• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trauma Mekanik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Trauma Mekanik"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Luka superfisial dimana epidermis kulit bersentuhan dengan benda yang kasar permukaannya,

 Arah luka ditentukan dari penumpukan epidermis yang

terseret ke satu posisi,

 Bentuk luka dapat menunjukkan alat yang dipakai,  Nilai Medikolegal :

- menunjukkan adanya kekerasan - bentuk alat yang digunakan

- bekas cakaran - bekas gigitan

(2)

10

Jenis Abrasi: A. DzBrushdz abrasi, pada permukaan yang rata. Contoh : jalan beraspal. B. DzPunctate dan linierdz abrasi, pada permukaan yang tidak rata. Contoh : jalan berkerikil

(3)

Luka terbuka akibat trauma tumpul yang kuat dan mudah terbentuk bila dekat ke dasar bagian yang bertulang,

Ciri-ciri:

- Bentuk tidak teratur, - Pinggir tidak rata, - Bengkak,

- Sering kotor (sesuai benda penyebab), - Perdarahan tidak banyak,

- Terdapat jembatan jaringan antara kedua tepi luka, - Rambut terbenam dalam luka,

- Seiring disertai memar atau luka lecet,

- Bisa terjadi perdarahan dalam tubuh akibat robeknya organ,

(4)

12

Laserasi : A. Tepi luka yang tidak beraturan. B. Jembatan jaringan (tanda panah)

(5)

 Penyembuhan ditandai dengan penggumpalan darah di

permukaan luka

 Luka robek yang hebat dapat menyebabkan perdarahan

yang fatal,

 Luka di daerah jaringan yang berlemak dapat menyebabkan

emboli lemak pulmonal dan sistemik,

 Perdarahan organ dalam dapat segera ataupun tertunda

beberapa hari,

(6)

 Pada trauma tumpul yang kuat dapat terjadi patah tulang,  Pada anak dan orang muda tulang masih lentur & dapat

menyerap tekanan yang kuat,

 Pecahan tulang dapat menunjukkan arah trauma,

 Rongga dalam yang banyak mengandung sel-sel lemak, bila

patah akan memasuki sirkulasi darah dan menyebabkan emboli pulmonal atau emboli otak,

(7)

15

Fraktur Ekstremitas Atas. A. Deformitas pada radius-ulna. B. Pembengkakan ; fraktur humerus

(8)

 Tekanan yang lama pada jaringan dapat menyebabkan

gangguan sirkulasi darah matinya jaringan (gangren)

 Penekanan pada dada asfiksia (traumatic asphyxia)

(9)

KEKERASAN TAJAM

Suatu rudapaksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh oleh benda-benda tajam

Contoh : pisau, pedang, silet, gunting, kampak, dan lainnya

Luka yang terjadi berupa: - Luka sayat

- Luka tikam

- Luka bacok

(10)

Luka karena irisan senjata tajam yang menyebabkan luka terbuka dengan pinggir rata, menimbulkan perdarahan banyak, jarang disertai memar di pinggir luka, semua

 jaringan otot, pembuluh darah, saraf dalam luka terputus,  juga rambut,

 Perbedaannya dengan luka robek, pada luka robek masih

terdapat jaringan yang utuh yaitu jembatan jaringan,

 Lebar luka > dalamnya luka,

(11)

Luka yang mengenai tubuh melalui ujung pisau dan benda tajam lainnya. Pinggir luka dapat menunjukkan bagian yang tajam (sudut lancip) dan tumpul (sudut tumpul) dari pisau berpinggir tajam satu sisi,

Hal-hal yang dapat terjadi:

 Umumnya dalamnya luka > lebar luka,

 Bila luka masuk dan keluar melalui alur yang sama maka lebar luka

sama dengan lebar alat,

 Terjadi lebar luka melebihi lebar pisau karena tarikan ke samping

waktu menusukkan dan waktu menarik pisau, juga bila pisau masuk ke jaringan dengan posisi miring,

 Umumnya dalam luka lebih pendek dari panjang senjata, karena

 jarang ditusuk sampai ke pangkal senjata,

 Dalamnya luka bisa melebihi panjang dari senjata karena

elastisitas jaringan, misalnya luka tusuk pada perut,

(12)

Senjata tajam yang berat dan diayunkan dengan tenaga akan menimbulkan luka menganga yang lebar disebut luka bacok

 Bentuknya hampir sama dengan luka sayat tetapi dengan

derajat luka yang lebih berat dan dalam

 Luka terlihat terbuka lebar atau ternganga

 Perdarahan sangat banyak dan sering mematikan

(13)

 Luka tangkis terdapat di punggung tangan, jari tangan, siku

dan telapak tangan dan sering banyak karena mempertahankan tubuh dari serangan

 Luka percobaan (tentative wound ) mempunyai gambaran

luka dangkal, tampak beberapa luka karena dilakukan

berulang dengan letak hampir sejajar dan didapati satu luka yang dalam di daerah luka percobaan atau di tempat lain yang fatal

(14)

Pemeriksaan ditujukan untuk menentukan:

 Jumlah luka  Lokasi luka  Arah luka

 Ukuran luka (panjang, lebar dan dalam)  Jenis kekerasan

 Bentuk alat

 Kualifikasi atau derajat keparahan luka  Medikolegal luka

 Luka ante-mortem atau post-mortem

(15)

 Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan halangan dalam menjalankan mata pencaharian , tidak menganggu kegiatan sehari-hari,

 Luka berat harus disesuaikan dengan ketentuan dalam undang-undang yaitu yang diatur dalam KUHP pasal 90,  Luka sedang adalah keadaan luka di antara luka ringan dan

luka berat, KUHP Pasal 90:

Luka berat berarti:

 Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut,

 Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian,

 Kehilangan salah satu panca indera,  Mendapat cacat berat,

 Menderita sakit lumpuh,

 Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih,  Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan,

(16)

KUHP Pasal 351:

 Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara

selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,

 Jika perbuatan itu menjadikan luka berat, yang bersalah

diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun,

 Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara

paling lama tujuh tahun,

 Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak

kesehatan,

(17)

Penganiayaan ringan: KUHP pasal 352:

 Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka

penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau

pencaharian, diancam sebagai penganiayaan ringan dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda empat ribu lima ratus rupiah,

(18)

Penganiayaan sedang diatur dalam pasal 351 ayat 1, juga pada: KUHP pasal 353 ayat 1:

 Penganiayaan yang dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu dihukum penjara selama-lamanya4tahun

Penganiayaan berat terdapat dalam KUHP pasal 351 ayat 2, pasal 354 ayat 1,pasal 355 ayat 1

KUHP pasal 353 :

 Jika perbuatan itu menjadi luka berat, si tersalah dihukum selama-lamanya 7 tahun

KUHP pasal 354 ayat 1:

 Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam karena penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun KUHP pasal 355 ayat 1:

 Penganiayaan berat yang dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu diancam dengan pidana penjara paling lama12 tahun.

(19)

Beberapa faktor yang dapat menunjang adalah:

 Tempat dan jumlah luka  Jenis luka

 Luas daerah luka  Arah luka

 Letak dan posisi senjata

 Adanya darah atau benda asing pada senjata

 Letak dan sifat darah pada korban dan pada pakaian serta

situasi sekitar kejadian

 Ada tidaknya robekan pada pakaian dan hubungannya

dengan luka di tubuh korban

 Tanda perlawanan yang dapat dilihat dari pakaian ataupun

tubuh dan situasi tempat kejadian.

(20)

Penyebab kematian dapat terjadi segera atau langsung, tetapi perlukaan dapat juga menyebabkan kematian secara tidak

langsung:

a. Langsung

- Perdarahan luas dan banyak dapat terjadi di dalam rongga tubuh atau di luar rongga tubuh. Kehilangan darah

sebanyak 1/3 bagian dari volume darah tubuh secara

tiba-tiba dapat menyebabkan kematian

- Luka pada organ vital. Bila yang terluka adalah oragn

vital, seperti: jantung, paru, limpa, hati, ginjal, pembuluh darah besar dan lain-lain akan menyebabkan kematian lebih cepat.

(21)

- Syok, luka yang menimbulkan perdarahan banyak dan

tiba-tiba, dapat mengakibatkan korban meninggal akibat syok hipovolemik. Kematian dapat terjadi oleh ruda paksa yang ringan saja, misalnya pada testis dan epigastrik karena syok neurogenik

(22)

b. Tidak Langsung

Kematian yang timbul dalam jangka waktu yang lama, yang bukan primer oleh karena lukanya, disebut penyebab kematian secara tidak langsung, yaitu:

- Inflamasi dari organ-organ dalam tubuh

- Infeksi sepsis dari luka yang dapat mengakibatkan septicemia pyaemia

- Gangren atau nekrosis sebagai akibat kerusakan jaringan dan pembuluh darah

- Trombosis pada pembuluh darah vena dan emboli yang terjadi akibat immobilisasi

- Emboli lemak, emboli lemak dapat terjadi pada fraktur tulang panjang

- Emboli udara, emboli ini akan menyumbat pembuluh darah yang akan menimbulkan kematian

- Perawatan luka yang kurang sempurna dapat mengakibatkan kematian

Referensi

Dokumen terkait

1 Kestabilan nilai rupiah antara lain merupakan kestabilan terhadap harga- harga barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi.Untuk mencapai tujuan tersebut,

[r]

tidak memi#iki input % -rses dan output % nam!n demikian ke/!t!han nnf!n.sina# se/aiknya di-en!hi% karena akan san.at menent!kan a-akah sistem ini di.!nakan !ser ata..

Dua lahan peternakan sapi di Australia seluas 550 ha yang dibeli oleh Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) lewat anak usaha PT Santos aAgrindo dengan nilai investasi 38 juta dolar

Reaksi dehidrasi etanol (C2H5—OH) pada 130 C menghasilkan senyawa eter dengan atom C yang sama, yaitu 2 atom C.. Obsein D

Prof Erman Aminullah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) DEWAN PAKAR HIMPENINDO:8. Ketua : Thomas Djamaludin (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional) Sekretaris

1 1 Kebutuhan Kebutuhan vitamin D tidak sepenuhnya didapatkan dari makanan tetapi juga bisa disintesis oleh tubuh vitamin D tidak sepenuhnya didapatkan dari makanan

Cara RS ...melindungi pasien & keluarganya dari kekerasan fisik terutama pada pasien yang tidak mampu melindungi dirinya seperti bayi, anak – anak, manula,