• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi). 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi). 1"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Desain kausal menguji hubungan“sebab akibat”Menurut Sugiyonometode kausal adalah “hubungan yang bersifat sebab akibat, jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi)”.1

Penulis dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kausal yang bertujuan untuk mencari tahu mana pengaruh pengelolaan tampilan informasi pada website GarudaMiles.com terhadap pemenuhan dan kepuasan member GarudaMiles Gold pada periode Januari 2016.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei yang merupakan bagian dari metode kuantitatif. Metode penelitian dengan survei adalah metode yang dilakukan di lapangan dengan memberikan kuisioner, angket, atau wawancara terhadap koresponden. Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Gay & Diehl

(2)

(1992), metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan menurut Bailey (1982), metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan.

Dalam penelitian ini, penulis akan memberikan beberapa pertanyaan terkait topik penelitian yang akan dijawab secara lisan dan langsung oleh responden, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam melakukan survei cukup singkat untuk satu orang responden dan tidak membutuhkan kertas atau waktu tertentu yang perlu mengumpulkan semua responden. 2

3.3. Populasi dan Sampling 3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi menggambarkan berbagai karakteristik subjek penelitian untuk kemudian menentukan pengambilan sampel. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penentuan populasi dalam penelitian ini adalah member keanggotaan GarudaMiles, Garuda Indonesia.

Member keanggotaan GarudaMiles menjadi populasi dalam penelitian ini namun tidak akan dipakai semuanya dalam penelitian ini mengingat minimnya waktu dan biaya peneliti oleh karena karena itu dipergunakan teknik sampling yang sesuai

(3)

dengan kemampuan peneliti. Maka penulis populasi pada penelitian ini adalah member GarudaMiles.3

Pada penelitian ini populasi yaitu member GarudaMiles Gold yang aktif terbang pada periode Agustus 2016 yang berjumlah 4183 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling. Teknik penelitian ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dalam pengambilan data. Data tersebut diperbolehkan untuk digunakan sebagai refleksi keadaan populasi secara keseluruhan.4

Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel secara acak dari jumlah keseluruhan jumlah member GarudaMiles Gold periode Agustus 2017 yang berjumlah 108 orang.

3.3.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling. Teknik sampling ini dipandang peneliti dapat mempermudah

pemilihan sampel secara acak namun atas dasar acuan tertentu. Acuan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan memilih secara acak dari daftar

(4)

populasi yang diteliti yakni member keanggotaan Gold GarudaMiles Gold pada periode Agustus 2016.

Penggunaan formula empiris dipergunakan dalam menentukan subjek penelitian. Jumlah subjek ditentukan oleh banyaknya populasi yang ada. Rumus Sampling Fraction Per Cluster dituliskan sebagai berikut:

Kemudian didapat besarnya sample per cluster ni = fi x n

Keterangan :

fi = sampling fraction cluster

Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster N = banyaknya populasi seluruhnya

n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel

ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel5

Keterangan:

Ni= Jumlah Member Gold

N=Total keseluruhan Anggota GarudaMiles

(5)

183

3.4. Definisi Konsepdan Operasionalisasi Konsep 3.4.1. Definisi Konsep

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengelolaan tampilan informasi pada website sebagai variabel X yaitu pengelooan website sebagai media utama member GarudaMiles mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Perlu adanya tampilan website yang baik serta ketepatan informasi yang disampaikan di dalamnya. Pada variabel Y sendiri peneliti menggunakan variabel Uses And Gratifications untuk mengukur pengaruh website sendiri terhadap kepuasan member GarudaMiles hal tersebut dapat diukur dari seberapa besar informasi yang dibutuhkan member dapat terpenuhi, apakah tampilan website menarik dan dapat mempermudah member mendapatkan informasi, dan seberapa besar kepuasan member terhadap pelayanan GarudaMiles melalui website nya.

Variabel x :

Konsep dari variabel x ini adalah Pengaruh mengelola tampilan website dengan variabel Pengaruh pengelolaan tampilan informasi pada website. Konsep ini memiliki enam turunan dimensi dan 15 indikator yang mendukung, yaitu :

Dimensi yang pertama yaitu No Dead Linkyang memiliki satu indikator yaitu pusat Link harus aktif terutama dalkam mengupdate setiap informasi

(6)

Dimensi yang kedua yaitu tersedia Kontak informasi (contact information) yang memiliki dua indikator yaitu memberitahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut dan permintaan member harus dijawab.

Dimensi yang ketiga yaitu Penataan penempatan informasi (placement of information) yang memiliki dua indikator yaitu penempatan tulisan harus tepat dan penempatan penulisan mudah dimengerti.

Dimensi yang keempatyaitu Pewarnaan (use of color) yang memiliki tiga indikator yaitu memungkinkan isi pesan dalam layar website dapat dengan mudah dibaca, warna juga berfungsi agar tampilan lebih menarik dan tidak mengganggu upaya membaca informasi.

Dimensi yang kelima yaitu Mudah penggunaan Informasi yang memiliki tiga indikator yaitu website harus siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan yang logis, Hyperlinks harus akurat dan ditandai secara jelas, Setiap level dalam website seharusnya meungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnyadan melangkan ke level berikutnya (previous and forward level).

Dimensi yang keenamBertujuan yang memiliki dua indikator yaitu menyampaikan informasi sesuai dengan apa yg diharapkan dan menciptakan informasi yang diharapkan.

(7)

Konsep dari variabel y ini adalah Uses and Gratificationsdengan variabel kebutuhan pelepasan ketegangan. Konsep ini memiliki lima turunan dimensi dan sepuluh indikator yang mendukung, yaitu :

Dimensi pertama yaitu Kebutuhan kognitif dengan empat indikator yaitu peneguhan informasi mengenai pemahaman dan lingkungan, hasrat untuk memahami, menguasai lingkungan dan memuaskan rasa keingintahuan.

Dimensi kedua yaitu Kebutuhan afektif dengan dua indikator yaitu peneguhan pengalaman-pengalaman yang estis menyenangkan emosidional dansegala sesuatu yang berkaitan dari segi prilaku yang menyenangkan.

Dimensi ketiga yaitu Kebutuhan pribadi secara integratif memiliki tiga indikator yaitu kredibilitas, stabilitas, dan status individual yang diperoleh dari hasrat dan harga diri.

Dimensi keempat yaituKebutuhan sosial secara integrative memiliki tiga peneguhan kontak bersama keluarga, teman dan dunia.

Dimensi kelima yaitu Kebutuhan pelepasan ketegangan yaitu kebutuhan memiliki tiga indikator yaitu menghindarkan tekanan, menghindarkan ketegangan, dan menghindarkan hasrat akan keanekaragaman

(8)

3.4.2. Operasionalisasi Konsep

Tabel 3.1.

Variabel x ( Mengelola Website)

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Mengelola

Website Pengelolaan Tampilan informasi

No Dead Link

A. Pusat link harus aktif B. Update dalam mengupdate

informasi

Skala interval 5 = Sangat Setuju

(9)

Tabel 3.2.

Variabel y (Uses and Gratification)

website Kontak informasi

(contact information)

A. Bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut B. Permintaan informasi harus

dijawab 4 = Setuju 3 = Ragu – Ragu 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju Penataan penempatan informasi (placement of information)

A. Penempatan tulisan harus tepat

B. Penempatan penulisan mudah dimengerti

Pewarnaan

(use of color)

A. Memungkinkan isi pesan dalam layar website dapat dengan mudah dibaca B. Warna juga berfungsi agar

tampilan lebih menarik C. Warna tidak mengganggu

upaya membaca informasi

Mudah penggunaanInf ormasi

A. Website harus siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan yang logis

B. Hyperlinks harus akurat dan ditandai secara jelas

C. Meungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnya dan melangkan ke level berikutnya

Bertujuan

A. Menyampaikan informasi sesuai dengan apa yg diharapkan

B. Menciptakan informasi yang dibutuhkan

(10)

Uses and Gratificat ion Pemenuhan kepuasan Kebutuhan kognitif A. Pemahaman dan lingkungan B. Hasrat untuk memahami C. Menguasai lingkungan D. Memuaskan rasa keingintahuan Skala interval 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Ragu – Ragu 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju Kebutuhan afektif A. Peneguhan

pengalaman-pengalaman yang estis menyenangkan

emosidional

B. Segala sesuatu yang berkaitan dari segi prilaku yang menyenangkan. Kebutuhan pribadi secara integratif A. Kredibilitas B. Stabilitas C. status individual Kebutuhan sosial secara integrative A. Kontakbersama keluarga

B. Kontak bersama teman C. Kontak bersama dunia Kebutuhan pelepasan ketegangan A. Menghindarkan tekanan B. Menghindarkan ketegangan C. Menghindarkan hasrat akan keanekaragaman

(11)

3.5. Teknik Penelitian 3.5.1. Validitas

Validitas dalam suatu penelitian merupakan suatu derajat ketetapan alat ukur peneliti tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.6 Dalam menetapkan validitas suatu instrumen pengukuran kita dapat menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang di peroleh dengan apa yang kita yakini pengukuran.7

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Validitas pengukuran mengacu pada seberapa baik definisi konseptual dan operasional terhubung satu dengan yang lain. Semakin baik semakin cocok, semakin besar pula validitas pengukuran.8

Dalam menguji validitas ini peneliti menggunakan software aplikasi SPSS 20.0 sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid. Untuk mengetahui apakah pernyataan kuesioner tersebut valid atau tidak caranya dapat dilihat dari KMO dan

barlett test. Bila dalam variabel itu anda dapat melihat nilai KMO-MSA (Kaiser

Mayer Olkin-Measure of Sampling Adequency) bila hasilnya lebih besar dari 0,5, maka dapat melanjutkan proses analisis faktor. Pada hasil perhitungan diperoleh nilai KMO MSA adalah 0,505, artinya 0.505>0.5 maka proses analisis faktor dapat dilanjutkan.9

Kriterianya adalah sebagai berikut:

6Ibid,halaman 206.

7 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007,Halaman 230.

8 Kinkin Yuliaty, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press,

2010,Halaman 93-94.

(12)

Tabel 3.3.

Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas

Koefisien Validitas Tafsiran

0,8 < r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,6 < r xy ≤ 0,8 Validitas tinggi (baik)

0,4 < r xy ≤ 0,6 Validitas sedang

0,2< r xy ≤ 0,4 Validitas rendah (kurang)

0,0 < r xy ≤ 0,2 Validitassangatrendah

r xy ≤ 0,00 Tidak valid

Sumber : Suharsimi Arikunto, 2007. Hal. 230

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai koefisien validitas yang tinggi atau rendah, ”diatas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik) sedangkan 0,2 berarti sangat rendah.”10

3.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian atau keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran.11 Dalam menetapkan validitas suatu instrumen pengukuran kita dapat menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang di peroleh dengan apa yang kita yakini pengukuran.12

Dalam penelitian ini peneliti menguji reliabilitas pada variabel proses perencanaan program kerja dengan suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam gejala yang sama. Alat ukur yang peneliti

10Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik , Rineka Cipta, Jakarta

2006,Halaman 230.

11Husein Umar, Riset SDM dalam Organisasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2000,Halaman

127.

(13)

gunakan adalah software SPSS 20.0 yang memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.13

Reliabilitas memiliki tiga dimensi, yaitu stabilitas (stability), konsisten internal (internal consistency), dan kesamaan (equivalency).14 Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti lakukan dengan pengujian reliabilitas secara internal

consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir analisis

yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency yang dilakukan sekali uji coba saja.

Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha

cronbach’s diukur berdasarkan skala alpha cronbach’s 0 sampai 1.15 Kriterianya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas (r) Kriteria 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 0,6 – 0,79 Tinggi 0,4 – 0,59 Sedang 0,2 – 0,39 Rendah < 0,2 Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto, 2007, Hal 245

13Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerailmu, 2010, Halaman 95. 14Suharsimi Arikunto Op. Cit., Halaman 146.

(14)

Menurut Trinton “jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan

range yang sama, maka ukutan kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai

berikut”:

1. Nilai alphacronbach’s 0,00 sampai 0,20, berarti kurang reliabel atau sangat rendah.

2. Nilai alpha cronbach’s 0,21 sampai 0,40, berarti agak reliabel atau rendah. 3. Nilai alpha cronbach’s 0,41 sampai 0,60, berarti cukup reliabel atau sedang. 4. Nilai alpha cronbach’s 0,61 sampai 0,80, berarti reliabel atau tinggi.

5. Nilai alpha cronbach’s 0,81 sampai 1,00, berarti sangat reliabel atau sangat tinggi.16

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh periset. Metodologi pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, apakah kualitatif atau kuantitatif. Dalam riset kuantitatif dikenal metode pengumpulan data: kuesioner (angket), wawancara (biasanya berstruktur), dan dokumentasi.17

Data menurut cara perolehannya terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung.

16Ibid, Halaman91.

(15)

3.6.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi. Data primer dapat melalui penyebaran kuesioner hingga melakukan wawancara.18 Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.19

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan wawancara dan penelusuran melalui wesite. Data yang peneliti peroleh adalah data yang langsung di dapatkan peneliti dari Website Development GarudaMiles.com yaitu Bapak Taufiq Aribowo pada Juni 2016 di Kantor Garuda Sentra Operasi Gedung QX.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan.20

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner dengan melakukan penyebaran kuisioner pada member Gold GarudaMiles periode Agustus 2016.

18 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003 Halaman 27.

(16)

Kuesioner adalah pernyataan yang harus diisi oleh responden, biasa disebut juga dengan angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung responden. Bisa diisi saat peneliti datang sehingga pengisiannya didampingi peneliti, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan.21

Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya. Biasanya dengan memberikan tanda “x” atau “”.Kuesioner ini diisi sendiri secara langsung oleh responden (self administered questionnaire).22

3.7. Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan berikut: 1. Editing

Penelitian kembali catatan tersebut dinamakan editing. Editing dilakukan terhadap rekaman jawaban yang telah dituliskan ke dalam daftar pertanyaan oleh para pencari data. Dalam editing ini akan diteliti kembali hal-hal sebagai berikut:

a. Lengkapnya pengisian. b. Keterbacaan tulisan.

21 RachmatKriyantono, Op.Cit., Halaman 93. 22 Etta Mamang Sangadji. Op.Cit., Halaman 153.

(17)

c. Kejelasan makna jawaban.

d. Konsistensi jawaban satu sama lain. e. Relevansi jawaban.

f. Keseragaman satuan data.23 2. Koding

Apabila proses editing tersebut telah selesai maka catatan jawaban di dalam daftar pertanyaan dapat dipandang cukup rapih dan memadai untuk menghasilkan data baik dan cermat. Namun demikian, untuk sampai fungsi terakhir dari pengolahan data yang berupa penyajian keterangan-keterangan yang benar-benar diperlukan maka data yang sudah berhasil dikumpulkan akan melewati langkah pengolahandata lain yang disebut koding. Yang dimaksud dengan koding adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa tujuan dari koding adalah untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting.24

3. Tabulasi

Proses penghitungan frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori disebut tabulasi. Oleh karena itu hasil penghitungan demikian hampir selalu selalu disajikan dalam bentuk tabel, maka istilah tabulasi

(18)

seringkali diartikan sebagai proses penyusunan data kedalam bentuk tabel.25

3.7.2. Teknik Analisa Data

Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara pengaruh Pengelolaan tampilan informasi pada website (X) terhadap Pemenuhan dan kepuasan informasi (Y) dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut: 26

Y = a + bx Keterangan:

Y : Variabel Pengelolaan Tampilan Informasi pada Website b : Koefisien regresi b

X : Variabel Pemenuhan dan kepuasan a : Koefisien regresi a

Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana peneliti menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 20.

3.8. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dimensi waktu termasuk kedalam penelitian Cross sectional, karena penelitian ini dilakukan dalam satu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan

25Ibid, Halaman. 136.

26Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,

(19)

penelitian lain diwaktu yang berbeda untuk diperbandingkan. Dan tidak mempunyai batasan yang baku untuk menunjukan suatu waktu tertentu. Sekalipun penulis mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua kali.27

Waktu penelitian penulis lakukan dalam satu waktu yaitu Agustus 2016 di Kantor GarudaMiles, Garuda Indonesia lokasi Bandara Soekarno-Hatta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

Jelas bahwasanya peran guru dalam pendidikan sangatlah utama, karena yang bertanggung jawab dan meluruskan jalan masadepan yang ingin diraih peserta didik tidak lain adalah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) CAR berpengaruh positif terhadap ROA, artinya tinggi atau rendahnya CAR dapat

Projects, proje ile aynõ solution içinde yer alan bile ş en kütüphanelerini eklemek için kullanõlõr.. Eklenecek assembly nesnesini seçin ve Select dü ğ

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

say {Dewi Sukma}{Hai Nyai Emas Padmawati, beritahukanlah pada rajamu.} say {Dewi Sukma}{Utuslah seseorang untuk mengambil pusaka Lalayang Salaka Domas di Jabaning Langit}. say

Dari enam butir pokok mengenai konsep pemberdayaan masyarakat ini, dapat disimpulkan, bahwa: (1) pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan hanya melalui