan guru hanya menggunakan metode ceramah saja,(2)

Guru tidak mempunyai Lembar Kerja Siswa dalam proses belajar mengajar, (3)

Siswa hanya mencatat materi yang dibacakan Guru,(4) siswa hanya menjawab

soal-soal dalam buku.

Penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Ogowele pada

materi perkembangbiakan pada hewan adalah rendahnya pemahaman guru terhadap

penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran Sains. Olehnya itu, peneliti

bersama guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan

mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan

Pada Hewan melalui Penerapan Lembar Kerja Siswa Bergambar”.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan pada penelitian ini

adalah: Apakah penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bergambar dapat

meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V SDN 2 Ogowele pada mata pelajaran IPA

tentang Perkembangbiakan Pada Hewan?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

Siswa kelas V SDN 2 Ogowele pada mata pelajaran IPA tentang Perkembangbiakan

(4)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

253

II. METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SDN 2 Ogowele. Pemilihan

subjek penelitian berdasarkan saran dari Guru bidang studi IPA di sekolah yang

bersangkutan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDN

2 Ogowele Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif waktu penelitian mulai dari bulan

Oktober sampai bulan Desember 2014.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut skema

alur PTK yang diadaptasi dari Mc. Taggart (dikutip dari Kusuma dan Dwitagama,

2009: 44). Desain/Rancangan penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Alur penelitian

Variabel penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ogowele

pada semester 1 tahun ajaran 2014/2015. Teknik yang digunakan dalam penelitian

tindakan ini adalah: observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data yang

dikembangkan oleh Miles dan Huderman yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu:

(1) mereduksi data, (2) menyajikan data, (3) menarik kesimpulan dan verifikasi. Diagnosis

masalah

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan Refleksi

(5)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

254 Indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari indikator hasil dalam

pembelajaran. Adapun kriteria standar keberhasilan dari segi indikator hasil

ditentukan dengan merujuk pada pendapat Nurkancana (2008), Tingkat keberhasilan

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Tingkat Keberhasilan

Tingkat Keberhasilan Kualifikasi

85%-100% Sangat Baik (SB)

70%-84% Baik (B)

55%-69% Cukup (C)

46%-54% Kurang (K)

0%-45% Sangat Kurang (SK)

Berdasarkan kriteria standar tersebut, maka peneliti menentukan indikator

keberhasilan tindakan pada penelitian ini tercapai apabila setiap siswa kelas V SDN

2 Ogowele pokok bahasan Perkembangbiakan pada Hewan dengan Penerapan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Bergambar memperoleh nilai ≥ 7,0 dan ketuntasan belajar ≥70%.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) standar

isi Tahun 2006 maka pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V Materi yang

menjadi bahan untuk siklus pertama adalah : “Cara Perkembang biakan pada hewan seperti Itik, Ayam, dan Kucing " sedangkan untuk pelaksanaan siklus kedua materi

yang dijadikan sebagai bahan pembelajaran adalah Cara Perkembang biakan pada hewan seperti Sapi, Buaya dan Ular”.

Dengan demikian pelaksanaan tindakan dengan pemanfaatan media Gambar

Perkembangan biakan hewan pada kelas V ini berjalan secara berurutan untuk dua

(6)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

255 Tabel 2. Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

1. Kegiatan awal terdiri dari : a. Memberikan salam

b. Berdoa dan mengecek kehadiran siswa

c. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait dengan pembelajaran

d. Guru melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang yang ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

f. Siswa dimotivasi agar melaksanakan kegiatan dengan penuh semangat. 2. Kegiatan inti terdiri dari :

a. Guru membagikan beberapa gambar Hewan yang berbeda pada setiap kelompok kemudian menyuruh siswa mengamati hewan tersebut (komponen kontruktivisme).

b. Guru membimbing siswa untuk bertanya tentang cara perkembangbiakan pada hewan (Komponen Bertanya).

c. Guru membagikan LKS pada setiap kelompok untuk dikerjakan.

d. Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban setiap kelompok

e. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok sehingga siswa aktif(komponen masyarakat belajar). f. Guru meminta siswa mempresentasekan hasil

diskusi kelompoknya dan kelompok lain menanggapinya (pemodelan).

g. Guru memberikan penguatan atau pujian kepada setiap kelompok yang mengerjakan LKS dengan benar

h. Guru membagikan tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan.

i. Guru melakukan penilaian terhadap hasil tes atau pekerjaan siswa (komponen penilaian nyata).

3

3. Kegiatan akhir terdiri dari :

a. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan pertanyaan yang belum dipahami.

(7)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

256 b. Guru meminta Siswa merangkum materi pelajaran

sebagai kegiatan refleksi (komponen refleksi).

c. Guru memotivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajaran di rumah.

3

4

Jumlah skor nilai indikator 64

Jumlah skor maksimal 76

Persentase nilai rata-rata 84,2

Hasil analisis aktifitas guru dari data lembar observasi aktifitas guru dalam

proses pembelajaran siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 84,2% dan

dalam kategori baik.

Tabel 3. Hasi Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

1. Kegiatan awal teridri dari : a. Siswa menjawab salam b. Siswa Berdo’a

c. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai d. Siswa termotivasi melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan penuh semangat.

a. Siswa mengamati Gambar hewan yang dibagikan oleh guru untuk mengembangkan pengetahuan awalnya berdasarkan pada pengetahuan barunya.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan pengamatannya.

c. Siswa menerima LKS dari gurunya untuk dikerjakan dengan teman kelompoknya.

d. Setiap kelompok mengerjakan LKS berdasarkan petunjuk yang ada pada LKS.

e. Siswa aktif dalam mengemukakan gagasan atau pendapatnya

f. Siswa aktif dalam mendiskusikan jawaban dari LKS dengan teman kelompoknya.

g. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang lain menanggapinya.

h. Siswa mengerjakan tes formatif.

3

3. Kegiatan akhir terdiri dari :

a. Siswa mengungkapkan pertanyaan yang belum dipahami. b. Siswa merangkum materi pelajaran sebagai kegiatan

refleksi.

1 1

Jumlah skor nilai indikator 34

Jumlah skor maksimal 60

(8)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

257 Setelah dianalisis hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pada tabel 4.2

diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 56,66% atau berada dalam kategori cukup

baik. Oleh karena itu diharapkan guru dapat mengoreksi kekurangan-kekurangan

dalam mempersiapkan segala sesuatunya, untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Berikut dipaparkan data observasi untuk langkah dan kegiatan yang

dilakukan oleh guru pada siklus kedua dapat kita lihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus 2

No. Aspek yang diamati Skor

1. Kegiatan awal terdiri dari : a. Memberikan salam

b. Berdoa dan mengecek kehadiran siswa

c. Guru mempersiapkan fasilitas yang terkait dengan pembelajaran

d. Guru melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang yang ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

f. Siswa dimotivasi agar melaksanakan kegiatan dengan penuh semangat.

g. Membagi siswa kedalam 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 5 orang) secara heterogen. (Komponen Masyarakat Belajar).

4 3 3

4

4 3

4

2. Kegiatan inti terdiri dari :

a. Guru membagikan beberapa gambar Hewan yang berbeda pada setiap kelompok kemudian menyuruh siswa mengamati hewan tersebut (komponen kontruktivisme).

b. Guru membimbing siswa untuk bertanya tentang cara perkembangbiakan pada hewan (Komponen Bertanya). c. Guru membagikan LKS pada setiap kelompok untuk

dikerjakan.

d. Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban setiap kelompok

e. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok sehingga siswa aktif(komponen masyarakat belajar). f. Guru meminta siswa mempresentasekan hasil diskusi

4

4 4

4

3

(9)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

258 kelompoknya dan kelompok lain menanggapinya

(pemodelan).

g. Guru memberikan penguatan atau pujian kepada setiap kelompok yang mengerjakan LKS dengan benar.

h. Guru membagikan tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan.

i. Guru melakukan penilaian terhadap hasil tes atau pekerjaan siswa (komponen penilaian nyata).

4

3

4

3. Kegiatan akhir terdiri dari :

a. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan pertanyaan yang belum dipahami.

b. Guru meminta Siswa merangkum materi pelajaran sebagai kegiatan refleksi (komponen refleksi).

c. Guru memotivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajaran di rumah.

3

4

4

Jumlah skor nilai indikator 70

Jumlah skor maksimal 76

Persentase nilai rata-rata 92,1

Tabel 5. Aspek Penilaian

No. Aspek yang diamati Skor

1. Kegiatan awal teridri dari : a. Siswa memberikan salam. b. Siswa Berdo’a.

c. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai . d. Siswa termotivasi melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan penuh semangat.

e. Siswa membentuk kelompok-kelompok

4 untuk mengembangkan pengetahuan awalnya berdasarkan pada pengetahuan barunya.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan pengamatannya.

c. Siswa menerima LKS dari gurunya untuk dikerjakan dengan teman kelompoknya.

d. Setiap kelompok mengerjakan LKS berdasarkan petunjuk yang ada pada LKS.

e. Siswa aktif dalam mengemukakan gagasan atau pendapatnya. f. Siswa aktif dalam mendiskusikan jawaban dari LKS dengan

teman kelompoknya.

g. Siswa mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang lain menanggapinya.

h. Siswa mengerjakan tes formatif.

(10)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

259 3. Kegiatan akhir terdiri dari :

a. Siswa mengungkapkan pertanyaan yang belum dipahami. b. Siswa merangkum materi pelajaran sebagai kegiatan refleksi.

3 4

Jumlah skor nilai indikator 54

Jumlah skor maksimal 60

Persentase nilai rata-rata 90

Tabel 6. Perbandingan Hasil Evaluasi pada Siklus I dan II

No Unsur yang Dibandingkan Tindakan

Siklus I Siklus II

Berdasarkan data tabel di atas secara terperinci dapat dikemukakan bahwa hasil

evaluasi pada siklus pertama ditinjau dari segi ketuntasan secara klasikal ternyata

belum dapat memenuhi kriteria, yakni minimal 85%, sehingga perlu diadakan

perbaikan yang dilaksanakan pada siklus kedua. Dan pada siklus kedua ini

merupakan siklus terakhir, karena perbaikan yang dilakukan oleh guru telah

terpenuhi ketuntasan klasikalnya, yakni dari 58,83% meningkat menjadi 94,12%. Ini

menandakan bahwa perbaikan yang dilakukan oleh guru telah melebihi dari target

yang diharapkan.

Selanjutnya data hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru di kelasV dapat

dilihat pada table 7.

Tabel 7. Hasil evaluasi siklus 1 dan 2 dengan standar KKM=65

(11)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10

dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas

kompetensi dasar yang akan dicapainya. (Depdiknas; 2004; 18). Trianto (2008: 148)

mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan

untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah.

Penelitian ini dapat memasuki suatu pembahasan dalam bentuk pengujian

penelitian, karena penelitian ini hanya bersifat tindakan dan perbaikan di kelas, maka

uji penelitian yang akan dilakukan bukanlah dalam bentuk pengujian yang

menggunakan rumus tertentu yang berupa perhitungan statistik, melainkan sekedar

mendeskripsikan berdasarkan hasil data yang diperoleh. Oleh karena itu hipotesis ini

terkandung suatu pemahaman yang bersifat pernyataan atau jawaban sementara

mengenai pemanfaatan LKS bergambar dapat meningkatkan minat belajar siswa

pada mata pelajaran IPA. Untuk mengetahui apakah memang demikian? Tentunya

untuk menguji kebenarannya sangat perlu mengkaji kembali pada data-data yang

diperoleh pada bagian terdahulu.

Data-data tersebut berkaitan langsung pada indikator hasil dalam unjuk kerja

(12)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

261 melakukan unjuk kerja membuat gambar dan yang melakukan umpan balik pada saat

kegiatan dilaksanakan yakni dari siklus pertama sampai pada siklus yang teakhir.

Sebagaimana telah dikemukakan pada penyajian terdahulu, tentunya telah

diketahui hasil kebenaran uji hipotesis ini, dengan melihat data-data perbaikan dan

tindakan guru dalam pelaksanaan perbaikan pada pembahasan terdahulu. Bahwa

ternyata dengan upaya guru dalam mengujikan materinya sangat jelas peningkatan

dan perkembangan siswa dalam menerima materi yang diajarkan, melalui

pemanfaatan LKS bergambar dalam peningkatan belajar siswa pada mata pelajaran

IPA.

Oleh karena itu secara keseluruhan pada siklus kedua diakui telah berhasil

dalam mengoptimalkan belajar siswa sebagaimana yang diharapkan. Apalagi dilihat

dari hasil evaluasi bila dibandingkan pada siklus pertama dan kedua bahwa

ketuntasan belajar klasikal dari 45 % menjadi 95 % dan nilai rata-rata dari 61,5

menjadi 75,2. Dengan melihat data persentase yang ada, maka pemanfaatan media

gambar pada pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

telah tercapai dengan sangat memuaskan.

Dengan demikian penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ogowele pada Pelajaran IPA pokok

bahasan perkembangbiakan pada hewan.

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa LKS

bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ogowele

Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Pelajaran IPA pokok bahasan

perkembangbiakan pada hewan.

Hal ini ditunjukan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I adalah nilai

rata-rata hasil belajar siswa 61,5, ketuntasan belajar klasikal 45%, hasil observasi aktifitas

guru 84,2%, hasil observasi aktifitas siswa 56,66%. Hasil penilaian pada siklus II

adalah nilai rata-rata hasil belajar siswa 72,5, ketuntasan belajar klasikal 95%, hasil

aktifitas guru 94,42%, hasil observasi aktifitas siswa 90%. Sebagai masukan kepada

(13)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10 ISSN 2354-614X

262 pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada pembelajaran

IPA maupun pada mata pelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran SAINS SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Khaeruddin dan Sudjiono, E. H. 2005. Pembelajaran Sains (IPA) Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makassar: Badan Penerbit Makassar.

Nurkancana, 2008. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdikarya.

Gambar

Gambar 1. Alur penelitian
Tabel 1. Tingkat Keberhasilan
Tabel 2. Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Tabel 3. Hasi Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH PADA An.K DENGAN DIARE CAIR AKUT (DCA).. DI RUANGAN KANTHIL

Karena pada penelitian ini menggunakan desain penelitian true experiment dengan bentuk post-test only control design dengan membandingkan perlakuan pada kelompok

Sebelum dilaksanakan pendidikan gizi, kelompok TGT memiliki median niat yang lebih tinggi daripada kelompok ceramah yang diduga disebabkan oleh siswa SDN Tumpakrejo 1 lebih

Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafon supaya tidak

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,

Beberapa komponen yang masuk dalam indikator pendidikan di Jawa Timur yaitu Angka Partisipasi Murni, Angka Partisipasi Kasar, Angka Transisi, Angka Putus Sekolah,

[r]

Wali Kelas Kelas user 8.0 Pengolahan Laporan Transaksi 9.0 Pengolahan Informasi Pembayaran Data Transaksi Hasil Transaksi Informasi Pembayaran Informasi Pembayaran. Laporan