PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PERKARA PIDANA BERKAITAN DENGAN AKTA YANG DIBUATNYA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN
ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004
TESIS
Oleh
AHMAD REZA ANDHIKA
137011076/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PERKARA PIDANA BERKAITAN DENGAN AKTA YANG DIBUATNYA MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
AHMAD REZA ANDHIKA
137011076/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PERKARA PIDANA BERKAITAN DENGAN AKTA
YANG DIBUATNYA MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004
Nama Mahasiswa : AHMAD REZA ANDHIKA
Nomor Pokok : 137011076
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum) (Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 22 Oktober 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn
3. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : AHMAD REZA ANDHIKA
Nim : 137011076
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PERKARA PIDANA BERKAITAN DENGAN AKTA YANG DIBUATNYA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : AHMAD REZA ANDHIKA
i
ABSTRAK
Notaris adalah pejabat umum yang diangkat oleh Pemerintah untuk membantu masyarakat umum dalam hal membuat perjanjian-perjanjian yang ada atau timbul dalam masyarakat. Perlunya perjanjian tertulis ini dibuat dihadapan seorang Notaris adalah untuk menjamin kepastian hukum bagi para pihak yang melakukan perjanjian. Perjanjian tertulis yang dibuat dihadapan Notaris disebut Akta. Tujuannya adalah, supaya akta tersebut dapat digunakan sebagai bukti yang kuat jika suatu saat terjadi perselisihan antara para pihak atau ada gugatan dai pihak lain. Berdasarkan uraian diatas, jelas begitu pentingnya fungsi dari akta Notaris tersebut, oleh karena itu untuk menghindari tidak sahnya suatu akta, maka lembaga Notaris diatur didalam Peratuan Jabatan Notaris (PJN) yang sekarang telah diganti oleh Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dibidang peraturan jabatan Notaris Undang No. 2 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang No 30 Tahun 2004, KUHPerdata dan KUHP, KUHAP yang mengatur masalah pidana. Penelitian ini menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan mengenai mengenai pertanggungjawaban notaris dalam berkara pidana yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya
Dari hasil penelitian diketahui bahwa notaris sebagai pejabat umum terhadap akta yang telah dibuatnya dan ditandatangani oleh para pihak tersebut memperoleh kekuatan pembuktian. Notaris harus mempertanggungjawabkan terhadap akta otentik yang dibuat jika terjadi perbuatan pidana, mengharuskan notaris hadir dalam pemeriksaan awal yaitu penyidikan ditingkat kepolisian, penuntutan di kejaksaan sampai proses persidangan mengingat bahwa akta otentik tersebut yang dibuat oleh notaris akan dipergunakan sebagai alat bukti apabila terjadi persengketaan di pengadilan. Setelah dibuktikan akta notaris tersebut memang berindikasi perbuatan pidana melalui keputusan pengadilan maka notaris dapat di pidana dan di tuntut oleh pihak yang berkepentingan dalam akta tersebut yang haknya telah terlanggar sepanjang hal tersebut disebabkan oleh kesalahan notaris, dan jika tidak merugikan pihak para pihak yang berkepentingan maka notaris tidak dapat dituntut selama akta yang dibuatnya memenuhi syarat formil dalam pembuatan akta, maka untuk meminimalisir agar tidak terjadi kasus pidana yang melibatkan notaris undang-undang memberikan amanat kepada dewan kehormatan notaris untuk memberikan pengarahan, pengawasan kepada notaris.
ii
ABSTRACT
Notary is a public official appointed by Government to help the society make present or emerging agreements in the society. The purpose of the making of these written agreements before a Notary is to guarantee the legal certainty of stakeholders of the agreements. The written agreement made before a Notary is called a Deed. The purpose of the Deed is, so that it can be used as powerful evidence in case of disputes among the stakeholders or any lawsuit from other parties. Based on this explanation, how important the function of the deed is obvious, thus, in order to prevent the deed from being invalid, Notary Public Institution is governed in Notary regulations which have been replaced by Law No 30/2004 on The Position of Notary.
This is a normative juridical research which analysis is descriptive, and its approach to the problems was made by analyzing the provisions of the applicable laws upon the position of Notary in Law No 2/2014 on the amendment of Law No 30/ 2004, The Civil Code and The Penal Code, The Criminal Code Procedure that govern criminal matters. This research described and explained as well as analyzed the problems on the responsibilities of Notary in litigating a criminal case related to the deed he had made.
The results showed that notary as the public official of the Deed which he had made and of which had been signed by the parties who had stake in the Deed obtained evidentiary value. Notary had to account for the authentic Deed made in case of any crimes obliging the Notary to be present in the preliminary examination, namely investigations by police, the prosecution at the District’s Attorney Office, up to the Hearing process given that the authentic deed made by the Notary would be used as the evidence in case of disputes in the court. Once proven that the Notary Deed had indication of crime by a court decision, the Notary would be punishable and chargeable by the stakeholders whose right had been violated to the extent that they were caused by the notary error, but if caused no harm to the stakeholders, the notary could not be charged providing that the deed made had met the formal requirements of the making of the Deed. Therefore, in order to minimize the possibility of criminal case involving the notary, The Law gives mandate to Notary Honorary Board to provide directions and control to notaries.
iii
KATA PENGATAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji dan Syukur Allhamdulillah kehadirat Allah S.W.T karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul " Pertanggungjawaban
Notaris Dengan Akta Yang Dibuatnya Menurut Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004”,
telah dapat diselesaikan. Penulisan Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih dan amat
terpelajarBapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, SH, MS, CN., Bapak Prof.
Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum dan Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, M.kn
selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan
dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil
sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera
Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas
iv
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam
menyelesaikan pendidikan ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N, selaku Ketua Program
studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H, C.N, M.Hum, selaku Sekretaris
Program studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang
sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di
bangku kuliah.
6. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama
ini menjalankan pendidikan.
7. Motivator terbesar dalam hidup Penulis yang selaku memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya dari papa, mama, arief, keza,
v
marzul, umi, om jun dan siska, yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
Penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Magister Kenotariatan, khususnya
angkatan tahun 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis
dalam memberikan masukan dan arahan yang kostruktif dalam penulisan tesis ini
sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga
penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil
sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan
terarah.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan
pada khususnya.
Amiin Ya Rabbal’ Alamin.
Medan, Oktober 2015 Penulis,
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Ahmad Reza Andhika
Tempat / TanggalLahir : Padang, 12 September 1988
Alamat : Jln. Dr. Soetomo Nomor 50 G Padang
JenisKelamin : Laki-Laki
Umur : 27 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Nama Bapak : H. Yanuarizal SE, MM
Nama Ibu : Hj. Lisa Hariati
II. PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri 020 Batam (1995-2000)
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 10 Batam (2000-2003)
Sekolah MenengahAtas : SMA Negeri I Bantan Bengkalis Riau
(2003-2006)
Universitas : S1 Fakultas hukum Universitas Andalas Sumatera Barat (2006-2013)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR SINGKATAN ... ix
DAFTAR ISTILAH ASING ... x
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Pendahuluan ... 1
B. Perumusan Masalah ... 15
C. Tujuan Penelitian ... 16
D. Manfaat Penelitian ... 16
E. Keaslian Penelitian ... 17
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 26
1. Kerangka Teori ... 26
2. Konsepsi ... 31
G. Metode Penelitian ... 33
BAB II PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS SEBAGAI PEJABAT UMUM YANG MEMBUAT AKTA JIKA TERJADI MASALAH PADA AKTA TERSEBUT DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 ... 37
A. Tugas pokok Dan Fungsi Notaris Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris ... 37
viii
C. Pertanggungjawaban Notaris Sebagai Pejabat Umum yang membuat Akta Jika Terjadi Masalah Pada Akta Tersebut di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Jabatan Notaris ... 64
BAB III AKIBAT HUKUM BAGI AKTA NOTARIS JIKA TERJADI PERKARA PIDANA... 72
A. Karakteristik Suatu Akta Notaris Sebagai Alat Bukti ... 72
B. Kekuatan Akta Notaris Sebagai Alat Bukti ... 77
C. Akibat Hukum Bagi Akta Notaris Jika Terjadi Perkara Pidana 93 BAB IV UPAYA DAN PERANAN MAJELIS KEHORMATAN BESERTA ORGANISASI AGAR MEMINIMALISIR PROFESI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA AGAR TIDAK TERLIBAT DALAM KASUS PIDANA ... 104
A. Pengertian Majelis Pengawas Daerah, Majelis Pengawas Wilayah, dan Majelis Pengawas Pusat ... 104
B. Kepastian Hukum Tentang Perlindungan Notaris ... 110
C. Upaya Dan Peranan Majelis Kehormatan Beserta Organisasi Agar Meminimalisir Profesi Notaris Dalam Pembuatan Akta Tidak Terlibat Dalam Kasus Pidana ... 116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 121
A. Kesimpulan ... 121
B. Saran ... 122
ix
DAFTAR SINGKATAN
UUJN : Undang-Undang Jabatan Notaris
KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
MA : Mahkamah Agung
KUHPidana/KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
MPD : Majelis Pengawas Daerah
MPW : Majelis Pengawas Wilayah
MPP : Majelis Pengawas Pusat
INI : Ikatan Notaris Indonesia
x
DAFTAR ISTILAH ASING
Autensitas : Kebenaran, dan keaslian
Credietverband Hak Tanggungan
Derde : Orang ketiga
Degradasi : Penurunan derajat (dalam hal ini akta)
Eksekutorial : Kekuatan untuk dilaksanakannya apa yang diterapkan dalam putusan itu secara paksa oleh alat-alat negara
Faute personalle : Bersifat pribadi
Faute de service : Kesalahan dalam menjalankan tugas
Geutuige : Saksi
In service fault : Dianggap tidak sah
Instrumentair : Saksi dalam suatu akta
Instrumenteire getuigen : Saksi dalam suatu akta
Immunitas : Hak kebal terhadap hukum
Legitimasi : Kualitas hukum yang berbasis pada penerimaan putusan dalam pengadilan
Onrechtmatigedaad : Perbuatan melawan hukum
Partij : Para pihak (dalam hal ini akta)
Relaas : Dalam hal ini suatu tindakan dalam bentuk akta, yang diuraikan oleh notaris atas suatu keadaan yang dilihat dan ia saksikan
Renvoi : Penunjukan kembali
Ultimatum remendium : Jalan terakhir
Waarnemen : Menerangkan apa yang ia saksikan sendiri
Wanprestasi : Tidak adanya suatu prestasi dalam suatu perjanjian, atau suatu perikatan dimana pihak debitur karena kesalahannya tidak melaksanakan apa yang diperjanjikan