• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN LIGA DAKWAH SUMATERA BARAT LUBUK MINTURUN KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN LIGA DAKWAH SUMATERA BARAT LUBUK MINTURUN KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG TAHUN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN LIGA DAKWAH

SUMATERA BARAT LUBUK MINTURUN KECAMATAN

KOTO TANGAH PADANG TAHUN 1996 – 2013

Silka Yuliani1 Kaksim2 Ranti Nazmi3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research describes about the development of Pondok Pesantren Liga Dakwah Lubuk Minturun in 1996-2013 years. The background of the problem explains about the history, condition, the development, and the factors that influence the development of Pondok Pesantren Liga Dakwah. Exspreses about Pondok Pesantren Liga Dakwah in 1996-2013 but, in specifically, it describes Pondok Pesantren Liga Dakwah in 1996-2013 years. Then, the method of this research used the history method which the procedures include heuristic, it is to collect the data, then the critic of source, it is to do testing to the data which have been collected. after that interpretation. it is to comprehend the meaning and information which have been collected. The last, historiography it is the writing of article or thesis. The result of the research describes that Pondok Pesantren Liga Dakwah Lubuk Minturun built in 1996-2013 years. This Islamic school has the purpose to develop moslem’s behavior. as the Moslem, the people must be obedient an loyal to Allah S. W. T. in 1996, Pondok Pesantren Liga Dakwah built the education of senior high school students of Liga Dakwah. In 1996/1997 had 14 students then, in 1997/1998 had 6 students, 1998/1999 had 14 students, 1999/2000 had 12 students, 2001/2002 had 17 students. In every years, this school always increase the total of the students. Thus, it can be concluded that the development of Pondok Pesantren Liga Dakwah influence of the inspiration of Mr. H Yunizar to build Pondok Pesantren which consists of SMP and SMA in Pondok Pesantren. It also influence of the participation of board of education, the citizen and the bead master of Pondok Pesantren Liga Dakwah.

Keyword : Development of Liga Dakwah

________________

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

1

PENDAHULUAN

Lembaga Pendidikan Islam adalah tempat atau organisasi yang menyelenggarakan pendidikan Islam yang mempunyai struktur jelas dan bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan Islam. Oleh karena itu lembaga pendidikan Islam itu harus dapat menciptakan suasana, yang memungkinkan terlaksananya pendidikan dengan baik, menurut tugas yang diberikan kepadanya, seperti sekolah (madrasah) yang melaksanakan proses pendidikan Islam.1

Diantara lembaga yang nampak dan serius merealisasi tujuan ini adalah salah satunya adalah yayasan liga dakwah. Karena interaksi pimpinan dengan santri (murid) berhubungan langsung dan lama memang lebih terasa di yayasan ini. Sebab santri pada umumnya tinggal di komplek, kegiatan sehari-harinya diawasi dan dibentuk.

Pondok pesantren ini didirikan oleh Drs H. Yunizar. Pondok pesantren Liga Dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang berdiri pada tahun 1996 beliau merupakan seorang yang berjuang dan berjasa dalam menyiarkan agama Islam di tengah-tengah masyarakat melalui pendidikan Islam. Berdasarkan wawancara dengan Yunizar selaku pimpinan di pondok pesantrenliga dakwah pada awalnya Pondok pesantren ini didirikan atas dasar keyakinan dan dorongan masyarakat setempat dan melanjutkan kegiatan dari yayasan liga dakwah agar supaya bisa membina masyarakat sekitar untuk bisa menuntut ilmu agama Islam.

Pondok pesantren modern liga dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang sebagai suatu lembaga yang bertujuan untuk membentuk generasi Islam, membentuk generasi muslim yang memiliki kemampuan dalam penerapan ilmu agama Islam, bertaqwa, mulia, cakap, dan terampil serta bertanggung jawab menciptakan nuansa yang efisien dan nilai tambah dalam keluarga dan masyarakat. Berdasarkan fakta inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini penulis menekankan bahwa permasalahan yang penulis bahas terutama yaitu: Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren liga dakwah dan bagaimana perkembangan yayasan liga dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang 1996-2013.

1 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan

Islam, (Jakarta: Amzah,2010), hlm. 150

Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat mencapai sasaran yang di inginkan, maka adanya pembatasan masalah. Penelitian ini difokuskan pada perkembangan yayasan liga dakwah. Dengan batasan masalah sebagai berikut:

a. Batasan spatial (lokasi) dari penelitian ini adalah di Lubuk Minturun Kee. Koto Tangah Padang yang merupakan lokasi berdiri Pesantren liga dakwah.

b. Batasan temporal (waktu) dari penelitian ini adalah tahun 1996-2013. Tahun 1996 merupakan tahun berdirinya Yayasan liga dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang, sedangkan tahun 2013 merupakan batas akhir karena pada ini dianggap sebagai tahun yang memperlihatkan terbukti pada tahun ini pondok pesantren liga dakwah telah terakreditasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana Latar belakang berdirinyaPondok Pesantren Liga Dakwah Lubuk Minturun Kee. Koto Tangah Padang Tahun 1996?

b. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Liga Dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang Tahun 1996-2013?

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mendeskripsikan Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren liga Dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Padang Tahun 1996.

b. Mendeskripsikan perkembangan Pondok PesantrenLiga dakwah Lubuk Minturun Kec. Koto Tangah Tahun Padang 1996-2013.

Tinjauan Pustaka Kerangka Konseptual

Lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan suatu aktivitas, lembaga diperhatikan lebih mendalam dan dihubungkan dengan istilah kelompok atau perkumpulan, sehingga lebih rincinya lembaga

(3)

2

adalah perkumpulan yang khusus.2Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.3

Menurut Zamakhsyari Dhofier, seorang peneliti yang banyak menekuni dunia pesantren, kebanyakan kyai di Jawa beranggapan bahwa suatu pesantren dapat diibaratkan sebagai suatu “kerajaan kecil” di mana kyai merupakan sumber mutlak dari kekuasaan dan kewenangan dalam kehidupan dan lingkungan pesantren.4

Secara garis besar, pesantren sekarang dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:5

1. Pesantren tradisional: pesantren yang masih

mempertahankan sistem pengajaran tradisional dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik yang sering disebut kitab kuning.

2. Pesantren modern: pesantren yang berusaha

mengintegrasikan secara penuh system klasikal dan sekolah ke dalam pondok pesantren. Semua santri yang masuk pondok terbagi dalam tingkatan kelas. Pengajian kitab-kitab klasik tidak lagi menonjol, bahkan ada yang cuma sekadar pelengkap, dan berubah menjadi mata pelajaran atau bidang studi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang bersifat deskriptif analitis sesuai dengan prosedur penelitian sejarah, maka studi ini dilakukan melalui beberapa tahap.

Pertama, heuristik yaitu menjajaki dan mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder pondok pesantren liga dakwah. Dalam memperoleh data primer dilakukan wawancara dengan pelaku-pelaku yang terlibat langsung dengan kegiatan pesantren seperti ketua yayasan, pimpinan

2

Elly M Setiadi. Pengantar Sosiologi, (Bandung: Kencana, 2011), hlm.285

3Paul B Horton, Sosiologi Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 1984), hlm. 244

4

Daud Rasyid, Islam Dalam Berbagai

Dimensi, (Jakarta : Gema Insani Press, 1998),

hlm. 312

5

Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan

Islam Di Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia,

2004), hlm. 111

pesantren, ustazd, ustadzah, santri, guru, alumni, orang tua santri serta masyarakat sekitar.6

Kedua kritik sumber yaitu pengujian data yang ditemukan tentang pondok pesantren baik yang diperoleh dari dokumen maupun wawancara.

Ketiga Interpretasi yaitu data-data yayasan liga dakwah vang diperoleh di lapangan. Baik dalam studi kepustakaan maupun wawancara dianalisis dan dirangkaikan berdasarkan hubungan sebab-akibat, serta dikelompokkan sesuai dengan pengelompokan yang telah ditetapkan.

Keempat, historiografi adalah tahap penulisan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah atau skripsi

PEMBAHASAN

Sejak awal beridri pondok pesantren memiliki satu tingkatan yaitu SMA Islam proses belajar mengajar di lakukan menupang di bangunan mesjid yang tidak terpakai dan pondok pesantren ini menunjukkan perkembangan yang terus meningkat hal ini terlihat dari jumlah santri yang semakin bertambah, karena di pondok pesantren Liga Dakwah system sekolahnya digratiskan melihat jumlah santri yang terus maningkat, maka pada tahun 2000 pondok pesantren membuka panti asuhan Liga Dakwah Sumatera Barat dan pada tahun 2008 pondok pesantren Liga Dakwah membuka lagi jenjamg pendidikan tingkat SMP Islam.

Pada tahun 1999 pengurus yayasan mengadakn musyawarah yang dipimpin oleh H. Yunizar dalam musyawarah ini merundingkan perencanaan pembangunan pondok pesantren Liga Dakwah, setelah itu pada tahun 2006 mereka pindah lokasi dekat asrama dengan mendirikan tiga lokal yang sederhana yaitu bangunan yang semi permanen. Pada tahun 2013 pondok pesantren Liga Dakwah sudah memiliki fasilitas yang sudah memadai hal ini dapat terlihat dari segi sarana dan prasara sudah mencukupi pembangunan yang sudah mencukupi. Pondok pesantren Liga Dakwah yang berdiri di kelurahan Koto Pulai Ikur Koto kecamatan Ikur Tangah Padang, berdiri pada tanggal 16 september 1996, dengan ide dari salah seorang pendiri yayasan Liga Dakwah yaitu Drs. H. Yunizar. Pondok pesantren Liga Dakwah juga merupakan sebuah Panti Asuhan khusus putri. Panti asuhan ini bernama Panti Asuhan Liga Dakwah. Tujuan H. Yunizar mendirikan pondok pesantren Liga Dakwah yaitu ingin mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan membentuk kepribadian muslim yang integral yang mampu untuk memperbaiki dirinya sendiri dan

6 Helius, Sjamsuddin, Metodologi

(4)

3

memperbaiki masyarakat modern yang islami yang menyebabkan rahmat keseluruh alam.7

1. Santri

Santri merupakan elemen yang paling penting dalam suatu lembaga Pesantren. Pada Pondok Liga Dakwah ini terdapat dua macam santri yaitu santri mukmin dan santri kalong. Santri mukmin Yaitu santri-santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pondok pesantren, Santri kalongYaitu santri -santri yang berasal dari desa-desa sekitar pondok pesantren.Para Santri Pondok Pesantren Liga Dakwah berasal dari Lubuk minturun Kecamatan Koto Tangah Padang dan luar Kota padang, dari awal berdirinya pondok pesantren liga dakwah Santri yang masuk kepondok pesantren ini syarat pendaftarannya Muslimah dibanyak santrinya yang mualaf yang berasal dari daerah mentawai pondok pesantren ini pada awal berdiri semua biaya di gratiskan, pada tahun ini keadaan pondok pesantren menumpang dan dana yang di dapatkan bantuan dari masyrakat seperti bantuan beras, membuatkan kotak infak ke mesjid-mesjid atas nama pondok pesantren Liga Dakwah dan kegigihan bapak H. Yunizar demi mempertahankan pondok pesantren ini.8

2. Guru

Pada sebuah PondokPesantren dikepalai oleh seorang pemimpin yang disebut dengan Kyai atau guru berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan pesantren.Dalam kedudukan ini nilai kepesantrenannya banyak tergantung pada kepribadian Kyai sebagai suri tauladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren.

Guru yang mengajar pada Pondok PesantrenLiga Dakwahawalnya sangat minim sekali, itu disebabkan karena sekolah tersebut baru didirikan, pelajaran nya juga bersifat memperdalam ilmu agama dan umum, agar dapat berguna di lingkungan masyarakat. Peran kyai sangat besar sekali dalam bidang penanganan iman, bimbingan amaliyah, penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan akhlak, pendidikan beramal dan memimpin serta menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh santri dan masyarakat. Dan dalam hal pemikiran kyai lebih banyak berupa terbentuknya pola berfikir, sikap, jiwa serta orientasi tertentu untuk memimpin sesuai dengan latar belakang kepribadian kyai.

7 Arsip Pondok Pesantren Liga Dakwah 8 Wawancara dengan H. Yunizar, 14 April 2014

3. Sarana dan Prasarana

Berdirinya Pondok Pesantren Liga Dakwah Sarana dan Prasarananya sangat minim dan kurang memadai, santrinya belajar menumpang di bangunan Mesjid lama yang sudah tidak terpakai tempat tinggal santripun juga masih menumpang di bangunan-bangunan yang tidak di pakai walaupun demikian proses tersebut berjalan dengan lancar, karena tenaga pengajar Pondok Pesantren Liga Dakwah sangat peduli terhadap pendidikan santri sehingga santri menjadi lebih fokus danpaham pada mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.9 Sehingga santri mempunyai ilmu pengetahuan dan pendidikan yang lebih baik.

4. Kurikulum

Kurikulum dalam lembaga pendidikan Indonesia yang terus berubah-ubah dari waktu ke waktu merupakan sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia, secara tidak langsung berkaitan pada perkembangan pendidikan baik itu lembaga pendidikan umum ataupun swasta dengan berbagai tingkat telah memiliki kurikulum begitu juga dengan lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren, dan pada tahun 1996didirikannyaPondok Pesantren Nurul Iman dengan ijazah Sekolah menengah atas (SMA) dan (SMP) Untuk melaksanakan proses akademis.

5. Lulusan

Lulusan Pondok Pesantren Liga Dakwah sudah ada para alumni Pondok Pesantren Liga Dakwah yang melanjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi, baik perguruan tinggi swasta, maupun Negeri di kota padang khususnya seperti: IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Imam Bonjol Padang, STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negri) Batusangkar, Universitas Andalas (UNAND), Universitas Negeri Padang (UNP), STMIK Indonesia, STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) PGRI SUMBAR, Universitas Jambi (UNJA), dan sebagainya.

Lulusan Pondok Pesantren Liga Dakwah para santri-santrinya yang telah tamat secara tidak langsung telah melahirkan generasi penerus bangsa yang memiliki ilmu wawasan keterampilan Islam dalam diri para santri. Mereka telah banyak yang sukses atau sudah banyak yang telah bekerja di intansi pemerintah seperti di kantor dinas kesehatan, dan menjadi guru dibeberapa sekolah dan juga bisa menjadi imam di kampung halaman mereka dan

9 Wawancara dengan Bapak Hasdijinun, 16 April 2014

(5)

4

melaksanakan kegiatan yang bernuansa Islami tentunya.

6. Respon Masyarakat Terhadap Keberadaan Pesantten Liga Dakwah.

Semenjak awal berdirinya Pondok Pesantren Liga Dakwah mendapat respon positif dari masyarakat. Pondok Pesantren Liga Dakwah terletak ditengah permungkiman penduduk memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek. Keberadaan Pondok Liga Dakwah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal tersebut terlihat dari adanya masyarakat yang berjuapondok pesantren Liga Dakwah seperti menjual Buah-buahan bahan yang dimasak seperti lauk-pauk, tahu, tempe, telur, bawang dll. Dari aspek sosial keberadaan Pondok Pesantren Liga Dakwah dapat mempererat persaudaraan dengan masyarakat.10 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahsan di atas dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren Liga Dakwah Sumatera Barat merupakan pondok pesantren yang didirikan oleh H. Yunizar pada tanggal 16 September 1996 yang terletak di JL. By pas km. 18 Lubuk Minturun Koto Pnajang Ikur Koto kecamtan Koto Tangah Padang. Pada awalnya pondok pesantren ini merupakan Yayasan Liga Dakwah berdiri tahun 1988 yang kegiatannya pergi berdakwah mengadakan kader mubaliq yang berpusat di mesjid Istiqamah jalan haji agusalim padang, kader mubaliq diadakan selama tiga bulan dalam satu angkatan maka berjalanlah kader mubaliq ini sampai empat angkatan.

Setelah berakhir kader mubaliq angkatan ke empat terjadilah kefakuman yang disebabkan anggota dari pendiri/pengurus yayasan pindah domisili dan sebagian lainnya aktif dalam organisasi lainnya. Agar kegiatan dari yayasan liga dakwah ini tidak berhenti untuk melanjutkan kegiatan yayasan liga dakwah maka Pada tahun 1996 atas ide salah satu pendidri yayasan yaitu H. Yunizar mendirikan pondok pesatren dengan menggunakan nama pondok pesantren modern liga dakwah.

Pada awal berdiritahun 1996 pondok pesantren liga dakwah telah membuka pendidikan SMA dengan jumblah santri 9 orang sekolah digratiskan karena rata-rata santrinya dari keluarga yang tidak pada awalnya di pondok pesantren ini banyak yang mualaf proses belajar mengajarnya menupang di bangunan mesjid lama yang tidak dipakaisetelah berjalan 4

10

Wawancara dengan Yusnida , salah seorang masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan pondok pesantren Liga Dakwaah 22April 2014.

tahun atas ide sebagian pengurus maka didirikanlah panti asuhan tahun 2000 untuk menambah dana. Tahun 2006 santri sederhana tahun ini juga proses belajar mengajar santri tidak menumpang lagi kegiatan belajar sudah di gedung sendiri. Setelah berjalan dengan lancar pada tahun 2008 pondok pesantren membuka jenjang pendidikan SMP pada tahun ini juga pesanten melihatkanperkembanganya dilihat dari jumblah santri sampai tahun 2013 sudah 95 orang sarana dan prasarana sangat mencukupi dan memadai kurikulum dan tenaga pengajar sudah banyak.

DAFTAR PUSTAKA 1. Arsip/ Dokumen

Tata Usaha Pondok Pesantren Liga Dakwah Kecamatan Koto Tangah Padang 1996 – 2013

Daftar Mata Pelajaran Pondok Pesantren Liga Dakwah Kecamatan Koto Tangah Padang 1996 – 2013

Arsip Pondok Pesantren Liga Dakwah Kecamatan Koto Tangah Padang

2. Buku

Ahmad Tafsir. 1991. Ilmu Pendidikan dalam

Perpspektif Islam. Bandung:

Rosdakarya

Bukhari Umar. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Daulay Haidar Putra Pendidikan Islam, (Jakarta : Prenada Media 2004)

Daud Rasyid. 1998. Islam Dalam Berbagai Dimensi. Jakarta: Gema Insani Press

Djumhur. 1959. Sejarah Pendidikan. Bandung: CV Ilmu

Elly M Setiadi. 2011. Pengantar Sosiologi. Bandung: Kencana

Enung K Rukiati. 2004. Sejarah Pendidikan Islam Di

Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Haedari Amin, Masa Depan Pesantren (Jakarta :IRD PRESS, 2004)

Hasbullah. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.

(6)

5

Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah. Padang: FIS UNP

Muzayyin Ariffin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan

Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Paul B Horton. 1984. Sosiologi Jilid I. Jakarta: Erlangga

Sjamsuddin Helius,2012. Metodologi Sejarah.

Yogyakarta: Penerbit Ombak

Sindu Galba, 1991. Pesantren Sebagai Wadah

Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta

3. Skripsi

Indra Putra. 2011. Perkembangan Pondok Pesantren

H. Alin Tagak. Padang: Jurusan Pendidikan

Sejarah STKIP PGRI SUMATERA BARAT Deliana Yuniarta. 2012. Perkembangan Pondok Pesantren Darul Himah Kecamatan Koto

Baru Kabupaten Dharmasraya. Padang:

Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Syefrida Yenti. 2009. Pondok Pesantren Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus Kecamatan

Sangir Kabupaten Solok Selatan. Padang:

Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Wahyuni.2012. Perkembangan Pondok Pesantren Al-Mujahidin Kecamatan Koto Salak Kabupaten

Dharmasraya. Padang: Skripsi Jurusan

Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan kuesioner, latar belakang santri yang mampu mengatur diri masuk ke pondok pesantren karena keinginan dari diri sendiri dan

EFEKTIFITAS TA’ZĪR IMĀRAH SYU’ŪN AL- Ṭ ALABAH (IST) DALAM MENDISIPLINKAN SANTRI PONDOK PESANTREN ISLAM AL-MUKMIN DUKUH NGRUKI DESA CEMANI KEC.. SUKOHARJO

Fajar Suryo Saputro, PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SARANA DAKWAH SANTRI (Studi di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta), Skripsi, Jurusan Sosiologi,

Kelima, 30 % peserta dalam kegiatan public speaking santri di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Putri berasal dari daerah yang berbeda (luar Jawa) sehingga

Motivasi dapat berasal dari diri sendiri ataupun dari luar, seorang santri yang mempunyai motivasi kuat untuk masuk dan belajar di Pondok Pesantren tentu akan berbeda dengan

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan oleh Santri Pondok Pesantren Darunnajah adalah Tehnik Memoriter yaitu Pesan yang akan

Hasil dari penelitian ini yaitu: Kemampuan Santri Pondok Pesantren Al-Muhsinin Desa Koto Petai dalam Mengakses Informasi Kitab Kuning cukup baik, ini dapat dilihat

Yayasan Pondok Pesantren Riyadlatul „Ulum memiliki banyak santri yang latar belakang dan berasal dari daerah asal yang berbeda-beda, serta memiliki persepsi dan sikap yang berbeda-beda