i | P a g e
Perlindungan Hutan Adat Ulin untuk
Pemanfaatan Berkelanjutan
Project Idea Note
Fakultas Pertanian dan Kehutanan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
2017
Ringkasan Informasi
Judul ProyekPerlindungan Hutan Adat Ulin untuk Pemanfaatan
Berkelanjutan
Lokasi Proyek – Negara/Provinsi/Ke camatanKelurahan Mungku Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka
Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
Koordinator Proyek & Kontak DetailFakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya (Fapertahut UMP)
Kontak: Ibu SIti Maimunah (085387208068)
Ringkasan Kegiatan yang diajukan (Maks. 30 kata)Perlindungan Kawasan Hutan Adat Ulin Mungku Baru melalui
pengelolaan bersama masyarakat dan peningkatan kapasitas
masyarakat.
Ringkasan Kelompok Sasaran yang diajukan (Maks. 30 kata)Masyarakat Kelurahan Mungku Baru yang terdiri atas 986 jiwa
dari 215 kepala keluarga
PROJECT IDEA NOTE MUNGKU BARU
Project Idea Note (PIN) iii | P a g e
Daftarisi
Ringkasan Informasi ... ii
Daftarisi ... iii
Daftar Gambar ... iv
Daftar Tabel ... iv
A:
Maksud & Tujuan ... 4
B:
Lokasi Proyek ... 4
B1
Deskripsi Lokasi ... 4
B2
Deskripsi Konteks Sosio-Ekonomi (Ketentuan PV 7.2.2-7.2.5) ... 6
C:
Identifikasi Kelompok dan Masyarakat Sasaran ... 6
D:
Kepemilikan Tanah & Hak Karbon ... 7
E:
Intervensi and Aktifitas Proyek ... 8
F:
Identifikasi Setiap Kegiatan yang Tak Layak ... 8
G: Pendorong Keberlanjutan Jangka Panjang ... 9
H:
Organisasi Pemohon & Struktur Pemerintahan yang Diajukan ... 9
I:
Rancangan Rencana Berbasis Masyarakat ... 10
J:
Analisis Adisionalitas ... 11
K:
Pemberitahuan Badan Terkait & Peraturan ... 11
L:
Identifikasi Tentang Pendanaan Awal ... 11
Daftar Gambar
Gambar 1. Peta Lokasi Hutan Adat Mungku Baru ... 5
Daftar Tabel
Tabel 1. Sumber dan jumlah dana yang dikelola dalam tiga proyek terakhir: ... 104 | P a g e
A: Maksud & Tujuan
1. Melindungi keanekaragaman hayati, terutama orang utan dan kayu ulin, di hutan adat Mungku Baru dari kepunahan
2. Memberikan manfaat bagi masyarakat, baik manfaat langsung (HHBK, ekowisata) dan manfaat tidak langsung (pengatur tata air, karbon), melalui pengelolaan hutan berkelanjutan 3. Sebagai laboratorium alam 4. Melakukan pengkayaan di kawasan hutan adat 5. Melindungi situs adat yang berada di dalam kawasan hutan adat
B: Lokasi Proyek
B1
Deskripsi Lokasi
Hutan adat ulin ini berlokasi di Kelurahan Mungku Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Hutan adat ulin Mungku Baru merupakan ekosistem hutan dataran rendah. Hutan adat Mungku Baru diinisiasi mulai tahun 2010 melalui SK Walikota Palangka Raya dan Keputusan Damang Kepala Adat Kecamatan Rakumpit Nomor 37/DMG-RKPT/2010 tentang Penunjukan hutan adat di wilayah kedamangan Rakumpit Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah dengan luas 16.000 ha. Kawasan hutan adat tersebut ditetapkan pemerintah pusat sebagai areal kerja PT Taiyoung pada tahun 2014sehingga hak adat masyarakat hilang. Ada upaya dari Pemerintahan Kelurahan Mungku Baru Kota Palangka Raya untuk melindungi hak adat masyarakat adalah dengan mengusulkan 500 ha wilayah di dalam konsesi PT Taiyoung tersebut sebagai kawasan hutan adat. Berdasarkan pemetaan partisipatif bersama masyarakat, sekitar 80 persen hutan adat Mungku Baru termasuk ke dalam wilayah pengelolaan IUPHHK PT Taiyoung.
Dengan fasilitasi Pemerintah Dishut Provinsi Kalteng, disepakati adanya mitra kelola antara masyarakat adat dengan PT Taiyoung pada kawasan seluas 500 ha yang mencakup 400 ha zona inti dan 100 ha hutan penyangga. Hutan adat ulin ini juga sudah masuk ke dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Raperda RTRW Kota Palangka Raya tahun 2013.
Dari hasil inventarisasi ulin tahun 2016, diketahui bahwa jumlah pohon ulin yang tersisa di kawasan hutan adat hanya berjumlah 345 pohon yang berkelompok pada satu lokasi. Berdasarkan penelitian OUTROP (2010) kawasan tersebut memiliki keanekaragaman jenis burung tertinggi di Pulau Kalimantan. Kawasan hutan Mungku Baru juga merupakan habitat bagi jenis kucing merah (Catopuma badia) (Susan et al., 2017). Ancaman terhadap kawasan hutan adat adalah adanya perambahan lahan oleh masyarakat, alih fungsi hutan menjadi lahan sawit, illegal logging, perburuan satwa, dan pertambangan emas liar.
Gambar 1. Peta Lokasi Hutan Adat Mungku Baru
PROJECT IDEA NOTE MUNGKU BARU
Project Idea Note (PIN) 6 | P a g e
B2
Deskripsi Konteks Sosio-Ekonomi (Ketentuan PV 7.2.2-7.2.5)
Jumlah penduduk di Kelurahan Mungku Baru sebanyak 986 jiwa yang terhimpun dalam 215 Kepala Keluarga (KK). Masyarakat memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap hutan. Hal ini terlihat dari mata pencaharian masyarakat yang dilakukan di dalam kawasan hutan dengan mata pencaharian sebagai nelayan, dan peladang berpindah. Seiring dengan perkembangan jaman, budaya hidup masyarakat menjadi konsumtif yang memicu pada kerusakan hutan untuk pemenuhan kebutuhan seperti kegiatan penambang liar (PETI) emas dan zircon,.
C:
Identifikasi Kelompok dan Masyarakat Sasaran
Ciri khas pemerintahan di Kalimantan Tengah, selain ada pemerintahan formal juga ada kelembagaan adat. Masyarakat Mungku Baru juga terbagi dalam beberapa kelompok aktivitas masyarakat seperti 1. Karang Taruna Mungku Baru, 2. Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) Mungku Baru, 3. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Mungku Baru, 4. Kelompok tani Manua 1, Kelompok tani Manua 2, Kelompok tani Rakumpit 5. Kelompok nelayan, 6. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Mungku Baru, 7. Tim Penanggulangan Serbu Api Kelurahan Mungku Baru, 8. Lembaga Pengelola Hutan Adat, Struktur organisasi; Penanggung jawab : Lurah Mungku Baru Damang Rakumpit Pengarah : Mantir Adat Sadar Anton Basrin Sia Hester Talajan Ketua : Harigato Wakil Ketua : Drs John Kristo Wakil Ketua II : Ramai Susanto Sekretaris : Armadiyanto Bendahara : Lewie B. Sia Anggota : Guntur Inin Mawan Imam Bahyudianur, S.Sos. Tenie, S.Pd Good Rolly, S. Pd 9. Pemuda gereja.
Penerima manfaat dari proyek yaitu masyarakat Kelurahan Mungku Baru yang berjumlah 986 jiwa, 215 KK. Catatan: masing-masing kelompok penerima manfaat harus disertai struktur organisasi pengurus.
D: Kepemilikan Tanah & Hak Karbon
Berdasarkan pemetaan partisipatif bersama masyarakat, sekitar 80 persen hutan adat Mungku Baru termasuk ke dalam wilayah pengelolaan IUPHHK PT Taiyoung dengan status kawasan hutan produksi. Bentuk pengelolaan dan pemanfaatannya diatur dalam Dokumen Rencana pengelolaan hutan dalam bentuk kemitraan yang sedang disusun. Di dalam dokumen tersebut antara lain diatur penerima manfaat langsung, penerima manfaat tidak langsung, dan pembagian manfaat, seperti berikut; 1. Penerima Manfaat a. Penerima manfaat langsung - Pengelola hutan adat - Masyarakat Kelurahan Mungku Baru - Pemerintah Kelurahan Mungku Baru b. Penerima manfaat tidak langsung - Pemerintah Kota Palangka Raya - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas - Pemangku Adat - Masyarakat Sekitar Kelurahan Mungku Baru - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya - PT Taiyoung 2. Pembagian Manfaat a. Masyarakat Kelurahan Mungku Baru berhak memungut hasil hutan bukan kayu untuk konsumsi sendiri.
b. Masyarakat Kelurahan Mungku Baru berhak untuk menjadi pemandu lapangan/wisata dalam kegiatan wisata pendidikan.
PROJECT IDEA NOTE MUNGKU BARU
Project Idea Note (PIN) 8 | P a g e
c. Dalam hak pemanfaatan hasil hutan adat Mungku Baru secara komersial, keuntungan bersihnya akan dibagi sebagai berikut: 1. 25% untuk pengurus hutan desa 2. 25% untuk pembangunan desa (fasilitas umum) 3. 25% untuk layanan social (kelompok miskin) 4. 25% untuk pengembangan usaha.
E:
Intervensi and Aktifitas Proyek
Aktivitas yang dilakukan adalah perlindungan hutan dan situs budaya dari
kegiatan-kegiatan pengrusakan hutan oleh masyarakat dengan cara:
1. Mendorong disepakatinya kepastian legal status hutan adat dengan sistem mitra
kelola dengan PT Taiyoung.
2. Pemetaan bersama PT Taiyoung untuk kawasan adat sesuai peta partisipatif
yang telah dibuat oleh masyarakat.
3. Memasang papan informasi untuk batas kawasan adat dan larangan
pengrusakan alam di sekitar kawasan hutan adat.
4. Melakukan sosialisasi dengan para pihak termasuk PT Taiyoung.
5. Menetapkan kepengurusan adat yang telah ada.
6. Menyepakati ketentuan bersama PT Taiyoung.
7. Melakukan pendataan potensi hutan lanjut.
8. Membuat monumen di situs budaya yang ada dalam hutan ulin sebagai suatu
legenda yang bisa diangkat untuk menarik wisata.
9. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan pengelolaan hutan (pengendalian
kebakaran dan patrol hutan) untuk memingkatkan SDM Mungku Baru.
10. Menyelenggarakan patroli pengamanan hutan secara swadaya.
F:
Identifikasi Setiap Kegiatan yang Tak Layak
Untuk memastikan tercapainya maksud dan tujuan proyek, akan beberapa kegiatan yang tidak layak dilakukan meliputi: 1. Pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan, 2. Perburuan liar, 3. Alih fungsi hutan (untuk perkebunan sawit, perladangan berpindah) 4. Penanaman tanaman invasive, 5. Pemanfaatan tanaman ulin untuk obat.
G: Pendorong Keberlanjutan Jangka Panjang
Untuk memastikan keberlanjutan proyek beberapa kegiatan yang akan dilakukan meliputi: 1. Survey sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan 2. Pengkayaan pohon di kawasan terutama jenis Ulin 3. Pengembangan agroforestry dan budidaya tumbuhan obat tradisional 4. Pemanfaatan HHBK berkelanjutan 5. Pengembangan ekowisata. 6. Mencarikan alternatif mata pencaharian masyarakat yang lebih konservatif.H: Organisasi Pemohon & Struktur Pemerintahan yang
Diajukan
1. Nama Organisasi: Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2. Alamat Lengkap: Jl. RTA Milono km 1,5 Palangka Raya 73111, telp./fax. (0536)3222184; 3242480 3. Status Organisasi: Universitas 4. Akte Notaris: M-61-HT. 03.05 – th 1987; Nama Notaris : Melyo Unan sawang, S.H. 5. Tanggal Didirikan: 07 Oktober 1993 6. Daftar Nama Dewan Pengurus: Fakultas Pertanian dan kehutanan UMP a. Rektor: Drs. H. Bulkani, M.Pd. b. Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan: Siti Maimunah, S.Hut.,M.P. 7. Visi, Misi dan Tujuan organisasi: a. Visi: Menjadikan Fakultas Pertanian dan Kehutanan unggul pada tahun 2015 dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional dalam pengelolaan dan pelestarian lahan gambut dan hutan tropis berlandaskan IMTAQ dan IPTEK b. Misi: Melalui peningkatan Iman dan Taqwa, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Pertanian dan Kehutanan UM Palangkaraya berusaha mewujudkan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mendukung pembangunan kehutanan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat yaitu :1. Membina iman dan taqwa, dengan pengembangan dakwah Islam dibidang Pertanian dan Kehutanan. 2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, yaitu dengan cara mendidik mahasiswa untuk menjadi sarjana pertanian dan sarjana kehutanan yang profesional, mandiri, ikhlas dan berakhlak mulia. 3. Mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya lahan gambut dan hutan tropis 4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam menciptakan lahan gambut dan hutan tropis yang bermanfaat serta pendampingan masyarakat berbasis pertanian dan kehutanan guna peningkatan taraf hidup masyarakat.
PROJECT IDEA NOTE MUNGKU BARU
Project Idea Note (PIN) 10 | P a g e
5. Mengembangkan kerjasama secara sinergis dengan stakeholder dalam rangka mewujudkan pengelolaan dan pelestarian lahan gambut dan hutan tropis. 8. Tujuan: Berdasarkan visi dan misi di atas, dirumuskan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut : a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dibidang pertanian dan kehutanan, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berwawasan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Mengembangkan dan melakukan inovasi iptek dan kebudayaan yang dijiwai oleh nilai-nilai Islami. c. Melakukan pencerahan, memperluas wawasan, memperkokoh nilai-nilai kemanusiaan, ahlaqul karimah, etika yang bersumber pada ajaran Islam serta memupuk keikhlasan dalam melaksanakan amal ma’ruf nahi munkar. d. Mewujudkan lulusan yang bermutu, berdikari, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, cakap, mandiri, berguna bagi masyarakat dan Negara. 9. Jumlah dana yang dikelola tahun lalu: Rp. 2.419.987.500
Tabel 1. Sumber dan jumlah dana yang dikelola dalam tiga proyek terakhir:
No Tahun Donor Judul Proyek Jumlah dana
1 2013 PT Hutan Amanah Lestari Restorasi ekosistem gambut Rp. 200.000.000 2 2014 USAID IFACS LCP Program (Hutan Pendidikan) Rp. 250.000.000 3 2015 Litbang Pertanian Pusat Kementerian Pertanian RI Pengembangan Pertanian Bioindustri Kemiri Sunan di Lahan Gambut Rp. 118.030.000 4
2016-2018 ICCTF (USAID) Conservation and Rehabilitation of Hutan Amanah Lestari Peat Swamp Forest as a working classroom for Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Rp. 2.419.987.500
I: Rancangan Rencana Berbasis Masyarakat
Pengelolaan dilakukan bersama masyarakat, UM Palangkaraya hanya mendampingi dan membina untuk melakukan pengelolaan yang baik. Keuntungan dan keberhasilan kegiatan hanya untuk masyarakat agar ke depan masyarakat bisa mandiri dalam mengelola dan melestarikan hutannya. Monitoring juga selalu dilakukan dalam pembinaan.
J:
Analisis Adisionalitas
Proyek diperlukan untuk inisiasi upaya perlindungan hutan adat ulin sebagai situs budaya, perlindungan ulin dan sumber daya hutan yang masih tersisa. Kondisi hutan adat ulin terus mengalami penurunan yang diindikasikan dari menurunnya jumlah pohon ulin. Gaya hidup masyarakat yang konsumtif dan masuknya kawasan hutan ke dalam konsesi perusahaan menjadi latar belakang pentingnya proyek untuk segera dilaksanakan.
Proyek karbon akan meningkatkan kemampuan masyarakat dan minat masyarakat dalam melindungi hutan dengan melakukan berbagai kegiatan rutin seperti patroli hutan, inventarisasi pertumbuhan tanaman dalam jangka tertentu, pemafaatan HHBK, pemandu wisata alam dan pelestarian situs budaya. Sebagian dana yang diperoleh digunakan untuk upaya pengkayaan sumber daya alam hayati kawasan dan upaya perlindungan hutan dari kebakaran, perburuan liar dan penambangan ilegal serta pembukaan lahan dan pemberdayaan perempuan di Kelurahan dengan penangkaran tumbuhan obat tradisional yang melimpah di kawasan seperti pasak bumi dan seluang belum.
K: Pemberitahuan Badan Terkait & Peraturan
1. P. 36/Menhut-II/2009 tentang Tata cara perijinan usaha pemanfaatan penyerapan
dan/atau/ penyimpanan carbon pada hutan produksi dan hutan lindung
2. PP 61 Tahun 2011 Tentang RAN GRK
3. P.20/Menhut-II/2012 Tentang Penyelenggaran Karbon Hutan
4. P.11/Menhut-II/2013 tentang perubahan atas P.36/Menhut-II/2009
5. Surat Keputusan Damang Kepala Adat Kecamatan Rakumpit Nomor
37/DMG-RKPT/2010 tentang Penunjukan hutan adat di wilayah kedamangan Rakumpit
Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah dengan luas 16.000ha
L: Identifikasi Tentang Pendanaan Awal
Untuk sampai pada proses kesiapan proyek ini, UM Palangkaraya didukung oleh : 1. USAID IFAC 2013-2015 untuk: a. Upaya inisiasi hutan adat ulin b. Sosialisasi masyarakat c. Pembentukan ulang struktur kepengurusan hutan adat ulin d. Memasukkan hutan ulin sebagai fokus area dokumen KLHS Kota Palangka Raya dan dokumen RTH Kota Palangka RayaPROJECT IDEA NOTE MUNGKU BARU
Project Idea Note (PIN) 12 | P a g e
e. Pemetaan partisipatif masyarakat f. Fasilitasi penyelesaian konflik lahan dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya g. Survey potensi hutan 2. USAID Lestari 2016-sekarang untuk upaya legal status hutan adat Mungku Baru. 3. Borneo Nature Foundation (BNF) 2015- sekarang untuk: a. Sosialisasi koservasi hutan b. Penelitian biodiversitas c. Penelitian orang utan 4. Yayasan Cakrawala Indonesia (YCI) 2015-sekarang untuk: a. Pembentukan tim peduli api masyarakat b. Pemetaan partisipatif 5. Simpul SHK 2015 untuk kegiatan pemetaan partisipatif masyarakat 6. UNOPS 2016 untuk kegiatan survey sosial ekonomi masyarakat 7. Friends of Orang Utan (Canada) 2016-sekarang untuk: a. Upaya konservasi anggrek dan nephentes b. Agroforestry masyarakat 8. LP3SEKPI untuk: a. Penelitian sosial ekonomi masyarakat b. Penyiapan PIN dan PDD
9. Media masa untuk publikasi seperti Mongabay; Detik.com; Kompas, Kalteng Pos; Suara Muhammadiyah dan media lokal