• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemakaian Tato Pada Anggota Yakuza

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemakaian Tato Pada Anggota Yakuza"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban. Semenjak terciptanya peradaban dan seiring dengan terus berkembangnya peradaban tersebut, melahirkan berbagai macam bentuk kebudayaan.

Ienaga Saburo dalam Situmorang (2009:2-3) menjelaskan kebudayaan dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas kebudayaan adalah seluruh cara hidup manusia (ningen no seikatsu no itonami kata). Ienaga menjelaskan bahwa kebudayaan ialah keseluruh hal yang bukan alamiah. Sedangkan dalam arti sempit kebudayaan adalah terdiri dari ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan dan seni, oleh karena itu Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas ialah segala sesuatu yang bersifat konkret yang diolah manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan kebudayaan dalam arti sempit ialah sama dengan budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara atau yang bersifat semiotik.

(2)

dan sangat meresahkan masyarakat. Bila di Italia terkenal dengan Mafia, di Hongkong di kenal TRIADnya. Di Jepang juga memiliki kelompok kriminal yang sangat meresahkan masyarakat, yang dikenal dengan sebutan yakuza.

Yakuza adalah kelompok kejahatan terorganisir di Jepang. Yakuza dikenal juga

sebagai gokudou (sindikat kejahatan transnasional) karena memiliki struktur organisasi yang tersusun dengan rapi untuk mengatur segala aktifitas anggotanya. Yakuza bukan sekedar preman jalanan seperti umumnya yang kita kenal selama

ini. Disaat pelaku kejahatan kriminal umumnya harus menyembunyikan identitas dirinya dari kejaran pihak berwajib, mereka justru tampil sebaliknya, tampil beda dengan gaya pakaian, bahasa khusus dan yang paling mencolok adalah tato. Seluruh anggota yakuza harus menunjukan kesetian mereka dalam beberapa hal, seperti rela mengorbankan diri sendiri untuk melindungi oyabun (orang tua) dan siap menerima hukuman apa saja jika melakukan kesalahan yang ringan dan berat, seperti mentato seluruh tubuh dan memotong jari (yubitsume), hal ini lama kelamaan menjadi tradisi di organisasi yakuza dan menjadi identitas setiap anggota yakuza. Hal inilah yang membedakan yakuza dengan organisasi kriminal lainnya di dunia, seperti mafia di Italia dan gangster di Amerika.

(3)

Selain memotong jari (yubitsume) tato merupakan suatu identitas keanggotaan yakuza. Mentato diri merupakan ritual untuk menjadi anggota yakuza, hal ini

bermaksud untuk menunjukkan kesetiaan dan dedikasi mereka kepada oyabun (orang tua) dengan merasakan rasa sakit dari proses pentatoan tersebut. Seiring waktu berlalu tato yakuza menjadi lebih rinci bahkan menutupi seluruh tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk memiliki gambar yang menggambarkan makna dan tujuan dari kelompok yakuza tersebut. Semakin besar dan rumit tato, maka semakin berdedikasi dan berkomitmen orang tersebut kepada yakuza,

(http://terselubung.in/gaya-hidup/5-alasan-yakuza-menato-seluruh-tubuh-mereka.html)

Tato pada awalnya merupakan bentuk hukuman yang digunakan untuk mengasingkan pelaku kejahatan dari masyarakat, yang biasanya terdapat di sekitar lengan untuk setiap kejahatan yang telah dilakukannya.

Selain memiliki makna hukuman, tato juga bermakna sebagai tanda suatu perkumpulan masyarakat. Hal tersebut juga berlaku dalam organisasi yakuza yang diidentikkan dengan tato. Oleh karena itu setiap anggota yakuza harus di tato. Pada saat ini tato digunakan sebagai simbol atau lambang dari masing-masing organisasi yakuza tempat dia bergabung.

(4)

istilahistilah yang berbeda untuk tato tradisional Jepang, seperti Irezumi dan Horimono,yang masing-masing memiliki makna sedikit berbeda, dan tato

tradisional Jepang biasanya terletak pada lengan, bahu dan punggung.

(http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/ini-tato-di-sekujur-tubuh-shoko-tendo-putri-bos-besar-yakuza.html).

Proses pentatoan tradisional merupakan suatu hal yang sangat menyakitkan. Peralatan yang digunakan terbuat dari tulang atau kayu yang dipahat dan pada ujungnya dipasang jarum. Proses ini memakan waktu yang lama, bahkan untuk mentato seluruh tubuh memerlukan waktu berbulan-bulan. (http://news.infopilihan.com/2013/08/harga-dan-makna-tato-anggota-geng.html).

Pada awalnya ada dua dasar yang menjadi keharusan pada setiap tato yakuza, yaitu merah dan hitam. Tetapi pada saat ini, seiring masuknya budaya dari

Negara-negara lain, maka warna merah dan hitam pun tidak menjadikan keharusan.

(5)

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis tentang hubungan yakuza dengan tato. Maka penulis membahasnya dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “Pemakaian Tato Pada Anggota Yakuza”.

1.2Perumusan Masalah

Guba dalam Moleong (2007:93) mendefinisikan masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara 2 faktor atau lebih yang menghasilkan situasi lain yang menyeret mereka dalam hubungan yang rumit yang mereka sendiri sulit memahaminya.

Yakuza sebagai suatu organisasi kriminal terbesar di Jepang memiliki latar

belakang sejarah yang cukup panjang dan unik. Mereka sering berpenampilan eksentrik, rapi, dan tenang serta tatapan mata yang tajam. Selain itu yakuza identik dengan banyak tato yang menghiasi tubuhnya. Mereka rela merasakan sakit yang luar biasa demi memiliki tato yang menjadi salah satu identitas dari seorang yakuza. Sehubungan dengan hal tersebut permasalahan penelitian ini hendak

menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa fungsi tato bagi yakuza?

2. Apa jenis tato yang sering di gunakan yakuza? 3. Gambar tato apakah yang sering dipakai yakuza?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

(6)

berkembang jauh, sehingga masalah yang akan dibahas dapat lebih terarah dan memudahkan pembaca untuk memahami penulisan nantinya.

Dalam penulisan skripsi ini, ruang lingkup yang akan dibahas difokuskan pada pemakaian tato pada anggota yakuza meliputi fungsi tato, jenis tato dan makna dari jenis tato yang di gunakan yakuza. Untuk mendukung penulisan ini nantinya, maka dibahas juga:

1. Pola identitas yakuza

2. Hubungan yakuza dengan tato 3. Dampak dari pemakaian tato

E. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Menganalisa data ataupun isi dari suatu kebudayaanmasyarakat tertentu sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur kebudayaan universal. Kebudayaan universal adalah unsur-unsur yang ada dalam semua kebudayaan di seluruh dunia, baik yang kecil, bersahaja, terisolasi maupun yang besar dan kompleks dengan suatu jaringan hubungan yang luas.

Yakuza merupakan suatu bentuk organisasi sosial yang menggunakan tato

(7)

Sejalan dengan pendapat tersebut, Winardi (2003:11) mengatakan bahwa organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aneka macam elemen atau subsistem, dan manusia merupakan subsistem terpenting, dan dimana terlihat bahwa masing-masing subsistem saling berinteraksi dalam upaya mencapai sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan.

Menurut Suryohadiprojo (1982:192), kebudayaan adalah hasil dari budidaya dan hasil dari pemikiran manusia.

Yakuza merupakan organisasi kriminal di Jepang yang eksentrik dengan

menggunakan banyak tato sebagai tanda kesetiaan kepada organisasi. Littlejohn dalam sobur (2004:64) mengatakan tanda merupakan perangkat yang dipakai dalam upaya mencari jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia, dan bersama-sama manusia. Suatu tanda menandakan suatu selain dirinya sendiri, untuk menghasilkan makna, dan makna (meaning) merupakan hubungan antara suatu objek atau ide dan tanda.

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta disebutkan, simbol atau lambang adalah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu.

1.4.2 Kerangka Teori

(8)

melihat konsekuensi karya sastra sebagai sarana untuk mencapai aspek-aspek kebudayaan yang lebih luas dimana karya sastra adalah gambaran kehidupan masyarakat di zamannya.

Menurut Sumadi Suryabrata (1983:16) tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasikan, serta mensistesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.Penulis menggunakan pendekatan ini oleh karena penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari penggunaan tato pada yakuza hingga pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang anti yakuza dan larangan masuk ke tempat umum kapada orang yang menggunakan tato.

Penulis juga menggunakan pendekatan penelitian sosiologis, karena pembahasan dalam pendekatan ini mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status sosial dan sebagainya (Dudung Abdurrahman, 1999:11). Menurut Weber dalam Dudung Abdurrahman (1999:11) tujuan penelitian ini adalah memahami arti subjektif dari perilaku sosial, bukan semata-mata menyelidiki arti objektifnya.

1.5 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembahasan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

(9)

2. Untuk mengetahui jenis-jenis tato yang digunakan yakuza 3. Untuk mengetahui makna dari jenis tato yang digunakan yakuza

1.5.2 Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai dampak penggunaan tato pada yakuza.

2. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai proses pembuatan tato pada yakuza.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat luas dan mahasiswa Sastra jepang pada khususnya tentang jenis-jenis tato dan maknanya pada yakuza. 4. Dapat dijadikan sumber ide dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai gambar-gambar tato dari yakuza.

1.6 Metode Penelitian

Metode adalah alat untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Dalam mengerjakan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan peristiwa atau gejala apa adanya. Menurut Saifuddin Azwar (1998:7) tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.

(10)

penelitian, mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji,dan menginterpresentasikan data.

Selain itu untuk pengumpulan data penulisan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research). Metode kepustakaan atau Library Research adalah mengumpulkan data dan membaca referensi yang berkaitan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembagian pembebanan ekonomis dalam meminimumkan biaya bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)

Penulisan laporan penelitian dengan judul ” Penegakan Hukum Oleh Penyidik TNI AL Dalam Penanganan Tindak Pidana ”Illegal Fishing” (Studi pada Wilayah Lantamal I)” ini disusun

 Today, DB2, Oracle, and SQL Server are the most prominent commercial DBMS products based on the relational model.. Personal

(2) Musyawarah pemilihan Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan secara terbuka dengan dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, dan

Desa mempunyai sumber pendapatan Desa yang terdiri atas pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota, bagian dari dana

Penulisan data ke register perintah digunakan untuk memberikan perintah- perintah pada Modul M1632 sesuai dengan data-data yang dikirimkan ke register tersebut.. Gambar

Pusat Pelayanan Pelanggan (CSS): Untuk menanggapi permintaan pelanggan waktu melalui jaringan E-commerce atau alat komunikasi lain dan mengelola informasi pelanggan seragam

Pada sistem sebelumnya, dalam mempromosikan produk Alfamart menggunakan sistem manual yaitu mendistribusikan brosur produk dari kantor pusat ke toko-toko cabang Alfamart,