• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nota Kesepahaman tentang Solusi Bersama Kota dan Wilayah yang Berkelanjutan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nota Kesepahaman tentang Solusi Bersama Kota dan Wilayah yang Berkelanjutan di Indonesia"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Siaran Pers

PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN

TENTANG SOLUSI BERSAMA KOTA DAN WILAYAH

YANG BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Jakarta (11/01) – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro bersama Pendiri dan Presiden Kehormatan Fundacion Metropoli Dr. Alfonso Vegara menandatangani Nota Kesepahaman tentang Solusi Bersama Kota dan Wilayah yang Berkelanjutan di Indonesia, di Ruang Rapat Menteri PPN/Kepala Bappenas, Kamis siang. Didampingi Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata, Menteri Bambang mengatakan bahwa kerjasama antara Kementerian PPN/Bappenas dengan Fundacion Metropoli ini utamanya bertujuan untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata baru di Indonesia, seperti Bali.

Preside Joko Widodo menekankan pentingnya perencanaan wilayah. Saat ini, kita berupaya untuk menciptakan 10 Bali

baru. Presiden sangat ingin di awal perencanaan wilayah, kita membuat pemetaan yang sangat komprehensif dan berkelas dunia. Kita berharap dengan keterlibatan Fundacion Metropoli ini dapat membantu Indonesia untuk menciptakan sepuluh daerah wisata baru yang akan menarik para turis mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

U tuk itu, kita aka ulai de ga Bi ta , jelas Me teri Ba a g setelah a ara pe a data ga a tersebut.

Adapun lima area kerjasama yang termasuk dalam nota kesepahaman tersebut adalah: (1) Knowledge Co-Creation in

Urban Solutions; (2) Sustainable Cities and Communities Policy Networking; (3) Joint Fellowship Progamme; (4) Indonesia

Futrure Regional and Cities Lab Alliance; dan (5) Piloting Project (Incubation) of Sustainable Cities and Regions Concept.

Fundacion Metropoli merupakan konsultan asal Spanyol yang ahli dalam perencanaan kota dan wilayah dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Konsultan yang menerima banyak penghargaan dari PBB, Uni Eropa, dan Dewan Perencana Spasial Eropa ini juga mahir dalam merancang, memvisualisasi, dan memproyeksikan bagaimana perkembangan wilayah ke depannya. Fundacion Metropoli memiliki metodologi yang bagus untuk merancang suatu wilayah. Untuk itu, kita sangat tertarik, apalagi kita punya rencana untuk mengembangkan 10 destinasi wisata. Kita mencoba menggunakan approachya g sa a, Deputi Rudy menambahkan.

Menteri Bambang sangat optimis kerjasama ini dapat berhasil, dan tidak terkecuali untuk menghasilkan daerah wisata di Indonesia Timur. Kare a Fu da io Metropoli telah erhasil e uat basework untuk Bintan, ini saatnya untuk mengimplementasikan perencanaan yang lebih detail. Setelah itu, kita akan mulai apakah untuk mendapatkan potensial

i vestor atau pe eri tah aka u ul de ga ske a pe iayaa alter atif, pu gkas Me teri Ba a g.

Jakarta, 11 Januari 2017

Thohir Afandi Untuk informasi lebih lanjut:

Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kementerian PPN/Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310 Telepon: (021) 31936207, 3905650 Faksimile: (021) 31901154

Referensi

Dokumen terkait

SIAU TAGULANDANG BIARO SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN,. STENGLY LANGI, S.STP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi wilayah yang telah mengalami kerawanan pangan dengan menggunakan pendekatan kebutuhan pokok masyarakat

KEPALA DINAS PEKERJAAN UM UM selaku PENGGUNA

MENETAPKAN : KEPUTUSAN REKTOR UIN SUMATERA UTARATENTANGPENETAPAN DOSENTETAP DAN DOSEN TIDAK TETAPSEMESTER GASAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UIN SUMATERA UTARA TAHUN

Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur ekonomi di LDCs yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sector industry sebagai penggerak utama

Bila dilihat dari sisi pertumbuhan per komponen, pada triwulan III 2017, peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan deposito yang tumbuh sebesar 24,5% (yoy), dua

The Global Initiative for Chronic Obstructive Pulmonary Disease (GOLD) tahun 2014 mendefinisikan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebagai

Perbedaan rerata lingkar pinggang yang menunjukkan gambaran obesitas sentral, perbedaan rerata pada tekanan darah sistolik dan diastolik, gula darah,