• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 1 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN

P U T U S A N

Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat banding menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

I. Nama lengkap : SRI INDRAWATI;

Tempat lahir : Muara Soma Kabupaten Tapsel; Umur/Tanggal lahir : 53 tahun/ 01 Pebruari 1963; Jenis kelamin : Perempuan;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Jalan Sitalasari Blok A No. 12, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar;

Agama : Islam;

Pekerjaan : P N S;

II. Nama lengkap : RAHMAT SYAH SIREGAR; Tempat lahir : Jakarta;

Umur/Tanggal lahir : 58 tahun/ 02 Agustus 1958; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Jalan Sitalasari Blok A No. 12, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar;

Agama : Islam;

Pekerjaan : Pensiunan BUMN;

Para Terdakwa dalam perkara ini tidak dilakukan Penahanan;

Para Terdakwa dalam perkara ini tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Pengadilan Tinggi tersebut;

Setelah membaca penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 150/PID.SUS/2017/PT-MDN tanggal 7 Maret 2017, berikut putusan dan berkas perkara Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 17 Januari 2017;

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 2 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan Nomor Register Perkara: PDM-87/ PSIAN/Euh.2/07/2016, sebagai berikut:

DAKWAAN:

Bahwa Terdakwa I. SRI INDRAWATI bersama-sama dengan Terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR pada hari Sabtu tanggal 09 April 2016 sekira pukul 17.30 WIB atau setidak-setidaknya pada bulan April tahun 2016 bertempat di Warnet Dincan Jalan Jawa Kel. Bantan Kec. Siantar Barat Kota Pematangsiantar atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak, yang dilakukan dengan cara :

Pada hari Sabtu tanggal 09 April 2016 sekira pukul 17.30 WIB, terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR mencari anak terdakwa yang bernama PUTRI RAHMADANI SIREGAR ke SMP 2 tempat anak terdakwa sekolah, namun tidak menemukan anaknya tersebut. Kemudian terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR pulang kerumah untuk menjemput istri terdakwa yakni terdakwa I. SRI INDRAWATI, namun terdakwa I. SRI INDRAWATI sudah pergi ke sekolah anak terdakwa dan terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR pun kembali ke SMP 2 tersebut dan bertemu dengan terdakwa I. SRI INDRAWATI. Kemudian pada saat di SMP 2 tersebut, terdakwa I. SRI INDRAWATI menelepon temannya dan menanyakan nomor telepon orangtua korban NAJWA REPITA DEWI (yang berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 379/2004, korban NAJWA berumur 13 Tahun, yang lahir pada tanggal 28 Januari 2003). Kemudian terdakwa I. SRI INDRAWATI dan Terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR pergi kerumah orang tua korban NAJWA dan bertemu dengan ibu korban NAJWA yang bernama saksi EVA KARTIKA HARAHAP. Kemudian saksi EVA KARTIKA HARAHAP, terdakwa I. SRI INDRAWATI dan Terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR mencari ke warnet DINCAN yang berada di Jalan Jawa Kel. Bantan Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar. Setelah sampai di warnet tersebut, anak terdakwa PUTRI dan korban NAJWA sedang bermain internet. Kemudian terdakwa I. SRI INDRAWATI langsung mendekati anak terdakwa PUTRI dan membawanya keluar dari dalam warnet. Kemudian terdakwa I. SRI INDRAWATI kembali masuk kedalam warnet dan berkata kepada korban NAJWA “Jangan Kau ajari anakku yang ngak-ngak”,

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 3 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN kemudian terdakwa I. SRI INDRAWATI langsung menampar kedua pipi korban dengan menggunakan tangan sebelah kanan berulang kali. Kemudian terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR masuk kedalam warnet mendekati korban NAJWA dan berkata “Cuman gara-gara kau anakku kek gini, kau ajar-ajari dia”. Setelah itu terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR langsung menampar bibir korban NAJWA sebanyak 2 (dua) kali dengan menggunakan tangan sebelah kanan dan menampar kedua pipi korban NAJWA dengan menggunakan tangan sebelah kanan berulang kali. Melihat hal tersebut, saksi EVA KARTIKA HARAHAP langsung menarik korban NAJWA agar tidak ditampar oleh terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR lagi sambil berkata “Jangan salahkan anak saya, anak bapak bilangin”. Kemudian terdakwa I. SRI INDRAWATI, terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR pergi meninggalkan korban NAJWA sambil berkata “Jangan kau dekati anak ku lagi”. Kemudian korban NAJWA dan saksi EVA KARTIKA HARAHAP langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polres Pematang Siantar;

Akibat perbuatan terdakwa I. SRI INDRAWATI dan Terdakwa II. RAHMAT SYAH SIREGAR tersebut mengakibatkan korban NAJWA mengalami luka lecet pada bibir bawah korban, sebagaimana hasil Visum Et Revertum Nomor: 3582/VI/UPM/VER/IV/2016 tanggal 11 April 2016 yang dibuat oleh dr. HEDWIG. R. P. SIHOMBING di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

HASIL PEMERIKSAAN

Bibir bawah : Luka Lecet P = 0,2 Cm;

KESIMPULAN :Perubahan pada tubuh korban disebabkan oleh karena adanya trauma tumpul;

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 76C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

Menimbang, bahwa Surat Tuntutan Pidana dari Jaksa Penuntut Umum tertanggal 17 Nopember 2016 Reg.Perkara : PDM-87/PSIAN/Euh/07/2016, menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 4 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN 1. Menyatakan Terdakwa SRI INDRAWATI dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Kekerasan terhadap anak” sebagaimana di dakwaan dalam surat dakwaan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SRI INDRAWATI dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR masing-masing dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dengan perintah para terdakwa ditahan dan pidana denda sebesar Rp. 30.000.000.- (tiga puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan masing-masing selama 3 (tiga) bulan;

3. Membebani Terdakwa SRI INDRAWATI dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR dengan biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000, (dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 17 Januari 2017 yang dimohonkan banding tersebut amarnya adalah sebagai berikut :

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa SRI INDRAWATI dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Kekerasan Terhadap Anak”;

2. Menjatuhkan pidana terhadap TerdakwaSRI INDRAWATI dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR dengan pidana penjara masing-masing selama 2 (dua) bulan;

3. Menetapkanbahwa pidana tersebut tidak perlu dijalankan, kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim oleh karena terpidana sebelum masa percobaan masing-masing selama 4 (empat) bulan melakukan perbuatan yang dapat dipidana;

4. Membebankan kepada Para terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 2.000.- (dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa terhadap putusanPengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 17 Januari 2017 tersebut Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 23 Januari 2017

Menimbang, bahwa Permohonan banding dari Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Pematang Sianta rkepada pihak Terdakwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding pada tanggal 27 Januari 2017;

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 5 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN Menimbang bahwa selanjutnya Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal 23 Januari 2017 sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2017, sebagaimana Surat Pemberitahuan Mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar tanggal 23 Januari 2017;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang bahwa alasan-alasan banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagaimana termuat dalam memori banding tertanggal 3 Pebruari 2017 pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Adapun alasan-alasan yang kami ajukan menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri ialah sebagai berikut:

Putusan Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor: 177/Pid.Sus/2016/PN-PMS tanggal 17 Januari 2017 mengenai pidana badan terhadap terdakwa SRI INDRAWATI dan terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR dengan pidana penjara masing-masing selama 2 (dua) bulan, pidana tersebut tidak perlu dijalankan, kecuali dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim oleh karena terpidana sebelum masa percobaan masing-masingselama 4 (empat) bulan melakukan perbuatan yang dapat dipidana, Kami Jaksa Penuntut Umum berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar mengenai penjatuhan pidana terhadap para terdakwa belum memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat karena perbuatan yang dilakukan para terdakwa kepada korban Najwa Repita Dewi yang masih berumur 13 (tigabelas) tahun tidaklah dibenarkan, mengingat para terdakwa seharusnya melindungi korban Najwa dari segala bentuk kekerasan namun para terdakwa malah menampar pipi kanan dan kiri korban Najwa secara bergantian sehingga menyebabkan luka lecet pada bibir bawah korban P=0,2 cm, dan pipi korban mengalami bengkak.

Bahwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor: 177/Pid.Sus/2016/PN-PMS tanggal 17 Januari 2017, Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang bahwa disamping itu, dalam mempertimbangkan pemidanaan terhadap Terdakwa, Majelis Hakim dari segi pendekatan keseimbangan diwajibkan untuk menjamin melindungi hak pelaku, keadilan bukan saja kepentingan korban,a tau kepentingan masyarakat, tetapi juga kepentingan

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 6 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN pelaku, karena dalam doktrin maupun perundang-undangan disebutkan tujuan pemidanaan adalah untuk mengembalikan atau memulihkan pelaku menjadi warga masyarakat yang baik dan bertanggung jawab dan penjatuhan hukuman bukanlah semata-mata untuk membalas kesalahan Terdakwa akan tetapi bertujuan agar terdakwa dapat memperbaiki sikap dan perbuatannya kelak setelah menjalani pidana yanga kan dijatuhkan dan agar masyarakat lainnya tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum:

Menimbang, bahwa dipersidangan antara Para Terdakwa dan keluarga saksi korban telah saling memaafkan, maka Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penuntut Umum tentang lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap Para Terdakwa, akan tetapi Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana yang lebih ringan dari Tuntutan Penuntut Umum sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan ini, dengan tetap memperhatikan tujuan hukum yakni keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatannya terhadap pelaku, korban maupun masyarakat;

Selanjutnya Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dengan mempedomani Pasal 14 a tersebut serta memperhatikan faktor-faktor yuridis sosial dan moral yang lendasi pertimbangan ini, kiranya kepada Para Terdakwa pantas dijatuhi pidana bersyarat sebagaimana tertera dalam amar putusan ini guna member kesempatan kepada Para Terdakwa untuk memperbaiki kesalahannya dan meredam emosinya, dengan lamanya masa percobaan seperti yang ditentukan dalam amar putusan dibawah ini dan Majelis berpendapat bahwa pidana yang dijatuhkan atas diri Terdakwa sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini dipandang adil dan tepat.

Kami memandang penjatuhan pidana bersyarat oleh Majelis Hakim adalah tidak tepat, dengan dalil memperbaiki kesalahannya dan meredam emosi para terdakwa, karena sangat lah tidak jelas apa yang dimaksudkan oleh Majelis Hakim dengan meredam emosi para terdakwa, sebab karena adanya emosi para terdakwa lah terjadi perbuatan terhadap korban. Serta tidaklah jelas apa yang dimaksudkan Majelis Hakim dengan mempertimbangkan segi pendekatan keseimbangan diwajibkan untuk mejamin dan melindungi hak pelaku, keadilan bukan saja kepentingan korban, atau kepentingan masyarakat, tetapi juga kepentingan pelaku, karena dalam doktrin maupun peraturan perundang-undangan disebutkan tujuan pemidanaan adalah untuk mengembalikan atau memulihakn pelaku menjadi warga masyarakat yang baik dan bertanggung jawab dan penjatuhan hukuman bukanlah semata-mata untuk membalas kesalahan Terdakwa akan tetapi bertujuan agar Terdakwa dapat memperbaiki sikap dan perbuatannya kelas setelah menjalani pidana yang akan dijatuhkan dan agar

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 7 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN masyarakat lainnya tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, dalam pertimbangan ini Majelis Hakim hanya mempertimbangkan penjatuhan pidana pada sisi pelaku dan tidak pada sisi korban, tidak sebagaimana yang ditimbangkan sebelumnya adalah untuk keseimbangan menurut pendapat kami penuntut umum penjatuhan pidana penjara bukan merupakan sarana balas dendam, penjatuhan pidana penjara juga diharapkan untuk mencapai tujuan dari pidana itu sendiri yaitu: a. Represif, yaitu mendidik atau memperbaiki diri terdakwa agar menjadi

pribadi yang lebih baik

b. Preventif, yaitu agar terdakwa dan / atau anggota masyarakat lainnya tidak melakukan perbuatan seperti yang telah dilakukan oleh terdakwa

Dalam pasal 13 ayat (1) huruf d UU Nomor 23 Tahun 2002 dijelaskan bahwa anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dari perlakuan kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, Terdakwa SRI INDRAWATI yang bekerja sebagai PNS dan Terdakwa RAHMAT SYAH SIREGAR yang merupakan Pensiunan BUMN tentu sangat mengetahui hal ini, sehingga seharusnya para terdakwa tidak melakukan kekerasan terhadap korban NAJWA yang masih berusia 13 tahun.

Sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan umu UU Nomor 35 Tahun 2014 yaitu Perubahan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juga mempertegas tentang perlunya pemberatan sanksi pidana dan denda bagi pelaku kejahatan terhadap Anak, untuk memberikan efek jera, serta mendorong adanya langkah konkret untuk memulihkan kembali fisik, psikis dan sosial anak korban dan/atau Anak pelaku kejahatan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi Anak korban dan/ atau Anak pelaku kejahatan dikemudian hari tidak menjadi pelaku kejahatan yang sama.

Dengan demikian Kami Jaksa Penuntut Umum berpendapat sangatlah pantas para terdakwa untuk dijatuhi pidana penjara dalam rangka tujuan Represif dan Preventif selaras dengan penjelasan dari UU Nomor 35 Tahun 2014 tersebut diatas.

Berdasarkan pertimbangan hal tersebut, kami jaksa penuntut umum menilai putusan tersebut belum memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum/Terdakwa, yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan dan salinan putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 23 Januari 2017, Memori Banding yang diajukan oleh Terdakwa/Jaksa Penuntut Umum, Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Penuntut Umum Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 8 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN pertimbangan hukum yang diambil oleh Majelis Hakim tingkat Pertama baik mengenai terpenuhinya unsur-unsur dalam dakwaan maupun mengenai jenis dan lamanya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa telah tepat dan benar, karena majelis hakim hakim tingkat pertama mendasasarkan putusannya pada “restorative justice” yang lebih mengutamakan perbaikan perilaku Terdakwa dan hubungan antara keluarga korban dengan para Terdakwa yang dalam perkara ini telah saling memaafkan;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka alasan-alasan yang dikemukakan oleh Penuntut Umum dalam Memori Bandingnya tidak dapat dibenarkan dan harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal23 Januari 2017 yang dimintakan banding harus dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka Terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;

Dengan mengingat dan memperhatikan Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 76 C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang nomor : 8 tahun 1981 tentang KUHAP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menerima permohonan banding dari Penuntut Umum;

2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 177/Pid.Sus/2016/PN.Pms tanggal 23 Januari 2017 yang dimintakan banding tersebut;

3. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Medan pada hari RABU tanggal 10 Mei 2017 oleh kami :

ROBERT SIMORANGKIR, SH, MH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 9 dari 9 Putusan Nomor : 150/PID.SUS/2017/PT-MDN

SUWIDYA,SH.LLM.. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk

memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari SENIN tanggal 15 Mei 2017 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta LUHUT BAKO,SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan para Terdakwa.

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

Ttd

ttttd ttd

1. BINSAR SIREGAR,SH.M.Hum. ROBERT SIMORANGKIR,SH.MH.

ttd

2. SUWIDYA, SH.LLM.

Panitera Pengganti

ttd

Referensi

Dokumen terkait

harus segera mengesahkan rancangan Peraturan Pemerintah tentang SKBG Sarusun menjadi Peraturan Pemerintah yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-undang Rumah Susun dan

maping framework RUP dan prototype aplikasi, selain itu sistem yang dihasilkan berjalan dalam internal unit bagian STMIK AMIKOM Yogyakarta saja sehingga lebih

1) Menteri mengenakan sanksi peringatan tertulis kepada Penilai Ahli yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Kode Etik dan Kode Perilaku. 2) Apabila

DJUMALI, SH, masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan

(c) Untuk pesawat terbang bertenaga mesin bolak-balik dengan berat maksimum lebih dari 6.000 pon, pesawat terbang bermesin turbin tunggal dan turbin banyak dengan berat 6000 pon

2014 Judul Paper : Aplikasi pupuk organik dan mikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kencur.

Bahan yang digunakan terdiri dari : a. Papan dan Kayu Bekisting.. Pekerjaan Dinding ini menggunakan cor beton dengan campuran 1pc : 2ps : 4kr bahan pembuatan beton tersebut

Hasil penjajaran urutan asam amino penyusun sitrat sintase antar spesies Pseudomonas menunjukkan adanya kemiripan yang tinggi satu dengan lainnya.. Namun, urutan asam