`
PENGADILAN NEGERI LANGSA
Jln. W.R. Supratman No.10 Langsa
Telp. (0641) 21114-21449 Fax. 21114 Kode Pos 24416
Email : pnlangsa@gmail.com
Website :
www.pn-langsa.go.id
ail:
Website:
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGADILAN NEGERI LANGSA
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I. PENDAHULUAN ...1
BAB II. KEADAAN PERKARA...23
A.
KEADAAN PERKARA DI PERADILAN UMUM ...23
- Keadaan Perkara Tingkat Pertama ...23
B.
PENYELESAIAN PERKARA...29
- Jumlah Sisa Perkara yang Diputus ...29
- Jumlah Perkara yang Diputus Tepat Waktu ...29
- Jumlah Perkara yang tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan Peninjauan Kembali ...30
- Jumlah Perkara Perdata yang Berhasil di Mediasi...30
- Jumlah Perkara Anak yang Berhasil Melalui Diversi ...30
C.
AKREDITASI PENJAMINAN MUTU (SERTIFIKAT ISO PENGADILAN) ...31
- Posbakum ...31
- Sidang Keliling...32
- Perkara Prodeo ...33
BAB III. SUMBER DAYA MANUSIA ...34
- Mutasi...38
- Promosi ...39
- Pensiun...39
- Diklat (SDM Teknis/Non Teknis yang telah mengikuti Diklat) ...39
BAB IV.PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN
TEKNOLOGI INFORMASI...41
A.
PENGELOLAAN KEUANGAN...41
B.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA...45
C.
PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI...49
- Implementasi e-Court di Lingkungan Peradilan Umum...56
- Implementasi SIPP di Lingkungan Peradilan Umum...61
BAB V.PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK...64
- Akreditasi Penjaminan Mutu ...67
- Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ...70
- Inovasi Pelayanan Publik ...73
BAB VI.PENGAWASAN ...77
A.
INTERNAL...77
BAB VI.PENUTUP...81
A.KESIMPULAN...81
B.REKOMENDASI ...82
PENDAHULUAN
A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN
Mahkamah Agung sebagai peradilan negara tertinggi selain Mahkamah
Konstitusi memiliki 4 (empat) ruang lingkup peradilan yang berada dibawahnya yaitu
Pengadilan Umum, Pengadilan Agama, Pengadilan Tata Usaha Negara, dan Pengadilan
Militer memiliki visi dan misi yang jelas dalam tahun 2020 yang pada intinya
mendorong 4 (empat) ruang lingkup peradilan tersebut menuju pengadilan yang
modern, berintegritas, akuntabel, serta berbasis kinerja dan pelayanan publik yang
profesional, sehingga hal tersebut membuat masyarakat pencari keadilan dapat
terlayani dengan baik.
Khusus dalam lingkup Peradilan Umum yang menjadi garis depan Mahkamah
Agung adalah seluruh Pengadilan Negeri tidak terkecuali Pengadilan Negeri Langsa,
arah dan kebijakan di Pengadilan Negeri Langsa tidak terlepas dari Visi dan Misi
Mahkamah Agung yaitu mewujudkan peradilan yang bersih, berwibawa, bermatabat,
merdeka, akuntabel dan transparan yang ditempuh melalui kebijakan penyelenggaraan
peradial dengan cara mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) baik
kualitas maupun kuantitas serta sumber dana yang dimiliki secara efektif dan efisien.
Pengadilan Negeri Langsa sebagai salah satu Badan Peradilan Tingkat Pertama
mempunyai tugas pokok dan kewenangan untuk memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara baik perkara pidana maupun perkara perdata. Untuk itu
diperlukan suatu kebijakan umum yang tepat agar tugas pokok dan kewenangan
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dalam bertugas memnerima, memeriksa,
mengadili serta memutuskan suatu perkara yang diajukan.
Dalam memutuskan suatu kebijakan umum, diperlukan pedoman yang jelas
agar kebijakan yang diambil dapat bersinergi dn lebih terarah sehingga dapat
memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan Visi Mahkamah Agung RI yaitu
Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung. Untuk itu, Pengadilan Negeri Langsa telah
mempedomani semua kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Mahkamah Agung RI,
termasuk didalamnya Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035. Dalam Cetak Biru
Mahkamah Agung RI 2010-2035 telah disebutkan usaha-usaha apa saja yang harus
BAB I
dilakukan untuk mewujudkan Badan Peradilan Indonesia yang Agung yang harus
dipedomani oleh seluruh badan peradilan seluruh Indonesia, yaitu :
1. Melaksanakan fungsi kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan;
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan
secara proposional dalam APBN;
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan
terukur;
4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana,
cepat, tepat waktu, biaya ringan dan profesional;
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang
aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggara peradilan;
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria
obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional;
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya
peradilan;
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima;
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas dan
transparansi;
10. Modern dengan berbasis Teknologi Informasi terpadu.
Intensitas tantangan dunia peradilan kedepan cenderung semakin meningkat
dan kompleks. Dampak dari perkembangan teknologi informasi dan tingginya tuntutan
masyarakat untuk mendapatkan akses keadilan merupakan tantangan tersendiri bagi
lembaga peradilan dalam merumuskan kebijakan umum peradilan. Di tengah berbagai
tantangan itu, Pengadilan Negeri Langsa sangat menyadari bahwa perubahan,
penyesuaian dan pembaharuan yang sedang dan akan dilakukan harus berorientasi
kepada kepentingan publik untuk mendapatkan pelayanan hukum yang prima dan
berkeadilan serta dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat khususnya warga
Kota Langsa dan seluruh warga pencari keadilan secara umum. Untuk tercapainya
pelayanan hukum yang berkeadilan itu dibutuhkan kemandirian lembaga peradilan,
didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara pelayanan hukum yang
profesional, berwawasan kedepan dan memiliki moral yang tinggi, dan tersedianya
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penyelenggara pelayanan hukum yang
representatif, serta peningkatan kapabilitas penatakelolaan peradilan sesuai dengan
tuntutan manajemen modern dalam horizon keterbukaan informasi (transparancy),
akuntabilitas dan pencintraan publik.
Adapun kebijakan-kebijakan umum yang terdapat di Pengadilan Negeri
Langsa antara lain :
A. Bidang Administrasi
Kegiatan administrasi diharapkan berjalan lancar, tertib dan memenuhi
asas peradilan yang cepat sederhana dengan biaya ringan, serta
penyelesaian administrasi yang tepat waktu.
1. Untuk mendayagunakan bagian-bagian dalam pengadilan sebagai
penyesuaian bagan organisasi lembaga Mahkamah Agung dilakukan
penertiban dan pelaksanaan fungsi, tugas dan kedudukan sesuai
dengan susunan/struktur organisasi pengadilan.
2. Untuk penertiban administrasi umum dilakukan pengembangan sistem
informasi manajemen kepegawaian pada setiap satuan kerja.
3. Pengadministrasian perkara dilakukan dengan sistem aplikasi
administrasi perkara malalui proses keuangan, register dan pelaporan,
dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor : KMA/001/SK/1991 tanggal 14 Januari 1991 tentang Pola-pola
Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara.
4. Penyusunan Laporan Bulanan yang tepat waktu dari tiap-tiap satuan
kerja digunakan sebagai alat pengendalian kontrol awal untuk
meningkatkan pengawasan.
B. Bidang Teknis Peradilan
1. Penertiban penerimaan berkas perkara yang cukup waktu dengan
melihat sisa masa penahanan Jaksa, waktu mempelajari dan
menetapkan Majelis Hakim sampai diserahkan dan dipelajari Majelis
Hakim yang ditunjuk dan menentukan hari sidang;
2. Membuat penetapan tentang Hakim Pengawas Bidang;
3. Membuat Penetapan tentang Hakim Mediator;
4. Membuat Penetapan Majelis Hakim Tetap;
5. Membuat Penetapan Majelis Hakim Khusus terhadap perkara-perkara
tertentu secara insidentil;
6. Penertiban jadwal sidang untuk dilaksanakan tepat waktu;
8. Penertiban pelaksanaan penetapan-penetapan dan relas-relas;
9. Penertiban berita acara sudah selesai pada sidang berikutnya;
10. Penertiban pada setiap pembacaan putusan, konsep putusan harus
sudah siap dan dibubuhi paraf Hakim Ketua sidang dan Hakim-Hakim
anggota;
11. Penertiban Minutasi perkara;
12. Penertiban eksekusi putusan perkara yang telah berkekuatan hukum
tetap.
C. Bidang Kegiatan Penunjang
1. Mengoptimalkan kegiatan organisasi Dharmayukti Karini Cabang
Langsa
2. Mengoptimalkan kegiatan organisasi IKAHI
3. Mengoptimalkan kegiatan PTWP.
D. Bidang Hubungan dengan instansi lain dan Masyarakat
1. Menjadi penasehat Pemerintah Kota dan memenuhi
undangan-undangan dalam kegiatan yang diadakan oleh instansi lain dan
masyarakat dengan tetap mengedepankan tugas dan tanggung jawab,
kebebasan dan kewibawaan lembaga peradilan;
2. Menunjuk Hakim selaku koordinator dalam bidang kehumasan untuk
menerangkan situasi peradilan dengan tetap berkoordinasi dengan
pimpinan.
Sebagai evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan umum yang diambil
Pengadilan Negeri Langsa tersebut, dalam setiap bulan pada minggu pertama diadakan
rapat kerja bulanan guna mendengar laporan hasil dari tiap-tiap unit kerja dan
kendala-kendala yang dihadapi serta pemecahan persoalan bersama.
B. VISI DAN MISI
1. Visi
Visi adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Negeri Langsa. Sebagai instansi yang merupakan perpanjangan tangan dari
Mahkamah Agung, maka Visi pengadilan Negeri Langsa mengacu pada Visi
Mahkamah Agung.
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Langsa yang Agung“
Visi ini bertujuan untuk menjadikan Pengadilan Negeri Langsa sebagai lembaga
peradilan yang dihormati, disegani dan memiliki keluhuran serta bermatabat dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam menyelesaikan perkara sehingga
dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat pencari keadilan.
Penjelasan :
a. Pengertian secara kelembagaan : Pengadilan Negeri Langsa adalah Pengadilan
tingkat pertama yang berada diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Banda Aceh
yang berkedudukan di Kota Langsa, yang beralamat di Jl.WR.Supratman No.10
Langsa dengan wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah Kota Langsa;
b. Pengertian secara organisasi : Pengadilan Negeri Langsa adalah Pengadilan
yang tersusun dari Pimpinan (Ketua dan Wakil) Hakim, Panitera, Sekretaris,
Panitera Muda, Kepala Sub Bagian, Panitera Pengganti, Jurusita serta seluruh
Staff yang ada dimasing-masing bidang;
c. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran,
kemuliaan, dan keluhuran.
2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Langsa, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Langsa;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Langsa;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Langsa.
3. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
Sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
UndangUndang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri dan
Pengadilan Tinggi yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan
Negara Tertinggi. Sebagai lembaga tinggi negara, Mahkamah Agung memiliki
potensi yang dapat digunakan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan. Beberapa potensi yang dimiliki Mahkamah Agung meliputi :
1. Mahkamah Agung sebagai pemegang kekuasaan kehakiman tertinggi;
2. Bersifat independen, lepas dari pengaruh lembaga lain;
3. Pengelolaan satu atap;
4. Menjadi salah satu proyek percontohan reformasi birokrasi
5. Memiliki rencana yang terstruktur mengenai reformasi peradilan yang
dituangkan dalam dokumen cetak biru dan rencana strategis lima tahunan;
6. Memiliki pedoman perilaku hakim;
7. Secara rutin menerbitkan laporan Tahunan yang diumumkan secara terbuka
kepada publik;
8. Selalu menjalin hubungan baik dengan sesama lembaga penegak hukum yang
lain, diantaranya dengan Kejaksaan dan Kepolisian serta lembaga hukum
lainnya.
Dengan adanya potensi tersebut, sebagai salah satu lembaga peradilan
maka Pengadilan Negeri Langsa sudah sepatutnya berusaha menjaga dan lebih
mengembangkan potensi tersebut, salah satunya dengan perumusan rencana
strategis sebagai pedoman dan arah proses pembaharuan yang dilakukan
Pengadilan Negeri Langsa. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP), perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan lokal, nasional dan
global dengan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan
sinergis,instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan
potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer
untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak,
apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai/staf
juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda
organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai dimaksud adalah merupakan
suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan (client service) baik internal
maupun secara eksternal kepada para pencari keadilan.
Kualitas keterampilan (skill) pegawai/staf selaku pelaksana tugas
tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk meningkatkan kualitas
pribadi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masing-masing. Peranan sarana
dan prasarana serta fasilitas pun tak kalah penting dalam pencapaian tujuan
tersebut. Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya sistem akuntabilitas
pada pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Negeri Langsa adalah terus tersusun dan
terprogramnya setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana Strategis
(Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
diatur secara terencana dan terukur. Suatu perencanaan yang strategik
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan.
Penyusunan rencana dan program pada hakekatnya adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran/tujuan tertentu. Adapun sasaran/tujuan mengandung pengertian
bahwa perencanaan berkaitan erat dengan perumusan kebijaksanaan. Sehubungan
dengan itu, perencanaan pada garis besarnya terdiri atas beberapa tahapan yang
harus dilalui dan dilaksanakan oleh setiap lembaga/unit organisasi/instansi, yaitu
sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan Rencana
Tahap persiapan rencana yaitu mengidentifikasi, menganalisa dan merumuskan
masalah, merumuskan alternatif kebijakan dan menetapkan kebijakan. Tahap
penjabaran kebijakan ke dalam sasaran dan anggaran yaitu mengkoordinasikan
penjabaran kebijakan ke dalam sasaran dan anggaran, memantapkan
penjabaran sasaran dan anggaran, menetapkan sasaran dan anggaran,
menjabarkan satuan ke dalam rancangan satuan, menetapkan rancangan
kegiatan, sasaran dan anggaran.
b. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Langsa. Adapun Tujuan yang
hendak dicapai Pengadilan Negeri Langa adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kepastian hukum;
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan;
3. Meningkatnya kualitas pengawasan dan SDM
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun
2020 sampai dengan tahun 2024. Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana di
atas, diperlukan perumusan program yang riil yang dituangkan ke dalam
perumusan sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Langsa
yaitu sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;
2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara;
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan;
4. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
c. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Pengadilan
Negeri Langsa memiliki kebijakan dan program yaitu sebagai berikut :
Kebijakan
Mengusulkan penambahan pegawai dan meningkatkan kemampuan
(skill) para pejabat dan staf;
Mengikutkan para pelaksana/operator dan pejabat struktural serta
fungsional untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan;
Melakukan koordinasi dengan Pengadilan Tinggi/Tipikor Banda Aceh
demi peningkatan kinerja pimpinan dan staf peradilan yang berkualitas
dan profesional;
Menciptakan sistem administrasi dan informasi terpadu serta
transparan;
Peningkatan sarana dan prasarana yang ada;
Peningkatan kualitas dan mutu pelayanan terhadap masyarakat pencari
keadilan;
Menyediakan informasi dan dokumentasi yang akurat dan
berkesinambungan untuk para pencari keadilan melalui media informasi
elektronik yang dapat diakses melalui website Pengadilan Negeri Langsa
(www.pn-langsa.go.id), CTS versi 4.0.1 dan direktori putusan Mahkamah
Agung RI.
Program
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah
Agung;
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung;
Peningkatan manajemen peradilan umum
C. PENYUSUNAN ALUR TUPOKSI
Organisasi dan Tata Kerja Pengadilan Negeri Langsa telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum Jo Undang Undang
Nomor 8 tahun 2004 Jo Undang undang Nomor 49 tahun 2009, Keputusan Presiden
Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di
lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama serta
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/004/SK/I/1993, sedangkan
dalam Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan berpedoman pada Buku I dan II
Mahkamah Agung RI dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
KMA/001/SK/I/1991.
Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja serta Pedoman Pelaksanaan
Tugas tersebut, Pengadilan Negeri Langsa dapat melaksanakan tugas tugas pokok dan
fungsi lembaga peradilan yakni memeriksa, memutus ,dan menyelesaikan perkara
yang diajukan oleh para pencari keadilan. Pelaksanaan Tugas tersebut juga
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan citra dan wibawa Pengadilan Negeri
sebagai Pengadilan yang mandiri yakni dengan meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia untuk mencapai hasil lebih baik yang menyangkut tugas-tugas Teknis
dan Administrasi Yudisial maupun tugas-tugas Administrasi Umum. Kemudian
berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka stuktur organisasi
Pengadilan Negeri Langsa sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI LANGSA KLAS II
Keterangan :
Ketua Pengadilan
: Dr.Nurnaningsih Amriani, SH, MH
Wakil Ketua
: Silvianingsih, SH, MH
Hakim
: 1. Riswandy, SH
2. Muhammad Dede Idham, SH
3. Ryki Rahman Sigalingging, SH, MH
4. Kurniawan, SH
5. Yan Agus Priadi, SH
6. Akhmad Fakhrizal, SH
Panitera
: Azmeiliza Aminuddin, SH
Sekretaris
: Nuriati, SE
Panmud Pidana
: Nila Kesuma Wardhani HSB, SH (Plt)
Panmud Perdata
: Fajria Hidayati, SH
Panmud Hukum
: Sri Herlinawati, SH
Kasubbag Perencaanaan, IT dan Pelaporan
: Rahmat Fuad, S.Kom
Kasubbag Kepegawaian, Ortala
: Eryani
Kasubbag Umum dan Keuangan
: Mahyun, A.Md
Panitera Pengganti
: 1. Hasni
2. Naida Sari Nasution
Ketua Pengadilan Negeri Langsa
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Langsa
Hakim Panitera Sekretaris Panitera Muda Pidana Panitera Muda Hukum Panitera Muda Perdata
Kelompok Jabatan Fungsional: Panitera Pengganti,Jurusita, Pranata pengadilan Kasubbag Perencanaan, TI dan Pelaporan Kasubbag Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana Kasubbag Umum dan Keuangan
Kelompok Jabatan Fungsional: Fungsional Arsiparis, Pustakawan, Pranata Komputer dan Fungsional