PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI DALAM
MEMPERTAHANKAN FUNGSI KELUARGA
(
Studi Kasus : di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan
Pariangan Kabupaten Tanah Datar)
ARTIKEL
Oleh:
NILA SARI
12070117
PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
The Role of Women as Tukang Ojek Padi in Maintaining Family Function at Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Thesis. Study Program Education of Sociology (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Padang. 2016.
Oleh :
Nila Sari1, Marleni, M. Pd2, Yanti Sri Wahyuni, M. Pd3
*The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. ** The Sosiology Staff of Sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera.
ABSTRACT
This research was derived from woman who work hard by using their physical as like as a man. They are the women who work as tukang ojek padi.Tukang ojek padi is the worker who
work to take up the rice plant on their heads by using sack with the capacity 50-60 kg. They must take up those rice plant from rice field until main street with the distance between 300-800m. The purpose of this research is to describe the role of women who work as tukang ojek padi in maintaining family function at Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. This research is using Talcot Parsons Theory which the teory of functional structural shown the association of the human activity in order to fulfill the certain needs. For survive, they must have four functions AGIL. The kind of this research is descriptive qualitative. The technique of collecting informants is purposive sampling with the total 25 informants. Analysis data is using interactive analysis data contanis four methods: Data collection, Data reduction, Data presentation, Conclusion. It can be concluded that 1) the role of women work as tukang ojek padi in maintaining family function can be seen from many aspects. Afection, Education, Sosialisation, Recreative, Religion, Economy and Biology 2) the reason of women work as tukang ojek padi is to fulfill family needs, the certain pay, togetherness, generation from family, less of education and have no financial capital.
Key words: Women, Tukang Ojek Padi, Family Function.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan tempat terpenting bagi seseorang karena merupakan tempat pendidikan yang pertama kali dan didalam keluarga seseorang paling banyak bergaul serta mengenal kehidupan. Sebaliknya, menurut ideologi ini kedudukan laki-laki yang terpenting dalam suatu keluarga adalah sebagai seorang suami yang bertanggung jawab mencari nafkah utama (Setiadi dan kolip, 2011: 80).
Menurut (Suhendi, 2001: 44-51). Fungsi keluarga terdapat sembilan fungsi. 1). Fungsi biologis berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. 2). Fungsi sosialisasi anak menunjukkan pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. 3). Fungsi afeksi kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta. 4). Fungsi edukatif keluarga merupakan guru pertama mendidik anak. 5.) fungsi religius yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa. 6). Fungsi protektif keluarga tempat yang nyaman bagi para anngota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. 7). Fungsi ekonomi unit kebutuhan rumah tangga dan menjualnya sendiri untuk keperluan rumah tangga. 8). Fungsi rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan. 9). Fungsi penentuan status seseorang menerima serangkaian status berdasarkan umur,urutan kelahiran dan sebagainya. Untuk menjalankan fungsi keluarga tersebut, masing-masing komponen didalam keluarga hendaklah menjalankan peran masing-masing sesuai dengan status yang dimiliki.
Peran suami dalam keluarga adalah tetap sebagai pencari nafkah utama. Hubungan suami istri lebih diperankan oleh suami melalui hubungan, pengaruh, baik pengaruh kekuasaan sebagai pencari nafkah maupun kharisma suami terhadap istrinya karena suami sebagai tokoh agama. Didalam keluarga suami sangat otoriter bagi istrinya bahkan keputusan didalam keluarga banyak ditentukan oleh suami (Suhendi, 2001: 70-71).
Saat sekarang ini banyak perempuan tidak lagi bekerja dirumah sebagai pengurus anak, memasak dan mengurus rumah yang biasa dilakukan oleh perempuan, tetapi sekarang perempuan telah
masuk ke sektor publik bekerja sebagai kaum laki-laki dengan tidak meninggalkan sektor domestik mengakibatkan kedudukan perempuan dalam keluarga berperan ganda, yaitu perempuan bekerja pencari nafkah dan juga sebagai ibu rumah tangga (Suhendi, 2001:173).
Begitu juga dalam masyarakat di Jorong Batu Basa, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Jorong Batu Basa lebih dominan bekerja dibidang pertanian tidak hanya laki-laki saja tapi juga perempuan, yang mengalami kemiskinan terutama masyarakat yang mata pencarian di bidang pertanian dimana pendapatan mereka yang kurang dari Rp 600.000 per bulan, rumah semi permanen, perabotan rumah tangga yang sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga perempuan harus bekerja dulu ke sawah orang untuk mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kehidupan keluarga. Istri tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga memiliki peran dalam mencari nafkah, pekerjaan yang banyak dilakukan oleh perempuan Jorong Batu Basa, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar adalah bekerja sebagai tukang ojek padi.
Tukang ojek padi adalah orang
yang bekerja mengangkat padi diatas kepala dengan menggunakan karung goni dengan berat beban 50-65 kg dan mengantarkan padi dari sawah menuju jalan raya dengan jarak tempuh berkisar antara 300-800 m, biasanya pekerjaan tukang ojek padi di sawah dilakukan oleh laki-laki yang kuat, namun di Jorong Batu Basa perempuan bekerja sebagai tukang ojek padi di sawah. Banyak dijumpai di Jorong Batu Basa perempuan yang bekerja mengandalkan otot sebagai
tukang ojek padi. mereka mulai bekerja
pada pukul 13.00 -17.00. Perempuan ini terlihat mengelilingi sawah di mana ada orang yang siap memanen padi, mereka akan mengangkat padi di atas kepala mereka dengan menggunakan karung goni, upah yang mereka terima sebesar Rp. 4.000-7.000 perkarung dan tergantung jarak yang ditempuh, padi yang mereka bawa sebanyak 20 gantang atau sekitar 50-65 kg, jarak yang ditempuh dari sawah menuju jalan raya sekitar 300-800 meter.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1975: 5). Sedangkan menurut (Moleong, 2010: 6). Penelitian kualitatif adalah upaya membangun pandangan mereka yang diteliti dengan rinci, dibentuk dengan kata kata, gambaran holistik dan rumit.
Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yaitu tipe penelitian yang berupaya untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena tertentu. Penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi menggambarkan apa adanya tentang suatu gejala atau keadaan (Arikunto, 2010: 291).
Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yang artinya pada penelitian ini peneliti menggunakan mekanisme disengaja (purposive) artinya peneliti menerapkan kriteria kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang yang dijadikan sumber informasi. Kriteria tersebut mestilah menjadi validitas data yang akan dikumpulkan, oleh sebab itu dengan mekanisme disengaja peneliti mengetahui identitas orang orang yang pantas menjadi informan penelitiannya (Afrizal, 2008: 100-101). Dalam penelitian ini jumlah informan sebanyak 25 orang yang terdiri dari 10 orang perempuan tukang ojek
padi yang bekerja lebih dari 5 tahun dengan
ekonomi rendah, 5 orang suami dari perempuan tukang ojek padi, 8 orang anak dari perempuan tukang ojek padi yang berumur minimal 12 tahun dan 2 orang pemilik sawah. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peran perempuan Tukang Ojek Padi dalam Mempertahankan Fungsi Keluarga
Kerukunan dalam keluarga sangat dibutuhkan untuk tetap bertahannya suatu keluarga, agar tercipta kerukunan, keserasian
dan keamanan maka masing-masing keluarga harus mengetahui perannya masing-masing, mereka harus menjalankan atau menjaga fungsi keluarga agar tetap harmonis dan nyaman dalam hidup keluarga. Apabila masing-masing keluarga menjalan fungsi dengan baik maka keluarga tersebut akan tentram dan harmonis, begitu juga dilihat dari keluarga tukang ojek padi yang ada di Jorong Batu Basa, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar,
Perempuan yang bekerja sebagai
tukang ojek padi dalam mempertahankan
fungsi keluarga, walaupun ia ikut bekerja ia tidak lupa untuk menjalankan fungsi keluarga, mereka tetap memberikan pendidikan dengan mengajarkan anaknya belajar setelah pulang sekolah, kasih sayang dengan perempuan ini bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan yang akan dibawa oleh suami mereka bekerja dan anak mereka kesekolah, mengajarkan anaknya bertutur kata yang baik dan sopan dan memberikan hiburan didalam keluarga seperti jalan jalan sore, membelikan televisi dan setiap libur lebaran mengajak anak mereka ke Danau Singkarak.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tanggal 23 April 2016 peneliti melihat bahwa perempuan yang bekerja sebagai tukang ojek padi tetap berperan dalam menjalankan fungsi keluarga ditengah beban berat pekerjaannya seperti bangun pagi menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. fungsi keluarga yang tidak bisa dijalankan oleh perempuan tukang ojek padi adalah fungsi penentuan status dan fungsi protektif atau perlindungan dimana perempuan tidak bisa memberikan perlindungan kepada anak anak mereka karena mereka sibuk bekerja, pagi sudah berangkat bekerja dan pulang sudah sore sehingga mereka tidak bisa mengawasi dan memberikan perlindungan kepada anak mereka. Fungsi keluarga yang tetap bisa dijalankan oleh perempuan tukang ojek padi diantaranya fungsi afeksi, sosialisasi, edukasi, ekonomi, biologis, religius dan rekreasi yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Fungsi Afeksi( kasih sayang)
Walaupun perempuan bekerja mereka tetap memberikan kasih sayang kepada
anggota keluarganya, misalnya
perempuan tukang ojek padi bangun
pagi-pagi dan menyiapkan sarapan bagi suami sebelum suami berangkat bekerja dan anak-anaknya sebelum berangkat kesekolah.
b. Fungsi Edukasi (pendidikan)
Dalam keseharian perempuan tukang
ojek padi walaupun ia bekerja ia tidak
lupa untuk memberikan pendidikan kepada anaknya walaupun disekolah sudah diberikan pendidikan tapi perempuan tukang ojek padi tetap mengulang pelajaran disekolah kepada anaknya pada malam hari dan mengajarkan kepada anaknya supaya mandiri seperti mencuci piring, membersihkan rumah dan mencuci pakaian sendiri.
c. Fungsi Sosialisasi
Walaupun perempuan bekerja sebagai
tukang ojek padi mereka tetap memperhatikan sikap anak mereka, misalnya mengajarkan anaknya bertutur kata secara baik dan sopan, penyapa kepada semua orang dan menghormati orang.
d. Fungsi Rekreasi (hiburan)
Walaupun perempuan tukang ojek padi sibuk dalam bekerja mereka tetap memberikan hiburan kepada anak mereka misalnya jalan jalan sore dengan motor, membelikan televisi kepada anaknya, kadang sekali setahun pergi rekreasi ke Danau Singkarak.
e. Fungsi Religius (agama)
Walaupun perempuan tukang ojek padi sibuk dalam bekerja mereka tetap memperhatikan pendidikan agama untuk anak mereka dimana setelah sholat maghrib mereka mengulang mengaji, menyuruh anak mereka sholat tepat waktu dan bersedekah.
f. Fungsi biologis
Fungsi biologis berkaitan erat dengan kebutuhan seksual suami istri dimana perempuan tukang ojek padi bekerja tetapi tidak mempengaruhi kepada kesehatan fisik dimana mereka tetap sehat dan memiliki keturunan dan
keluarga mereka tetap utuh karena mereka tetap memberikan perhatian kepada suami.
g. Fungsi ekonomi
Perempuan yang bekerja sebagai tukang
ojek padi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup, dimana saat pendapatan suami tidak mencukupi maka istri ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sekolah anak. B. Alasan perempuan bekerja sebagai
tukang ojek padi.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah membahas tentang alasan perempuan bekerja sebagai tukang ojek padi di Jorong Batu Basa, Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Perempuan tukang ojek padi ini sangat penting bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga, karena saat sekarang kebutuhan keluarga yang semakin meningkat dan penghasilan suami kurang mencukupi maka dari itu perempuan ikut bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi alasan yang mendorong seorang istri ikut bekerja membantu suami mencari nafkah karena kurangnya pendapatan suami sedangkan kebutuhan banyak ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, upah yang jelas, kebersamaan, pendidikan yang rendah, tidak membutuhkan modal dan pekerjaan turun temurun.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tanggal 19 April 2016 peneliti melihat perempuan tukang ojek padi mengelilingi sawah mencari sawah siap panen mereka akan mengojek padi dari pemilik sawah dan
toke padi, peneliti juga melihat hubungan
antara pemilik sawah dengan perempuan
tukang ojek padi, mereka terlihat saling
bekerja sama, saat perempuan tukang ojek
padi sampai di sawah, pemilik sawah sangat
ramah dan menerima tukang ojek padi untuk mengojek padinya, mereka akan langsung menanyakan padi akan di bawa kemana mereka langsung mengantarkan padi ke tempat yang disuruh pemilik sawah dan
toke padi.
Peneliti juga melihat hubungan antara sesama perempuan tukang ojek padi disana
mereka terlihat saling tolong menolong dalam mengangkat padi di atas kepala disepanjang jalan mereka terlihat saling bercerita dan bergurau satu sama lain. Pada penelitian ini dikemukakan alasan-alasan perempuan yang bekerja sebagai tukang ojek
padi. Alasan perempuan yang bekerja
sebagai tukang ojek padi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Upah yang jelas
Alasan perempuan bekerja sebagai
tukang ojek padi karena mereka mendapatkan upah yang jelas maksudnya selesai mengojek padi pemilik sawah atau toke padi langsung memberikan upah kepada tukang ojek padi.
b. Kebersamaan
Dalam mengojek padi kebersamaan dijadikan alasan oleh tukang ojek padi bekerja karena disana merasa bisa senang misalnya bisa bercerita sehingga tidak merasa capek dan pekerjaanya pun saling tolong menolong saat mengangkat padi ke atas kepala dan bisa saling kenal mengenal dengan pemilik sawah dan
toke padi.
c. Mencukupi kebutuhan
Perempuan bekerja sebagai tukang ojek
padi karena ingin mencukupi kebutuhan
keluarga dimana saat pendapatan suami tidak mencukupi maka gaji perempuan yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan biaya sekolah anak mereka.
d. Pekerjaan turun temurun
Alasan lain yang dijadikan perempuan bekerja sebagai tukang ojek padi yaitu turun temurun dimana anggota keluarga mereka sudah bekerja sebagai tukang
ojek padi, seperti orang tua dan kakak
mereka.
e. Pendidikan yang rendah
Pendidikan yang rendah menjadi alasan bagi perempuan tukang ojek padi karena rata-rata dari mereka hanya tamat SD dan tidak ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan.
f. Tidak memerlukan modal
Tidak memerlukan modal menjadi alasan perempuan bekerja sebagai tukang ojek
padi, karena pekerjaan sebagai tukang
ojek padi hanya membutuhkan tenaga dan tidak memerlukan modal, oleh karena itu perempuan memilih bekerja sebagai tukang ojek padi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan menguraikan bab demi bab tentang peran perempuan tukang ojek padi dalam mempertahankan fungsi keluarga dan alasan perempuan bekerja sebagai tukang ojek padi di Jorong Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran perempuan tukang ojek padi dalam mempertahankan fungsi keluarga
a. Fungsi Afeksi( kasih sayang) b. Fungsi Edukasi (pendidikan) c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Rekreasi (hiburan) e. Fungsi Religius (agama) f. Fungsi biologis
g. Fungsi ekonomi
2. Alasan perempuan bekerja sebagai
tukang ojek padi
a. Upah yang jelas b. Tempat berbagi c. Mencukupi kebutuhan d. Pekerjaan turun temurun e. Pendidikan yang rendah f. Tidak memerlukan modal DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2008. Pengantar Metode Penelitian
Kualitatif. Laboratorium FISIP
Unand.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
PT Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Setiadi, E.M dan Kolip, U. 2011. Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Suhendi, Hendi dan Ramdani, Wahyu. 2001.
Pengantar studi sosiologi keluarga.