TEMU ILMIAH IPLBI 2014
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_95
Rencana Pengembangan Fasade Bangunan Kampus Unsri
Bukit Besar Palembang
Muhammad Fajri Romdhoni, Hendi Warlika Sedo Putra
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Abstrak
Fenomena pengembangan kampus Unsri yang terus berkembang secara parsial menjadi alasan perlu adanya perencanaan yang matang untuk mengembangkan unsri menjadi sebuah kampus yang berwawasan modern dan maju. Keberadaan guideline visual bangunan kampus dapat menjadi koridor perencanaan agar pengembangan kampus dapat menjadi lebih seimbang dan merata, serta menghasilkan kualitas spatial yang baik yang tentunya memberikan dampak positif kepada kegiatan belajar mengajar. sebauh kampus yang tertata dengan rapi dan mempunyai keseragaman visual yang baik dan selaras dengan visi misi kampus tentunya akan memperkuat identitas Universitas Sriwijaya sebagai salah satu kampus yang disegani baik di tingkat regional maupun dalam skala nasional.
Kata-kunci: guideline, pengembangan,fasade
Pendahuluan
Univeristas Sriwijaya memiliki dua buah areal kampus yang cukup aktif, Kampus Inderalaya yang merupakan kampus utama yang berada di kabupaten Ogan Ilir dan Kampus Bukit Besar yang berada di dalam kota Palembang sebagai kampus yang menyediakan ruang bagi besarnya minat akademis yang telah melebihi quota dari kampus utama.
Besarnya minat mahasiswa untuk belajar di kampus Unsri Bukit Besar tersebut mendesak kampus untuk terus berbenah diri dan mela-kukan perbaikan serta pengembangan fasilitas dan ruang-ruang yang dimiliki. Pada saat ini, Kampus Unsri Bukit Besar terus melakukan pembenahan fasilitas dan gedung gedung baru-nya, namun sangat disayangkan bahwa dari sudut pandang arsitektur gedung-gedung baru tersebut direncanakan secara sporadik dan berkembang secara soliter untuk kepentingan fakultas masing-masing, meng-akibatkan tidak adanya penataan dan keseragaman visual dari fasade bangunan-bangunan yang telah dibangun tersebut.
Sebagai sebuah institusi besar hal tersebut dapat mengakibatkan kepada melunturnya identitas dan keseragaman bangunan kampus. Disisi lain, pengembangan yang tidak teratur tersebut dapat berakibat kepada dampak sistemik memburuknya kualitas visual ba-ngunan serta memburuknya kegiatan belajar mengajar.
Fenomena pengembangan kampus tersebut menjadi alasan perlu adanya perencanaan yang matang untuk mengembangkan unsri menjadi sebuah kampus yang berwawasan modern dan maju.sebuah kampus yang tertata dengan rapi dan mempunyai keseragaman visual yang baik dan selaras dengan visi misi kampus tentunya akan memperkuat identitas Universitas Sriwijaya sebagai salah satu kampus yang disegani baik di tingkat regional maupun dalam skala nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan guideline atau acuan dalam mengembangkan bangunan di dalam lingkungan kampus Unsri Bukit Besar Palembang.Dengan melakukan penelitian terhadap bangunan yang sudah ada
A_96 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
dan mengkaji visi dan misi unsri sebagai kampus Research University.dapat meng-hasilkan bangunan yang memiliki identitas yang selaras dengan tujuan kampus Unsri tersebut. Luaran yang dihasilkan adalah aturan-aturan untuk menghasilkan keselarasan langgam arsitektur dan keserasian wajah dari masing-masing bangunan yang memberikan dampak terhadap kualitas visual yang baik bagi kegiatan belajar mengajar kampus Unsri Bukit Besar Palembang.
Metode
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan guideline atau acuan dalam mengembangkan bangunan di dalam lingkungan kampus Unsri Bukit Besar Palembang.Dengan melakukan penelitian terhadap bangunan yang sudah ada dan mengkaji visi dan misi unsri sebagai kampus Research University.dapat menghasil-kan bangunan yang memiliki identitas yang selaras dengan tujuan kampus Unsri tersebut. Luaran yang dihasilkan adalah aturan-aturan untuk menghasilkan keselarasan langgam arsitektur dan keserasian wajah dari masing-masing bangunan yang memberikan dampak terhadap kualitas visual yang baik bagi kegiatan belajar mengajar kampus Unsri Bukit Besar Palembang.
Dari latar belakang dan rumusan perma-salahan diatas, dapat ditarik beberapa pertanyaan terkait dengan penelitian:
Seperti apa karakter visual bangunan yang ada di lingkungan Kampus Universitas Sriwijaya Palembang (bangunan lama dan bangunan baru yang terbentuk)?
Seperti apa karakter visual bangunan di lingkungan Kampus UNSRI Palembang yang perlu dibentuk untuk memberikan kesatuan dan keselarasan setiap bangunan di lingkungan Kampus UNSRI Palembang ?
Sehingga tujuan dari penelitian rencana pengembangan fasade bangunan kampus
Unsri Bukit Besar Palembang adalah sebagai berikut :
a. Menyusun komponen pem-bentuk karakter visual bangunan di lingkungan Kampus UNSRI Palembang.
b. Merumuskan elemen dominan pembentuk karakter visual bangunan di lingkungan Kampus UNSRI Palembang sebagai ka-rakter pengikat / kesatuan. c. Menyusun arahan desain
(design guideline) untuk pe-ngembangan pembangunan di lingkungan Kampus UNSRI Palembang.Metode
Pengumpulan Data Karakter Visual
Dalam sebuah bahasa, karakter dapat diartikan sebagai sebuah ciri khas atau ciri utama pada sebuah benda. Karakter juga dapat digambarkan sebagai sifat sebuah benda, dimana keberadaannya yang bersifat semi permanen dapat dengan mudah diubah bahkan dihilangkan pada benda tersebut. Selanjutnya, visual dapat diartikan sebagai pengelihatan. Dalam pengartian lanjutan, pe-ngelihatan adalah kemampuan salah satu indra (yaitu mata) untuk menangkap atau mengenali sebuah wujud yang kasat mata dan mentafsirkannya. Selanjutnya bila disimpulkan, karakter visual dapat berarti sebagai suatu ciri khas atau ciri utama yang dimiliki sebuah benda atau objek amatan yang ditangkap oleh mata (indra pengelihatan) dan kemudian da-pat ditafsirkan oleh seseorang untuk menge-nali benda atau objek tersebut.
Elemen Fisik Pembentuk Karakter Visual Karakteristik adalah sari dari suatu objek, merupakan tanda yang berbeda atau ‘modifent’ dan suatu atribut atau ciri khas yang menjadi milik suatu objek, sehingga dapat dibedakan sebagai sesuatu yang sifatnya individual. Dengan demikian, karakter dapat digunakan untuk memberikan gambaran atau diskripsi baik fisik maupun non fisik tergantung muatan isi objek dengan penekanan pada ciri-ciri yang spesifik dan khusus yang membuat objek tersebut dapat dikendalikan dengan mudah.
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_97 Untuk merasakan hal tersebut, beberapa ahli
telah membahas dan merumuskan beberapa elemen sebgai pembentuk karakter visual bangunan yang dapat ditangkap secara visual antara lain oleh:
A. Menurut Wendell Berry
Menurut Berry (1980; 17-18) ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam membentuk suatu lingkungan, yaitu dengan melihat ka-rakteristik umum suatu area atau lingkungan yang telah terbentuk sebe-lumnya, salah satunya dalam melihat karakter visual suatu bangunan adalah Manmade Element; dalam suatu area yang telah terbentuk sebelumnya bentukan fisik seperti bangunan memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga member batasan jelas antara daerah disekitarnya.
Dalam melihat karakter visual secara keseluruhan, Berry (1980; 30) menye-butkan beberapa elemen fisik terkait pembentukan karakter bangunan yaitu: Buildings (bangunan itu sendiri), dimana elemen-elemen fisik didalamnya berupa: a) Shape / bentuk dasar bangunan itu
sendiri
b) Bentukan jendela dan pintu / bukaan c) Penggunaan sudut atap / kemiringan
atap
d) Material bangunan e) Penanda pada bangunan f) Warna bangunan
g) Elemen vertikal; seperti kolom h) Dan elemen horizontal; seperti balok
yang terlihat pada fasade bangunan. B. Menurut Hamid Shirvani
Didalam teorinya, Shirvani (1985; 5-44) menyebutkan beberapa elemen fisik terkait pembentukan karakter visual yaitu:
a) Bentuk dan massa bangunan
Menyangkut aspek-aspek bentuk fisik yang meliputi ketinggian, besaran, floor area ratio, koefisien dasar bangunan, pemunduran (setback) dari garis jalan, style bangunan, skala proporsi, bahan, tekstur dan warna agar menghasilkan bangunan yang berhubungan secara harmonis
dengan bangunan-bangunan lain dan lingkungannya.
b) Penanda atau papan iklan
Penanda diatur sebagai elemen yang dapat mempengaruhi karakter dari sebuah fasade bangunan; melalui penempatan dan proporsi penataan. Metode Pengamatan Karakter Visual Bangunan
Dalam pendekatan estetika desain, factor visual menjadi sangat berperan, sesuai dengan sifat bidang estetika dan desain yang secara intrinsic memiliki nilai dari kualitas visual. Secara garis besar, analisis suatu kawasan dan koridor secara visual dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. Analisis sosok-natar/figure-ground, yang dapat dilakukan selain untuk mende-finisikan mana public domain dan mana private domain, juga dapat dilakukan untuk mengenali struktur kawasan serta urban-grain atau butiran (solid – void) kawasan.
b. Analisis visual secara statis, yaitu pengamatan yang dapat dilakukan baik terhadap denah maupun tampak ataupun aksonometri kawasan yang dipandang dari suatu titik pandang tertentu secara diam. Hal ini akan melibatkan berbagai prinsip komposisi dalam estika untuk mengarahkan pada komposisi macam apa yang diharapkan oleh seorang pengamat diam.
c. Analisis visual secara dinamis, dilakukan dengan mengasumsikan bahwa si peng-amat melakukan pergerakan dan meng-alami kawasan tersebut secara sekuensial.
Diagram.1 cara pengamatan terhadap karakter
visualSumber: Hendi (2012). Variabel Penelitian
Berdasarkan teori yang telah membahas tentang elemen pembentuk karakter visual bangunan, penulis menarik kesimpulan dalam sebuah kerangka teoritik bahwa dalam
A_96 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
mengetahui karakter visual dalam suatu bangunan, yang perlu diperhatikan atau diamati adalah:
Metoda Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.Data primer merupakan data yang diambil dari hasil observasi lapangan untuk melihat kondisi eksisting karakter visual bangunan pada kawasan. Sedangkan untuk data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari badan atau instansi mengenai karakter visual bangunan dan data terolah (peta, foto udara) yang diperlukan untuk melakukan observasi lapangan. Dalam melakukan tahapan ini, peneliti melakukan:
1. Persiapan data sekunder;
peneliti mempersiapkan segala kebu-tuhan berupa bahan yang akan digunakan di lapangan:
- Peta google earth kawasan Kampus UNSRI Palembang, yang diambil melalui program pencitraan udara. - Peta terolah kawasan Kampus UNSRI
Palembang.
2. Identifikasi elemen pembentuk karakter visual bangunan.
Pengumpulan data bertolak dari studi literature yang dilakukan untuk me-ngetahui; konsep, parameter konsep,
variable parameter, dan indicator variable. Dari data tersebut, barulah diperoleh teknik dalam pengumpulan data yaitu:
Diagram.3 karakter visual bangunan
Metoda Pengolahan Data
Analisis data dilakukan dengan menganalisis data-data lapangan yang telah diolah sebelumnya untuk memudahkan dalam proses menganalisis data. Cara analisis karakter visual bangunan pada penelitian ini bersifat statis atau pengamatan secara diam. Dalam
meng-Diagram.2 variabel penelitian karakter visual koridor, analisis penulis 2013
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_97 analisis data, telah disebutkan sebelumnya
bahwa bidang amatan yang menjadi focus dalam menganalisis data lapangan adalah kesan visual melalui views (pandangan). Analisis melalui Views (pandangan; tampak membujur koridor) berupa fasade dapat dinilai dari; Dominasi, Keragaman (diversity), Kon-tinuitas (continuity), Kepaduan (intacness), Kesatuan (unity), Sekuens (sequence), Ke-unikan (uniqueness), dan Keindahan (vivid-ness).
Gambar.1 Peta kawasan Kampus Unsri
Analisis dan Interpretasi
Saat ini kondisi kampus Universitas Sriwijaya yang berada di kawasan bukit besar sedang dalam proses perbaikan lingkungan, tetapi sangat disayangkan renovasi yang dilakukan terkesan tidak searah dimana beberapa fakultas melakukan renovasi besar-besaran sedangan beberapa fakultas lain tidak meng-alami perubahan. Pembangunan terkesan dila-kukan secara local fakultas dan tidak dikelola dengan baik oleh Universitas sebagai pe-ngelola asset Negara yang ada di kampus bukit besar tersebut.
Perkembangan kampus bukit Universitas Sriwijaya mengalami perubahan dan perom-bakan dalam beberapa tahapan, sejak pertama beridiri pada tahun 1953 merupakan bangunan pendidikan satu lantai yang merupakan gedung-gedung kelas belajar. Seiring kebutuhan fakultas yang terus
ber-tambah, gedung-gedung dan kebutuhan bangunan di lingkungan kampus bukit besar ikut mengalami penambahan fasilitas.Dan dengan peresmian universitas sriwijaya men-jadi universitas negeri dibangun sebuah bangunan utama yang sekarang digunakan sebagai lembaga bahasa.Penambahan ba-ngunan yang ada di kawasan kampus bukit besar dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan ruang yang dibutuhkan dari masing-masing fakultas, sehingga mengalami pertumbuhan fisik yang bersifat sporadic dan kurang tertata dengan baik.Adanya bangunan bangunan baru yang bertambah dan diting-katkan serta pembangunan bangunan baru dilahan yang sangat terbatas juga menambah kesan pembangunan yang sangat tidak tertib.Bangunan yang dibangun pada masing-masing periode berusaha untuk menunjukkan identitas masing-masing, dan hal ini mele-mahkan identitas kampus sebagai suatu kesatuan yang utuh. Tidak terdapatnya ka-rakter yang kuat pada bangunan memper-buruk kualitas visual sebagai sebuah kampus yang besar dan menunjukkan atmosfer pen-didikan dengan maksimal.
Gambar.2 Identifikasi kawasan Kampus Unsri
peneliti melakukan proses awal identifikasi jenis bangunan yang ada di lingkungan
A_96 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
kampus Universitas Sriwijaya Kampus Palem-bang berdasarkan umur. pemetaan Palem-bangunan lama dan baru yang ada di lingkungan kampus UNSRI Palembang. Berdasarkan identifikasi identifikasi tersebut, barulah didapat data dasar untuk melakukan analisis terhadap karakter setiap jenis bangunan berdasarkan umur.
Gambar.3 Zona karakter kawasan Kampus Unsri
Diagram.4 Sampel bangunan lama Unsri
Bangunan 1. Fakultas Ekonomi Universitas Sri-wijaya, merupakan bangunan lama dengan pola dan alignment bangunan yang memiliki tipologi ruang-ruang kelas pada umumnya. Bangunan dengan bukaan pintu dan jendela yang digunakan secara berulang-ulang meng-hasilkan deretan bangunan dengan nada yang sama. Proporsi bangunan yang terletak pada
topografi yang berkontur menghasilkan bangunan yang cukup unik dengan skyline yang merata dengan bangunan bangunan yang ada disekitarnya menghasilkan unity yang cukup baik.
Warna bangunan dengan warna cream membuat bangunan cukup menyatu dengan lingkungan sekitar nya dan tidak mendominasi ruang yang ada.Penanda ataupun signage menggunakan papan penanda yang diletakkan pada tiang menghasilkan penanda yang cukup mudah dilihat dari ketinggian mata manusia, tetapi tidak memberikan nilai tambah terhadap komposisi penanda dengan estetika bangunan tersebut.
Kampus Fakultas Ekonomi ekstensi merupakan salah satu bangunan tertua yang ada di lingkungan kampus Bukit Unsri dan menjadi identitas kampus lama unsri, dengan bentuk yang sederhana dan penggunaan modifikasi atap limas menjadikan bangunan tersebut sesuai dengan iklim tropis yang ada di Palembang.
Diagram.5 Sampel bangunan baru Unsri
Gedung 1. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, merupakan Fakultas termuda yang ada di lingkungan kampus Unsri. Bangunan
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_97 yang digunakan merupakan kombinasi antara
bangunan lama dengan bangunan baru yang dibungun pada era tahun 2000an antara bangunan lama dan bangunan baru memiliki pola dan alignment dengan mempertegas garis-garis kombinasi antara garis vertikal dan garis horizontal, dimana bangunan baru memiliki nilai kontemporer yang lebih berani dengan menambahkan elemn bidang-bidang dan permainan geometr pada bagian atapnya. Dari proporsi bentuk dan skala, kedua bangunan ini cukup domninan berada di lingkungan kampus Unsri, dan merupakan bangunan 3 dan 4 lantai dan terletak di samping KPA unsri. Bangunan tersebut meng-adopis warna yang lembut dan senada dan dikombinasikan dengan warna orange yang mempertegas artikulasi dari garis dan bidang yang membentuk karakter bangunan tersebut. Penanda dan signage pada bangunan ini sangat sulit untuk dilihat dan secara visual tidak diletakkan pada posisi yang mudah untuk dilihat. Skala dan ukuran penanda yang ada juga dinilai kurang besar dan hal ini menjadi kekurangan umum dari kampus Unsri bukit besar dimana pengunjung tidak dapat mengetahui dengan mudah fungsi serta fakultas bangunan yang ada.
Gambar.4 Identifikasi koridor Kampus Unsri
penelitian secara visual yang diambil dari penampang jalan kampus unsri bukit besar Palembang
Gambar.5 Pemetaan karakter visual koridor
Kampus Unsri
peneliti mencoba untuk melakukan analisis terhadap data lapangan yang diperoleh, dengan menganalisis data tersebut terhadap variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan.
Analisis karakter bangunan lama kampus bukit unsri
peneliti mencoba untuk melakukan analisis terhadap data lapangan yang diperoleh, dengan menganalisis data tersebut terhadap variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan.
Karakter visual bangunan lama Kesimpulan karakter visual bangunan lama keterangan Shape / bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar bangunan yang ada di kampus bukit Unsri pada dasarnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran modul ruang kelas, hal ini bertujuan agar fleksibilitas ruang yang ada agar dapat mudah berubah-ubah fungsi sesuai dengan kebutuhan ruang yang ada di masing-masing fakultas. Bentuk bangunan tersebut memiliki tipologi bentuk bangunan pendidikan atau ruang-ruang kelas pada umumnya
Bentukan jendela dan pintu /
Bentuk bukaan pada karakter bangunan lama kampus bukit Unsri
A_96 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014
bukaan menggunakan bentuk pintu dan jendela yang berulang-ulang. Bentuk jendela memiliki karakter yang berbeda dan ada beberapa yang menggunakan jalusi horizontal untuk
memberikan kualitas sirkulasi udara yang baik. Beberapa bangunan melakukan perlakuan khusus terhadap bidang bukaan bagian barat dengan memberikan rooster/kerawang/sun shading dengan bentuk geometri sederhana. Penggunaan
sudut atap / kemiringan atap
Atap yang digunakan pada karakter bangunan lama adalah atap limas ataupun pengembangan dari atap pelana dan perisai, dengan bentuk atap tropis dan teritis yang cukup lebar untuk memberikan peneduh pada lingkungan sekitar nya. Kemiringan atap yang digunakan antara 35’ s/d 45’ sesuai dengan curah hujan yang cukup sering terjadi di daerah tropis. Material
bangunan Material kombinasi antara batu dan papan banyak digunakan pada bangunan lama, dan memberikan karakater kombinasi antara material, baik batu alam ekspose ataupun karakter dari papan serta balok-balok atap yang disusun. Penanda
pada bangunan
Penanda pada bangunan diletakkan terpisah dengan menggunakan papan dan tiang dan terlepas dari dinding bangunan Warna
bangunan Warna cream merupakan warna yang umum digunakan dengan menambahkan kombinasi warna sebagai penegas
seperti warna, coklat biru ataupun merah pada elemen garis yang ada pada bangunan Elemen
vertical seperti kolom
Elemen vertical kolom cenderung dibuat menonjol dan tidak rata dengan dinding. Hal tersebut memberikan karakter yang tegas dengan elemen garis vertikal pada bangunan yang ada Elemen horizontal seperti balok pada fasade bangunan
Elemen horizontal tidak terlalu mendominasi dan sebagai penegas garis, berupa konsul dak ataupun lisplang
Diagram.6karakter visual bangunan lama kampus
Unsri
Analisis karakter bangunan baru kampus bukit unsri
Dari data dasar berupa hasil identifikasi lapangan, makan visual bangunan baru yang ada di lingkungan Kampus UNSRI Palembang dapat digambarkan sebagai berikut:
Karakter visual Bangunan Baru Kesimpulan karakter visual bangunan baru keterangan Shape / bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar dari bangunan baru umumnya mengadopsi bentuk geometri sederhana berbentuk persegi panjang, namun beberapa
bangunan menggunakan bentuk-bentuk lengkungan yang secara proporsi masih kurang menyatu dengan karakter bangunan yang sudah ada.
Bentukan jendela dan pintu / bukaan
Bentuk jendela dan pintu sangat variatif terdapat beberapa bangunan dengan kaca laminasi berwarna htam pekat,
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_97 namun ada juga bangunan
yang menggunakan kaca bening menghadap ke bagian barat dan tidak adanya perlakuan khusus terhadap beberapa bangunan yang menghadap ke barat. Penggunaan sudut atap / kemiringan atap
Beberapa bangunan baru mengandalkan atap dak beton dan memberikan efek yang tidak tepat untuk bangunan yang berada di daerah tropis Material
bangunan Material bangunan banyak menggunakan bata dan beton dan sistem
pembuatan yang lebih praktis. Beberapa banguan menggunakan pola warna dan material yang tidak terkait dengan bentuk ataupun struktur dari bangunan yang ada Penanda
pada bangunan
Belum adanya standarisasi penanda ataupun signage pada bangunan, baik dari ukuran penanda, bentuk huruf dan font serta letak penanda agar terciptanya karakter visual yang sama pada masing-masing fakultas di lingkungan Unsri
Warna
bangunan Warna bangunan belum diatur dengan maksimal mengena komposisi warna antara warna netral dengan warna masing-masing fakultas sebagai identitas. Agar identitas dari masing-masing fakultas dapat lebih bersifat merata. Elemen
vertikal seperti kolom
Belum ada standarisasi dari bentuk elemen vertikal. Kolom yang diekspose ataupun kolom yang dibungkus dengan dinding bangunan. Elemen horizontal seperti balok pada fasade bangunan
Elemen horizontal sangat dipengaruhi dengan masing-masing desain bangunan
Diagram.7 karakter visual bangunan baru kampus
Unsri
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapati dari hasil analisa penulis adalah kampus bukit besar unsri akan terus mengalami pertumbuhan dan perkem-bangan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Namun perkembangan fisik kampus tersebut harus direncanakan dengan sangat matang dan membutuhkan adanya suatu guidelines agar pengembangan kampus dapat lebih terarah dan memiliki karakter sebagai salah satu kampus terbesar yang ada di Indonesia. Perkembangan kampus unsri sampai saat ini cukup pesat tetapi belum adanya pemersatu dalam karakter visual agar terciptanya kualitas fasade yang baik dan memberikan pengaruh yang baik dalam citra kampus Universitas Sriwijaya secara keseluruhan.Perpaduan an-tara bangunan lama dan baru adalah sebuah pilihan ataupun mempertegas karakter baru unsri sebagai sebuah kampus dengan berbasis universitas riset juga tidak kalah penting nya. Dan pemilihan dan ketegasan mengenai karakter visual tersebut harus dikelola dengan baik dan tidak boleh dikelola secara perorang ataun kolompok, karena karakter tersebut merupakan investasi jangka panjang agar Universitas Sriwijaya dapat terus berkembang menjadi universitas dengan identitas yang semakin mantap. Kesimpulan karakter visual bangunan lama keterangan
Pattern Pola yang terbentuk antara karakter bangunan lama dan bangunan baru belum menyatu dengan baik. Dan diperlukan sebuah karakter pola yang menjadi penyatu identitas lingkungan kampus unsri bukit
A_96 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 besar. Karakter bangunan lama yang kental dengan nuansa lama dan bangunan baru yang berusaha untuk mempertegas eksistensi Alignment /
garis pengikat facade
Beberapa garis pengikat facae mulai terbentuk dengan adanya lemen-elemen horizonta ataupun vertikal yang semakin berirama, tetapi dibutuhkan adanya pola yang baik untuk memberikan identitas bagi masing-masing bangunan Skyline / keserasian garis atap
Dengan bentuk topografi yang berbukit
memberikan skyline bangunan pada
lingkungan kampus bukit tidak terlalu kontras. Terdapat beberapa bangunan baru yang berkesan mendominasi tanpa memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Size and shape proportion
Proporsi yang seimbang adalah kunci dari pengembangan kampus dengan karakter visual yang baik. Antara bangunan lama dan baru masih cukup baik tetapi bangunan yang sangat baru dengan jumlah 7 lantai membutuhkan perhatian khusus terhadap karakter visual yang akan terbentuk untuk kampus Unsri. Texture and
color Penegasan pada warna masing-masing Fakultas perlu dipertegas dan dijadikan standarisasi agar semua bangunan di lingkungan kampus bukit besar dapat menerapkan komposisi yang saling
mengimbangi. Memperkuat identitas tetapi dalam koridor karakter visual kampus yang terjaga.
Diagram.8kesimpulan karakter visual kampus Unsri
Peneliti Menyimpulkan, menggambarkan elemen fasade / bangunan apa saja yang dapat menjadi pengikat dalam pembentuk kesatuan karakter visual bangunan di lingkungan kampus UNSRI Palembang
Elemen fasade yang dapat menjadi pengikat dan pembentuk kesatuan antara lain adalah : a. bentuk dan geometri bangunan yang harus
dikaji dalam proses pengembangannya dan korelasi lain dengan bangunan lain yang sudah ada
b. komposisi serta proporsi bangunan yang diatur dengan baik dan maksimal ke-tinggian bangunan pembentuk skyline karakter kampus bukit Unsri
c. penggunaan warna dan material yang diatur dalam tingkatan universitas agar pe-ngembangan wajah kampus Unsri menjadi lebih terarah.
d. Adanya standarisasi signage atau penanda masing-masing bangunan dengan ukuran dan skala penanda yang baik secara fungsional mudah terlihat dan terbaca serta secara estitika menambahkan kein-dahan bangunan yang ada.
Rekomendasi dan arahan desain
Guideline pengembangan kampus dari hasil riset yang dilakukan penulis adalah :
a. dengan pertama-tama melakukan pendataan yang maksimal terhadap kampus bukit Universitas Sriwijaya dan hal ini dilakukan penulis dalam membuat reka model dalam bentuk data 3 dimensi yang dapat menjadi simulasi dalam pengembangan kampus Unsri dimasa yang akan datang.
b. Membuat standarisasi signage sebagai petunjuk kawasan dan identitas bangunan, baik signage petunjuk arah kecil dengan skala manusia ataupun penanda pada bangunan yang telah memiliki standar ukuran dan penempatan
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2014 | A_97 c. Pengaturan komposisi warna yang
memberikan identitas dari masing-masing bangunan ataupun fakultas namun tetap dalam koridor karakter visual Universitas Sriwijaya.
d. Menegaskan identitas Universitas Sriwijaya sebagai kampus riset dan memberikan elemen karakter visual sebagai penyatu bangunan yang ada.seperti penggunaan secondary skin / sun shading yang memiliki pola yang sama agar karakter bangunan dapat terjaga.
Dartar Pustaka
Berry, Wendell,”Good Neighbors”,USA, 1980, State Historical Society of Colorado.
Ching, F. D. K. 1994, “Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan”. Erlangga. Jakarta
Cullen, G. 1961. Townscape. The Architectural Press. London
Firzal, Yohannes. 2002. ”Arahan Rancangan Menjaga Karakter Visual Kawasan”. Tesis MDKB UGM, Yogyakarta.
GLC Study. “an introduction to Housing Layout”. The Architectural Press. London.
Lynch, K. 1960. “The Image Of The City”. The MIT Press. Cambridge
Punter, John. 1997.”The Design Dimension of Planning” E & FN Spon, London.
Rubenstein, M Harvey.1969.“Environmental Planning”.John Wiley & Sons, Inc. United States of America.
Sanoff, Henry. 1991. “Visual Research Methods In Design”. Van Nostrand Reinhold. United States of America.
Shirvani, H. 1985. “The Urban Design Process”. Van Nostrand Reinhold Company New York
Smardon, R. 1986. “Foundation for Visual Project Analysis”.John Wiley and Sons.New York