• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit dan Pemeriksaan Mutu di PKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Audit dan Pemeriksaan Mutu di PKS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pundu Learning Centre

Audit dan Pemeriksaan Mutu

di PKS

(2)

KEPENTINGAN MANAJEMEN

PERUSAHAAN

(3)

Visi:

Mewujudkan Departemen Operation Quality Control (OQC) sebagai partnership pihak operasional dalam mewujudkan perusahaan menjadi institusi yang efektif, efisien dan berdaya saing tinggi.

Misi :

1. Mewujudkan Departemen OQC sebagai departemen yang independen, mandiri dan profesional.

2. Membantu Manajemen dalam memastikan kegiatan operasional PKS sesuai kebijakan teknis (SOP Mill), meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengolahan dan hasil produksi,

3. Memberikan masukan mengenai Best Management Practices.

(4)

PERAN dan FUNGSI

(5)

TUJUAN DIBENTUKNYA OQC

• Memastikan bahwa kebijakan manajemen telah berjalan

dengan baik, bekerja secara efisien dan efektif dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

• Mengevaluasi ketaatan pelaksanaan operasional terhadap

Standar Operational Prosedur yang berlaku di BGA

Plantation Group.

• Menjaga dan melindungi asset BGA Plantation Group.

(Losses Perusahaan)

• Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan

ruang lingkup pekerjaan penyelidikan dan pengungkapan

atas penyimpangan, dan ketidaktaatan terhadap peraturan

yang berlaku.

• Membantu meningkatkan efektifitas, efisiensi, utilitas dan

performance PKS.

(6)

Pemberitahuan Rencana Pemeriksaan kepada Auditee.

Pengumpulan & analisa data-data/laporan.

Pelaksanaan pemeriksaan

Permintaan tanggapan kepada Auditee.

Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara.

Forum ‘post audit meeting’ antara Auditor dengan Auditee. Penyusunan & tanda tangan Laporan Hasil Pemeriksaan Final. Penyusunan Laporan Audit Kantor Pusat untuk Manajemen

(H+3).

(7)

Tugas :

• Secara periodik melakukan kunjungan dan pemeriksaan untuk memastikan Standart Operating Prosedur telah dilaksanakan pada bagian pengolahan, laboratorium dan maintenance.

• Support kepada unit untuk meningkatkan performance.

Setiap melakukan pemeriksaan selalu memperhatikan prosedur-prosedur yang berlaku di group dan memberikan saran-saran perbaikan untuk meningkatkan performance.

Waktu pelaksanaan :

Melakukan pemeriksaan langsung ke unit usaha secara

terjadwal maupun inspeksi mendadak untuk mengevaluasi

(8)

Prosedur Pemeriksaan

• Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).

Berkas atau bukti yang diperoleh dan dibuat pada saat pemeriksaan yang bertujuan untuk mendukung pendapat

pemeriksa, referensi yang telah dilakukan & langkah selanjutnya dan sebagai alat penilai.

Kriteria KKP

- Kertas kerja harus ada tujuannya. - Menghindarkan salin menyalin. - Menghindarkan menyalin kembali.

- Semua temuan harus didukung kertas kerja - Tulis prosedur pemeriksaan yang dilakukan

- Tulis untuk diingat

- Keterangan lisan yang didapat harus bisa dibuktikan. - Pertanyaan jangan ditinggal tidak terjawab.

(9)

Kualitas KKP :

• Lengkap : tidak memerlukan informasi

tambahan.

• Teliti : bebas kesalahan tulis dan perhitungan

• Ringkas : informasi yang pokok dan relevan

• Jelas : mudah dibaca dan tidak mempunyai arti

ganda.

(10)

Bukti pemeriksaan

Bukti yang dikumpulkan harus :

•Cukup : cukup untuk dasar mengambil kesimpulan.

•Kompoten : dapat dipercaya kebenarannya.

•Relevan : mempunyai hubungan dengan topik pemeriksaan.

•Material : mempunyai nilai yang berarti bagi pemeriksaan

Jenis Bukti :

Bukti fisik : dapat diperoleh dengan pemeriksaan fisik dan

obsevasi.

Bukti Kesaksian : diperoleh dari kesaksian dan tanya jawab.

Bukti Dokumen :

(11)

Teknik Pengumpulan Bukti

• Sample karena adanya kendala waktu dan tenaga.

• Konfirmasi : meminta penegasan / pendapat pihak lain.

• Footing : memeriksa data dari atas ke bawah.

• Cross Footing :memeriksa data dari kanan ke kiri.

• Rekonsiliasi : memeriksa data dari dua sumber berbeda.

• Tracing : menelusuri bukti dari data asalnya.

• Vouching : memeriksa kewajaran data.

• Tickmarks : memberi tanda data sudah diperiksa dan

dibandingkan dengan dokumen data lainnya.

(12)

Metode Sampling pemeriksaan

Non Statictical Sampling (pertimbangan pemeriksa).

•Block Sampling : pemeriksaan data dari periode tertentu.

•Random sampling : berdasar persentase data.

•Block dan random sampling : gabungan diatas.

•Purposive Testing (test kebenaran ) : menilai kewajaran dan

digunakan untuk mengeneralisir kondisi yang ada.

(13)

Ruang Lingkup Pemeriksaan Mill Quality Control

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan Proses Pengolahan , Laboratorium dan Manintenance. Beberapa bagian yang diperiksa dinyatakan dengan tingkat score untuk menilai performance seperti : laboratorium, grading dan kebersihan pabrik.

Dalam pemeriksaan pengolahan untuk diperhatikan :

• Parameter temperatur, ampere kerja, tekanan steam/hidrolik, waktu dan keseluruhan parameter dibanding dengan SOP pengolahan yang berlaku.

• Parameter kualitas produksi untuk CPO dan kernel dibanding dengan target yang telah ditetapkan

• Pencapaian kuantitas produksi dan diamati faktor-faktor yang berpotensi meningkatkan produksi.

• Pencapaian kapasitas pabrik selama kunjungan dan memonitor sumber-sumber yang berpotensi menjadi penyebab turunnya kapasitas pabrik.

• Pengolahan dan parameter Raw Water dan Internal Treatment dibandingkan dengan SOP yang berlaku.

• Pengolahan dan parameter analisa limbah untuk mendapatkan gambaran kondisi untuk keperluan Land Aplication atau dibuang ke sungai.

(14)

• Mencatat keseluruhan mesin-mesin yang dinilai tidak bekerja dengan sempurna dan meminta progress perbaikan yang direncanakan sekaligus memberi saran-saran untuk meningkatkan performance mesin.

• Memeriksa sistem dokumentasi serta merencanakan kerja maintennace untuk mendapatkan gambaran sistem management yang dilakukan di maintenance.

• Memeriksa pengaman boiler dengan melakukan pengujian interlock system, gauge glass dan accesoris lain serta memeriksa dokumentasi safety boiler oleh pihak pabrik.

• Memeriksa sistem Thermal Overload Relays (TOR) dengan memastikan keseluruhan setting aktual dibawah limit yang ditentukan.

• Memeriksa kebersihan bagian mesin-mesin di setiap stasiun dengan memberi score dan pengamatan performance masing-masing peralatan.

• Pemeriksaan sertifikat mesin-mesin yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang.

(15)

Pemeriksaan di laboratorium meliputi :

• Pemeriksaan stock dan produksi (sounding CPO dan kernel) selama kunjungan.

• Pemeriksaan sampling point pengambilan sample dibanding SOP yang telah ditetapkan.

• Pemeriksaan metode pengambilan dan quarter sample untuk analisa losses.

• Pemeriksaan metode analisa sample dan peralatan yang digunakan.

• Pemeriksaan perhitungan analisa. • Pemeriksaan pelaporan.

• Pengujian sample.

(16)

Reporting, evaluasi dan tindak lanjut temuan

• Setiap akhir kunjungan harus membuat laporan kunjungan. • Laporan harus akurat dan tepat waktu dengan sasaran untuk

menghasilkan rekomendasi yang diberikan dapat digunakan untuk meningkatkan performance pabrik.

• Evaluasi laporan dinilai dengan membuat score laporan kunjungan baik score kualitas dan ketepatan waktu pelaporan. Target laporan dikirm paling lambat 2 minggu setealah kunjungan.

• Setiap laporan harus ditanggapi oleh pihak operasional dengan sasaran monitoring tindak lanjut terhadap temuan-temuan yang diperoleh.

(17)

Laporan Pemeriksaan

Merangkum hasil pemeriksaan dalam penyajian yang baik.

Kualitas Laporan Pemeriksaan :

•Cermat : berdasarkan fakta dan bukti yang ada.

•Jelas : harus komunikatif, memahami pokok persoalan, tidak bertele – tele dan menggunakan istilah teknis yang lazim

digunakan.

•Ringkas : menghindari yang tidak perlu dan menghilangkan yang tidak relevan.

•Tepat waktu : agar komunikatif dan agar tindakan perbaikan tidak terlambat.

(18)

Tolok ukur Laporan Pemeriksaan

1. Penyataan kondisi : mengungkapkan kondisi sebenarnya. 2. Kriteria : ketentuan yang harus dilakukan dengan acuan

SOP, IOM dan peraturan perusahaan maupun pemerintah. 3. Akibat : penting tidaknya bagi perusahaan, mengukur faktor

penghematan dan efisiensi yang dapat diukur secara

kuantitatof seperti : rupiah, waktu, satuan produksi dan lain – lain.

4. Sebab : diidentifikasi penyebab agar mudah

mempertimbangkan pencegahan, rekomendasi dan meminilisir akibat yang terjadi.

5. Saran : saran yang diberikan harus kontruktif (mencegah, membangun dan diterima).

(19)

Format Laporan

• Dasar penugasan

• Kesimpulan hasil pemeriksaan.

• Bukti pendukung.

• Tanggapan

• Rekomendasi.

• Penutup.

Referensi

Dokumen terkait

2. Memastikan tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan telah divalidasi. Memastikan semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan selama

Untuk memastikan keseragaman batch dan keutuhan obat, prosedur tertulis yang menjelaskan pengambilan sampel, pengujian atau pemeriksaan yang harus dilakukan selama proses

Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup pelaksanaan Tindakan Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian dalam penerapan ISO 9001:2008 pada Fakultas Sains

Kaji Ulang Manajemen dilakukan secara rutin satu kali dalam setahun dan dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi kinerja pelaksanaan laboratorium.. serta memastikan

AMI merupakan suatu pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan

Suatu pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan rencana yang

Berdasarkan hasil penelitian tentang kepatuhan petugas laboratorium dalam penerapan Quality Control dengan mutu hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah Aji

Pada dasarnya prosedur pemeriksaan sarana pengangkut laut Boatzoeking pada KPUBC Tipe A Tanjung Priok telah dilaksanakan dengan baik, namun masih terdapat beberapa kendala atau