• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pengembangan Karir pada Jurnalis (Studi pada Jurnalis di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Pengembangan Karir pada Jurnalis (Studi pada Jurnalis di Kota Medan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagimanusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Menurut Duncan (1981), istilah persepsi dalam ilmu perilaku khususnya psikologi, lebih diperuntukkan untuk mengartikan perbuatan yang lebih dari sekedar mendengarkan, melihat, atau merasakan sesuatu.

MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan)langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melaluipanca inderanya.

Sugihartono (2007) mengemukakan bahwa persepsi adalahkemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untukmenerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Ada yangmempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsinegatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.

(2)

akan mendapatkan respon dari individutergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan haltersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yangdimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus,hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

2. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Toha (2003), faktor-faktor yang mempengaruhipersepsi seseorang adalah sebagai berikut :

a. Faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.

b. Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatuobjek.

B. Pengertian Karir

Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Wahyudi, 2002).

(3)

juga diartikan sebagai semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan dalam pekerjaannya (Davis & Werther, 1996)

Hall dan Goodale (1986) juga mengemukakan pandangan yang lebih luas tentang definisi karir yaitu suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang Senada dengan itu, Mathis (2004) menyatakan bahwa karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya.

C. Pengembangan karir

1. Pengertian Pengembangan Karir

Mangkuprawira (2003) menyatakan pengembangan karir meliputi kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan untuk mencapai sebuah rencana karir.Oleh karena itu setiap pegawai dalam meniti karirnya memerlukan adanya perencanaan karir untuk menggunakan kesempatan karir yang ada. Disamping itu perlu adanya manajemen karir dari organisasi untuk mengarahkan dan mengontrol jalur-jalur karir pegawai karena hal ini ada hubungannya dengan pengembangan pegawai.

Menurut Davis & Werther (1996), pengembangan karir merupakan peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang dalam mencapai rencana karir pribadi. Sedangkan persepsi pengembangan karir mengacu pada cara seseorang memandang dan menilai karir mereka.Defenisi ini menjadi dasar teori yang dipilih untuk penelitian ini.

(4)

karyawan guna mendukung peningkatan karirnya. Prasyarat-prasyarat itu sifatnya saling mendukung, dalam arti setiap peningkatan karir seorang karyawan harus melalui beberapa kriteria yang sudah ditentukan seperti prestasi, bobot tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan, efisiensi dan lainnya. Dalam pelaksanaan tanggung jawab pengembangan karir, sukses karir bukan sekedar promosi ke jabatan yang lebih tinggi, tetapi sukses karir yang dimaksudkan seorang karyawan mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa perasaan puas dalam setiap jabatan yang dipercayakan oleh organisasi (Feldam & Arnold, 1995). Otte & Hutcheson (1992) mengemukakan peran berbagai pihak dalam pengembangan karir karyawan seperti dalam tabel berikut :

Tabel 1. Peran dalam Pengembangan Karir Individu

 Menerima tanggung jawab untuk karirnya sendiri  Menilai ketertarikan, kemampuan, dan nilai diri  Mencari informasi karir

 Membangun tujuan dan perencanaan karir  Memanfaatkan kesempatan pengembangan  Berbicara kepada manajer tentang karirnya  Mengikuti perencanaan karir yang realistis Manajer

 Memberikan feedback kinerja secara berkala  Memberikan perkembangan tugas dan dukungan

 Berpartisipasi dalam diskusi terkait pengembangan karir  Mendukung rencana pengembangan karir karyawan Organisasi

 Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur  Memberikan pelatihan dan kesempatan pengembangan  Memberikan informasi karir dan program karir

(5)

2. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir

Pengembangan karir bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kerja pegawai sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis oganisasi atau perusahaan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan karir, antara lain (Siagian, 1994):

1. Meningkatkan kemampuan manajerial karyawan dalam memikul tanggung jawab yang lebih besar,

2. Mendorong keinginan karyawan untuk berbuat sesuatu yang lebih besar dalam kehidupan kekaryaannya,

3. Adanya perasaan puas karyawan dalam kehidupan kekaryaannya

4. Mengurangi karyawan yang meninggalkan perusahaan

3. Aspek-Aspek Pengembangan Karir

Menurut Davis dan Werther (1996) terdapat lima aspek dari pengembangan karir yaitu:

a. Perlakuan yang adil dalam berkarir

Perlakuan yang adil hanya bisa terwujud jika kriteria promosi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang objektif, rasional dan diketahui secara langsung di kalangan karyawan.

b. Kepedulian atasan langsung

(6)

bentuk kepedulian itu adalah memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga para karyawan tersebut mengetahui potensi yang perlu dikembangkan dan kelemahan yang perlu diatasi.

c. Informasi tentang berbagai peluang promosi

Para karyawan pada umumnya mengharapkan bahwa mereka memiliki akses informasi tentang berbagai peluang untuk dipromosikan.Alasan ini penting terutama bila lowongan yang tersedia diisi melalui seleksi internal yang sifatnya kompetitif.

d. Minat untuk dipromosikan

Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat karyawan untuk pengembangan karir adalah pendekatan fleksibel dan proaktif.Artinya minat untuk mengembangkan karir sifatnya sangat individualistik. Seorang karyawan memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, sifat dan jenis pekerjaan seseorang, pendidikan, dan pelatihan yang pernah ditempuh.

e. Kepuasan karir

(7)

karyawan puas apabila mencapai tingkat tertentu dalam karirnya atau seseorang bisa puas karena mengetahui bahwa apa yang dicapainya itu sudah merupakan hasil yang maksimal.

D. Jurnalistik

1. Pengertian jurnalistik

Jurnalistik berasal dari kata journal atau dujour yang merupakan terjemahan dari bahasa Latin, diurnal yang berarti harian atau setiap hari.Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik (Kusumaningrat, 2007).Yost (dalam Sa’adah, 1994) menyebut pengertian jurnalistik sebagai suatu kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan, pemrosesan dan pengolahan bahan berita untuk kemudian disebarluaskan. Adapun beberapa syaratnya, yakni:

a. Tanggung Jawab (Responsibility)

b. Kebebasan Pers (Freedom of the Press)

c. Merdeka (Independent)

d. Kejujuran, Kebebasan, Akurat (Sincerity, Truthfulness, Accuracy)

e. Tidak Memihak (Impartiality)

f. Berlaku Adil/Jujur, sesuai dengan aturan yang berlaku (Fair Play)

g. Kesopanan (Decency)

(8)

peristiwa.Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun.Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis (Kusumaningrat, 2009).

Menurut Peraturan Dewan Pers Nomor 1/peraturan-dp/ii/2010, wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran lainnya.

2. Jenjang Karir Jurnalis

Jenjang karir jurnalis secara struktural adalah sebagai berikut:

a. Reporter,

b. Asisten redaktur,

c. Redaktur,

d. Asisten redaktur pelaksana,

e. Redaktur pelaksana,

f. Wakil pemimpin redaksi, dan

g. Pemimpin redaksi.

Sedangkan jenjang karir jurnalis secara fungsional berdasarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-DP/II/2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan, penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Jenjang Kompetensi Wartawan

(9)

2. Jenjang Kompetensi Wartawan Madya

3. Jenjang Kompetensi Wartawan Utama

b. Kompetensi kunci terdiri atas:

1. Kompetensi Wartawan Muda: melakukan kegiatan. 2. Kompetensi Wartawan Madya: mengelola kegiatan.

3. Kompetensi Wartawan Utama: mengevaluasi dan memodifikasi proses kegiatan.

E. Persepsi Pengembangan Karir oleh Jurnalis

Manusia sesuai hakikatnya, menurut Herzberg (1966) memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, yakni mulai dari terhindar dari rasa sakit hingga kebutuhan untuk mengembangkan diri. Demikian denganapa yang dikatakan Maslow, bahwakebutuhan dasar manusia dapat diurutkan secara teoritis, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial/berkelompok, kebutuhan akan penghargaan serta kebutuhan aktualisasi diri (Kenneth & Gary, 1992). Dalam konteks keorganisasian, kebutuhan mengembangkan diri ini tertuang dalam konteks pengembangan karir.

(10)

sama, namun berjalannya jenjang karir ini berbeda – beda tergantung perusahaan media masing – masing.

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi pewarnaan graf fuzzy dengan pengembangan software matlab dapat menampilkan pembagian klasifikasi dengan warna yang sama sehingga dapat memberikan

Apabila setelah dilakukan perhitungan analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi (r) >0, maka berarti terdapat hubungan positif antara variabel bebas dan variabel

Web service merupakan sebuah perangkat lunak yang akan menjadi perantara dan mengatur lalu lintas data antar sistem. Selain itu juga web service tidak terpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi eksisting di Sungai Tallo serta menge- tahui potensi dan permasalahan (alam, sosial, budaya,

Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menganalisa dan menyajikan data secara sistematis, sehingga

Ekstrak bawang hitam dengan variasi pemanasan 15, 25, dan 35 hari memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin,

Dari hasil pengamatani CV.Victoria Florist saat ini yaitu konsumen atau pelanggan harus terlebih dahulu mendatangi tempat penjualan papan bunga dan menjumpai salah