LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN VII
PEMBUATAN CIS DAN TRANS-KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT(III)
OLEH :
NAMA : MUH. YAMIN A.
NIM : F1C1 08 025
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : SARLAN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI 2010
PEMBUATAN CIS DAN TRANS-KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT(III)
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans-kalium dioksalatodiakuokromat(III).
B. Landasan Teori
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan-tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat (Rilyanti, et. al., 2008).
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks
yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil.
Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri cis– trans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral (Syabatini, 2009).
Campuran kompleks bentuk cisdan trans dapat dibuat dengan cara mencampur komponene2 non kompleks. Berdasarkan perbedaan ini kelarutan antara bentuk cis dengan trans maka kedua jenis isomer itu dapat dipishakan. Trans-dioksalatodiakuokromat (II) klorida dapat dikristalkan secara pelan-pelan dengan melakukan penguapan larutan yang mengandung campuran bentuk cis dan trans. Dengan penguapan kesetimbangan cis <-> trans dapat digeser kekanan kerena kelarutan trans lebih rendah (Zie, 2009).
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan luas dalam kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai terutama adalah besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun, senyawa kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida, sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset kimia anorganik modern (Saito, 2009).
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Timbangan analitik
Gelas kimia 50 mL 2 buah Batang pengaduk Corong Erlenmeyer 250 mL 1 buah Pipet ukur Filler Pipet tetes Botol semprot Elektromanthle Oven
2. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Asam Oksalat (H2C2O4) Kalium Dikromat (K2Cr2O7) Alumunium foil Kertas saring Etanol Amonia encer Aquadest D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Isomer Trans-Kalium Dioksalatodiakuokromat(III)
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia - Ditambahkan dengan 0,3 gram
asam oksalat dihidrat - Dilarutkan dengan sedikit
mungkin akuades panas
0,1 gram kalium dikromat
0,1 gram kalium dikromat
kalium dikromat + asam oksalat + akuades panas dalam gelas kimia
kalium dikromat + asam oksalat + akuades panas dalam gelas kimia
- Ditutup dengan gelas arloji sementara reaksi berlangsung - Diupkan hingga volumenya
tinggal ½
- Dibiarkan menguap pada temperatur kamar
- Disaring dan dicuci dengan etanol
- Dicuci dengan akuades dingin
- Dilanjutkan pencucian dengan alkohol - Dikeringkan dengan pompa vakum - Diuji dengan larutan ammonia encer
Tidak terdapat kristal berwarna coklat Uji (-)
Kristal pada kertas saring
2. Pembuatan Isomer Cis-Kalium Dioksalatodiakuokromat(III)
- Dimasukkan ke dalam cawan porselin - Ditambahkan dengan 0,3 gram asam
oksalat dihidrat
- Dilarutkan dengan sedikit mungkin akuades dingin
- Ditutup dengan gelas arloji sementara reaksi berlangsung - Ditambahkan etanol
- Diaduk sampai dihasilkan endapan - Ditambahkan lagi etanol yang baru - Disaring
- Di keringkan
- Diuji dengan larutan ammonia encer Kristal berwarna hijau tua
Uji (+)
0,1 gram kalium dikromat
0,1 gram kalium dikromat
kalium dikromat + asam oksalat + akuades dingin dalam cawan
kalium dikromat + asam oksalat + akuades dingin dalam cawan
Kristal pada kertas saring
E. Hasil Pengamatan
a. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
b. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat
c. Uji kemurnian Isomer
No. Perlakuan Hasil pengamatan
1. Sedikit kristal kompleks trans diletakkan dalam kertas saring + NH3
encer
Tidak dihasilkan endapan dengan warna coklat.
2. Sedikit kristal kompleks cis diletakkan dalam gelas kimia + NH3 encer
Dihasilkan endapan dengan warna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata. Reaksi yang terjadi :
1. Cr2O72- + 3C2O42- + 14H+ 2Cr3+ + 6CO2 + 7H2O
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Dilarutkan 0,1 gr K2Cr2O7 dilarutkan
dengan akuades
Larutan berwarna orange
2 Larutan + 0,3 gram H2C2O4. 2H2O Larutan berwarna coklat kehitaman
dan terbentuk gas 3 Diuapkan hingga ½ volume awal dan
dibiarkan menguap pada suhu kamar hingga ⅓ nya
Larutan berwarna coklat kehitaman mengental (terbentuk kristal)
4 Kristal + larutan amonia encer Tidak terbentuk kristal berwarna coklat (hasil negatif)
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 0,1 gr K2Cr2O7 + 0,3 gr H2C2O4.2H2O
dicampurkan sampai berbentuk serbuk
K2Cr2O7 serbuk putih
H2C2O4.2H2O serbuk orange
2 Campuran + air dingin Larutan berwarna orange 3 Ditambah 5 ml etanol dan diaduk
hingga terbentuk endapan
Larutan berwarna coklat kehitaman 4 Ditambah etanol yang baru Larutan tampak keruh
5 Disaring dan kertas saring dikeringkan
2. Cr3+ + 2C
2O42- + 2H2O [Cr(C2O4)2(H2O)2]+
F. Pembahasan
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai delapan dengan struktur linear, tetrahedral, segiempat planar, trigonal bipiramidal dan
oktahedral. Namun kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral.
Ion kompleks dalam larutan terbentuk secara bertahap. Pembentukan kompleks oktahedral satu ion logam dalam pelarut air dengan suatu ligan berlangsung melalui mekanisme reaksi substitusi. Reaksi substitusi ion logam dengan masing-masing ligan monodentat, bidentat atau tridentat berturut-turut terdiri dari enam, tiga dan dua tahap.
Pada percobaan ini, dilakukan pembuatan isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) K[Cr(C2O4)2(H2O)2]. Isomer Cis
adalah isomer geometri dimana 2 senyawa atau lebih terletak berdampingan sedangkan isomer trans terletak bersebrangan . Kedua jenis pembuatan senyawa ini memiliki perbedaan hanya pada tehniknya saja yaitu proses pembuatan cis senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) ditambahkan air dingin sedangkan pada pembuatan trans senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) ditambahkan air panas. Tetapi pada dasarnya pembuatan kedua senyawa yang berbeda isomer ini adalah sama yaitu sama-sama mereaksikan kalium kromat dan asam oksalat serta ditambahkan aquades. Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara reaktan.
C C O Cr O O O H2O H2O O C C O O O
Struktur dari trans dioksalatodiakuokromat (III) yaitu :
C C O Cr O O O H2O H2O O C O O O C
Pada saat penambahan air maka dikromat akan teroksidasi menjadi Cr3+,
sesuai dengan reaksi berikut :
Cr2O72- + 14H+ + 6e → 2Cr3+ + 7H2O
Selanjutnya ditambahkan asam oksalat (H2C2O4) sehingga akan terjadi reaksi
yang ditandai dengan terbentuk gelembung-gelembung pada permukaan larutan. Sambil menunggu terjadi reaksi gelas kimia ditutup dengan gelas arloji, hal ini agar untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari akuades panas. Hal tersebut sesuai dengan reaksi berikut ini :
Cr3+ + 2 C
2O42- + 2 H2O → [Cr(C2O4)2 (H2O)2]
Endapan yang terbentuk berwarna coklat kehitaman yang selanjutnya direkristalisasi dengan etanol dan selanjutnya endapan. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat Pada pembuatan cis dan trans senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat (III) endapan yang diperoleh berwarna coklat kehitaman.
Setelah mendapatkan endapan hitam tersebut maka dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah senyawa yang dihasilkan merupakan senyawa cis ataupun trans kalium dioksalatodiaquokromat (II). Proses pengujiannya adalah dengan menambahkan amoniak encer. Untuk endapan trans senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat (III) ditetesi dengan amoniak encer akan berwarna coklat. Tetapi dalam percobaan ini tidak terbentuk endapan. Ini menandakan bahwa uji ini negatif . sedangkan untuk endapan cis senyawa kompleks dioksalatodiakuokromat (III) ditetesi amoniak encer warna endapan tetap berwarna hijau . untuk percobaan ini menghasilkan uji positif.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan disimpulkan bahwa senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III) dapat dibuat dengan mereaksikan antara kalium dikromat dengan asam oksalat yang dapat diuji dengan amonia encer di mana pada
reaksi dalam keadaan panas menghasilkan isomer trans sedangkan reaksi dalam keadaan dingin menghasilkan isomer cis.
DAFTAR PUSTAKA
Rilyanti, 2008, “Sintesis Senyawa KompleksCis-[Co(BiPI)2(CN)2] dan Uji
Interaksinyadengan Gas NO2 MenggunakanMetodaSpektrofotometriUV-VIS
Saito, T., 2009, Struktur Kompleks Logam, http://www.chem-is-try.org. Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Syabatini, A., 2009, PembuatanCis dan Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat, http://annisanfushie.wordpress.com, Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Zie, 2009, Pembuatan Cis Dan Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat. http://harmudzie-kim.blogspot.com, Diakses tanggal 2 Juni 2010.
Annisanfushie's Weblog
Chemistry is
My Live and I Will Becoming
Chemist
PEMBUATAN CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT
ANNISA SYABATINI JIB107032 KELOMPOK 1 PENDAHULUAN
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (latin, “pada sisi yang sama”). Gugus-gugus yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin, “berseberangan”) [1].
Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat di dalam makanan berlemak terutama margarin akibat dari proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu tinggi [2].
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil [3].
Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri cis– trans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral [3].
Kata Kunci: atom pusat, bilangan koordinasi, kimia logam transisi blok d, ligan, ligan khelat, ligan monodentat, ligan polidentat, Logam transisi, logam transisi awal, senyawa kompleks, struktur kompleks logam, unsur-unsur transisi
Ditulis oleh Taro Saito pada 22-11-2009
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan luas dalam kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai terutama adalah besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun, senyawa kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida, sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset kimia anorganik modern. Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari 103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf sampai Au, dan blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac sampai Lr. Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda.
Bab ini mendeskripsikan sifat dan kimia logam transisi blok d.
TUNTUNG PANDANG
Rabu, 02 Desember 2009
PEROBAAN V
PEMBUATAN CIS DAN TRANS KALIUM
DIOKSALATODIAKUOKROMAT
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans dari garam kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III).
Tingkat kekeuatan trans
Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O, OH-, NH3 <>-, Br
-< , I-, NO
2-, PR3,<<>2H4, CN-, CO
Campuran kompleks bentuk cisdan trans dapat dibuat dengan cara mencampur komponene2 non kompleks. Berdasarkan perbedaan ini kelarutan antara bentuk cis dengan trans maka kedua jenis isomer itu dapat dipishakan. Trans-dioksalatodiakuokromat (II) klorida dapat dikristalkan secara pelan-pelan dengan
melakukan penguapan larutan yang mengandung campuran bentuk cis dan trans. Dengan penguapan kesetimbangan cis <-> trans dapat digeser kekanan kerena kelarutan trans lebih rendah
Efek trans
Hasil reaksi penggantian ligan pada kompleks platina bujur sangkar menunjukaan bahwa ligan-ligan tertentu dapat melanilkan gugus/ ligan lainnya yang berada posisi trans dengan ligan pengganti tersebut. Ligan yang telah dilebilkan itu kemudian diganti dengannligan yang datang berikutnya
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat(III) 4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan dengan dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul H2C2O4.2H2O
dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang berwarna putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas
Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat(III) 4 H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 → 2 K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.
Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah semua kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan etanol.