• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Klasifikasi menurut Hamkonda dan Tairas (1999) Klasifikasi adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Klasifikasi menurut Hamkonda dan Tairas (1999) Klasifikasi adalah"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Klasifikasi

Klasifikasi menurut Hamkonda dan Tairas (1999) Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.

Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan pada ciri tertentu misalnya oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka penembatan buku perpustakaan dipisahkan seperti surat kabar, majalah, piringan hitam microfilm dan slides. Ada pula penggolongan berdasarkan bahan pustaka, seperti koleksi, referensi dipisahkan dari koleksi buku lain, koleksi buku kanak-kanak atau buku bacaan ringan.

Koleksi utama perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasarkan isi atau subyek buku. Ini bearti pada buku-buku yang membahas subyek yang sama akan dikelompokan bersama-sama. Semua bagan atau sistem klasifikasi, juga Klasifikasi persepuluhan Dewey berusaha untuk menyusun semua subyek yang mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan manusia ke dalam sebuah susunan sistematis dan teratur, yang

(2)

commit to user

umumya terdiri dari semua kelas utama, yang masing-masing diperinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi, menurut suatu urutan yang logis, yang biasanya dari yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus. Bagan DDC terdiri dari kelas utama, defisi, seksi, subyeksi yang masih dapat diperinci lagi.

Basuki (1993) menyatakan bahwa Klasifikasi berasal dari kata class. Klasifikasi adalah proses pengelompokan artinya mengumpulkan benda / entitas yang tidak sama. Suwarno (2007) mengatakan bahwa Klasifikasi adalah pengelompokan barang atau obyek berdasarkan tingkat persamaanya, klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis pada sejumlah obyek atau benda-benda dalam golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.

Klasifikasi dalam perpustakaan berarti pengelompokan buku-buku dan bahan pustaka ke dalam golongan tertentu dan ciri-ciri yang sama. Bahkan pustaka memiliki beberapa ciri, ,misalnya pengarang, fisik, warna dan ukuran lain-lain. Menurut Suwarno (2007) secara umum klasifikasi terbagi atas dua jenis yaitu:

1. Klasifikasi artifisal (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat –sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku. 2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi

bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya di ubah. Klasifikasi fundamental ini yang sering di gunakan perpustakaan saat ini.

(3)

commit to user B. Tujuan Klasifikasi

Pada dasarnya klasifikasi dalam perpustakaan bertujuan untuk memudahkan pemustaka dalam menentukan kembali bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.

Menurut Basuki (1993) tujuan klasifikasi sebagai berikut: 1. Menghasilkan urutan yang bermanfaat

Tujuan utama klasifikasi ialah menghasilkan urutan atau susunan dokumen yang paling banyak manfaatnya bagi staf maupun pemakai perpustakaan. Dokumen disususn menurut kelas berdasarkan hubungan timbal balik antara dokumen. Dengan demikian kelas berkaitan terkumpul menjadi satu. Dengan kata lain, dokumen berkaitan dikelompokan dengan urutan berdekatan sedangkan kelas berlainan akan dipisahkan.

2. Penempatan yang tepat

Bila dokumen dipinjam bearti dokumen tersebut diambil dari rak. Dengan demikian terjadi kekosongan ruang karena satu dokumen telah diambil. Hal ini mengharuskan pustakawan atau petugas perpustakaan menyusun kembali dokumen yang masih ada serta menata kembali bila dikembalikan. Pengembalian dokumen harus pada tempatnya yang pasti sesuai dengan klasifikasi yang digunakan.

3. Penyusunan mekanis

Bila susunan dokumen sudah berjalan maka biasanya pustakawan segan mengubahnya. Pada susunan yang telah berjalan, pustakawan

(4)

commit to user

menentukan urutan berikutnya dari dokumen yang ada. Bila demikian bila ada dokumen yang baru, Pustakawan sudah menentukan bagaimana cara menyisipkan dokumen baru diantara dokumen lama. Maka disebut penyusunan mekanis.

4. Tambahan dokumen baru

Perpustakaan akan menerima buku terus menerus. Maka klasifikasi perpustakaan harus mampu menentukan lokasi yang paling bermanfaat bagi dokumenya diantara dokumen lama. Ada dua kemungkinan dokumen baru disisipkan pada subyek yang telah ada dan membuat kelas baru karena kelas baru tersebut belum termuat dalam bahan klasifikasi. 5. Penarikan dokumen di rak.

Klasifikasi perpustakaan harus melakuhkan penarikan sebuah dokumen dari rak sehingga penyusunan dokumen tidak terganggu akibat penarikan tersebut.

Tujuan lainnya mencakup :

a. Kompilasi bibilografi, katalok, katalok induk dan sebagainya. b. Klasifikasi informasi

c. Klasifikasi saran yang diterima dari pengunjung perpustakaan. d. Penjajaran bahan non-buku seperti koresponden, foto dan microfilm. e. Klasifikasi statistik berbagai jenis, misalnya klasifikasi buku yang

dipinjam dapat digunakan untuk analisis permintaan pemakai. f. Penyusunan entri dalam bagian berkelas dari katalog berkas.

(5)

commit to user

g. Membantu pengkatalok menyusun tajuk subyek dengan proses indeks berangkai.

h. Membantu pengkatalok analisis buku untuk menentukan tajuk subyek buku.

i. Membantu pemakai katalog menentukan lokasi sebuah buku di rak. j. Membantu staf menyusun daftar buku untuk perpustakaan cabang.

C. Fungsi Klasifikasi

Klasifikasi berfungsi ganda yaitu:

1. Sebagai sarana penyusunan bahan pustaka.

2. Sebagai sarana penyusunan entri bibiliografi dalam katalog tercetak, bibiliografi dan indeks dalam tata susunan sistematis

D. Jenis Sistem Klasifikasi yang digunakan, diantaranya: 1. Dewey Decimal Classification (DDC)

Sistem Klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Klassification / DDC) Merupakan suatu aturan pengklasifikasian buku yang lazim dipergunakan secara umum di perpustakaan, baik di perpustakaan lokan maupun di perpustakaan internasional. Pemakaian sistem klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan pencarian buku dan pengorganisasian buku-buku tersebut dalam kelompoknya. Banyak buku diseleksi, diidentifikasi dan didaftar dengan sistem Persepuluhan Dewey. Secara garis besarnya sistem klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdiri dari :

(6)

commit to user 100-199 Karya Umum 200-299 Filsafat 300-399 Agama 400-499 Ilmu-ilmu Sosial 500-599 Bahasa 600-699 Ilmu-ilmu Murni 700-799 Ilmu-ilmu Terapan 800-899 Kesenian 800-899 Kesussastraan 900 Geografi dan Sejarah

Di Indonesia DDC sangat populer penggunaanya, hampir semua perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC, dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan UDC (Universal decimal Klassification, 1899) yaitu pada beberapa Perpustakaan khusus. DDC edisi ringkas telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Perpustakaan RI. Disamping itu beberapa pustakawan lain mengadakan terjemahan dan melakuhkan adaptasi untuk melakuhkan subyek-subyek tertentu. Uraian pada publikasi ini didasarkan pada Terjemahan Ringkas Klasifikasi Decimal Dwey & Indeks Relatif, diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun1993.

E-DDC (Electronik Dwey Decimal Klassification) Menurut Mohamad (2010) pada intinya softwere ini adalah untuk membantu pustakawan atau petugas perpustakaan untuk menentukan nomor klasifikasi secara lebih mudah dan pada menggunakan sistem yang manual (menggunakan buku

(7)

commit to user

pedoman klasifikasi DDC yang versi aslinya). Pada mulanya pembuatan akan menggunakan bahasa pemograman PHP atau java untuk membuatnya, tapi belakangan ia memilih HTML compiler dengan pertimbangan bahwa HTML compiler lebih ringkas dan fleksibel digunakan bahkan dikomputer sekelas Pentium II sekalipun.

Sebagai mana diketahui e-DDC atau kependekan dari “electronik Dewey

Decimal Classification” adalah sebuah feeware ini hanya buat menggunakan HTML compiler sehingga ringan dan compatibele dengan hampir semua

OS/operating sistem, baik Windows maupun Linux namun belum pernah dicoba dalam Mac OS. Disamping itu, juga dapat digunakan bersama-sama dalam satu komputer dengan sistem informasi untuk perpustakaan atau bisa disebut automasi / automasi perpustakaan yang sudah banyak berada seperti Senayan/Slims, Athenaeum light, LASer, LinsPRO, dan sebagainya. Dan e-DDC edisi 22 ini adalah penyempurnaan dari e-e-DDC versi sebelumnya yang masih berdasarkan DDC (cetak) Edisi 21. Terdapat beberapa penyempurnaan dalam e-DDC Edisi 22 dari Versi sebelumya, yaitu:

1. Notasi 297 Agama Islam untuk e-DDC Edition 22 sudah 100% berdasarkan DDC (cetak) Edisi 22 (dengan catatan notasi 2X0 tetap disertakan untuk mengakomodasi pihak-pihak yang masih menggunakanya).

2. Penyempurnaan notasi-notasi lainya sesuai DDC (cetak) Edisi 22 seperti notasi 200 -209 yang pada e-DDC versi sebelumya tidak ada.

(8)

commit to user

3. Penambahan content Tesaurus yang memuat daftar kata-kata yang digunakan di e-DDC Edition 22 untuk menghindarkan keselamatan pengerjaan.

E-DDC Edition 22 dirilis pada awal desember 2010, tepatnya pada 2 Desember. Dibuat oleh pustakawan Surabaya Jawa Timur bernama Mohamad Rotmiyanto. E-DDC (Elektronic Dewey Dcimal Classificion) merupakan bentuk sistem klasifikasi yang diadaptasi dari sistem DDC. Sama halnya dengan DDC, dalam E-DDC ini juga mempunyai 10 bidang ilmu pengetahuan. E-DDC ini juga terbagi menjadi 10 kelas utama (main class), 100 devisi dari 1000 seksi sama seperti dalam sistem klasifikasi DDC. Perbedaan antara sistem klasifikasi DDC dan klasifikasi E-DCC hanya terletak pda bentuknya, sistem klasifikasi DDC masih dalam bentuk buku sedangkan sistem klasfikasi E-DDC dalam bentuk elektronik, sehingga dalam penggunaanya lebih mudah.

Klasifikasi persepuluhan DDC adalah salah satu sifat klasifikasi yang paling banyak digunakan diperpustakaan di Indonesia. Klasifikasi DDC disusun oleh Melvil Dewey pada tahun 1876. Edisi pertama terdiri dari 44 halaman yang terbagi dalam tabel dan indeks. Setiap periode tertentu dalam sistem ini mengalami revisi yang disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi Edisi 20 diterbitkan tahun 1989 terdiri dari 4 jilid. Jilid 1 merupakan tabel subdivisi standar, jilid 2 merupakan bagan dari 000-500, jilid 3 bagan 600-900, jilid 4 merupakan indeks.

(9)

commit to user

Penyusunan DDC oleh Melvil Dewey didasarkan pada lazimnya penyusunan buku-buku, pamplet, dan kunjungnaya keberbagai perpustakaan. DDC dapat dikatakan sebagai klasifikasi pengetahuan untuk pengetahuan seperti yang diduga banyak orang. Ciri dari DDC adalah sistem penempatan relatif. Dalam sistem ini pemberian nomor kelas (notasi) pada buku didasarkan pada subyeknya tanpa memperhatikan dimana bahan pustaka tersebut nantinya akan diletakan di rak. Bila ada penambahan buku baru, maka buku tersebut dapat disisipkan diantara buku yang sejenis yang sudah dimiliki perpustakaan jika bahan pustaka tersebut berkaitan dengan subyeknya.

Sistem penempatan semacam ini memungkinkan terjadi perubahan letak, selama bahan pustaka tersebutberkaitan subyeknya. Penempatan semacam itu disebut lokasi relatif atau penampatan relatif.

Ada beberapa prinsip dasasr DDC. Akan tetapi pada prinsip dasar tadi dua hal utama adalah masalah klasifikasai berdasarkan disiplin dan sifat hirakis sebagian sistem klasifikasi.

1. Klasifikasi berdasarkan disiplin

Pengelompokan bahan pustaka tidak hanya berdasarkan subyek saja, tetapi berdasarkan disiplin ilmu. Subyek yang sama mungkin akan memperoleh tempat lebih dari satu. Misalnya subyek tentang keluarga, memungkinkan digolongkan dalam kelas etika, agama, sosial, rumah tangga dan sebagainya tergaantung pada pembuatan penulisan yangdibuat oleh pengarangnya.

(10)

commit to user 2. Sifat hirarkis

Salah satu ciri dari DDc adalah bersifat hirarkis, artinya pembagian notasi berkembang mulai dari yang umum sampai yang khusus dengan diambil dari garis yang khusus dengan diambil garing penghubung dari disiplin ke subyek. Dalam sistem DDC ilmu pegetahuan dibagi dari 10 kelas utama, masing-masing kelas dibagi menjadi 10 seksi.

2. Universal Decimal Classification (UDC)

Menurut Alym (2013) pada Klasifikasi Desimal Universal (UDC) adalah klasifikasi bibliografi dan perpustakaan yang dikembangkan oleh Paul bibliographers Belgia otlet dan Henri La Fontaine pada akhir abad ke-19.UDC menyediakan susunan sistematis dari semua cabang pengetahuan manusia diatur sebagai sistem yang koheren di mana bidang pengetahuan yang terkait dan saling terkait.

Awalnya didasarkan pada Klasifikasi Desimal Dewey, UDC ini dikembangkan sebagai sistem analytico-sintetik klasifikasi baru dengan kosakata secara signifikan lebih besar dan sintaks yang memungkinkan pengindeksan konten yang sangat rinci dan pengambilan informasi dalam koleksi besar. Dalam edisi pertama pada tahun 1905, UDC sudah termasuk banyak fitur yang revolusioner dalam konteks klasifikasi pengetahuan: tabel umum yang berlaku (aspek-gratis) konsep - disebut tabel tambahan umum, serangkaian tabel tambahan khusus dengan spesifik tapi re- digunakan atribut dalam bidang tertentu pengetahuan, sistem notasi ekspresif dengan

(11)

commit to user

menghubungkan simbol dan aturan sintaks untuk memungkinkan koordinasi mata pelajaran dan penciptaan bahasa dokumentasi yang tepat.

Meskipun awalnya dirancang sebagai pengindeksan dan sistem pencarian, karena struktur logis dan skalabilitas, UDC telah menjadi salah satu sistem pengetahuan yang paling banyak digunakan organisasi di perpustakaan, di mana ia digunakan baik untuk pengaturan rak, pengindeksan konten atau keduanya. Kode UDC dapat menggambarkan setiap jenis dokumen atau objek ke tingkat yang diinginkan detail. Ini dapat termasuk dokumen tekstual dan media lain seperti film, rekaman video dan suara, ilustrasi, peta serta realia seperti museum benda.

Sejak edisi pertama dalam bahasa Perancis "du repertoar Manuel bibliographique Universel" (1905), UDC telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam berbagai edisi dalam 40 bahasa Ringkasan UDC, versi Web singkat dari skema yang tersedia di lebih dari 45 bahasa. Klasifikasi telah dimodifikasi dan diperpanjang selama bertahun-tahun untuk mengatasi peningkatan output di semua bidang pengetahuan manusia, dan masih dikaji terus menerus untuk mempertimbangkan perkembangan baru.

UDC sebenarnya merupakan perluasan dari klasifikasi DDC. Pertama kali diterbitkan pada 1905 dengan nama Classification Decimal yang dikembangkan oleh FID (Federation International Documentation). UDC pembentukan notasinya menggunakan satu angka atau lebih.Klasifikasi ini mempunyai tabel tambahan yang berfungsi untuk menyatakan adanya

(12)

commit to user

hubungan antar subyek satu dengan lainnya atau dengan aspek-aspek tertentu yang ada dalam pokok persoalan.

Pada Bagan/Tabel Utama ini didaftrar sepuluh kelas ilmu pengetahuan.Masing-masing kelas tersebut kemudian dibagi ke dalam sepuluh bagian lagi, demikian dan seterusnya. Adapun kelas utama dari UDC adalah sebagai berikut :

 0 Umum

 1 Filsafat dan Psikologi  2 Agama, Teologi  3 Ilmu Sosial

 4 Kosong (tidak digunakan)  5 Ilmu Alam

 6 Teknologi  7 Seni

 8 Bahasa, linguistik dan susastera  9 Geografi, Biografi dan Sejarah

(13)

commit to user Tabel Pembantu

Ada sepuluh tabel pembantu dalam UDC. Tabel ini tidak bisa digunakan sendiri, dan harus digabungkan dengan nomor-nomor utama UDC sesuai dengan keperluan. Tabel-tabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanda perluasan dan penjumlahan + dan / 2. Tanda berhubungan atau berkaitan : 3. Pembantu umum bahasa =

4. Pembantu umum bentuk (penyajian) (0...) 5. Pembantu umum tempat (1/9)

6. Pembantu umum ras, suku bangsa (=...) 7. Pembantu umum waktu "..."

8. Spesifikasi nomor non-UDC dan alfabetis A/Z, I, II, III, dst. 19 9. Pembantu umum sudut pandang .00...

Subdivisi pembantu khusus -0/-9 .0..dan '..

+ plus tambahan contoh. 59+636 Zoologi dan peternakan / garismiring perluasan contoh 592/599 Zoologi sistematik (mencakup semua kelas dari 592 sampai 599)

: Titikdua hubungan Contoh 17:7 Relation of hubungan etika dan seni [] kurungsiku Aljabar dan pengelompokan Contoh 31:[622+669](485) Statistik pertambangan dan metalurgi di Swedia (622+669 dianggap satu kesatuan)

(14)

commit to user Indeks Subyek Aflabetis

Untuk membantu pemakai dalam menggunakan bagan klasifikasi ini, dalam UDC dimuat juga Indeks subyek alfabetis yang memungkinkan pemakai menelusur subyek-subyek melalui indeks tersebut sehingga subyek yang dicari mudah ditemukan.

Indeks subyek terdiri dari subyek-subyek verbal dalam bahasa Inggris disertai notasi kelasnya, disusun berdasarkan abjad dan mengacun kepada nomor kelas pada bagan utama.Fungsinya untuk menunjukkan notasi kelas dari suatu subyek dalam tabel utama UDC.

Penerapan UDC

UDC digunakan dalam sekitar 150.000 perpustakaan di 130 negara rujukan? Dan dalam layanan bibliografi banyak yang membutuhkan pengindeksan konten rinci. Dalam sejumlah negara itu adalah sistem klasifikasi utama untuk pertukaran informasi dan digunakan dalam semua jenis perpustakaan: publik, sekolah, akademik dan perpustakaan khusus.

UDC juga digunakan dalam bibliografi nasional sekitar 30 negara. Contoh database besar diindeks oleh UDC meliputi:NEBIS (Jaringan Perpustakaan dan Pusat Informasi di Swiss) - 2,6 juta catatan. COBIB.SI (Slovenia National Union Catalogue) - 3,5 juta catatan. Hungarian National Union Catalogue (MOKKA) - 2,9 juta catatan. VINITI RAS database (All-Rusia Ilmiah dan Informasi Teknis Institute of Russian Academy of Science)

(15)

commit to user

dengan 28 juta catatan. Meteorologi & Abstrak Geoastrophysical (MGA) dengan 600 judul jurnal. PORBASE (Portugis Nasional Bibliografi) dengan 1,5 juta catatan.

3. Library of congress classification (LCC)

Menurut Mursalam Alym The Library of Congress Klasifikasi (LCC) adalah sebuah sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Library of Congress. Hal ini digunakan oleh sebagian besar riset dan perpustakaan akademik di AS dan beberapa negara lain, termasuk Taiwan, Kebanyakan perpustakaan umum dan perpustakaan akademis kecil terus menggunakan Klasifikasi Dewey Decimal tua (DDC) Memang, perpustakaan umum di Taipei ROC menggunakan Dewey untuk bahasa Inggris buku.

LCC tidak harus bingung dengan LCCN, sistem Perpustakaan Bilangan Pengendalian Kongres ditugaskan untuk semua buku (dan penulis), yang juga mendefinisikan URL dari entri katalog online mereka, seperti "82.006.074" dan "http://lccn.loc. gov/82006074 "[a] Klasifikasi ini juga berbeda dari Library of Congress Subject Headings, sistem label seperti." Pesantren "dan" Pesantren -.Fiksi "yang menggambarkan isi sistematis Akhirnya, klasifikasi dapat dibedakan dari nomor panggilan ditugaskan untuk salinan buku tertentu dalam koleksi, seperti "PZ7.J684 Wj 1.982 FT MEADE Copy 1" di mana klasifikasi adalah "PZ7.J684 Wj 1982".

Library of Congres Classification (LCC) adalah sistem klasifikasi yang

dikembangkan oleh Library of Congress (LC), Perpustakaan Kongress Amerika Serikat, yang merupakan perpustakaan nasional dari Amerika

(16)

commit to user

Serikat.Sistem klasifikasi ini banyak digunakan oleh perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan riset di Amerika Serikat, tetapi terutama sekali dipakai oleh perpustakaan umum yang ada di negara tersebut.

Selain di Amerika Serikat, LCC juga banyak digunakan di berbagai negara. Klasifikasi ini pertama sekali dikembangkan oleh Herbert Putnam pada tahun 1897 dengan saran-saran dari Charles Ammi Cutter. Sistem klasifikasi LCC banyak terpengaruh oleh Cutter Expansive Classification dan DDC, pertama sekali dikembangkan khusus untuk Library of Congress.Sistem ini menggantikan sistem penempatan tetap yang dibuat oleh Thomas Jefferson yang sebelumnya digunakan oleh Library of Congress.

Sistem klasifikasi LCC ini membagi semua pengetahuan ke dalam dua puluh satu kelas, yang masing-masing kelas diidentifikasi dengan satu huruf alfabet. Kelas-kalas alfabet ini kemudian dibagi lagi ke dalam kelas yang lebih spesifik dalam sub kelas yang diidentifikasi dengan kombinasi dua huruf atau kadang-kadang tiga huruf. Sebagai contoh N adalah kelas Seni dan memiliki sub kelas NA, Arsitektur, NB Seni Pahat dfan ND Seni Lukis Hierarki dalam kelas LCC dituntukkan dengan indensasi dari bagan. Hal ini berbeda sekali dengan DCC yang menunjukkan hierarki kelas dalam urutan numerik yang ketat.

Di bawah ini disajikan ringkasan bagan klasifikasi LCC: Library of Congress Classification

A: General Works

(17)

commit to user C: Auxiliary Sciences of History

D: History - General & Eastern Hemisphere E-F: History - Western Hemisphere

G: Geography, Anthropology, Recreation H: Social Sciences J: Political Science K: Law L: Education M: Music N: Fine Arts

P: Language and Literature Q: Sciences R: Medicine S: Agriculture T: Technology U: Military Science V: Naval Science

Z: History of Books, Library Science, Bibliography

Klasifikasi diciptakan oleh Herbert Putnam pada tahun 1897, tepat sebelum ia diasumsikan kepustakawanan Kongres. Dengan saran dari Cutter Ammi Charles, itu dipengaruhi oleh Klasifikasi Cutter Expansive nya

(18)

commit to user

(dikembangkan di tahun 1880-an) dan oleh DDC, Dewey (dari 1876).Ia dirancang khusus untuk tujuan dan koleksi Perpustakaan Kongres untuk menggantikan sistem lokasi tetap dikembangkan oleh Thomas Jefferson. Pada saat Putnam berangkat dari jabatannya pada tahun 1939, semua kelas kecuali K (UU) dan bagian dari B (Filsafat dan Agama) yang berkembang dengan baik.

LCC telah dikritik karena kurang dasar teoritis suara, banyak keputusan klasifikasi didorong oleh kebutuhan praktis perpustakaan itu daripada pertimbangan epistemologis.Meskipun membagi subjek ke dalam kategori besar, itu pada dasarnya enumeratif di alam. Artinya, ia menyediakan panduan untuk buku-buku koleksi sebenarnya di satu perpustakaan, bukan klasifikasi dunia.

National Library of Medicine sistem klasifikasi (NLM) menggunakan huruf awal W dan QS-QZ, yang tidak digunakan oleh LCC.Beberapa perpustakaan menggunakan NLM dalam hubungannya dengan LCC, menghindari R LCC untuk Kedokteran. Lainnya menggunakan QP-QR LCC ini jadwal dan termasuk Kedokteran R.

Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di perpustakaan adalah Dewey Decimal classification (DDC). Pada modul ini hanya akan di nuraikan Dewey Decimal Classification (DDC). Selain itu, juga akan di uraikan home classifikation dimana sistem klasifikasi ini berbeda dengan sistim klasifikasi yang umum digunakan untuk jenis koleksi tertentu

(19)

commit to user

yang dimiliki perpustakaan dengan alasan efisiensi proses temu kembali informasi.

E. Langkah-langkah Klasifikasi

Qolyubi dkk (2000) agar lebih cepat, tepat dan benar dalam menentukan nomor klasifikasi, perlu diperhatikan langkah langkah sebagai berikut :

a. Memahami pola pembagian subyek

Di dalam sistem ini, ilmu pengetahuan dibagi dari subyek besar menjadi subyek yang lebih kecil. Untuk itu perlu dipahami adanya pembagian 10 kels utama (main class), 100 devisi dan 1000 seksi atau sub divisi, serta cara-cara penggunaan tabel pembantu.

b. Menentukan subyek

Dalam membentuk subyek usahakan mencari nomor yang paling spesifik. Untuk menentukan subyek hendaknya di baca dan dipahami informasi yang diperoleh dari :

1. Halaman judul. 2. Kata pengantar. 3. Daftar isi.

4. Pendahuluan (bila ada).

5. Dibaca tiap–tiap bab dan beberapa kalimat. 6. Kesimpulan (bila ada).

7. Apabila dalam suatu buku terdapat dua subyek atau lebih, terlebih dahulu diklasifikasikan pada teks yang sama.

(20)

commit to user

8. Apabila tidak ada subyek yang utama, Koleksi itu diklasifikasi pada kelas yang paling bermanfaat bagi pemakai perpustakaan atau diklasifikasi pada kelas yang disebut lebih dahulu pada bagan klasifikasi.

9. Mengklasifikasi menurut subyeknya lebih dahulu, lalu menurut bentuk penyajian. Misalnya kamus, enslikopedi dan lain lain. 10. Memahami indeks relatif yang tercantum pada bagian akhir,

seteleh bagian klasifikasi

Entri pokok pada indeks disusun secara alfabilitis, demikian pula perincian aspek-aspek dari entri yang dicari. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sistem DDC selalu direvisi. c. Analisis subyek

Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding.

(21)

commit to user

Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.. setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementaramenjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu. Sehubungan dengan uraian tentang proses analisia dan penafsiran data di atas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok persoalan sebagai berikut: Konsep dasar analisis data, Pemerosotan satuan, kategorisasi termasuk pemeriksahan keabsahan data, kemudian diakhiri dengan penafsiran data.

d. Bagan DDC

Entri pokok pada indeks disusun secara alfabilitis, demikian pula perincian aspek-aspek dari entri yang dicari. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sistem DDC selalu direvisi. Ringkasan bagan ini diambil dari DDC edisi ke-22.

1. Ringkasan pertama (Sepuluh kelas utama) 000 Ilmu komputer, informasi dan karya umum 100 Filsafat dan psikologi

200 Agama 300 Ilmu sosial 400 Bahasa

500 Ilmu murni (Sains) 600 Teknologi (Ilmu terapan) 700 Kesenian dan rekreasi 800 Kesusastraan

(22)

commit to user 2. Ringkasan kedua (Seratus divisi)

Pada prinsipnya setiap kelas utama dapat dirinci menjadi 10 divisi. Untuk itu dalam ringkasan seratus divisi ini merupakan rincian dari sepuluh kelas utama.

000 ILMU KOMPUTER, INFORMASI DAN KARYA UMUM 010 Biografi

020 Ilmu perpustakaan dan informasi 030 Ensiklopedi dan buku fakta 040 [tidak digunakan]

050 Majalah, jurnal dan terbitan berseri 060 Asosiasi, organisasi dan museum

070 Media berita, jurnalisme, dan penerbitan 080 Kutipan/ kumpulan karya umum

090 Naskah-naskah (manuskrip), dan buku langka

100 FILSAFAT DAN PSIKOLOGI 110 Metafisika

120 Epistemologi

130 Parapsikologi dan okultisme 140 Aliran pemikiran filsafat 150 Psikologi

160 Logika 170 Etika

180 Filsafat purba, abad menengah dan filsafat timur 190 Filsafat barat modern

200 AGAMA

210 Filsafat dan teori agama 220 Alkitab

(23)

commit to user 230 Kritianitas dan teologi kristen 240 Praktik dan ajaran kristen

250 Praktik kerasulan kristen dan ordo keagamaan 260 Organisasi, pekerjaan sosial ibadah kristen 270 Sejarah kristianitas

280 Denominasi kristen

290 Agama-agama lain dan perbandingan agama

300 ILMU SOSIAL 310 Statistika umum 320 Ilmu politik 330 Ilmu ekonomi 340 Ilmu hukum

350 Administrasi umum dan ilmu kemeliteran 360 Masalah dan layanan sosial

370 Pendidikan

380 Perdagangan, komunikasi, dan perhubungan/ transport 390 Adat istiadat, etika dan cerita rakyat

400 BAHASA 410 Linguistik

420 Inggris & bahasa Inggris kuno 430 Bahasa Jerman & bahasa terkait 440 Perancis dan berkaitan

450 Italia, Roman & bahasa terkait 460 Spanyol & Portugis

470 Bahasa-bahasa Latin

480 Bahasa-bahasa Yunani Klasik & Modern 490 Bahasa-bahasa lain.

(24)

commit to user 510 Matematika

520 Astronomi 530 Fisika 540 Kimia

550 Ilmu kebumian & geologi 560 Fosil & kehidupan prasejarah 570 Ilmu-ilmu hayat, biologi 580 Tumbuhan (Botani) 590 Hewan (Zoologi)

600 TEKNOLOGI (ILMU TERAPAN) 610 Kedokteran & kesehatan

620 Rekayasa (teknik, enjinering) 630 Pertanian

640 Kesejahteraan rumah tangga & keluarga 650 Manajemen & hubungan masyarakat 660 Teknik kimia

670 Manufaktur/ Pabrik-pabrik

680 Manufaktur untuk keperluan khusus 690 Gedung & konstruktur

700 KESENIAN DAN REKREASI 710 Lanskap & perencanaan kawasan 720 Arsitektur

730 Seni rupa, keramik & karya logam 740 Menggambar & seni dekorasi 750 lukisan

760 Seni grafika

770 Fotografi & seni kumputer 780 Musik

(25)

commit to user 800 KESUSASTRAAN

810 Sastra Amerika dalam bahasa Inggris 820 Sastra Inggris & Inggris kuno

830 Sastra Jerman dan sastra terkait 840 Sastra Perancis dan sastra terkait 850 Sastra Italia, Roman dan sastra terkait 860 Sastra Spanyol dam Portugis

870 Sastra Latin dan Italia

880 Sastra yunani klasik dan modern 890 Sastra lainnya

900 SEJARAH DAN GEOGRAFI 910 Geografi & perjalanan (wisata) 920 Biografi & genealogi

930 Sejaraha dunia purba (hingga sekitar tahun 499) 940 Sejarah Eropa

950 Sejarah Asia 960 Sejarah Afrika

970 Sejarah Amerika Utara 980 Sejarah Amerika Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Ada dua bidang yang ditangani oleh Yayasan Sion Salatiga terkait dengan tindakan sosial, yaitu Pendidikan dan Pendampingan/Pemberdayaan Masyarakat. Bidang pendidikan fokus pada

Jaringan Irigasi ( Sumber Dana DAK ) Terlayaninya kebutuhan irigasi melalui peningkatan, pengembangan, pemeliharaan, pelestarian jaringan irigasi dan optimalinya fungsi

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran yaitu kelompok kesehatan 4,24 persen; kelompok bahan

H3: Tanggung jawab moral berpengaruh positif dengan loyalitas Penelitian pertama yang dilakukan oleh Muniz dan O’Guinn (2001) menjelaskan bahwa komunitas merek merupakan

NAMBORU : Dipakai oleh laki-laki dan perempuan untuk panggilan saudara perempuan ayahnya, untuk isteri dari saudara laki-laki suami NAMBORU nya tersebut, untuk isteri dari

Pelaksanaan Upacara Tradisional Merti Dusun dan Nilai-Nilai yang Terkandung Didalamnya (Studi Kasus di Dusun Sumurup Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun

Energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah energi

Berdasarkan beberapa kondisi diatas, maka perlu adanya studi perencanaan ulang (re-design) dengan mengharapkan pondasi tiang bor (bored pile) mampu menjadi