• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN

DI SEKOLAH DASAR

Linawati, Zainuddin, Suryani

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Email: The.Linawati.Girl@gmain.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekola Dasar Negeri 05 Sungai Raya, untuk mendeskripsikan rancangan RPP tematik dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik serta untuk mendeskripsikan aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional pada peserta didik melalui pembelajaran tematik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Rancangan RPP tematik dapat dilihat pada rata–rata siklus I 2,98 meningkat menjadi 3,9 pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dilihat rata-rata siklus I 3,55 meningkat menjadi 3,9 pada siklus II, sedangkan aktivitas fisik peserta didik rata–rata pada siklus I11,3 % meningkat menjadi 17,3% pada siklus II, aktivitas mental peserta didik rata–rata pada siklus I 10,3 % meningkat menjadi 15,3 % pada siklus II, sedangkan aktivitas emosional pada peserta didik rata-rata pada siklus I 11,3% meningkat menjadi 16,6% pada siklus II. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan pembelajaran tematik dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya.

Kata Kunci : Aktivitas belajar, pembelajaran tematik.

Abstract : This research aims to get the right picture to improve learners' learning activities through thematic learning at school in Class 1 of Public Elementary School Number 05 Sungai Raya, to describe the design of a thematic lesson plan and describe the implementation of thematic learning as well as to describe the physical activity, mental activity and emotional activity of the learner through thematic learning. The results obtained from this research are: 1. Thematic Lesson Plans Design can be seen in the first cycle average number of 2.98 increased to 3.9 in the second cycle, the implementation of the thematic learning can be seen in the average number in the first cycle of 3.55 increased to 3.9 in cycle II, while the physical activity of students in the average number of cycle I 11, 3% increased to 17.3% in the second cycle, the mental activity of learners cycle I in the average number of 10.3% increase to 15.3% in the second cycle, whereas the activity in the emotional in the average number of cycle I 11.3% increase to 16.6% in the second cycle. Based on this results, we can conclude that thematic learning can improve learners' learning activities of grade 1 students in the Public Elementary School Number 05 Sungai Raya.

(2)

embelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan dimana pendidik dan peserta didik itu belajar. Pembelajaran sebagai suatu bentuk proses komunikasi dimana guru sebagai komunikator , yang memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman , taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilm, cakap, kreatif, serta mandiri yang akhirnya dapat mewujudkan warga Negara yang bertanggung jawab. Guru sebagai seorang pendidik tentu memiliki peranan besar untuk meningkatkan aktivitas dalam kegiatan belajar peserta didik. Namun kenyataannya yang terjadi selama ini kurang bermakna yang berarti keinginan yang akan di capai oleh guru dan peserta didik tidak terlaksana dengan baik terutama dalam peningkatan aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran akan berhasil apabila terjadi perubahan tingkahlaku pada peserta didik, perubahan tingkahlaku yang di maksud adalah terjadinya proses pembelajaran peserta didik dalam melakukan aktivitas. Aktivitas itu antara lain: aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional dalam proses pembelajaran diharapkan aktivitas belajar yang optimal. Namun sampai saat ini yang terjadi di dalam Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya sangatlah berlawanan, pembelajaran mengutamakan hasil dibanding aktivitas peserta didiknya. Proses pembelajarannya berlangsung hanya guru saja yang aktif, peserta didik hanya menerima pengetahuan yang diberikan guru, matode pembelajaran dan guru kurang memberikan penguatan serta media tidak dikaitkan pada materi pembelajaran sehingga peserta didik kurang aktif atau bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan yang bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), serta memadukan beberapa mata pelajaran yang keterkaitan secara konsep yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP. Pembelajaran tematik pada hakekatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, mengeksplorasi dan menemukan konsep. Serta prinsip-prinsip secara bermakna, karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalamanlangsung dalam kehidupan sehari- hari dan menghubungkannya dengan konsep yang telah dipahaminya. Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya yaitu “ Bagaimanakah penerapan pembelajaran tematik untuk meningkatkan aktivitas belajar di Kelas 1 Sekolah Negeri 05 Sungai Raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Negeri 05 Sungai Raya.

Aktivitas Belajar

Belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. W.H. Burton ( dalam Aunurrahman (2008: 27), belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku pada

P

(3)

lingkungannya. sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya Abdilah (2002: 27) ( dalam Aunurrahman (2008: 2007), bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalamn yang menyangkut aspek kognitif, efektif, piskomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Ernest R. Hilgard (Aunurrahman 2008: 2), belajar merupakn proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. Sri Anitah W, dkk (2007: 2.4), belajar adalah proses pengalaman, artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan.

Belajar adalah suat proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh seorang individu melalui pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya. Aktivitas belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar peserta didik belajar. Salim (2011: 47) aktivitas belajar adalah sebagai sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, efektif, dan psikomotor. Dapat disimpukan bahwa aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang saling berkaitan antara fisik, mental, emosional peserta didik pada saat proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Aktivitas Belajar

Faktor yang mempengaruhi proses dan aktivitas belajar peserta didik, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor saling mempengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar (htp/www.scribd.com diakses tanggal (20 januari 2013). Faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan jasmani. Kondisi fisik sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi aktivitas belajar, terutama panca indra. Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan aktivitas belajar adalah kecerdasan, motivasi,minat, sikap dan bakat. Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Digolongkan menjadi dua yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial terdiri atas : 1. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik; 2. Lingkungan sosial masyarakat dan 3. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan Non Sosial meliputi : 1. Lingkungan alami, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana sejuk dan terang; 2. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, handware, seperi gedung sekolah, alat-alat belajar, media, alat peraga, fasilitas belajar seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya; 3. Faktor materi pelajaran (yang di ajarkan ke peserta didik). Faktor

(4)

ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan peserta didik begitu juga dengan metode mengajar guru , disesuaikan dengan kondisi perkembangan peserta didik.

Macam-macam kegiatan (aktivitas belajar) yang dapat dilakukan peserta didik di kelas hanya mendengan atau mencatat. Paul D. Dierich (dalam Oemar Hamalik ( 2001: 172 ) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah : kegiatan visual, kegiatan mendengarakan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental dan kegiatan emosional.

Pembelajaran Tematik

Rusman (2011: 254), pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, aktif memanggil dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik. Depdiknas, 2006: 5 (dalam Trianto, 2010: 79) pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pappas 1995 (dalam Sri Anitah, 2007: 3. 10) pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong partisipasi aktif belajar dalam kegiatan-kegiaan yang difokuskan pada suatu topik yang disukai pembelajar dan dipilih untuk belajar. Pembelajaran tematik adalah sebagai suatu kegiatan belajar yang di rancang sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran) yang berkaitan dengan tema.

Prinsip pembelajaran tematik dapat di klasifikasikan sebagai yang telah dikemukakan oleh Trianto (2010: 84-86) sebagai berikut : 1.Prinsip penggalian tema, 2. Prinsip pengelolaan pembelajaran, 3. Prinsip evaluasi, dan 4. Prinsip reaksi. Model pembelajaran terpadu/tematik yang diterapkan di Sekolah Dasar dalam penelitian ini peneliti memilih model jaring laba-laba (webbing) yang menggunakan pembelajaran tematik. Trianto (2010: 47), pembelajaran terpadu model webbing adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Karakteristik jaring laba-laba (webbing) menurut TIM Dosen PGSD (2006: 26) sebagai berikut. menggunakan pendekatan tematik, ditetapkan melalui negosiasi antara guru dengan peserta didik melalui diskusi/curah pendapat, pengembangan sub tema kaitannya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang studi dan dikembangkan aktivitas belajar/kontrak belajar/kegiatan/evaluasi. Kelebihan jaring laba-laba (webbing) menurut TIM Dosen PGSD (2006: 26) yaitu : 1. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati; 2. Relative mudah dilakukan bagi guru yang belup berpengalaman; 3. Mempermudah rencana kerja tim antar bidang studi membangun tema kedalam semua isi pelajaran; 4.Pembelajaran jelas dan 5. Kegiatan dan ide-ide/gagasan berbeda mudah dinikmati Kelemahan jaring laba – laba (webbing) menurut TIM Dosen PGSD (2006: 26 ) yaitu : 1.Sulit menyeleksi tema; 2. Dengan tema sangat memungkinkan isi materi pembelajaran dangkal; 3. Belum ada kurukulum terpadu yang baku dan 4. Fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep. Sebagai suatu model pembelajaran di Sekolah Dasar,

(5)

dikemukakan oleh Rusman (2011: 259 ) sebagai berikut : 1. Berpusat kepada peserta didik; 2. Memberika pengalaman langsung ; 3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; 5. Bersifat fleksibel; 6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik; 7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

METODE

Penelitian dilakukan di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya yang beralamat di Jalan Merdeka 2 Kabupaten Kubu Raya. Subjek penelitian adalah sebagai berikut : guru kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya danpeserta didik kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya yang berjumlah 19 orang terdiri dari laki-laki 11 orang dan perempuan 8 orang.

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi langsung dan teknik komunikasi langsung. Observasi pada peserta didik difokuskan pada kemampuan mengelola kelas, mengelola pembelajaran, dan merangsang aktivitas peserta didik. Pengambilan data menggunakan lembar observasi. Sesuai dengan jenis data yang diamati pada penelitian ini mengenai data aktivitas belajar peserta didik maka data dianalisis dengan perhitungan persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Observasi Pada siklus I dan siklus II

No Observasi Siklus Ⅰ Siklus Ⅱ Jumlah skor

meningkat 1. Rancangan RPP ( IPKG 1 ) Kelas 1 Sekolah Dasar

Negeri 05 Sungai Raya

2,98 3,9 0,92

2. Pelaksanaan pembeajaran tematik ( IPKG 2 ) Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya

3,55 3,9 0,4

3. Aktivitas fisik peserta didik melalui pembelajaran tematik pada Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya

52% 91,1% 38,1% 4. Aktivitas mental peserta didik melalui pembelajaran

tematik pada Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya

54% 80,6% 26,6% 5. Aktivitas emosional melalui peserta didik melaui

pembelajaran tematik Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya

59% 87,4% 28,4%

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 1, menunjukkan bahwa rancangan RPP tematik (IPKG 1) di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya pada siklus 1 mencapai rata-rata 2,98 menjadi 3,9 pada siklus 2 jumlah sekor meningkat sebesar 0,92%. Pelaksanaan pembelajaran tematik (IPKG 2) di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri

(6)

05 Sungai Raya pada siklus 1 mencapai rata-rata 3,5 menjadi 3,9 pada siklus 2 jumlah sekor meningkat sebesar 0,4%. Aktivitas fisik peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya pada siklus 1 mencapai rata-rata 52% menjadi 91,1% pada siklus 2 jumlah sekor meningkat sebesar 38,1%. Aktivitas mental peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya pada siklus 1 mencapai rata-rata 54% menjadi 80,6% pada siklus 2 jumlah sekor meningkat sebesar 26,6%. Aktivitas emosional pada peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya mencapai rata – rata 59% menjadi 87,6% pada siklus 2 jumlah skor meningkat sebesar 28,6%.

Tabel 2 . Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

No Aspek yang diamati

Persentase Keaktifan Siklus Ⅰ Siklus Ⅱ Aktif Aktif Jumlah % Jumlah % 1. Aktivitas fisik

a. kebeanian peserta didik mengemukakan pertanyaan dan pendapat

10 52 17 89,4

b. keseriusan peserta didik menyimak penjelasan guru

13 68 18 94,7

c. keterampilan peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran

11 57 17 89,4

Rata – rata 1 = 11,3 59 17,3 91,1

2.

Aktivitas mental

a. keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru dan temannya

9 47 13 68,4

b. kesungguhan dan kerja sama peserta didik

dalam kerja kelompok 10 52 17 89,4

c. keikutsertaan peserta didik dalam merangkum materi pembelajaran

12 63 16 84,2

Rata – rata 2 = 10,33 54 15,2 80,6

3.

Aktivitas emosiional

a. semangat peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung

11 57 17 89,4

b. keakraban peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran

12 63 16 84,2

c. ketertarikan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran 11 59 17 89,4

Rata – rata 3 = 11,3 57,3 16,6 87,6

Rata – rata 1+2+3/3= 10,9 57,3 16,6 86,4 Berdasarkan tabel 2, aktivitas fisik peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya terdiri dari 3 aspek yang diamati

(7)

Keseriusan peserta didik menyumak penjelasan guru, (c). Keterampilan peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran. Hal ini terdapat peningkatan persentase keaktifan rata – rata 52 % pada siklus Ⅰmenjadi 89% pada siklus Ⅱ.

Aktivitas mental peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya terdiri dari 3 aspek yang diamati yaitu (a). Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru dan temannya , (b). Kesungguhan dan kerja sama peserta didik dalam kerja kelompok, (c). Keikutsertaan peserta didik dalam merangkum materi pebelajaran. Hal ini terdapat peningkatan persentase keaktifan rata-rata 47% pada siklus Ⅰ menjadi 68,4 % pada siklus Ⅱ.

Aktivitas emosional peserta didik melalui pembelajaran tematik di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Raya terdiri dari 3 aspek yang diamati yaitu (a). Semangat peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung, (b). Keakraban peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran, (c). Ketertarikan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terdapat peningkatan persentase keaktifan rata-rata 57% pada siklus Ⅰ menjadi 89,4% pada siklus Ⅱ.

SIMPULAN

Pada saat penelitian telah dilaksanakan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator kinerja yaitu keberanian peserta didik mengemukakan pertanyaan dan pendapat, keseriusan peserta didik menyimak penjelasan guru dan keterampilan peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran. Pada saat penelitian telah dilaksanakan aktivitas mental yang mengacu pada indikator kinerja yaitu keberanian peserta didik menjawab pertanyaan guru dan temannya, kesungguhan dan kerja sama peserta didik dalam kerja kelompok dan keikutsertaan peserta didik dalam merangkum materi pembelajaran. Pada saat penelitian telah dilaksanakan aktivitas emosional yang mengacu pada indikator kinerja yaitu semangat peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung, keakraban peserta didik dan guru dalam kegiatan pembelajaran dan ketertarikan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurahman .2008. Belajar dan Pembelajran . Jakarta : ALFABETA. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pusaka Setia.

Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Tuntunan Lengkap Metodelogi Praktis Penelitian

Pendidikan . Jogjakarta: DIVA Pres.

Munandar . 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Rajawali Pers. Rusman .2011. Model – model Pembelajaran . Jakarta : PT Rajawali Pers.

(8)

Salim .2011. Strategi Pembelajran. Pontianak: STAIN Pontianak Pers.

Sri Amita W, dkk.2007 . Strategi Pembelajaran Di SD. Jakarta:. Universitas Terbuka Suhadi Ibnu .2003. Dasar-dasar metodelogi Penelitia . Malang: Universitas Negeri

Malang dan Lembaga Universitas Negeri Malang.

Tim Dosen Pembelajaran Terpadu PGSD FKIP UNTAN .2006. Pembelajaran

Terpadu. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Tanjungpura.

Tim penyusun kamus PMB. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Bergambar . Jakarta : Pacu Minat Baca.

Trianto . 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Gambar

Tabel 1. Hasil Observasi Pada siklus I dan siklus II
Tabel 2 . Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses domestikasi ikan uceng dari G0 ke G1 pada penelitian ini belum menghasilkan perubahan yang signifikan dari aspek keragaan pertumbuhan

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 23 Desember 2008, panitia pemilihan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yang ditunjukan dari hasil teknik analisis Non-Parametrik Mann-Whitney Test dengan nilai Z sebesar -6,854

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Faktualitas Pemberitaan Kasus Pembunuhan Aktivis Salim Kancil: Analisis Isi Kuantitatif Harian Jawa Pos Periode September-Oktober 2015”

Kalus embriogenik jahe berumur 10 minggu yang dikulturkan di dalam medium selektif MS + 3% manitol dengan penambahan berbagai taraf konsentrasi filtrat (0 –

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ikan nila ( Oreochromis niloticus ) yang diberi pakan pakan buatan berbahan

Kegiatan Kepala Sekolah tidak langsung yang dilaksanakan bersama segenap guru dalam kepanitiaan PPDB. Sosialisasi terbagi ke dalam dua jenis yaitu menggunakan media cetak

Agar anak dapat memiliki hubungan ketuhanan yang baik dan harmonis dengan tuhannya dan memiliki daya spritual yang kuat, maka anak sejak dini sudah