• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kertas Organosolv Pkm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kertas Organosolv Pkm"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LIMBAH AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN LIMBAH AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS MENGGUNAKAN MIKROORGANISME DENGAN METODE KERTAS MENGGUNAKAN MIKROORGANISME DENGAN METODE

ORGANOSOLV ORGANOSOLV BIDANG KEGIATAN BIDANG KEGIATAN PKM GAGASAN TERTULIS PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Diusulkan oleh: Mochamad

Mochamad Anfasa Anfasa Nurrachman Nurrachman 24011016007240110160079 9 (2016)(2016) Elni

Elni Ayi Ayi Handayani Handayani 24011016011240110160115 5 (2016)(2016) Adit

Adit Djati Djati Permana Permana 240110170026 240110170026 (2017)(2017)

UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG SUMEDANG 2017 2017

(2)

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1.

1. Judul Judul Kegiatan Kegiatan : : Limbah Limbah Ampas Ampas Tebu Tebu Sebagai Sebagai BahanBahan Baku Pembuatan Kertas Menggunakan Baku Pembuatan Kertas Menggunakan Mikroorganisme Dengan Metode Mikroorganisme Dengan Metode Organosolv

Organosolv 2.

2. Bidang Bidang Kegiatan Kegiatan : : PKM-GTPKM-GT 3.

3. Ketua Pelaksana KegiatanKetua Pelaksana Kegiatan a.

a.  Nama Lengkap  Nama Lengkap : Mochamad Anfasa Nurrachman: Mochamad Anfasa Nurrachman  b.

 b.  NIM  NIM : 24011016007: 2401101600799 c.

c. Jurusan Jurusan : : Teknik Teknik PertanianPertanian d.

d. Universitas/Institut/Politeknik Universitas/Institut/Politeknik : : Universitas Universitas PadjadjaranPadjadjaran e.

e. Alamat Alamat Rumah Rumah dan dan No No Tel./HP Tel./HP : : Jl. Jl. Sriremaja Sriremaja No. No. 11

Bandung/085974997712 Bandung/085974997712 f.

f. Email Email : [email protected]: [email protected] 4.

4. Anggota Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 : 3 (tiga) orang(tiga) orang 5.

5. Dosen PembimbingDosen Pembimbing a.

a.  Nama Lengkap dan Gelar  Nama Lengkap dan Gelar : Prof.Dr.Carmencita Tjahjadi, Ir.,: Prof.Dr.Carmencita Tjahjadi, Ir., M.Ag.Dev, Ph.D

M.Ag.Dev, Ph.D  b.

 b.  NIDN/NIDK  NIDN/NIDK : 0008034302: 0008034302 c.

c. Alamat Alamat Rumah Rumah dan dan No No Tel./HP Tel./HP : : Jl.Bola Jl.Bola Keranjang Keranjang 3 3 - - Bandung Bandung 40293 40293 // (022) 720519

(022) 720519

Menyetujui

Menyetujui Sumedang, Sumedang, 11 11 Desember Desember 20172017 Ketua Pelaksana Kegiatan Ketua Pelaksana Kegiatan

(Mochamad Anfasa Nurrachman) (Mochamad Anfasa Nurrachman)  NIM. 2401101

(3)

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Dr. Arry Bainus, MA)  NIP. 196106271990011001

Dosen Pembimbing

(Prof.Dr.Carmencita Tjahjadi, Ir., M.Ag.Dev, Ph.D)

(4)
(5)

RINGKASAN

Kertas kini telah menjadi salah satu komponen penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan manusia. Diperkirakan sebanyak 46 meter kubik kayu digunakan untuk menghasilkan satu ton pulp yang dapat menghasil 1,2 ton kertas (Detha, 2011). Melihat kebutuhan yang kertas yang kian meningkat tiap tahunnya membuat terbatasnya bahan baku yang tersedia. Karena seiring meningkatnya  permintaan terhadap kertas maka makin maraknya penenbangan pohon untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun sayangnya untuk melakukan penanaman kembali memakan waktu cukup lama dan tak jarang para pelaku penebang pohon mengabaikan hal tersebut. Karena hal ini banyak bencana yang terjadi seperti  banjir, longsor , dan sebagainya yang mengancam stabilitas ekonomi nasional.

Dari uraian diatas kami mengajukan solusi menjadikan ampas tebu hasil  penggilingan pabrik gula sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas. Kami mempunyai keinginan untuk membuat kertas dari ampas tebu. Proses dasar dalam  pembuatan kertas yaitu ampas tebu diolah menjadi pulp. Untuk membuat pulp,  penulis menggunakan metode organosolv dengan menggunakan etanol yang kemudian diberikan mikroorganisme. Kemudian proses bleaching , disini penulis ingin menggunakan metode biobleaching . Langkah selanjutnya, pulp dimasukkan dalam mesin kertas hingga terbentuk lembaran. Dan pada ini, pengeringan juga dilakukan supaya air sudah benar-benar tidak ada dalam kertas dan kemudian kertas dicetak sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Dengan terwujudnya hal ini diharapkan pula akan terjadi produksi kertas massal yang berkelanjutan sehingga dapat perlahan-lahan menggantikan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas nasional. Selain itu juga diharapkan pelaku industri kertas dan industri gula untuk melakukan investasi guna mewujudkan  penelitian ini.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir setiap hari kertas digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Di Indonesia contohnya, kebutuhan kertas di negara ini diperkirakan sebesar 16  juta ton untuk tahun 2017 (Susanti, 2017). Seperti yang kita ketahui bahwa bahan  baku pembuatan kertas berasal dari serat-serat kayu dari pohon. Diperkirakan

sebanyak 4,6 meter kubik kayu digunakan untuk menghasilkan satu ton pulp yang dapat menghasil 1,2 ton kertas. (Detha, 2011).

Merujuk kepada kebutuhan kertas domestik di Indonesia tentunya dibutuhkan bahan baku yang cukup banyak dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini memicu banyaknya oknum-oknum perusahaan melakukan penebangan liar untuk meraup keuntungan dalam memenuhi kebutuhan kertas di negara ini. Padahal seharusnya dalam memenuhi bahan baku tersebut haruslah menggunakan sistem tebang pilih. Dampak dari hal ini menyebabkan gundulnya hutan yang memicu terjadinya banjir dan kerusakan ekosistem yang menyebabkan stabilitas ekonomi terganggu. Untuk itulah diperlukan alternatif dalam pembuatan kertas, salah satunya dengan ampas tebu. Ampas tebu sendiri seringkali tidak digunakan lagi sehingga dibuang begitu saja. Padahal ampas tebu dapat diolah menjadi  beberapa produk. Upaya pemanfaatan ampas tebu ini dilakukan untuk menjawab  permasalahan kebutuhan kertas yang banyak. Ampas tebu dipilih karena

mengandung selulosa yang cocok sebagai bahan pembuatan kertas.

Pengolahan ampas tebu menjadi kertas dilakukan dengan metode organosolv, dimana dilakukan pembuatan pulp terlebih dahulu dari ampas tebu yang ada. Adapun pulp yang terbentuk dari ampas tebu tersebut diberi mikroorganisme sehingga terbentuk kertas dengan kualitas yang sama seperti kertas yang dibuat dari bahan dasar serat pohon.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan PKM ini untuk menciptakan gagasan baru dalam  pembuatan kertas dengan bahan dasar ampas tebu dengan metode organosolv

(7)

yang menciptakan kertas dengan kualitas yang bagus dengan menggunakan suatu mikroorganisme, sehingga mengurangi penggunaan pohon dalam pembuatan kertas.

1.3 Manfaat yang Ingin Dicapai

1. Membantu mengurangi penggunaan pohon dalam pembuatan kertas.

2. Memberikan inovasi baru dalam teknik pembuatan kertas dari ampas tebu dengan kualitas sama seperti kertas dari serat pohon.

3. Menciptakan inovasi baru dalam pembuatan kertas yang dapat diproduksi secara masal.

(8)

BAB II GAGASAN

2.1 Keterbatasan Bahan Baku Pembuatan Kertas

Dewasa ini kertas menjadi kebutuhan pokok untuk memenuhi kegiatan manusia. Hal ini memicu semakin tingginya permintaan kertas untuk pemenuhan kebutuhan di masyarakat di Indonesia khususnya. Namun sayangnya tingginya  permintaan kertas tidak diimbangi dengan banyaknya ketersediaan bahan baku  pembuatan kertas itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, bahan baku pembuatan kertas berasal dari serat-serat kayu yang diperoleh dari pohon. Banyak oknum-oknum perusahaan selama ini melakukan penebangan liar guna meraup untung dalam memenuhi kebutuhan kertas nasional. Merujuk pada kondisi itu, setiap tahunnya Indonesia kehilangan hutan sekitar 3.5 juta hektar. (Detha, 2011).

Karena semakin berkurangnya hutan di Indonesia, banyak masalah-masalah yang harus dihadapi, misalnya saja terjadi pemanasan global, banyak terjadi banjir dan tanah longsor. Pemerintah juga tidak dapat berbuat banyak untuk mengurangi hal ini, sehingga apabila dibiarkan berlanjut hal ini akan mengganggu stabilitas ekonomi nasional Indonesia.

Bagian yang diambil dari pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas adalah selulosanya. Selulosa merupakan bagian utama dalam jaringan. Selulosa digunakan sebagai komponen utama dalam pembuatan kertas. Selulosa oleh Casey (1960), didefinisikan sebagai karbohidrat yang dalam porsi besar mengandung lapisan dinding besar sel tumbuhan. Winarno (1997) menyebutkan  bahwa selulosa merupakan serat-serat panjang yang bernama hemiselulosa, pectin,

dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Lignin merupakan bagian terbesar dari selulosa. Penyerapan sinar (warna) oleh pulp terutama berkaitan dengan komponen ligninnya. Untuk mencapai derajat keputihan yang tinggi, lignin tersisa harus dihilangkan dari pulp, dibebaskan dari gugus yang menyerap sinar kuat sesempurna mungkin. Lignin akan mengikat serat selulosa yang kecil menjadi serat-serat panjang. Lignin tidak akan larut dalam larutan asam tetapi mudah larut dalam alkali encer dan mudah diserang oleh zat-zat oksida lainnya.

(9)

2.2 Ampas Tebu sebagai Bahan Alternatif pengganti Kertas

Tanaman tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman berjenis rumput- rumputan yang tumbuh pada iklim tropis. Tebu sendiri merupakan tanaman monokotil yang mempunyai struktur sejajar dan akar serabut. (Soejardi, 1985). Di Indonesia tanaman ini dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi gula. Sari-sari yang terdapat pada tebu diolah sedemikian rupa sehingga menghasil  produk gula siap jadi.

Pada proses produksi gula dalam satu pabriknya dapat dihasilkan ampas tebu sekitar 35 - 40% dari berat tebu yang digiling (Indriani dan Sumiarsih, 1992). Ampas tebu sendiri sejatinya merupakan sisa hasil penggilingan tanaman tebu dalam produksi gula. Hasil sisa ektrasi inilah yang kemudian disebut bagase (ampas tebu). Pada kenyataannya dalam proses pembuatan gula seringkali ampas tebu hasil pengolahan tersebut tidak dioptimalkan pemanfaatannya.

Ampas tebu sebagian besar mengandung ligno-cellulose. Panjang seratnya antara 1,7 sampai 2 mm dengan diameter sekitar 20 mikro, sehingga ampas tebu ini dapat memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi papan-papan buatan. Bagase mengandung air 48 - 52%, gula rata-rata 3,3% dan serat rata-rata 47,7%. Serat bagase tidak dapat larut dalam air dan sebagian besar terdiri dari selulosa,  pentosan dan lignin (Husin, 2007). Untuk lebih detail mengetahui kandungan

ampas tebu dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil analisis serat baggasse adalah seperti dalam tabel berikut: (Husin, 2007). Kandungan Kadar (%) Abu 3,82 Lignin 22,09 Selulosa 37,65 Sari 1,81 Pentosan 27,97 SiO2 3,01

(10)

Adanya kandungan selulosa pada ampas tebu dapat digunakan dalam  pembuatan kertas. Dan bila kita ketahui, ampas tebu yang dihasilkan sebanyak 39  juta ton per tahun (Fauzi, 2005). Untuk itu, kandungan selulosa yang didapat dari ampas tebu tentunya dapat menghasilkan kertas yang banyak. Sehingga kita dapat mengoptimalkan pemanfaat limbah ampas tebu hasil proses produksi gula.

2.3 Solusi yang Ditawarkan

Karena tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan kertas dan kurangnya bahan baku pembuatan kertas, maka diperlukan bahan baku alternatif untuk pembuatan kertas. Dalam hal ini, penulis ingin membuat ampas tebu (baggasse) sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas. Ampas tebu yang digunakan berasal dari limbah-limbah dari pabrik produksi gula, dimana limbah hasil produksi kebanyakan tidak digunakan atau dimanfaatkan kembali.

Proses dasar dalam pembuatan kertas yaitu ampas tebu diolah menjadi  pulp. Untuk mengolah ampas tebu menjadi pulp, digunakan proses delignifikasi, dimana itu merupakan proses pemisahan selulosa dari senyawa pengikatnya terutama lignin. Ada beberapa cara untuk melakukan proses delignifikasi, yaitu  proses sulfit, proses sulfat, proses kraft, proses organosolv, dan lain-lain.

Kemudian setelah pembuatan pulp, langkah selanjutnya adalah proses bleaching  yaitu proses pemutihan. Selanjutnya, pulp dimasukkan ke mesin kertas. Pada tahap ini, terbentuk lembaran kertas dan kemudian kertas dicetak sesuai ukuran yang diinginkan. Selain itu, kertas juga dipress pada mesin  press  guna menghilangkan sisa air yang ada, dan yang terakhir, kertas dimasukkan dalam dryer  supaya kertas benar-benar kering.

(11)

Gambar 1. Proses Dasar Pembuatan Kertas (Sumber : Kasdim, 2008)

Untuk membuat pulp, penulis menggunakan metode organosolv, yaitu  proses memisahkan serat dengan menggunakan bahan kimia organik, misalnya

methanol, etanol, aseton, asam asetat, dan lain-lain. Pada metode organosolv ini, diberikan mikroorganisme yang dapat membuat selulosa dari ampas tebu ini dapat memiliki karakteristik seperti selulosa pada pohon yang biasa digunakan sebagai  bahan baku pembuatan kertas supaya kertas yang dihasilkan nantinya memiliki kualitas yang sama atau bahkan lebih baik daripada biasanya. Prinsip dari metode ini adalah melakukan fraksionasi biomassa (ampas tebu) menjadi komponen-komponen utama penyusunnya (selulosa, hemiselulosa, dan lignin) tanpa banyak merusak ataupun mengubahnya, serta dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang dapat dipasarkan. Dengan menggunakan proses organosolv, permasalahan lingkungan dapat teratasi karena dalam proses organosolv ini tidak menggunakan  bahan yang mengandung sulfat sehingga tidak mencemari lingkungan. Selain itu,  proses organosolv juga menghasilkan hasil sampingan yang dapat mengurangi  biaya produksi. Pada metode organosolv ini, penulis menggunakan etanol sebagai  bahan kimia organiknya.

(12)

Gambar 2. Proses Organosolv (Sumber : Purnawan, 2012)

Prosedur yang dilakukan dalam metode organosolv ini yaitu ampas tebu dimasukkan ke dalam labu alas, kemudian dimasukkan juga etanol dan juga asam asetat pekat sebagai katalis. Kemudian larutan dimasak hingga mencapai 150o -200oC. Setelah itu, larutan hasil delignifikasi ini, dicuci guna menghilangkan sisa etanol yang ada.

Pulp ampas tebu masuk ke dalam proses selanjutnya, yaitu bleaching , yang berguna untuk memutihkan kertas. Disini penulis ingin menggunakan proses  Bio-bleaching , yaitu proses pemutihan pulp dengan memanfaatkan enzim dari

mikroorganisme. Mikoorganisme yang digunakan adalah kelompok white-rot, fungi yang diketahui mempunyai kemampuan tinggi dalam mendegradasi lignin. Pada proses ini digunakan dua jenis enzim yang didapat dari mikroorganisme tersebut, yaitu enzim hemiselulase ( xylanase  dan mannase) yang dapat meningkatkan bleachability pulp  secara tidak langsung dan enzim lignase yang dapat mendegradasi lignin secara langsung pada pulp yang diputihkan.

Langkah selanjutnya, pulp dimasukkan dalam mesin kertas hingga terbentuk lembaran. Dan pada ini, pengeringan juga dilakukan supaya air sudah  benar-benar tidak ada dalam kertas dan kemudian kertas dicetak sesuai dengan

(13)

BAB III KESIMPULAN

3.1 Ampas Tebu sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas

Memanfaatkan ampas tebu merupakan solusi yang dapat mengatasi  permasalahan dalam penggunaan kayu yang berlebihan dalam pembuatan kertas. Selain itu ampas tebu sendiri tidak terpakai serta memiliki kandungan selulosa yang dapat digunakan untuk membuat kertas. Pembuatan kertas dengan ampas tebu menggunakan suatu mikroorganisme yang dapat membuat karakterisik selulosa yang sama dengan karateristik selulosa pada kertas dari pohon. Sehingga dihasilkan kertas dengan kualitas yang sama dengan kertas dari serat pohon.

3.2 Pengaplikasian Pembuatan Kertas Dari Ampas Tebu

Proses pembuatan kertas menggunakan proses delignifikasi, dimana itu merupakan proses pemisahan selulosa dari senyawa pengikatnya terutama lignin. Ada beberapa cara untuk melakukan proses delignifikasi, yaitu proses sulfit,  proses sulfat, proses kraft, proses organosolv, dan lain-lain. Pembuatan pulp ampas tebu dilakukan dengan proses organosolv serta menggunakan mikroorganisme - mikroorganisme yang dapat membuat selulosa dari ampas tebu ini dapat memiliki karakteristik seperti selulosa pada pohon yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Kemudian ampas tebu dimasukkan ke dalam labu alas, selanjutnya dimasukkan juga etanol dan juga asam asetat pekat sebagai katalis. Kemudian larutan dimasak hingga mencapai 150o-200oC. Setelah itu, larutan hasil delignifikasi ini, dicuci guna menghilangkan sisa etanol yang ada.

Kemudian setelah pembuatan pulp, langkah selanjutnya adalah proses  bleaching yaitu proses pemutihan. Proses bleaching dilakukan dengan proses Bio- bleaching, yaitu proses pemutihan pulp dengan memanfaatkan enzim dari mikroorganisme. Mikoorganisme yang digunakan adalah kelompok white-rot fungi yang diketahui mempunyai kemampuan tinggi dalam mendegradasi lignin. Selanjutnya, pulp dimasukkan ke mesin kertas. Pada tahap ini, terbentuk lembaran kertas dan kemudian kertas dicetak sesuai ukuran yang diinginkan. Selain itu,

(14)

kertas juga dipress pada mesin press guna menghilangkan sisa air yang ada, dan yang terakhir, kertas dimasukkan dalam dryer supaya kertas benar-benar kering.

3.3 Manfaat dan Dampak dari Program Ini

Penerapan ampas tebu sebagai bahan baku alternatif pembuatan kertas diharapkan dapat mengatasi masalah keterbatasan serat kayu pohon sebagai bahan  baku utama pembuatan kertas selama ini. Seperti yang kita ketahui dikarenakan langkanya bahan utama pembuatan kertas saat ini yang memicu terjadinya  penebangan pohon liar yang memicu terjadinya banjir, longsor, dan bencana lainnya yang mengganggu stabilitas ekonomi nasional Negara kita. Diharapkan dengan tawaran solusi ampas tebu sebagai bahan pengganti pembuatan kertas akan dapat memenuhi kebutuhan kertas nasional sehingga perlahan-lahan kondisi hutan dan ekonomi Indonesia akan kembali stabil dan membaik.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Detha, Zyo. 2011.  Berapa Banyak Kayu Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan  Kertas. Terdapat pada : http://www.trunity.net (diakses pada Sabtu, 09

Desember 2017 pukul 17.47 WIB)

Fauzi, Achmad. 2005.  Pemanfaatan Ampas Tebu Bagasse Untuk Bahan Baku  Pulp Dan Kertas Masih Hadapi Kendala. Terdapat pada : http://www.menlh.go.id/ (diakses pada Sabtu, 09 Desember 2017 pukul 17.16 WIB)

Kasdim , Lumbanbatu. 2008. Pembuatan dan Karakterisasi Kertas. Terdapat pada : http://repository.usu.ac.id/ (diakses pada Minggu, 10 Desember 2017  pukul 10.34 WIB)

Purnawan, C., Hilmiyana D, Wantini, Fatmawati. 2012.  Pemanfaatan Limbah  Ampas Tebu Untuk Pembuatan Kertas Dekorasi Dengan Metode Organosolv. Terdapat pada :http://jurnal.pasca.uns.ac.id (diakses pada Sabtu, 09 Desember 2017 pukul 18.55 WIB)

Susanti, Inda. 2017.  Kebutuhan Kertas Domestik Meningkat. Terdapat pada : http://www.kemenperin.go.id (diakses pada Sabtu, 09 Desember 2017  pukul 18.22 WIB)

(16)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof.Dr.Carmencita Tjahjadi, Ir., M.Ag.Dev, Ph.D

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknologi Pangan

4 NIDN 0008034302

5 Tempat dan Tanggal Lahir 8 Maret 1943 6  E-mail

7 Nomor Telepon/HP (022) 720519

B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S2/Magister S3/Doktor  Nama Institusi Universitas

Padjadjaran

Agric

Development

Food Science And Nutrition Jurusan Agroteknologi State University

of Ghent

University of Minnesota

Tahun Masuk-Lulus 1971 1975 1983

C. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau inst itusi lainnya)

 No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu  persyaratan dalam pengajuan

Sumedang, 14 Desember 2017 Pendamping,

(Prof.Dr.Carmencita Tjahjadi, Ir., M.Ag.Dev, Ph.D)

(17)

Lampiran 2. Biodata Ketua A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mochamad Anfasa Nurrachman

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Pertanian

4 NIM 240110160079

5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 26 Maret 1998

6  E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085974997712 B. Riwayat Pendidikan TK SD SMP SMA Sarjana  Nama Institusi LPA Prananda SDN Merdeka 5 Bandung SMPN 13 Bandung SMA Alfa Centauri Universitas Padjadjaran

Jurusan - - - IPA Teknik

Pertanian Tahun Masuk-Lulus 2001-2004 2004-2010 2010-2013 2013-2016 2016-sekarang

C. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau inst itusi lainnya)

 No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu  persyaratan dalam pengajuan

Sumedang, 11 Desember 2017 Pengusul,

(18)

Lampiran 3. Biodata Anggota A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Elni Ayi Handayani

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Pertanian

4 NIM 240110160115

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sumedang, 16 Januari 1998

6  E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085222827133 B. Riwayat Pendidikan TK SD SMP SMA Sarjana  Nama Institusi TK Nurul Aiman SDN Tanjungsari IV SMPN 2 Tanjungsari SMAN Tanjungsari Universitas Padjajaran

Jurusan - - - IPA Teknik

Pertanian Tahun

Masuk-Lulus

2003-2004 2004-2010 2010-2013 2013-2016 2016-sekarang

C. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi ata u institusi lainnya)

 No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu  persyaratan dalam pengajuan

Sumedang, 11 Desember 2017 Pengusul,

(19)

Lampiran 4. Biodata Anggota A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Adit Djati Permana

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Pertanian

4 NIM 240110160026

5 Tempat dan Tanggal Lahir Padalarang, 11 Juni 1999

6  E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 087823848235 B. Riwayat Pendidikan TK SD SMP SMA Sarjana  Nama Institusi RA Al-Islamiyah SDIT Fitrah Insani SMPN 2 Padalarang SMAN 5 Cimahi Universitas Padjadjaran

Jurusan - - - IPA Teknik

Pertanian Tahun Masuk-Lulus 2004-2005 2005-2011 2011-2014 2014-2017 2017-sekarang

C. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau inst itusi lainnya)

 No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Juara 2 Cerdas Cermat Sejarah Se-Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia

2016

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu  persyaratan dalam pengajuan

Sumedang, 11 Desember 2017 Pengusul,

(20)

Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas  No. Nama/NIM Program Studi Bidang

Ilmu Uraian Tugas

1 Mochamad Anfasa  Nurrachman

Teknik

Pertanian - Ketua Pelaksana

2 Elni Ayi Handayani Teknik Pertanian Anggota 1 3 Adit Djati Permana Teknik Pertanian Anggota 2

(21)

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

 Nama : Mochamad Anfasa Nurrachman

 NIM : 240110160079

Program Studi : Teknik Pertanian

Fakultas : Teknologi Industri Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Menggunakan Mikroorganisme Dengan Metode Organosolv yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Sumedang, 11 Desember 2017 Yang menyatakan

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Mochamad Anfasa Nurrachman)  NIM. 240110160079

Gambar

Tabel 1. Hasil analisis serat baggasse adalah seperti dalam tabel berikut: (Husin, 2007)
Gambar 1. Proses Dasar Pembuatan Kertas (Sumber : Kasdim, 2008)
Gambar 2. Proses Organosolv (Sumber : Purnawan, 2012)

Referensi

Dokumen terkait

 Persiapan bagi Pelayan Firman Ibadah Pelkat PKP, PKB dan PKLU dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2016 pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Gereja

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

Madrasah-madrasah yang melakukan praktek-praktek negatif dalam memilih calon tenaga pendidik baru yang diharapkan untuk mengisi kekosongan yang didasarkan karena

Wacana di bab ini terfokus pada kajian teoritis berkaitan dengan fenomena pemanasan global dan pembudidayaan tanaman lada di pekarangan rumah sebagai suatu usaha sederhana tetapi

Untuk itu dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan pendekatan mikro zakat, yaitu yang berjudul “Analisis Pengaruh Nilai Spiritual Zakat terhadap Kesejahteraan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Standar Kompetensi

Ha találunk ilyet, ezzel a cellával egy sorban, oszlopban (a sor és oszlop csak azon részét vizsgáljuk, amelyik kívül esik az eredeti cellát tartalmazó blokkon) és