• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PROGRAM DAN EVALUASI ORGANISASI PUSKESMAS MUTING KAB. MERAUKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PROGRAM DAN EVALUASI ORGANISASI PUSKESMAS MUTING KAB. MERAUKE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PROGRAM DAN EVALUASI

ORGANISASI PUSKESMAS MUTING

KAB. MERAUKE

Oleh :

KELOMPOK VI

1. PIPID ARIWIBOWO 101111296 2. SHEILA SACHAVANIA 101111304 3. MEGA AYU BUDI A.R 101111328 4. ANGGRAENI 101111330

5. SURATDI 101111348

6. SITI ZULAICHAH 101111352

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang.

Karena itu diperlukan langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan . Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.

Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan

(3)

oleh pimpinan instansi pemerintah dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus lainnya. Umumnya, pelaksanaan evaluasi atas kegiatan atau program suatu instansi pemerintah merupakan tugas para pejabat publik yang diberi wewenang untuk itu.

Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan. Mengacu pada konsep manajemen, proses evaluasi pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian utama: Perencanaan (Planning), Implementasi (Implementing), dan Evaluasi (Evaluating). Jadi dalam proses ini kita mulai dengan merencanakan evaluasi, mengimplementasikan evaluasi, dan mengevaluasi evaluasi. Kita perlu merencanakan dan melaksanakan evaluasi secara sistematis dengan cara (a) mengidentifikasi kebutuhan, (b) memilih strategi yang tepat dari berbagai alternatif, (c) memonitor perubahan yang muncul, dan (d) mengukur dampak dari perubahan tersebut. Mengevaluasi evaluasi berarti bahwa evaluasi itu hendaknya memang harus dievaluasi (meta-evaluation).

Salah satu cara untuk menganalisa masalah dilihat dari sebab akibat maslaah tersebut yaitu dengan cara membuat pohon masalah. Pohon masalah itu sendiri adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat. Pohon masalah menunjukkan masalah serta akar akibatnya, yang berarti menunjukkan keadaan sebenarnya atau situasi yang tidak diharapkan.Analisis pohon masalah membantu untuk menemukan solusi dengan memetakan sebab dan akibat disekitar masalah utama untuk membentuk pola pikir, tetapi dengan lebih terstruktur.

Pohon masalah dimulai dengan masalah utama. Sebagai hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis penyebab masalah tersebut dalam forum curah pendapat. Dimulai dengan rumusan pernyataan masalah yang dihadapi unit kerja, dan memikirkan apa akibat yang mungkin timbul dari masalah tersebut, kemudian

(4)

diskusikan dan tuliskan berbagai alternatif penyebab masalah tersebut secara bertahap, lalu membuta sketsa dalam sebuah bagan pohon.

Analisis pohon masalah sebaiknya dilakukan pada focus grup kecil sekitar 6 -8 orang dengan menggunakan kertas flipchart atau OHP. Langkah awal adalah mendiskusikan dan menyetujui masalah atau isu yang akan dianalisis. Masalah atau isu dituliskan ditengah flipchart dan menjadi inti masalah. Kata-kata yang menjadi inti masalah tidak panjang, yang penting dapat menjelaskan isu yang dimaksud kepada setiap orang dan semua menyetujuinya. Selanjutnya, grup melakukan identifikasi penyebab inti masalah (yang akan menjadi akar) dan mengidentifikasi akibat (yang akan menjadi cabang). Inti dari latihan ini adalah diskusi, dialog dan debat untuk menemukan faktor-faktor yang berhubungan serta seringkali membentuk pembagian akar dan cabang lagi (seperti peta berfikir).

Beberapa keuntungannya, antara lain :

1. Masalah dapat dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih dapat diatur dan didefinisikan. Ini memungkinkan untuk membuat prioritas dan membantu objektif focus.

2. Untuk lebih mengerti masalah dan seringkali menghubungkan sebab-sebab yang berlawanan. Seringkali ini merupakan langkah awal untuk menemukan win-win solutions.

3. Untuk mengidentifikasi isu dan pendapat yang mendukung, dan menolong orang yang berperan pada setiap tahap dan proses.

4. Untuk membuat informasi selanjutnya, sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek atau membangun solusi yang meyakinkan. Mengetahui isu saat ini, isu yang lampau, semuanya dapat teridentifikasi. 5. Proses analisis seringkali membantu untuk membangun rasa untuk membagi

pengertian, tujuan dan langkah selanjutnya.

(5)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pohon Masalah ( problem tree )

Analisis Pohon masalah merupakan analisa yang menunjukkan masalah serta akar akibatnya, yang berarti menunjukkan keadaan sebenarnya atau situasi yang tidak diharapkan. Analisis pohon masalah membantu untuk menemukan solusi dengan memetakan sebab dan akibat disekitar masalah utama untuk membentuk pola pikir,tetapi dengan lebih terstruktur.

Kelebihan pohon masalah

proses analisis dan penentuan penyebab masalah semakin jelas dan komprehensif.

Kekurangan pohon masalah

membutuhkan waktu yang banyak dan jika masalah semakin kompleks akan lebih sulit dalam menentukan penyebab utama masalah

(6)

2.2 Manfaat

Manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari penggunaan analisis pohon masalah (problem tree ) adalah sebagai berikut :

1. Masalah dapat dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih dapat diatur dan didefinisikan. Ini memungkinkan untuk membuat prioritas dan membantu objektif focus.

2. Untuk lebih mengerti masalah dan seringkali menghubungkan sebab-sebab yangberlawanan. Seringkali ini merupakan langkah awal untuk menemukan win-winsolutions.

3. Untuk mengidentifikasi isu dan pendapat yang mendukung, dan menolong orang yang berperan pada setiap tahap dan proses. Untuk membuat informasi selanjutnya, sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek atau membangun solusi yang meyakinkan.

4. Mengetahui isu saat ini, isu yang lampau, semuanya dapat teridentifikasi. Proses analisis seringkali membantu untuk membangun rasa untuk membagi pengertian, tujuan dan langkah selanjutnya.

2.3 Metode

Metode pohon masalah adalah metode perencanaan berdasarkan kebutuhan. Analisis pohon masalah diikuti dengan perencanaan proyek yang aktual. Secara teknis, pembuatan pohon masalah terbagi menjadi dua yakni : 1. Identifikasi dan formulasi masalah

2. Menyusun hubungan sebab akibat

2.4 Langkah-langkah Menyusun Pohon Masalah Langkah-langkah melakukan analisis masalah :

1. Identifikasi masalah utama, berdasarkan informasi yang tersedia.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menjamin semua aspek proyek pada suatu daerah tidak sama dengan proyek yang baru. Alat untuk mengumpulkan data adalah brainstorming dengan para stakeholder, pemetaan komunitas, mengumpulkan komentar penduduk tentang fasilitas.

(7)

Pada tingkatan tertentu, sumber lain untuk mengumpulkan informasi didapat dari pusat kesehatan,pemerintah setempat serta NGO.

2. Pilih salah satu masalah utama untuk dianalisis setelah mengidentifikasi seluruh masalah yang ada, tentukan masalah yang merupakan inti dari masalah yang menjadi target pada proyek. Yang dicoba diselesaikan dengan mengimplementasikan proyek. Pemilihan inti masalah harus dikomunikasikan dengan stakeholder.

3. Identifikasi sebab langsung dari masalah utama dan menyusun pohon masalah memiliki identifikasi merupakan poin awal untuk menganalisis masalah, kita mengetahui inti untuk membangun pohon masalah. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui semua sebab langsung dari inti masalah. 4. Identifikasi akibat langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon

masalah pada tahap ini, kita melihat akibat dari masalah.

5. Langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon masalah untuk memastikan sudah valid dan lengkap. Pohon tersebut harus terlihat dan memberikan logika dari hubungan sebab dan akibat.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Boersma, A.A, 2011. Perencanaan Monitoring dan Evaluasi : Sebuah Panduan Praktis untuk Organisasi HAM di Indonesia. Kontras. Jakarta

Gasperz, Vincent. 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQ, dan HACCP . PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Harsono, P. 2008. Metode Analisis Akar Masalah Dan Solusi. Jurnal Makara, Sosial Humaniora. Volume 12, No. 2.

Kartono, K. 1999. Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Pande,S Peter dan Robert. 2000. The Six Sigma Way . Mc Graw-Hill, New York.

Pyzdeck, Thomas T. 2002. The Six Sigma Hand Book : Panduan Lengkap untuk Greenbelts, Blackbelts & Managers Pada Semua Tingkat . Salemba Empat, Jakarta.

Saragih, I dan D. Susanto. 2006. Petani Tuna Kisma. Jurnal Penyuluhan. Volume 2, No.2.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ulos tidak bisa lepas dari kehidupann orang Batak Toba karena merupakan warisan nenek moyang sejak dahulu kala, ulos juga sebagai simbol

Hasil kajian telah menunjukkan bahawa daripada 110 orang ibu bapa yang mengamalkan gaya authoritatif, 51.8 peratus daripada anak-anak mereka mendapat pencapaian yang cemerlang,

Hal itu terjadi karena pengguaan bentuk peranti kohesi yang tidak tepat antara lain: penggunaan penyulihan (substitusi), penggunaan pelesapan (elipsis) yang kurang tepat

Dengan melihat Gambar 4.8, suhu tertinggi terjadi di Bulan Agustus yaitu sebesar 31,88°C pada bulan ini sedang terjadi musim timur, suhu menurun sampai menjelang

Delesi pada salah satu segmen sebuah gen fungsional tidak bisa rberekombinasi dengan mutasi-mutasi titik pada daerah yang sama, meskipun dua mutasi titik pada situs-situs yang

Bila Pihak menyampaikan kepada Sekretariat informasi yang tidak tersedia pada saat keputusan untuk mencantumkan suatu bahan kimia dalam Lampiran III dan informasi tersebut

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk

Analisis dilakukan dengan menghitung nilai macrobending losses, BER, dan eye pattern untuk tiap diameter dan jumlah bengkokan yang tersusun dalam bentuk