BUDIDAYA RAMBUTAN
BUDIDAYA RAMBUTAN
MANFAAT RAMBUTAN
MANFAAT RAMBUTAN
Diet Diet
Dal
Dalamam 100 100 grgram am rrambambututanan memengngandandunungg 84 84 kakalorlori.i. Jik
Jikaa andandaa daldalamam prprogrogram am diediet t 2002000 k0 kaloalori, ri, rrambambututanan ttelelahah memennyuyumbmbanangkgkanan 4,4,2 per2 persesenn kkalalororii yyanang andg andaa but
butuhkuhkan. an. KaKalorilori yayang ng dibdibutuutuhkhkanan tubtubuhuh bervbervariariasi,asi, te
tergrganantutungng beberratat babadadan, jenn, jenisis kkelelamaminin, , ggaayyaa hihidudupp d
daann uusisiaa..
Makronutrien Makronutrien
Ra
Rambmbututanan memerurupapakkanan bubuahah rrenendadahh lelemamak. k. KKalalororii yyanang dig dimimililikiki rramambubuttanan beberrasasalal dadariri kkarbarbohohididrratat.. Insti
Institute of Medicine mertute of Medicine merekekomendaomendasiksikanan 130 gram130 gram rramambubuttanan ununtutukk kkononsusummsisi haharirianan anandada..
MANFAAT RAMBUTAN
MANFAAT RAMBUTAN
Diet Diet
Dal
Dalamam 100 100 grgram am rrambambututanan memengngandandunungg 84 84 kakalorlori.i. Jik
Jikaa andandaa daldalamam prprogrogram am diediet t 2002000 k0 kaloalori, ri, rrambambututanan ttelelahah memennyuyumbmbanangkgkanan 4,4,2 per2 persesenn kkalalororii yyanang andg andaa but
butuhkuhkan. an. KaKalorilori yayang ng dibdibutuutuhkhkanan tubtubuhuh bervbervariariasi,asi, te
tergrganantutungng beberratat babadadan, jenn, jenisis kkelelamaminin, , ggaayyaa hihidudupp d
daann uusisiaa..
Makronutrien Makronutrien
Ra
Rambmbututanan memerurupapakkanan bubuahah rrenendadahh lelemamak. k. KKalalororii yyanang dig dimimililikiki rramambubuttanan beberrasasalal dadariri kkarbarbohohididrratat.. Insti
Institute of Medicine mertute of Medicine merekekomendaomendasiksikanan 130 gram130 gram rramambubuttanan ununtutukk kkononsusummsisi haharirianan anandada..
lanjutan
lanjutan
VitaminVitamin
Da
Dalalamm 10100g0grram ram ramambubutatann memengnganandudungng 40 pe40 perrsesenn dadariri asasupupanan vit
vitamiamin c yan c yang dng dibuibutuhtuhkakann oleolehh tubtubuhuh. Dag. Daginging rarambumbutatann jugjugaa men
mengagandundungng 1 pe1 persrsenen nianiacin cin atatauau vitvitamiamin B3n B3..
Mineral Mineral
Ra
Rambmbututanan didipeperkrkayayaa zzatat bebesisi yyanang g didibubututuhkhkanan ununtutukk memengngkkonontrtrolol kkadadarar okoksisigegenn dadalalamm tutububuh. Puh. Pusisingng dadann kkelelelelahahanan yyanang disg disebebababkkanan ol
oleheh ananememia bisia bisaa didiceceggahah dedengnganan zzatat bebesisi yyanang g ttererkkanandudungng dadalalamm ra
rambmbututanan. S. Selelaiainn itituu dadagigingng rramambubutatann jujuggaa memememenunuhihi 4,4,3 p3 perersesenn kkebebututuhuhanan ffososfforor haharirianan tutububuh. h. FFososfforor memennyyarariningg lilimbmbahah didi giginjnjalal,, ser
sertata dipdiperlerlukukanan ununtuktuk peperturtumbmbuhauhan, n, pempemelelihaihararaan, danan, dan perperbaibaikakann se
semumuaa jarjariningagann sesel.l.
Obat herbal Obat herbal
Ra
Rambmbututanan jujugaga mememimililikiki kkegegununaaaann heherbrbalal, , sesepepertrtii memembmbununuhuh pa
parrasasitit usususus dadann memengngururanangigi gegejajalala didiarare. e. SeSebabagigianan ororanangg jujuggaa me
Nephelium lappaceum
Nephelium lappaceum
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
• • Kerajaan:Kerajaan: • • PlantaePlantae •• (tidak(tidak tetermarmasuksuk)) •
• EudicotsEudicots •
• (tidak(tidak tetermarmasuksuk)) • • RosidsRosids • • Ordo:Ordo: • • SapindalesSapindales • • Famili:Famili: • • SapindaceaeSapindaceae • • Genus:Genus: • • Nephelium Nephelium • • Spesies:Spesies: • • N. lappaceumN. lappaceum
BUNGA JANTAN DAN BUNGA BANCI
RAMBUTAN
SYARAT TUMBUH
TINGGI TEMPAT : 30 – 500 M DPL (DATARAN RENDAH – SEDANG)
TANAH : SUBUR, GEMBUR,SEDIKIT
BERPASIR,KAYA BO, PH 6 - 6,7
KEDALAMAN AIR TANAH : 100 – 150 CM DARI
PERMUKAAN TANAH IKLIM : CH 1500 – 2500 MM, MERATA
VERSI LAIN
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan tepi-tepi daun berwarna kecokelatan seperti terbakar. Namun, untuk merangsang pembungaan diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak berkembang (kempis, rudimenter).
PERSYARATAN PEMBUNGAAN
WAKTU BERBUNGA : PERLU BULAN KERING 3 BULAN (KEMARAU)
MUSIM KERING LEBIH DARI 4 BULAN, BUNGA BARU GUGUR, BILA JADI BUAH, TIDAK
SEMPURNA (KEMPES)
BILA MUSIM BUNGA HUJAN TERUS, KEGAGALAN BERBUAH
BUNGA : JULI – SEPTEMBER
PENANAMAN
1. PERSIAPAN LAHAN
2. PEMBUATAN LUBANG TANAM
KONDISI LAHAN HARUS SUBUR, HINDARI TANAH YANG TERLAMPAU LIAT DAN MEMILIKI
SIRKULASI KURANG BAIK
DIBAJAK, DICANGKUL, BUAT SALURAN
PEMBUANGAN AIR LEBAR 1 M, DALAM SESUAI KEDALAMAN AIR TANAH
BILA LAHAN KURANG BO, BERI PUPUK HIJAU,SIAPKAN 1 TAHUN SEBELUM PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
WAKTU : DIBUAT 3 – 4 MINGGU SEBELUM BENIH DITANAM
UKURAN : 1 X 1 X 0,5 M, JARAK ANTAR LUBANG TANAM 12 X 14 M
TANAH BAGIAN ATAS DAN BAGIAN BAWAH DIPISAH (KIRI, KANAN)
2 MINGGU SETELAH PENGGALIAN, LUBANG TANAM DITUTUP KEMBALI,TANAH BAWAH
DIKEMBALIKAN KE BAWAH, TANAH ATAS + 20 L PUKAN MATANG, BIARKAN
LANJUTAN
4 MINGGU SETELAH PENGGALIAN, TANAH SUDAH TURUN, MENJADI SEDIKIT LEBIH
TINGGI DR TANAH SEKITARNYA,MAKA BENIH DITANAM. USAHAKAN BATAS ANTARA AKAR DAN BATANG SETINGGI TANAH SEKITARNYA. BERI PERLINDUNGAN BERUPA NAUNGAN,
DENGAN ATAP LEBIH TINGGI DI TIMUR.
PENANAMAN DI AWAL MUSIM PENGHUJAN, JIKA TIDAK PERLU DISIRAM 2 X SEHARI.
1. PENYIRAMAN
2. PENYIANGAN DAN PENYULAMAN 3. PEMANGKASAN
4. PEMUPUKAN
5. MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN
PENYIRAMAN : 2 MINGGU PERTAMA 2 X
SEHARI, MINGGU SELANJUTNYA 1 X SEHARI, SETERUSNYA APABILA DIPERLUKAN, JIKA
HUJAN LEBAT, USAHAKAN SEKELILING TNM TIDAK TERGENANG AIR, BUAT SALURAN
PENYIANGAN: RUMPUT YANG TUMBUH DI SEKITAR TNM HARUS DISIANGI SAMPAI RADIUS
1 – 2 M DARI TANAMAN
PENYULAMAN : TNM YG KURANG BAIK
PERTUMBUHANNYA, DIGANTI DENGAN BENIH YANG BARU
PEMANGKASAN : SETELAH TNM BERUMUR 2 TAHUN, LAKUKAN
PEMANGKASAN PADA UJUNG-UJUNG CABANG
PEMANGKASAN JUGA DILAKUKAN SEUSAI PANEN BUAH, SUPAYA SEGERA MUNCUL TAJUK BARU SBG TEMPAT MUNCUL BUNGA.
PEMUPUKAN
TAHUN KE 2 SETELAH PENANAMAN :
100 G UREA, 50 G TSP, 20 G ZK, 30 KG PUKAN PER POHON
SELANJUTNYA :
150 G UREA, 60 G TSP, 250 G ZK, 50 KG PUKAN PER POHON
JIKA PAKAI NPK 15:15:15, TAKARAN PER HA : 75 – 125 KG, JIKA AKHIR MUSIM HUJAN
CARA PEMUPUKAN
SEBAR MELINGKAR DI BAWAH POHON
LEBIH EFEKTIF : BUAT LUBANG, DALAM 30 CM, LEBAR 40 – 50 CM, MASUKKAN CAMPURAN PUPUK, TUTUP DNG TANAH GALIAN.
MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN
LARUTAN KNO3 DISEMPROT DI PUCUK-PUCUK
CABANG. DOSIS 2 – 3 L LARUTAN UNTUK 10 PUCUK TANAMAN.
KONSENTRASI: 10 G KNO3 PER 1 LITER
PANEN BUAH RAMBUTAN
NOPEMBER - FEBRUARI
SAAT PEMETIKAN TERBAIK:
BUAH SUDAH MATANG (MASAK POHON) CIRI-CIRI :
WARNANYA, MENCIUM AROMANYA, MENCOBA RASA BUAHNYA.
ULANGI 2 – 3 KALI AGAR YAKIN DAPAT
MEMBEDAKAN RAMBUTAN YG SUDAH MATANG POHON DENGAN YG BELUM. CARA PEMETIKAN : SEBAGIAN-SEBAGIAN,
HINDARI CARA MELURUH DAN
CARA PANEN TERBAIK
DIPANJAT POHONNYA, PETIK BUAH SERTAKAN TANGKAI BUAH.
BUAH YG DIPETIK DIMASUKKAN KE KERANJANG YG DIBAWA SI PEMANJAT, TURUNKAN
KERANJANG DENGAN TALI JIKA SUDAH PENUH.
UNTUK BUAH-BUAH YG DI UJUNG : GUNAKAN GALAH BERCABANG
SORTASI DAN PENGEPAKAN BUAH
SORTASI : BUAH BESAR DAN BUAH KECIL YG BAIK MUTUNYA DISATUKAN DLM 1 IKATAN,
USAHAKAN IKATAN SAMA BESAR DAN SAMA BAIK MUTUNYA.
PENGEPAKAN : JIKA AKAN DIKIRIM, DI PAK DLM PETI KAYU, UKURAN 60 X 28,5 X 28,5 CM
PERBANYAKAN DENGAN BIJI UNTUK
BATANG BAWAH
1. PENYIAPAN BENIH
2. PENYEMAIAN BENIH DI BEDENGAN
3. PENANAMAN DI BEDENG PEMBIBITAN SYARAT :
1. BENIH UNGGUL BERMUTU DAN BERLABEL DR
PENANGKAR BENIH RESMI (TERDAFTAR DI BPSB) 2. PUNYA SIFAT BAIK : PERAKARAN KUAT, TAHAN
HAMA PENYAKIT, TOLERAN TUMBUH DI DAERAH TANDUS.
PERLAKUAN BENIH
1. KUPAS BUAH, AMBIL BIJI, ANGIN2 KAN 24 JAM, SIAP DISEMAI
2. RENDAM BIJI DNG HCL 25% ATAU H2SO4 DNG
PERBANDINGAN 1 : 2 DR AIR SELAMA 15 MENIT, CUCI DI AIR MENGALIR 10 MENIT, BILAS 3 KALI, ANGINKAN 24 JAM. UNTUK
MENGHINDARI JAMUR, BALURI DITHANE M -45 ATAU ATTRACOL 70 WP.
PENYEMAIAN BENIH DI BEDENGAN
1. PILIH LOKASI TANAH GEMBUR, MUDAH DIAIRI, DIKERINGKAN DAN DIAWASI
2. CANGKUL 20 – 30 CM,BERSIHKAN
3. BUAT BEDENGAN LEBAR 1 – 1,5 M, TINGGI 30 CM, PANJANG 10 M, MEMBUJUR UTARA
SELATAN, JARAK ANTAR BEDENG 30 CM. 4. BERI PUKAN, TANAM BIJI, JARAK 10 X 10
CM,BERI NAUNGAN,LEBIH TINGGI DI TIMUR 5. SIRAMI, BERDAUN 2 – 3 HELAI, PINDAHKAN
PENANAMAN DI BEDENG PEMBIBITAN
CARA PENANAMAN BIBIT MUDA 2 – 3 HELAI DAUN SBB :
1. JARAK TANAM, 30 X 40 CM, BERI ATAP/ NAUNGAN
2. LAKUKAN PENDANGIRAN TIAP 2- 3 MINGGU SEKALI
3. LAKUKAN PENGENDALIAN GULMA 4. SETELAH BERUMUR 1 TAHUN SIAP
TIPS
MENGKOMBINASI BUAH RAMBUTAN
JENIS YG BANYAK DIPILIH : BINJAI,
RAPIAH, ACEH LEBAT, GARUDA DAN SI
NYONYA.
BATANG BAWAH: SI NYONYA DAN BINJAI (BENTUK TAJUK BAIK DAN PERTUMBUHAN TDK TERLALU TINGGI)
PELAKSANAAN OKULASI
BATANG BAWAH : SIFAT UNGGUL, BUAH ENAK, LEBAT, BERNILAI EKONOMI TINGGI (RAPIAH) WAKTU PENGAMBILAN ENTRES : SEBULAN
SEBELUM ATAU SESUDAH TNM BERBUAH
PROSES OKULASI : IDEM TEORI PERBANYAKAN TNM UNTUK MENGHINDARI BAKTERI ATAU JAMUR
BATANG DILUMURI BUBUR BORDEAUX (BB),
CAMPURAN 15 G KAPUR + 0,5 L AIR, DITUANG KE LARUTAN TERUSI (CUSO4), PERLAHAN SD JADI
Perbanyakan tanaman (Versi Lain)
Tanaman diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susuan dan cangkok jarang dilakukan karena kurang efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai dari varietas sinyonya (tidak ngelotok). Umur batang bawah yang dapat diokulasi sekitar 6-8 bulan. Untuk mata tempel, diambil dari cabang tanaman rambutan varietas unggul yang daunnya mulai menua, tetapi belum tua benar. Biasanya pada cabang tersebut mata tempelnya masih tidur. Untuk mempercepat mata tempel mulai bangun (matanya menonjol), dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2-3 minggu sebelum cabang dipotong. Biji rambutan adalah monoembrional sehingga semai generatif dari varietas sinyonya yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan menyerbuk silang
Budi daya tanaman
Setelah lahan diolah, dibuat lubang tanaman ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm.
Pupuk kandang yang digunakan adalah 40 kg/lubang tanam. Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m,
tergantung pada kondisi lahan. Pada lahan miring, jarak tanam lebih rapat. Pada lahan gambut atau lahan masam dengan pH kurang dari 5, perlu ditambahkan kapur mati atau abu dapur. Bibit ditanam di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan. Pupuk buatan berupa campuran urea, TSP atau SP-36, dan KCI, dengan perbandingan 2 : 2: 1 diberikan sebanyak 50-250 gram per tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dengan
selang empat bulan sekali. Sesudah tanaman berumur lebih dari sepuluh tahun, dapat diberi pupuk NPK hingga
Rambutan Aceh Pelat
Dinamakan Aceh Pelat bukan berarti rambutan ini berasal dari ujung Sumatera. Sering juga disebut
Rambutan Rapiah, rambutan jenis ini buahnya berbentuk bulat dan mempunyai ciri khas yaitu
adanya pelat pada kulitnya.
Ciri Rambutan Aceh Pelat adalah dengan warna buah hijau kekuningan, rambut yang sangat
pendek, kasar, agak jarang, dan berwarna hijau dengan ujung kemerahan. Daging buahnya tebal, putih, agak kering, kenyal, ngelontok (terkelupas), dan kulit bijinya agak melekat. Rasanya manis
agak renyah dan aromanya tidak tajam. Bijinya kecil, berbentuk bulat.
RAMBUTAN NARMADA
Rambutan yang satu ini berasal dari Lombok. Rasanya sangat istimewa dan karakteristik daging buah sangat spesifik, daging buahnya tidak lembek. Rambutan Narmada berwarna menarik, kuning berpadu dengan merah,
sangat berbeda dengan jenis rambutan yang lain. Diluar daerah seperti Bali dan Jawa jenis Rambutan Narmada sangat disukai.
RAMBUTAN KOLEKSI TAMAN WISATA MEKARSARI
• Rambutan Aceh Kering Manis • Rambutan Aceh Lebak
• Rambutan Aceh Lengkeng • Rambutan Aceh Pelat
• Rambutan Aceh Plastik • Rambutan Basariah • Rambutan Binjai • Rambutan Brahrang • Rambutan Sinyonya • Rambutan Garuda • Rambutan Gula Batu • Rambutan Klitik
• Rambutan Lebak Bulus • Rambutan Bangkok • Rambutan MRT • Rambutan Mubin • Rambutan Narmada • Rambutan Parakan • Rambutan Rapiah
• Rambutan Sibatuk Ganal • Rambutan Sikoneng • Rambutan Simacan • Rambutan Sinyonya • Rambutan Sitangkue • Rambutan Pirba • Rambutan Pontianak
Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga
2005 adalah
1. ‘Rapiah’ dari Pasarminggu,
2. ‘Bahrang’ dari Langkat,
3. ‘Lebakbulus’ dari Pasarminggu,
4. ‘Sibatuk Ganal’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. ‘Nona’ dari Kampar, Riau,
6. ‘Binjai’ dari Pasarminggu
7. ‘Antalagi’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. ‘Sibongkok’ dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. ‘Garuda’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.’Tangkue Lebak’ dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,
11.’Narmada’ dari NTB,
RAMBUTAN GARUDA
Disebut juga rambutan raksasa karena ukurannya yang lebih besar dari rambutan pada umumnya, panjang buah mencapai 7 cm, dengan diameter sekitar 3 cm. Rambutan Garuda berasal dari
daerah Sungai Andai, Kalimantan Selatan. Rambut buahnya berukuran panjang, agak rapat, dan
berwarna merah dengan ujung kekuningan. Daging buahnya berwarna putih dengan
ketebalan bisa mencapai 7 mm. Keunikannya, selain manis, rasa rambutan ini juga agak gurih dan daging buahnya paling kering dibandingkan rambutan jenis lainnya.
RAMBUTAN BINJAI
Inilah rambutan yang paling nikmat dan
memiliki varietas paling unggul. Rambutan yang berasal dari Sumatera Utara ini rasanya manis dan segar, daging buah tebal dan
kering. Bibit buah Rambutan Binjai telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Blitar, Jawa Timur.
RAMBUTAN KAPULASAN
• Bukan merah ataupun
kuning, warna
rambutan ini lebih unik, merah maroon agak
kecoklatan. Rambutan Kapulasan berambut pendek kasar, tumpul serta berkulit tebal sedangkan dagingnya putih bening, sedikit kenyal dan padat.
HAMA RAMBUTAN DAN
PEMBERANTASANNYA
HAMA
1) Hama Tirathaba (Melissablaptes, Muciall); 2) Kutu putih/ kutu kapas (Pseudococucus); 3) Ulat pemakan daun (Hyperaeschrella
insulicola);
4) Ulat Penggerek Batang (Indrabela sp.); 5) Ulat jengkal (Berta Chrysolimeate);
6) Ulat penggerek buah (Dichocricic functiferalis) dan
1. Hama Tirathaba (Melissablaptes,
Muciall)
hama ini merusak pembungaan dan buah muda. Larva merusak bagian tangkai bunga dan menggerek ke dalam, larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang-benang yang dihasilkannya. Pengendalian dilakukan dengan cara : 1) mekanis, yaitu melakukan pemangkasan daun-daun yang terserang, kemudian daun-daun tersebut dikumpulkan dan dibakar selanjutnya dikubur; 2) cara biologis, yaitu menggunakan musuh alami seperti lalat Tachinidae (Argyroplax basifulva); 3) cara kimiawi, yaitu dengan cara penyemprotan insektisida dengan Diazion 60 EC konsentrasi 0,15 - 0,2% dan volume semprot 7 - 10 liter per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman), kemudian diaduk/dicampur air diember lalu dituang ke tangki penyemprotan selanjutnya dilakukan penyemprotan.
2. Kutu putih/ kutu kapas
(Pseudococucus),
kutu ini dapat menimbulkan kerusakan secara langsung dengan menghisap cairan tanaman dan pada tingkat kerusakan berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman serta menimbulkan kerontokan buah muda. Buah yang terserang tumbuhnya tidak normal, ukurannya kecil, daging buah lebih tipis dan kulit buah kehitaman. Pengendalian, dapat dilakukan dengan dua cara : 1) cara teknis, yaitu dengan melakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun, jangan menanam rambutan di daerah yang berawa (kutu ini senang hidup di daerah rawa) dan bila pada tanaman rambutan ditemukan hama ini dalam bentuk atau imago segera di buang/dibunuh; 2) cara biologi, yaitu menggunakan cendawan parasit Empusa fresenii atau menggunakan musuh alami seperti semut hitam (Dolicchoderus thracicus); 3) cara kimiawi, yaitu dlakukan penyemprotan menggunakan insektisida Lebycid 550 dengan konsentrasi 0,2%.
3. Ulat pemakan daun
(Hyperaeschrella insulicola)
ulat ini memakan daun terutama daun muda dengan meninggalkan tulang-tulang daun, sehingga tanaman rambutan tampak gundul dan meranggas. Pengendalian dilakukan dengan : 1) Cara teknis, yaitu dengan melakukan pembersihan kebun dari gulma, memusnahkan pupa yang ada dan menghindarkan dari serangga dewasa yang
berkempompong; selanjutnya dilakukan dengan
pemupukan secara intensif terutama pada tanaman yang sudah terkena serangan agar cepat tumbuh tunas baru. Bila ditemukan larva ulat ini segera diambil, kemudian dikumpulkan dan dibakar ditempat yang sudah disediakan; 2) Cara kimiawi, yaitu dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida Beta 15 EC (Beta Supermetrin), dosis 15 gram/liter air.
4. Ulat penggerek Batang (Indrabela
sp.)
Ulat ini menggerek batang rambutan dengan membuat lubang dikayu hingga sepanjang 30cm. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan.
5. Ulat jengkal (Berta chrysolimeate)
ulat ini berwarna cokelat, menyerupai tangkai daun kering, ramping dan beruas-ruas. Hama memakan daun muda, sehingga pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna coklat kuning dan tampak seperti sakit. Pengendalian hama ini menggunakan insektisida jenis Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan
6. Ulat penggerek buah (Dichocricic
functiferalis)
ulat penggerek buah berwarna merah kecokelatan dan menyerang buah rambutan, baik yang masih muda maupun yang sudah matang. Gejala yang nampak adalah buah menjadi kering dan berwarna hitam. Pengendalian hama dilakukan secara preventif, yaitu dengan menyemprot insektisida jenis Lindane atau Diazinon. Dosis pemakaian bisa dilihat pada label kemasan.