• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAMBUTAN.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAMBUTAN.pptx"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA RAMBUTAN

BUDIDAYA RAMBUTAN

(2)

MANFAAT RAMBUTAN

MANFAAT RAMBUTAN

Diet Diet

Dal

Dalamam 100 100 grgram am rrambambututanan memengngandandunungg 84 84 kakalorlori.i. Jik

Jikaa andandaa daldalamam prprogrogram am diediet t 2002000 k0 kaloalori, ri, rrambambututanan ttelelahah memennyuyumbmbanangkgkanan 4,4,2 per2 persesenn kkalalororii yyanang andg andaa but

butuhkuhkan. an. KaKalorilori yayang ng dibdibutuutuhkhkanan tubtubuhuh bervbervariariasi,asi, te

tergrganantutungng beberratat babadadan, jenn, jenisis kkelelamaminin, , ggaayyaa hihidudupp d

daann uusisiaa..

Makronutrien Makronutrien

Ra

Rambmbututanan memerurupapakkanan bubuahah rrenendadahh lelemamak. k. KKalalororii yyanang dig dimimililikiki rramambubuttanan beberrasasalal dadariri kkarbarbohohididrratat.. Insti

Institute of Medicine mertute of Medicine merekekomendaomendasiksikanan 130 gram130 gram rramambubuttanan ununtutukk kkononsusummsisi haharirianan anandada..

(3)

MANFAAT RAMBUTAN

MANFAAT RAMBUTAN

Diet Diet

Dal

Dalamam 100 100 grgram am rrambambututanan memengngandandunungg 84 84 kakalorlori.i. Jik

Jikaa andandaa daldalamam prprogrogram am diediet t 2002000 k0 kaloalori, ri, rrambambututanan ttelelahah memennyuyumbmbanangkgkanan 4,4,2 per2 persesenn kkalalororii yyanang andg andaa but

butuhkuhkan. an. KaKalorilori yayang ng dibdibutuutuhkhkanan tubtubuhuh bervbervariariasi,asi, te

tergrganantutungng beberratat babadadan, jenn, jenisis kkelelamaminin, , ggaayyaa hihidudupp d

daann uusisiaa..

Makronutrien Makronutrien

Ra

Rambmbututanan memerurupapakkanan bubuahah rrenendadahh lelemamak. k. KKalalororii yyanang dig dimimililikiki rramambubuttanan beberrasasalal dadariri kkarbarbohohididrratat.. Insti

Institute of Medicine mertute of Medicine merekekomendaomendasiksikanan 130 gram130 gram rramambubuttanan ununtutukk kkononsusummsisi haharirianan anandada..

(4)

lanjutan

lanjutan

Vitamin

Vitamin

Da

Dalalamm 10100g0grram ram ramambubutatann memengnganandudungng 40 pe40 perrsesenn dadariri asasupupanan vit

vitamiamin c yan c yang dng dibuibutuhtuhkakann oleolehh tubtubuhuh. Dag. Daginging rarambumbutatann jugjugaa men

mengagandundungng 1 pe1 persrsenen nianiacin cin atatauau vitvitamiamin B3n B3..

Mineral Mineral

Ra

Rambmbututanan didipeperkrkayayaa zzatat bebesisi yyanang g didibubututuhkhkanan ununtutukk memengngkkonontrtrolol kkadadarar okoksisigegenn dadalalamm tutububuh. Puh. Pusisingng dadann kkelelelelahahanan yyanang disg disebebababkkanan ol

oleheh ananememia bisia bisaa didiceceggahah dedengnganan zzatat bebesisi yyanang g ttererkkanandudungng dadalalamm ra

rambmbututanan. S. Selelaiainn itituu dadagigingng rramambubutatann jujuggaa memememenunuhihi 4,4,3 p3 perersesenn kkebebututuhuhanan ffososfforor haharirianan tutububuh. h. FFososfforor memennyyarariningg lilimbmbahah didi giginjnjalal,, ser

sertata dipdiperlerlukukanan ununtuktuk peperturtumbmbuhauhan, n, pempemelelihaihararaan, danan, dan perperbaibaikakann se

semumuaa jarjariningagann sesel.l.

Obat herbal Obat herbal

Ra

Rambmbututanan jujugaga mememimililikiki kkegegununaaaann heherbrbalal, , sesepepertrtii memembmbununuhuh pa

parrasasitit usususus dadann memengngururanangigi gegejajalala didiarare. e. SeSebabagigianan ororanangg jujuggaa me

(5)

Nephelium lappaceum

Nephelium lappaceum

(6)

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

• • Kerajaan:Kerajaan: • • PlantaePlantae •

• (tidak(tidak tetermarmasuksuk)) •

• EudicotsEudicots •

• (tidak(tidak tetermarmasuksuk)) • • RosidsRosids • • Ordo:Ordo: • • SapindalesSapindales • • Famili:Famili: • • SapindaceaeSapindaceae • • Genus:Genus: • •   Nephelium  Nephelium • • Spesies:Spesies: • • N. lappaceumN. lappaceum

(7)
(8)

BUNGA JANTAN DAN BUNGA BANCI

RAMBUTAN

(9)
(10)

SYARAT TUMBUH

TINGGI TEMPAT : 30 – 500 M DPL (DATARAN RENDAH – SEDANG)

TANAH : SUBUR, GEMBUR,SEDIKIT

BERPASIR,KAYA BO, PH 6 - 6,7

KEDALAMAN AIR TANAH : 100 – 150 CM DARI

PERMUKAAN TANAH IKLIM : CH 1500 – 2500 MM, MERATA

(11)

VERSI LAIN

Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan tepi-tepi daun berwarna kecokelatan seperti terbakar. Namun, untuk merangsang pembungaan diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak berkembang (kempis, rudimenter).

(12)

PERSYARATAN PEMBUNGAAN

WAKTU BERBUNGA : PERLU BULAN KERING 3 BULAN (KEMARAU)

MUSIM KERING LEBIH DARI 4 BULAN, BUNGA BARU GUGUR, BILA JADI BUAH, TIDAK

SEMPURNA (KEMPES)

BILA MUSIM BUNGA HUJAN TERUS, KEGAGALAN BERBUAH

BUNGA : JULI – SEPTEMBER

(13)

PENANAMAN

1. PERSIAPAN LAHAN

2. PEMBUATAN LUBANG TANAM

KONDISI LAHAN HARUS SUBUR, HINDARI TANAH YANG TERLAMPAU LIAT DAN MEMILIKI

SIRKULASI KURANG BAIK

DIBAJAK, DICANGKUL, BUAT SALURAN

PEMBUANGAN AIR LEBAR 1 M, DALAM SESUAI KEDALAMAN AIR TANAH

BILA LAHAN KURANG BO, BERI PUPUK HIJAU,SIAPKAN 1 TAHUN SEBELUM PENANAMAN

(14)

PEMBUATAN LUBANG TANAM

WAKTU : DIBUAT 3 – 4 MINGGU SEBELUM BENIH DITANAM

UKURAN : 1 X 1 X 0,5 M, JARAK ANTAR LUBANG TANAM 12 X 14 M

TANAH BAGIAN ATAS DAN BAGIAN BAWAH DIPISAH (KIRI, KANAN)

2 MINGGU SETELAH PENGGALIAN, LUBANG TANAM DITUTUP KEMBALI,TANAH BAWAH

DIKEMBALIKAN KE BAWAH, TANAH ATAS + 20 L PUKAN MATANG, BIARKAN

(15)

LANJUTAN

4 MINGGU SETELAH PENGGALIAN, TANAH SUDAH TURUN, MENJADI SEDIKIT LEBIH

TINGGI DR TANAH SEKITARNYA,MAKA BENIH DITANAM. USAHAKAN BATAS ANTARA AKAR DAN BATANG SETINGGI TANAH SEKITARNYA. BERI PERLINDUNGAN BERUPA NAUNGAN,

DENGAN ATAP LEBIH TINGGI DI TIMUR.

PENANAMAN DI AWAL MUSIM PENGHUJAN, JIKA TIDAK PERLU DISIRAM 2 X SEHARI.

(16)
(17)

1. PENYIRAMAN

2. PENYIANGAN DAN PENYULAMAN 3. PEMANGKASAN

4. PEMUPUKAN

5. MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN

PENYIRAMAN : 2 MINGGU PERTAMA 2 X

SEHARI, MINGGU SELANJUTNYA 1 X SEHARI, SETERUSNYA APABILA DIPERLUKAN, JIKA

HUJAN LEBAT, USAHAKAN SEKELILING TNM TIDAK TERGENANG AIR, BUAT SALURAN

(18)

PENYIANGAN: RUMPUT YANG TUMBUH DI SEKITAR TNM HARUS DISIANGI SAMPAI RADIUS

1 – 2 M DARI TANAMAN

PENYULAMAN : TNM YG KURANG BAIK

PERTUMBUHANNYA, DIGANTI DENGAN BENIH YANG BARU

PEMANGKASAN : SETELAH TNM BERUMUR 2 TAHUN, LAKUKAN

PEMANGKASAN PADA UJUNG-UJUNG CABANG

PEMANGKASAN JUGA DILAKUKAN SEUSAI PANEN BUAH, SUPAYA SEGERA MUNCUL TAJUK BARU SBG TEMPAT MUNCUL BUNGA.

(19)

PEMUPUKAN

TAHUN KE 2 SETELAH PENANAMAN :

100 G UREA, 50 G TSP, 20 G ZK, 30 KG PUKAN PER POHON

SELANJUTNYA :

150 G UREA, 60 G TSP, 250 G ZK, 50 KG PUKAN PER POHON

JIKA PAKAI NPK 15:15:15, TAKARAN PER HA : 75 – 125 KG, JIKA AKHIR MUSIM HUJAN

(20)

CARA PEMUPUKAN

SEBAR MELINGKAR DI BAWAH POHON

LEBIH EFEKTIF : BUAT LUBANG, DALAM 30 CM, LEBAR 40 – 50 CM, MASUKKAN CAMPURAN PUPUK, TUTUP DNG TANAH GALIAN.

MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN

LARUTAN KNO3 DISEMPROT DI PUCUK-PUCUK

CABANG. DOSIS 2 – 3 L LARUTAN UNTUK 10 PUCUK TANAMAN.

KONSENTRASI: 10 G KNO3 PER 1 LITER

(21)

PANEN BUAH RAMBUTAN

NOPEMBER - FEBRUARI

(22)

SAAT PEMETIKAN TERBAIK:

BUAH SUDAH MATANG (MASAK POHON) CIRI-CIRI :

WARNANYA, MENCIUM AROMANYA, MENCOBA RASA BUAHNYA.

ULANGI 2 – 3 KALI AGAR YAKIN DAPAT

MEMBEDAKAN RAMBUTAN YG SUDAH MATANG POHON DENGAN YG BELUM. CARA PEMETIKAN : SEBAGIAN-SEBAGIAN,

HINDARI CARA MELURUH DAN

(23)

CARA PANEN TERBAIK

DIPANJAT POHONNYA, PETIK BUAH SERTAKAN TANGKAI BUAH.

BUAH YG DIPETIK DIMASUKKAN KE KERANJANG YG DIBAWA SI PEMANJAT, TURUNKAN

KERANJANG DENGAN TALI JIKA SUDAH PENUH.

UNTUK BUAH-BUAH YG DI UJUNG : GUNAKAN GALAH BERCABANG

(24)
(25)

SORTASI DAN PENGEPAKAN BUAH

SORTASI : BUAH BESAR DAN BUAH KECIL YG BAIK MUTUNYA DISATUKAN DLM 1 IKATAN,

USAHAKAN IKATAN SAMA BESAR DAN SAMA BAIK MUTUNYA.

PENGEPAKAN : JIKA AKAN DIKIRIM, DI PAK DLM PETI KAYU, UKURAN 60 X 28,5 X 28,5 CM

(26)
(27)
(28)

PERBANYAKAN DENGAN BIJI UNTUK

BATANG BAWAH

1. PENYIAPAN BENIH

2. PENYEMAIAN BENIH DI BEDENGAN

3. PENANAMAN DI BEDENG PEMBIBITAN SYARAT :

1. BENIH UNGGUL BERMUTU DAN BERLABEL DR

PENANGKAR BENIH RESMI (TERDAFTAR DI BPSB) 2. PUNYA SIFAT BAIK : PERAKARAN KUAT, TAHAN

HAMA PENYAKIT, TOLERAN TUMBUH DI DAERAH TANDUS.

(29)

PERLAKUAN BENIH

1. KUPAS BUAH, AMBIL BIJI, ANGIN2 KAN 24 JAM, SIAP DISEMAI

2. RENDAM BIJI DNG HCL 25% ATAU H2SO4 DNG

PERBANDINGAN 1 : 2 DR AIR SELAMA 15 MENIT, CUCI DI AIR MENGALIR 10 MENIT, BILAS 3 KALI, ANGINKAN 24 JAM. UNTUK

MENGHINDARI JAMUR, BALURI DITHANE M -45 ATAU ATTRACOL 70 WP.

(30)

PENYEMAIAN BENIH DI BEDENGAN

1. PILIH LOKASI TANAH GEMBUR, MUDAH DIAIRI, DIKERINGKAN DAN DIAWASI

2. CANGKUL 20 – 30 CM,BERSIHKAN

3. BUAT BEDENGAN LEBAR 1 – 1,5 M, TINGGI 30 CM, PANJANG 10 M, MEMBUJUR UTARA

SELATAN, JARAK ANTAR BEDENG 30 CM. 4. BERI PUKAN, TANAM BIJI, JARAK 10 X 10

CM,BERI NAUNGAN,LEBIH TINGGI DI TIMUR 5. SIRAMI, BERDAUN 2 – 3 HELAI, PINDAHKAN

(31)

PENANAMAN DI BEDENG PEMBIBITAN

CARA PENANAMAN BIBIT MUDA 2 – 3 HELAI DAUN SBB :

1. JARAK TANAM, 30 X 40 CM, BERI ATAP/ NAUNGAN

2. LAKUKAN PENDANGIRAN TIAP 2- 3 MINGGU SEKALI

3. LAKUKAN PENGENDALIAN GULMA 4. SETELAH BERUMUR 1 TAHUN SIAP

(32)

TIPS

MENGKOMBINASI BUAH RAMBUTAN

JENIS YG BANYAK DIPILIH : BINJAI,

RAPIAH, ACEH LEBAT, GARUDA DAN SI

NYONYA.

BATANG BAWAH: SI NYONYA DAN BINJAI (BENTUK TAJUK BAIK DAN PERTUMBUHAN TDK TERLALU TINGGI)

(33)

PELAKSANAAN OKULASI

BATANG BAWAH : SIFAT UNGGUL, BUAH ENAK, LEBAT, BERNILAI EKONOMI TINGGI (RAPIAH) WAKTU PENGAMBILAN ENTRES : SEBULAN

SEBELUM ATAU SESUDAH TNM BERBUAH

PROSES OKULASI : IDEM TEORI PERBANYAKAN TNM UNTUK MENGHINDARI BAKTERI ATAU JAMUR

BATANG DILUMURI BUBUR BORDEAUX (BB),

CAMPURAN 15 G KAPUR + 0,5 L AIR, DITUANG KE LARUTAN TERUSI (CUSO4), PERLAHAN SD JADI

(34)

Perbanyakan tanaman (Versi Lain)

Tanaman diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susuan dan cangkok jarang dilakukan karena kurang efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai dari varietas sinyonya (tidak ngelotok). Umur batang bawah yang dapat diokulasi sekitar 6-8 bulan. Untuk mata tempel, diambil dari cabang tanaman rambutan varietas unggul yang daunnya mulai menua, tetapi belum tua benar. Biasanya pada cabang tersebut mata tempelnya masih tidur. Untuk mempercepat mata tempel mulai bangun (matanya menonjol), dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2-3 minggu sebelum cabang dipotong. Biji rambutan adalah monoembrional sehingga semai generatif dari varietas sinyonya yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan menyerbuk silang

(35)

Budi daya tanaman

Setelah lahan diolah, dibuat lubang tanaman ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm.

Pupuk kandang yang digunakan adalah 40 kg/lubang tanam. Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m,

tergantung pada kondisi lahan. Pada lahan miring, jarak tanam lebih rapat. Pada lahan gambut atau lahan masam dengan pH kurang dari 5, perlu ditambahkan kapur mati atau abu dapur. Bibit ditanam di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan. Pupuk buatan berupa campuran urea, TSP atau SP-36, dan KCI, dengan perbandingan 2 : 2: 1 diberikan sebanyak 50-250 gram per tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dengan

selang empat bulan sekali. Sesudah tanaman berumur lebih dari sepuluh tahun, dapat diberi pupuk NPK hingga

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Rambutan Aceh Pelat

Dinamakan Aceh Pelat bukan berarti rambutan ini berasal dari ujung Sumatera. Sering juga disebut

Rambutan Rapiah, rambutan jenis ini buahnya berbentuk bulat dan mempunyai ciri khas yaitu

adanya pelat pada kulitnya.

Ciri Rambutan Aceh Pelat adalah dengan warna buah hijau kekuningan, rambut yang sangat

pendek, kasar, agak jarang, dan berwarna hijau dengan ujung kemerahan. Daging buahnya tebal, putih, agak kering, kenyal, ngelontok (terkelupas), dan kulit bijinya agak melekat. Rasanya manis

agak renyah dan aromanya tidak tajam. Bijinya kecil, berbentuk bulat.

(41)

RAMBUTAN NARMADA

Rambutan yang satu ini berasal dari Lombok. Rasanya sangat istimewa dan karakteristik daging buah sangat spesifik, daging buahnya tidak lembek. Rambutan Narmada berwarna menarik, kuning berpadu dengan merah,

sangat berbeda dengan jenis rambutan yang lain. Diluar daerah seperti Bali dan Jawa jenis Rambutan Narmada sangat disukai.

(42)

RAMBUTAN KOLEKSI TAMAN WISATA MEKARSARI

• Rambutan Aceh Kering Manis • Rambutan Aceh Lebak

• Rambutan Aceh Lengkeng • Rambutan Aceh Pelat

• Rambutan Aceh Plastik • Rambutan Basariah • Rambutan Binjai • Rambutan Brahrang • Rambutan Sinyonya • Rambutan Garuda • Rambutan Gula Batu • Rambutan Klitik

• Rambutan Lebak Bulus • Rambutan Bangkok • Rambutan MRT • Rambutan Mubin • Rambutan Narmada • Rambutan Parakan • Rambutan Rapiah

• Rambutan Sibatuk Ganal • Rambutan Sikoneng • Rambutan Simacan • Rambutan Sinyonya • Rambutan Sitangkue • Rambutan Pirba • Rambutan Pontianak

(43)

Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga

2005 adalah

1. ‘Rapiah’ dari Pasarminggu,

2. ‘Bahrang’ dari Langkat,

3. ‘Lebakbulus’ dari Pasarminggu,

4. ‘Sibatuk Ganal’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,

5. ‘Nona’ dari Kampar, Riau,

6. ‘Binjai’ dari Pasarminggu

7. ‘Antalagi’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,

8. ‘Sibongkok’ dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,

9. ‘Garuda’ dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan

10.’Tangkue Lebak’ dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,

11.’Narmada’ dari NTB,

(44)
(45)

RAMBUTAN GARUDA

Disebut juga rambutan raksasa karena ukurannya yang lebih besar dari rambutan pada umumnya, panjang buah mencapai 7 cm, dengan diameter sekitar 3 cm. Rambutan Garuda berasal dari

daerah Sungai Andai, Kalimantan Selatan. Rambut buahnya berukuran panjang, agak rapat, dan

berwarna merah dengan ujung kekuningan. Daging buahnya berwarna putih dengan

ketebalan bisa mencapai 7 mm. Keunikannya, selain manis, rasa rambutan ini juga agak gurih dan daging buahnya paling kering dibandingkan rambutan jenis lainnya.

(46)

RAMBUTAN BINJAI

Inilah rambutan yang paling nikmat dan

memiliki varietas paling unggul. Rambutan yang berasal dari Sumatera Utara ini rasanya manis dan segar, daging buah tebal dan

kering. Bibit buah Rambutan Binjai telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Blitar, Jawa Timur.

(47)

RAMBUTAN KAPULASAN

• Bukan merah ataupun

kuning, warna

rambutan ini lebih unik, merah maroon agak

kecoklatan. Rambutan Kapulasan berambut pendek kasar, tumpul serta berkulit tebal sedangkan dagingnya putih bening, sedikit kenyal dan padat.

(48)
(49)

HAMA RAMBUTAN DAN

PEMBERANTASANNYA

(50)

HAMA

1) Hama Tirathaba (Melissablaptes, Muciall); 2) Kutu putih/ kutu kapas (Pseudococucus); 3) Ulat pemakan daun (Hyperaeschrella

insulicola);

4) Ulat Penggerek Batang (Indrabela sp.); 5) Ulat jengkal (Berta Chrysolimeate);

6) Ulat penggerek buah (Dichocricic functiferalis) dan

(51)

1. Hama Tirathaba (Melissablaptes,

Muciall)

hama ini merusak pembungaan dan buah muda. Larva merusak bagian tangkai bunga dan menggerek ke dalam, larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang-benang yang dihasilkannya. Pengendalian dilakukan dengan cara : 1) mekanis, yaitu melakukan pemangkasan daun-daun yang terserang, kemudian daun-daun tersebut dikumpulkan dan dibakar selanjutnya dikubur; 2) cara biologis, yaitu menggunakan musuh alami seperti lalat Tachinidae (Argyroplax basifulva); 3) cara kimiawi, yaitu dengan cara penyemprotan insektisida dengan Diazion 60 EC konsentrasi 0,15 - 0,2% dan volume semprot 7 - 10 liter per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman), kemudian diaduk/dicampur air diember lalu dituang ke tangki penyemprotan selanjutnya dilakukan penyemprotan.

(52)

2. Kutu putih/ kutu kapas

(Pseudococucus),

kutu ini dapat menimbulkan kerusakan secara langsung dengan menghisap cairan tanaman dan pada tingkat kerusakan berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman serta menimbulkan kerontokan buah muda. Buah yang terserang tumbuhnya tidak normal, ukurannya kecil, daging buah lebih tipis dan kulit buah kehitaman. Pengendalian, dapat dilakukan dengan dua cara : 1) cara teknis, yaitu dengan melakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun, jangan menanam rambutan di daerah yang berawa (kutu ini senang hidup di daerah rawa) dan bila pada tanaman rambutan ditemukan hama ini dalam bentuk atau imago segera di buang/dibunuh; 2) cara biologi, yaitu menggunakan cendawan parasit Empusa fresenii atau menggunakan musuh alami seperti semut hitam (Dolicchoderus thracicus); 3) cara kimiawi, yaitu dlakukan penyemprotan menggunakan insektisida Lebycid 550 dengan konsentrasi 0,2%.

(53)

3. Ulat pemakan daun

(Hyperaeschrella insulicola)

ulat ini memakan daun terutama daun muda dengan meninggalkan tulang-tulang daun, sehingga tanaman rambutan tampak gundul dan meranggas. Pengendalian dilakukan dengan : 1) Cara teknis, yaitu dengan melakukan pembersihan kebun dari gulma, memusnahkan pupa yang ada dan menghindarkan dari serangga dewasa yang

berkempompong; selanjutnya dilakukan dengan

pemupukan secara intensif terutama pada tanaman yang sudah terkena serangan agar cepat tumbuh tunas baru. Bila ditemukan larva ulat ini segera diambil, kemudian dikumpulkan dan dibakar ditempat yang sudah disediakan; 2) Cara kimiawi, yaitu dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida Beta 15 EC (Beta Supermetrin), dosis 15 gram/liter air.

(54)

4. Ulat penggerek Batang (Indrabela

sp.)

Ulat ini menggerek batang rambutan dengan membuat lubang dikayu hingga sepanjang 30cm. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan.

(55)

5. Ulat jengkal (Berta chrysolimeate)

ulat ini berwarna cokelat, menyerupai tangkai daun kering, ramping dan beruas-ruas. Hama memakan daun muda, sehingga pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna coklat kuning dan tampak seperti sakit. Pengendalian hama ini menggunakan insektisida jenis Lindane, dosis pemakaian sesuai dengan label kemasan

(56)

6. Ulat penggerek buah (Dichocricic

functiferalis)

ulat penggerek buah berwarna merah kecokelatan dan menyerang buah rambutan, baik yang masih muda maupun yang sudah matang. Gejala yang nampak adalah buah menjadi kering dan berwarna hitam. Pengendalian hama dilakukan secara preventif, yaitu dengan menyemprot insektisida jenis Lindane atau Diazinon. Dosis pemakaian bisa dilihat pada label kemasan.

Referensi

Dokumen terkait

Adsorpsi fisika terjadi karena adanya ikatan Van der waals, dan bila ikatan tarik antar molekul adsorbat dengan adsorban lebih besar dari ikatan antara molekul zat terlarut

Oleh karena itu setelah melakukan pemodelan pH untuk karakteristik asam-basa yang tipikal sebagai kombinasi Asam Kuat-Lemah dan Basa Kuat- Lemah, maka dalam

Maka berdasarkan pemaparan diatas, peneliti mengkaji lebih lanjut peluang pengembangan material baru, yaitu keramik Bone China untuk menciptakan fenomena baru

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dipondok pesantren Iqra‟ pada tahun 2007 yang menjadi guru untuk mata pelajaran pondok adalah Azwar Munaf sendiri beserta

Dalam tulisan ini, penulis berusaha melakukan penerapan Balanced Scorecard pada PT Angkasa Alam Raya, dimana perancangan ini dapat digunakan untuk melakukan

Hasil uji t secara parsial belanja barang dan jasa serta variabel belanja modal berpengaruh signifikan terhadap PDRB provinsi Jambi, sementara belanja pegawai tidak berpengaruh