STABILO
UAS 2003/2004
8 Juni 2004
SOAL ESSAY
Soal 1Dekomposisi asam etakrinat dalam larutan yang mengandung ion amonium telah diteliti dan dikomposisi itu ternyata merupakan reaksi bolak-balik (reversible).
Tabel berikut merupakan sebagian hasil penelitian itu, memberikan harga kf (konstanta reaksi
ke kanan) dan kr (konstanta reaksi ke kiri) pada suhu 25oC.
Konstanta (k, jam-1) Konsentrasi ion amonium (M)
kf = 0,101 kr = 0,026 0,04 kf = 0,108 kr = 0,052 0,08 Pertanyaan:
Hitung harga kobs, ka(tidak terkatalisis) dan kNH4 (katalisis)!
(Petunjuk: jangan lupa menuliskan unit untuk tiap harga k dan bila perlu Anda dapat membuat kurva dengan tidak terlalu akurat).
Soal 2
Methenamine is used to treat urinary infections, its antibacterial activity being derived from formaldehyde, which is produced upon hydrolysis in acidic media. About 0,75 mg/ml is the physiologic concentration of metheanamine following a normal dose in humans. Methenamine circulates in the blood (pH 7,4) as the intact drug without degradation but is rapidly converted to formaldehyde when it reaches the acidic urine.
The Arrhenius activation energy of the drug in pH 5,1 is 14 kcal/mole and the Arrhenius factor A (frequency factor) at 37oC is 2 x 107/ hour.
R = 1,987 cal/mole-degree. N N N N 6 H2O 6 HCHO 4 NH3 Methenamine MW = 140 Formaldehyde MW = 30 Please answer the following questions!
a. Compute the first order rate of reaction (k)!
b. Assuming that the concentration of methenamine in urine is 0,75 mg/ml, when does formaldehyde reach the effective concentration (20 μg/ml) in the urine?
SOAL PILIHAN GANDA
1. Perubahan solven yang semakin polar akan memperpanjang waktu paro degradasi kloramfenikol dalam lingkungan netral SEBAB energi bebas transisinya menjadi semakin kecil
2. Molekul bentuk ion yang bermuatan sama akan bereaksi dengan lebih cepat dalam lingkungan yang semakin polar SEBAB interaksi elektostatik kedua ion itu menjadi semakin kecil
3. Semakin besar harga aktivasi suatu molekul maka sensitif molekul itu terhadap perubahan suhu dalam degradasinya SEBAB energi aktivasi mempunyai harga yang relatif sama
4. Harga energi aktivasi dapat diperoleh dari harga angka arah kurva hubungan antara log k vs 1/T SEBAB asumsi dalam persamaan Arrhenius adalah harga energi aktivasi adalah berubah-ubah
5. Rumus Arrhenius dapat digunakan untuk reaksi degradasi sediaan semisolid SEBAB Rumus Arrhenius tidak dipengaruhi oleh orde reaksi proses degradasi
6. Asetosal mempunyai profil pH-kecepatan berbentuk sigmoid SEBAB asetosal mempunyai struktur molekul yang dapat mengalami disosiasi
7. Asam sitrat anhidrat mempunyai profil pH-kecepatan berbentuk lonceng SEBAB asam sitrat mempunyai 3 pKa
8. Profil pH-kecepatan dapat digunakan untuk mencari harga pH bagi suatu bentuk sediaan yang diinginkan yang mempunyai waktu kadaluwarsa tertentu SEBAB profil itu mencantumkan harga waktu kadaluwarsa obat
9. Cara menentukan waktu paro degradasi obat yang paling praktis adalah metode substitusi SEBAB metode substitusi merupakan cara yang paling cepat dalam penentuan waktu paro karena tinggal memasukkan data ke ke dalam rumus saja 10. Pilokarpin dibuat sediaan larutan dalam lingkungan asam (pH 2) agar waktu
kadaluwarsanya lebih panjang SEBAB pilokarpin tahan dalam lingkungan asam itu 11. Reaksi degradasi obat dapat diperlambat dengan adanya katalisis nukleofilik
intramolekular SEBAB hambatan sterik dapat menghalangi terjadinya reaksi degradasi obat
12. Tetrasiklin dapat mengalami degradasi menjadi produk degradsi yang toksis terutama dalam pH rendah SEBAB tetrasiklin labih larut dalam pH rendah
13. Cu++ dapat mempercepat degradasi obat SEBAB Cu++ merupakan elemen yang
mempunyai jumlah elektron relatif banyak dan gasal
14. BHA dan BHT dapat menghambat reaksi oksidasi obat SEBAB kedua bahan itu dapat menurunkan energi radikal bebas yang terbentuk
15. EDTA merupakan bahan yang sering ditambahkan dalam sediaan larutan SEBAB EDTA akan bereaksi dengan oksigen udara
16. Sinar dapat mengubah struktur molekul ikatan rangkap bentuk cis menjadi bentuk
trans SEBAB ikatan sigma pada ikatan rangkap itu menjadi tereksitasi dan menjadi
antibonding
17. Obat yang mudah mengalami fotolisis dapat dirusak oleh sinar bulan purnama SEBAB sinar bulan purnama banyak mengandung sinar UV
18. Reaksi degradasi obat yang dikatalisis oleh nukleofilik mempunyai kecepatan degradasi yang lebih kecil dibanding dengan yang dikatalsis oleh basa umum SEBAB nukleofil harus lebih dulu bereaksi dengan air
19. Gugus yang bersifat electron withdrawing dalam struktur molekul bentuk ester dapat memperpanjang waktu kadaluwarsa SEBAB gugus itu dapat menstabilkan muatan positif pada atom karbon pada gugus karbonil
20. Molekul dengan gugus beta laktam tidak reaktif dalam media alkali SEBAB gugus amin menjadi tidak bermuatan dalam lingkungan alkali
ASOSIASI PILIHAN
21. Cara-cara yang dapat digunakan untuk menghambat oksidasi obat adalah: 1. eksklusi oksigen
2. perubahan pH
3. penambahan bahan terminator 4. ditempatkan dalam wadah gelap
22. Ampisilin dalam kadar tinggi mengalami degradasi dengan orde reaksi: 1. nol
2. satu 3. dua
4. labih dari dua
23. Penentuan orde reaksi suatu degradasi obat adalah menggunakan metode: 1. substitusi
2. ekstrapolasi 3. grafik 4. regresi
24. Reaksi degradasi obat dalam sediaan suspensi umumnya mengikuti kinetika: 1. orde II diikuti orde I
2. orde I diikuti orde 0 3. orde I diikuti orde II 4. orde 0 diikuti orde I
25. Reaksi degradsi, suatu obat ester melewati mekanisme hidrolisis, dapat dipercepat dengan danya gugus dalam struktur kimianya:
1. electron withdrawing dalam gugus alkohol 2. electron donating dalam gugus alkohol 3. electron withdrawing dalam gugus asam 4. electron donating dalam gugus asam
26. Untuk menghitung kadaluwarsa oabt menggunakan metode Q10 memerlukan data: 1. orde reaksi
2. energi aktivasi 3. mekanisme reaksi 4. perubahan suhu
27. Dapar dapat mempercepat degradasi obat lewat: 1. katalisis asam spesifik
2. katalisis asam umum 3. katalisis asam spesifik 4. katalisis basa umum
28. Kebanyakan obat mengalami degradasi dengan rute: 1. solvolisis
2. oksidasi 3. fotolisis 4. pirolisis
29. Degradasi yang termasuk dalam hidrolsis: 1. perubahan adrenalin menjadi adrenokrom 2. substitusi klorida dalam kloramfenikol 3. perubahan asam malat menjadi asam format 4. kebalikan reaksi kondensasi
30. Garam dapat mempengaruhi kecepatan degradasi oabat lewat pengaruhnya pada 1. perubahan harga pKa
2. perubahan energi bebas transisi 3. perubahan polaritas solven 4. perubaahn pH solven
SOAL PILIHAN GANDA
UJIAN PERBAIKAN 2006
31 JULI 2006
1. Perubahan solven yang semakin polar akan memperpanjang waktu paro degradasi kloramfenikol dalam lingkungan asam SEBAB molekul keadaan transisi degradasi
kloramfenikol menjadi lebih polar dibandingkan kloramfenikol awal
2. Molekul bentuk ion yang bermuatan berbeda akan bereaksi dengan lebih cepat dalam lingkungan yang semakin polar SEBAB interaksi elektostatik kedua molekul
berbeda muatan itu manjadi semakin kecil dalam media yang semakin polar
3. Semakin besar harga aktivasi suatu molekul maka semakin tidak sensitif molekul itu terhadap perubahan suhu dalam degradasinya SEBAB energi aktivasi degradasi mempunyai harga yang relatif sama pada rentang suhu percobaan di bawah 100o
C
4. Harga energi aktivasi dapat diperoleh dari harga angka arah kurva hubungan antara log k vs 1/T SEBAB asumsi dalam persamaan Arrhenius adalah harga energi aktivasi adalah berubah-ubah yang sangat tergantung pada suhu
5. Rumus Arrhenius dapat digunakan untuk reaksi degradasi sediaan semisolid SEBAB rumus Arrhenius tidak dipengaruhi oleh orde reaksi proses degradasi obat
6. Asetosal mempunyai profil pH-kecepatan hanya berbentuk sigmoid SEBAB asetosal mempunyai struktur molekul yang dapat mengalami disosiasi sebanyak satu kali 7. Asam sitrat anhidrat mempunyai profil pH-kecepatan berbentuk lonceng SEBAB
asam sitrat mempunyai 3 harga pKa
8. Profil pH-kecepatan dapat digunakan untuk mencari harga pH bagi suatu bentuk sediaan yang diinginkan yang mempunyai waktu kadaluwarsa paling lama SEBAB profil kecepatan mencantumkan harga waktu kadaluwarsa obat
9. Metode untuk menentukan orde reaksi degradasi obat hanayalah dengan metode grafik SEBAB metode grafik merupakan cara dalam penentuan orde reaski degradasi obat yang paling praktis.
10. Pilokarpin dibuat sediaan larutan dalam lingkungan asam (pH 3,5- ) agar waktu
kadaluwarsanya panjang SEBAB pilokarpin mempunyai profil pH keceptan
berbentuk sigmoid
11. Reaksi degradasi obat dapat diperlambat dengan adanya katalisis nukleofilik intramolekular SEBAB hambatan sterik dapat menghalangi terjadinya reaksi degradasi obat
12. Tetrasiklin dapat mengalami degradasi menjadi produk degradasi yang toksis terutama dalam pH rendah SEBAB tetrasiklin mudah mengalami degradasi
oksidasi dalam pH rendah
13. Cu++ dapat mempercepat degradasi obat secara hidrolisis SEBAB Cu++ merupakan
14. BHA dan BHT dapat menghambat reaksi oksidasi obat SEBAB BHA dan BHT dapat menurunkan energi radikal bebas yang terbentuk karena BHA dan BHT mudah larut dalam air
15. EDTA merupakan bahan yang sering ditambahkan dalam sediaan larutan untuk
injeksi agar obat tidak mudah mengalami hidrolisis SEBAB EDTA akan menangkap okigen dalam larutan.
16. Basa Schiff dapat mengalami degradasi secara hidrolisis SEBAB senyawa aldehid dan amina merupakan produk degradasi basa Schiff karena serangan elemen air
17. Obat yang mudah mengalami oksidasi yang diinisiasi oleh sinar dapat dirusak oleh sinar bulan purnama SEBAB sinar bulan purnama banyak mengandung sinar UV 18. Reaksi degradasi obat yang dikatalisis oleh nukleofil mempunyai kecepatan degradasi
yang lebih kecil dibanding dengan degradasi yang dikatalsis oleh basa umum SEBAB dalam katalisis nukleofilik, nukleofil harus lebih dulu bereaksi dengan air
dan selanjutnya menyerang obat
19. Gugus yang bersifat electron withdrawing dalam struktur molekul bentuk ester dapat memperpanjang waktu kadaluwarsa SEBAB gugus electron withdrawing dapat menstabilkan muatan positif pada atom karbon pada gugus asil senyawa ester
20. Ampisilin merupakan molekul dengan gugus beta laktam dan molekul media alkali SEBAB gugus beta laktam merupakan gugus yang sulit diserap hidroksida.
13. A
Reaksi oksidasi sering diinisiasi oleh ion-ion logam seperti Fe+++, Cu++, Co+++, Ni++, Mn+++. Logam-logam ini berlaku sebagai inisiator dan kemudian berlaku sebagai radikal.
Cu++ Æ mempunyai 27 elektron sehingga perlu tambahan satu elektron untuk membuat
pasangan elektron. 14.
15. 16. C
Misal pada asam sinamat berikut.
H H COOH hv trans-asam sinamat H COOH H cis-asam sinamat
Yang cis energinya lebih tinggi daripada yang trans. Elektron phi tereksitasi menjadi antibonding orbital yang memungkinkan terjadi rotasi
17. E
Bulan purnama tidak bisa menyebabkan fotolisis karena bulan purnama tidak memancarkan sinar UV. 18. 19. 20. 21. E Penghambatan oksidasi: 1. Eksklusi oksigen
Obat suntik: hilangkan ksigennya dan ganti dengan gas inert (N2). Kapsul/tablet:
masukkan pada strip yang kedap udara. 2. Perubahan pH
Obat-obat asam (vitamin C, fenol, sulfahidril) akan teroksidasi labih mudah pada suasana netral-alkali (basa/nukleofil akan meningkatkan oksidasi asam lemah). Untuk menghambat oksidasi, maka pH dibuat 3. Prometazin lebih stabil pada pH rendah.
3. Penambahan bahan terminator
Bahan terminator yaitu bahan yang dapat berinteraksi dengan radikal dalam larutan dan tidak masuk dalam reaksi inisiasi.
Bahan terminator (chain terminators) dapat mendonasikan suatu radikal hidrogen dan bahan ini akan membentuk radikal yang stabil dan tidak dapat bereaksi lebih lanjut. Bahan yang larut dalam air: senyawa thiol: sistein, thiolgliserol, asam thioglikolat, dan thiosorbital
2 R’(RO2’) + 2R’SH Æ 2 RH(ROOH) + R’-S-S-R”
Bahan yang larut dalam lipid: ascorbitil palmitat, BHA (Butylated Hydroxy Anisole), BHT (Butylated Hydroxy Toluena), propil galat, NDGA (n-DihidroGuaiaretic Acid) 4. Ditempatkan dalam wadah gelap/ dihindarkan dari cahaya
Wadah dibuat berwarna, pakai amber (kaca berwarna coklat). Tapi awas, amber ada besinya. Besi bisa menyebabkan leaching Æ menjadi katalisator oksidasi sehingga perlu ditambahkan bahan khelat untuk menangkap besi.
