BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan
human resource, yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa proses operasi dan /atau assembly pada suatu bahan material awal, part atau set of parts (Wiratno, 2005). Pada intinya, sistem manufaktur merupakan sistem yang melakukan proses transformasi/ konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas.
Salah satu hal yang penting pada sistem manufaktur adalah Penjadwalan. Penjadwalan produksi (Baker, 1974) didefinisikan sebagai proses pengalokasian sejumlah sumber daya dan mesin yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan dengan mempertimbangkan batasan-batasan waktu yang ada.
PT. Jaya Beton merupakan perusahaan pembuatan beton yang menggunakan sistem flow shop dan permintaannya bersifat make to order.
Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan dan Order yang Terlambat
Agar masalah keterlambatan tidak terjadi, maka perlu dilakukan penjadwalan pekerjaan (order). Terdapat banyak model penjadwalan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan flowshop seperti CDS (1970), Dannenbring
(1977) NEH (1983), dan berbagai Algoritma Heuristic seperti Heuristic Pour,
Algoritma Genetic, Tabu Search dan lain-lain dengan tujuan meminumkan total waktu penyelesaian seluruh pesanan (makespan).
Metode algoritma tabu search telah digunakan dalam percobaan penjadwalan job shop. Percobaan tersebut membuat suatu perangkat lunak penjadwalan dengan menggunakan algoritma tabu search dan algoritma simulasi annealing dan dihasilkan bahwa penjadwalan dengan menggunakan algoritma
untuk menyelesaikan masalah penjadwalan flowshop (Albert Jones dan Luis Rabelo, 1998). Oleh sebab itu, metode algoritma tabu search akan digunakan pada penelitiaan ini.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah panjangnya total waktu penyelesaian seluruh pesanan (makespan) produk di PT. Jaya Beton Indonesia mengakibatkan sejumlah order mengalami keterlambatan, sehingga jadwal pengiriman produk PT. Jaya Beton Indonesia kepada konsumen sering mengalami keterlambatan. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem penjadwalan yang terstruktur sehingga menghasilkan makespan yang optimal yang dapat mengatasi keterlambatan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari total waktu penyelesaian tersingkat atau meminimalkan makespan proses produksi.
Tujuan khusus penelitian ini, yaitu:
1. Mengaplikasikan metode tabu search dalam mengurutkan job-job yang akan diproses disetiap stasiun kerja.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa bermanfaat memberikan pengalaman dalam menerapkan teori yang didapat di perguruan tinggi dalam menyelesaikan permasalahan di dunia industri.
2. Hasil penelitian dapat digunakan perusahaan sebagai masukan untuk perbaikan penjadwalan produksi di perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat memperkaya laporan-laporan penelitian serta dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Terdapat sejumlah batasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Kriteria penjadwalan yang digunakan adalah meminimasi makespan
2. Penelitian hanya dilakukan pada proses produksi pembuatan beton di PT. Jaya Beton Indonesia
3. Produk yang diteliti adalah tiang pancang 4. Penelitian tidak membahas masalah biaya.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Seluruh peralatan, mesin dan proses produksi dalam kondisi normal