• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mastitis Pada Kucing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mastitis Pada Kucing"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

 Laporan Kas

 Laporan Kasus Mandiri us Mandiri KoasistenKoasistensi Klinik Isi Klinik Internanterna

MASTITIS PADA KUCING

MASTITIS PADA KUCING

Yusni Mulyana, S.KH Yusni Mulyana, S.KH NIM. NIM. 14021010200140210102002424 Pembimbin Pembimbin D!". Ab#ulla" Ham$a" D!". Ab#ulla" Ham$a"

%AKU&TAS K'D(KT')AN H'*AN %AKU&TAS K'D(KT')AN H'*AN

UNI+')SITAS

UNI+')SITAS SYIAH SYIAH KUA&AKUA&A ANDA AC'H ANDA AC'H 201-P'NDAHU&UAN P'NDAHU&UAN

(2)

Mastitis adalah penyakit radang ambing yang merupakan radang infeksi. Mastitis adalah penyakit radang ambing yang merupakan radang infeksi. infeksi bakteri pada salah satu atau beberapa saluran kelenjar susu kucing. Biasa infeksi bakteri pada salah satu atau beberapa saluran kelenjar susu kucing. Biasa disebut juga dengan istilah mammitis atau mastadenitis.

disebut juga dengan istilah mammitis atau mastadenitis. Biasanya penyakit iniBiasanya penyakit ini  berlangsung

 berlangsung secara secara akut, akut, sub sub akut akut maupun maupun kronis. kronis. Mastitis Mastitis ditandai ditandai dengandengan  peningkatan

 peningkatan jumlah jumlah sel sel di di dalam dalam air air susu, susu, perubahan perubahan fisik fisik maupun maupun susunan susunan air air  susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis atau kelenjarnya sendiri susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis atau kelenjarnya sendiri (Subronto, 2003.

(Subronto, 2003. Men

Menuruurut t fakfaktor tor penypenyebaebabnybnya, a, masmastitititis s dapdapat at disdisebaebabkbkan an oleoleh h bakbakterterii Stre

Streptocoptococcus ccus agalagalactiaeactiae, , StrStr..dysgaldysgalactiaactiae, e, StrStr..uberis, uberis, StrStr. . zooepzooepidemiidemicus, cus, dandan Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus, serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkan, serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya mastitis !alaupun dalam persentase kecil. Mastitis dapat menyerang terjadinya mastitis !alaupun dalam persentase kecil. Mastitis dapat menyerang mamalia betina dan yang paling sering yakni pada sapi perah ("man, 200#. $leh mamalia betina dan yang paling sering yakni pada sapi perah ("man, 200#. $leh karena mastitis dapat menyerang mamalia, tentu tidak menutup kemungkinan karena mastitis dapat menyerang mamalia, tentu tidak menutup kemungkinan kucingpun juga dapat terjangkit penyakit ini.

kucingpun juga dapat terjangkit penyakit ini.

%alam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh mampu mela!an bakteri %alam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh mampu mela!an bakteri yan

yang g masmasuk, uk, namnamun un kadkadang ang saat saat sistsistem em kekkekebaebalan lan tubtubuh uh ke!ke!alahalahan, an, bakbakteriteri me

mendndapapatatkakan n tetempmpat at dadalalam m jajariringngan an dadan n memenynyebebababkakan n ininfefeksksi i mamaststititisis  berkembang. &emungkinan untuk terkena infeksi akan

 berkembang. &emungkinan untuk terkena infeksi akan lebih tinggi lagi jika lebih tinggi lagi jika induk induk  kuc

kucing ing menmengasugasuh h anaanak'ank'anaknaknya ya daldalam am konkondisdisi i yayang ng tidtidak ak berbersihsih. . SelSelain ain ituitu,, mastitis juga bisa disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat. ika dibiarkan dan mastitis juga bisa disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat. ika dibiarkan dan ti

tidadak k ddioiobbatati, i, mmakaka a ininfefeksksi i inini i ddapapat at memenynyebebababkkan an sesepptitic c shshocock k ddanan kematian. Septic shock atau syok sepsis, yaitu kondisi medis yang diakibatkan kematian. Septic shock atau syok sepsis, yaitu kondisi medis yang diakibatkan

(3)

oleh infeksi bakteri yang parah dan sepsis)keracunan darah, yang dapat menyebabkan beberapa organ mengalami sindrom disfungsi dan kemati an.

Semua kucing betina bisa terkena infeksi mastitis, termasuk kucing betina yang tidak bunting dan kucing betina usia tua. %alam kasus seperti ini, kanker  kelenjar susu juga bisa menjadi salah satu penyebabnya dan harus segera diperiksa.

(4)

'/ili

Mastitis berasal dari bahasa *unani yaitu Matos yang berarti infeksi dan "tis berarti radang. adi Mastitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan ambing. Biasanya penyakit ini berlangsung secara akut, sub akut maupun kronis. Mastitis ditandai dengan peningkatan jumlah sel di dalam air susu, perubahan fisik maupun susunan air susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis atau kelenjarnya sendiri. +al tersebut diatas menyebabkan penurunan produksi susu. erubahan fisis (susu biasanya meliputi perubahan !arna, bau, rasa, dan konsistensi ( Subronto, 2003.

Menurut faktor penyebabnya, mastitis dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae, Str.dysgalactiae, Str.uberis, Str. zooepidemicus, dan Staphylococcus aureus, serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya mastitis !alaupun dalam persentase kecil. Mastitis yang disebabkan oleh S. aureus dapat terjadi secara klinis namun seringkali terjadi secara subklinis dan menahun. %ilihat dari faktor penyebabnya yaitu bakteri, memang penggunaan antibiotik sangatlah tepat untuk pengobatan penyakit ini, terutama penicillin (Ben-yl penicillin , procain penicillin', ampicilin, cephalosporin, erythromycin, neomycin, no/obiosin, oksitetrasiklin, dan streptomycin.

(5)

a. Menurut Bentuknya

. Mastitis catarralis adalah mastitis yang paling ringan. %isini ditemukan radang dan degenerasi dan degenerasi pada parenchym (epitel saluran' saluran air susu besar.

2. Mastitis parenchymatosa adalah radang yang meluas hingga asinus  pembentuk air susu, jadi hingga parenchym yang mementuk air susu. 3. Mastistis interstitialis,1adang terutama ditemukan di dalam interstisium

(jar.ikat.

 b. Menurut pembagian patologik anatomik mastitis

.  Mastitis catarrhalis, yakni radang pada saluran susu yang halus. 2.  Mastitis parenchymatosa, radang parenchym pembentuk air susu. 3.  Mastitis Phlegmonosa , dimana radang ini meluas dalam jaringan ikat.

$leh karena itu dinamakan juga mastitis interstitialias. erlihat pada  perlukaan dan infesi ambing.

.  Mastitis purulenta (apestomatosa, disertai pembentukkan abses'abses. 4.  Mastitis necriticans memperlihatkan regresi luar biasa dengan nekrosa

kering (necrosa koagulasi.

5.  Mastitis indurativa , dimana kelenjar digantikan oleh jaringan ikat. Sekresi air susu berhenti. ambingnya akan terasa keras, lingkarannya bertambah atau berkurang. Mastitis ini dapat terjadi pada 3 kuartir.

6. Ma stitis specifica disebabkan oleh tuberculosis dan aktimikosis (1essang,#7.

Penyebab umum

• 8antai yang terlampau kasar dan kotor terjadi gesekan yang mengakibatkan

(6)

• 8antai yang kotor, tidak berarti lantai yang bersih tidak terlihat kotoran berarti

 bersih, kadang kala berkumpul kuman'kuman pada pori'pori lantai semen atau lantai yang beralaskan kayu.

• &ebiasaan membersihkan kucing pada bagian tersebut dengan cara mengelap

dengan handuk ataupun sejenisnya ' akibat tekanan dan gesekan menimbulkan luka didalam kantung susu kucing tersebut tanpa kita sadari.

• &ebiasaan keingin tahuan kita, apakah kucing kita hamil atau tidak dengan

menekan)memencet puting.

1adang kulit seputar kantong susu, sehingga kucing tersebut mengaruk'garuk  dengan kakinya.

Penyebab mas/i/is a. Staphylococcus

Staphylococcus merupakan bakteri ram positif, berbentuk kokus, diameter  9m, tidak motil, facultati/e anaerob, catalase positif, dapat tumbuh  pada media yang kurang menguntungkan, dapat menyebabkan infeksi pyogenic.

+abitat staphylococcus,hidup normal pada kulit he!an dan manusia. Mereka sering ditemukan pada membrane mukosa traktus respiratorius dan sedikit di saluran urogenital serta saluran pencernaan. Staphylococcus aureus merupakan salah satu penyebab utama mastitis pada sapi perah yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar akibat turunnya produksi susu.

atogenisitas dan /irulensi Staphylococcus sp. ditentukan oleh substansi' substansi yang diproduksi oleh organisme ini antara lain adalah en-im ekstraseluler yang dikenal dengan eksoprotein.

(7)

Staphylococcus aureus memproduksi eksoprotein yang dibagi menjadi 2 kelompok utama yaitu, kelompok en-im antara lain koagulase, lipase, hialuronidase, stafilokinase (fibrinolisin dan nuklease serta kelompok eksotoksin misalnya leukosidin, eksfoliatif toksin, enterotoksin dan toxic schock syndrome toxin' (SS'.

+emolisin merupakan eksoprotein yang mempunyai akti/itas baik en-imatis maupuntoksin sehingga tidak termasuk dalam klasifikasi ini (:illiams et al ., 2000. Sitolitiktoksin yang dihasilkan oleh S. aureus adalah ;, <, =, dan >' hemolisin. ?ksoprotein en-imatis ini kemungkinan mempunyai fungsi utama dalam menyokong nutrisi untuk pertumbuhan bakteri, sedangkan eksotoksin  berperan dalammenimbulkan berbagai penyakit.

 b. Streptococcus

Streptococcus agalactiae termasuk dalam genus Streptococcus golongan B. Bakteri ini merupakan bakteri ram positif.Streptococcus agalactiae merupakan sebagian dari flora normal pada /agina dan mulut !anita pada 4'24 @.Bakteri ini secara khas merupakan<hemolitik dan membentuk daerah hemolisis yang hanya sedikit lebih besar dari koloni (bergaris tengah '2 mm.Streptococcus golongan B menghidrolisis natrium hipurat dan memberi respons positif pada tes AM (Ahristie, tkins, Munch'eterson, peka terhadap basitrasin.

Streptococcus agalactiae mampu bertahan pada inang dalam temperature tinggi, tergantung dari kemampuannya untuk mela!an fagositosis. "solat dari Streptococcus agalactiae memproduksi kapsul polisakarida. &apsul  polisakarida tersebut tersusun atas galaktosa dan glukosa, berkombinasi dengan 2'

(8)

acetamido'2'deoCyglucose, D'acetylglucosamine dan pada ujungnya terdapat asam sialik, yang memberikan muatan negatif. &apsul polisakarida tersebut merupakan faktor /irulensi yang penting. &apsul'kapsul tersebut menghalangi fagositosis dan sebagai komplemen saat tidak ada antibodi. +asil selanjutnya dihilangkan bersama dengan pengeluaran residu asam sialik, dan kekurangan serum antibodi untuk melengkapi antigen tidaklahopsonik. Meskipun infeksi)penyerangan bisa saja dihubungkan dengan semuaserotype, namun golongan dengan kapsul serotype """ mendominasi isolat dariinfeksi neonatal (Aarter,200 E Fuinn,2002

Geala mas/i/is

Sapi yang terinfeksi mastitis biasanya mengalami depresi, mata cekung, ambing bengkak, ambing keras, ambing panas (G35o. Suhu rectal tinggi dan sangat sensitif apabila tersentuh.

ingkatan Mastitis Sub &linis

ada kondisi sub klinis tidak bisa di lihat dengan mata dan hanya bisa di lihat dengan AM dan angka konduktifiti yang tinggi pada defecer (6 H #. %alam AM susu yang terinfeksi berbakteri akan membentuk gel (I, I2, I3, pada kondisi ini bisa terjadi kesembuhan bila anti body sapi mampu mela!an bakteri atau sebaliknya.

(9)

ada kondisi &linis bisa di lihat dengan cara perabaan pada ambing dan strecping di mana susu yang didapatkan tidak normal. Macam'macam kondisi klinis antara lain J

•  ciri'cirinya terdapat gumpalan kecil'kecil pada susu.

• 2 ciri'cirinya terdapat gumpalan yang lebih besar pada susu. • 3 ciri'cirinya terdapat gumpalan yang lebih besar dari  dan 2 • Ahung ciri'cirinya susu sudah berubah menjadi nanah

• :atery ciri'cirinya bila di streeping susu sudah tidak keluar melainkan

hanya air yang keluar dari susu.

• Blood ciri'cirinya bila distreeping keluar darah

Semua tingkatan Mastitis (Sub &linis, , 2, 3, Ahung, :atery, Blood  biasanya disertai dengan ambing panas, atau keras.

kut

1adang (bengkak, panas dalam rabaan, rasa sakit, !arna yang kemerahan dan terganggunya fungsi. ir susu jadi pecah, bercampur endapan atau jonjot fibrin, reruntuhan sel maupun gumpalan protein. &onsistensi air susu jadi lebih encer dan !arna nya juga jadi agak kebiruan atau putih yang pucat. &adang  proses akit berlansung dengan cepat dan hebat. anda'tanda lain yang ditemukan adalah anoreksia, kelesuan, toksemia, dan sering disertai dengan kenaikan suhu tubuh. &eadaa akut yang berlansung setelah kelahiran mirip dengan gejala milk  fe/er. &arena rasa sakit yang diderita kalau berjalan mungkin akan tamapk seperti  pincang (Subronto,2003.

Subakut

%itandai dengan gejala sama seperti akut tetapi dengan derajat yang lebih ringan. +e!an masih mau makan dan suhu tubuhnya masih dalam batas normal.

(10)

erubahan radang dari ambing kadang samar'samar tetapi air susunya jelas mengalami perubahan.ada inspeksi dari samping dan belakang, ambing tampak  asimetris.&ebengkakan atau lesi pada puting biasanya ditemukan radang. 1adang ganrenous akan menampakkan !arna merah atau biru lebam. Bila ambing di  palpasi ditemukan perubahan berupa jaringan mengeras dengan permukaan yang  ber/ariasi.ada radang yang sudah melanjut ke jaringan ikat yang terdapat pada suatu kuartir secara keseluruhan sehingga kuartir tersebut tidak dapat berfungsi. &uartir tersebut digunakan bakteri untuk berkoloni yang pada suatu saat dapat menginfeksi kuartir lain(Subronto,2003.

&ronik 

"nfeksi berlansung dalam !aktu yang lama pada suatu periode laktasi ke  periode berikutnya. ada infeksi kronik berakhir dengan atrofi kelenjar. mbing yang mengalami gangren yang tampak perubahan seperti ambing terasa dingin, air  susu lebih encer kadang bercampur darah dan !arna kulit ambing biru lebam. +e!an tidak sanggup berdiri lagi, ambruk dan dapat mati dalam beberapa hari (Subronto,2003.

Dam3a Mas/i/is

&arena Mastitis menyerang pada kelenjar susu dan ambing maka susu yang dihasilkan akan rusak. "nfeksi dan peradangan pada ambing menyebabkan he!an mengalami depresi, penurunan nafsu makan dan kenaikan suhu tubuh sehingga dapat mempengaruhi metabolisme. ada kondisi ini sapi bisa saja ambruk atau mati.

(11)

Pa/enesis mas/i/is

atogenesis mastitis dibagi menjadi beberapa fase, yaituJ infiltrasi, infeksi, infasi

. Kase "nfasi

Masuknya organisme ke dalam puting. &ebanyakan terjadi karena terbukanya lubang saluran puting, terutama setelah diperah. "nfasi ini dipermudah dengan adanya lingkungan yang jelek, populasi terlalu tinggi, adanya lesi pada putting susu atau karena daya tahan sapi menurun.

2. Kase "nfeksi

erjadinya pembentukan koloni oleh mikroorganisme yang dalam !aktu singkat menyebar ke lobuli dan al/eoli.

3. Kase "nfiltrasi

%itandai saat mikroorganisme sampai ke mukosa kelenjar, tubuh akan  bereaksi dengan memobilisasi leukosit dan terjadi radang. danya radang menyebabkan sel darah dicurahkan ke dalam susu, sehingga sifat fisik seta susunan susu mengalami perubahan.

%imulai dengan masuknya mikroorganisme ke dalam kelenjar melalui lubang puting.&adang'kadang terjadi secara limfogen dan hematogen.Secara akademik, proses radang dapat dibedakan menjadi beberapa fase, yaitu fase in/asi, infeksi dan infiltrasi.Kase in/asi adalah masuknya mikroorganisme ke

(12)

dalam puting.idak jarang mikroorganisme patogen sudah lama berada di bagian  ba!ah puting. &ebanyakan proses in/asi terjadi karena terbukanya lubang saluran  puting, terutama sesudah pemerahan. "n/asi yang terjadi pada masa kering tidak 

menyebabkan radang akut, proses kebanyakan berlansung secara sub klinis yang  pada suatu saat biasanya sesudah !aktu kelahiran berubah menjadi radang subakut, akut atau perakut. "n/asi dipermudah oleh keadaan lingkungan yang  jelek, populasi kuman patogen yang tinggi, adanya lesi pada puting atau bila daya tahan sapi baru menurun misalnya sehabis sakit, tranportasi atau stress yang lain. (Blood, #73. Setelah mikroorganisme berhasil masuk ke dalam kelenjar, mikroorganisme akan membentuk koloni yang dalam !aktu singkat akan menyebar ke lobuli dan al/eoli. ada saat mikroorganisme sampai di mukosa kelenjar, tubuh akan bereaksi dengan memobilisasikan leukosit. Mobilisasi sel darah dipermudah kalau diingat bah!a kelenjar susu dialiri darah yang relatif  sangat besar untuk tiap satuan !aktu. Lntuk sapi seberat 00 pound, darah sebanyak 200 pound dialirkan ke dalam kelenjar tiap jamnya (Schalm, #6. &uman Streptococcus agalactiae merupakan kuman yang untuk hidupnya memerlukan kelenjar susu. $leh kerjaan kuman akan terjadi perubahan air susu yang ada di dalam sinus hingga air susu di dalam nya jadi rusak. Selanjutnya, rusaknya air susu akan meransang timbulnya reaksi jaringan dalam bentuk   peningkatan sel di dalam air susu. $leh jonjot fibrin yang terbentuk akhirnya

saluran jadi tersumbat dan kelenjar akhirnya mengalami kerusakan jaringan (Subronto, 2003.

(13)

ambar . mbing

ada putting,terdapat mekanisme pertahanan untuk mencegah masuknya  bakteri ke dalam ambing. da sfinkter yang tersusun oleh otot polos mengelilingi kanal fungsinya utuk menjaga agar kanal tetap tertutup mencegah suu keluar dan  bakteri agar tidak masuk ke puting. 8apisan sel yang melapisi puting

menghasilkan -at keratin sebgai komponen bakteriostatic. &eratin ini membentuk   barier mela!an bakteri (ones,##7.

1espon peradangan diinisiasi ketika bakteri memasuki glndula mammae. Bakteri kemudian bermultiplikasi dan memproduksi toksin,en-im, dan komponen dinding sel sehingga menstimuli adanya sel'sel radang untuk menuju ke tempat  bakteri berada (ones,##7. ingkat reaksi radang yang terjadi berbeda,

tergantung bakteri patogennya, fase laktasi, umur, status imun dari he!an, genetic, dan keadaan nutrisi he!an.

olimorfonuklear netrofil dan macrofag dari bone marro! menuju ke tempat in/asi bakteri dan bereaksi dalam jumlah yang besar karena adanya kemotaktik factor dari jaringan yang rusak. Banyaknya leukosit MD menembus sel'sel penghasil susu menuju lumen meyebabkan bertambahnya jumlah sel

(14)

somatic, karena terjadi keruskan pada sel sekretori. Somatik sel juga mengandung MD (ones,##7.

Bakteri Streptococcus agalactiae,menyebabkan inflamasi dengan menyumbat duktus ,sehingga menurunkan jumlah produksi susu dan meningkatkan jumlah sel somatic (nonimJ200#. Bakteri Staphilococcus aureus memproduksi berbagai en-im)toksin (catalase,coagulase, memproduksi hyaluronidase sehingga bakteri dapat mengin/asi ke dalam jaringan, en-im ini  berguna untuk mencegah bakteri lepas dari epithelium, selain itu bakteri ini menghasilkan rotein  di permukaan tubuhnya sehingga mencegah bakteri tersebut untuk difagosi oleh macrofag. Staphilococcus aureusresisten terhadap system imun dengan menghasilkan teichuronic acid (nonim,20.

ambar 2. Mekanisme mastitis

Pe!uba"an 3a/li mas/i/is 1. Pe!uba"an Ma!s3i 

ada mastitis akut ambing tampak membengkak, dan kemerahan. Sedangkan pada mastitis kronis ambing atropi, nekrosis !arna biru kehitaman,

(15)

krepitasi, ambing menjadi tebal, keras, nodular, atropi dan terdapat bintik darah dan pus pada sinus laktiferus.

2. Pe!uba"an Mi!s3i 

Secara histopatologi, pada mastitis subklinis dapat ditemukan adanya  peradangan dan degenerasi pada parenkim (epitel saluran'saluran air susu. Selain itu juga ditemukan adanya reruntuhan sel'sel somatik yang meningkat (1essang #7E %u/al ##6, deskuamasi dan regresi epitel. Sel'sel radang (leukosit' leukosit berinti polimorf banyak ditemukan di dalam lumen saluran air susu (1essang #7.

enelitian pada mastitis subklinis yang disebabkan oleh S. agalactiae menunjukkan bah!a patogenesis penyakit dimulai dengan menempelnya bakteri pada permukaan sel epitel, kemudian masuk ke dalam sel epitel al/eol kelenjar susu menyebabkan degenerasi dan nekrosa. Dekrosa  berlanjut dan menyebabkan atrofi al/eol kelenjar susu disertai respon peradangan yang menyebabkan terjadi in/olusi kelenjar susu. Selanjutnya terjadi proses  persembuhan berupa pembentukan jaringan ikat. ada hari keempat setelah diinfeksi, sebagian jaringan ikat digantikan oleh jaringan lemak dan bakteri terperangkap di dalam kelenjar ambing.

Sedangkan pada mastitis klinis perubahan histopatologinya sebagai  berikutJ

a. %egenerasi sel parenkim di saluran air susu (pengelupasan dan regresi sel epitel

 b. %alam interstitium pembuluh darah dipenuhi oleh eritrosit c. 8eukosit polimorfonukleat di lumen al/eoli

(16)

e. ada kasus yang lebih lanjut, terdapat eksudat, dan hanya sedikit sel radang di lumen

f. erdapat abses, di sekitar abses ada jaringan ikat yang mengganti sel'sel  parenkim, adanya jaringan ikat ini menyebabkan atropi di ambing dan ambing

teraba keras (1essang,#7.

Diansa mas/i/is

. Standard late Aount (SA

es ini digunakan untuk memperkirakan adanya populasi bakteri dalam susu mentah dan produksi susu adalah metode refernsi resmi untuk menspesifikasi ordonansi susu terpasteurisasi rade . rade  menunjukkan SA G00,000 cfu)ml, rade B menunjukkan SA G 300,000 cfu)ml. SA yang tinggi mengindikasikan masalah kualitas susu yang biasanya disebabkan oleh kesalahn  pendinginan peralatan kebersihan susu.

2. 8aboratory asteuri-ed Aount (8A

es ini digunakan apabila hasil SA tinggi. 8A adalah hasil yang ditampakkan pada SA yang telah dipanaskan sampai 4K (52,7 A dan  berlangsung selama 30 menit (suhu rendah'lama pasteuri-asi. 8A berfungsi untuk mengetahui bakteri yang tahan terhadap suhu pasteurisasi (bakteri termoduric. ingginya 8A dihubungkan dengan peralatan yang kurang  bersih, penanganan sanitasi yang kurang baik, dan deposit milkstone.Mastitis tipikal menyebabkan organisme tidak tahan terhadap pasteurisasi. Bakteri termoduric antara lain Micrococcus, Microbacterium, 8actobacillus, Bacillus, Alostridium and occasional Streptococci (1eugg,2002

(17)

Pen5ea"an

. era!atan yang baik saat kucing bunting. 2. Menjaga kebersihan kandang kucing.

3. Mencegah terjadinya pencemaran)kontaminasi tinja terhadap tanah. . emberian /aksin yang lengkap pada saat kucing bunting.

4. emberian ransum pakan yang tidak berlebihan agar bobot kucing tidak  o/er!eight.

5. Sanitasi yang baik disekitar kandang kucing. Penba/an

%ilihat dari faktor penyebabnya yaitu bakteri, memang penggunaan antibiotik sangatlah tepat untuk pengobatan penyakit ini, terutama penicillin (Ben-yl penicillin , procain penicillin', ampicilin, cephalosporin, erythromycin, neomycin, no/obiosin, oksitetrasiklin, dan streptomycin.

(18)

P'MAHASAN

Sinyalemen

Seekor kucing diba!a ke 1S+ rof. %r. Doerjanto K&+ Lnsyiah dengan signalement sebagai berikut J

 Dama he!an J om

enis he!an J &ucing

1as J 8okal

enis kelamin J Betina

:arna bulu J utih abu'abu  Dama pemilik J Dadia

lamat J 8ampriet

Anamnesis

&ucing tidak mau makan selama dua hari, tidak mau minum, tidak  mencret dan muntah, dan baru melahirkan satu bulan yang lalu, dan sempat menyusui selama satu bulan. Mamaenya membengkak. Sudah pernah di/aksin.

(19)

Peme!isaan 6isi 

ada saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan beberapa hal berikut J temperatur rectal ,5oA, frekuensi pulsus 25 C) menit, frekuensi nafas 30 C)

menit. Berat badan 3, kg. Selain itu ditemukan pembengkakan, panas, rasa sakit  pada mammae serta keluar air susu pada puting ketika dimassase.

Diansa

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik diagnosa kucing $M adalah mastitis. Secara klinis dapat diamati adanya peradangan pada ambing.

Diansa ban#in

Mastitis dapat dikelirukan dengan pembesaran ambing karena tumor.

Te!a3i

1) moCicillin 020 mg s. Mefenamat 67 mg  Mf pul/ dtd dain caps. Do NO  S tdd  caps $  Paraf 1) Biosalamin inj S.dd.0, ml "M  Paraf 1) +ematopan (inj s.dd.0, ml "M  Paraf  R/ 18 400 ml  S.dd 0 ml SA  Paraf 1) Streptomycin  s.dd.0, ml "M  Paraf

(20)

ambar 3. Mastitis pada kucing

Mastitis adalah penyakit radang ambing yang merupakan radang infeksi. Biasanya penyakit ini berlangsung secara akut, sub akut maupun kronis. Mastitis ditandai dengan peningkatan jumlah sel di dalam air susu, perubahan fisik  maupun susunan air susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis atau kelenjarnya sendiri (Subronto, 2003.

Menurut faktor penyebabnya, mastitis dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae, Str. dysgalactiae, Str. uberis, Str. -ooepidemicus, dan Staphylococcus aureus, serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya mastitis !alaupun dalam persentase kecil. Sindrom biasanya terjadi dalam !aktu 2 jam setelah kelahiran. Biasanya tanda pertama diikuti oleh depresi, gelisah ketika sedang menyusui dan melemahnya kondisi anak kucing. erjadi demam pada induk kucing 3#,4' PA jika mastitis hadir. %alam banyak  kasus, hanya satu kelenjar mastitic. enyakit ini berlangsung selama minimal 3 hari dan kemudian sembuh secara spontan. &ondisi dapat didahului oleh

(21)

 penundaan dalam proses kelahiran (Q 4 jam dan dapat ber/ariasi dalam intensitasnya. %alam kasus susu tanpa disertai hypogalactia mastitis atau unsur' unsur lain yang kompleks, akan berkurang berat badan pada anak'anak kucing (04 g ) hari, normal 24g)day mungkin satu'satunya indikasi dari masalah.

ambar . Bakteri Staphylococcus sp.

&ucing om baru saja melahirkan dan menyusui. iba tiba tidak mau menyusui anaknya sekitar satu bulan. +al ini disebabkan karena terjadi iritasi atau luka pada kelenjar mammae akibat gigitan atau cakaran kuku anak kucing pada saat menyusui. &elenjar mammae yang mengalami luka terbuka memungkinkan flora normal masuk melalui saluran) duktus lakriferus lalu menuju al/eoli kelenjar  mammae. l/eoli merupakan tempat penampungan air susu menjadi tempat yang sesuai bagi perkembanganbiakan bakteri penyebab infeksi. 1eaksi inflamasi yang terjadi akan menyebabkan kelenjar mammae membesar, ber!arna kemerahan dan terasa hangat serta sakit jika dipalpasi.

(22)

Bakteri genus staphylococcus kebanyakan adalah mikroflora normal yang hidup pada kulit dan selaput lendir. Staphylococcus berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip gerombolan anggur. &ebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di atas kulit dan selaput lendir, sebagian lagi menjadi bakteri patogen yang menyebabkan bermacam macam  penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti nanah sampai sepsis yang bisa  berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu  pemecahan sel'sel darah, menggumpal plasma darah karena sifat koagulasenya, dan menghasiilkan berbagai macam en-im'en-im yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri tersebut yang bersifat destruktif.

ika mastitis terus berlanjut tanpa adanya penanganan yang sesuai, maka reaksi inflamasi akan menjadi kronis. ada kondisi yang demikian akan terjadi  proses fagositosis oleh magrofag pada jaringan yang akan menyebabkan produksi  pus dan nekrosis pada al/eoli. +al tersebut dapat menyebabkan abses dan ruptur 

al/eoli yang diikuti dengan rupturnya kelenjar mammae.

ada dasarnya, kucing penderita mastitis tidak menunjukkan gejala sakit dan berperilaku normal. &ucing hanya terlihat menolak untuk menyusui anaknya, karena iritasi pada puting mammae dan ketidaknyamanan serta rasa sakit yang ditimbulkan oleh aktifitas menyusui tersebut. iika kucing penderita mastitis menunjukkan gejala ekstrim dari penyakit, maka kemungkinan bakteri tersebut masuk ke aliran darah dan menyebabkan septikemia atau dikenal juga sebagai Rseprik.

(23)

erapi yang diberikan adalah Streptomycin 0,ml) kg BB. Lntuk  mengurangi kebengkakan dan rasa sakit, dilakukan kompres air hangat pada area mammae dan diusahakan untuk mengeluarkan air susu beberapa kali setiap hari. emberian ringer lactat bertujuan untuk mengatasi kondisi ketidakseimbangan elektrolit pada tubuh he!an karena dehidrasi. emberian antibiotik moCilin  bertujuan untuk mengobati terjadinya infeksi sekunder dari bakteri pada saat kondisi tubuh dan imunitas he!an melemah. moCilin merupakan antibiotik  yang bersifat broad spectrum. moCilin diaplikasikan secara oral. Sedangkan  pemberian Biosalamine dan +emtopan berfungsi memperbaiki proses metabolisme tubuh he!an sehingga meningkatkan kerja otot lebih baik dan meningkatkan daya tahan tubuh.

(24)

K'SIMPU&AN

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik diagnosa kucing om adalah mastitis. Secara klinis dapat diamati adanya peradangan pada ambing.

(25)

DA%TA) PUSTAKA

nonim.20. httpJ))classes.ansci.uiuc.edu)ansc37)Mastitis.html. anggal akses #)0)20.

nonim.20. httpJ))!!!.u!eC.edu)milkTuality)%K)04cmtUfactsheet.pdf ang gal akses #)0)20.

"man, ?.1.S. 200#. "nfectious %isease " Mastitis. %epartment of Microbiology Kaculty of Oeterinary Medicine. Surabaya.

ones, .M. ##7. nderstanding the asic of Mastitis. (httpJ))!!!.eCt./t.edu)pubs) dairy)0'233.%iakses pada tanggal 7 pril 20.

Fuinn, .. 2002.!eterinary Microbiology and Microbial "isease. Black!ell Science.

1essang, bdul -i-. #7. Patologi #husus !eteriner . "B ress. Bogor. 1uegg,.8.2002.httpJ))!!!.u!eC.edu)MilkFuality)%K)milk@20Tuality

@20tests0.pdf anggal akses #)0)20.

(26)

)UMAH SAKIT H'*AN P'NDIDIKAN P)(%. N(')ANT( %AKU&TAS K'D(KT')AN H'*AN

UNI+')SITAS SYIAH KUA&A %arussalam Banda ceh elp (054 4#66

enis He7an 8 &ucing 8okal Tanal 8 22 Mei 204

Nama Pasien 8 om Alama/ Pemili 8  8ampriet

Nama Pemili 8 Dadia

Sinalemen/ 8 Betina, umur 4 tahun, berat badan 3, kg

I. ANAMN'SA 8 &ucing tidak mau makan selama dua hari, tidak mau minum, tidak mencret dan muntah, dan baru melahirkan satu bulan yang lalu, dan sempat menyusui selama satu  bulan. Mamaenya membengkak. Sudah pernah di/aksin.

II. STASTUS P)A'S'NT

1. Kea#aan umum 8

a.Gi$i 8Buruk 

b. Tem3!amen 8inak 

5. Habi/us 8 8ordosis

2. %!euensi na6as 8 4 kali)menit %!euensi Pulsus 8 40 kali)menit Su"u /ubu" 8 , 20A

9. Kuli/ #an bulu 8 urgor kulit buruk dan bulu kusam 4. Sela3u/ &en#i! 8 Mulut(nemis

-. Kelena! lim6e 8 Dormal :. Ala/ 3e!na6asan 8 Dormal ;. Ala/ 3e!e#a!an #a!a" 8 Dormal <. Ala/ 3en5e!naan 8 Dormal =. Ala/ elamin>Pe!en5ian8 Dormal

(27)

10. U!a/ sa!a6 8 Dormal 11. An/a Ge!a 8 Dormal

12. lainlain 8

embengkakkan, rasa sakit dan panas pada daerah mammae

III. P'M')IKSAAN &A()AT()IUM . &ulit J a.arasit J

b. amur J

2. Keses J a. &eadaan Keses J b. arasit "nterna J c. roto-oa J d. Mikroba J 3. Lrin J a. :arna J  b. Bau J c. Lji ula J d. Lji rotein J e. Lji Sedimentasi J . %arah J a. :arna J  b. Sifat J c. reparat Datif  ' roto-oa J ' Bakteri J d. ambaran %arah J . B%M J 2. B% ' Detrofil J ' ?osinofil J ' Basofil J ' 8imfosic J ' Monosit J

(28)

' Staff J

':BA J

3. +b J

. +t J

"O. %iagnosa J Mastitis

O. %iferential %iagnosa J '

O". rognosa J Kausta

O"". erapi J

1) moCicillin 020 mg s. Mefenamat 67 mg  Mf pul/ dtd dain caps. Do NO  S tdd  caps $  Paraf 1) Biosalamin inj S.dd.0, ml "M  Paraf 1) +ematopan (inj s.dd.0, ml "M  Paraf  R/ 18 400 ml  S.dd 0 ml SA  Paraf 1) Streptomycin  s.dd.0, ml "M  Paraf %arussalam, 22 Mei 204 etugas)emeriksa, Yusni Mulyana, S.KH

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa implikasi terhadap pihak yang berkompeten demi peningkatan akreditasi yaitu mengoptimalkan perenanaan serta fungsi

disini adalah kita akan lebih cepat untuk megakses suatu folder yang terdapat dalam jaringan dan. folder kita akan dianggap sebagai drive pada komputer

 Seni dan arsitektur Kristen Awal, meliputi karya-karya seni dan gedung yang dihasilkan di antara abad 3 dan 7 bagi gereja-gereja Kristen.. Perioda bertumpangtindih antara

Antiok sidan Flav onoid Kurkumin Wet _Abilit y L a b kelarutan bulk _dens ity.

Mikroba memiliki kisaran sumber karbon tertentu yang dapat digunakan olehnya, sehingga sangat mungkin bahwa kultur campuran bakteri yang digunakan pada penelitian ini tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek asam fumarat, natrium bikarbonat dan interaksi keduanya yang dominan dalam menentukan sifat fisik sediaan granul effervescent

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua pertemuan, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

Oleh karena itu, program persiapan pranikah sepatutnya membantu pasangan memiliki berbagai ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah pernikahan.Menjawab hal