OSN KEBUMIAN
Materi OSN Kebumian
Materi OSN Kebumian
•
Litosfer (40%)
•
Atmosfer (30%)
•
Astronomi (20%)
LITOSFER
Sejarah Pembentukan Bumi
Sejarah Pembentukan Bumi
Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari
gumpalan gas dari Matahari, Gumpalan gas yang besar
tersebut selalu dalam keadaan berputar. Dikarenakan
sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu,
walaupun seolah-olah dicampakkan sangat jauh tetapi
gumpalan itu masih tetap berputar terus-menerus
mengelilingi gumpalan besar (matahari) tersebut.
Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap
berputar tersebut setelah mengalami proses
pendinginan akan menjadi padat. Padatan itulah
kemudian yang menjadi planet-planet di tata surya kita.
Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet), terlepas
pula sebagian dari planet tetapi juga tetap berputar dan
mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang
Perkembangan Bentuk Bumi
Perkembangan Bentuk Bumi
•
Teori Kontraksi (Contration Theory)
•
Teori Apungan Benua (Continental Drift)
•
Teori Arus Konveksi (Convection Zone)
•
Teori Pergeseran Dasar Samudera
(Ocean Flour Spreading)
TEORI KONTRAKSI
TEORI KONTRAKSI
•
Teori ini dikemukakan oleh
Descartes (1596-1650) yang
kemudian diteruskan oleh
Suess (1831-1914)
•
Teori ini menyatakan bahwa
bumi, dalam hal ini kerak bumi,
mengalami pengerutan /
penyusutan karena terjadinya
pendinginan di bagian dalam
bumi akibat konduksi panas.
Pengerutan-pengerutan itu
mengakibatkan bumi menjadi
tidak rata, sehingga terjadilah
gunung-gunung dan
lembah-lembah.
• Teori ini dikemukakan oleh Alfred
Lothar Wegener (1912) dalam bukunya The Origin of the Continental and Ocean’s
• Teori ini menyatakan bahwa
dahulu kala bumi hanya
mempunyai satu benua yang
disebut Pangea yang mengapung di atas benua yang disebut
Thetys. Benua Pangea ini pada akhirnya terpecah menjadi
Laurasia dan Gondwana, dimana kedua benua ini bergerak ke arah yang berbeda. Laurasia dan
Gondwana inilah merupakan cikal
TEORI APUNGAN BENUA
TEORI ARUS KONVEKSI
TEORI ARUS KONVEKSI
•
Teori ini dianut oleh Harry
Hess (1962)
•
Teori ini menyatakan bahwa
terjadi aliran konveksi ke arah
vertikal di dalam lapisan
mantel (astenosfer) yang agak
kental. Aliran tersebut
berpengaruh sampai ke kerak
bumi yang ada di atasnya.
Aliran konveksi yang
merambat ke dalam kerak
bumi menyebabkan batuan
kerak bumi menjadi lunak dan
mengakibatkan kerak bergerak
mengikuti arus tersebut.
TEORI PERGESERAN
DASAR SAMUDERA
•
Teori ini merupakan
pengembangan dari teori Arus
Konveksi. Teori ini
dikembangkan oleh seorang
geolog AS yang bernama
Robert Diesz.
•
Teori ini menyatakan bahwa
adanya arus konveksi di
bagian bawah kerak bumi,
mengakibatkan dasar
samudera semakin meluas
diakibatkan adanya desakan
dari arus konveksi.
TEORI ARUS KONVEKSI
TEORI PERGESERAN DASAR
TEORI PERGESERAN DASAR
SAMUDERA
TEORI LEMPENG TEKTONIK
TEORI LEMPENG TEKTONIK
• Teori merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya.
• Teori ini menyatakan kerak bumi (litosfer) yang mengapung di atas lapisan
astenosfer dianggap satu lempeng (lempeng benua / lempeng samudera) yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedang dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di lapisan itu.
• Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu berkisar 1,5 cm – 7,5
cm per tahun. Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan Kep.Madagaskar (9 meter/tahun)
• Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh
sekitar enam lempengan besar dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri
Lempeng Tektonik
LEMPENG TEKTONIK DI DUNIA
LEMPENG TEKTONIK DI DUNIA
Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama, yaitu :
2. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah
pinggirannya termasuk Indonesia
3. Lempeng Indo-Australia, wilayahnya meliputi Lautan Hindia serta
subkontinen India dan Australia bagian barat
4. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh Lautan Pasifik
5. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan,
dan setengah bagian barat Lautan Atlantik
6. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur
Lautan Atlantik, dan bagian barat Lautan Hindia
Lempeng Dunia
Ada tiga kemungkinan bentuk interaksi antar
lempeng, yaitu :
Lempeng saling tabrakan (zona konvergen)
Lempeng saling menjauh (zona divergen)
Lempeng saling bergesekan (zona transform fault)
BENTUK-BENTUK INTERAKSI
ZONA KONVERGEN
ZONA KONVERGEN
•
Terdapat aktivitas vulkanisme (intrusi & ekstrusi)
•
Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
•
Lempeng dasar samudera menujam ke bawah lempeng benua
(zona subduksi)
•
Terbentuk palung laut di tempat tumbukan
•
Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan
pegunungan
•
Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
•
Timbunan sedimen campuran
•
Contoh bentukan yang diakibatkan oleh interaksi lempeng ini adalah
Pegunungan Himalaya, Palung Mindanao, jalur pegunungan di
ZONA DIVERGEN
ZONA DIVERGEN
•
Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan
kedua tepi lempeng tersebut
•
Pembentukan tanggul dasar samudera (mid oceanic
ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng
•
Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava
basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang
encer
•
Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya
•
Contoh : di tengah Samudera Atlantik yang memanjang
di dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan,
ZONA TRANSFORM FAULT
ZONA TRANSFORM FAULT
•
Terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai
gempa yang tidak kuat
•
Menimbulkan bentukan lipatan dan patahan, seperti
patahan San Andreas di AS
Bentuk Interaksi Lempeng
KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN
KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN
PERSEBARANG G.BERAPI DAN GEMPA BUMI
PERSEBARANG G.BERAPI DAN GEMPA BUMI
SKALA WAKTU GEOLOGI
SKALA WAKTU GEOLOGI
Skala waktu geologi secara umum dapat dibagi
menjadi 4 divisi yang disebut eon. Keempat eon
tersebut adalah Haden (dibawah muka bumi),
Archean (Kuno), Proterozoic (awal kehidupan),
dan Phanerozoic (kehidupan yang terlihat). Dalam
pembahasan kali ini hanya di fokuskan pada
PHANEROZOIC EON
PHANEROZOIC EON
Phanerozoic eon yang mencakup waktu hingga
jutaan bahkan milyaran tahun dibagi lagi ke
dalam skala yang lebih pendek yang disebut
era. Penemuan ini didasarkan pada penemuan
fosil pada batuan (pada 3 eon sebelumnya tidak
ditemukan fosil). Phanerozoic eon dibagi
menjadi 3 era, yaitu Paleozoic (Paleozoikum,
kehidupan kuno), Mesozoikum, kehidupan masa
pertengahan), dan Cenozoic (Kenozoikum,
ROCK CYCLE
ROCK CYCLE
(SIKLUS BATUAN)
ROCK CYCLE
BATUAN PEMBENTUK BUMI
BATUAN PEMBENTUK BUMI
•
BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)
•
BATUAN SEDIMENT (SEDIMENTARY ROCK)
•
BATUAN MALIHAN/METAMORF
(METAMORPHIC ROCK)
Tidak mungkin
mengandung fosil
Susunan sesuai
dengan
pembentukannya
Teksturnya padat, mampat,
serta strukturnya homogen
dengan bidang permukaan
ke semua arah sama
BEKU DALAM (PLUTONIK) BEKU LUAR (EFUSIF) BEKU GANG (PORFIRIK)
BATUAN YANG TERBENTUK KARENA ADANYA PROSES PENGENDAPAN (SEDIMENTASI)
Biasanya berlapis-lapis
baik nyata maupun
kurang jelas
Mengandung sisa-sisa jasad
atau bekas-bekasnya seperti
terdapatnya cangkang
binatang koral dan
serat-serat kayu
Adanya keseragaman yang
nyata dari bagian-bagian
MENURUT TENAGA YANG MENGENDAPKAN MENURUT TEMPAT PENGENDAPAN MENURUT CARA PENGENDAPAN
SEDIMEN AKUATIS (AIR) SEDIMEN AEOLIS (ANGIN) SEDIMEN GLASIAL (GLETSER SEDIMEN TERISTRIS (DARAT)
SEDIMEN MARINE (LAUT) SEDIMEN LIMNIS (DANAU) SEDIMEN FLUVIAL (SUNGAI) SEDIMEN GLASIAL (GLETSER)
SEDIMEN MEKANIS
SEDIMEN KIMIAWI SEDIMEN
BATUAN YANG TELAH MENGALAMI PERUBAHAN, BAIK SECARA FISIK MAUPUN KIMIAWI SEHINGGA MENJADI BERBEDA DARI BATUAN INDUKNYA
SUHU TINGGI
(Kontak/Termal) SUHU & TEKANAN TINGGI
(Pneumatolitis Kontak)
TEKANAN TINGGI (Dinamo/Kinetis)
Proses Perlapisan Bumi
•
Homogen
•
Differensiasi
TENAGA ENDOGEN TENAGA EKSOGEN
Tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat
membangun (Tektonis, Vulkanis, dan gempa bumi
Tenaga berasal dari luar bumi dan bersifat merusak
(Pelapukan, Erosi, Pengangkutan, dan
DIATROPISME
(TEKTONISME)
VULKANISME
EPIROGENESA
EPIROGENESA
DAN
DAN
OROGENESA
OROGENESA
Gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang
relatif lambat, dalam waktu yang lama, dan meliputi area yang luas
Merupakan perubahan kulit bumi dengan laju kecepatan yang relatif
EPIROGENETIK
POSITIF
EPIROGENETIK
NEGATIF
GERAKAN DENGAN ARAH KE BAWAH, MENYEBABKAN DARATAN
MENGALAMI PENURUNAN DAN SEOLAH-OLAH PERMUKAAN LAUT MENJADI NAIK
GERAKAN DENGAN ARAH KE ATAS, MENYEBABKAN DARATAN
MENGALAMI PENURUNAN DAN SEOLAH-OLAH PERMUKAAN LAUT MENJADI TURUN
FAULTING
(LIPATAN)
FOLDED
(PATAHAN)
GERAKAN TEKANAN HORIZONTAL
MENYEBABKAN LAPISAN KULIT BUMI YANG ELASTIS BERKERUT, MELIPAT DAN
MENYEBABKAN RELIEF-RELIEF MUKA BUMI BERBENTUK PEGUNUNGAN
GERAKAN TEKANAN HORIZONTAL DAN VERTIKAL YANG MENYEBABKAN LAPISAN KULIT BUMI YANG RAPUH MENJADI RETAK ATAU PATAHA
LIPATAN MIRING LIPATAN TEGAK LIPATAN ISOKLIN LIPATAN LIPATAN KELOPAK LIPATAN REBAH
Sinklin Antiklin
Graben
Horst
NORMAL FAULT
STRIKE FAULT
GETARAN YANG DAPAT
DIRASAKAN DI PERMUKAAN BUMI
KARENA ADANYA GERAKAN,
TERUTAMA YANG BERASAL DARI
DALAM LAPISAN BUMI. ILMU YANG
MEMPELAJARI GEMPA SECARA
KHUSUS ADALAH SEISMOLOGI
GELOMBANG
LONGITUDINAL / PRIMER
GELOMBANG
TRANSVERSAL / SKUNDER
GELOMBANG YANG BERGERAK KE SEGALA ARAH DENGAN KECEPATAN 7 – 14 KM / DETIK. GELOMBANG INI ADALAH GELOMBANG YANG DI CATAT SEISMOGRAF PERTAMA KALI
GELOMBANG YANG BERGERAK MENGIKUTI GEL. PRIMER, NAMUN BERGERAK DENGAN KECEPATAN 4 – 7 KM / DETIK
HIPOSENTRUM
EPISENTRUM
HOMOSEISTA
ISOSEISTA
DURING AN EARTHQUAKE
2. REMAIN CALM AND CONSIDER THE CONSEQUENCES OF
YOUR ACTION
3. IF YOU ARE INDOORS, STAY INDOORS AND GET UNDER A
DESK, BED, OR A STRONG DOORWAY
4. IF YOU ARE OUTSIDE, STAY AWAY FROM BUILDINGS,
WALLS, POWER POLES, AND OTHER OBJECT THAT COULD
FALL. IF YOU ARE DRIVING, STOP YOUR CAR IN AN OPEN
AREA
5. DO NOT USE THE ELEVATORS, AND IF YOU ARE IN THE
CROWDED AREA, DO NOT RUSH FOR A DOOR
GELOMBANG YANG SANGAT BESAR YANG DITIMBULKAN
OLEH TENAGA YANG TIBA-TIBA (GEMPA), TERUTAMA YANG TERJADI DI DASAR
LAUT
TSUNAMI BERGERAK DENGAN KECEPATAN RATUSAN KM/JAM. DI SAMUDERA TERBUKA JARAK
ANTAR PUNCAK GELOMBANG MENCAPAI 150 KM & TINGGI GELOMBANG HANYA 1 M. NAMUN SAAT MEMASUKI PERAIRAN DANGKAL KECEPATANNYA
Peristiwa yang berhubungan dengan
naiknya magma dari dalam perut bumi. Ilmu
yang mempelajari vulkanisme secara khusus
disebut vulkanologi
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan
cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya
suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya
EKSTRUSI
MAGMA
INTRUSI
PROSES PENEROBOSAN MAGMA MELALUI REKAHAN-REKAHAN
(RETAKAN) DAN CELAH PADA LAPISAN
BATUAN PEMBENTUK LITOSFER, TETAPI TIDAK SAMPAI KELUAR KE PERMUKAAN BUMI PROSES KELUARNYA MAGMA KE PERMUKAAN BUMI
ERUPSI EKSPLOSIF
(LEDAKAN)
ERUPSI EFUSIF
(MELELEH)
Melalui retakan-retakan pada badan gunung api Mendesak tubuh gunung api sehinggamenghancurkan sebagian badan gunung api
ERUPSI
CAMPURAN
Perpaduan antara Erupsi Eksplosif dan Erupsi EfusifERUPSI EFUSIF ERUPSI ERUPSI CAMPURA N
TIPE HAWAII TIPE STROMBOLI TIPE VULKANO TIPE MERAPI TIPE PELEE TIPE VINCENT TIPE PERRET
Dangkal Sedang Kental Tipe St. Vincent 6 Sangat Dalam Rendah Kental Tipe Merapi 5 Dangkal Sedang Cair Kental Tipe Vulkano 4 Sangat Dalam Sangat Tinggi Cair Kental Tipe Perret 3 Dangkal Sedang Cair Encer Tipe Stromboli 2 Sangat Dalam Rendah Cair Encer Tipe Hawaii 1 Kedalaman Dapur Magma Tekanan Gas Keadaan Lava Jenis G. Berapi No
BAHAN PADAT
(EFLATA)
BAHAN GAS
(EKSHALASI)
MENURUT UKURANNYA DIBEDAKAN ATAS : BOM,LAPILI, PASIR,
ABU, DAN DEBU
TERDIRI ATAS LAVA, LAHAR PANAS, LAHAR DINGIN TERDIRI ATAS SOLFATAR, FUMAROL, MOFET