• Tidak ada hasil yang ditemukan

FK UNAIR Anugerahi Visiting Professor kepada Pakar Preeklampsia Dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FK UNAIR Anugerahi Visiting Professor kepada Pakar Preeklampsia Dunia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FK UNAIR Anugerahi Visiting

Professor

kepada

Pakar

Preeklampsia Dunia

UNAIR NEWS – Pengakuan atas kontribusi positif seseorang perlu diwujudkan sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan. Kali ini, sivitas Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kembali mewujudkan apresiasiasinya kepada seorang tokoh guru besar bidang Obstetri dan Ginekologi yang tak lain adalah seorang pakar preeklampsia dunia.

Acara penganugerahan visiting professor kali ini diberikan kepada Prof. Gustaaf Albert Dekker, MD., PhD., FDCOG., FRANZCOG dari The University of Adelaide, Australia, di Aula FKUA,( 17/5). Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D, Dekan FK UNAIR Prof. Soetojo, dr., Sp.U (K), jajaran dekanat FK UNAIR, Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo, serta sivitas akademika FK UNAIR.

Dekan FK UNAIR Prof. Soetojo mengungkapkan, kegiatan penganugerahan gelar profesor tamu FK UNAIR kepada sejumlah pakar kesehatan sudah berlangsung beberapa kali sejak tahun 2007. Dari 29 departemen di FK UNAIR, sebagian diantaranya sudah mewujudkan hal itu.

“Kami berharap, acara ini akan menginspirasi departemen lainnya untuk menggelar acara serupa,” ungkap Prof. Soetojo. Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo Dr. dr. Hendy Hendarto, Sp.OG (K) mengungkapkan, Prof. Dekker selama ini memberikan banyak kontribusi positif khususnya pada bidang keilmuan obstetri dan ginekologi.

Dr. Hendy mengungkapkan, semangat Prof. Dekker tidak hanya ditunjukkan dalam lingkup kerjasama akademika, melainkan pada

(2)

bidang pengabdian masyarakat. “Beliau antuasias menjadi konsultan dan terjun langsung melihat bagaimana program Penanggulangan Kematian Ibu dan Bayi (PENAKIB) yang menjadi

pilot project Departemen Obstetri dan Ginekologi di wilayah

Mulyorejo dan Madura,” tutur dr. Hendy.

Prof. Dekker ketika berfose bersama Dekan dan Wakil Dekan FK UNAIR. (Foto: UNAIR NEWS)

Kerjasama berlangsung lama

Prof. Dekker kelahiran 7 Agustus 1955 itu mengungkapkan rasa bahagia dan sempat merasa deg-degan saat dilantik menjadi profesor tamu di FK UNAIR. “Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari kolaborasi kerjasama antara dua universitas. Kerjasama ini saya rasa bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun civitas akademika,” tutur Prof. Dekker yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Our Medical Student in Surabaya and Adelaide, and The Future of Our Specialty” pada acara yang sama.

(3)

Prof. Dekker adalah seorang Direktur Klinis pada Divisi Anak dan perempuan Kantor Pelayanan Kesehatan Adelaide Utara (RS Lyell McEwin dan Modbury) sekaligus Guru Besar bidang Obstetri dan Ginekologi Universitas Adelaide. Ia menempuh pendidikan dokter di Universitas Leiden pada tahun 1978 dan memperoleh gelar cumlaude.

Gelar profesor tamu ini merupakan wujud kerjasama antara FK UNAIR dengan Universitas Adelaide yang telah berlangsung sejak 14 tahun lalu. Kerjasama pada Divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR ini diprakarsai oleh Prof. Dr. H. Erry Gumilar D, dr., Sp.OG(K) bersama Prof Dekker. Kedekatan personal keduanya sudah terbangun jauh sebelum nota kesepahaman disepakati.

Awalnya, Prof. Dekker diundang sebagai pembicara dalam sebuah acara divisi Fetomaternal. Seiring berjalannya waktu, ia mulai membimbing beberapa staf dosen jenjang pendidikan doktoral, dan mengajar para mahasiswa dokter spesialis. Prof. Dekker dikenal cukup aktif membuat rambu-rambu pembelajaran, dan buku panduan untuk mahasiswa.

Setelah dilantik menjadi profesor tamu FK UNAIR, Prof. Dekker berencana kembali melanjutkan penelitiannya tentang kasus preeklapmsia bersama rekan peneliti lainnya. Kali ini, ia akan memprioritaskan penelitian tentang hubungan preeklampsia dengan biaya hidup rendah pada perempuan muda. Sebelumnya, bersama dengan rekan peneliti FK UNAIR, Prof. Dekker telah mempublikasikan lebih dari 90 naskah penelitian. (*)

Penulis: Sefya H. Istighfarica Editor: Defrina Sukma S.

(4)

Mahasiswa UNAIR Kembangkan

Skrup Tulang Anti Bakteri

Berbasis Polimer dan Keramik

UNAIR NEWS – Patah tulang merupakan cedera yang lazim dijumpai pada korban kecelakaan. Penanganan kasus ini adalah dengan dilakukannya fiksasi internal tulang menggunakan sekrup dan plat berbasis logam, yaitu platina dan stainstess steel. Namun, penggunaan kedua bahan ini bukanlah tanpa kendala. Kendala pertama, meskipun logam platina memiliki sifat mekanik yang baik, tetapi harganya relative mahal. Kedua, penggunaan

stainless steel dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan

korosi yang membahayakan tubuh. Selain itu, metode ini dirasa kurang efektif karena skrup dan plat yang digunakan harus diambil setelah tulang tersambung kembali. Pengambilan sekrup inilah yang kemudian menyisakan lubang pada tulang dan menimbulkan permasalahan baru.

Setelah mempelajari dari persoalan diatas, lima mahasiswa Teknobiomedik, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga melakaukan upaya dan menawarkan alternatif solusi dalam penanganan kasus patah tulang dengan hasil penelitian eksakta yang didanai oleh DIKTI Kemenristek Dikti.

(5)

Salah seorang dari tim PKMP sedang meneliti di lab di FST. (Foto: Dok Tim)

Penelitian berjudul “Biodegradable Bone Screw Anti Bakteri Berbasis Komposit Nano Hidroksiapatit Poly (1,8 Octadienol-Co-Citrate)” itu dikerjakan oleh Imroatus (Teknobiomedik 2012), Andini (Teknobiomedik 2012), Nurul (Teknobiomedik 2014), Bagus (Teknobiomedik 2014), dan Rhisma (Teknobiomedik 2014) dengan dibawah bimbingan Dr. Prihartini Widiyanti, drg. M.Kes.

S e k r u p t e r s e b u t t e r b u a t d a r i n a n o h i d r o k s i a p a t i t [Ca10(PO4)6(OH)2] dan POC [Poly (1,8-octanediol-co-citrate)]. Y a n g k e d u a , m a t e r i a l i n i d i p i l i h s e b a g a i k a n d i d a t

biodegradable bone screw karena POC memiliki sifat nontoksik, biokompatibel, biodegradable, sintesisnya relative mudah, dan

meningkatkan sifat mekanik. Sedangkan nano hidroksiapatit berfungsi sebagai filler karena kompatibel terhadap jaringan tulang. Kemudian kitosan sebagai coating yang bersifat anti-bakteri melalui kelompok amino bermuatan positif yang mengikat muatan negative membran bakteri.

Hasil dari karakterisari sekrup tulang ini memiliki kekerasan 1482,68 MPa, sehingga sudah diatas kekerasan tulang manusia yakni 150-664 MPa dan kekuatan tekan sebesar 8,14 MPa sesuai

(6)

dengan kuat tekan tulang cancellous antara 2-12 MPa. Sedangkan dari uji anti bakteri, telah terbukti bahwa bahan kitosan sebagai coating ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri

Staphylococcus aureus di sekitar luka.

”Keunggulan dari sekrup ini diantaranya: biodegradable karena setelah tulang terfiksasi, screw akan terdegradasi dalam sistem metabolisme tubuh, sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan kembali,” tutur Imroatus, Ketua Tim PKM Penelitian Eksakta ini.

“Semoga PKMPE (Proposal Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta) ini lolos hingga PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-29 mendatang, di IPB,” kata Andini berharap. (*) Penulis : Binti Quratul Masrurah

Editor : Bambang Bes

UKM UNAIR Mulai Aktivasi

Rekening Bisnis

UNAIR NEWS – Guna meningkatkan akuntabilitas, Direktorat Kemahasiswaan bekerjasama dengan Bank Mandiri mengajak punggawa 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk menggunakan rekening bisnis resmi atas nama masing-masing UKM. Rekening resmi itu nantinya digunakan untuk melakukan transaksi perbankan dalam menjalankan roda organisasi, baik kegiatan perlombaan, seminar, atau kegiatan lainnya.

Proses dan penjelasan teknis aktivasi rekening bisnis itu dihadiri oleh Koordinator UKM Kemahasiswaan UNAIR Deni Yasmara, M.Kep, perwakilan dari Bank Mandiri cabang Rumah Sakit Mariana Hernuni Tri W., dan perwakilan 37 UKM di UNAIR,

(7)

Senin (13/6).

Deni mengatakan, aktivasi rekening bisnis UKM akan meningkatkan akuntabilitas mahasiswa. Segala bentuk aktivitas keuangan atas nama UKM tidak dikendalikan dari rekening pribadi, melainkan melalui rekening atas nama UKM.

“Softskill bertanding dan arena ekspresi sudah dimiliki anak-anak UKM. Sekarang waktunya mereka naik level, yaitu level akuntabilitas. Segala bentuk aktivitas keuangan atas nama UKM dikendalikan melalui rekening atas nama UKM. Sehingga, Kemahasiswaan sangat bisa mengecek kapanpun dan dimanapun,” ujar Deni.

Selain itu, dengan dibukanya rekening bisnis, mahasiswa juga siap untuk memajukan visi university holding yang digencarkan pimpinan UNAIR. “Misi Warek IV adaah holding. Kita ingin bisa bersinggungan dalam mendapatkan sponsorship dari mana saja, karena kepercayaan. Kepercayaan bisa didapat bermula dari rekening itu tadi. Ini tujuannya melatih akuntabilitas sejak di bangku perkuliahan,” pungkas Deni.

Pada proses aktivasi rekening bisnis ini, perwakilan dari masing-masing UKM menyerahkan surat keputusan (SK) rektor tentang pendirian UKM, dan KTP ketua atau bendahara UKM. Penyerahan tersebut sebagai syarat awal dibukakannya rekening bisnis UKM. Selanjutnya, setelah semua persyaratan tersebut dipenuhi masing-masing UKM, pihak Bank Mandiri akan melakukan aktivasi rekening.

Mubarok Abdullah selaku Ketua UKM Kerohanian Islam (KI) UNAIR mengatakan, awak UKMKI menyambut baik dibukanya rekening bank bagi UKM. Hal ini akan menjadikan UKM lebih akuntabel dan memudahkankan dalam melakukan transaksi keuangan.

Pihaknya juga mengatakan, yang akan diberi kewenangan untuk memegang rekening UKMKI hanya dirinya dan bendahara umum. Meskipun ada sedikit kendala, namun pihaknya mendukung penuh dibukanya rekening mandiri UKM.

(8)

“Ada sedikit kendala utamanya adanya beberapa ketentuan yg harus kami lakukan. Setidaknya diakhir bulan kami harus memastikan saldo rekening kami diatas 10 juta. Kalau tidak, kami akan dikenakan penalti berupa denda. Meskipun demikian kami tetap mendukung penuh rencana ini, dengan tujuan menjadikan UKM di UNAIR menjadi lebih profesional dan sebagai bentuk dukungan bagi pencapaian UNAIR sebagai university

holding,” ujar Mubarok. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Defrina Sukma S.

Stan UKM Pramuka Juara

Display UKM 2016

UNAIR NEWS – Bersamaan dengan Display UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) 2016 di Gedung Student Center (SC) kampus C Universitas Airlangga, panitia juga melakukan penilaian terhadap stan-stan ke-37 UKM pesertanya. Ada empat kriteria penilaian yang ditentukan panitia, yaitu kesesuaian dengan tema “Semarak Kemeriahan”, visi dan misi, kebersihan, serta maskot UKM.

Berdasarkan total nilai yang diberikan tiga juri yang dihadirkan, merujuk pada empat kriteria tersebut, stan UKM Pramuka memperoleh nilai tertinggi sebagai Juara I. Sedangkan juara II diraih stan UKM Teater Mata Angin, dan juara III oleh stan KSR PMI (Korp Sukarelawan Palang Merah Indonesia).

”Stan yang berhasil menjadi juara mendapat hadiah uang, juara I memperoleh Rp 500 ribu, juara II Rp 300 ribu, dan juara III sebesar Rp 150 ribu,” kata Adi, penanggungjawab lomba stan ini.

(9)

Seperti diketahui, sebanyak 37 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Airlangga ikut menggelar acara tahunan “Display UKM 2016”, di Gedung SC UNAIR, 29-30 Agustus 2016. Ke-37 UKM tersebut terbagi dalam lima divisi, diantaranya adalah divisi UKM olahraga, kerokhanian, bela diri, kesenian, dan minat khusus. Mereka menggelar display UKM dengan tema “Semarak Kemerdekaan” dengan semangat “Panca Tirta”, yakni semangat dan prestasi yang dihadirkan oleh kelima divisi dari 37 UKM UNAIR. Display UKM yang dibuka Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN itu menghadirkan semua mahasiswa baru 6.726-an (S1 dan vokasi). Mereka dihadirkan secara bergiliran sesuai dengan kapasitas tempat display hingga selama dua hari. Pada acara inilah mahasiswa baru bebas memilih rencana kegiatannya bersama UKM-UKM tersebut.

Mahasiswa baru UNAIR menunggu giliran untuk menghadiri ke-37 stand dalam Display UKM 2016. Saat menunggu, mereka dihibur dengan beragam aktivitas UKM. (Foto: Bambang Bes)

”Lumayan dapat 150-an peminat. Ini nanti bisa aktif sekitar 50-an saja sudah bagus,” kata seorang penggiat di stan UKM

(10)

Kependudukan. Aktivitas UKM Kependudukan ini antara lain bermitra dengan BKKBN, misalnya mensosialisasikan pencegahan terhadap kawin muda. (*)

Penulis : Bambang Bes

Tiga

Guru

Besar

UNAIR

Diskusikan

Keadilan

dan

Demokrasi

UNAIR NEWS – UNAIR kembali menghelat acara Gelar Inovasi Guru Besar. Kali ini, Rabu (19/10), di Ruang Kahuripan 300, Kantor Manajemen UNAIR, acara sumbang intelektual dari Gubes UNAIR tersebut bertajuk “Demokrasi dan Keadilan : Mimpi yang Harus Direalisasikan”.

“Melalui forum ini, kita gandakan pemikiran-pemikiran para Guru Besar UNAIR untuk masyarakat Indonesia,” ujar Drs. Suko Widodo, M.Si, Ketua Pusat Informasi dan Humas UNAIR saat memberikan sambutan.

Gelar Inovasi tersebut menghadirkan tiga Gubes, yaitu Guru Besar FISIP Prof. Drs. Ramlan Surbakti, M.A., Ph.D, Guru Besar FEB Prof. Dr. Djoko Mursinto, S.E., M.Ec, dan Guru Besar FISIP Prof. Dr. Hotman Siahaan, Drs.

Acara yang dimoderatori oleh Dr. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum tersebut dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari sivitas akademika, hingga perwakilan dari instansi pemerintah.

(11)

Dalam pembahasan Gelar Inovasi tersebut, Prof. Hotman menyatakan bahwa di Indonesia banyak perlakuan diskriminasi namun mengatasnamakan demokrasi, hal tersebut terjadi karena

voting yang selalu mengesahkan suara mayoritas.

“Dulu di Aceh, punya laksamana laut perempuan terhebat di masanya, Laksamana Malahayati. Nah sekarang, perempuan naik motor pakai celana jeans saja dilarang oleh sebuah peraturan,” jelas Prof. Hotman memberikan contoh.

Dekan FISIP Periode 2001-2007 tersebut menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia sudah terlampau inflasi. “Partai politik yang menggagas demokrasi saja sudah tidak demokrasi. Mana mungkin pemimpin parpol digantikan oleh anggota parpol yang lainnya, ini kan sudah tidak demokrasi, wong mereka yang

mbandani,” jelasnya.

Senada dengan Prof. Hotman, Prof. Ramlan Surbakti menambahkan, bahwa kesenjangan sosial tidak selalu buruk. Sesuai survei di Amerika, Prof. Ramlan mengungkapkan bahwa kesenjangan sosial itulah yang mampu memotivasi manusia untuk saling bersaing. Kendati demikian, pemerintah selayaknya tetap melakukan kewajibannya untuk menentukan dan memiliki arah terkait apa yang harus diurus oleh sebuah negara. “Harus jelas bentuk dan arahnya, apa yang benar-benar harus diurus oleh negara, supaya demokrasi ini mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Percuma demokrasi tapi gak sejahtera, mending otoriter, tapi rakyatnya sejahtera,” jelas Prof. Ramlan.

Mengenai carut marut demokrasi di Indonesia, Prof. Djoko Mursinto menilai bahwa demokrasi dapat dimulai dari pedesaan. Sebagai Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Djoko menyatakan bahwa pembangunan desa dan pembangunan kawasan pedesaan akan lebih berhasil bila di desa tersebut berdiri BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Faridah Hari

(12)

Di Tengah Isu LGBT dan Efek

Negatif Internet, Mental Anak

Perlu Diperkuat

UNAIR NEWS – Belakangan ini, isu tentang LGBT menyeruak. Pun demikian, problem terkait efek negatif internet. Termasuk di dalamnya, soal pornografi yang bisa dengan mudah terakses di dunia maya.

Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mesti dilindungi dari dampak dekonstruktif dua hal tadi. Orang tua dan guru mesti memiliki formula khusus yang sifatnya fundamental. Pakar Psikologi Anak Dr. Dewi Retno Suminar M.Si menyatakan, penguatan mental sejak dini adalah kunci utama membentengi anak dari ekses jelek kemajuan zaman.

Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UNAIR ini menyatakan, kalau di masa lalu, orang tua berpikir bahwa kebutuhan anak-anak adalah sandang, papan, dan pangan. Di zaman sekarang, hal-hal tadi relatif sudah bisa teratasi. Maka itu, kebutuhan yang mestinya harus ikut diperhatikan adalah penguatan mental.

Dia mengutarakan, mental merupakan kondisi psikis seseorang saat menghadapi sesuatu di sekitarnya atau yang terjadi terhadapnya. Bila seorang anak memiliki mental yang baik, dia akan menghadapi persoalan dengan tepat. Mental yang kuat akan mampu memfilter pengaruh dari luar. Pengaruh tidak baik, pasti bisa ditolak.

Bagaimana cara menguatkan mental anak? Pertama, dengan mengajarkan disiplin bersama alasan kenapa dia harus melakukan itu. Misalnya, saat anak diminta disiplin bangun pagi, dia harus pula dijelaskan mengapa harus bangun pagi. “Nalar mereka

(13)

dibentuk. Logika diasah sehingga mulai dapat berpikir sebab dan akibat. Baik dan buruk,” ungkap dia.

Kedua, melatih anak-anak bertindak dengan orientasi Problem

Solving. Contohnya, saat kendaraannya rusak, orang tua tidak

langsung memperbaiki. Tapi, memberikan dia pertanyaan pancingan yang bisa melatih kemampuan berpikirnya. “Tanyakanlah, apa yang harus dilakukan jika kendaraan rusak. Biarkan anak menggunakan nalarnya untuk menyelesaikan masalahnya,” ungkap Dewi.

Dengan melatih kedisiplinan dan bertindak dengan orientasi

Problem Solving, mental anak-anak dilatih untuk menjadi kuat.

Kekuatan mental itu bakal membantu pertumbuhannya di masa datang. Khususnya, dalam mengatasi persoalan di sekitar dan membentengi diri dari pengaruh negatif dari luar. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

Kuliah Sambil Kerja Asah

Mental dan Soft Skill

UNAIR NEWS – Ada begitu banyak manfaat yang didapat dari aktifitas kuliah sambil kerja. Di antaranya, membuat mental lebih kuat dan berani tampil di hadapan publik. Selain itu,

soft skill seperti kemampuan berkomunikasi bakal lebih

(14)

Umar Fanani, alumnus D3 Otomaasi Sistem Instrumentasi (Foto: Istimewa)

Hal itu diungkapkan oleh Umar Fanani, alumnus D3 Otomaasi Sistem Instrumentasi yang saat ini sedang melanjutkan studi di S1 Teknik Elektro UNESA. Kelahiran Surabaya 25 tahun silam ini menyatakan, bekerja sambil kuliah pasti menambah pengetahuan dan pengalaman. Terlebih, kiprahnya sekarang adalah di Pusat Informasi dan Humas (PIH). Otomatis, skill untuk berkomunikasi yang dimilikinya secara konsisten dipraktekkan.

“Secara khusus, saya bekerja di bagian protokol. Di sana, saya belajar terampil dan cekatan saat berinteraksi dengan orang lain. Termasuk, berupaya melakukan sesuatu dengan efektif dan efisien sesuai agenda yang ditentukan. Dalam konteks ini, kedisiplinan menjadi kunci,” kata pemuda yang pernah mengikuti lomba lari 11k di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 2012 tersebut.

(15)

Dian Wirawan Noeraziz mahasiswa jurusan Psikologi (Foto: Istimewa)

Pandangan serupa disampaikan Dian Wirawan Noeraziz. Pemuda kelahiran Bojonegoro 8 Juli 1991 ini mengutarakan, meski masih kuliah, seseorang perlu mulai meneropong dunia kerja. “Biar nanti tidak kaget pas masuk ke dunia kerja secara total,” urai mahasiswa jurusan Psikologi yang sehari-hari mengabdi di PIH ini.

Lelaki yang pernah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Menwa selama 1 bulan di Malang dan kursus menembak di Bandung pada tahun 2011 merasa bersyukur dapat mengabdi di PIH. Dia berkesempatan jumpa dan berinteraksi dengan pejabat setingkat menteri bahkan presiden. Yang pastinya, takkan terlupakan seumur hidup.

(16)

Konsekuensi logis dari aktifitas bekerja sambil kuliah adalah adanya uang saku tambahan. “Tidak munafik ya. Bekerja itu bisa membuat uang jajan lebih banyak,” kata I Wayan Putra Radityawan, mahasiswa Psikologi yang saat ini tercatat “memperkuat” protokoler PIH.

I Wayan Putra Radityawan mahasiswa Psikologi (Foto: Istimewa)

Yang terpenting, imbuh kelahiran Liquica 30 Oktober 1994 ini, PIH membuat relasinya semakin luas. Pria yang pernah menjadi juara lomba lintas medan Menwa di Madura ini sedang berupaya mendapat koneksi biar dapat studi lanjut S2. Koneksi yang dimaksud antara lain berupa informasi yang valid.

Pemuda yang pernah menjadi Komandan Upacara Surya Senja di Grahadi sebanyak dua kali ini menuturkan, melayani tamu yang melakukan kunjungan ke UNAIR merupakan keasyikan tersendiri. Terlebih, jumlah peserta mencapai 800 orang dalam sehari (Termasuk, kunjungan dari SMA). “Saya benar-benar menikmati pekerjaan ini,” urainya. (*)

(17)

Budaya

Sebagai

Bahasa

Universal Pemersatu Bangsa

UNAIR NEWS– Himpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (HIMPUNI) bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar acara Dialog Budaya di Ruang Kahuripan, Kampus C UNAIR, Kamis (24/11).

Acara dihadiri oleh puluhan akademisi dengan mengangkat tema

Merajut Indonesia Melalui Budaya Guna Memperkuat NKRI. Acara

tersebut menghadirkan empatpembicara.Ketua HIMPUNI Nur Sidiq, Anggota Dewan Pengawas RRI Dwi Hernuningsih, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR Puji Karyanto, S.S., M.Hum, dan Direktur Universitas Brawijaya Televisi Riyanto.

Mengawali pembicaraan, Nur Sidiq mengungkapkan bahwa seluruh alumni perguruan tinggi di Indonesia memiliki kewajiban dan rasa tanggung jawab atas keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Sebagai insan akademis, kita memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI yang kokoh. Sehingga kita merasa perlu memberikan sumbangsih berupa ide-ide dan gagasan,” ujarnya.

Kendati keberadaan alumni tidak berada di parlemen ataupun pemerintahan, Nur Sidiq menegaskan bahwa peran alumni akan sangat dibutuhkan. “Kita tidak berada di parlemen, kita tidak berada di pemerintahan, tapi secara moral kita memiliki dukungan yang kuat,” kata dia.

“Secara singkat, kita rasa bahwa kita ini sebuah negara. Sebuah bangsa tidak akan lepas dari yang namanya gangguan, ancaman, baik dari luar atau dari dalam sendiri. Salah satu

(18)

untuk menyatukan kekuatan kita ini adalah melalui budaya,” jelasnya terkait kondisi Indonesia terkini.

Seraya mengamini, Dwi Hernuningsih menambahkan bahwa Indonesia dapat disatukan melalui budaya, salah satunya adalah melalui seni.

“Saya ingin mempertegas, bahwa budaya, salah satunya adalah seni, itu adalah bahasa universal yang tidak membedakan bagaimana latar belakang orang. Melalui seni, kita bisa menyatu, bisa berkumpul bersama,” serunya.

Mewakili dari akademisi, Puji Karyanto mengungkapkan bahwa slogan Bhineka Tunggal Ika itu sudah ditanamkan dan selalu ditemui dalam kehidupan kampus.

“Kita kan dari universitas. Kalau berbicara universitas, sebenarnya sudah berbicara tentang kebhinekaan. Karena ada kata versi, itu artinya bhineka, uni itu artinya satu. Jadi, kebhinekaan itu selalu ada di sekitar kita. Tapi jangan lupa, kesatuannya ada di pendidikan,” pungkasnya. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Binti Q. Masruroh

Bahas Isu Kebinekaan Kapolri

Beri Kuliah Umum di UNAIR

UNAIR NEWS – Isu tentang kebinekaan yang sempat mengisi publik media akhir-akhir ini, memang menarik untuk terus diamati, terlebih ada peran pemerintah yang turut serta terlibat. Untuk itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar kuliah umum di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Universitas

(19)

Airlangga, Kamis (29/12).

Kuliah umum yang dihadiri oleh seluruh elemen sivitas akademika UNAIR tersebut diisi langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Di Awal paparannya, Tito menyatakan bahwa kebinekaan merupakan bagian yang tidak bisa terlepaskan dari Indonesia. Baginya, berbagai insiden yang baru saja mewarnai publik negeri merupakan sebuah keniscayaan dari kehidupan bangsa yang majemuk. Tito pun juga menambahkan bahwa dengan keberagaman inilah bangsa Indonesia bisa bersatu.

“Keberagaman di negara kita ini adalah takdir. Tidak banyak negara di dunia ini yang seperti kita. Keberagaman inilah yang menjadi fondasi terbentuknya negara kita,” terangnya.

Jenderal kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964 tersebut menambahkan bahwa kebinekaan merupakan potensi bagi Indonesia untuk maju dan juga potensi yang bisa memecah belah. Selain i t u , i a j u g a m e m a p a r k a n t e n t a n g d e m o k r a t i s a s i d a n perkembangannya. Baginya, dampak positif dari adanya demokrasi di negara yang sangat majemuk ini bisa menjaga keseimbangan dan peran rakyat yang menguat. Namun, Tito juga menambahkan, bahwa sistem demokrasi yang terlalu bebas bisa berdampak negatif, misalnya primordialisme dan kebebasan yang

kebablasan.

“Hari ini kebebasan yang kebablasan sudah merambah pada banyak hal, media misalnya,” ujarnya.

Pada penghujung orasi, doktoral Nanyang Technological University Singapura tersebut menyampaikan, sebagai negara besar, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat, bersih dari korupsi, dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang mampu merangkul semua kelompok serta bisa menyatukan keberagaman. “Ini tanggung jawab kita bersama untuk menjaga stabilitas nasional dan meminimalisir konflik agar pembangunan terus bisa b e r l a n j u t , ” j e l a s n y a . “ J a g a t e r u s k e b i n e k a a n d a n

(20)

sosialisasikan 4 pilar Pancasila, Bineka, NKRI dan Undang-undang,” pungkasnya.(*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

Kaji Sengketa Tanah, Rizky

Juliani

Jadi

Wisudawan

Terbaik S1 FH

UNAIR NEWS – Aktif berorganisasi dan berkegiatan di luar kampus menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi Rizky Juliani Wulansari. Hal itu dilakukan selama menempuh studinya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR). Dengan aktif di berbagai kegiatan seperti BEM FH UNAIR periode 2015, lalu aktif dalam Kementerian Advokasi Mahasiswa dan Kebijakan Publik, membawa Rizky meraih pengalaman berharga. Ia juga bergabung dengan Unit Konsultasi Bantuan Hukum (UKBH) FH UNAIR untuk membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu yang punya persoalan hukum seperti kasus tanah, perceraian, warisan, dsb.

“Padatnya kegiatan itu justru memotivasi saya untuk belajar agar meraih prestasi,” kata Rizky yang berhasil menjadi wisudawan terbaik S1 FH UNAIR dengan IPK 3, 86.

Dalam tugas akhirnya ia mengambil judul “Perolehan Hak Atas Tanah yang Berasal Dari Tanah Negara Bekas Konversi Hak Barat”. Alasan mengapa memilih judul itu, karena dalam prakteknya, khususnya di lingkup lembaga peradilan maupun institusi pertanahan sendiri, yaitu BPN (Badan Pertanahan Nasional) kurang memahami ketentuan tentang perolehan hak atas

(21)

tanah terhadap tanah negara bekas konversi hak barat tersebut. “Tidak jarang beragam kasus itu sering menimbulkan sengketa pertanahan yang berlarut-larut. Akibatnya banyak merugikan kepentingan berbagai pihak,” jelasnya.

Menurut dia, mengkaji hukum yang berkaitan dengan tanah itu sangat penting. Sebab pasca berlakunya Undang-undang Pokok Agaria (UUPA) tahun 1960, semua tanah, baik hak atas tanah yang berasal dari hukum adat atau hak atas tanah yang berasal dari hukum barat dikonversi menjadi hak-hak tanah menurut UUPA. Jika jangka waktunya telah selesai, maka demi hukum tanah tersebut menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau biasa disebut tanah negara.

“Dalam posisi demikian, hubungan hukum antara pemilik dengan tanahnya terputus. Namun bekas pemegang hak masih mempunyai hubungan keperdataan dengan benda-benda lain diatasnya, misalnya tanaman, bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut,” kata Rizky. (*)

Penulis: Moch Ahalla Tsauro Editor: Bambang ES

Referensi

Dokumen terkait

The fp variable is used to hold the opened file handler, and the data array value[] is used to store the received data coming from the MAX187 A/D converter.. In this program,

Dalam tahap ini siswa mengembangkan pemahaman dari masalah yang telah diidentifikasi dan berusaha menentukan tujuan. Menentukan tujuan berbeda dengan mengidentifikasi

Peningkatan ini diketahui berdasarkan hasil analisis uji hipotesis terhadap data ( pretest dan posttest ) dengan kriteria t hitung > t tabel (2,34 > 1,67)

Button play game merupakan menu game untuk memulai permainan, button tutorial merupakan menu untuk mengetahui cara bermain game engklek ini, button setting merupakan

Dan pada awetan jantung mamalia (marmut), terlihat pula bagian atrium dan ventrikel, namun tidak begitu jelas, hal ini terjadi akibat prosedur  peotongan yang

Dengan nilai r = 0,681 yang berarti memiliki kekuatan hubungan “kuat” dan arah hubungan positif, artinya semakin tinggi seorang balita tidak menderita penyakit

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor penentu yang digunakan penulis berbeda; range kompleksitas yang digunakan setiap penulis berbeda; dan faktor

Pelayanan kesehatan gizi di Puskesmas terdiri dari pelayanan di dalam gedung yaitu Pelayanan kesehatan gizi di Puskesmas terdiri dari pelayanan di dalam gedung