• Tidak ada hasil yang ditemukan

Debat Bahasa Indonesia 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Debat Bahasa Indonesia 2"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Debat Bahasa Indonesia

Debat Bahasa Indonesia

1.

1. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karenaKosa kata bahasa asing masuk kedalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.

ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Pro

Pro

Say

Saya a setusetuju ju bahbahwa wa koskosa a katkata a bahbahasa asa asiasing ng masmasuk uk kedkedalam alam penpengguggunaanaan n bahbahasaasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun  bahasa

 bahasa asing. asing. Peranan Peranan bahasa bahasa asing asing dalam dalam bahasa bahasa Indonesia Indonesia membuktikan membuktikan adanya adanya kontak kontak  atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Ind

Indoneonesia. sia. BahBahasa asa IndIndoneonesia sia menmengangandaldalkan kan koskosa a katkata a asiasing ng yanyang g kemkemudiudian an dibdibakuakukankan men

menjadi jadi bahbahasa asa IndIndoneonesia sia . . Hal Hal tertersebsebut ut memmembukbuktiktikan an bahbahwa wa ketketergergantantungungan an bahbahasaasa Ind

Indoneonesia sia terterhadhadap ap bahbahasa asa asiasing ng menmenjadijadikan kan bubukti kti bahbahwa wa bahbahasa asa IndIndoneonesia sia sulsulit it untuntuk uk   berinteraksi

 berinteraksi antar bahasa antar bahasa tanpa bantuan tanpa bantuan kosa kata kosa kata asing. Dengan asing. Dengan masuknya kosa masuknya kosa kata bahasakata bahasa asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan asing kedalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan  baik

 baik sehingga sehingga proses proses transfer transfer ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan berjalan berjalan dengan dengan epat. epat. Bahasa Bahasa IndonesiaIndonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata !itamin, tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata !itamin, yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti . "amun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa tentu para pelaku bahasa mengerti . "amun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan int

interaeraksi ksi antantar ar bahbahasa asa menmenjadjadi i leblebih ih mudmudah. ah. ##ananpa pa banbantuatuan n bahbahasa asa asinasing g yanyang g masmasuk uk  kedal

kedalam am bahasa Indonesiabahasa Indonesia, , bahasa Indonesia belum bahasa Indonesia belum mampu menunjumampu menunjukkan kkan eksisteeksistensinynsinyaa dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran  bahasa

 bahasa Indonesia Indonesia masih masih diragukan. diragukan. Banyak Banyak orang orang yang yang lebih lebih familiar familiar dengan dengan kosa kosa katakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju  bahwa

 bahwa kosa kosa kata kata bahasa bahasa asing asing yang yang masuk masuk kedalam kedalam bahasa bahasa Indonesia Indonesia membuktikanmembuktikan k

keettiiddaakkbbeerrddaayyaaaan n bbaahhssa a IInnddoonneessiia a daallaan d n iinntteerraakkssi i aannttaar r bbaahhaassaa..

Kontra Kontra

Say

Saya a tidtidak ak setusetuju ju jikjika a koskosa a katkata a bahbahasa asa asiasing ng yayang ng masmasuk uk kedkedalam penggalam penggunaunaanan  bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar   bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar   bahasa.

 bahasa. $osa $osa kata kata bahasa bahasa asing asing masuk masuk kedalam kedalam bahasa bahasa Indonesia Indonesia hanya hanya digunakan digunakan sebagaisebagai  persamaan

 persamaan kata yang kata yang bagi sebagian bagi sebagian orang lebih orang lebih mudah difahami. mudah difahami. "amun pada "amun pada intinya dalamintinya dalam  bahasa

 bahasa Indonesia Indonesia itu itu sendiri, sendiri, telah telah ada ada kosa kosa kata kata yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan kosa kosa kata kata asingasing tersebut. %isalnya kata snak yang lebih sering kita dengar dikalangan masyarakat. Dalam tersebut. %isalnya kata snak yang lebih sering kita dengar dikalangan masyarakat. Dalam

(2)

 bahasa Indonesia snak berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai !ariasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antar bahasa karena memiliki banyak !ariasi kosa kata. $osa kata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. "amun bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan dihampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia. bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata bahasa asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa namun lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat  jika menggunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata  bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan  bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.

Netral

Saya sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. &pabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, !itamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena  bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. &kan tetapi, apabila  pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu anaman terhadap bahasa kita terinta ini. penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.

 "amun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia seara intensif  agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat waana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.

(3)

2. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah mencerminkan kualitas keilmuan penulisnya

Pro

Saya setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah menerminkan kualitas keilmuan penulisnya. $ualitas keilmuan didukung oleh pemakaian bahasa dalam tulisan ilmiah yang ber!ariatif. Penggunaan bahasa asing mempunyai sumbangan yang tidak keil terhadap kualitas tulisan ilmiah. 'rang mampu berbahasa asing pasti membutuhkan  pengorbanan yang luar biasa sehingga dia menjadi orang yang berbeda dari kebanyakan lainnya. Penggunaan bahasa asing merupakan pemakaian bahasa yang menerminkan sifat keilmuan dan menjadi ungkapan yang tepat bagi kerumitan pemikiran dalam karya ilmiah. Dari pemakaian bahasa asing bukan saja terermin sikap ilmiah, melainkan juga kehati-hatian, keendekiaan, keermatan, kebijaksanaan, dan keerdasan dari penulisnya. Penggunaan bahasa asing yang digunakan dalam penulisan tulisan ilmiah dapat berfungsi sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa asing dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik seara tertulis maupun lisan. $ualitas keilmuan seseorang dapat dilihat dari  penggunaan bahasa yang digunakan semakin banyak ilmu yang dimiliki, bahasa yang digunakan pasti akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah yang mempunyai sedikit ilmu. Penggunaan bahasa asing menunjukkan bahwa penulis tulisan ilmiah memiliki wawasan yang luas tidak terpaku pada bahasa Indonesia saja. Dengan menggunakan bahasa asing seseorang dapat dikatakan memilki ilmu yang lebih dibandingkan mereka yang menulis tulisan ilmiah dengan bahasa Indonesia. $ualitas keilmuan penulis tulisan ilmiah ditentukan  baik buruknya berdasarkan tulisan yang dibuat karena apa yang ditulis merupakan erminan dari kualitas ilmu yang dimiliki. (adi saya tetap setuju bahwa penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah menrupakan erminan

Kontra

Saya tidak setuju jika penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah menerminkan kualitas keilmuan penulisnya. $arena belum tentu penggunaan bahasa asing benar-benar pemikiran murni penulis. Banyak tulisan ilmiah yang mengutip dari berbagai sumber. $ualitas keilmuan  penulis tulisan ilmiah lebih dipengaruhi pada bagaimana dia menggunakan kalimat-kalimat efektif yang berbobot dimana kalimat tersebut sesuai dengan materi yang dibahas. Penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah hanya sebagai nilai tambah karena membuat tulisan ilmiah tidak kaku. "amun tidak dapat menentukan apakah orang tersebut pintar atau  bodoh. $arena kualitas keilmuan seseorang adalah relatif. %asing-masing orang memiliki keerdasan dan kemampuan yang berbeda. &da orang yang pandai pada salah satu bidang tertentu namun tidak pada bidang yang lainnya, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa

(4)

orang tersebut bodoh) #idak, maka dari itu kita harus tahu bahwa kualitas ilmu seseorang tidak ditentukan oleh satu fator namun ada banyak fator yang mempengaruhi kualitas keilmuan seseorang. (adi jika seorang penulis tulisan ilmiah menggunakan bahasa asing namun kalimat yang digunakan tidak dapat dimengerti bahkan menjadikan tulisan tersebut menjadi salah karena penempatan bahasa asing yang tidak sesuai tempat, maka bukan menerminkan seorang penulis yang berkualitas justru malah sebaliknya. Penggunaan bahasa asing tidak mempunyai pengaruh yang besar bagi tulisan ilmiah karena bagaimanapun yang  paling menetukan adalah isi dari keseluruhan tulisan ilmiah. (adi saya tetap tidak setuju jika  penggunaan bahasa asing dalam tulisan ilmiah merupakan erminan kualitas keilmuan  penulisnya.

3. Permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah

Pro

Saya setuju bahwa permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah. $arena anak enderung lebih suka bermain. Hal lain yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah permainan elektronik ini menyita waktu dan dapat membuat anak  keanduan. jika ini terjadi, dampak terhadap rendahnya ketrampilan sosial akan semakin  besar. Permainan elektronik juga memungkinkan terjadinya *toleransi dosis+, dimana anak 

membutuhkan waktu yang lebih lama dari seharusnya. Dimana waktu tersebut bisa dia gunakan untuk bersosialisasi sehingga mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. &nak  akan enderung berkembang menjadi orang dewasa yang enderung indi!idualis, memiliki interpersonal skill yang rendah, dan kurang peka terhadap orang lain. Hal ini akan mengurangi kesempatannya untuk dapat sukses dalam kehidupannya kelak. Permainan elektronik yang tidak mendidik juga akan memberikan efek yang sangat fatal bagi kehidupan anak dimasa mendatang. $eenderungan anak menjadi indi!idualis akan semakin mempersempit kesempatannya untuk bergaul dengan orang sekitar. $eanduan permainan elektronik juga menyebabkan anak lupa diri pada dunia sekitar. $arena tidak biasa bergaul maka anak akan sulit untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik hal ini disebabkan mempelajari bahasa membutukan waktu yang lama yang dapat dilatih dengan membiasakan  berbahasa dengan baik mulai sejak dini. (ika dari awal anak tidak dibekali dengan kemampuan berbahasa yang baik maka pada akhirnya kemampuan diri untuk bergaul pasti akan sulit. Permainan elektronik seperti playstation yang hanya mengandalkan kemampuan keepatan dan ketelitian tidak akan memberi anak pemahaman tentang bagaimana berbahasa dengan sesame teman, dengan orang yang lebih tua, sehingga hal in menyebabkan anak  memiliki kemampuan berbahasa yang rendah. (adi saya tetap setuju bahwa permainan elktronik menyebabkan anak memiliki kemampuan berbahasa yang rendah.

(5)

Kontra

Saya tidak setuju jika permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemampuan  berbahasa yang rendah. $arena tidak semua permainan elektronik mempunyai dampak 

negati!e bagi anak. Banyak permainan elektronik yang di desain untuk memenuhi kebutuhan anak belajar seara modern dan tidak membosankan sehingga anak tetap dapat bermain namun juga sekaligus belajar. Banyak Permainan elektronik yang dilengkapi perakapan dan aplikasi yang menunjang anak lebih peka terhadap situasi. Dari permainan elektronik, anak   belajar mengenal bahasa tidak hanya dari lingkungan sekitar namun juga mendapat kosa kata

lebih ber!ariasi dari permainan elektronik. &nak lebih mudah memahami bahasa jika diaplikasikan pada permainan elektronik dibandingkan dengan mendengarkan pembelajaran dari orang lain. ingkungan yang tidak baik justru akan memberi keenderungan anak   berbahasa buruk. Dengan permainan elektronik bahasa yang disampaikan jauh lebih

sistematis dan sopan dibandingkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang tidak  sepenuhnya memberi dampak positif bagi anak. Penerapan permainan elektronik yang tepat guna akan menimbulkan dampak yang sangat baik bagi anak, bukan hanya pandai dalam  berbahasa namun juga dalam mengatasi situasi yang terjadi sehingga menjadikan otak kiri dan kanan berfikir seara seimbang. (adi saya tetap tidak setuju jika penggunaan permainan elektronik menyebabkan anak memiliki kemahiran berbahasa yang rendah.

4. Pidato peabat Negara Indonesia! baik di dalam negeri maupun di luar negeri! harus menggunakan bahasa Indonesia.

Pro

Saya setuju jika pidato pejabat "egara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan  /0112 yang memuat  berbagai ketentuan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia, salah satunya

sebagaimana dimuat dalam Pasal 3 yang menyatakan, ”Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang  disampaikan di dalam atau di luar negeri”. Sementara itu, Pasal 4  /0112 menyatakan, ”(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional  atau forum yang bersifat internasional di Indonesia (!) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri” . Dengan mewajibkan pejabat "egara  berpidato dengan bahasa Indonesia maka akan menimbulkan keintaan yang mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia dalam forum internasional juga sebagai ajang untuk menduniakan bahasa Indonesia di kanah internasional. Begitu pula jika digunakan untuk berpidato di forum dalam negeri maka akan mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pejabat "egara yang menggunakan bahasa

(6)

Indonesia dalam berpidato karena telah diatur dalam undang-undang ,hal ini akan menimbulkan banyak dampak positif bagi perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Pejabat "egara akan segan dan belajar bagaimana berpidato dengan bahasa Indonesia seara  baik dan benar. %aka seara tidak langsung mereka melestarikan bahasa Indonesia yang mulai ditakutkan akan tergerus oleh bahasa asing. Penggunaan bahasa Indonesia dalam  berpidato di forum luar negeri juga menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mampu bersaing dengan bahasa internasional lainnya. Begitu pula saat digunakan diforum dalam negeri hal tersebut seara tidak langsung akan memberi pembelajaran kepada masyarakat akan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga menimbulkan kesadaran di masyarakat akan  pentingya melestarikan bahasa kita terinta yaitu bahasa Indonesia. (adi saya tetap setuju jika  pidato pejabat "egara Indonesia baik didalam negeri maupun diluar negeri harus

menggunakan bahasa Indonesia.

Kontra

Saya tidak setuju jika pidato pejabat "egara Indonesia diwajibkan untuk berbahasa Indonesia,  baik didalam negeri maupun diluar negeri, harus menggunakan bahasa Indonesia. $arena  bahasa Indonesia belum mendunia layaknya bahasa Inggris yang telah lebih dahulu menjadi  bahasa internasional. (ika bahasa Indonesia digunakan diforum luar negeri maka akan menghabat penyampaian informasi sehingga komunikasi yang berlangsung menjadi lamban. (ika pidato pejabat "egara dilakukan dalam forum dalam negeri dengan keseluruhan harus menggunakan bahasa Indonesia maka pejabat "egara harus benar-benar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. $arena akan menjadi masalah yang besar jika pidato tersebut salah dan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kondisi Pengaaran "astra di "#K 

Diskursus dan kontestasi seputar pengajaran sastra yang selama ini menguat baik dalam forum seperti diskusi, atau seminar, dan munul di media masa selalu mengambil ontoh kondisi pada Sekolah %enengah &tas 5baa6 sekolah umum7. Sementara jarang sekali, atau  bahkan belum ada kritisi sastra dan pendidikan yang menyoroti problem pengajaran sastra di

sekolah menengah kejuruan 5S%$7.

Pembangunan pendidikan ke depan diorientasikan pada upaya peningkatan jumlah sekolah kejuruan dengan perbandingan 81641 dari jumlah S%&. $ondisi saat ini 91 6 /1. &rtinya  perbandingan jumlah siswa S%$ juga akan lebih banyak dari siswa S%&0%&. &rtinya,  penggambaran-penggambaran tentang kondisi pengajaran sastra pada sekolah di Indonesia  justru masih jauh dari kondisi yang sebenarnya. Dalam pandangan Saya, jika melihat  perbandingan tersebut bukan tidak mungkin kondisi pengajaran sastra di sekolah di Indonesia  justru lebih parah lagi.

Pada S%$: sastra yang notabene bagian tak terpisahkan dari bahasa dan bangunan  pendidikan budaya serta budi pekerti dan karakter ini, ternyata sama sekali tidak 

(7)

mendapatkan porsi. #entu saja ini merupakan problem serius yang harus segera di selesaikan,  jika pendidikan memang hendak diarahkan untuk membangun karakter bangsa dengan

memanusiakan manusia .

%engingat dalam kurikulum S%$ tahun 11/ yang saat ini masih dianut, mata pelajaran Bahasa Indonesia sepenuhnya diarahkan pada satu tujuan yaitu penggunaan bahasa Indonesia seara baik dan benar untuk tujuan komunikasi di dunia kerja.

%emang dalam deskripsi pemelajaran Bahasa Indonesia S%$ terdapat istilah penggunaan Bahasa Indah. #erminologi ini seara sadar dipilih untuk menggantikan istilah sastra. Hal ini disebabkan oleh dua alasan pokok yaitu pertama, untuk menegah kesan *menakutkan+ bagi siswa dan guru terhadap sastra, dan kedua, istilah bahasa indah merupakan anangan yang tepat untuk memasuki dunia sastra. 'leh karena itu bahasa indah seperti kata-kata mutiara, ungkapan-ungkapan, dan iklan tertentu mulai diperkenalkan pada peringkat Semenjana.

$emudian, pada peringkat %adya siswa diarahkan untuk menari dan menemukan, bentuk- bentuk bahasa indah, dan memahami maknanya. Hal ini dapat diapai antara lain melalui

kegiatan penugasan di dalam dan di luar modul. Dan pada peringkat nggul para siswa dibimbing untuk menggunakan atau untuk memproduksi bahasa indah dalam berbagai kesempatan, seperti dalam membuat atatan harian, majalah dinding, berpantun, musikalisasi  puisi, dan drama.

Sayangnya, dari tiga tingkat penguasaan komunikasi: standar atau kualifikasi Semenjana, %adia dan nggul, sesungguhnya pengajaran sastra hanya mendapat setengah dari sub kompetensi dasar yang harus dikuasai pada le!el nggul, yaitu pada kompetensi dasar 

apresiasi teks seni.

Padahal seara keseluruhan dalam tiga standar kompetensi tersebut terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dikuasai yang merupakan sub pokok bahasan. %asing terdiri atas ; kompetensi dasar tingkat Semenjana, ;/ kompetensi dasar di tingkat %adia, dan < kompetensi dasar di tingkat nggul .

Sementara pada S%&0%&, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar   peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 5;7 Berkomunikasi seara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik seara lisan maupun tulis. 57 %enghargai dan  bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 547

%emahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 5/7 %enggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5<7 %enikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk  memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Dan 597 menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai kha=anah budaya dan intelektual manusia Indonesia .

Kunci Permasalahan

Dalam banyak tulisan, sejumlah kritikus sastra terlanjur menjatuhkan !onis bersalah pada guru sastra atas rendahnya apresiasi siswa terhadap karya sastra . Dalam pandangan kritisi sastra, kian merananya pengajaran sastra di sekolah lebih banyak disebabkan oleh dua faktor  yang bermuara pada guru. Pertama, guru sebagai sosok pengajar dianggap kurang memiliki kompetensi dan basis pengetahuan sastra yang mumpuni. $edua, guru dinilai tidak kreatif  dalam proses pembelajaran 5pengajaran7 sastra di sekolah sehingga enderung membosankan. Ini terjadi karena guru dinilai tidak memiliki strategi jitu.

(8)

%eski belum ada pemetaan terbaru, namun untuk dua penilaian tersebut, sesungguhnya Saya enderung sepakat. Bahkan di lapangan, memang aap kali dijumpai seorang guru sastra 5Bahasa dan Sastra Indonesia7 yang enggan meng-upgrade pengetahuan mereka tentang seluk-beluk sastra kontemporer.

 "amun yang menjadi permasalahan mendasar dalam pandangan Saya, sesungguhnya adalah sistem pendidikan kita. $urikulum pendidikan yang saat ini dianut tidak pernah memberikan ruang gerak yang leluasa pada pembelajaran sastra. 'rientasi pemerintah dalam  pembangunan bidang pendidikan masih meleneng jauh dari hakekat tujuan pendidikan itu

sendiri. Inilah yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

Pendidikan diselenggarakan hanya untuk meniptakan tukang, dan mengejar angka  partisipasi kasar 5&P$7 semata . Sehingga mata pelajaran humaniora seperti sastra, bahasa,

seni dan budaya hanya diletakan di pinggiran, dianak-tirikan, bahkan dianggap tidak berguna sama sekali. Pengetahuan tentang sastra termasuk apresiasi sastra, dinomorduakan dan dianggap hanya sebagai hiburan. $ondisi inilah yang kemudian menyebabkan guru bermalas-malasan dalam mengajarkan pengetahuan tentang sastra.

Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk aktif, kreatif, ino!atif dan meniptakan strategi jitu. >uru juga dituntut mengembangkan kompetensinya sehingga mampu menitakan pembelajaran yang berkualitas dari segi isi 5materi7 maupun kemasannya. Dalam konteks pembelajaran sastra, tentu saja guru dituntut mampu meniptakan suasana  pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, serta tidak ketinggalan jaman .

 "amun sayangnya, guru dihadapkan pada seperangkat silabus dan standar kompetensi lulusan 5S$7 tertentu yang telah *dipatenkan+ seara nasional yang berkiblat pada dogma yang dianggap sangat sakral berupa seperangkat kurikulum. Inilah kuni pokok   permasalahanya. Silabus dan S$ inilah yang menghegemoni kreatifitas guru sastra.

Sehingga dengan sendirinya pembelajaran sastra di sekolah kian terpingginggirkan.

Sistem pendidikan di Indonesia aap kali memaksa sekolah sebagai penyelenggara  pendidikan dan guru ujung tombak mengingkari hakekat pendidikan. #arget perolehan nilai

tertentu yang harus diapai dengan standar penilaian ujian nasional, memiu pengingkaran tujuan pendidikan yang sebenarnya. Sehingga tak urung memaksa guru bahasa menomorduakan sastra.

?ang timbul kemudian adalah pragmatisme pendidikan. Sehingga terjadi distorsi tujuan dan fungsi fundamental pendidikan. sekolah bukan lagi jalan liberasi dan humanisasi, tapi justru dibebani tujuan dan fungsi politis, ideologis, birokratis, korporatis, dan ekonomis. Sekolah telah menjadi praktek penindasan kaum kapitalis, dehumanisasi. $ondisi ini jauh-jauh hari yaitu pada tahun ;281 telah dikritik habis oleh Paulo @reire, dengan mengatakan pendidikan telah jadi bentuk kapitalisme yang liik 5Asobar, dkk. Ad6 ;2237 .

Sekolah hanya menghasilkan tukang. Parahnya, kualitas akademik tukang-tukang ini hanya ditentukan oleh standar ". &kibatnya terjadi penganak-tirian terhadap materi-materi tertentu, dan pelajaran-pelajaran tertentu yang tidak menunjang apaian ketuntasan belajar  !ersi ". Semua mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan ujian nasional dianggap tidak perlu.

Du=, ujian nasional menjadi tujuan akhir pendidikan, sementara pendidikan karakter, kebebasan berpikir, budi pekerti, berkreasi, mengolah emosi, rasa dan perasaan tidak pernah dianggap penting. Semua termarginalkan oleh target penapaian nilai ujian nasional 5"7.

(9)

Barangkali kita sempat berpikir, bukankah sastra sebagai bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah juga termasuk salah satu mata pelajaran yang diujikan seara nasional. ?a, namun materi atau soal-soal " sama sekali tidak berhubungan dengan kemampuan apresiasi siswa. %eski di dalamnya terdapat beberapa item soal yang berhubungan dengan sastra, namun lagi-lagi soal tersebut hanya berupa hapalan dan ingatan. #idak pernah  berhubungan dengan kemampuan apresiasi, olah rasa, emosi dan perasaan. &palagi menyoal

ihwal sastra kontemporer.

K$"P

alu bagaimana dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan 5$#SP7) $#SP konon dibuat untuk memberikan ruang gerak yang sebebas-bebasnya pada pihak sekolah, seara otonom untuk menyusun strategi dan menetapkan target pendidikan yang hendak diapai 5%ulyasa, 1197. $#SP menjanjikan pada guru untuk melakukan berbagai ino!asi pendidikan .

 "amun dalam kenyataanya $#SP juga tidak mampu memberikan ruang yang ukup bagi guru untuk lebih ino!atif dalam proses pembelajaran pada peserta didik. Hal ini terjadi karena lagi-lagi $#SP juga masih turunan dari kurikulum 5$B$7 yang telah memberikan batasan- batasan tertentu.

Dalam konteks pembelajaran sastra, $#SP sama sekali belum memberikan otonomi pada guru untuk memilih seara bebas dan bertanggungjawab materi-materi 5karya-karya7 mana yang sesungguhnya sesuai dengan perkembangan kondisi kontemporer. #arget memenuhi standar ketuntasan " sering kali mengalahkan hakekat $#SP. Disamping, memang $#SP tidak benar-benar memberikan ruang gerak yang bebas bagi guru dan sekolah.

&lih-alih $#SP menjadi solusi atas kebuntuan dan probelm pembelajaran sastra di sekolah, ternyata malah setali tiga uang dengan $B$ yang hanya berorientasi pada penapaian nilai ".

"ebuah $a%aran

Pidato Presiden Susilo Bambang ?udhoyono 5SB?7 yang menyatakan kesanggupan  pemerintah untuk memenuhi besaran anggaran pendidikan hingga 1 persen dari &PB" merupakan kabar baik, sekaligus tantangan dalam pengelolaan. Di luar kepentingan politis menjelang Pemilu 112, pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah atas ranangan undang-undang tentang &PB" 112 beserta nota keuangannya di depan rapat paripurna DP  I tanggal ;< &gustus 113 lalu menunjukan optimisme dan keseriusan pemerintah dalam  pembangunan bidang pendidikan.

 "amun demikian, orientasi pembangunan pendidikan harus jelas. Selama ini arah  pembangunan pendidikan telah keluar jauh dari rel dan mengingkari hakekat pendidikan yang sesungguhnya. Ini terjadi terutama pada sekolah kejuruan 5S%$0%&$7 yang jelas-jelas diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di pasar industri.

Ini terlihat jelas dalam penjabaran tujuan S%$. Sesuai dengan ketentuan dalam  Sisdiknas, S%$ adalah salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional. #ugas utama S%$ adalah untuk mempersiapkan lulusannya memasuki dunia kerja, mengisi keperluan tenaga kerja terampil tingkat menengah. S%$ diadakan untuk tujuan: 5;7 %emberi bekal

(10)

 pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bekal bagi lulusannya untuk memasuki dunia kerja. 57 %emberi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar bagi lulusannya sebagai  bekal dasar untuk mengembangkan kualitas dirinya seara berkelanjutan melalui pendiddikan

formal, pendidikan nonformal, atau seara informal.

Inilah bentuk kurikulum yang dalam pandangan Darmaningtyas 511/7 dianggap sebagai kurikulum yang menghilangkan rasa seni . Cikal bakal kurikulum semaam ini menurutnya telah ada sejak berlakunya $urikulum ;22/. Pendidikan diarahkan untuk penguasaan teknologi menjawab kebutuhan industri, sementara nilai-nilai seni sebagai bagian dari kodrat manusia dihapus begitu saja.

$urikulum maam ini juga berpotensi mengalienasi manusia dari permasalahan kehidupan yang sebenarnya. Pendidikan tidak pernah mampu menjawab dan menyelesaikan  permasalahan hidup yang sesungguhnya. Pendidikan baru mampu menjawab tantangan dan  permasalahan dunia industri.

$ondisi semaam ini telah terjadi sejak tahun 31-an. endra 5;2317 dalam sajaknya mengungkapka: %atahari terbit0 @ajar tiba0 Dan aku melihat delapan juta anak-anak tanpa  pendidikan00 &ku bertanya0 tetapi pertanyaan-pertanyaan0 membentur meja kekuasaan yang

maet0 dan papan tulis-papan tulis pendidik0 yang terlepas dari persoalan kehidupan .

Barangkali kita lupa, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berangkat dan  berkembang ide kreatif dan ino!asi serta pembaharuan. Sehingga hanya orang-orang yang memiliki kreatifitaslah yang mampu menguasai teknologi. $reatifitas merupakan bagian dari seni yang telah ada pada kedirian manusia. Sehingga bagaimana mungkin manusia akan menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan jika potensi seni yang ada dalam diri tidak pernah dilatih .

%emang saat ini kurikulum kita telah mengakomodir pendidikan seni yaitu dengan kembalinya mata pelajaran seni dan budaya menjadi mata pelajaran di sekolah formal.  "amun, lagi-lagi mata pelajaran ini harus termarginalkan oleh tujuan jangka pendek   pendidikan kita berupa pragmatisme sempit tentang bagaimana meraih nilai minimal

ketuntasan sesuai standar ". Sehingga pelajaran seni dan budaya juga bernasib sama dengan pengajaran sastra.

?ang harus dilakukan saat ini adalah mengembalikan arah tujuan pendidikan pada hakekatnya. Hakekat pendidikan menurut ayat pedagogi kritik pendidikan Pennyook 511/7 dalam &lwasilah 51136 ;/2-;<;7 antara lain: pertama, Pendidikan memproduksi bukan hanya pengetahuan tapi juga Politik. $edua, Atika seyogyanya dipahami sebagai sentralnya  pendidikan, guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tapi juga

mengajarkan benar dan tidak benar dalam konteks budaya lokal serta perbandingan dengan  budaya lain. $emudian Pendidikan bertoleransi terhadap perbedaan pada siswa dan guru dalam segala aspek 5ras, etnis, bahasa, gender, dll7. Dengan kata lain, Pentingnya pendidikan multikulturalisme diajarkan di sekolah 5$hisbiyah. Ad 6 11/7.

?ang terjadi di lapangan, biasanya guru dan sekolah menganggap kurikulum sejenis kitab sui yang harus dilaksakan, sehingga pendidikan berjalan kaku dan serba wajib. $ondisi semaam ini menuai kritik, pada ayat lain disebutkan bahwa $urikulum tidak boleh dimaknai sebagai teks sui yang tidak memungkinkan lahirnya interpretasi dan perbedaan-perbedaan  pada tataran pelaksananya.

Pendidikan bukan hanya mengkritisi bentuk ilmu pengetahuan yang ada saja, tetapi meronta menari, merumuskan dan menawarkan bentuk-bentuk baru ilmu pengetahuan. Pendidikan

(11)

melakukan formulasi ulang terhadap klaim kebenaran yang telah berlaku untuk menemukan kebenaran !ersi dan interpretasi yang lebih parsial dan khusus dari ilmu pengetahuan, teknologi, kebenaran dan alasan kebernalaran. Pendidikan bukan hanya mewadahi waana untuk mengkritisi kemapanan, tapi menawarkan !isi ke depan. Dan >uru melihat dirinya sebagai *tranformati!e intelletual+ yaitu inteltual yang memiliki komitmen kuat untuk  melakukan tranformasi sosial demi perbaikan.

Dengan merenungkan beberapa ayat pedagogi tersebut, Saya berharap institusi pendidikan 5sekolah7, pemerintah melalui departemen pendidikan, juga guru tidak ragu untuk  merumuskan kembali atau mere!italisasi tujuan pendidikan yang sesungguhnya. #idak  menganak-emaskan materi atau mata pelajaran dan ilmu pengetahuan tertentu dengan alasan karena tidak diujikan seara nasional 5"7. allahu+alam

Pro

Perlu diketahui oleh kita bersama terlebih dahulu fungsi dilakukannya hukuman adalah sebagai alat untuk memaksa agar peraturan ditaati dan siapa yang melanggar diberi sanksi hukuman sehingga terwujudnya rasa kesejahteraan dan keamanan bagi masyarkat.

Sumber6 http600id.sh!oong.om0soial-sienes0eduation0<2;;2-fungsi-dan-tujuan-hukuman0EiF==mm?m%n

Perumalah aturan dibuat bila tidak ada sanksi yang diterapkan bila aturan itu dilanggar  karena tidak ada efek jera atau pengaruh bagi si pelanggar aturan tersebut. Sehingga kami sangatlah yakin kalau hukuman mati itu sangat diperlukan karena selain dapat memberi efek  egah dan rasa takut bagi orang lain untuk tidak melakukannya pelanggaran. Dan juga dapat memberikan rasa aman dan terlindung bagi setiap orang. sesuai dengan Pasal 3 > D ;2/< yang berbunyi setiap orang berhak atas perlindungan. Bagaimana mungkin rasa aman G terlindung itu dapat terjadi, bila si pelaku kejatahan tersebut masih diberi kesempatan di dunia ini.

• Pasal 3 > D ;2/<

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta  benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dan anaman kelakutan untuk berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. 7 Dalam beberapa pendapat yang kami dapat di salahsatu forum beralamatkan indonesiaindonesia.om bahwa Hukuman mati itu melanggar hak asasi manusia seperti yang tertera pada pasal 3 & D ;2/< yang berbunyi6

• Pasal 3&

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. #etapi di pasal 3 > D ;2/< juga jelas tertera bahwa manusia berhak untuk mendapatkan  perlindungan. Contohnya perlindungan dari kejahatan narkoba dan terorisme yang dapat

tiba-tiba menganam nyawanya.

Dalam hal yang seperti ini asas kepentingan umum sangat harus ditegakan menyampingkan kepentingan khusus atau pribadi. logikanya seperti ini bila ;111 5seribu7 'rang teranam nyawanya karena hanya seorang teroris melakukan tindak kejahatan terorisme untuk  kepentingan pribadi atau kelompoknya. Dan sekarang apakah &nda rela akan tetap  berpendapat kalau ;111 orang yang teranam nyawanya tadi meninggal sia-sia tanpa tau kesalahannya demi hanya mementingkan kepentingan khusus untuk menyelamatkan nyawa si teroris tersebut)

(12)

$ami dari tim pro sangat jelas untuk mengatakan Hukuman mati pantas diberikan kepada teroris tersebut karena si pelaku ini selain telah melanggar hak hidup dan juga hak atas  perlindungan setiap orang.juga telah mengganggu keamanan, ekonomi, pariwisata serta

mengganggu G menganam stabilitas "egara yang berdampak luas bagi masyarakat.

Dari data yang kami dapatkan < peristiwa besar terorisme di Indonesia dari tahun 11 yaitu 6 Bom bali 11, ( marriot, kedubes &sutralia, Bom Bali 11<, Bom Cirebon 1;;. #elah menewaskan /3 (iwa tewas dan /39 orang jiwa luka-luka. Sangatlah adil menjatuhkan hukuman mati terhadap satu orang teroris yang telah membunuh ratusan jiwa orang. agar  tidak terjadinya korban-korban lainnya lagi, 'leh sebab itu pelaku harus di Hukum mati dan harus diari otak dari permasalahan ini agar tindakan-tindakan seperti ini tidak terjadi lagi. dan dapat teriptanya hal-hal yang termuat dalam D ;2/< pasal 3 > dan juga dapat melindungi masyarakat luas.

Soal hukuman mati ini, %ahkamah $onstitusi pernah memutuskan bahwa hukuman mati yang dianamkan untuk kejahatan tertentu dalam  "o  #ahun ;228 tentang "arkotika tidak bertentangan dengan D ;2/<. Hukuman mati tidak bertentangan dengan hak untuk  hidup yang dijamin oleh D ;2/<, karena konstitusi Indonesia tidak menganut asas kemutlakan hak asasi manusia 5H&%7.

Hak asasi yang diberikan oleh konstitusi kepada warga negara mulai dari pasal 3& hingga 3I Bab & D ;2/<, dibatasi oleh pasal 3(, bahwa hak asasi seseorang digunakan dengan harus menghargai dan menghormati hak a=asi orang lain demi berlangsungnya ketertiban umum dan keadilan sosial.

Pandangan konstitusi itu, ditegaskan juga oleh  "o 42 #ahun ;222 tentang H&% yang  juga menyatakan pembatasan hak asasi seseorang dengan adanya hak orang lain demi

ketertiban umum. (adi sama sekali tidak ada yang bertentangan dengan konstitusi mengenai masalah Hukuman mati ini.

Bahkan $etua Sub $omisi Pengkajian $omisi "asional Hak &sasi %anusia 5$omnas H&%7 Soelistyowati Soegondo ia berpendapat bahwa hukuman mati sejalan dengan Pasal 3( ayat 57 D ;2/<. Sehingga dengan sangat jelas hukuman mati dapat dilakukan dan tidak   bertentangan dengan konstitusi. Dan perlu diketahui oleh kita bersama hukuman mati

dimaksudkan bukan hanya untuk memberikan efek jera bagi pelaku juga untuk memberi efek   psikologis dan shok therapy bagi masyarakat agar tidak melakukan tindak kejahatan lagi. 'leh karena itu kami sangatlah yakin bila hukuman mati dapat mengurai tingkat kejahatan seperti halnya data yang kami dapatkan @akta membuktikan, bila dibandingkan dengan negara-negara maju yang tidak menerapkan hukuman mati, &rab Saudi yang memberlakukan hukum Islam dan hukuman mati memiliki tingkat kejahatan yang rendah. Berdasarkan data nited "ations 'ffie on Drugs and Crime pada tahun 1;, misalnya, tingkat kejahatan  pembunuhan hanya ;,1 per ;11.111 orang. Bandingkan dengan @inlandia ,, Belgia ;,8 dan

ussia ;1, tingkat kejahatan. Dari data ini dapat dilihat, efek egah dari hukuman mati  berpengaruh bagi orang yang ingin melakukan kejahatan seperti korupsi, narkotika, tindak 

kejahatan lainnya.

• 3 ( ayat  D ;2/<

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin  pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan

(13)

ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.  "egatif bila hukuman mati dihapus

;. $ejahatan akan meningkat karena tidak takut dijatuhi hukuman yang berat. . Biaya yang dikeluarkan lebih besar untuk hukuman penjara seumur hidup.

4. &kan ada rasa tidak aman dalam hidup rakyat karena takut akan penjahat yang  berkeliaran diantara mereka.

/. $eadilan tidak diterapkan dengan baik karena tidak ada pembalasan yang setimpal  bagi kejahatan berat seperti pembunuhan.

Positif bila hukuman mati tetap di jalankan

;. $ejahatan yang tidak dapat ditoleransi dengan uang atau apapun di dunia ini bisa terbalaskan.

. %enegah banyak orang untuk membunuh atau berbuat kejahatan berat lainnya karena gentar akan hukuman yang sangat berat.

4. Pembunuh yang sudah dieksekusi bisa dipastikan tidak membunuh lagi sehingga tidak  memakan korban lainnya.

/. %enegakkan harga nyawa manusia yang mahal dan hanya bisa dibayar dengan nyawa sehingga seseorang tidak dapat seenaknya membunuh orang lain.

<. $ebenian dan rasa takut terhadap pelaku kejahatan akan hilang karena penjahat telah dieksekusi.

9. Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit daripada hukuman penjara seumur hdup. 8. Penyelidikan akan kasus akan lebih teliti karena tidak mau salah eksekusi.

Kontra

Perlu kita ketahui bersama Sampai sekarang ini tidak ada yang bisa membuktikan kalau efek   jera dari hukuman mati dapat mengurangi tingkat kejahatan 5Pengaara senior #odung %ulya

ubis,tibunnews.om7, seperti yang di katakan oleh (effrey &. @agan. Professor of aw and Publi Health dari Columbia aw Shool 5www.law.olumbia.edu7 beliau berpendapat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan hukuman mati menimbulkan efek jera terhadap  pelaku ontohnya kejahatan narkotika. #erlihat jelas di Indonesia yang juga menerapkan

hukuman mati pada para tindak kejahatan narkotika seperti yang tertera pada  "'%'   #&H" ;228.

%enurut data yang kami peroleh dari Sur!ei Badan "arkotika "asional sejak tahun 112,  pre!alensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 112 adalah ;,22 persen dari penduduk 

Indonesia berumur ;1-<2 tahun atau sekitar 4,9 juta orang. Pada tahun 1;1, pre!alensi  penyalahgunaan narkoba semakin meningkat menjadi ,; persen atau sekitar /,1 juta

orang. Bahkan Pada tahun 1;;, pre!alensi penyalahgunaan meningkat menjadi ,3 persen atau sekitar < juta orang. Dari data Badan "arkotika "asional ini terlihat jelas bila tingkat kejahatan penyalahgunaan narkotika semakin menigkat walaupun Hukuman mati diterapkan,

(14)

(adi semakin jelas kalau efek jera atau efek egah dari hukuman mati itu tidak terbukti. Banyak yang kami temui para pendukung hukuman mati di forum-forum soial media internet beralasan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pelaku sudah terlalu besar dan telah  banyak mengganggu G merusak masyarakat seperti kejahatan narkoba, terorisme. #api ingatJ, hukuman mati tidak akan membuat masalah yang dibuatnya kembali menjadi normal kembali. %asih banyak ara untuk menjatuhkan hukuman kepada pelaku kejahatan ini misalnya hukuman seumur hidup, atau bahkan hukuman kumulatif hingga ratusan tahun seperti yang dilakukan di banyak negara ontohnya &merika. Dan bukan dengan untuk  mengambil hak hidup mereka karena itu menentang Pasal 3 & D ;2/< yang menjelaskan KSetiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannyaL. Dan juga bertentangan dengan Deklarasi ni!ersal of Human ights.

Sudah menjadi rahasia umum bila hukum belum tentu menapai keadilan lalu bagaimana nasib orang-orang yang tidak bersalah tetapi tetap di!onis dengan hukuman mati seperti yang terjadi di &merika serikat pada tahun ;232 silam, seorang bernama ar los deluna di!onis mati oleh Pengadilan #eFas, &merika Serikat dengan perbuatan yang tidak dilakukannya dan lebih  parahnya lagi arlos deluna terbukti tidak bersalah setelah puluhan tahun setelah ia di hukum

mati. Bagaimana pun tidak ada manusia yang bisa benar-benar memutuskan perkara dengan adil, oleh karena itu kami dari tim kontra tetap konsisten kalau Hukuman %ati tidak boleh diterapkan.

&palagi di Indonesia yang telah Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika berurusan dengan  polisi, maka orang yang melaporkan kehilangan ayam harus siap kehilangan sapi. 'rang yang ingin mendapat !onis ringan harus menyuap hakim, atau orang yang ingin mendapat dakwaan ringan harus menyuap jaksa. Dari situ jelas bahwa pengadilan Indonesia mustahil menghasilkan keputusan yang bersih dari kesalahan. #idak mungkin pengadilan yang korup menghasilkan !onis yang adil. $ita sering merasa ironis melihat pejabat yang terbukti korupsi milyaran rupiah hanya dijatuhi hukuman yang sangat ringan. Sementara mereka yang tidak bisa menyewa pengaara yang baik dan tidak punya status ekonomi memadai mendapat hukuman berlipat ganda lebih berat. $ita tidak pernah melihat hukuman mati dijatuhkan kepada para pejabat atau penegak hukum misalnya. Monis mati selalu diterapkan kepada orang yang tidak punya pengaruh sosial ekonomi yang tinggi. Ini semakin meneguhkan keyakinan kami untuk menentang hukuman mati.

Pada isi Hak &sasi %anusia G Panasila sudah tertera jelas bila hukuman mati dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang terdalam yakni hak untuk hidup dan tidak ada satupun manusia di dunia ini mempunyai hak untuk mengakhiri hidup manusia lain meskipun dengan atas nama hukum atau negara, apalagi Indonesia menganut dasar @alsafah Panasila yang menghormati harkat dan martabat manusia serta berke-#uhanan, karena yang paling  berhak menabut nyawa mahluk hidup hanya #uhan.

(15)

%eskipun %enteri Pendidikan dan $ebudayaan telah menyampaikan opini tentang $urikulum 1;4 di $ompas pada (umat, 3 %aret 1;4 5 baa di sini7, gelombang aksi  penolakan terus berlanjut. Beberapa pihak yang menolak pemberlakuan $urikulum 1;4

antara lain6

• Indonesia Corruption ath 5IC7

• @ederasi Serikat >uru Indonesia 5@S>I7

• @orum %usyawarah >uru (akarta 5@%>(7

• &liansi e!olusi Pendidikan

Pihak-pihak yang menggelar aksi tolak kurikulum 1;4 ini juga mengusung isu penghentian ujian nasional 5"7 dan penghapusan komersialisasi pendidikan. Berbagai alasan yang dikemukakan pihak-pihakyang menolak $urikulum 1;4 antara lain6

• Bila kurikulum 1;4 diterapkan, maka ratusan ribu guru akan di-PH$. %ereka akan

teranam kehilangan pekerjaan, terhambat karier dan kehilangan kesempatan mengembangkan ilmunya. $urikulum 1;4 mengau pada pemborosan uang rakyat,  pembodohan guru. 5"eken (ederasi "erikat )uru Indonesia *(")I+ ,etno

-istyarti7.

• Setidaknya ada delapan alasan petisi #olak $urikulum 1;4 ini,N kata Koordinator

#onitoring Kebiakan Publik I/! (ebri 0endri. Berikut petikannya6 6 5;7 proses  perumusan kebijakan perubahan kurikulum tidak terenana dan terburu-buru: 57 mekanisme perubahan kurikulum tidak mengau pada Standar "asional Pendidikan 5S"P7: 547 pemerintah ditengarai tidak melakukan e!aluasi terlebih dahulu terhadap $urikulum #ingkat Satuan Pendidikan 5$#SP7 yang telah diterapkan sejak tahun 119: 5/7 $urikulum 1;4 enderung mematikan kreatifitas guru dan tidak  mempertimbangkan konteks budaya lokal, karena guru telah diberikan buku pegangan dan silabus yang isinya sama sekali tanpa memikirkan konteks lokal: 5<7 target training master teaher terlalu ambisius, sementara buku untuk guru belum dietak: 597 anggaran kurikulum 1;4 menapai angka fantastis, yaitu p ,/2 triliun, lebih dari setengahnya yaitu p ;,4 triliun, akan digunakan untuk proyek pengadaan buku yang berpotensi dikorupsi: 587 pemerintah belum mengeluarkan dokumen kurikulum 1;4 resmi.Sehingga munul pertanyaan, bagaimana penyusunan buku dapat dilakukan jika dokumen kurikulum 1;4 saja sampai saat ini belum resmi) 537  pengadaan buku untuk $urikulum 1;4 merupakan proyek pemborosan, padahal setiap tahun sejak 113, pemerintah aktif membeli hak ipta buku sekolah elektronik  5BSA7.

Sepertinya, bila kita memerhatikan berbagai gelombang demonstrasi dan desakan dari pihak- pihak yang menolak pemberlakuan $urikulum 1;4 di tahun pelajaran 1;401;/ mendatang lebih karena kesan terburu-burunya penetapan $urikulum ini dan kekhawatiran akan penyimpanan dana yang besar. Bagaimana dengan &nda) &pakah &nda setuju bila $urikulum 1;4 diterapkan di tahun pembelajaran 1;401;/ di bulan (uli nanti)

"umber

Bahan ji Publik $urikulum 1;4, $emdikbud. Desain Induk $urikulum 1;4, $emdikbud. #olak $urikulum 1;4

Referensi

Dokumen terkait

asing di Indonesia?; (2) apakah benar bahwa melalui dunia pendidikan, terutama melalui pembelajaran bahasa asing, Barat dapat melakukan hegemoni terhadap Timur ?, dan; (3)

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan manfaat penggunaan sastra dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jepang. Metode yang digunakan adalah salah satu dari

Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik semakin tergusur oleh maraknya penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah. Makalah ini bertujuan mengungkapkan

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi pemakai bahasa Indonesia dalam penggunaan bahasa asing dalam bahasa

Jika penerapan ini dilakukan dengan benar akan menjunjung lebih tinggi pula kedudukan Bahasa Indonesia, sehingga tidak luntur dengan Bahasa daerah maupun asing dan Bahasa Indonesia

Persepsi dan produksi tuturan dan tulisan banyak diteliti dalam bidang pemerolehan bahasa pada anak, tetapi sebenarnya persepsi dan produksi pun bisa diulas pada pemelajar bahasa asing,

teks akademik atau karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.. Kegiatan menulis teks

Penggunaan bahasa gaul dapat digunakan dalam lingkungan yang informal dan tidak merugikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi yang lebih formal.Salah satu