• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Akuntansi Dengan Model Concept Attainment Berbantuan CD Interaktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Perangkat Pembelajaran Akuntansi Dengan Model Concept Attainment Berbantuan CD Interaktif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

85

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Akuntansi Dengan

Model Concept Attainment Berbantuan CD Interaktif

Nym.Trisna Herawati, Anantawikrama,T.A Jurusan Akuntansi S1,Undiksha

aris_herawati@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran akuntansi pengantar II pada materi persediaan barang dagang dengan model concept attainment berbantuan CD interaktif. Pengembangan perangkat pembelajaran ini akan dilaksanakan dalam dua tahap selama 2 (dua) tahun. Tahun pertama mengembangkan perangkat pembelajaran akuntansi persediaan model concept attainment berbantuan CD interaktif, yang terdiri atas silabus, sap, CD interaktif, serta latihan kasus mengenai konsep persediaan. Pada tahun kedua menguji coba perangkat pembelajaran akuntansi persediaan model

concept attainment berbantuan CD interaktif. Penelitian pengembangan di tahun pertama ini, dilakukan

dengan menggunakan model Four-D Models dengan menghilangkan tahapan disseminate (penyebaran). Penelitian dilaksanakan di Jurusan Akuntansi Undiksha pada mahasiswa semester 2. Metode pengumpulan data melalui tes, observasi, dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan, penilaian dari validator diperoleh perangkat pembelajaran terkategori valid dengan beberapa revisi. Hasil analisis data pada uji coba menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria kepraktisan yaitu respon siswa positif, dan berdasarkan hasil observasi pengelolaan pembelajaran di kelas tergolong baik, serta memenuhi kriteria keefektifan yaitu hasil belajar yang mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dengan model concept attainment berbantuan CD interaktif pada materi persediaan valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci : Pengembangan Perangkat, Model Concept Attainment, CD Interaktif

Abstract

This study aimed to provide learning device with concept attainment model assisted by interactive CD on the merchandise inventory material in major akuntansi pengantar II. The development of inventory learning device will be implemented in two stages over two years. The first year developing inventory learning device with concept attainment model, include aided interactive CD, which consists of a silabus, sap, interactive CD, as well as the exercise of cases concerning the concept of inventory. In the second year, will be testing learning device with concept attainment model assisted by interactive CD on the merchandise inventory. Research development in the first year is done by using the Four-D models by eliminating disseminate stage. Research conducted at the department of accounting Undiksha in second semester. Data were collected through tests, observations, and questionnaires. Data were analyzed using descriptive quantitative and qualitative techniques.

The results of assesment data analysis from the experts validation obtained the inventory learning device that are valid. It was obtained that the learning device are qualified for the practicality criteria they are the students respons and the result of the learning management are good or well and it also qualified for the effetiveness criteria which is get the target. For this reason, it can be concludes that development of learning device with concept attainment model assisted by interactive CD on the merchandise inventory material are valid, practical, and effective.

Keywords: Development Learning Device, Concept Attainment Model, Interactive CD 1. Pendahuluan

Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Sama seperti aktifitas dan disiplin ilmu lainya, akuntansi merupakan produk dari lingkungan. Lingkungan akuntansi terdiri dari kondisi sosial ekonomi, politik-hukum, pembatasan-pembatasan, dan pengaruh yang bervariasi dari waktu ke waktu. Karenanya, teori akuntansi telah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan dan

pengaruh yang terus berubah. Salah satu perubahan tersebut adalah konvergensi standar akuntansi (PSAK) ke International

Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS

merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang mengatur standar pelaporan akuntansi untuk semua negara di seluruh dunia. Indonesia sendiri, sebagai salah satu negara anggota G-20 juga tunduk terhadap kesepakatan G-20 untuk melakukan konvergensi IFRS dan Untuk itulah Dewan

(2)

86

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), telah berkomitmen untuk melakukan konvergensi standar akuntansi keuangan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik. Konvergensi ini mulai diterapkan secara menyeluruh pada tahun 2012 dan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan perekonomian global dewasa ini. Perubahan ini membawa dampak terhadap pendidikan akuntansi, terutama dalam pembelajaran akuntansi keuangan, termasuk akuntansi pengantar. Akuntansi pengantar merupakan matakuliah yang menuntut penalaran dan pemahaman secara logika. Hal ini menyebabkan mahasiswa lulusan non akuntansi seperti IPA akan mengalami kesulitan di akuntansi pengantar namun akan bagus atau tidak mengalami kesulitan dalam akuntansi lanjutan. Demikian sebaliknya mereka yang berasal dari lulusan jurusan akuntansi akan lebih memahami akuntansi pengantar, namun menemui kesulitan dalam akuntansi lanjutan. Keadaan ini menuntut pengetahuan akuntansi yang dikenalkan pada tingkat pengantar diberikan secara utuh dan menyeluruh agar pengetahuan akuntansi dapat dipahami dengan persepsi yang semestinya. Hal ini diharapkan tujuan pembelajaran akuntansi pengantar yaitu mengantarkan mahasiswa untuk memahami akuntansi lanjutan dapat tercapai.

Akuntansi pengantar pada umumnya diberikan dalam dua mata kuliah, yaitu akuntansi pengantar 1 dan akuntansi pengantar 2. Pada akuntansi pengantar 1 akan diberikan siklus akuntansi persahaan jasa, dagang, dan manufaktur. Sedangkan pada akuntansi pengantar 2 menekankan pada perlakukan akuntansi pada pos-pos akun dalam neraca. Salah satu pos (akun) dalam neraca adalah persediaan (inventory). Dalam Weygandt,etal (2011), chapter 6

inventories terdapat dua hal yang baru

menurut IFRS yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi untuk persediaan, antara lain : (a) tidak mengizinkan metoda LIFO; (b) penilaian menggunakan lower of

cost or net realizable value (LCNRV).

Akun persediaan barang dagang merupakan salah satu akun yang nilainya cukup signifikan dalam asset lancar, terutama pada perusahaan dagang dan manufaktur. Persediaan juga menjadi topik bahasan yang mendalam dalam mata kuliah lainnya seperti akuntansi keuangan, akuntansi biaya, SIA, dan audit. Itulah mengapa akun persediaan

penting untuk dipahami secara konsep dalam akuntansi pengantar 2. Permasalahan yang terjadi, konsep persediaan masih belum dapat dikuasai dengan baik oleh mahasiswa, meskipun mahasiswa lulusan SMK jurusan akuntansi. Hal ini menyebabkan nilai mata kuliah akuntansi pengantar 2 belum memuaskan. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, nilai pengantar akuntansi 2 belum mencapai ketuntasan minimal (nilai individu minimal 70 atau setara B dan nilai rata-rata kelas minimal 80). Disamping itu dengan materi yang sama dalam akuntansi keuangan maupun biaya, mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kasus-kasus mengenai persediaan. Demikian halnya dalam menghadapi ujian komprehensif, hampir semua mahasiswa gagal dalam ujian ini karena tidak mampu menjawab konsep-konsep akun dalam materi akuntansi keuangan.

Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di atas, maka untuk meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa mengenai persediaan, serta keaktifan dan motivasi dalam mempelajari materi tersebut dapat digunakan salah satu model pembelajaran yaitu model concept

attainment. Menurut Neff (2010), concept attainment berfokus pada pengambilan

keputusan dan kategorisasi proses yang mengarah pada penciptaan dan pemahaman konsep. Joyce,etal (2009) dalam Winasmadi,A.P (2011) menyebutkan sintaks dari pemilihan berorientasi model pencapaian konsep adalah sebagai berikut: tahap pertama, penyajian data dan identifikasi konsep. Dalam tahapan ini yang dilakukan meliputi: (1) guru menyajikan contoh yang telah dilabeli, (2) peserta didik membandingkan sifat-sifat atau ciri-ciri dalam contoh tersebut, dan (3) peserta didik menjelaskan sebuah definisi menurut sifat-sifat dan cirri-ciri yang paling esensial. Tahap kedua, pengujian pencapaian konsep, meliputi: (1) peserta didik mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang tidak dilabeli dengan tanda ya dan tidak, (2) guru menguji hipotesis, menamai konsep dan menyatakan kembali definisi-definisi menurut sifat-sifat dan cirri-ciri yang paling esensil, dan (3) peserta didik membuat contoh-contoh. Tahap ketiga, analisis strategi pemikiran, meliputi: (1) peserta didik mendeskripsikan pemikiran-pemikirannya, (2) peserta didik mendiskusikan peran sifat dan hipotesisnya, dan (3) peserta didik mendiskusikan jenis dan ragam hipotesinya.

(3)

87

Model pembelajaran concept attainment merupakan metode yang efisien untuk mempresentasikan informasi yang telah terorganisir dari suatu topik yang luas menjadi topik yang lebih mudah dipahami untuk setiap stadium perkembangan konsep. Model pembelajaran concept attainment ini dapat memberikan suatu cara menyampaikan konsep dan mengklarifikasi konsep-konsep serta melatih siswa menjadi lebih efektif pada pengembangan konsep. Disamping itu pemanfaatan media juga dapat menstimulus siswa untuk mengkostruk pengetahuannya sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna. Dengan media siswa dapat menggunakan waktunya lebih banyak untuk memahami suatu konsep, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih baik. Dalam penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran dalam bentuk CD interaktif yang dikemas secara menarik yang berisikan materi, latihan soal serta jawabannya langsung. Dengan materi yang langsung memberikan ilustrasi konsep, diharapkan mahasiswa mampu mengeksplor pengetahuannya dengan lebih baik. Disamping itu, latihan soal yang langsung dijawab secara interaktif membantu siswa untuk lebih memahami konsep akuntansi persediaan. Karena berbetuk media, maka jika siswa masih belum paham dapat mengulangi memutar CD tersebut.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model concept attainment berbantuan CD Interaktif.

2. Metode yang diterapkan

Dilihat dari tujuannya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif sehingga penelitian ini terkategori sebagai penelitian pengembangan. Model penelitian pengembangan yang digunakan adalah modifikasi dari Four-D Models yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974) dalam Trianto (2009:187) dengan menggilangkan unsur

disseminate. Pada tahap define, kegiatan

difokuskan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan dengan batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Analisis ini dibuat untuk menutup kesenjangan antara pengetahuan awal siswa dengan tujuan akhir yang harus

dicapai sebagaimana tertera dalam kurikulum. Tahap yang kedua adalah

design, tujuan tahapan ini adalah

menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran, mulai dari penyusunan sap dan silabus, hand-out, latihan kasus beserta kertas kerja, CD interaktif mengenai persediaan, dan tes hasil belajar. Melalui kegiatan ini dapat dihasilkan suatu perangkat awal yang dalam penelitian ini disebut dengan Draft I. Pada tahap

develop, dilakukan pengkajian terhadap

kualitas produk yang dikembangkan dengan mengacu pada kriteria kualitas produk yang dikembangkan oleh Nieveen (1999) dalam Yamasari,Yuni (2010). Suatu produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut memenuhi kriteria validity, practicality, dan

effectiveness. Tahap develop, diawali

dengan validasi oleh para ahli untuk menguji perangkat pembelajaran yang telah

di-design sebelumnya (Draft 1) sehingga

menghasilkan Draft 2. Pengujian pada Draft 2 dilakukan untuk mengkaji kualitas produk dari aspek practicality dan effectiveness. Kepraktisan media dianalisis melalui hasil observasi di kelas dan respon mahasiswa melalui kuesioner. Keefektifan media dilakukan melalui pengujian terbatas dengan pemberian tes hasil belajar pada mahasiswa yang menempuh matakuliah akuntansi pengantar 2.

3. Pembahasan Hasil

Pengembangan perangkat pembelajaran akuntansi dengan model concept attainment berbatuan CD interaktif menghasilkan keluaran yang dapat dilihat dalam gambar-gambar 1 dan 2. CD interaktif yang dikembangkan menggunakan program

adobe flash player versi 11. Materi yang

dikembangkan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam akuntansi persediaan, meliputi: (1) pencatatan, (2) penilaian, dan (3) penyajian persediaan.

(4)

88

Gambar 2: tampilan menu

Uji validitas produk dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada ahli materi akuntansi keuangan dalam hal ini dosen pengampu matakuliah akuntansi keuangan, seorang akuntan public dan ahli media dalam hal ini dosen Jurusan Informatika. Sedangkan uji teknis media akan dilakukan terhadap mahasiswa akuntansi semester 2 yang mengambil matakuliah akuntansi pengantar II. Hasil validasi para ahli dapat dilihat dalam tabel 1 dan 2 sebagai berikut.

Tabel 1: Data validasi media oleh ahli materi

Aspek Rata-Rata

Penyajian Materi 3,6

Kebahasaan 3

Sajian 3

Va (media) 3,2 Sumber : data diolah

Tabel 2: Data validasi media oleh ahli media

Aspek Rata-Rata Kesederhanaan 3,25 Keterpaduan 3 Penekanan 3,5 Keseimbangan 3,17 Bentuk 3 Warna 3 Va (media) 3,15 Sumber : data diolah

Berdasarkan kriteria validitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran akuntansi persediaan terkategori valid (>=3). Dari analisis deskriptif yang dilihat dalam uraian kuesioner terdapat beberapa tambahan ataupun revisi untuk menyempurnakan media yang digunakan. Penyempurnaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) perlunya penambahan gambar-gambar yang terkait akuntansi (misalnya gambar uang, kalkulator, dan lainnya dalam media). Hal ini sudah dilakukan dengan memberikan

tambahan nilai rupiah pada animasi,(2) perlunya menambah animasi-animasi pada ilustrasi kasus persediaan untuk memudahkan siswa untuk menyelesaikan kasus. Animasi pada pencatatan dan penilaian FIFO,LIFO, dan Rata-Rata, telah ditambahkan dalam media, termasuk ilustrasi kasus yang disajikan dengan membandingkan langsung pengaruh laba dengan menggunakan FIFO, LIFO, dan Rata-rata, (3) dari ahli media menyarankan untuk memberikan indikasi tombol yang dapat digunakan untuk berinteraksi, serta ukuran aplikasi yang di-embed dalam tampilan web lebih fleksibel sesuai dengan resolusi layar. Hal ini telah dilakukan penyempurnaan dalam media, yaitu dengan menambahkan tombol navigasi yang lebih memudahkan siswa untuk memanfaatkan media dengan lebih baik.

Berdasarkan hasil penyempurnaan tersebut maka dihasilkan dihasilkan draft 2.Selanjutnya adalah pengujian kepraktisan media yang dilakukan melalui observasi dan kuesioner terhadap respon mahasiswa. Berdasarkan hasil observasi, keaktifan mahasiswa di kelas meningkat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Kepraktisan media juga dapat dilihat dari analisis deskriptif terhadap respon mahasiswa melalui kuesioner dengan rincian sebagai berikut: (1) perasaan mereka terhadap pemanfaatan media pembelajaran dengan model concept attainment berbantuan CD interaktif, 92% mahasiswa menyatakan senang, (2) terhadap 95% mahasiswa berpendapat mereka memperoleh hal baru dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif, (3) respons terhadap minat mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 90% mahasiswa yang berminat, (4) berdasarkan respon mahasiswa terhadap penggunaan bahasa yang digunakan 80% siswa menyatakan memahami dengan baik, (5) terdapat 88% mahasiswa yang tertarik pada tampilan yang terdapat dalam CD interaktif.

Berdasarkan hasil analisis penilaian angket respon mahasiswa menunjukkan bahwa respons mereka termasuk dalam kriteria baik atau memberikan respons positif terhadap perangkat pembelajaran dan proses pembelajaran yang disampaikan di kelas, artinya syarat praktis dalam sebuah perangkat pembelajaran dipenuhi.

Selanjutnya adalah pengujian keefektifan media dengan melakukan uji coba terbatas

(5)

89

melalui tes hasil belajar konsep persediaan, dengan desain Single one shot case study. Tes hasil belajar konsep persediaan menggunakan tes uraian yang diterapkan pada semester 2 tahun akademik 2014/2015 sebanyak 1 kelas. Berdasarkan hasil tes tersebut dapat dilihat skor rata-rata per kelas seperti dalam tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 1: Data validasi media oleh ahli materi Rentang Nilai Jumlah Siswa Rata2 Nilai Rata2 kelas SD 85-100 20 90,35 82,5 11,7 70-84 11 79,55 55-69 5 58,0 Sumber : data diolah

Berdasarkan data hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil nilai tes tergolong baik dengan rata-rata kelas 82,5, dalam hal ini telah memenuhi kriteria rata-rata kelas yang ditetapkan. Namun jika dilihat dari skor individu masih terdapat 5 orang (14%) yang masih mendapat nilai dibawah 70. Ini berarti belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ingin dicapai. Standar deviasi sebesar 11,7, jauh lebih kecil dari rata-ratanya, yang mengindikasikan rentangan nilai mahasiswa relatf kecil.

Proses pembelajaran model concept attainment dengan bantuan CD interaktif

dapat mendorong peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri dalam memahami materi yang diberikan. Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan melalui media tertentu kepada penerima pesan. Pembelajaran yang baik akan menggambarkan usaha pendidik untuk mampu membuat belajar para siswanya. Hal ini mempunyai makna bahwa kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar tersebut. Untuk itu peran guru/dosen adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar atau media yang ada. Media dalam kegiatan proses pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena ia sanggup menjembatani pemberi pesan dengan penerima pesan. Engkoswara (1980:2) mengemukakan

bahwa alat peraga (media) dapat membuat pendidikan lebih produktif dengan jalan meningkatkan semangat belajar. Dengan media siswa memperoleh pengalaman dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang terarah, sehingga hasil belajar yang diperoleh semakin baik.

Hal tersebut sesuai dengan dengan hasil penelitian Kalani, 2009 dalam Winasmadi,A.P(2011) yang menyebutkan bahwa pencapaian peserta didik di sekolah menengah pertama yang diajarkan dengan

concept attainment lebih baik dan lebih

efektif dari peserta didik yang diajarkan dengan konvensional. Proses pembelajaran dengan menggunakan model concept attainment dengan bantuan CD interaktif dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik untuk mengeksplorasi informasi, mengidentifikasi, dan membangun sendiri konsep-konsep yang ingin dipelajari, sehingga dapat lebih memahami materi yang diberikan. Keterbatasan yang ditemui dalam pemanfaatan media CD interaktif dalam penelitian ini adalah masih ada beberapa mahasiswa yang belum familiar dengan penggunaan program-program komputer, disamping masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki lapotop, sehingga pembelajaran tidak berlangsung dengan baik. Hal ini dapat diantisipasi dengan terus melatih dan menghimbau mahasiswa untuk terbiasa dengan program-program komputer yang ada. Keterbatasan sarana dalam hal ini kepemilikan laptop, dapat diantisipasi dengan melalukan sharing penggunaan dengan teman sebangku.

4. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui prosedur pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan Four D Models diperoleh perangkat pembelajaran model concept attainment berbantuan CD interaktif pada akuntansi persediaan adalah valid, praktis, dan efektif. Penggunaan perangkat pembelajaran model concept attainment berbantuan CD interaktif pada akuntansi persediaan adalah praktis.

Hal-hal yang dapat disarankan terkait dalam penelitian ini adalah, peran dosen pengampu masih sangat diperlukan untuk memediasi siswa dengan pemakaian CD interaktif. Hal ini dapat dilihat, bahwa belum semua siswa mampu mengaplikasikan komputer dengan memadai. Materi dalam CD interaktif, dapat dikembangkan untuk matakuliah lain yang terkait dengan topik

(6)

90

persediaan, antara lain : matakuliah Akuntansi Keuangan I, Akuntansi Biaya, dan Auditing.

5. Daftar Pustaka

Engkoswara, dkk.1980. Program Alat Peraga dan

Komunikasi Pendidikan, Proyek peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi. IKIP Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia.2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat

Neff,Linda S.2010.Jerome Bruner on Concept

Attainment Strategies. (Online) htpp://jan.ucc.nau.edu/lsn/educator/edtech/l earningtheories website/bruner.htm (diakses tanggal 25 Februari 2014)

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Winasmadi,A.P.2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Model Concept Attainment Berbantuan CD Interaktif Pada Materi Segitiga Kelas VII.

Artikel.Jurnal Penelitian Pendidikan (JPP):

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Weygandt,Kimmel,&Kieso.2011.Financial

Accounting ; IFRS Edition.United States Of

America: John Wiley&Sons

Yamasari,Yuni.2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang berkualitas. Makalah. Disajikan pada Seminra Nasional Pascasarjana X-ITS, Surabaya, 4 Agustus 2010 (online). (Htpp:// Salamsemangat.files.wordpress.com/2011/0 5/pengembangan –matematika-berbasis-tik.pdf), diakses 8 Juli 2015.

Gambar

Gambar 1: tampilan awal media
Gambar 2: tampilan menu
Tabel 1: Data validasi media oleh ahli materi  Rentang  Nilai  Jumlah Siswa  Rata 2Nilai  Rata 2 kelas  SD  85-100  20  90,35  82,5  11,7 70-84 11 79,55  55-69  5  58,0

Referensi

Dokumen terkait

7ushong ( 188( Magnetic Resonance Imaging Physical and

Hari kedua Minggu tanggal 30 Juli 2017 kegiatan pengabdian dimulai pukul 09.00 pagi kegiatan dimulai dengan menentukan masalah dan membuat judul yang dilakukan oleh semua

UPTD Pelayanan Kesehatan KECAMATAN SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR saat ini telah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan rasio 1 : 50.000 bila dibandingkan

Term al-Kitab berasal dari akar kataba, artinya mengumpulkan beberapa hal satu sama lain dengan tujuan untuk memperoleh satu makna yang berfaedah atau

 Diberitahukan kepada seluruh Koordinator Sektor & Wakil Koordinator sektor, Pengurus ke 6 Pelkat dan Koordinator Komisi GPIB Jemaat Petra, jika ingin

1) Berdasarkan hasil pengujian secara individual (parsial) pada Butik Muslim Sofie Fashion Semarang, menunjukkan bahwa faktor eksternal (X1) mempunyai pengaruh yang

Sebaliknya, pada semua kasus kematian maternal, kecuali murni disebabkan oleh PPS, cenderung tidak terjadi keterlambatan sampai di tempat rujukan terakhir.. Hal ini

19 Dikotomisasi dan antagonisasi yang secara praktis digambarkan antara sufi pada satu pihak dengan ulama ahli fi kih pada pihak lain, dalam konteks perkembangan historis Islam di