• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

73

Pudjiati1) dan Fhajard Achwan Molandha2) 1,2)Universitas Balikpapan

Abstract

Effect of Motivation, Discipline Work and Work Culture on Performance Employees PT. Angkasa Pura I Balikpapan. The study aims to analyze pengauh variables of motivation, work discipline and work culture on employee performance PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

The multiple regression equation with the effects of motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.Analysis of F test is obtained by the F-count equal while the F table with a degree of confidence of 95% (α = 0.05), it is known F-count = 19.185> F-table = 2,79 on a sig of 0.000 <0.05 and obtained the correlation coefficient (R) = 0.735 means there is a strong correlation between the variables of motivation (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan with correlation coefficient (R) = 0.735 which is very close to 1. While the value of the coefficient of determination (R²) = 0.540 This value indicates that the influence jointly motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan by 54% and the remaining 46% is contributed by other variables not get in this analysis.

Based on that means the first hypothesis: That the motivation variable (X1), Work Discipline (X2), and Work Culture (X3) together have an influence on employee performance (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan-proven and accepted and proven. Based on the partial test work culture variable (X3) is a variable that domianan have an influence on employee performance variable (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan t value = 3,615> t-table 2.021 sig = 0.001 <0.05 and partial correlation coefficient (r) of 0.459 greater than the two other independent variables.

Keywords: Motivation, Work Discipline, Work Culture, Employee Performance

Pendahuluan

Sumber daya manusia manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia meme-gang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimi-liki perusahaan begitu canggihnya. Oleh karena itu keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya tergantung dengan teknologi

perusahaan melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.

Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi setiap organisasi diharap-kan dapat meningkatdiharap-kan kinerja karya-wan, untuk itu sumber daya manusia perlu memiliki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan, sebab dengan adanya skill yang handal maka secara langsung dapat meningkatkan kinerja karyawan. Keber-hasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya, suatu or-ganisasi akan berupaya untuk meningkat-kan kinerja pegawainya dengan harapan tujuan perusahaan dapat tercapai. Kinerja

(2)

karyawan adalah yang mempengaruhi se-berapa banyak mereka memberi kontribu-si kepada organisakontribu-si antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif.

Kinerja adalah hasil atau tingkat ke-berhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksana-kan tugas dibandingmelaksana-kan dengan berbagai kemungkinan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati ber-sama. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggungjawab yang di-berikan kepadanya. Dengan demikian, kinerja merupakan hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan serta dari pihak pegawai itu sendiri. Oleh karena itu, kinerja karyawan akan berjalan de-ngan efektif apabila didukung dede-ngan motivasi kerja, disiplin kerja dan budaya organisasi.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi peker-jaannya sesuai standar atau melampui standar karena apa yang menjadi motivasi dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang karyawan yang memiliki kemam-puan dalam bekerja tinggi tetapi tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugasnya maka hasil akhir dalam peker-jaannya tidak akan memuaskan.

Disiplin adalah prosedur yang me-ngoreksi atau menghukum bawahan kare-na melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang tera-tur dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi. Di-siplin juga dapat dikatakan sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik

tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi me-menuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh karyawan.

Budaya organisasi pada umumnya merupakan pernyataan filosofis, dapat di-fungsikan sebagai tuntutan yang mengi-kat para karyawan karena dapat diformu-lasikan secara formal dalam berbagai pe-raturan dan ketentuan perusahaan. De-ngan membakukan budaya organisasi, se-bagai suatu acuan bagi ketentuan atau pe-raturan yang berlaku, maka para pemim-pin dan karyawan secara tidak langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan visi dan misi serta strategi perusahaan. Proses pembentukan tersebut pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin dan karyawan professional yang mempunyai integritas yang tinggi.

PT. Angkasa Pura I Balikpapan merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di sektor perhubungan yang ber-gerak di bidang pelayanan jasa keban-darudaraan, mempunyai komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna jasa, pemegang saham, dan berbagai pi-hak terkait, tercermin pada tekad manaje-men dalam memanaje-menuhi tuntutan standar yang tinggi dalam pengelolaan bandar udara melalui ketersediaan SDM yang kompeten. SDM merupakan faktor yang sangat berperan dalam peningkatan pela-yanan kepada publik. Dengan demikian motivasi, budaya organisasi dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT. Angkasa Pura I Balikpapan sangat besar manfaat-nya dalam mendorong timbulmanfaat-nya usaha karyawan untuk meningkatkan kemam-puan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bi-dangnya masing-masing agar dapat men-capai efektivitas kerja yang tinggi.

Berdasarkan uraian yang telah dike-mukakan, maka penulis merasa tertarik dan mencoba untuk melakukan penelitian

(3)

dengan judul “Pengaruh Motivasi, Disi-plin Kerja dan Budaya Organisasi Ter-hadap Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpapan.”

Rumusan masalah adalah : apakah variabel motivasi, disiplin kerja, dan bu-daya organisasi mempunyai pengaruh ter-hadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pu-ra I Balikpapan?

Kajian Literatur

Hubungan Antara Variabel Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi, karena setiap kebutuhan dan keinginan tiap individu berbeda. Seseorang yang termotivasi tinggi akan menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepadanya. Manfaat uta-ma dari motivasi adalah meningkatkan gairah kerja sehingga produktivitas kerja tercapai. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan dilakukan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang di-tentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya (Suharto & Cahyono 2005).

Dalam teori Abraham Maslow dinya-takan bahwa kebutuhan manusia terdapt lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiolo-gis, kebutuhan akan rasa aman, kebutu-han sosial, kebutukebutu-han penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Mas-low bila kebutuhan tingkatan pertama ter-penuhi, kebutuhan tingkat berikutnya akan menjadi domianan. Manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan ngikuti suatu hirarki. Proses diatas me-nunjukkan bahwa kebutuhan – kebutuhan sebagai target dan saling menopang. Kebutuhan yang telah terpuaskan akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku.

Hubungan Antara Variabel Disiplin Kerja Dengan Kinerja Karyawan

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomu-nikasi dengan karyawan agar mereka ber-sedia untuk mengubah suatu perilaku ser-ta sebagai suatu upaya untuk mening-katkan kesadaran dan kesediaan se-seorang mentaati semua peraturan perusa-haan dan norma-norma sosial yang berla-ku (Rivai, 2008:444). Disiplin kerja pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia dalam organisasi, karena dengan kedisplinan or-ganisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pu-la (Setiyawan dan Waridin, 2006:189). Disiplin kerja mempunyai pengaruh posi-tif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja sejak berang-kat, saat kerja dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja kar-yawan.

Hubungan Antara Variabel Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karya-wan

Robbins, (2010:721) Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organi-sasi-organisasi lain. Setiyawan dan Wari-din (2006:190), Dalam setiap organisasi, budaya organisasi selalu diharapkan baik karena baiknya budaya organisasi akan berhubungan dengan berhasil atau tidak-nya tujuan organisasi dicapai. Dengan bu-daya organisasi yang baik, biasanya orga-nisasi akan mudah mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan mengandalkan kekua-tan yang ada di organisasi. Adanya buda-ya organisasi buda-yang baik, biasanbuda-ya dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Dapat disimpulkan, semakin baik budaya

(4)

suatu organisasi, maka semakin baik kinerja karyawan.

Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran ter-sebut diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian, yaitu:

1. Bahwa secara bersama-sama variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan

budaya organisasi (X3) mempunyai

pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT.Angkasa Pura I Balikpapan. 2. Bahwa variabel motivasi (X1)

mempu-nyai pengaruh terhadap kinerja karya-wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-papan.

3. Bahwa variabel disiplin kerja (X2)

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

4. Bahwa variabel budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh terhadap

kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

5. Bahwa variabel Budaya Organisasi (X2) mempunyai pengaruh dominan

terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

Metode Penelitian

Analisis ditujukan untuk menjelas-kan pengaruh Variabel motivasi (X1),

Di-siplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3)

mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-papan. Sedangkan analisis juga dilaksa-nakan untuk mengkaji hipotesis yang di-ajukan dalam penelitian dan menganalisis data secara keseluruhan dengan metode statistik menggunakan program komputer statistik SPSS, Perhitungan persamaan re-gresi berganda (Multiple Regression) me-nurut J. Supranto dalam buku Ekonome-trika (2004:18) Persamaan Regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh Variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja

(X2), Budaya Organisasi (X3), terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan :

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e1

Dimana :

Y = Variabel Kinerja Karyawan X1 = Variabel Motivasi

X2 = Variabel Disiplin Kerja

X3 = Variabel Budaya Organisasi

bo = Koefisien konstanta b1, b2, b3 = Koefesien Regresi e1 = Koefisien Error

Berdasarkan Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil yang dituangkan ke dalam tabel-ta-bel berikut :

Tabel 1

Hasil secara Simultan

Tabel 2

Hasil Koefisien Regresi, Korelasi dan Uji t

Regresi Linear Berganda

Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil analisis secara statistik persamaan regresi linier berganda untuk hasil penelitian pengaruh variabel Motivasi (X1), Disiplin

(5)

terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Ang-kasa Pura I Balikpapan yaitu :

Y = 0,683 + 0,295X1 + 0,201X2 +

0,408X3

Memperhatikan hasil persamaan re-gresi linear berganda tersebut dapat dije-laskan pengertian berdasarkan analisis statistik adalah hasil nilai koefisien kons-tanta sebesar bo = 0,683 menunjukan pa-da saat variabel-variabel Motivasi (X1),

Disiplin kerja (X2), dan Budaya

organi-sasi (X3) nilainya menunjukkan nilai

konstan atau nol maka variabel Kinerja Karyawan PT. Angkasa Pura I Balikpa-pan sebesar bo = 0,683.

Hubungan antara variabel motivasi (X1) terhadap variabel kinerja karyawan

(Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien regresi b1 sebesar

0,295 adalah menunjukkan setiap kenai-kan variabel Motivasi (X1) sebesar satu

satuan akan mempengaruhi terhadap pe-ningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 0,295 dengan asumsi variabel Disiplin Kerja (X2), dan Budaya organisasi (X3)

nilainya konstan.

Hubungan antara variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja

kar-yawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balik-papan dengan nilai koefisien regresi b2

sebesar 0,201 adalah menunjukkan setiap kenaikan variabel Disiplin Kerja (X2)

sebesar satu satuan akan mempengaruhi terhadap peningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-papan sebesar 0,201 dengan asumsi varia-bel Motivasi (X1) dan Budaya organisasi

(X3) nilainya konstan.

Hubungan antara variabel budaya organisasi (X3) terhadap variabel kinerja

karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien regresi b3 sebesar 0,408 adalah menunjukkan

setiap kenaikan variabel Budaya organi-sasi (X3) sebesar satu satuan akan

mem-pengaruhi terhadap peningkatan variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 0,408 dengan asumsi variabel Motivasi (X1) dan

Disi-plin Kerja (X2) nilainya konstan.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis dalam peneli-tian ini, setelah di uji hasilnya adalah se-bagai berikut :

Hipotesis pertama

Hasil analisis yang dikemukakan pa-da tabel 2 diperoleh nilai pengujian seca-ra simultan dengan menggunakan analisis Fisher test yaitu diperoleh nilai Fhitung

sebesar sedangkan Ftabel dengan derajat

keyakinan 95 % (α = 0,05) maka dike-tahui Fhitung = 19,185 > Ftabel = 2,79 pada

sig sebesar 0,000 < 0,05 dan diperoleh hasil koefisien korelasi (R) = 0,735 berarti terdapat adanya hubungan yang kuat antara variabel Motivasi (X1),

Disi-plin Kerja (X2), dan Budaya organisasi

(X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT.

Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai koefisien korelasi (R) = 0,735 yang men-dekati angka 1. Sedangkan nilai koe-fisien determinasi (R²) = 0,540 nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel Motivasi (X1),

Disiplin Kerja (X2), dan Budaya

orga-nisasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan

(Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebe-sar 54 % dan sisanya sebesebe-sar 46 % me-rupakan kontribusi variabel lain yang ti-dak masuk analisis penelitian ini.

Berdasarkan hal tersebut berarti hipotesis pertama : Bahwa variabel Moti-vasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan

Buda-ya organisasi (X3) secara bersama-sama

mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balik-papan telah terbukti kebenarannya dan di-terima dan terbukti.

(6)

Hipotesis kedua

Pengaruh Variabel Motivasi (X1)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan hasil secara parsial dengan pengujian signifikansi t-hitung = 3,235 > t-tabel = 2,021 pada sig 0,002 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,420 yang berarti bahwa variabel Mo-tivasi (X1) terbukti mempunyai pengaruh

Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

Hipotesis ketiga

Pengaruh Disiplin Kerja (X2)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan pengujian secara parsial dengan dipero-leh hasil t-hitung = 2,399 > t-tabel = 2,021 sig 0,020< 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,324 yang berarti bahwa variabel Disiplin Kerja (X2) terbukti mempunyai pengaruh

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

Hipotesis keempat

Pengaruh variabel Budaya organisa-si (X3) terhadap variabel Kinerja

Karya-wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan pengujian secara parsial dipero-leh hasil t-hitung = 3,615 > t-tabel = 2,021 sig 0,001< 0,05 dan nilai koefisien korelasi parsialnya (r) sebesar 0,459 yang berarti bahwa variabel Budaya or-ganisasi (X3) terbukti mempunyai

pe-ngaruh terhadap variabel Kinerja Karya-wan (Y) PT. Angkasa Pura I Balikpapan. Hipotesis kelima

Dengan nilai analisis dan pengujian secara parsial tersebut diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X3)

mempu-nyai pengaruh dominan terhadap varia-bel kinerja karyawan (Y) di PT. Angkasa Pura I Balikpapan dengan nilai t hitung = 3,615 dan koefisien korelasi parsial (r) sebesar 0,459 yang lebih besar dibanding

kedua variabel bebas lainnya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi yang dominan dapat diterima dan terbukti ke-benarannya.

Simpulan

Dari hasil penelitian ini terbukti va-riabel motivasi, disiplin dan budaya orga-nisasi secara bersama-sama (simultan) memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Angkasa Pura I Balikpapan sebesar 54,0%. Artinya, apabila ingin me-ningkatkan kinerja pegawai di PT. Ang-kasa Pura I Balikpapan maka harus mem-bangkitkan motivasi kerja pegawai yang tinggi, menanamkan disiplin pegawai, dan menciptakan budaya organisasi yang kondusif. Maka akan berimbas pada pe-ningkatan kinerja pegawai terutama di PT. Angkasa Pura I Balikpapan.

Daftar Rujukan

As’ad, Mohammad. 2001. Psikologi

Industri. Liberti. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian

Kuantitatif Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: Bina Aksara,

2006.

Christia Katiandagho, Silvya L, Mandey, Lisbeth Mananeke, Pengaruh Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan

Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Pada PT. PLN

(PERSERO) Wilayah Suluttenggo Area Menado, Jurnal EMBA Vol.2

No.3 September 2014, Hal.1592-1602 ISSN 2303-1174

Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono Sutanto, Hubungan Lingkungan

Kerja, Disiplin dan Kinerja

Karyawan. JMK Vol.17 No.2

September 2015 hal 135-144 ISSN 1411-1438

(7)

Gomes, Faustino Cardoso. 2000.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Andi Ofset.

Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.

Hasibuan,S.P Malayu. 2008. Manajemen

Dasar, Pengertian dan Masalah.

Bandung: PT.Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar P.2005.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar P.2006. Evaluasi

Kinerja Sumber Daya Manusia.

Bandung: PT. Refika Aditama. Mangkunegara, Anwar P.2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan Cetakan Ke-8.

Bandung : Rosdakarya

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia.Jilid 1. Jakarta : Salemba

Empat.

Robbins, Stephen, P. 2010. Perilaku

Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Riani.A.L.2013. Manajemen Sumber

Daya Manusia Masa Kini.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rivai, Veithzal. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan ke 3. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Bandung: Refika

Aditama.

Sastrohadiwiryo, Siswanto, Manajemen

Tenaga Kerja Indonesia

Pendekatan Administratif dan

Operasional, Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: STIE YKPN.

Slamet, Achmad. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Unnes

Press.Semarang

Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian

Administrasi dilengkapi dengan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sucipto, Agus, dan Siswanto, 2008. Teori

dan Perilaku Organisasi. UIN

Malang. Press.

Supardi dan Anwar,S. 2007.

Dasar-Dasar Perilaku Organisasi.

Yogyakarta. UII Press

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Ed. 1 Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Suharto & Cahyo, B. 2005. Pengaruh

Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di secretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Vol.1 No.1, Januari

2005:13-30

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian

untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

EdisiBaru. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Windy J.Sumaki, Rita N. Taroreh, Djuwarti Soepeno, Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Suluttenggo Area Menado,

Jurnal Berkala Ilmiah Effiensi Volume 15 No.05 Tahun 2015 Zainul Hidayat,MM & Muchamad

Taufiq,MH. Pengaruh Lingkungan

Kerja dan Disiplin Kerja Serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

(8)

Karyawan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten

Lumajang, Jurnal WIGA Vol. 2,

Maret 2012 ISSN No 2008-0944

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya, falsafah sains al-Qur’an mempunyai kesepaduan antara kategori utama ilmu iaitu ilmu ketuhanan, ilmu sosial dan ilmu sains tabii yang

(H.R Bukhari dan yang lainnya). Abu Ishaq menengahi dengan berkata : Apabila kondisi lemah maka duduk, karena dalam kondisi lemah membutuhkan istirahat dan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, koefisien regresi untuk variabel struktur modal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,839 dengan nilai t hitung

Kandungan insektisida dimetoat dalam cabai merah keriting setelah perendaman dengan konsentrasi 100, 200, dan 300 ppm jika dianalisis langsung tanpa perlakuan, kemudian

☐ Memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan ☐ Menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal lainnya ☐

(2014) melaporkan bahwa bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman kacang tanah mampu menghambat pertumbuhan Sclerotium sp., mampu meningkatkan tinggi, jumlah daun,

Kriteria ini dilihat dari hasil validasi yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan meliputi RPS, Buku Ajar, LKM, dan Lembar Penilaian dapat disunakan oleh dosen

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data ada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode pengamatan dan observasi serta analisa