1
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN SUKABUMI
Tonny Moh. Fadjar
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh Disiplin kerja dan Pengawasan terhadap Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 45 butir pernyataan. Populasi yang digunakan adalah seluruh pegawai sebanyak 49 orang dan seluruhnya dijadikan sampel sebanyak 49 orang. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier parsial dan berganda dengan bantuan SPSS versi 20 menunjukkan bahwa : secara parsial hasil uji t untuk Disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Sedangkan secara parsial hasil uji t untuk Pengawasan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Adapun Disiplin kerja dan Pengawasan secara bersama-sama diuji melalui uji F mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai.
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Pengawasan, Kinerja pegawai.
Abstract
This study was conducted to determine the influence of work discipline and supervision to employee performance in inspectorate Sukabumi.
This study uses survey method by distributing questionnaire to respondents as many as 45 point statement. The population is 49 employees and samples were 49 respondents. The technique used is saturated sampling technique.
Based on the results of studies using partial linear regression analysis for partial double and with the help of SPSS version 20 shows that the partial results: of the t test for working Discipline has a positive and significant influence on employee performance, because t is greater than t table. While the partia results of the t test for Supervision has a positive and significant impact on employee performance, because t is greater than the t table. The Discipline of work and Supervision are jointly tested by the F test has a positive and significant impact on employee performance.
Keywords: Work Discipline, Supervision, Employee Performance. PENDAHULUAN
Berbagai kekecewaan masyarakat sebagai ungkapan ketidakpuasan atas pelayanan yang diberikan aparatur
birokrasi pada berbagai organisasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, seyogyanya dikritisi secara bijak oleh pemerintah. Selaku aparatur
2 tidaklah boleh hanya terpaku kepada hal-hal yang bersifat rutinitas, apalagi bersikap lamban dalam mengantisipasi dan memberikan respon terhadap setiap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat termasuk menyangkut kinerja pegawai yang setiap saat disorot oleh masyarakat sebagai bentuk kontrol sosial. Kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi diharapkan oleh semua pihak mampu memberikan kontribusi terhadap visi, misi dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Kinerja pegawai merupakan hal penting untuk diperhatikan, dalam rangka tercapainya tujuan dan kemajuan organisasi untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan. Gibson, (et all 1995) menjelaskan bahwa kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, di Kantor Inspektorat Kabupaten Sukabumi, diketahui kinerja pegawai tergolong rendah sebagaimana terlihat pada fenomena yang antara lain sebagai berikut:
1. Laporan yang tidak tepat waktu diserahkan kepada pimpinan.
2. Pegawai kurang disiplin terkait dengan kedatangan yang sering terlambat.
3. Kurang responsif terhadap lingkungan kerjanya.
4. Kelalaian dalam memberikan layanan,
5. Kurangnya pengawasan yang efektif dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan.
Dalam buku-buku kajian manajemen sumber daya manusia banyak faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai antara lain: kepemimpinan, disiplin kerja, pengawasan, budaya organisasi, sarana prasarana, profesionalisme pegawai dan faktor – faktor lainnya. Namun dalam penelitian ini penulis akan mengkhususkan pada faktor pengawasan dan kedisiplinan sesuai dengan peran utama inspektorat itu dalam pemerintahan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti pengaruh disiplin kerja dan pengawasan baik secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi.
3 KAJIAN LITERATUR,
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kajian Literatur Disiplin Kerja
Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin disipel yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi discipline yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin kerja adalah suatu sikap ketaatan seseorang terhadap aturan/ketentuan yang berlaku dalam organisasi yaitu menggabungkan diri dalam organisasi itu atas dasar keinsyafan, bukan unsur paksaan (Wursanto, 2003).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh pegawai tersebut.
Tambunan (2002:23) mengemukakan bahwa jika disiplin kerja tinggi, dengan sendirinya efektifitas dan efisiensipun tinggi, sekaligus akan tercermin pada kinerja pegawai dan organisasi secara keseluruhan, sebaliknya jika di dalam satuan kerja
efektivitas dan efisiensinya rendah, kinerja pegawai dan organisasi juga rendah, maka hal ini membuktikan dalam satuan kerja tersebut tidak ada disiplin kerja.
Adapun Dimensi dari disiplin kerja menurut Tambunan (2002:23) yaitu:
1. Kepatuhan / Ketaatan dengan indikator :
a. Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi, pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.
b. Ketepatan waktu, para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik, sebagai ketaatan terhadap aturan kantor.
2. Sikap/perilaku dengan indikator : a. Kemampuan dalam
melaksanakan tugas yang antara lain : menggunakan peralatan kantor dengan baik, sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan.
b. Kedewasaan, seperti halnya pegawai memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal identitas,
4 membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi.
Pengawasan
Pengawasan menurut Handoko, (2000:12):
“Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil kegiatan koreksi yang diperlihatkan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dan cara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Sebagai contoh ppakah laporan-laporan pengawasan akurat? ; Apakah sistem pengawasan memberikan informasi tepat pada waktunya? ; Apakah kegiatan di ukur dengan interval frekuensi waktu yang mencukupi? Semuanya ini merupakan aspek pengawasan pada fungsi pengawasan.
Menurut Winardi (2000:585) “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”.
Adapun dimensi dan indikator dari pengawasan menurut The Liang Gie (1992:106) adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan, dengan indikatornya
adalah sesuai prosedur.
2. Pengecekan, dengan indikatornya adalah berkala.
3. Pencocokan, dengan indikatornya adalah sesuai keadaan.
4. Evaluasi, dengan indikatornya adalah pemeriksaan secara menyeluruh.
Kinerja Pegawai
Menurut Nawawi (2005:234) definisi kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non-fisik/immaterial. Setiap pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana terdapat di dalam deskripsi pekerjaan atau jabatan, perlu di nilai hasilnya setelah tenggang waktu tertentu.
Smith dalam Sedarmayanti (2001:52), mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari suatu proses, berupa sumber daya manusia atau pun sumber daya lain. Konsep ini menjelaskan bahwa kinerja dikatakan baik manakala hasil dari proses melahirkan hasil yang baik. Sebaliknya, kinerja dikatakan buruk, apabila hasil yang diproses melahirkan hasil yang buruk atau tidak sesuai dengan standar.
Kinerja dapat diukur menggunakan pendapat dari Mitchell dalam Sedarmayanti (2001;51) yang
5 menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, sebagai berikut:
a. Kualitas hasil kerja / Quality of work, dengan indikator: hasil kerja sesuai standar, hasil kerja sesuai harapan, hasil kerja memuaskan.
b. Ketepatan waktu / Promptness, dengan indikator: waktu kedatangan, waktu kelapangan, pengambilan keputusan.
c. Inisiatif / Initiative , dengan indikator: berpikir positif , menciptakan, kreativitas, pencapaian prestasi,
d. Kemampuan / Capability, dengan indikator: penguasaan materi, penguasaan metode. e. Komunikasi / Communication,
dengan indikator: kualitas komunikasi, penguasaan situasi. Review penelitian Terdahulu`
a. Bunyamin (2009), dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Motivasi kerja dan Disiplin kerja terhadap Kinerja pegawai pada UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimandiri Hulu Barat, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukabumi”, ditemukan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, besar pengaruh disiplin terhadap Kinerja pegawai adalah sebesar 64,30 %.
b. R Basoeki Fadjar (2013), dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Disiplin kerja dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Kepegawaian Inspektorat Jenderal kementerian Keuangan”. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier parsial dan berganda dengan bantuan SPSS versi 20 menunjukkan bahwa : secara parsial hasil uji t untuk Disiplin kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Sedangkan secara parsial hasil uji t untuk Pengawasan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Adapun Disiplin kerja dan Pengawasan secara bersama-sama diuji melalui uji F mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai Bagian Kepegawaian Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. c. Azis Saka (2007), dalam tesisnya
yang berjudul “Pengaruh Pengawasan dan Sarana Prasarana Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan”, ditemukan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi sederhana, besar pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 57,80 %. d. Rudi Hendro Putranto (2011), dalam
penelitiannya berjudul “Pengaruh Perencanaan dan Pengawasan terhadap Kinerja Pegawai Pada Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang Kesehatan”, ditemukan bahwa pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelayanan. Adapun pengaruh tersebut sebesar 70,20 %.
6 C. Hipotesis
Berdasarkan kajian literatur dan kerangka pemikiran dapat diajukan hipotesis untuk penelitian ini:
1. Disiplin kerja diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi
2. Pengawasan diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi
3. Disiplin kerja dan Pengawasan secara bersama-sama diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Ditinjau dari metodenya, penelitian ini menggunakan metode survey. Penggunaan metode survey dalam penelitian ini dipandang tepat, karena data yang dipelajari adalah data sampel, dimana tujuannya adalah untuk
memberikan generalisasi atas populasi penelitian asalkan sampel yang diambil representatif.
Apabila dilihat dari tingkat kejelasan hubungan antar variable, penelitian ini menggunakan metode asosiatif yang bersifat hubungan kausal (hubungan sebab akibat), di mana secara teoritis variabel bebas mempengaruhi secara langsung terhadap variabel terikat. Sedangkan ditinjau dari jenis data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan metode gabungan (kuantitatif-kualitatif), dimana analisis utamanya adalah analisis kuantitatif, sedangkan analisis kualitatif hanya sebagai pelengkap.
Ket.:
X1 = Disiplin Kerja X2 = Pengawasan Y = Kinerja pegawai
rx1x2Y = Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengawasan secara simultan terhadap kinerja pegawai. rx1Y = Pengaruh Disiplin Kerja
secara parsial terhadap kinerja pegawai.
rx2Y = Pengaruh Pengawasan secara parsial terhadap kinerja pegawai. Disiplin Kerja Pengawasan Kinerja Pegawai
7 Operasionalisasi Variabel
Variabel bebas pertama (X1) yang digunakan adalah Disiplin Kerja dengan dimensi antara lain : Patuh/Taat dengan indikator : 1. tingkat loyalitas, 2. Tingkat kehadiran serta dimensi perilaku dengan indikator : 1. kemampuan dalam melaksanakan tugas, 2. Kedewasaan. Sedangkan variabel bebas kedua (X2) berupa Pengawasan dengan dimensi : Pemeriksaan, Pengecekan, Pencocokan, Evaluasi dengan indikator antara lain : sesuai prosedur, berkala, sesuai keadaan, pemeriksaan secara menyeluruh. Sedangkan variabel terikat Y berupa Kinerja Pegawai dengan dimensi : 1). Kualitas hasil kerja / Quality of work, dengan indikator : hasil kerja sesuai standar, hasil kerja sesuai harapan, hasil kerja memuaskan. 2) Ketepatan waktu / Promptness, dengan indikator : waktu kedatangan, waktu kelapangan, pengambilan keputusan. 3) Inisiatif / Initiative , dengan indikator : berpikir positif , menciptakan, kreativitas, pencapaian prestasi. 4). Kemampuan / Capability , dengan indikator : penguasaan materi, penguasaan metode. 5) Komunikasi / Communication, dengan indikator : kualitas komunikasi, penguasaan situasi.
Setiap indikator dari masing-masing variabel tersebut dijadikan pernyataan kuesioner. Untuk setiap pernyataan tersebut responden diminta menjawab dengan pilihan 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu-ragu; 4 = setuju; dan 5 = sangat setuju. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (1997:57) bahwa populasi adalah: ”Wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek / obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Jadi, populasi merupakan seluruh unit atau komponen sesuatu yang menjadi obyek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini berjumlah 49 orang pegawai Inspektorat Kabupaten Sukabumi.
Dikarenakan ukuran populasi terjangkau bagi peneliti jika harus disensus, maka dalam penelitian ini penulis tidak mengambil sampel atau keseluruhan elemen populasi diteliti (dilakukan sensus).
8
Pengaruh Disiplin Kerja Secara Parsial terhadap Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dengan bantuan perhitungan Program SPSS versi 20 diperoleh nilai thitung sebesar 4,868 sedangkan besarnya ttabel dengan derajat bebas (df) 75 pada α (0,05) sebesar 1,96, dengan demikian nilai thitung > ttabel, sehingga hipotesis yang diambil yaitu Ho ditolak dan H1 diterima, adapun besarnya pengaruh adalah sebesar 0,637 atau 63,7 % relative sangat besar.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa peningkatan Disiplin kerja pegawai mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, dengan kata lain semakin baik kondisi Disiplin kerja pegawai, maka akan semakin meningkat pula Kinerja pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat.
Sehingga berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, untuk meningkatkan Kinerja pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi, perlu upaya-upaya peningkatan kondisi Disiplin kerja di lingkungan lembaga tersebut.
Pengaruh Pengawasan Secara Parsial terhadap Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi
Dari perhitungan SPSS, thitung yang diperoleh adalah sebesar 2,865 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 75 pada α (0,05) adalah sebesar 1,96. Dengan demikian, thitung (2,865) > t tabel (1,96), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai, dan besarnya pengaruh adalah 0,354 atau 35,4 %.
Dengan terbukti Ho ditolak dan H1, maka pengujian hipotesis telah terbukti Pengawasan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai. Besarnya pengaruh pengawasan lebih kecil dari Disiplin kerja menunjukkan bahwa seorang pegawai jika telah melaksanakan peraturan dan tata tertib dengan baik tanpa dilakukan pengawasan tentunya akan berimbas pada peningkatan kinerjanya.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa peningkatan Pengawasan yang ada pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai, dengan kata lain semakin baik pelaksanaan Pengawasan, maka akan
9 semakin meningkat pula Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi, sehingga dengan demikian untuk meningkatkan Kinerja pegawai, maka perlu upaya-upaya peningkatan pelaksanaan Pengawasan.
Pengaruh Displin dan Pengawasan Secara Simultan terhadap Kinerja Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi
Dari hasil pengolahan data penelitian dengan bantuan perhitungan komputer program SPSS versi 20 diperoleh nilai Fhitung sebesar 297,644 sedangkan besarnya Ftabel dengan derajat bebas (df) 2 dan 75 pada α (0,05) sebesar 3,17. Dengan demikian nilai Fhitung (297,644) > Ftabel (3,17), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Adapun besarnya pengaruh sebesar 0,891 atau 89,1 %.
Persamaan regresi berganda Y= 1,087 + 0,637 X1 + 0,354 X2. Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat dikatakan semakin baik kondisi Disiplin kerja pegawai dan pelaksanaan Pengawasan secara bersama-sama, maka akan semakin meningkat pula kinerja pegawai Inspektorat Kabupaten Sukabumi.
Besarnya pengaruh Disiplin kerja dan Pengawasan secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Sukabumi sebesar 89,5%, sedangkan sisanya oleh faktor lain. Hal ini jelas menunjukkan bahwa faktor Disiplin kerja dan Pengawasan merupakan faktor cukup dominan dalam meningkatkan Kinerja pegawai, dimana sisanya sebesar 10,5 % Kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang dalam penelitian ini tidak dianalisis yang disebut Epsilon (ԑ).
Selanjutnya dapat dibuat analisis jalur:
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, untuk meningkatkan Kinerja pegawai,dapat melakukan upaya-upaya peningkatan Disiplin kerja pegawai dan pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta. Atmosudirdjo, 1976, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta : Ghalia. X1 Y X2 ɛ 0,105 0,895
10 Azis Saka (2007), dalam tesis berjudul
“Pengaruh Pengawasan dan Sarana Prasarana Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan”, Gomes, Faustino Cardoso, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Andi Offset.
Handoko, Hani. T, 2000 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,. Yogyakarta : FE UGM. _________________, 2001, Manajemen
Sumber Daya Manusia edisi 2, Yogyakarta : BPFE.
Hadari, Nawawi, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Hasibuan, S.P. Malayu, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kunci Keberhasilan, Jakarta : Haji Masagung.
Munandar, Utami, 1992, Manajemen sumberdaya Manusia, Jakarta : Grasindo.
Rudi Hendro Putranto (2011), dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Perencanaan dan Pengawasan terhadap Kinerja Pegawai Pada Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Litbang Kesehatan”
Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Suradinata, Ermaya, 1996, Manajemen Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Bandung : Ramadhan
Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. ________, 2008. Metode Penelitian
Administrasi (dilengkapi dengan Metode R&D). Bandung : Alfabeta.
Tambunan, 1982; Disiplin dan Kedisplinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
The Liang Gie, 1989, Manajemen Perilaku,. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Winardi, J,2000, Asas-asas Manajemen, Bandung : Penerbit Alumni
Wursanto, IG. 2003. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius.
Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001, Tentang pembinaan Pegawai Negeri Sipil