• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN IQRA BARUNG- BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ( ) ARTIKEL ILMIAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN IQRA BARUNG- BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ( ) ARTIKEL ILMIAH."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN IQRA’ BARUNG-

BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO TARUSAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN (1988- 2012)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

DEWI RATNA SARI

NIM. 10020017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN IQRA’ BARUNG-BARUNG BALANTAI

KECAMATAN KOTO XI TARUSAN PESISIR SELATAN 1988-2012

Dewi Ratna Sari1

Kaksim2

Meldawati3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research is exist a Muslim boarding school Iqra`, this Muslim boarding school interest by society, though there are many Islamic school and general school which government or private school in sub district Koto XI Tarusan Pesisir Selatan regency. The purpose of this research is describing the background of Muslim boarding school Iqra` was build. This research describes the development of Muslim boarding school since year 1988 – 2012. In this research, the researcher uses the qualitative research, and then the method that use is history method with some step; Heuristic is collect the data with observation and interview, the critical toward variety sources either material or content, then causal explanation is describe or explain in history written with connected the cause effect and interpretation is interpret toward the events. The result of this research is there are some factors which basic of Muslim boarding school was build. However, the principal factor is the desire by some society people for dissemination and development the knowledge and values of education Islam to society so that the society can get the knowledge without went to other country and waste their money. The others factor is the society want the education about Islam religion in their region. So that, the forming of cadres can hold in their region. The development of Muslim boarding school Iqra` begins 1988-2012 get progress, the development guided by Ali Munar Yong Imam Kayo and Buya. H. Azwar Munaf. In conclusion, the result of development of Muslim boarding school Iqra` begin in year 1988-2012 get progress, that the development guided by Ali Munar Yong Imam Kayo and Buya. H. Azwar Munaf. In leadership of Ali Munar Yong Imam Kayo only in Islam Junior High School (Madrasah Tsanawiyah), the curriculum that uses the curriculum of government that is CBSA and curriculum of boarding school. However, in leadership of Buya. H. Azwar Munaf had been builded Islam Senior High School (Madrasah Aliyah), then the quality and quantity is good. The curriculum that uses the KBK and the graduate of Muslim boarding school is always 100% pass in examination and continue to some university in West Sumatera.

Keywords:

Development of Boarding Iqra '

1

Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENDAHULUAN

Pesantren dilahirkan atas dasar kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaligus juga mencetak kader-kader ulama atau disebut juga da‟i. pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah “ tempat belajar para santri”, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.4Pada dasarnya pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem asrama (pondok) dengan kyiai tokoh sentralnya dan mesjid sebagai pusat lembaganya. Menurut Mochtar Buchori ia mengungkapkan bahwa pesantren merupakan bagian dari struktur internal pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional yang telah menjadikan Islam sebagai cara hidup.5

Orientasi dan tujuan didirikannya pesantren adalah memberikan pendidikan dan pengajaran keagamaan.

Pada masa awal, pesantren sudah memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Tingkatan pesantren yang paling sederhana hanya mengajarkan cara membaca huruf Arab dan Al-Qur‟an. Sementara pesantren yang agak tinggi adalah pesantren yang mengajarkan berbagai kitab fiqh, ilmu aqidah, tafsir, hadits, akhlak, dan sebagainya. Secara umum intelektual pesantren baik sekarang maupun waktu itu ditentukan tiga serangkai mata pelajaran yang terdiri dari Fiqh menurut Madzhab Syafi‟I, akidah menurut

4 Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan

Islam Di Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia. 2006), Hal.103

5 Abdullah Hanif, Masa Depan Pesantren,

(Jakarta : Ird Press. 2004), Hal. 14

Madzhab Asy‟ari, dan amalan-amalan sufi dari karya-karya Imam al-Ghazali.6

Di Kecamatan Koto XI Tarusan telah berdiri sebuah pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur‟an dan Sunnah. Lembaga tersebut bernama Pondok Pesantren Iqra‟, yang merupakan lanjutan dari MIS dan MTs Barung-Barung Balantai yang sudah ada sejak tahun 1970han yang mana tidak lama kemudian bubar atau tidak beroperasi lagi,

Berdasarkan fakta di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dalam bentuk skripsi yang berjudul “Perkembangan Pondok Pesantren Iqra‟ Barung-Barung Balantai kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan mulai dari tahun 1988-2012”.

Untuk memperjelas pokok permasalahan di atas, maka perlu di rumuskan permasalahan tersebut dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Iqra‟ tahun 1988?

2. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Iqra‟ sejak tahun 1988-2012? Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Iqra‟.

2. Mendeskripsikan perkembangan Pondok Pesantren Iqra‟ dari tahun 1988-2012.

Metode Penelitian

6 Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok

(4)

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang bersifat deskriptif analitis sesuai dengan prosedur penelitian sejarah, maka studi ini di lakukan melalui beberapa tahap antara lain :

Pertama, heuristik kata heuristik berasal dari kata “heuriskein”dalam bahasa Yunani yang berarti mencari atau menemukan sumber-sumber atau data sejarah. Dalam penelitian sejarah lebih mengutamakan sumber-sumber tertulis (Dokumen). Klasifikasi sumber sejarah yang paling lazim adalah pembedaan sumber primer dengan sumber sekunder.

MetodeHeuristik adalah mengumpulkan data, baik itu data Primer maupun data Sekunder tentang pondok pesantren Iqra‟ diKecamatan Koto XI Tarusan. Dalam memperoleh data primer di lakukan wawancara dengan pelaku-pelaku yang terlibat lansung dengan kegiatan pesantren seperti pemimpin pesantren, santri-santri, alumni pesantren serta masyarakat sekitar.

Wawancara di lakukan melalui dua cara yaitu wawancara berstruktur yaitu menyiapkan pertanyaan sesuai dengan masalah-masalah penelitian.Wawancara tidak berstruktur yaitu pertanyaan yang tidak di persiapkan lebih dalam. Hal ini di lakukan untuk melengkapi data yang di perlukan. Sementara data sekunder berupa dokumen yang di peroleh dari kantor tata usaha pesantren.7

Kedua kritik sumber yaitu melakukan pengujian data yang di temukan dengan melakukan kritik eksternal yaitu melakukan pengujian keaslian dokumen tentang catatan kegiatan pesantren. Sementara kritik internal di

7 Mestika Zed, Metodologi Sejarah, (Padang

: FIS UNP,1999), Hal. 75-79

lakukan untuk menguji kesasihan informasi tentang pondok pesantren Iqra‟ yang di peroleh maupun melalui dokumen ataupun wawancara.

Ketiga, analisis-sintesis dan interpretasi yaitu data-data pondok pesantren Iqra‟ yang di peroleh baik dari studi kepustakaan maupun wawancara dianalisis dan dirangkai berdasarkan hubungan sebab akibat, serta dikelompokkan sesuai dengan pengelompokkan yang telah ditetapkan.

Keempat historiografi yaitu penyajian hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang mengandung pengertin dan mempunyai makna, maka di harapkan menghasilkan suatu karya sejarah yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah berupa skripsi.

PEMBAHASAN

Pesantren Iqra‟ ini bertempat disebelah Utara pasar Barung-barung Balantai, yang menggunakan gedung MIS yang sudah tidak beroperasi lagi untuk sementara waktu. Sejak tahun 1994 gedung pondok pesantren ini dipindahkan ke kampung Koto Pulai kenagarian Barung-barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan jalan Padang-Painan Km 45 dengan luas 2 Ha, dengan batas– batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Kampung Talawi, sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Duku, sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Sungai Pinang melalui pegunungan yang memanjang dan sebelah Timur berbatasan dengan Bayang Utara melalui batang

(5)

air Tarusan (sungai) dan pegunungan yang memanjang dari utara ke selatan.8

Berdirinya lembaga pendidikan ini merupakan hasil dari usaha beberapa orang tokoh yang berperan aktif dalam pendiriannya, tidak hanya para tokoh- tokoh itu saja lembaga ini juga berdiri atas dorongan dari masyarakat sehingga lembaga pendidikan tersebut dapat menjalankan proses belajar mengajar sebagaimana layaknya sebuah sekolah.

Awal tahun pelajaran 1988/1989 pengelola harian atau Kepala Tsanawiyah Iqra‟ langsung menerima siswa baru. Sesuai dengan kesepakatan masyarakat bersama-sama dengan Kepala Desa, KAN, Ninik Mamak, Tokoh Masyarakat yang berada dikampung maka gedung tempat kegiatan belajar mengajar dipakai gedung MIS yang tidak beroperasi lagi yang bertempat di Dusun Kepala Pasar Baru Desa Barung-Barung Belantai.

Setelah berjalan sekitar tiga tahun pelajaran, usaha pengurus untuk mendirikan sebuah Yayasan terkabulkan. Berdasarkan Akta Notaris No.54 tahun 1991, adanya Yayasan Iqra‟ yang menaungi sebuah lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Iqra‟ Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan status terdaftar.

Tujuan didirikannya pesantren adalah memberikan pendidikan dan pengajaran keagamaan pada masa awal selain itu tujuan didirikannya pondok pesantren ini adalah supaya anak Nagari Barung- Barung Balantai bisa

8 Ali Munar Yong, wawancara langsung di

kantor Wali Nagari.26 Juli 2014.

bersekolah agama, tanpa harus pergi jauh keluar daerah dan harus menghabiskan biaya banyak.

Menurut Puspiati tujuan berdirimya pondok pesantren Iqra‟ ini adalah adanya keresahan tokoh masyarakat tentang akan hilangnya nilai-nilai Agama dari masyarakat Barung- Barung Balantai.9

Pondok Pesantren Iqra‟ merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang berkembang di tengah – tengah masyarakat, sejak awal berdiri sampai sekarang pesantren Iqra‟ mempunyai hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Adanya sosialisasi antara masyarakat dan pondok pesantren Iqra‟. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu :

1. Ekonomi

Ekonomi masyarakat Barung-Barung Balantai sebelum berdiri pondok pesantren Iqra‟ hanya menghandalkan hasil pertanian, dan belum ada perkembangan yang berarti pada masyarakat Barung-Barung Balantai. Hal ini disebabkan karena uang yang ada untuk menyekolahkan anaknya kesekolah agama harus dibawa keluar daerah yang mempunyai sekolah agama, sehingga ekonomi masyarakat tidak berkembang bahkan cenderung dibawah rata – rata.

Dengan adanya pesantren Iqra‟ ini, maka ekonomi masyarakat mulai berkembang, karena uang yang digunakannya untuk menyekolahkan anaknya tidak terlalu banyak dan dengan adanya pondok pesantren Iqra‟ ini maka

9 Puspiati, SPd. Guru Pondok Pesantren

Iqra’ wawancara langsung di Pondok pesantren Iqra’ Koto Pulai : tanggal 16 Agustus 2014

(6)

bermuncullah warung- warung atau toko- took kecil yang bisa membuat ekonomi masyarakat menjadi berkembang dan lebih maju.10

Dapat diketahui bahwa pendidikan dan ekonomi sangat berhubungan erat kedua-duanya. Dengan adanya pondok pesantren ini membuat masyarakat mempunyai pola pikir yang lebih maju sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Barung- Barung Balantai.

Pada kepemimpinan Ali Munar Yong akan dilihat perkembangan dari beberapa bagian yaitu :

a. Guru

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Iqra‟ Barung- Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 1991 yang menjadi guru di Pondok Pesantren Iqra‟ sangat terbatas yang hanya berkisar sekitar 12-17 orang dan untuk mencukupi guru supaya bisa terlaksana proses belajar mengajar denan baik, maka guru yang ada harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Guru yang mengajar dipondok pesantren Iqra‟ berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yaitu ada yang dari perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama, dan ada juga yang tamat SMA, dan dari Pondok Pesantren diluar kabupaten pesisir selatan

b. Kurikulum

10 Supriadi masyarakat Barung-Barung

Balantai wawancara langsung di Talawi : tanggal 18 Agustus 2014

Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum pondok pesantren Iqra‟ dan kurikulum pemerintah yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dalam bentuk kurikulum terpadu, kurikulum pondok disusun oleh pimpinan pondok pesantren dan kurikulum yang berasal dari Diknas pendidikan dan dari dapartemen agama. Adapun Mata pelajaran yang diberikan adalah 70℅ mata pelajaran umum dan 30℅ mata pelajaran agama. Pada tabel dibawah ini dapat terlihat dengan jelas mata pelajaran yang diajarkan pada pondok pesantren Iqra‟ 11.

Ditinjau dari perkembangan pondok pesantren Iqra‟ ini, pada tahun 1988 lembaga ini membuka satuan pendidikan untuk tingkat menengah pertama yang disebut dengan MTs dan setelah berjalan lebih kurang tiga tahun akhirnya berdasarkan akte Notaris No.54 tahun 1991 resmilah Yayasan Iqra‟ menjadi penaung Pondok.

Pada awal berdirinya, pondok pesantren ini mempunyai santri sebanyak 55 orang. Santri yang menuntut ilmu dipondok pesantren ini berasal dari anak – anak yang tama SD yang mana mereka berasal dari lingkungan pondok pesantren, mereka inilah yang merupakan generasi pertama dipondok pesantren Iqra‟. Jumlah santri 55 orang ini berlansung pada tahun 1991, sedangkan pada tahun 1994, pondok pesantren ini mulai menerima santri kembali. Dari mulai

11 Ali Munar Yong, wawancara langsung

tanggal 4 Agustus 2014

27

(7)

tahun inilah jumlah santri makin bertambah dipondok pesantren ini.

pada kepemimpinan Azwar Munaf ini didirikan sebuah Madrasah Aliah (MA). Perkembangan yang terjadi pada masa kepemimpinan buya ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu sebagai berikut :

a. Guru

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dipondok pesantren Iqra‟ pada tahun 2007 yang menjadi guru untuk mata pelajaran pondok adalah Azwar Munaf sendiri beserta beberapa orang temannya yang sudah tamat dari pondok pesantren Canduang dan guru yang mengajar mata pelajaran diluar mata pelajaran pondok gurunya diambil dari yang bersifat tidak tetap atau tenaga honor. Guru yang mengajar mata pelajaran umum ini berasal dari tamatan lembaga pendidikan yang ada di Sumatera Barat dan Luar Sumatera Barat yaiti dari UNP, STKIP, IAIN Padang, IAIN Yogyakarta, STAI Painan dan ada yang tamatatan dari Pesantren.

b. Kurikulum

Pada masa kepemimpinan Buya Azwar Munaf ini, tujuan pondok pesantren Iqra‟ sudah dirumuskan secara jelas serta dilengkapi dengan visi dan misi yang terdapat dipapan dokumentasi.

1) Tujuan

a) Menciptakan Mubaligh dan ulama yang siap mengembangkan dakwahnya b) Memberikan bekal kemampuan kepada

santrian/I untuk mengembangkan sebagai pribadi muslim yang beriman kepada Allah SWT serta berakhlak

yang mulia, warga Negara yang berkepribadian,dan percaya diri

Mempersiapkan santriwan/I untuk dapat melanjutkan pendidikan.

Visi Pondok Pesantren Iqra‟

“Al-„aamil wa Al-Mu‟alim‟ yaitu menjadi manusia berakhlak yang intelek dan kreatif Misi Pondok Pesantren Iqra‟

1. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran beserta pengalamannya dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan ketentuan nilai Islam

2. Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran dengan bimbingan yang efektif

3. Mewujudkan dan menerapkan totalitas budaya disiplin dalm segala hal

Kurikulum tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan pondok pesantren Iqra‟ itu sendiri, karena kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pondok pesantren Iqra‟ menggunakan kurikulum yang disusun berdasarkan kurikulum pemerintah yaitu KTSP dan kurikulum Pondok, kurikulum pondok disusun berdasarkan pedoman kurikulum Pondok Pesantren Gontor. Adapun kurikulum tambahan seperti mata pelajaran keterampilan yang sesuai potensi masyarakat sekitar, yaitu kegiatan jahit menjahit.12

Ditinjau dari perkembangan pondok pesantren Iqra‟, sejak tahun 2007 sudah bamyak mengalami perubahan dan

12 Buya Azwar Munaf, wawancara lansung :

(8)

juga perkembangan khususnya dari jumlah santri, jumlah santri sudah mencapai 103 santri. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2007 pondok pesantren Iqra‟ membuka satuan pendidikan tingkat Madrasah Aliyah (MA), dan pada tahun 2007 ini santri tidak hanya berasal dari daerah sekitar pesantren, namun sudah ada yang dari luar seperti : Kambang, Balai Salasa, Air Haji,Tapan dan Lunang Silaut.

Santri yang menuntut ilmu diPondok Pesantren Iqra‟ mengaku bahwa menuntut ilmu diPondok Pesantren Iqra‟ lebih bagus dibandingkan pesantren lain, alasannya dipondok pesantren Iqra‟santri tidak hanya diajarkan pengetahuan agama dan pengetahuan umum, tetapi juga diberikan keterampilan yang dapat berguna setelah mereka tamat dari pondok pesantren.13

Pada tahun 2005, santri yang menuntut ilmu diPondok Pesantren Iqra‟ berasal dari daerah yang ada dikabupaten Pesisir Selatan.Pada tahun 2010 merupakan pengeluaran alumni pertama pada tingkat Aliyah dan ada satu orang yang tidak lulus pada ujian nasional.

Pada tahun 2010 santri yang belajar di pondok pesantren ini bukan hanya berasal dari Pesisir Selatan melainkan ada yang berasal dari Payakumbuh, Solok, Padang, bahkan sudah ada yang berasal dari luar Sumatera Barat seperti Riau,Bengkulu, Jambi dan Jakarta.

Pada masa kepemimpinan Ali Munar Yong dan juga Azwar Munaf, para santri sama sekali tidak ada membayar uang SPP, tidak

13 Oktaviani, wawancara langsung di Talawi

: tanggal 25 Agustus 2014

hanya itu saja, tapi bagi santri yang berprestasi di Pondok Pesantren Iqra‟ ini juga dilanjutkan studinya keperguruan tinggi lainnya, dan itu semua ditanggung oleh pemimpin pondok pesantren Iqra‟.

Ditinjau dari perkembangan pondok pesantren Iqra‟ dari awal berdiri sampai tahun 2007, yang membedakan dengan kepemimpinan sebelumnya yaitu sudah adnya sarana pemondokkan bagi para santri

DAFTAR PUSTAKA Arsip / Dokumen

Tata Usaha Pondok Pesantren Iqra‟ Barung-Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan 1988-2012 Daftar Mata Pelajaran Pondok Pesantren Iqra‟

Barung-Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan

Arsip Pondok Pesantren Iqra‟ Barung-Barung Balantai

Buku

Enung K Rukiati. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Hanif Abdullah. 2004. Masa Depan Pesantren. Jakarta : Ird Press

Helius Sjamduddin, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak, 2007

Masyhud Sulthan. 2003. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta : Divia Pustaka.

(9)

Maksum, 2003. Pola Pelajaran di Pesantren. Jakarta: Tim Derektorat Jendral

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta:Mutiara, 1997.

Mestika Zed, Metodologi Sejarah, Padang : Fis Unp, 1999.

Skripsi

Deliana Yuniarta dari STKIP Sumatera Barat dengan judul “ perkembangan pondok pesantren Darul Hikmah kec.koto baru kabupaten Dharmasraya tahun (1990-2011)”

Syefrida Yenti (2009) dengan judul “ Perkembangan Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus Kec. Sangir,kab.Solok selatan Tahun 1986-2009 “.

Zelmi (2003) tentang “Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof.Dr Hamka di kecamatan

Batang Anai Kabupaten Padang

Pariaman”

Yeni Rahman dari STKIP Umatera Barat dengan judul “ Perkembangan Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya 1952-2004

Satria Adismen dari STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul “ Madrasah Bebas Biaya Pendidikan di Nagari Lolo Pantai Cermin Kabupaten Solok (1988-2012)”

Ariyanto Siregar “ Analisis Sistem Metode Pembelajaran di Pesantren Miftahul Huda Al-musri”

Indra Putra dari STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul Perkembangan Pondok Pesantren H.Alih Tagak Kecamatan Gunung Taleh Kabupaten Pasaman Barat (1990-2009)”

Handayani Ana Universitas Andalas dengan judul Analisis peralihan Sitim Pendidikan di

Pesantren Buya Hamka Sumatera

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya pondok pesantren, pelaksanaan pembelajaran, pembiasaan, dan mengetahui apakah kendala

Adapun pengaruh Pondok Pesantren Al Rosyid terhadap masyarakat yang menghasilkan dampak positif, seperti halnya keikutsertaan masyarakat dalam program kegiatan yang

Pengertian pondok pesantren terdapat berbagai pengertian, diantaranya adalah : “Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran

Judul :MANAJEMEN PONDOK PESANTREN (Studi Deskriptif Analitik Pada Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun Desa Negara Ratu

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak antara siswa yang tinggal di luar pondok pesantren dengan

Pembahasan tentang perkembangan sebuah lembaga pendidikan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan Kecamatan Enam Lingkuang Kabupaten Padang Pariaman, banyak hal

Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam tempat mendidik para santri guna mendalami ilmu terutama ilmu agama Islam dengan tujuan, agar

Berdasarkan data vegetasi, kondisi perairan, fauna, dan sosial masyarakat yang didapatkan, akan ditentukan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukam untuk pengelolaan