• Tidak ada hasil yang ditemukan

AREOPAGUS p ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AREOPAGUS p ISSN :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEKREATIFAN GURU PAK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR KECAMATAN SIGUMPAR

KABUPATEN TOBASA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018 Lestarina Lumban Gaol *)

Abstract,

This study aims to find out how the relation of creative teachers of Christian Religious Education with the motivation of studying students of class VIII SMP Negeri 1 Sigumpar Year of learning 2017/2018. The research hypothesis is: there is a positive and significant correlation of teacher's teacher's creativity with the motivation to learn the students of grade VIII SMP Negeri 1 Sigumpar Year of learning 2017/2018. This research is a correlational research using descriptive and imperative statistical techniques. The population is all students of class VIII SMP Negeri 1 Sigumpar 2017/2018 years of study that is Christian Protestant amounted to 137 people. Samples is 34 people. The research instrument is a closed questionnaire. The result of rx value = 0,468> rtabel = 0,339. Hypothesis test obtained t count = 2.995> ttable = 2.042 then H0 rejected and Ha

accepted indicates that there is a positive and significant correlation of teacher Christian Education teacher's creativity with the motivation to study the students of grade VIII SMP Negeri 1 Sigumpar Learning year 2017/2018. The researcher concludes that the Creativity of Christian Religious Education teacher can support student's learning motivation. In connection with the results of this study. the authors provide input for the observer of the Christian Religious Education teachers to improve the creative in teaching so that student learning motivation can increase.

Keywords: student learning motivation PENDAHULUAN

Belajar mengajar merupakan bagian kegiatan pokok dari keseluruhan proses pendidikan , maka pendidikan merupakan suatu usaha atau proses untuk meningkatkan kualitas manusia dengan jalan membina potensi pribadi, baik secara rohani maupun secara jasmani. Akan tetapi menjadi guru bukan hanya mengajar dan mendidik tetapi juga bersedia menjadi pembelajar setia sepanjang hayat sesuai panggilan Allah selaku seorang guru pendidikan Agama Kristen dimana melaksanakan jabatan yang dimiliki untuk kemuliaan bagi Allah. Dalam kitab Efesus 4:11-13 mengatakan: “dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”. Karena dengan hal inilah guru agama kristen berbeda dari semua guru –guru pengetahuan yang bukan berifat Agama seorang guru Agama tidak hanya memperhatikan seperti apa yang dimiliki oleh guru-guru lain, namun selalu menuntut sesuatu

yang berkaitan dengan cara hidup, dengan pertanggung jawaban, moral dan pengharapan. Guru yang bermutu tidak hanya terampil dalam menyampaikan materi pelajaran, tetapi harus dapat beradaptasi dengan muritnya dalam memotivasi belajar siswa karena dari segi kedudukan guru yang mempunyai peran penting di dalam kegiatan belajar. Maka seorang guru harus mampu menciptakan suasana yang lebih kreatif yang dapat memotivasi belajar siswa. guru PAK dituntut harus memiliki pengetahuan untuk mengenal anak didiknya sehingga guru lebih mudah untuk menciptakan situasi belajar yang kreatif yang dapat merangsang anak didik untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran dengan tujuan supaya siswa termotivasi dalam belajar.

Tetapi dalam proses ini sering di temukan beberapa dilema saat pembelajaran berlangsung. Dimana disaat guru menerangkan pelajaran, siswa kurang aktif di dalam pendidikan agama kristen karena siswanya merasa bosan dengan pelajaran yang sudah pernah di dengar sebelumnya, hal ini terlihat ketika seorang guru PAK bertanya kepada siswa, namun siswa tidak menjawabnya. Ketika guru menanyakan ada pertanyaan, siswa hanya diam saja. Hal ini lah yang akan di ubah oleh guru agama kristen, dengan cara menerapkan

(2)

AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772 Jurnal Pendidikan Kristen , Teologi, Pastoral Konseling Dan Musik Gereja

Volume 16 , Nomor 1 Maret 2018

pembelajaran yang kreatif supaya siswa lebih aktif, lebih terdorong dalam proses pembelajaran agama berlangsung.

Perlu di tingkatkan dan di kembangkan oleh setiap guru, supaya setiap menyampaikan materinya dengan berbagai cara yaitu: kreatif menetapkan tujuan pembelajaran, kreatif mengelola kelas, kreatif dalam pemilihan metode, kreatif dalam menyajikan pelajaran, kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang baik dan kreatif dalam membuat pelaksanaan evaluasi. Guru harus menerapkan hal ini didalam pembelajarannya, supaya siswa yang malas belajar, siswa yang tidak ada niatnya belajar, siswa yang tidak mau tahu akan pelajaran, akan lebih terdorong belajar dengan sendirinya, dan akan lebih aktif dan termotivasi dalam belajar.

Menurut James C. dan Coustances L. Hammer yang dikutip oleh Sumiyatiningsih (2006: 135) bahwa yang di maksud dengan kreatifitas adalah berpikir yang meghasilkan cara-cara baru, konsep baru, pengertian baru, penemuan baru, dan karya seni yang baru. Sementara menurut Widiasworo (2014:58) mengatakan bahwa guru kreatif adalah guru yang selalu menggunakan ide-ide baru dalam menyajikan pembelajaran di kelas sehingga lebih menarik bagi siswadan tidak membosankan. Dengan hal ini maka Guru menumbuhkan rasa ingin tau para siswa sehingga guru di tuntut untuk lebih kreatif dalam mengajar dan seorang guru di tuntut mampu menerapkan cara belajar yang menarik. Dan guru di tuntut untuk mampu mendesain perencanaan yang memungkinkan secara terbuka supaya siswa dapat belajar dengan baik dan termotivasi dalam belajar. Dengan pelaksanaan hal di atas maka siswa semakin terdorong untuk belajar, semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Donald yang dikutip oleh Djamarah (2011:148), motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Upaya guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, upaya guru ini dapat disebut sebagai kekreatifan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Semakin kreatif guru maka siswapun akan semakin termotivasi dalam belajar.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial yangbertujuan untuk mengetahui hubungan kekreatifan guru PAK dengan motivasi belajar siswa kelasVIII SMP Negeri 1 Sigumpar kecamatan Sigumpar Kabupaten Tobasa Tahun pembelajaran 2017/1018. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan September- Oktober 2017. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sigumpar, yang beragama Kristen sebanyak item setelah di uji vadilitas dan reliabel terdapat item variabel valid. Data di kumpulkan sebagai item tertutup yang disusun sendiri oleh peneliti dan telah di uji validitas dengan menggunakan rumus rumus ”Product Moment” oleh Pearson dari Arikunto (2010:170) dan uji Reliabilitas menggunakan rumus Formula Alpha dari Arikunto (2002:171), dengan indikator yang disusun berdasarkan landasan teoritis.

HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sigumpar terdapat hasil dari setiap indikator variabel X ( Kekreatifan Guru PAK) yaitu dari indikator pertama, bersedia untuk mencoba hal-hal yang baru dengan item nomor 1: skor 99 dan 2: skor 101, kedua adalah mendesain lingkungan yang kreatif dengan item nomor 3: skor 115, 4: skor 101, dan 5: skor 116, ketiga memiliki perasaan ingin tahu dengan item nomor 6: skor 119, keempat adalah kreatif dalam merencanakan dan mempersiapkan kegiatan belajar serta dalam melakukan penilaian belajar dengan item nomor 7: skor 113, 8: skor 88, dan 9: skor 120, kelima adalah tampil beda dengan item nomor 10: skor 96, keenam mudah bergaul serta menyenangkan dengan item nomor 11: skor 120, 12 : skor 119 dan 13: skor 118, ketujuh adalah cekatan dengan item nomor 14: skor 117, 15: skor 117 dan 16: skor 125.

Diketahui nilai tertinggi adalah indikator nomor 7 dengan item nomor 16 diperoleh skor 125 dan nilai rata-rata 3,68, yaitu banyak siswa menjawab bahwa guru PAK selalu mampu menangani permasalahan belajar siswa dengan cepat dan baik. Permasalahan belajar yang sering dihadapi siswa adalah pembelajaran yang sulit untuk dipahami, untuk itu guru PAK harus kreatif dalam menyajikan materi, misalnya dengan penggunaan media pembelajaran sehingga siswa mudah untuk memahaminya. Sementara nilai terendah dari indikator nomor 4 dengan nomor 8 dengan skor 88 dan nilai rata-rata 2,59 yaitu dalam

(3)

memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa, guru PAK jarang melaksanakan penilaian dengan mengadakan kegiatan yang unik, seperti mengadakan drama atau kuis. Kegiatan pembelajaran yang hanya rutinitas akan terasa membosankan, sehingga mengurangi motivasi dan minat belajar siswa, karena itu guru PAK harus kreatif dalam mengadakan kegiatan belajar yang menarik, seperti mengadakan drama singkat atau kuis untuk menarik perhatian siswa.

Hasil jawaban siswa tentang variabel Y yaitu motivasi belajar siswa dengan 8 indikator. Yang pertama Tekun menghadapi tugas dengan item nomor 17: skor 106, 18: skor 116, kedua adalah ulet menghadapi kesulitan dengan item nomor 19: skor 105, 20: skor 97, ketiga adalah Menunjukkan minat terhadap macam macam masalah dengan item nomor 21: skor 101, 22: skor 106, keempat adalah lebih senang bekerja sendiri dengan item nomor 23: skor 73, 24: skor 100, kelima adalah cepat bosan terhadap tugas yang rutin dengan item nomor 25: skor 73, 26: skor 64, keenam dapat mempertahankan pendapatnya dengan item nomor 27: skor 99, 28: skor 113, ketujuh adalah tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dengan item nomor 29: skor 83, ke delapan adalah senang mencari dan memecahkan soal-soal dengan item nomor 30: skor 108.

Dari pendistribusian hasil jawaban siswa tentang motivasi belajar siswa, diketahui bahwa siswa Tekun menghadapi Tugas dengan nilai rata-rata 3,41 artinya bahwa siswa bersunguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Sikap belajar yang sungguh-sungguh akan mempermudah siswa untuk menyelesaikan setiap latihan dan tugas yang diberikan guru PAK. Dengan demikian siswa akan mampu memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Selain itu diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang bersemangat mengerjakan tugas yang berulang-ulang dengan nilai rata rata 1,88 oleh karena itu mengatasi kebosanan akan tugas yang berulang-ulang harus diupayakan oleh guru PAK dengan memberikan pemahaman dan penilaian yang adil kepada siswa..

Hasil penelitian ini menggambarkan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Lusita (2011:53) bahwa mengajar kreatif dapat diartikan bahwa guru tak pernah puas dengan apa yang disampaikannya kepada peserta didik sehingga selalu berusaha membuat cara-cara baru

sehingga dapat mengembangkan motivasi belajar siswa. Guru PAK yang kreatif dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa serta dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru PAK yang kreatif akan berusaha menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di dalam pembelajaran seperti penggunaan media pembelajaran, menyenangkan, kreatif mendesain pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami pembelajaran dengan demikian siswa akan semakin termotivasi dalam belajar dan akan mampu memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberi saran kepada:

1. Guru PAK supaya mempertahankan pencapaian yang sudah baik dalam kekreatifan, yaitu mampu menangani permasalahan belajar siswa dengan cepat dan baik. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru PAK untuk menangani permasalahan belajar yang dihadapi siswa maka hal itu dapat mengatasi kesulitan belajar siswa yang dapat menurunkan motivasi belajar siswa.

2. Guru PAK juga disarankan untuk meningkatkan pencapaian yang masih rendah dalam kreativitas yaitu guru PAK jarang melaksanakan penilaian dengan mengadakan kegiatan yang unik, seperti mengadakan drama atau kuis. Untuk di kemudian hari, diharapkan guru PAK dapat mengadakan drama singkat dan kuis supaya siswa aktif dan semakin tertarik untuk mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah.

3. Siswa disarankan untuk mempertahankan motivasi belajar yang telah tercapai dengan baik yaitu bersunguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Hal ini akan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan dapat melatih kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas. 4. Siswa disarankan untuk meningkatkan

motivasi belajar yang masih rendah yaitu kurang bersemangat menyelesaikan tugas yang berulang-ulang. Hal ini dapat disebabkan kejenuhan siswa dengan tugas yang sama, karena itu guru PAK harus kreatif dalam memberikan tugas yang tidak berulang-ulang.

(4)

AREOPAGUS p ISSN : 1693 - 5772 Jurnal Pendidikan Kristen , Teologi, Pastoral Konseling Dan Musik Gereja

Volume 16 , Nomor 1 Maret 2018 DAFTAR PUSTAKA

Alkitab

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta BPK Gunung Mulia. _______. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta

Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Lusita, Afrisanti. 2011. Buku pintar yang menjadi guru kreatif, inspiratif dan inofatif. Jakarta: Araskah

Sumiyatiningsih. 2006. Mengajar dengan Kreatif dan Menarik. Yogyakarta: Andi. Widiasworo, Erwin. 2014. Rahasia menjadi guru idola. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Itulah sebabnya banyak persoalan, keributan, atau konflik dalam gereja, karena ada pemimpinnya yang melayani menurut pola “apa yang dipikirkan manusia.” Maka

Bahwa yang dimaksud dengan waktu damai adalah saat atau waktu melakukan kegiatan meninggalkan kesatuan tersebut, Negara RI tidak dalam keadaan darurat perang sebagaimana

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta