• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

13 A. Video

1. Pengertian Video

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan. Media audio visual merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini dapat menambah minat pemakai dalam belajar karena pemakai dapat menyimak sekaligus melihat gambar.

Menurut (Azhar Arsyad, 2011) video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video dapat menyajikan informasi,

(2)

memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektroniks, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media Video Pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media Audio Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau didengar. Media audio motion visual (media audio visual gerak) yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap. Informasi yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui projector dapat didengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau animasi).

2. Tujuan Video

Berdasarkan pengertian dari video, maka tujuan dari video adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Karena informasi disampaikan dengan menggunakan media gambar, suara, serta gerakan yang disajikan.

Menurut (Cheppy Riyana, 2007) media video pembelajaran sebagai bahan ajar bertujuan untuk:

a. Memperjelas danmempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun instruktur.

(3)

c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi. 3. Fungsi Media Video

a. Menarik dan mengarahkan perhatian pemakai untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran.

b. Melibatkan sikap pemakai pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi.

c. membantu pemahaman si pemakai yang lemah dalam membaca. 4. Kelebihan Media Video

Kelebihan menggunakan video dalam media pendidikan menurut (Daryanto, 2010) yaitu:

a. Ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

b. Video bahan ajar non cetak kaya informasi dan lugas karena dapat sampai ke hadapan pemakai secara langsung.

c. Video mempermudah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. 5. Kelemahan Media Video

Kelemahan media video dalam pendidikan menurut (Daryanto, 2010), yaitu:

a. Fine detalis, tidak dapat menampilkan obyek sampai pada yang sekecil-kecilnya.

b. Size information, tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.

(4)

c. Third dimention, ambar yang ditampilkan dengan video umumnya berbentuk dua dimensi.

d. Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihat.

e. Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk menampilkannya.

f. Untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebuah media pendidikan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan media video. Dalam penayangan, video tidak dapat berdiri sendiri, media video ini membutuhkan alat pendukung seperti LCD untuk memproyeksikan gambar maupun speaker aktif untuk menampilkan suara agar terdengar jelas. Karena video bersifat dapat diulang-ulang maupun diberhentikan, maka pustakawan bisa mengajak berkomunikasi dengan pemakai tentang isi/pesan dari video yang dilihat, maupun tanya jawab tentang video yang disimak. Jadi komunikasi tersebut tidak hanya satu arah.

B. Pendidikan Pemakai

1. Pengertian Pendidikan Pemakai.

Pemakai jasa perpustakaan pada Perpustakaan Perguruan meliputi mahasiswa, staf pengajar, peneliti serta staf lain dilingkungan lembaga induknya. Kebutuhan pemakai perpustakaan pada dasarnya terdiri dari koleksi, informasi layanan serta fasilitas-fasilitas lain yang memungkinkan perpustakaan itu mampu melengkapi kebutuhan pemakai jasa perpustakaan dengan cepat dan tepat.

(5)

Misalnya penyediaan komputer, CD-ROM, microfilm, tape, slide serta sumber-sumber penelusuran referens yang lengkap dan mutakhir.

Dengan tersedianya fasilitas dan layanan pemakai seperti itu, maka hal ini akan sangat membantu para pemakai dalam mencari sebuah informani serta pengembangan ilmu pengetahuan pemakai.

Jenis-jenis koleksi yang beragam, informasi yang setiap saat berkembang dengan cepat, serta perkembangan teknologi di bidang sarana pengelolaan dan penelusuran informasi terbaru yang tersedia diharapkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal secara efektif dan efesien. Namun disadari atau tidak bahwa para pemakai jasa perpustakaan tersebut tidak seluruhnya memahai bagaimana cara memanfaatkan informasi dan fasilitas perpustakaan secara benar. Mereka tidak dapat memanfaatkan secara maksimal karena belum memahami teknik dan strategi bagaimna cara menggunakan perpustakaan dengan efektif dan efesien. Untuk itu mereka perlu diberikan pendidikan pemakai (user education), yaitu salah satu layanan jasa perpustakaan yang memberikan pendidikan tentang teknik dan strategi memanfaatkan perpustakaan dengan tepat guna.

2. Tujuan Pendidikan Pemakai

Menurut (Sulistiyo Basuki, 1991) perpustakaan berada di tengah masyarakat, eksistensi perpustakaan muncul karena kebutuhan masyarakat serta dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat. Maka sepatutnya perpustakaan memberikan jasa untuk masyarakat, khususnya masyarakat pemakai.

Pada umumnya para pemakai menghendaki agar informasi yang diinginkan lebih cepat didapatkan. Sedangkan para petugas pelayanan dituntut

(6)

untuk lebih terampil dalam membantu memberikan pelayanan, maka perlu diadakan pendidikan pemakai untuk tujuan sebagaimana yang dikumukakan oleh (Soerono, 1999), yaitu memberikan kemampuan atau keterampilan kepada para pemakai untuk menggunakan perpustakaan efektif dalam rangka menunjang kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan menurut (Rs. Ratnaningsih, 1994) mengemukakan tujuan pendidikan pemakai sebagai berikut.

a. Mengetahui fasilitas yang tersedia dilingkungan perpustakaan. b. Mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi

c. Mengetahui tata letak gedung, ruang, koleksi, serta layanan yang tersedia.

d. Mampu memanfaatkan perpustakaan secara maksimal dengan efektif dan efesien.

e. Mengetahui cara penggunaan katalog, komputer, dan media teknologi lainnya.

f. Mampu menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. g. Dapat menggunakan sumber-sumber penelusuran referensi dengan

baik secara tradisional maupun media elektronik yang tersedia. h. Termotivasi untuk senang belajar di perpustakaan.

3. Pentingnya Pendidikan Pemakai

Pengguna perpustakan, masyarakat, pekerja, mahasiswa dan tenaga pengajar baru, sering belum mengenal perpustakaan. Mereka tidak tahu letak koleksi, bagai mana cara menggunakannya, dan layanan-layanan apa yang tersedia diperpustakannya. Bahkan, pernah penulis jumpai, seorang mahasiswa

(7)

yang tampaknya angkatan lama belum tahu apa itu katalog. Melihat kenyataaan yang demikian, mereka harus diberi arahan, diberikan petunjuk tentang bagaimana memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di perpustakaan. Mereka harus diajarkan bagaimana menggunakan alat-alat dan fasilitas yang ada pada perpustakaan untuk mengakses informasi, bagaimana memanfatkan layanan yang disediakan oleh perpustakaan, memberikan pendidkan di mana mereka bisa menanyakan apabila mereka menemui kesulitan atau mereka tidak menemukan koleksi yang diinginkan. Hal tersebut adalah tanggung jawab pustakawan untuk memberikan mereka ketrampilan menggunakan sumber-sumber informasi, termasuk journals, indexes, abstracts, media koleksi bahan pustaka lainnnya. Sehingga di masa mendatang mereka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mudah, cepat dan percaya diri. Inilah salah satu segi dari misi perpustakan untuk turut mensukseskan tujuan pendidikan nasional.

Menurut (Rader, Hannelore and Coons, William. "Information literacy: one response to the new decade" in The evolving educational mission of the library. [editors Betsy Baker and Mary Ellen Litzinger]. Chichago, IL: Bibliographic Instruction Section, Association of College and Research Libraries, American Library Association, 1992., p.: 109.) mengatakan, kemampuan atau kemahirannya dalam mengolah dan mengakses informasi, pustakawan pada suatu daerah adalah yang termasuk dalam posisi yang sangat vital untuk mensukseskan pendidikan pemakai di perpustakaan tersebut.

Ungkapan di atas menyatakan bahwa sangat penting kehadiran pustakawan bagi sebuah perpstakaan di suatu tempat. Kehadiran pustakawan yang

(8)

memiliki kemampuan dan kemahiran dalam mengelola suatu akses dapat mensukseskan pendidikan pemakai terhadap pengguna perpustakaan.

4. Kendala Dalam Pelaksanaan Pendidikan Pemakai

Masih dijumpai ungkapan pustakawan yang mengatakan bahwa, para pengguna harus secara otomatis tahu dan bisa menggunakan perpustakaan. Mereka berasumsi bahwa, pengguna perpustakaan telah dewasa dan tentunya mampu mandiri; dengan sendirinya harus tahu bagaimana seharusnya menggunakan perpustakaan. Anggapan semacam ini masih dijumpai di perustakaan lainnya.

Di sisi lain, sebagian besar pustakawan telah mencoba merubah pandangan yang demikian dengan membuka kesadaran bahwa, pengguna perlu dibantu dalam memanfaatkan perpustakaan. Hal ini karena pendidikan di bidang perpustakaan dan informasi yang mereka dapatkan pada akhir-akhir ini dapat memberikan pelayanan kepada pengguna. Bahkan kita bisa melihat bahwa pustakawan-pustakawan yang berada diberbagai dunia telah melaksanakan berbera pendidikan pemakai kepada pemustakanya. Agenda tersebut akan mengarah kepada pengenalan bibliografi, sekil mencari informasi, dan masih banyak lagi. Agenda itu diantaranya, user education, bibliographic instruction, user training, information literacy, reader education, research library skills.

Walaupun pendidikan pemakainya telah diberikan dan dipublikasikan, tetapi kenyataan bahwa, pelaksanaan pendidikan pemakai dibeberapa perpustakaan belum berkembang atau belum dilaksanakan secara professional seperti yang kita diharapkan, bahkan ada yang belum dilaksanakan oleh sejumlah

(9)

perpustakaan. Misalnya pemasangan rambu-rambu atau tanda-tanda di perpustakaan, namun dari sisi pemakai , hal tersebut belum dianggap sebagai bimbingan pemakai. Ini yang perlu diterjemahkan oleh pustakawan, sehingga sekalipun masih berskala kecil tetapi merupakan usaha pustakawan untuk membimbing penggunanya.

Alasan ini sangat mendasar sekali, karena masih sangat minimnya literatur dan informasi mengenai pendidikan pengguna.

Ada beberapa faktor penghambat pelaksanaan pendidikan pemakai yaitu: a. adanya image yang kurang bagus tentang perpustakaan

b. Minimnya kemampuan untuk menelusur informasi c. Minimnya kemauan untuk menelusur informasi d. Rendahnya minat baca

e. Adanya pustakawan yang kurang professional

f. Koleksi perpustakaan yang kurang lengkap, tua dan dalam kondisi yang kurang baik

Untuk meminimalisir faktor-faktor penghambat di atas, tentunya banyak yang bisa dilakukan oleh pengelola perpustakaan agar dapat meningkatkan pemanfaatan perpustakaan secara maksimal, baik itu pembenahan ke dalam maupun melakukan upaya keluar.

C. Wondershare Filmora

Wondershare Filmora adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengedit atau membuat sebuah video, memperindah kualitas video dengan effek

(10)

yang tersedia. Software ini dulunya bernama Wondershare Video Editor, namun semenjak tahun 2015 software ini berubah nama menjadi Wondershare Filmora.

Wondershare Filmora dapat membuat dan mengedit video sehingga terlihat elegan. Software ini cocok ditujukan untuk pengguna pemula, yang belum berpengalaman dan pengguna biasa alam mengedit sebuah video. Siapapun bisa belajar menggunakan software ini, berapapun tingkat keterampilannya, dan hasil akhirnya terlihat elegan dan terdengar fantastis. Adapun menu-menu yang dimiliki oleh Wondershare Filmora ini, diantaranya yaitu:

a. Media. Tempat penyimpanan MOV atau video yang terlihat dengan satu kolom. Untuk memasukkan video pada kolom tersebut masih dengan cara manual, yaitu dengan cara menekan impor file. Selain itu, menu ini juga memiliki fasilitas sample video yang memungkinkan untuk melihat berbagai contoh-contoh yang disajikan oleh software ini. Diantaranya terdapat sembilan countdown yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk memulai sebuah video.

b. Music. Bagian ini merupakan tempat koleksi musik yang siap untuk menambahkan pada video yang akan kita edit. Untuk musik, software ini menyediakan 51 jenis baground music, yang siap memperindah kualitas video yang sesuai dengan genre-nya. Pada tempat ini, musik bisa di impor dengan secara manual, yaitu mengambil koleksi musik yang tersedia pada komputer.

c. Text/Credit. Pada menu ini kita akan diperlihatkan dengan beberapa jenis teks yang berkreasi yang dapat membuat kualitas video terlihat

(11)

elegan dan menarik. Karena, Tekt/Credit ini menyediakan animasi font yang terlihat kekinian. Pada bagian ini lah yang paling penulis kagumi terhadap software filmora. Karena software ini menyediakan begitu banyak teks penghubung yang sangat elegan dan terlihat perbedaannya dengan aplikasi video lainnya.

d. Transition. Transition atau yang memiliki arti transisi yaitu efek transisi untuk menghubungkan antara video dengan video selanjutnya. Untuk menambahkan efek transisi kita bisa mendownloadnya di https://filmora.wondershare.com/effects-store/.

e. Filter. Pada bagian ini, filmora menyediakan efek cahaya atau kontraks untuk sebuah video. Filter yang berarti Penyaring Cahaya sehingga dapat memberikan efek cahaya yang sesuai dengan yang kita inginkan, untuk memperindah kualitas video.

f. Overlays. Yaitu menu tambahan yang dapat menghiasi video dengan efek-efeknya yang begitu hidup. Overlay memiliki kesamaan dengan Filter, hanya saja menu ini lebih kepada efek hiasan yang begitu hidup untuk memperindah video.

g. Element. Pada bagian elemen ini, filmora menyediakan elemen-elemen yang terlihat hidup dan dapat mengisi kekosongan sebuah video agar terlihat fantastis.

h. Split Screen. Yang berarti membagi layar. Pada bagian ini, kita bisa mengedit sebuah video menjadi beberapa bagian atau menggabungkan berbagai video dalam satu frame dengan tata letak yang berbeda-beda.

(12)

i. Export. Setelah membuat dan mengedit video, kita dapat mengekspor video tersebut. pada bagian ini kita hanya perlu mengedit ukuran dan bentuk format dari video dan suara yang kita hasilkan. Terdapat 11 macam format, di antaranya, MP4, AVI, MOV, FLV, MKV, TS, 3GP, MPEG-2, WEBM, GIF dan MP3. Bukan hanya kepada format yang telah tersedia, software ini bisa disimpan dan diunggah langsung ke youtube, facebook, dan video serta bisa burning langsung ke CD.

Selain menu-menu di atas, Software ini juga memiliki menu Record a voiceover, yaitu berguna untuk merekam suara pengguna. Untuk efek dan animasi tambahan dari beberapa menu, kita bisa mendownloadnya di https://filmora.wondershare.com/effects-store/. Masih banyak aplikasi yang direkomendasikan untuk membuat dan mengedit video. Akan tetapi, dengan kehadiran Software Wondershare Filmora ini menciptakan hal baru dalam pengeditan video. Hal ini disebabkan karena software ini memiliki kesan elegan dan fantastis setelah pengeditan video.

D. Wave Pad Sound Editor

Software ini menjadi aplikasi pendukung dalam proses pembuatan produk dengan model video. Wave Pad Sound Editor adalah software pengelolah audio yang dikhususkan untuk mengedit dan memanipulasi file audio. Dengan aplikasi ini kita dapat memperbaiki suara atau audio yang terlalu pelan dan mengubah intonasi tinggi rendahnya nada.

(13)

Software ini bisa dikatakan sederhana, karena besar kapasitas dan cara penggunaan software ini tidak rumit dan tidak tidak banyak memakan ruang memori pada komputer.

Wave Pad Sound Editor memiliki manfaat yang perlu diketahui dalam pengeditan suara, diantaranya yaitu:

1. Tersedia fungsi memotong audio (Cut), meng Copy dan Vaste audio dan menggabungkan dua file audio.

2. Tersedia efek audio seperti, memperkuat suara, menormalkan suara, equalizer, gama, amplify, reverb echo,

3. Mengandung banyak file audio seperti, mp3, m4p, wav, aac, amr, vox, dan wma.

4. Fitur audio restorasi untuk mengurangi kebisingan.

5. Bisa merekam suara langsung dengan menggunakan bantuan Microfon. 6. Tersedia fitur burning ke CD langsung

7. Mengandung kompresi dari 6 sampai 196Khz, stereo atau mono, 8, 16, 24, atau 32bit.

8. Hal yang terpenting adalah software ini sangat ringan dibandingkan software audio editting lainnya.

Kebanyakan dari sekian banyak pengguna aplikasi ini adalah seniman khususnya seniman yang berperan dibidang musical. Tidak hanya itu, pengguna aplikasi ini juga banyak digunakan oleh perusahan-perusahaan besar recording yang ada di dalam negeri.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini menunujukan bahwa Perceived Quality yang diberikan oleh Celebrity Fitness tidak memiliki pengaruh yang parsial dan signifikan secara

Hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat pemahaman siswa pada materi ikatan kimia yang menggunakan instrumen FTMC yang dikategorikan

Batuan yang dianggap sebagai sumber utama penghasil hidrokarbon di lapangan minyak/gas di daerah telitian adalah serpih dan batubara pada Formasi Talang Akar dan Lemat.

Bab ini berisi uraian konsep berteologi tiga tokoh yang tergolong sebagai teolog agama-agama trinitarian dan merupakan acuan Joas Adiprasetya dalam membangun model

Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melalui entitas anak di bidang distribusi melakukan usaha pembentukan usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris Desa dibantu oleh kepala Urusan Staf Sekretaris Desa atau Kepala Urusan adalah unsur sekretariat yang melaksanakan urusan

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kesopanan berbahasa pada semester VII karena mahasiswa sesmester VII sudah

Tahapan penting dalam latihan membaca puisi: (1) pahamilah isinya; (2) bubuhkan tanda- tanda pembacaan untuk pemandu penggunaan nada, tempo, irama, dan jeda; (3) bacalah