Diyah Ayu Amalia Avina M.Si NIP. 198212302008122003 d_avina@ub.ac.id apa ini social marketing? Environmental story (pakai produk ini, maka menyelamatkan lingkungan karena tahan lama, bisa daur ulang etc– beralihlah dari batrai biasa): apa ini social marketing? Apa ini social marketing? Ingat :
social marketing iklan
Iklan hanyalah salah satu tools dalam mengkomunikasikan pesan social marketing
Traditional adv Societal marketing adv Social marketing adv Merupakan bentuk iklan komersil pada umumnya Pada dasarnya masih merupakan iklan pada umumnya, hanya saja mengangkat isu2 sosial (misal : lingkungan ) untuk menjual produknya Iklan yang ditujukan untuk tujuan pemasaran sosial.
Social marketingSocietal Marketing! Social marketingCSR!
Definisi CSR menurut worldbank
komitmen bisnis untuk berkontirbusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjatan dengan kerjasama antara pegawai dan perwakilannya, komunitas local dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup, dalam hal yang baik untuk bisnis dan pembangunan
CSR dilakukan dgn berbagai cara Corporate social iniciatives (CSI)
Societal marketing :
penggunaan isu-isu sosial untuk memasarkan produk Kegiatan organisasi atau perusahaan yang menggunakan
pertimbangan lingkungan sosial dan etika dalam praktek pemasaran.
misal :
o energizer merupakan batray tahan lama sehingga hemat energi dan mengurangi jumlah sampah
o marketing kondom fiesta mengatasnamakan kesehatan reproduksi
o body shop menggunakan isu no animal testing untuk memasarkan produk.
distilasi dari penelitian, studi, dan karya dalam sebuah bidang studi sehingga memungkinkan kita belajar dari pengalaman (Hastings, 2008: 19).
Teori kasuistik
Beda kasus teori yg diterapkan dapat berbeda
teori dapat memberikan arahan, panduan ataupun model mengenai :
Dimanakah orang-orang berada dalam tataran sebuah perilaku. heavy smokers, light
Faktor apa saja yang menyebabkan pemosisian ini (faktor penyebab pola perilaku manusia). contoh : keluarga, lingkungan pergaulan
Bagaimana mereka diarahkan menuju tujuan yang dikehendaki. strategi untuk mempengaruhi target adopter : kampanye, call center, ILM
Teori yang berhubungan dalam perubahan perilaku (behaviour change) :
Dimana posisi manusia dalam kaitan dengan perilaku tertentu stage of change theory (SOC)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir manusia Social cognitive theory
Bagaimana cara agar perilau diarahkan menuju ke perilaku yang dikehendaki exchage theory
(Juga disebut :
Transtheoritical model behavior change ) manusia tidak bisa langsung berubah
ada tahapan 2 yang dialami target audience
Dalam SCT terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan oleh agent of change :
Stages
ada tahapan yg dilakukan,,
orang tdk melakukan perubahan drastis,, karena perubahan perilaku adalah high evolvement
Konsekuensi :
Orang akan membuat keputusan berdasarkan konsekuensi yang ada – orang memikirkan konsekuensi terlebih dahulu (list konsekuensi)
Tradeoffs :
Berdasarkan konsekuensi tersebut,
dipertimbangkan positif dan negatifnya..
Target akan membandingkan seberapa besar “biaya” yang dikeluarkan untuk berubah dengan “manfaat” yang akan diperoleh
Pengaruh lain
Kepercayaan terhadap pihak lain atau
memikirkan apa yang dipikirkan orang lain bila dia berubah
Segmentasi :
terdapat berbagai macam latar belakang target adopter.. namun bisa dikelompokkan menjadi segmen-segmen tertentu dan formula pendekatan
pada masing2 segmen Pre contemplation
contemplation Preparation Action Confirmation EXIT EXIT EXIT
Pre kontemplasi :
#kondisi ketidak tahuan, kondisi tidak paham # kondisi tahu, tetapi tidak peduli ataupun tidak tertarik
Contemplation :
Merenung secara sadar mengevaluasi relevansi personal dari perilaku baru./ hal yang harus dirubah
Preparation : Persiapan
memutuskan untuk bertindak dan sedang berusaha untuk memastikan untung rugi yang diperlukan untuk mencoba perilaku baru.
Action :
mencoba hal tersebut --> mulai berhenti merokok
Confirmation or Maintenance :
Menguatkan diri – semakin mendoktrin
Termination :
Bukan menyerah, tetapi sikap dan perilaku baru sudah mendarah daging pada diri adopter Vs
Exit (dapat terjadi dalam setiap level) – bila memilih
menyerah
Sumber: http://hamsnetwork.org/ch5/
Tidak semua orang melakukan hal step by step
Sikap orang bisa berubah
Misal :
terkadang orang langsung berubah terkadang orang mudah menyerah
Menjelaskan posisi orang , tetapi tidak menjelaskan bagaimana bagaimana memindahkan seseorang pada posisi berikutnya
Social Cognitive Theory mempostulasikan bahwa
perilaku manusia ditentukan secara resiprokal oleh faktor-faktor internal personal (seperti
pengetahuan dan keyakinan diri) dan faktor-faktor
lingkungan (seperti level kekurangan atau
ketersediaan fasilitas di lingkungan lokal) (Bandura dalam Hastings, 2007).
Perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi diri sendiri, tetapi dipengaruhi lingkungannya :
Lingkungan dekat (teman, keluarga) misal : lingk gaul klo pake helm = katro’
keluarga klo rambu lalin kuning – kebut. Kalo ga ada polisi—terobos lampu merah
Kontek sosial yang luas (isu sosial, norma sosial)
Perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi diri sendiri, tetapi dipengaruhi lingkungannya :
Kontek sosial yang luas (isu sosial, norma sosial) menyetir mobil dengan tertib = di bel2 mobil dan motor lain
pake spion dianggap “ndeso” oleh masyarakat umum dan tidak ada hukuman
Teori in mengenali hubungan dua arah yang ada antara faktor personal dan
environmental (lingkungan) yakni lingkungan membentuk orang dan perilaku mereka yang pada akhirnya membentuk lingkungan melalui perilaku dan ekspetasi mereka (Maibach & Cotton, dalam Hastings 2007).
Immediate environment Peers Local community Significant others
Family
Wider social context Societal norms Cultural symbolism
Structural issues Social and economic
conditions Personal characteristics Goals Aspirations Self efficacy Education Symbolic needs Skills
(Health) Behaviour (Macfayden dkk, dalam Hastings, 2007: 45)
Cari masalah perilaku buruk yang ingin anda rubah
Faktor personal apa yang mempengaruhi , baik dari lignkungan dekat maupun lingkungan luas
Perilaku seseorang berdasarkan persepsi , baik masyarakat lokal maupun luas
Menghindari Victim Blaming orang melakukan sesuatu tdk hanya berdasar diri sendiri, tp jg dipengaruhi faktor lingkungan sehingga kita tdk bisa menyalahkan perseorangan
Sbg dasar melakukan Denormalisasi sesuatu yg dianggap normal (misal melanggar marka jalan, buang sampah sembarangan) : harus di counter dan menunjukkan bahwa itu sbnrnya hal yang tidak baik
manusia adalah mahluk yang digerakkan oleh kebutuhan dengan kebutuhan besar untuk untuk mencoba dan berusaha memenuhinya. Oleh karena itu, manusia akan melakukan pertukaran yang saling menguntungkan (win-win activity).
Pertukaran merupakan jantung dari proses pemasaran – social marketing
Saat “membujuk” seseorang melakukan seseuatu – pasti ada hal yg “ ditukar”
Minimal 2 pihak
Ada nilai dari perilaku – tunjukkan bahwa nilai yang ditawarkan berguna bagi target
Setiap pihak mampu berkomunikasi dan mengantarkan nilai tersebut (pengkomunikasian nilai dari memformulasikan pesan hingga feedback)
Boleh menolak ataupun menerima tindakan
Percaya bahwa orang yg diajak “bertransaksi” adalah orang yang bisa dipercaya
pertukaran (exchange) ini harus saling menguntungkan.
Maka dari itu tugas dari social marketer adalah memastikan bahwa mereka menjanjikan sesuatu yang bernilai bagi klien
Sulit karena yang di”jual” bukan barang– tetapi perilaku
Manfaat yg dipersepsikan olehtarget adopter harus lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan
contoh : stop merokok – sakit vs enak dan cool
Ingat :
setiap hendak memutuskan / melakukan sesuatu, orang pasti memikirkan “cost and benefits”
Pengorbanan (price)– cost Benefit Uang
Waktu
Rasa tidak nyaman
Kesehatan
Kualitas hidup meningkat : Kesempatan untuk bekerja dan bermain lebih besar karena
sehat Manfaat yang ditawarkan
Tangible (terlihat)
Taat lalu lintas : berkurangnya angka kecelakaan
Pola makan sehat : penuruan berat badan
Intangible (tidak terlihat)
Taat lalu lintas : kenyamanan dalam perjalanan
Pola makan sehat : meningkatnya kualitas hidup
Recipients of the change campaign
The Rest of Society Government/ Change Agency Change Agent Taxes donations authority Service Social Insurance / Social Contract Andreason (1994) “improve their personal welfare and that of the society of which they are a part.”
Dalam social marketing, perubahan perilaku tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi sebenarnya mempengaruhi berbagai elemen , seperti :
Target adopter itu sendiri
Masyarakat umum
Pemerintah dll
Carilah Kasus terkait social problem
Analisis berdasarkan 3 teori : - stage of change theory (SOC) - Social Cognitive theory (SCT) - Exchange theory