TEKS PIDATO
Penggunaan Bahasa Indonesia yang Buruk di Media Sosial Oleh Ahmad Junaidi Hidayatul Muslim (SMK Negeri Tempursari)
Assalamualaikum wr. wb.
Bapak dan ibu juri yang saya hormati, bapak dan ibu guru yang saya banggakan serta teman-teman yang saya cintai.
Syukur alhamdulillah, hari ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat berkumpul dalam acara Peringatan Bulan Bahasa se-Kabupaten Lumajang ini. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh barokah dan rahmat ini. sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Mengingat adanya fungsi tersebut, maka sudah sepantasnya jika bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan. Hal ini karena bahasa Indonesia merupakan salah satu jati diri/identitas bangsa Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan berbagai media yang terkait juga dengan perkembangan teknologi, banyak hal yang mempengaruhi bahasa Indonesia, sehingga bahasa ini mengalami pergeseran penggunaan khususnya pada media sosial.
Media sosial adalah media di mana manusia dapat saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Di media sosial, banyak manusia yang berinteraksi, berbagai suku, jenis kelamin, kelompok, dan usia sehingga bahasa yang digunakan pun menjadi beragam dan dipengaruhi oleh latar belakang yang berbeda-beda. Demikian pula jenis media sosial yang digunakan, mulai dari
Friendster, Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Setiap media sosial memiliki ciri khas masing-masing sehingga penggunanya pun cukup variatif. Di Indonesia sendiri, media sosial yang paling diminati adalah Facebook. Facebook
memiliki pengguna lebih dari 65 juta jiwa yang menempatkan Indonesia sebagai negara keempat pengguna Facebook terbanyak di dunia.
Seiring dengan fakta tersebut, maka penggunaan bahasa di media sosial cukup beragam. Penggunaan bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan yang awalnya harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, pada akhirnya bergeser menjadi penggunaan bahasa tulis yang buruk di media sosial. Misalnya saja kita contohkan penulisan status di Facebook, banyak sekali cara penulisan kata yang tidak sesuai dengan kaidah baku. Beberapa pergeseran yang sering terlihat adalah :
1. Penggunaan huruf kapital yang bukan pada tempatnya. Contoh : beSoK ADA uJiaN niH!
TEKS PIDATO
3. Penambahan atau pengurangan huruf dalam sebuah kata . Contoh : Amue gie apa?
Ku mo ke Malang
Beberapa contoh di atas menunjukkan betapa buruknya penggunaan bahasa Indonesia tulis dalam media sosial. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, bukan tidak mungkin lama-lama kita akan terbiasa menggunakan kata-kata yang penulisannya tidak sesuai dengan kaidah dan melupakan tata cara penulisan yang benar.
Nah, untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah penggunaan bahasa Indonesia yang buruk di media sosial tersebut, ada beberapa hal yang patut kita coba, yaitu :
1. Mulai dari diri sendiri untuk menuliskan status di media sosial menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
2. Berusaha saling mengingatkan sesama teman.
3. Berusaha memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif dan tetap memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia.
4. Adanya kerja sama semua pihak, misalnya dalam lingkungan sekolah, guru perlu memberi contoh penggunaan bahasa Indonesia yang benar di media sosial.
5. Adanya upaya pemerintah untuk menyosialisasikan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang benar.
Hadirin yang saya banggakan.
Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi, bahkan mengatasi penggunaan bahasa Indonesia yang buruk di media sosial.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita. Akhir kata, setiap kebaikan datangnya dari Allah swt dan kesalahan dari saya, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Hidup bahasa Indonesia! SMK bisa!
Wassalamualaikum wr. wb.
TEKS PIDATO